Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKN

PUSKESMAS BERENG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU


TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................2
A. PENDAHULUAN..............................................................................2
B. LATAR BELAKANG..........................................................................2
C. TUJUAN..........................................................................................4
BAB II........................................................................................................5
A. DASAR HUKUM..............................................................................5
B. DASAR TEORI.................................................................................5
BAB III.......................................................................................................6
A. METODE........................................................................................6
BAB IV.......................................................................................................7
A. PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................7
B. HASIL PELAKSAAN KEGIATAN.......................................................7
BAB V........................................................................................................8
A. KESIMPULAN.................................................................................8
B. SARAN............................................................................................8
BAB IV.......................................................................................................9
A. EVALUASI.......................................................................................9
B. RENCANA TINDAK LANJUT............................................................9
C. TINDAK LANJUT.............................................................................9
BAB VII......................................................................................................10
A. BUKTI KEGIATAN...........................................................................10

1
BAB I

A. PENDAHULUAN
Menurunkan AKI dan AKN merupakan indikator yang digunakan sebagai
indeks pembangunan ekonomi, indikator kualitas hidup dan komponen utama
penentu angka harapan hidup suatu masyarakat. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk angka kematian dan kesakitan ibu adalah dengan
memperluas cakupan pelayanan ANC (Antenatal Care) melalui pemeriksaan
kehamilan. Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu intervensi kesehatan
yang efektif untuk mencegah kesakitan dan kematian ibu. Pemeriksaan
Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 kali
pemeriksaan selama kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter
pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama (kehamilan hingga 12
minggu), 1 kali pada trimester kedua (kehamilan diatas 12 minggu sampai 26
minggu), 3 kali pada trimester ketiga (kehamilan diatas 24 minggu sampai 40
minggu). Pelayanan kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu
dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan,
serta diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar,
yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan,
yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke
empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai
dengan hari ke-42 pasca persalinan. Pelayanan kesehatan neonatus dilakukan
sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik
difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan
neonatus Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48
jam setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu
hari ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-3 (KN
3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah
lahir.
Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala
sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya. Karena walaupun saat kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir merupakan keadaan fisiologis namun bisa berubah menjadi keadaan
patologis sehingga diperlukan asuhan yang berkesinambungan dan berkualitas.
Jika standar pelayanan dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur
diharapkan dapat mendeteksi risiko tinggi pada ibu hamil lebih awal dan dapat
dilakukan rujukan sesegera mungkin. Angka kematian neonates berhubungan

2
erat dengan pelayanan Kesehatan ibu saat hamil dan melahirkan. Peran bidan
sangat penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian neonatus (AKN) secara preventif. Bidan merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kesakitan dan Kematian
neonatus (AKN). Bidan mememberikan pelayanan kebidanan yang
berkesinambungan dan paripuna berfokus pada aspek pencegahan, promosi
dan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama
dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja
yang membutuhkannya. Dalam memberikan asuhan kebidanan proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktik.
B. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan salah satu
bentuk investasi di masa depan. Keberhasilan upaya kesehatan ibu dan bayi,
diantaranya dapat dilihat dari Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari
pada tahun 2017 sekitar 810 wanita meninggal, pada akhir tahun mencapai
295.000 orang dari 94% diantaranya terdapat di negara berkembang. (WHO,
2019). Pada tahun 2018 angka kematian bayi baru lahir sekitar 18 kematian
per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan
persalinan (UNICEF 2019). Menurut Kemenkes RI (2018), Angka Kematian Ibu
di Indonesia secara umum terjadi penurunan dari 390 menjadi 305 per 100.000
kelahiran hidup, walau sudah cenderung menurun namun belum berhasil
mencapai target MDGs. Pada tahun 2015, MDGs menargetkan angka kematian
ibu 110 kematian per 100.000 kelahiran.
Upaya percepatan penurunan AKI dan AKN pemerintah telah membuat
kebijakan agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang
berkualitas, pada ibu hamil mendapatkan pelayanan Antenatal Care yang
berkualitas dan terpadu (10 T) dan diberikan Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) (Kemenkes RI, 2018). Pada Ibu bersalin, ibu
diberikan asuhan persalinan sesuai dengan standar Asuhan Persalinan Normal
(APN) berdasarkan Lima Benang Merah. Upaya penurunan AKI pada ibu nifas
dengan memberikan asuhan sesuai dengan standar yang dilakukan 3 kali
jadwal kunjungan nifas (KF) yaitu KF 1, KF 2 dan KF 3 pasca persalinan. Upaya
untuk mengurangi Angka Kematian Neonatus (AKN) dengan memberikan
asuhan sesuai dengan standar asuhan yang dilakukan 3 kali jadwal kunjungan
neonatus (KN) yaitu KN 1, KN 2, KN 3 setelah lahir.

3
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dan upaya yang harus dilakukan
sebagai langkah untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian neonatus (AKN) di wilayah kerja Puskesmas Bereng
2. Tujuan Khusus:
a. Mengatahui faktor yang berpengaruh terhadap angka kematian ibu dan
neonatus di wilayah kerja Puskesmas Bereng serta strategi penangangan
yang tepat.
b. Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan neonatus.
c. Menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi.
d. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
neonatus yang bermutu, aman dan bermanfaat sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.

4
BAB II

A. DASAR HUKUM
1. Permenkes RI No.28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan.
2. Undang-Undang RI No.4 Tahun 2019 tentang Kebidanan.

B. DASAR TEORI
Program penurunan AKI dan AKN merupakan salah satu upaya
memerlukan kesamaan persepsi dan pengertian dari semua pihak mengenai
pentingnya dan peran dari berbagai aspek, sehingga strategi untuk untuk
mengatasinya harus merupakan integrasi menyeluruh dari berbagai aspek
tersebut. Program penurunan AKI dan AKN memberikan pelayana asuhan
kebidanan yang berkualitas, berkesinambungan dan komperhensif (continuity of
care) mulai dari kehamilan, persalinan, nifas sampai neonatus sehingga dapat
diindentifikasi secara dini resiko yang dialami oleh ibu maupun neonatus.

5
BAB III

A. METODE
Program penurunan AKI dan AKN dilaksanakan dengan melakukan
kunjungan kepada ibu dan neonatus menggunakan metode wawancara
langsung dan pemeriksaan kesehatan.

6
BAB IV
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan dilaksanakan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :

NO Kegiatan Jan Feb Mei Mar Jun Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1. Antenatal
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Care (ANC)
2. Pelayanan
Persalinan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Oleh Nakes
3. Kunjungan
Nifas dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Neonatus
4. Pelayanan
atau
Rujukan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bumil
Risti/kompli
kasi
5. penanganan
dan rujukan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
neonatus
resiko tinggi
6. pelayanan
deteksi dan
stimulasi
√ √ √ √ √ √
dini tumbuh
kembang
balita
7. pelayanan
deteksi dan
tumbuh
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kembang
anak pra
sekolah

7
B. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2022

Hasil pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :


Wilayah Puskesmas Bereng (%)
Variabel Hanjak
Bereng Kalawa Gohong
Maju Buntoi
Antenatal Care (ANC) (K1) 97,6 100 100 100 100
Antenatal Care (ANC) (K4 ) 95,3 96,4 97,0 96,4 91,8
Pelayanan Persalinan Oleh 100 78,7
97,5 96,1 100
Nakes
Cakupan ibu Nifas 97,5 96,1 100 100 78,7
Cakupan neonatus 97,5 100 100 100 80
Pelayanan atau Rujukan 100 100
100 100 100
Bumil Risti/komplikasi
penanganan dan rujukan 66,6 71,4
60,6 33,3 80
neonatus resiko tinggi
pelayanan deteksi dan 81,2 77,6
stimulasi dini tumbuh 78,6 80,0 79,5
kembang balita
pelayanan deteksi dan 93,8 75,4
tumbuh kembang anak pra 79,6 85,1 76,9
sekolah

8
BAB V

A. KESIMPULAN
Upaya yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKN di 2 Kelurahan 3 Desa
dilakukan dengan beberapa program yaitu memberikan pelayanan kesehatan melalui
pemeriksaan kehamilan.dari kehamilan Antenatal Care (ANC), Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), kunjungan nifas (KF) pasca persalinan
dan kunjungan neonatus (KN) sesuai dengan standar asuhan. Setelah program
ditentukan maka akan dilaksanakan dengan melakukan kunjungan kepada ibu dan
neonatus menggunakan metode wawancara langsung dan pemeriksaan kesehatan
dengan harapan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan neonatus.

B. SARAN
Dengan adannya program diatas, maka pembangunan kesehatan masyarakat
khususnya pada ibu dan bayi di wilayah kerja Puskesmas Bereng pada bidang
pelayanan preventif dan promotif harus lebih ditingkatkan. Peningkatan sasaran dan
mutu pelayanan kesehatan dengan cara memberikan pelayanan mulai dari hamil
sampai dengan neonatus bekaitan dengan peingkatan derajat kesehatan.

9
BAB VI

A. EVALUASI
Perlu adanya peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan pada
ibu dan neonatus sehingga meningkatkan kualitas pelayanan dan mendukung
efektinya pelaksanaan program.

B. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Pelaksaan pelayanan kesehatan baik didalam maupun luar gedung harus
terus ditingkatkan dan dimaksimalkan dengan baik.
2. Pemenuhan sarana dan prasarana untuk mendukung berhasilnya program.
3. Menjalin kerja sama antara kader/toma/ketua RT dengan pihak Puskesmas
untuk memantau/ mengertahui secara dini masalah kesahatan yang terjadi
pada ibu maupun neonatus.
4. Peningkatan cakupan pelayanan dan sasaran pada ibu dan neonatus.

C. TINDAK LANJUT
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan baik didalam maupun luar gedung
harus terus ditingkatkan dan dimaksimalkan dengan baik.
2. Terpenuhinya sarana dan prasarana untuk mendukung berhasilnya
program.
3. Terjalin kerja sama antara kader/toma/ketua RT dengan pihak Puskesmas
untuk memantau/ mengertahui secara dini masalah kesahatan yang terjadi
pada ibu maupun neonatus.
4. Tercapainya jumlah cakupan pelayanan dan sasaran pada ibu dan
neonatus.

10
BAB VII

A. BUKTI KEGIATAN

1. Kegiatan Kesehatan Ibu


a) Pemasangan P4K b) Kelas Ibu Hamil

2. Kegiatan Kesehatan Bayi

a) kegiatan Kunjungan neonatus b) Kunjungan Bayi Neonatus Resti

3. KEGIATAN UPAYA KESEHATAN BALITA DAN APRAS

a) DDTK di TK b) DDTK di Posyandu c) Kelas Balita

11

Anda mungkin juga menyukai