Anda di halaman 1dari 6

Proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan nifas merupakan suatu peristiwa

yang fisiologis/alamiah, namun dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi


yang sewaktu-waktu dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi. Angka Kematian Ibu
(AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya program
kesehatan ibu. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa
kehamilan, persalinan, dan nifas tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh. AKI adalah semua kematian dalam ruang lingkup tersebut
di setiap 100.000 kelahiran hidup. Banyak faktor penyebab kematian ibu bersalin baik
langsung yaitu trias klasik (perdarahan, preeklamsia/eklamsia dan infeksi) maupun
penyebab tidak langsung yang diakibatkan karena keterlambatan penanganan dan
pengambilan keputusan mulai dari tingkat rumah tangga sampai di pelayanan
kesehatan rujukan. (Profil Kesehatan Indonesia, 2020)

Untuk membantu upaya percepatan penurunan AKI salah satunya adalah dengan
melaksanakan asuhan secara berkelanjutan atau Continuity of Care (COC). Asuhan
kebidanan Esensial yang diberikan kepada klien bayi baru lahir (neonatus), bayi,
balita dan anak prasekolah, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, dan
pelayanan keluarga berencana (Kepmenkes, 2020). COC adalah pelayanan yang
dilakukan oleh seorang tenaga profesional bidan dengan menjalin hubungan yang
terus menerus dengan seorang wanita mulai dari prakonsepsi, awal kehamilan, selama
semua trimester, kelahiran sampai 6 minggu pertama post partum serta keluarga
berencana. (Legawati, 2018). Pelayanan kebidanan secara berkesinambungan
berkontribusi pada peningkatan kualitas keselamatan pada saat hamil dan melahirkan.
Perempuan yang mendapatkan pelayanan tersebut lebih cenderung menerima
pelayanan yang efektif dan bermutu. Tujuan asuhan kebidanan esensial adalah upaya
untuk membantu mengurangi AKI dan meningkatkan derajat kesehatan serta
beberapa penyebab kematian ibu tersebut menunjukkan perlunya dilakukan upaya
terus menerus dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
merata sesuai standar operasional, asuhan yang dilaksanakan ini akan memberikan

1
dampak yang signifikan terhadap kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak.
(Kemenkes RI, 2015)

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, jumlah kematian ibu yang dihimpun dari
pencatatan program kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan pada tahun 2021
menunjukkan 7.389 kematian di Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar
kematian ibu pada tahun 2021 yang disebabkan oleh Covid-19 sebanyak 2.982 kasus,
perdarahan sebanyak 1.320 kasus, hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.077 kasus.
Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan
kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas
pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan
khusus dan rujukan bila terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana
termasuk KB pasca persalinan. (Profil Kesehatan Indonesia, 2021)

Berdasarkan laporan seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat pada tahun 2021 tercatat sebanyak 183 kasus kematian ibu. Jika
dihitung angka kematian ibu maternal dengan kelahiran hidup sebanyak 85.413, maka
kematian ibu maternal di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2021 adalah sebesar
214 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah AKI di Kota Pontianak yaitu sebesar 53 per
100.000 kelahiran hidup, dan ini merupakan angka terkecil kasus kematian ibu
maternal di wilayah Kalimantan Barat. (Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat,
2021)

Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Ida Apianti merupakan salah satu bidan
swasta yang berada di Kota Pontianak. Adapun jenis pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak yang diberikan yaitu: pemeriksaan kehamilan, pelayanan persalinan normal 24
jam, pelayanan nifas normal dan pelayanan KB, pelayanan bayi baru lahir, pelayanan
imunisasi HB0, BCG, Polio, Pentavalen, Campak, Booster dan TT. Berdasarkan
laporan tahunan yang diperoleh di Praktik Mandiri Bidan Hj. Ida Apianti tahun 2021,

2
kunjungan ibu hamil sebanyak 603, persalinan 187, kelahiran bayi 187 dan juga tidak
ada kematian ibu dan bayi yang dilaporkan.

Upaya peningkatan kesehatan ibu dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan
kesehatan ibu hamil, melalui pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar
pelayanan (SPM) sebagai berikut, dengan pelayanan ANC sesui standar 10T, standar
pelayanan yaitu 6 kali pemeriksaan selama kehamilan, dan 2 kali pemeriksaan oleh
dokter pada trimester I dan III. Setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat besi
minimal 90 tablet selama kehamilan, suntik TT, kelas ibu hamil, kepemilikan buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pemeriksaan laboratorium, program persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) serta tersedianya kartu jaminan kesehatan masyarakat.
Ibu juga harus mendapatkan Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai standar yang
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan,Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri
dari,Dokter dan bidan, 2 orang bidan, Bidan dan perawat difasilitas pelayanan
kesehatan, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan
mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana
(Kemenkes RI, 2020).

Berdasarkan hal tersebut, untuk mendukung pelayanan kesehatan yang berkelanjutan,


penulis menyusun proposal laporan tugas akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan
Esensial pada Ny. X di TPMB Ida Apianti Kota Pontianak.” Penulis mengambil Ny.
X sebagai laporan tugas akhir karena merasa tertarik untuk menjadikan Ny. X sebagai
pasien laporan tugas akhir dan ingin menerapkan asuhan kebidanan yang berkualitas
tinggi dan berkesinambungan.

3
Latar belakang lama

Kelahiran dan kehamilan merupakan suatu hal yang fisiologis, namun jika
tidak dikelola dengan baik akan menjadi patologis. Angka Kematian Ibu (AKI)
merupakan semua kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas
yang bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh pada per
100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2019). Sedangkan Angka Kematian Bayi
(AKB) merupakan banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1
tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2019).
Kematian ibu di Indonesi selama periode 1991- 2015 dari 390 menjadi
305 per 100.000 kelahiran hidup. Target penurunan AKI di tahun 2024 turun
menjadi 183/100.000 kelahiran hidup dan di tahun 2030 turun menjadi 131 per
100.000 kelahiran hidup. Kemudian Kematian Bayi sesuai dengan Target
Pembangunan Berkelanjutan, dari tahun 2017 sebanyak 24 per 1.000 kelahiran
hidup harus menjadi 16 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2024 (Kemenkes
RI,2019).
Berdasarkan Laporan Seksi Kesehatan dan Gizi Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat, kasus kematian maternal yang terjadi pada tahun 2021
tercatat sebanyak 183 kasus dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 85,413
maka kematian Ibu maternal di provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2021
adalah sebesar 214 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Kalimantan
Barat, 2021).
Kasus kematian ibu selama kurun waktu lima tahun (2017-2021)
mengalami penurunan. Pada tahun 2017 kematian ibu 7 kasus, pada tahun 2018
menurun menjadi 6 kasus, pada tahun 2019 kembali menurun menjadi 5 kasus
dan pada tahun 2020 kembali meningkat sebesar 8 kasus kematian ibu pada tahun
2021 kembali menurun sebesar 6 kasus (Profil Kesehatan Kota Pontianak, 2021)

4
Berdasarkan Laporan Profil Kesehatan Kalimantan Barat Pada tahun
2021 AKB sebanyak 7,2 per 1.000 kelahiran hidup. Kasus kematian bayi
mengalami penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2018 hingga tahun
2021. Pada tahun 2018 kematian bayi ada 30 kasus sedangkan pada tahun 2019
kematian bayi kembali turun menjadi 22 kasus dan sampai pada tahun 2020
meningkat kembali sebesar 24 kasus kematian bayi tetapi pada tahun 2021
kematian bayi kembali menurun menjadi 21 kasus ( Profil Kesehatan Kota
Pontianak,2021 ).
Dalam percepatan peurunana AKI dan AKB upaya yang dilakukan adalah
mendorong ibu agar setiap masa kehamilan, persalinan dan nifasnya dilakukan di
fasilitas kesehatan serta ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
(Kemenkes RI, 2019).
Hal inilah yang menjadi latar belakang adanya Asuhan Kebidanan yang
Esensial yang diberikan kepada klien bayi baru lahir (neonatus), bayi, balita dan
anak prasekolah, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, dan pelayanan
keluarga berencana (Kepmenkes, 2020).
Peran bidan dalam asuhan essensial ini berupaya untuk mencegah adanya
peningkatan AKI dan AKB dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) sebagai berikut, berupa program
KIA, dengan pelayanan ANC sesui standar 10T, dan standar pelayanan 6X
kunjungan ANC. Serta standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan
Normal (APN) sesuai standar yang dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan,Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari,Dokter dan bidan, 2
orang bidan,Bidan dan perawat, Upaya untuk mencegah kematian ibu pada masa
nifas, yaitu pelayanan kesehatan ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas
sebanyak minimal 4 kali, yaitu kunjungan pertama (KF1) dilakukan pada 6 jam –
2 hari setelah melahirkan, kunjungan kedua (KF2) dilakukan pada 3 hari – 7 hari
setelah melahirkan,kunjungan ketiga (KF3) dilakukan pada 8 hari - 28 hari setelah
melahirkan, dan kunjungan nifas keempat (KF4) dilakukan pada 29 - 42 hari
setelah melahirkan (Kemenkes RI, 2020).

5
Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Hj Ida Apianti merupakan salah
satu klinik bidan swasta yang berada di kota pontianak. Adapun jenis pelayanan
kesehatan yang diberikan pemeriksaan kehamilan, pelayanan persalinan normal
24 jam, pelayanan nifas normal dan pelayanan KB, pelayanan bayi baru lahir,
pelayanan imunisasi HB0, BCG, Polio, Pentavalen, Campak, Booster dan TT.
Berdasarkan laporan tahunan yang diperoleh di Praktik Mandiri Bidan Hj. Ida
Apianti tahun 2021, kunjungan ibu hamil sebanyak 603, persalinan 187, kelahiran
bayi 187 dan juga tidak ada kematian ibu dan bayi yang dilaporkan.
Berdasarkan data kunjungan di TPMB Ida Apianti tersebut, penulis
tertarik untuk memberikan Asuhan kebidanan Esensial pada Ny. X agar dapat
mendeteksi secara dini komplikasi yang terjadi pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir dan nifas serta meningkatkan kualitas kesehatan pada ibu dengan pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai