PROPOSAL
TAHUN 2019
PROPOSAL
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas hasil SUPAS tahun 2015 terbagi menjadi angka kematian bayi,
angka kematian anak, angka kematian balita, angka kematian dewasa
serta angka kematian ibu. Karena asumsi completeness yang tidak
terpenuhi maka penghitungan angka kematian menggunakan metode
tidak langsung untuk mengatasi kekurangan tersebut. Angka kematian
bayi menurut hasil SUPAS 2015 adalah sebesar 22 bayi per 1000 KH,
angka tersebut mengalami penurunan dari hasil penduduk yang
dilaksanakan sebelumnya. Hasil SUPAS 2015 juga menunjukan angka
kematian anak sebesar 4 anak per 1000 KH, sedangkan angka kematian
balita yang mencakup kematian bayi dan kematian anak hasil SUPAS 2015
adalah 26 per 1000 KH. Angka kematian dewasa laki-laki hasil SUPAS
2015 adalah 171 per 1000 penduduk, sedangkan angka kematian dewasa
perempuan adalah 122 per 1000 penduduk. Angka kematian ibu yang
merupakan salah satu indikator SDGs yang juga dihitung dari SUPAS 2015
menghasilkan angka 305 kematian ibu per 100.000 KH.
Seperti kita ketahui bersama bahwa kematian ibu dan kematian neonatal
disebabkan oleh multifaktor yang merupakan hasil interaksi berbagai
aspek, baik aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun
faktor – faktor non kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan
klinis dan terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan tersebut secara
optimal. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesamaan persepsi
dari semua pihak mengenai pentingnya peran berbagai aspek tersebut
dalam penanganan masalah kematian ibu sehingga strategi yang akan
digunakan untuk mengatasinya harus merupakan integrasi menyeluruh
dari berbagai aspek tersebut.
PENCAPAIAN TARGET
NO INDIKATOR
Non Prioritas
1 Persentase usia lanjut (Usila) yang dilayani 15% 20% 25%
2 Buku KIA 5 juta 5,4 juta 5,832 juta
buku buku buku
OKU Timur
Palembang
Prabumulih
Pagar Alam
MURATRA
Banyuasin
Ogan Ilir
Provinsi
Empat
Lahat
Lubuk
Muara
OKU
OKU
OKI
Musi
Musi
PALI
PF Target PF
(82 %)
120
96 99 100 100
100 93 94 95 95 95
86 87 88
79
80 72 72 75
57
60 49
40
20
0
OKU
OKI
Muara Enim
PALI
Prabumulih
Lahat
Pagar Alam
OKU Timur
Ogan Ilir
MURATARA
Provinsi
Palembang
OKU Selatan
Banyuasin
Lubuk Linggau
Empat Lawang
Musi Rawas
Musi Banyuasin
3. Persentase K4
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke
minimal empat kali (K4) adalah : Presentase ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar 10 T, paling sedikit
empat
105,0kali dengan distribusi waktu 1K4
kali pada trimester ke-1, 1Target
kali
2017
(99%)
pada 100,0
trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 98,9
97,3
Indikator ini menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan
96,5 96,8
95,7
94,5 94,7 94,9 94,2
95,0 93,2
antenatal cakupan K4 kontak 4 kali dengan tenaga kesehatan yang
92,7
91,2 91,3 91,5
75,0
Empat Lawang
Lubuk Linggau
Musi Banyuasin
OKU Selatan
Prabumulih
Muara Enim
Pagar Alam
Palembang
OKU Timur
MURATRA
Musi Rawas
Banyuasin
Provinsi
Ogan Ilir
Lahat
OKU
PALI
OKI
terdapat disparitas antar daerah kabupaten/kota yang variasinya
cukup besar, selain adanya kesenjangan juga ditemukan ibu hamil
yang tidak menerima pelayanan dimana seharusnya diberikan pada
saat kontak dengan tenaga kesehatan (missed opportunity).
105,0 K4 Target
2017
(99%)
100,0 98,9
96,8 97,3
96,5
95,7
94,5 94,7 94,9
95,0 94,2
92,7 93,2
91,2 91,3 91,5
86,3
85,0
83,0
80,0
75,0
Empat Lawang
Lubuk Linggau
Musi Banyuasin
OKU Selatan
Prabumulih
Muara Enim
Pagar Alam
Palembang
OKU Timur
MURATRA
Musi Rawas
Banyuasin
Provinsi
Ogan Ilir
Lahat
OKU
PALI
OKI
KN 1 Target : 95%
105,0
80,0
75,0
Pada gambar diatas terlihat capaian pelayanan pertama Neonatus (KN1)
tertinggi terdapat di Kota Pagar Alam, Ogan Ilir, OKU Selatan, OKU Timur,
dan Kab. OKU (@ masing-masing 100%), diikuti oleh Kota Lubuk Linggau
99,8%, Kab. Musi Rawas 99,6%, Kota Prabumulih 98,7%, Kab. OKI
98,6%, kemudian Kab. Muara Enim 97,2%. Sedangkan capaian terendah
terdapat di Kabupaten PALI (86,1), Kab. Banyuasin (86,2) dan Kota
Palembang (90,2%).
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 95 95 96 97
93
89
80
60
40
20
0
0
Saat ini capaian puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil sampai dengan
desember tahun 2017 adalah 96% sudah melebihi target (84%), bahkan
16 Kabupaten/Kota juga sudah memenuhi target, yang belum
melaksanakan kelas ibu hamil adalah Kab. Musi Rawas Utara (0%) hal ini
disebabkan karena tenaga kesehatan di puskesmas belum sama sekali di
latih sebagai fasilitator kelas ibu hamil dan ibu balita.
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
80
60
40
20
80
71
67
60
60
40
20
80,0
66,7
60,0 62,5
60,0
45,5
40,0
20,0
0,0
120
80 74 71
67 65 62
57
60
40 32 32
19
21 21
20
KEMATIAN BAYI
PALI 8
PAGARALAM 10
LAHAT 11
PRABUMULIH 13
LUBUK LINGGAU 16
PALEMBANG 29
OGAN ILIR 31
OKI 33
EMPAT LAWANG 35
OKU SELATAN 39
OKU TIMUR 47
MURA TARA 48
MUSI BANYUASIN 51
OKU 63
MUARA ENIM 65
BANYUASIN 68
MUSI RAWAS 70
PROVINSI 637
III.TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mempercepat upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB).
B. Tujuan Khusus :
Meningkatkan Persentase Kunjungan Ibu Hamil ke 4 Kali (K4)
Meningkatkan Persentase Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Meningkatkan Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
Meingkatkan Persentase PKM melaksanakan Kelas Bumil
Meningkatkan Persentase PKM melaksanakan orientasi P4K
Meningkatkan Persentase PKM melaksanakan penjaringan kes utk
peserta didik kls 1
Meningkatkan Persentase PKM melaksanakan penjaringan kes utk
peserta didik kls 7 dan 10
Meningkatkan Persentase PKM yg menyelenggarakan keg kes remaja
Penguatan manajemen program kesehatan ibu dan reproduksi
termasuk KB
IV. SASARAN
V. RENCANA KEGIATAN
A. Ruang Lingkup kegiatan
Ruang lingkup kegiatan ini adalah merupakan kegiatan Prioritas Nasional
dan Proyek Prioritas, dimana kegiatan prioritas nasional bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi sedangkan proyek prioritas tujuannya : Penurunan kematian
ibu di fasyankes, Penurunan kematian bayi, Peningkatan pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta Imunisasi dasar
lengkap.
Berikut Kegiatan Prioritas Nasioanl yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan dana Dekonsentrasi :
a. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu
1. Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal bagi
Kab dengan Kematian Maternal Neonatal Tinggi Tk. Provinsi
2. Orientasi Manajemen Kesehatan Keluarga
3. Penguatan Audit Maternal Perintal (AMP) Terintegrasi SKI
4. Koordinasi LP/LS Kesehatan Keluarga
5. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Program Kesehatan
Keluarga
b. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi
1. Pelatihan Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah
Terintegrasi
2. Paket Pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
c. Pembinaan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
1. Pelatihan Pelayanan Kesehatan Bagi Korban KTP/A dan TPPO
d. Pembinaan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
1. Pelatihan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
e. Pembinaan Pencegahan Stunting
1. Orientasi Tata Kelola Klinis Pelayanan Kesehatan Keluarga
2. Sosialisasi dan Advokasi Program dan NSPK Kesehatan Keluarga
f. Pembinaan Penguatan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
1. Pelatihan Kesehatan Lansia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
B. Tempat Kegiatan
Tempat pelaksanaan kegiatan Pembinaan Kesehatan Keluarga akan
dilaksanakan baik di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten / Kota
yang ditunjuk sesuai dengan alokasi kegiatan yang didasarkan pada
capain program dan kinerja.
C. Tahapannya
Tahapan dalam ruang lingkup kegiatan program kesehatan keluarga
secara garis besar di uraikan sebagai berikut :
Rapat persiapan
Penentuan sasaran program
Penentuan lokasi kegiatan
Penentuan waktu pelaksanaa/membuat jadwal pelaksanaan
Penyusunan dan membuat SK penyelenggaraan
Mempersipkan bahan /materi dan alat pendukung lainnya
Menyelenggarakan surat menyurat, dll
Pelaksanaan kegiatan (ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktek)
Penyusunan laporan pelaksanaan.
D. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan keluarga akan
dilaksanakan pada TR.I, II, III dan IV bulan berjalan ditahun 2019.
VIII. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan Pembinaan Kesehatan Keluarga adalah pengelola
progam kesehatan maternal neonatal, balita dan anak pra sekolah, anak
usia sekolah dan remaja, Kesehatan reproduksi, KB dan kependudukan,
lansia dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Seksi Kesehatan Keluarga dan
Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
IX. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.