PENDAHULUAN
melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,
lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. (Profil
bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi
ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti
dibandingkan pada tahun 2012 yaitu sebanyak 359 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2019; hal. 97-98). Menurut Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI (2019) AKI di Indonesia pada tahun 2019
1
2
masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka
kematian bayi (AKB) pada tahun 2017 sebanyak 24 per 1.000 kelahiran hidup,
127).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019
sebanyak 403 kasus, sedangkan kasus kematian ibu tahun 2018 yang sebanyak
421 kasus. Dengan demikian angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga
mengalami penurunan dari 78,60 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2018 menjadi 76,90 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019 (Profil
Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 sebesar 8,2
Jepara sebesar 4,7 per 1.000 kelahiran hidup dan tertinggi adalah Rembang
(17,7 per 1.000 kelahiran hidup). (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) antara lain
yaitu dokter spesialis kebidanan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta
Tengah, 2019).
3
secara absolut dihitung dari jumlah kematian ibu sebesar 22 kasus dengan
jumlah kelahiran hidup sebesar 15.733 bayi lahir hidup. Angka tersebut
hidup dengan jumlah kematian ibu sebesar 9 dengan kelahiran hidup sebesar
15.317 bayi. Kasus kematian ibu di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2018
adalah 12,14/1000 kelahiran hidup dimana secara absolut dihitung dari jumlah
kematian bayi sebesar 191 dengan kelahiran hidup sebesar 15.733. Angka
Kematian Bayi (AKB) tahun 2019 menurun dibanding tahun 2018 yang
sebesar 14,1/1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian 216 kasus dari
28).
siaga penuh saat musim persalinan tiba maupun waktu tertentu (lebaran, tahun
4
yang baru di Puskesmas dan Rumah Sakit, serta adanya jalinan komunikasi
Banjarnegara, 2019 ).
kasus kematian ibu dan angka kematian bayi (AKB) mencapai 4 kasus.
Klampok 1, 2020).
CoC model). Tujuan dari program OSOC antara lain yaitu melakukan
kehamilan, persalinan hingga masa nifas 42 hari. Adanya deteksi dini terhadap
faktor risiko maupun komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan
dan masa nifas untuk dilakukan penanganan secara cepat dan tepat.
ibu hamil dari usia kehamilan 36-37 minggu, nifas 42 hari, BBL serta sampai
hari ) dan kunjungan nifas 3 (29 hari – 42 hari) masa neonatus meliputi
komprehensif sebagai salah satu upaya untuk mencegah kematian ibu dan bayi
belakang dan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan
kebidanan dengan metode One Student One Client (OSOC) pada Ny. D umur
31 tahun G3P2A0 dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan
B. Perumusan Masalah
31 tahun G3P2A0 pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus