Anda di halaman 1dari 50

PROBLEM SOLVING CYCLE DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SAMBUNGMACAN II KABUPATEN SRAGEN

KELOMPOK 578

RAMDAN MUHAMMAD
WISNU SKUNDA M
I G A ANGGIA NOVERINA
RISKA AMALIA RAHMA
ROSIDA DIN A R

Periode :
25 NOVEMBER 2019 - 5 JANUARI 2020
LATAR BELAKANG

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes, 2014).

Puskesmas diharapakan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator, dan ikut serta dalam
memantau penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerjanya sehingga memberikan dampak
positif terhadap kesehatan masyarakat.
LATAR BELAKANG

Dalam pelaksanaan program puskesmas terkadang menemui beberapa kendala-


kendala sehingga diperlukan sebuah manajemen masalah kesehatan.

Manajemen masalah kesehatan merupakan suatu proses dan upaya dalam rangka
pemecahan masalah (problem solving). Pemecahan masalah adalah melakukan apa
yang kita ketahui dan kuasai ke dalam tindakan (putting what you know and what you
can do into action). Pemecahan masalah kesehatan dilakukan melalui tahapan siklus
pemecahan masalah (problem solving cycle) (Sulaeman, 2016).
RUMUSAN MASALAH

Apakah prioritas masalah di wilayah


Puskesmas Sambungmacan II?

Apakah intervensi dan solusi terbaik


dalam menangani masalah utama di
wilayah Puskesmas Sambungmacan II?
TUJUAN

• Mengetahui faktor-faktor penyebab masalah prioritas di wilayah kerja


Puskesmas Sambungmacan II.
• Mengetahui alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah
prioritas.
• Menentukan alternatif pemecahan masalah yang paling sesuai untuk
dipilih.
• Mengetahui kekuatan, kelemahan internal, ancaman dan peluang
(SWOT) di lingkungan kerja Puskesmas Sambungmacan II untuk
mengatasi masalah prioritas.
• Melakukan evaluasi terhadap implementasi intervensi yang dilakukan.
MANFAAT

• Bagi Dokter Muda Fakultas Kedokteran UNS, dapat


mengetahui cara penyusunan dan penerapan Problem
Solving Cycle dalam manajemen masalah yang belum
mencapai target.
• Bagi puskesmas, laporan ini diharapkan memberi manfaat
sebagai bahan untuk evaluasi kinerja puskesmas dan
masukan perencanaan kebijakan program layanan
kesehatan masyarakat.
ANALISIS SITUASI
ANALISIS SITUASI

MASALAH DAN
UPAYA
KEPENDUDUKAN KECENDERUNGAN
KESEHATAN
KESEHATAN

LINGKUNGAN ANALISIS SARANA


KESEHATAN PRASARANA
KEPENDUDUKAN

Penduduk
Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Desa
(km2) (jiwa) (jiwa/ km2)

Laki laki Banaran 12.0 15.879 1323


46%
Perempuan
54% Gringging 4.18 4.973 1190

Banyurip 1.24 3.489 2814

Toyogo 3.64 5.628 1546


KEPENDUDUKAN

Tabel 2.2. Struktur penduduk menurut golongan umur (UPTD Puskesmas Sambungmacan
II, 2018)
KEPENDUDUKAN

Tabel 2.4 Status ekonomi penduduk di wilayah Sambungmacan


II (Badan Pusat Statistik Kab. Sragen, 2018)

Status ekonomi Persentase (%)


Prasejahtera 39.85
Sejahtera I 23.65
Sejahtera II 18.35
Sejahtera III 4.95
MASALAH KESEHATAN

10 BESAR PENYAKIT (MEI 2019)


DM 5

Urtikaria 5

Vertigo 10

Konjungtivitis 13

Hipertensi 18

Cephalgia 24

Febris 35

Gastritis 66

Myalgia 82

ISPA 129
0 20 40 60 80 100 120 140
MASALAH KESEHATAN

Kematian ibu maternal (AKI) : 0


ANGKA
MORTALITAS Kasus kematian bayi (AKB) : 6
(HINGGA BULAN
DESEMBER 2018)
Kematian balita : 2
UPAYA KESEHATAN

PROMOSI KESEHATAN
Indikator Target Hasil
Cakupan desa/kelurahan siaga aktif 100% 100%

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 100% 100%

Persentase SD dengan UKS aktif 15% 100%

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 100%

Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan 100% 59.30%

Cakupan posyandu aktif 90% 90,32%


Persentase rumah tangga ber-PHBS 100% 36.9%
UPAYA KESEHATAN

KESEHATAN LINGKUNGAN
Indikator Target Hasil
Persentase rumah sehat 80% 73,35%

Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 100% 100%

Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak 100% 74.04%

Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat > 80% 100%

Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat, dibina


60% 14.67%
dan diuji petik
Cakupan keluarga yang menggunakan jamban > 80% 75.46%
UPAYA KESEHATAN

KIA, KB, DAN LANSIA


Indikator Target Hasil
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 100% 90.4%
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100% 100%
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
100% 100%
memiliki kompetensi kebidanan

Cakupan pelayanan nifas 100% 100%

Persentase peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi 70% 81.7%

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100% 26.5%


Deteksi faktor resiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan 20% 29.2%
UPAYA KESEHATAN

KIA, KB, DAN LANSIA


Indikator Target Hasil
Cakupan kunjungan neonatal I 100% 93.6%

Cakupan kunjungan neonatal lengkap 100% 92.1%

Cakupan pelayanan kesehatan bayi 100% 94.58%

Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif 65% 56.7%

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 100% 99.1%

Cakupan pelayanan kesehatan anak prasekolah 100% 100%


Cakupan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
100% 100%
(SDIDTK)
UPAYA KESEHATAN

KIA, KB, DAN LANSIA


Indikator Target Hasil
Persentase desa yg melaksanakan kelas ibu hamil 100% 100%

Persentase desa yg melaksanakan orientasi P4K 100% 100%

Persentase jumlah SD yang melaksanakan UKS 60% 100%

Persentase jumlah SMP yang melaksanakan UKS 60% 100%

Persentase jumlah SMA yang melaksanakan UKS 60% 100%

Persentase jumlah siswa SD yang diperiksa melalui penjaringan kesehatan 100% 100%
Persentase jumlah siswa SMP yang diperiksa melalui penjaringan kesehatan 100% 100%
UPAYA KESEHATAN

KIA, KB, DAN LANSIA


Indikator Target Hasil
Persentase jumlah siswa SMA yang diperiksa melalui penjaringan kesehatan 100% 100%
Persentase jumlah SD yang melaksanakan pemeriksaan berkala 100% 100%
Persentase jumlah SMP yang melaksanakan pemeriksaan berkala 100% 100%
Persentase jumlah SMA yang melaksanakan pemeriksaan berkala 100% -
Persentase Deteksi Faktor Resiko tinggi Ibu Hamil oleh Masyarakat 15% 14.6%
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Indikator Target Hasil
Persentase pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
100% 100%
keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% -
Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium 93% 88.3%
Persentase balita 6-59 bulan mendapat Vit. A dosis tinggi 92% 100%
Cakupan balita gizi buruk GAKIN yang ditangani sesuai standar 100% -
Surveilans gizi termasuk sistim kewaspadaan dini KLB gizi buruk 100% 100%
Cakupan ibu hamil mendapat Fe 30 100% 100%
Cakupan ibu hamil mendapat Fe 90 100% 100%
Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 65% 100%
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Indikator Target Hasil
Persentase ibu hamil KEK yang mendapat tablet tambah darah 90% 100%
Persentase bayi < 6 bulan yang mendapat ASI ekslusif 65% 56.7%
Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 44% 51.1%
Persentase balita kurus yg mendapat makanan tambahan 80% 100%
Persentase remaja putri yg mendapat tablet tambah darah 20% 100%
Persentase balita yg ditimbang berat badannya (D) 86% 86.2%
Persentase ibu nifas mendapat Vit.A dosis tinggi 92% 100%
Persentase bayi BBLR 10% 0.4%
Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 86% 100%
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Indikator Target Hasil
Persentase balita yang naik berat badannya (N) 86% 77.5%
Persentase balita yang tidak naik berat badannya (T) 19% 7.50%
Persentase balita yang ditimbang yang tidak naik berat badannya 2 kali berturut-
4% 3.70%
turut (2T)
Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM) 4% 1.6%
Persentase ibu hamil anemia 30% 1.9%
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


Indikator Target Hasil
Persentase penemuan (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 100% -
Persentase balita dengan pneumonia yang ditangani 50% 10.03%
Penderita DBD yang ditangani 100% 100%
Cakupan penderita diare yang ditangani 44% 72.7%
Jumlah kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) 95% -
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB kurang dari 24 jam 100% -
Cakupan desa/ kelurahan terkena KLB ditangani< 24jam 100% -
Cakupan pengobatan semua kasus TB yang dobati (CDR) 48% 78.57%
CNR seluruh kasus TB yg diobati 72 78.57%
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


Indikator Target Hasil
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus 90% 100%
Persentase pasien TB yg mengetahui status HIV 65% -
Persentase kasus HIV ditemukan & dilayani 100% -
Persentase kasus AIDS ditemukan & dilayani 100% -
Persentase kasus sipilis ditemukan & dilayani 100% -
Angka penemuan kasus baru kusta per 100.000 penduduk 5 -
Persentase cacat tingkat 2 penderita kusta <5% -
Persentase penderita kusta selesai berobat 100% -
Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk 96,9% 8.3%
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


Indikator Target Hasil
Angka kesakitan malaria per 10.000 penduduk 2 -
Kasus penyakit filariasis ditangani 100% -
Prevalensi tekanan darah tinggi 24.28% 46.99%
Prevalensi obesitas 15,40% 2.8%
Persentase IVA positif pada perempuan 30-50 tahun 30% -
Cakupan desa/kelurahan Universal Shild Imunization (UCI) 100% 100%
Angka kesembuhan TB paru >85% 100%
Penemuan penderita ISPA pada balita >76% 100%
Angka kesakitan diare (IR) per 1000 penduduk 557 65,59
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


Indikator Target Hasil
Persentase angka kasus HIV yang diobati 50% 100%
Persentase posbindu di wilayah Puskesmas 30% 100%
Persentase imunisasi dasar lengkap pada bayi 80% 100%
Persentase imunisasi anak sekolah 98% 98%
Persentase pengendalian PTM terpadu di Puskesmas 30% 100%
Persentase KTR di sekolah 50% 0
UPAYA KESEHATAN

UPAYA PENGOBATAN
Indikator Target Hasil
Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Umum 15% x jml kunj 53.8%
Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi 4% x jml pnddk 1.8%
UPAYA KESEHATAN

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


Indikator Target Hasil
2,66% x jml KK
Jumlah keluarga binaan (KK) Miskin di Wil. 96%
Kerja
80% x sasaran
Cakupan keluarga rawan yang dibina 90.56%
keluarga rawan
UPAYA KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


Indikator Target Hasil
Puskesmas dengan Rawat Inap
a. BOR 85% 71.51%
b. LOS 5 hari 2.15 hari
c. TOI 1 hari 0.86 hari
d. BTO 90 har 121.5 kali
e. NDR 22.80% 0.14%
f. GDR 30.20% 0.82%
Upaya Kesehatan Lansia
Cakupan pembinaan kelompok usia lanjut 70% 43.12%
UPAYA KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


Indikator Target Hasil
Upaya Kesehatan Mata
a. Cakupan penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas 100% 100%
b. Cakupan penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun 100% 100%
Kesehatan Jiwa
a. Persentase penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan
100% -
jiwa, masalah NAPZA dll dari kader dan masyarakat
b. Cakupan penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS/Spesialis 100% 100%
Kesehatan Olah Raga
a. Cakupan kelompok/ klub olah raga yang dibina 50% 50%

b. Cakupan pelayanan kesehatan olah raga 50% 50%


SITUASI LINGKUNGAN
KESEHATAN

DATA KESEHATAN LINGKUNGAN


120

100

80

60

40

20

0
Banaran Gringging Banyurip Toyogo

SAB Jamban Sehat Rumah Sehat


SARANA DAN PRASARANA
KESEHATAN
No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah Jenis Kepegawaian
PNS PTT Honor
1 Dokter Umum S.1 2 2    
3 Dokter Gigi S.1 1 1    
4 Peny. Kes. Masy S.1 1 1    
5 Gizi S.1 1 1    
6 Sanitarian S1 1 1    
7 Bidan D.4 Keb 1 1    
D.3 Keb 12 11 1  
8 Perawat S.1 Kep 0 0    
D.3 Kep 12 12    
SPK 1 1    
9 Perawat Gigi D3 1 1    
10 Farmasi D3 1 1    
11 Laborat SMAK 1 1    
12 Administrasi S1 1 1    
SMA 2 1   1 K2
13 Sopir SMA 1     1
14 Pet. Kebersihan SMP 1     1
SD 1     1
15 Penjaga Malam SMA 1     1 K2
SARANA DAN PRASARANA
KESEHATAN

SARANA KESEHATAN
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan
1 Gedung Puskesmas 1 Bh 1 rawat jalan, 1 rawat inap,
2 Pustu 1 Bh Gringging
3 Poskesdes 5 Bh Banaran, Gringging,
Banyurip, Toyogo

4 Posyandu 31 Bh  
5 Kendaraan Dinas Roda 4 2 Bh ( 1 Kondisi rusak berat)
6 Kendaraan Dinas Roda 2 5 Bh  
IDENTIFIKASI MASALAH

No DIAGNOSA JUMLAH
1 ISPA 1.970
2 Myalgia 540
3 Gastritis 507
4 Febris 414
5 Hipertensi 286
6 Cephalgia 196
7 GEA 184
8 Vertigo 69
9 Dermatitis Atopi 51
10 Conjungtivitis 34

Sumber: UPTD Puskesmas Sambungmacan II, 2019


PENETAPAN PRIORITAS
MASALAH
Prevalensi
Cumulative Kemudahan Persepsi Total Total
No. Masalah insidence risk
beban CFR
Diatasi Masyarakat penjumlahan perkalian
Peringkat
penyakit

1. ISPA 5 1 2 5 2 15 100 3

2. Myalgia 4 2 1 4 2 13 64 6

3. Gastritis 4 2 1 3 3 13 72 4

4. Febris 3 1 2 4 3 13 72 5

5. Hipertensi 3 4 4 4 2 19 384 1

6. Cephalgia 3 2 1 5 2 14 60 7

7. GEA 2 3 3 3 3 14 162 2

8. Vertigo 2 2 1 4 2 11 32 8

9. Dermatitis
Atopi 1 1 1 5 1 9 5 10

10. Conjungtivitis 1 1 1 5 2 10 10 9
ANALISIS S W O T
IDENTIFIKASI MASALAH
Social Dukungan
Alternatif Efektivitas Biaya Kerugian Onset of action Durasi Σ
acceptability politis
Menggiatkan kader
khusus kasus 3 0 1 1 1 3 2 11  5
hipertensi
Meningkatkan
peran serta anggota
keluarga dalam
upaya pencegahan 1 4 3 3 1 2 2 16  3
hipertensi
 

Edukasi masyarakat
tentang pentingnya
gaya hidup untuk
mencegah hipertensi 3 2 3 3 2 2 3 18  2
melalui video yang
menarik dan interaktif
Penyuluhan melalui
senam, makan menu
sehat bersama, leaflet, 4 4 4 3 2 3 3 23  1
atau pamflet
Mendorong gerakan
kepedulian masyarakat
dan keluarga akan
pencegahan hipertensi 2 1 2 3 1 1 3 13  4
 
PENENTUAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
PLAN OF ACTION : GERMAS CERDIK
GERMAS
CERDIK
KEGIATAN : Gerakan Masyarakat Cegah Darah Tinggi di Keluarga (GERMAS CERDIK)
 
TUJUAN PROGRAM
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi
2. Menurunkan angka hipertensi pada wilayah cakupan Puskesmas Sambungmacan II
3. Menjalin hubungan kerjasama antara tokoh masyarakat dengan tenaga kesehatan di
Puskesmas Sambungmacan II

SASARAN PROGRAM
4. Masyarakat di daerah cakupan Puskesmas Sambungmacan II
5. Kader Kesehatan di Puskesmas Sambungmacan II
6. Tokoh masyarakat Puskesmas Sambungmacan II
 
WAKTU YANG DIBUTUHKAN : Kegiatan GERMAS CERDIK
diadakan satu kali di awal program berupa grand opening.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan senam rutin, makan menu
sehat bersama, diselingi penyuluhan setiap 2 bulan sekali.
 
LOKASI PROGRAM : Kegiatan awal grand opening dapat dilakukan
di balai desa atau Puskesmas Sambungmacan II. Kegiatan inti
dapat dilakukan di desa masing-masing missal rumah warga.
Kegiatan diawali dengan assessment. Assessment
merupakan metode pertama yang akan dilakukan berupa
penilaian, klarifikasi masalah, serta pendekatan dengan
masalah yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya agenda
pemaparan bagaimana meningkatkan peran dan fungsi
kader kesehatan agar mampu memberdayakan masyarakat
sekitar untuk menerapkan gaya hidup sehat guna mencegah
hipertensi. Kegiatan ini disampaikan oleh bidang P2P PTM.
Dalam kegiatan ini kader dan masyarakat diberikan metode-
metode konkret yang dapat dilakukan untuk mencegah
hipertensi.
SENAM RUTIN
Senam rutin dapat dilakukan maksimal 1 kali seminggu di akhir pekan di
salah satu pekarangan warga atau di jalan desa.

MAKAN MENU SEHAT BERSAMA


Kegiatan ini dapat disisipkan pada kegiatan masyarakat seperti pengajian,
arisan, rapat warga.

PENYULUHAN RUTIN PER 2 BULAN


Kegiatan ini dapat disisipkan pada senam rutin maupun makan menu
sehat bersama. Setelah itu dilakukan evaluasi pengukuran tekanan darah
pada kegiatan posyandu di desa.
• Prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
Sambungmacan II adalah tingginya angka hipertensi.
 
• Berdasarkan prioritas masalah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Sambungmacan II dapat diberikan alternatif
pemecahan masalah berupa:
• Penyuluhan melalui senam, leaflet, atau pamflet,
• Edukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup

KESIMPULAN
untuk mencegah hipertensi melalui video yang
menarik dan interaktif,
• Meningkatkan peran serta anggota keluarga dalam
upaya pencegahan hipertensi,
• Mendorong gerakan kepedulian masyarakat dan
keluarga akan pencegahan hipertensi, serta
• Menggiatkan kader khusus kasus hipertensi.
Prioritas alternatif pemecahan masalah yang
diutamakan adalah penyuluhan melalui kegiatan
senam, makan menu sehat bersama, leaflet, dan
pamflet.
1. Puskesmas diharapkan mampu melakukan
peningkatan pelayanan kesehatan dimulai dengan
inisiasi Gerakan Masyarakat dan Keluarga untuk
mencegah hipertensi.
SARAN
2. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara
rutin (misalnya setiap empat bulan) untuk
mengetahui program promkes tersebut sudah
berjalan dengan baik atau belum.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai