Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan continuum of care untuk kesehatan ibu dan bayi baru lahir seperti

perawatan antenatal, pertolongan persalinan terampil dan layanan perawatan

postnatal menguntungkan di setiap segmen layanan. Ini adalah salah satu strategi

yang saat ini direkomendasikan untuk mengurangi kemtian ibu dan bayi baru lahir

dan mencapai target global untuk mengakhiri kematian ibu dan bayi dapat di

cegah dengan memberikan asuhan kebidanan. Dimensi tempat berfokus pada

integritas antara perawatan KIB tingkat rumah tangga, tingkat komunikasi dan

tingkat fasilitas serta rujukan ke perawatan tingkat lanjut bila diperlukan.

Penyelesaian CoC untuk layanan KIB seperti layanan antenatal care (ANC),

pertolongan persalian terampil dan layanan post natal care (PNC) adalah salah

satu untuk mengurangi kematian ibu dan bayi.(Gultom, 2020)

Asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Menurut Laporan World Health

Organization (WHO) yang terbaru AKI di dunia mencapai angka 295.000 jiwa.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) jumlah Angka

Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, setiap hari di tahun 2017 tercatat

sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait

kehamilan dan persalinan.(WHO,2017)

Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara berpenghasilan rendah pada tahun 2017

adalah 462/100.000 kelahiran hidup dibandingkan 11/100.000 kelahiran hidup di

negara berpenghasilan tinggi, 94% dari semua kematian ibu terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Komplikasi utama yang

menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan, infeksi,

tekanan darah tinggi (preeklamsia dan eklamsia), komplikasi dari persalinan dan

aborsi tidak aman. sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) secara global sebesar

19,2 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2019). SDGs ( Sustainable Development

Goal) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin

dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi

kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target

yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 Pada tujuan yang ketiga dalam

SDGs adalah Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, salah satu indikator untuk

melihat kesejahteraan negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan target kematian ibu tahun 2020

sampai agustus terjadi 16 kematian ibu = (91,45/100.000) dan 27 kematian ibu

(277,22/100.000) penyebab kematian yaitu perdarahan, preeklamsia dan penyakit

penyerta, pada tahun 2020 sampai agustus terjadi 74 kasus kematian bayi =

(6.23/1.000) dan 116 kematian post bayi = (9.78/1.000) bayi yaitu Berat Bayi

Lahir Rendah (BBLR), Asfiksia dan Kelainan Bawaan ( Dinkes, RI 2020).

Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) menurut provinsi tahun 2018-2019

terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia. Data ini

menunjukkan kondisi lebih baik dibandingkan tahun 2015 yang AKI mencapai

305/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak

adalah pendarahan (1.290 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus),

infeksi (207 kasus).Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2017 AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019, dari seluruh
kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi pada periode

enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151 kematian) terjadi pada usia

29 hari – 11 bulan. ( Kementerian Kesehatan RI, 2020) .Program hasil kerja sama

pemerintah Indonesia dengan Lembaga donor USAID, yang bertujuan untuk

menurunkan AKI dan AKB di Indonesia sebesar 25%, untuk mencapai target

tersebut program EMAS akan dilaksanakan di Provinsi dan Kabupaten dengan

jumlah kematian yang besar yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada tahun pertama akan dilaksanakan

pada 10 Kabupaten.

Hal tersebut bukan tanpa alasan karna berdasarkan data Kementerian

Kesehatan sekitar 52,6% dari jumlah total kejadian kematian Ibu di Indonesia

berasal dari 6 Provinsi tersebut. Demikian pula kematian Neonatal sekitar 58,1%

dari jumlah total nasional juga disumbangkan oleh keenam Provinsi tersebut

(Kementerian Kesehatan RI.2018).Kematian ibu juga menjadi salah satu

permasalahan dan isu strategi dalam pembangunan daerah di Provinsi Sumatera

Barat. Berdasarkan hasil audit kematian ibu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Sumatera Barat terhadap 19 kabupaten/kota, sejak tahun 2017 sampai tahun 2019

diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada

tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019

diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada

tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019.

Sebagian besar kematian ibu di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2019

disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan perdarahan (18,2%) (Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2019).Selanjutnya jumlah kasus kematian ibu


di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah sebanyak 13 kasus (Dinas Kesehatan

Kabupaten Pasaman Barat). Berdasarkan data sekunder dari Dinkes Pasaman

Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan K1 dari bulan Januari sampai bulan

desember mencapai yaitu 94,29% dan Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02%

dari target 92%. Jumlah persalinan pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari

11.064 ibu bersalin angka ini belum mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu

nifas sebanyak 8,272 (97,57%). Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000

kelahiran hidup, AKB pada tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup.

Karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu tentang melakukan kunjungan

ANC secara rutin sehingga terjadi kesenjangan antara K1 dan K4.

Kesehatan pada ibu yang tidak optimal dapat menyebabkan kematuan pada

ibu (Profil Diknkes Pasbar, 2018). Salah satu kabupaten yang termasuk tinggi

jumlah kematian ibunya pada tahun 2021 adalah kabupaten pasaman barat, yaitu

sebanyak 33 kasus, (Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, 2021).

Selanjutnya jumlah kasus kematian ibu di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah

sebanyak 13 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat). Berdasarkan

data sekunder dari Dinkes Pasaman Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan

K1 dari bulan Januari sampai bulan desember mencapai yaitu 94,29% dan

Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02% dari target 92%. Jumlah persalinan

pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari 11.064 ibu bersalin angka ini belum

mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu nifas sebanyak 8,272 (97,57%).

Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000 kelahiran hidup, AKB pada

tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup. Karena kurangnya kesadaran

dan pengetahuan ibu tentang melakukan kunjungan ANC secara rutin sehingga
terjadi kesenjangan antara K1 dan K4. Kesehatan pada ibu yang tidak optimal

dapat menyebabkan kematuan pada ibu (Profil Diknkes Pasbar, 2018).

Berdasarkan data di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb Tahun 2021 terdapat

jumlah ibu nifas 100 orang di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang

Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Salah satu cara untuk

menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memberikan asuhan kebidanan secara

komperenshif dan berkualitas. Jadi diharapkan peran bidan dalam memberikan

pelayanan atau asuhan kebidanan kepada ibu secara komprehensif dan

berkesinambungan mulai dari hamil, bersalin, nifas, BBL, dan keluarga

berencana. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan asuhan

kebidanan di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb secara komprehensif

khususnya pada Ny”A” .

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk menerapkan asuahan kebidanan pada ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru

Lahir dan Keluarga Berencana dengan mengacu pada KEPEMENKES

NO.938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.

b. Tujuan Khusus

Melakukan Pengkajian, Interprestasi Data, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera,

Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi pada ibu nifas Pada Ny “A” P1A0H1

PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang Toman, Kecamatan Pasaman,

Kabupaten Pasaman Barat.


C. Manfaat

a. Manfaat Teoritis

Hasil study kasus ini dimanfaatkan sebagai pertimbangan masukan untuk

menambah wawasan tentang kasus yang di ambil.

b. Manfaat Praktis

a) Bagi Institusi

Hasil study kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam

memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,

bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berecana di PMB Bdn. Neng

Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten

Pasaman Barat.

b) Bagi Profesi

Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan

dalam asuahan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

c) Bagi klien dan masyarakat

Agar klien maupun masyarakat bisa melakukan deteksi yang

mungkin timbul pada masa nifas sehingga memungkinkan segera

mencari pertolongan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. ASUHAN MASA NIFAS

1. Pengertian masa nifas

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus setelah sampai

pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti sebelum hamil lamanya masa nifas

yaitu kira-kira 6 sampai 8 Minggu (Abidin,2011)

Masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat reproduksi

pulih seperti sebelum hamil dana secara normal masa nifas berlangsung selama 6

minggu atau 40 hari (Ambrawati2010). (Walyani & dkk, Asuhan Kebidanan

Masa nifas dan Menyusui, 2020)

2. Tujuan asuhan masa nifas

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa

kritis. Baik Ibu maupun bayinya diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan

terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam

pertama.

- Tahapan masa nifas

Masa nifas menjadi 3 periode, yaitu :

1) Puerperiumdini yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan


2) Puerperiumintermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat

genetalia

3) Remotepuerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan

mempunyai komplikasi waktu untuk sehat sempurna mungkin

beberapa minggu bulan atau tahun

- Perubahan fisik masa nifas :

1) Rasa rasa kram dan mules di bagian bawah perut akibat

penciutan rahim atau involusi

2) Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina atau lochea

3) Kelelahan karena proses melahirkan pembentukan ASI sehingga

payudara membesar

4) Kesulitan buang air besar BAB dan BAK

5) Gangguan otot betis dada perut pinggul dan bokong

6) Perlukaan Jalan lahir lecet atau jahitan

- Perubahan psikis masa nifas

1) Perasaan Ibu berfokus pada dirinya berlangsung setelah

melahirkan sampai hari kedua atau fase taking in

2) Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan merawat bayi

muncul perasaan sedih atau baby blues disebut fase takinghold

hari ke-3 sampai 10


3) Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut

fase lettinggo hari ke-10 akhir masa nifas

- Pengeluaran lochea terdiri dari :

1) Lochea rubra hari ke 1 sampai 2 terdiri dari darah segar

bercampur sisa-sisa ketuban sel-sel desidua sisa-sisa

vernixcaseosa lanugo dan mekonium

2) Lochea sanguinolenta hari ke-3 sampai 7 terdiri dari darah

bercampur lendir warna kecoklatan

3) Lochea serosa hari ke-7 sampai 14 sebuah warna kekuningan

4) lochea Alba hari ke-14 sampai setelah selesai nifas hanya

merupakan cairan putih lochea yang berbau busuk dan terinfeksi

disebut lochea purulenta

3. Perubahan-perubahan dalam masa nifas

1) Perubahan uterus

Involusi uteri adalah proses uterus kembali ke kondisi sebelum hamil

uterus biasanya berada di organ pelvic pada hari kesepuluh setelah

persalinan involusi uterus lebih lambat pada multipara

2) Pengeluaran lochea

Lochea adalah cairan yang keluar dari liang vagina atau senggama

pada masa nifas. Jumlah total yang diproduksi 150 sampai 450 ml dengan

jumlah rata-rata 225 ml selama 2 sampai 3 hari pertama setelah melahirkan


pengeluaran darah dari vagina tergantung pada pertumbuhan ambulasi

seperti berdiri dan duduk hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena masih

dianggap normal.

3) Payudara dan laktasi

ASI dihasilkan oleh kerja gabungan antara hormon dan refleks kelenjar

hipofisis dasar otak menghasilkan hormon prolaktin akan membuat sel

kelenjar payudara menghasilkan ASI prolaktin adalah hormon pertama

yang bertanggung jawab dalam proses laktasi setelah persalinan estrogen

dan progesteron menurun drastis sehingga dikeluarkan prolaktin untuk

merangsang produksi ASI kemudian dikeluarkan oleh otot halus di sekitar

kelenjar payudara yang mengkerut dan memeras asi keluar hormon

oksitosin yang membuat otak itu mengkerut.

4) Perubahan lain

Suhu badan wanita inpartu tidak lebih 37, 5 C sesudah partus dapat

naik 0,5 C dari keadaan normal tetapi tidak melebihi 38 C sesudah 12 jam

pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal bila suhu

badan 38 mungkin ada infeksi mules-mules sesudah partus akibat

kontraksi uterus kadang-kadang sangat mengganggu selama 2 sampai 3

hari post partum perasaan ini lebih terasa bila wanita tersebut sedang

menyusui perasaan Sakit pun timbul Bila masih terdapat sisa-sisa plasenta

atau gumpalan darah darah dalam kavum uteri nadi berkisar umumnya 60

sampai 80 kali per menit setelah melahirkan akan terjadi bradikardi bila

terdapat tadi takikardi sedangkan badan tidak panas mungkin ada

perdarahan berlebihan pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih labil
dibanding suhu badan. (Walyani & dkk, Asuhan Kebidanan Masa nifas

dan Menyusui, 2020)

4. Kebutuhan dasar ibu masa nifas

1) Kebutuhan nutrisi

Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan

metabolisme kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan

meningkat 25% karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis

melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk

menyehatkan bayi semua itu akan meningkat 3 kali dari kebutuhan biasa.

Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi bergizi dan cukup kalori

kalori bagus untuk diproses metabolisme tubuh kerja organ tubuh proses

pembentukan ASI wanita dewasa memerlukan 2200 kalori ibu menyusui

memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa +700. Kalori pada

enam bulan pertama kemudian + 500 kalori bulan selanjutnya.

2) Kebutuhan cairan

Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.

minumlah cukup untuk membuat tubuh tidak dehidrasi.Asupan tablet

tambah darah dan zat besi diberikan selama 40 hari post partum minum

kapsul vitamin A (200.000 unit)

3) Kebutuhan ambulasi
Sebagian besar pasien dapat dilakukan ambulasi segera setelah

persalinan usai. aktivitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh

terutama fungsi usus kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru mencegah

trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan Ibu dari

ketergantungan peran sakit menjadi sehat.

Mobilisasi dini bermanfaat untuk :

a. Melancarkan pengeluaran lochea mengurangi infeksi puerperium

b. Ibu merasa lebih sehat dan kuat

c. mempercepat involusi alat kandungan

d. fungsi usus sirkulasi paru-paru dan perkemihan lebih baik

meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat

fungsi asi dan Pengeluaran sisa metabolisme

e. memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu

f. Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai

4) Kebutuhan eliminasi (BAK/BAB)

o Miksi

a. Pada persalinan normal masalah berkemih dan BAB tidak

mengalami hambatan apapun kebanyakan pasien dapat

melawan secara spontan dalam 8 jam setelah persalinan

b. Miksi hendaknya dilakukan sendiri secepatnya kadang wanita

mengalami sulit kencing karena adanya kandung kemih yang

terjadi selama persalinan

o Defekasi
a. Buang air besar akan bisa setelah sehari kecuali bila ibu takut

dengan luka episiotomi

b. Bila sampai 3 sampai 4 hari belum BAB sebaiknya dilakukan

diberikan obat rangsangan peroral jika masih belum dilakukan

klisma untuk merangsang BAB sehingga tidak mengalami

sembelit dan menyebabkan jahitan terbuka.

5) Kebersihan diri

Kebersihan diri Ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan

meningkatkan perasaan nyaman pada ibu anjurkan ibu untuk menjaga

kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari

mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu

tinggal Ibu tetap bersih segar dan wangi merawat perineum dengan baik

dengan menggunakan antiseptik dan selalu diingat membersihkan

perinium dari arah depan ke belakang jaga kebersihan diri secara

keseluruhan untuk menghindari infeksi baik pada luka jahitan maupun

kulit.

6) Kebutuhan istirahat dan tidur

Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup istirahat tidur yang

dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang

hari anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah Kelelahan yang

berlebihan sarankan ibu untuk kembali kegiatan rumah tangga secara

perlahan. Kurang istirahat akan mempengaruhi Ibu diantaranya

mengurangi jumlah ASI yang diproduksi memperlambat proses involusi

uterus dan memperbanyak perdarahan serta menyebabkan depresi dan


ketidak mampuan untuk merawat bayinya. Dan tubuh yang letih mungkin

pula pikiran yang sangat aktif Ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar

mendapatkan istirahat yang cukup.

7) Kebutuhan seksual

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah

berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina

tanpa rasa nyeri. Jika Ibu tidak merasa nyeri aman untuk memulai

melakukan hubungan suami istri kapan saja Ibu siap.

8) Latihan senam nifas

Selama kehamilan dan persalinan Ibu banyak mengalami perubahan

fisik seperti di dinding perut menjadi kendor longgarnya liang senggama

dan otot dasar panggul untuk mengembalikan kembali keadaan normal dan

menjaga kesehatan agar tetap Prima senam nifas sangat baik dilakukan

pada ibu setelah melahirkan ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak

karena dengan ambulasi Dini dapat membantu rahim untuk kembali

seperti semula.

5. Asuhan Nifas

Hal-hal yang dilakukan dalam Asuhan kebidanan pada ibu nifas :

1) Memeriksa tanda-tanda vital ibu

2) Membersihkan alat kelamin, perut, dan kaki ibu.

3) Mencegah pendarahan hebat

4) memeriksa alat kelamin ibu dan masalah-masalah lainnya

5) Bantu ibu buang air


6) Bantu ibu makan dan minum

7) Memperhatikan perasaan ibu terhadap bayinya

8) Perhatikan gejala infeksi pada ibu

9) Bantu ibu menyusui

10) Berikan waktu berkumpul bagi keluarga


BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY “A” DENGAN POST PARTUM

NORMAL P1 AO H1 DI PMB. BDN NENG FITRAWATI,S.TR,KEB

PADA TAHUN 2022

TANGGAL MASUK : 23-03-2022

RUANGAN : Ruang rawatan PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb

PUKUl : 21.00 WIB

1.PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/ BIODATA
Nama istri : Ny”A” Nama Suami : Tn”R”
Umur : 24 Tahun Umur : 26Tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat :Batang Toman Alamat : Batang Toman
No.Telp/HP : 083171920387 No.Telp/HP : 083171920387

Nama keluarga yang terdekat yang bisa dihubungi : Ny”B”


Hubungan dengan ibu : Orang Tua
Alamat rumah : Batang Toman
No.Telp/HP : Tidak ada

B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)


1. Alasan Kunjungan : melakukan periksaan masa
Nifas
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak ada masalah
b) Riwayat Penyakit Sistemik : Tidak ada
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma/TBC Paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
PMS : Tidak ada
c) Riwayat alergi : Tidak ada
Makanan : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
d) Riwayat transfusi darah : Tidak ada
e) Riwayat pernah mengalami gangguan jiwa : Tidak ada
f) Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Teratur/tidak :Teratur
Sifat : Encer
Banyak : 2-3 x ganti pembalut / hari
Lama : ± 7 hari
Disminore : Tidak ada
3. Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat Penyakit
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma/TBC Paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
PMS : Tidak ada
b. Riwayat Kehamilan
Gameli/kembar : Tidak ada
c. Psikologi : Tidak ada gangguan
4. Riwayat Perkawinan
a) Status perkawinan : Sah
b) Kawin ke :I
c) Usia kawin : ± 1 tahun
d) Lama hamil setelah menikah : 3 bulan
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan,dan Nifas yang lalu

No Tgl Persalinan Komplikasi Bayi Nifas


Lahir
Usia Jenis Tempat Penol Ibu Bayi BB/PB Kea Loche Nifas
Keha- Persalin Persalin ong daan a
milan an an
1. 23 39mg Normal PMB Bidan Tdk ada Tdk ada 3300/48 Baik Baik Normal
Maret
2022

6. Riwayat Keluarga Berencana


a) Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lama : Tidak ada

b) Alat kontrasepsi yang dipakai sekaang : Tidak ada


7. Riwayat persalinan terakhir
a) Tempat persalinan : PMB Bdn.Neng Fitrawati, STr.Keb
b) Penolong : Bidan
c) Tanggal/jam persalinan : 23-03-2022/13.35 WIB
d) Jenis persalinan : Normal
e) Komplikasi : Tidak ada
f) Dipimpin minimal pukul : 13.00 WIB
g) Plasenta : Lengkap
- Ukuran : Normal (25 cm)
- Berat : ± 500 gr
- Kelainan : Tidak ada
- Insersi tali pusat : Sentralis
h) Perenium
i) Perdarahan
- Kala I : ± 20 cc
- Kala II : ± 50 cc
- Kala III :± 200 cc
- Kala IV : ± 95 cc
j) Tindakan lain : Tidak ada
k) Catatan waktu
- Kala I : ±7 jam
- Kala II : ±30 menit
- Kala III : 5 menit
- Kala IV : 2 jam
l) Keadaan bayi
- Lahir tanggal/jam : 23-03-2022/ 13.35 wib
- Jenis kelamin : laki-laki
- PB/BB : 48 cm / 3300 gram
- Cacat bawaan : Tidak ada
- Masa gestasi : 39 Minggu
- Komplikasi : Tidak ada
- Keadaan : Baik
8. Pola kebiasaan
a) Nutrisi
Makanan selama hamil

- pagi: Nasi 1 piring + ikan sepotong kotak korek api


+sayur satu mangkok kecil + 1 gelas susu
- siang: Nasi 1 piring + ikan sepotong kotak korek api
- malam: Nasi 1 piring + ikan sepotong kotak korek api +
sayur 1 mangkok kecil
Makanan setelah melahirkan
a. Pagi : 1 piring nasi + 1 mangkuk sayur + 1 potong lauk + 1 gelas air
putih +susu (kadang – kadang)
b. Siang : 1 piring nasi + 1 mangkuk sayur + 1 potong lauk + 1 gelas
air putih
c. Malam : 1 piring nasi + 1 potong lauk + 1 mangkuk sayur
b) Eliminasi
BAB
- Selama hamil
Frekuensi : 1 x/hari
Warna :Kuning
Konsistensi : Lunak
Keluhan : Tidak ada
- Setelah melahirkan
Frekuensi : 1-2 x/ hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lunak
Keluhan : Tidak ada
BAK
- Selama hamil
Frekuensi : 6-7 x/ hari
Warna : kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
- Setelah melahirkan
Frekuensi :6-7 x/hari
Warna : Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
c) Istirahat/ tidur
Selama hamil : ± 2 jam (siang), ± 8 jam (malam)
Setelah melahirkan : ± 2 jam(siang), ± 4 jam (malam)
d) Keadaan psikologis
- Respons ibu terhadap dirinya : Baik
- Respons ibu terhadap bayinya : Baik
- Respon keluarga terhadap ibu dan bayi : Baik

6. Riwayat sosial budaya

a.Penggunaan obat-obatan / rokok : Tidak ada

C. DATA OBJEKTIF

1. Status generalis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Baik
c. Tanda-tanda vital
-Tekanan darah : 110/70 mmHg
-Nadi : 89x/i
-Suhu : 36,5ºC
-Pernafasan : 22x/i
d. Tinggi badan (TB) : 153 cm
e. Berat badan sebelum hamil : 54 kg
f. Berat badan sekarang : 60 kg
2. Pemeriksaan sistematis
a.Kepala : Bersih, sedikit berketombe, tidak rontok
b.Muka : Tidak pucat, tidak oedema
c.Mata : Simetris
-Conjugctiva : Tidak pucat
-Sclera : tidak ikterik
d.Hidung : Tidak sinusitis
e.Telinga : Simetris, tidak ada kelainan
f.Mulut/gigi/gusi : Tidak pucat, bersih, tidak stomatitis
g.Leher
-Kelenjer gondok : Tidak ada
-Tumor : Tidak ada
-Pembesaran kelenjer limfe : Tidak ada
h.Dada dan axila
-Mammae
Pembesaran : Normal
Tumor : Tidak ada
Simetris/tidak : Simetris
Puting susu : Menonjol
Aerola : Hiperpigmentasi
Kolostrum/ASI : Ada
-Axila
Benjolan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
i.Ekstremitas atas
-Atas
Oedema : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
-Bawah
Oedema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patela : positif
3. Pemeriksaan Obsetrik
a. Abdomen
-Inspeksi
Pembesaran : 3 jari dibawah pusat
Linea alba/nigra : Tidak ada
Strie/albican/lividae : albican
Kelainan : Tidak ada
-Palpasi
Kontraksi : Baik
TFU : 3 jari di bawah pusat
Kandung kemih : tidak penuh
b.Anogenital
-Vulva dan vagina
Varices : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Lochea :Rubra
-Perineum
Keadaan luka : Baik
Bengkak/kemerahan : Tidak ada
-Anus
Hemorhoid : Tidak ada
Dll : Tidak ada
-Inspekulo
Vagina : Tidak di lakukan
Portio : Tidak dilakukan
CATATAN HASIL PELAYANAN IBU NIFAS
(Diisi oleh dokter/bidan)
JENIS PELAYANAN KUNJUNGAN 1 KUNJUNGAN 2 KUNJUNGAN 3

(6 – 48 Jam) (3 – 7 Hari) (8 – 28 Hari)

Tgl : 23-03-2022 Tgl : 29-03-2022 Tgl : 20-04-2022

Kondisi ibu nifas secara umum Baik/ DBN Baik/DBN Baik/ DBN

Tekanan darah, suhu tubuh, 110/70 ǀ36,5ºC 120/70 ǀ36,5℃ 120/80 ǀ36ºC

respirasi dan nadi 22x/i ǀ89x/i 20x/i ǀ77x/i 24x/i ǀ80x/i

Pendarahan pervaginam, DBN DBN DBN

kondisi perineium, tanda

infeksi, kontraksi rahim, tinggi

fundus uteri,dan memeriksa

payudara

Lochea dan perdarahan Rubra Sangunolenta Serosa

Pemeriksaan jalan lahir Baik Baik Baik

Pemeriksaan payudara dan Ada Ada Ada

anjuran pemberian ASI

eksklusif

Pemberian kapsul Vit.A Ada

Pelayanan kontrasepsi pasca

persalinan

Penanganan resiko tinggi dan Ada Ada Ada

komplikasi pada nifas


Makan makanan yang Ada Ada Ada

beraneka ragam yang

mengandung karbohidrat,

protein hewani, protein nabati,

sayur dan buah-buahan

Kebutuhan air minum pada ibu Ada Ada Ada

menyusui pada 6 bulan

pertama adalah 14 gelas sehari

dan pada 6 bulan kedua

adalah12 gelas sehari

Menjaga kebersihan diri Ada Ada Ada

termasuk kebersihan daerah

kemaluan, ganti pembalut

sesering mungkin

Istirahat cukup, saat bayi tidur Ada Ada Ada

ibu istirahat

Bagi ibu yang melahirkan

dengan cara operasi caesar

maka harus menjaga

kebersihan luka bekas operasi

Cara menyusui yang benar dan Ada Ada Ada

hanya memberi ASI saja


selama 6 bulan

Perawatan bayi yang benar Ada Ada Ada

Jangan membiarkan bayi Ada Ada Ada

menangis terlalu lama karena

akan membuat bayi stress

Lakukan simulasi komunikasi Ada Ada Ada

dengan bayi sedini mungkin

bersama suami dan keluarga

Untuk berkonsultasi kepada Ada Ada Ada

tenaga kesehatan untuk

pelayanan KB setelah

persalinan

Buang Buang Air Produksi Catatan dokter/bidan

Air Besar Kecil ASI

-/+ -/+ Lancar Tingkatkaan kebersihan ibu, tingkatkan gizi,

banyak istirahat.
-/+ -/+ Lancar Makan maakanan yaang beraneka ragam,

banyak makan buah dan sayur, tambah


selingan dengan susu.

-/+ -/+ Lancar Tingkatkan nutrisi,

-/+ -/+

-/+ -/+

-/+ -/+

Pelayanan KB Ibu Nifas

Tanggal / bulan/ tahun


02/Mei/2022

Tempat PMB Bdn.Neng

fitrawati, S.Tr.Keb

Cara KB / Kontrasepsi

Kesimpulan Akhir Nifas

Keadaan Ibu **

[v ] Sehat

[ ] Sakit

[ ] Meninggal

Komplikasi Nifas **

[ ] Perdarahan
MANAJEMEN ASUHAN IBU NIFAS PADA NY. “A” DENGAN POST PARTUM
NORMAL P1A0H1 DI PMB BDN. NENG FITRAWATI.S.TR.KEB
PADA TANGGAL 23 MARET 2022
PENGGUMPULAN INTREPRESTASI DIOGNOSA TINDAKA PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA DATA POTENSIAL N SEGERA

Kunjungan I Diagnosa : Tidak ada Saat ini 1. Informasikan 1. Menginformasikan 1. Ibu senang
belum hasil hasil pemeriksaan yang dengan hasil
Tgl : 23-03-2022 Ibu post partum 8 jam
diperlukan pemeriksaan telah di lakukan yaitu pemeriksaan
yang lalu, ku ibu baik
Jam : 21.00 WIB keadaan umum ibu
Data dasar : baik, TTV ibu dalam
Data Subjektif
- Ibu bersalin tanggal batas normal.
1. Ibu partus tanggal
23-03-2022
23-03-2022 -TD : 110/70 mmHG
2. Ibu mengatakan ia - Ibu bersalin pukul
-N : 89 x/i
melahirkan normal 13.35wib
-S : 36,5°C
3. Ibu mengatakan ini
- Kontraksi uterus baik
anak pertamanya -P : 22 x/i
4. Ibu merasa senang TFU 2 jari di bawah
-Lochea : Rubra
dengan kelahira pusat
-TFU 2 jari di bawah
bayinya - Lochea : Rubra pusat
5. Ibu mengatakan
Warna : merah tua -Warna merah tua
bayinya sudah bisa
menghisap puting - Kandung kemih : tidak -Kontraksi uterus baik

susunya penuh
-Kandung kemih :
6. Ibu mengatakan - Payudara : Tidak ada tidak penuh
ASI nya berwarna pembengkakan yang
- Payudara : Tidak ada
kuning Abnormal
pembengkakan yang
2. Jelaskan tentang
Pengeluaran : Kolostrum Abnormal
involusi uteri 2. Ibu mengerti
Data Objektif TTV - Pengeluaran : dengan
- KU ibu baik Kolostrum penjelasan yang
TD : 110/70
mmHG diberikan
TTV
N : 89x/i 2. Menjelaskan pada ibu
TD : 110/70mmHg
S : 36,5°C tentang involusi uteri
N :79 x/i
P : 22 x/i yaitu bahwa rasa mules
S : 36,5°C
yang ada pada perut
P : 22x/i Masalah :
ibu merupakan proses
Kontraksi uterus Tidak ada pengembalian rahim ke
baik
bentuk semula dan itu
TFU 3 jari di bawah Kebutuhan : merupakan suatu
pusat. proses normaal yang
1. Informasikan hasil
Pendarahan ± 10 cc harus di lalui oleh
pemeriksaan pada ibu
Kandung kemih setiap ibu nifas
2. Jelaskan tentang
tidak penuh
involusi uterus (Menurut jurnal
Lochea : rubra
3. Jelaskan personal ambarwati tahun 2017)
Payudara : Tidak
hygine adalah involusi yaitu
ada pembengkakan
4. Anjurkan untuk perubahan retogresif
yang Abnormal
istirahat yang cukup pada uterus yang
Pengeluaran :
5. Jelaskan tentang ASI menyebabkan
Kolostrum
ekslusif dan manfaat berkurangnya ukuran
ASI uterus,involusi atau
6. Tanda-tanda bahaya pengerutan uterus
pada ibu nifas 3. Jelaskan tentang merupakan suatu 3.Ibu mengerti
7. Jelaskan tentang personal hygine proses dimana uterus dengan apa yang
perawatan payudara kembali ke
kondisi dijelaskan dan
8. Jelaskan tentang sebelum hamil dengan mau menjaga
perawatan tali pusat berat sekitar 60 gram. kebersihannya
9. Jelaskan menu makan Pross ini dimulai
segera setelah plasenta
yang baik lahir akibat kontraksi
10. Jadwal kunjungan otot-otot polos uterus.
ulang
3.Menjelaskan tentang
personal hygine yaitu
4. Anjurkan kepada tentang kebersihan ibu 4.ibu mau untuk
ibu untuk dengan cara beristirahat yang
istirahat yang membersihkan tubuh cukup
cukup ibu yaitu minimal
mandi 2x/ hari, ganti
pakaian 2x/hari,
bersihkan vagina
setiap kali BAK/BAB 5.Ibu mengerti
5. Jelaskan tentang
dan ganti doek/celana manfaat ASI
ASI ekslusif dan
setiap kali
manfaat ASI
BAK/BAB /ketika
basah

4. Menganjurkan kepada
ibu untuk istirahat yang
cukup yaitu 2 jam pada
siang hari dan 8 jam pada
malam hari atau ibu tidur
ketika bayinya sedang
tidur
6. Ibu mengerti
6. Jelaskan tentang
dengan perawatan
perawatan
5. Menjelaskan tentang payudara
payudara
ASI eksklusif yaitu bayi
disusui sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa diberi
apapun selain ASI saja,
manfaat asi bagi bayi yaitu
ASI sangat dibutuhkan
sekali untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi
serta pemenuhan seluruh
nutrisi bayi, menjaga
7.ibu mengerti
7.tanda-tanda kekebalan tubuh bayi, dan
dengan apa yang
bahaya ibu nifas juga dapat menjalin ikatan
kasih sayang antara ibu dijelaskan
dan bayi atau bounding
attachment.

6. Mengajarkan kepada
ibu tentang perawatan
payudara yaitu bersihkan
payudara ibu setiap kali
selesai mandi, atau pada
saat akan. menyususi
bayinya. Bersihkan

8.jelaskan tentang payudara ibu


8. ibu mau
perawatan tali menggunakan kain yang
melakukan
pusat di basahi air hangat kuku,
perawatan tali
bersihkan payudara ibu,
pusat pada
areola serta puting
bayinya
susunya.

9.Jelaskan menu
7. Menjlaskan kepada ibu
makan yang baik
9. Ibu mengerti
tentang tanda-tanda
dan mau makan
bahaya masa nifas yaitu,
-pendarahan lewat sesuai menu yang
jalan lahir baik

-keluar cairan yang


berbau dari jalan lahir

-bengkak di wajah
tangan dan kaki

10.Jadwal -sakit kepala dan


kunjungan ulang kejang-kejang demam 10.Ibu mengerti

lebih dari 2hari dan melakukan


kunjungan ulang
-payudara bengkak,
merah disertai rasa
sakit, depresi.

8. Menjelaskan kepada ibu


tentang perawatan tali
pusat yaitu ambil satu
kasa, basahi dengan
sedikit alkohol atau
secukupnya lalu ikatkan
pada tali pusat bayi.

9. Menjelaskan kepada ibu


tentang menu makan yang
baik yaitu makan makana
yang beraneka ragam yang
mengandung karbohidrat,
protein, sayur dan buah-
buahan sedangkan
kebutuhan air minum pada
ibu menyusui pada 6 bulan
pertama adalah 14 gelas
sehari dan pada 6 bulan ke
2 adalah 12gelas/hari.

10.Melakukan kunjungan
ulang 5 hari kedepan

Kunjungan II Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1. Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1. Ibu senang
hasil pemeriksaan yang telah di dengan hasil
Ibu post partum hari ke-
Tgl : 29-03-2022 6 pemeriksaan lakukan yaitu keadaan pemeriksaan
umum ibu baik, TTV ibu
Jam : 10.00 wib
DBN.
Data dasar :
Data Subjektif
-TD : 120/80 mmHG
Ibu bersalin tanggal 23-
1.Ibu mengatakan
03-2022 -N : 77 x/i
darah nifas sudah
mulai sedikit TTV -S : 36°C
berkurang
TD : 120/80 -P : 20 x/i
2.Ibu mengatakan
mmHG
darah nifasnya -Lochea : Sangunolenta
N : 77 x/i
berwarna merah -TFU pertengahan pusat-
S : 36 °C
kekuningan simfisis
P : 20 x/i
3.Ibu telah
TFU pertengahan pusat- -Kontraksi uterus baik
menyusui bayi nya
dengaan baik. simfisis 2. Nilai apakah ada - ASI : ada
4.Ibu mentakan ASI tanda- tanda 2. Pada ibu tidak
Pendarahan ± 10 cc - Payudara : tidak ada
nya sudah keluar bahaya masa terdapat tanda-
Kandung kemih tidak pembengkakan
nifas atau tidak tanda bahaya
Data Objektif penuh 2.Menilai apakah ada pada masa nifas
o KU ibu baik tanda- tanda bahaya pada
TTV Lochea : sanguinolenta masa nifas atau tidak,
3. Jelaskan cara
setelah diperiksa tidak ada
TD : 120/80mmHg ASI : ada menyusui yang
tanda-tanda infeksi,
N :77x/i baik
Payudara : tidak ada demam atau kelainan 3. Ibu mengerti
S : 36 °C
pembengkakan yang pasca persalinan. dan mau
P : 20x/i
abnormal melakukannya.
Kontraksi uterus baik
3. Menjelaskan kepada ibu
TFU pertengahan Masalah : cara menyusui yang baik
pusat- simfisis yaitu dengan cara :
Tidak ada
Pendarahan ± 30 cc - Pastikan posisi ibu ada
Kandung kemih tidak Kebutuhan : dalam posisi yang nyaman
teraba - Kepala dan badan bayi
1. Informasikan hasil
Jahitan laserasi jalan pemeriksaan pada ibu harus lurus
lahir baik 2. Menilai apakah ada - Wajah bayi menghadap
Lochea : tanda- tanda bahaya payudara, hidung
sangunolenta pada ibu nifas berhadapan dengan puting
3. Jelaskan cara
ASI : ada - Ibu harus memeluk
menyusui yang baik
badan bayi dekat dengan
Payudara : tidak ada
pembengkakan yang 4. Kunjungan ulang badannya.
abnormal
- Jika bayi baru lahir, ibu
4. Jadwal harus menyangga seluruh
kunjungan ulang badan bayi.

- Sebagian besar areola


4. Ibu mengerti
(bagian hitam disekitar
dan melakukan
puting) masuk ke dalam
kunjungan pada
mulut bayi
taanggal 20 April
- Mulut terbuka lebar 2022

- Bibir bawah melengkung


ke luar

- Dagu menyentuh
payudara ibu

4.Menjelaskan kepada ibu


tentang kunjungan ulang
ulang kembali tanggal 20
April 2022
Kunjungan III Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1. Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1. Ibu senang
hasil pemeriksaan pemeriksaan yaitu keadaan dengan hasil
Tgl : 20-04-2022 Ibu post partum hari ke-30
umum ibu baik, TTV ibu pemeriksaan
Jam : 10.00 wib DBN.
Data dasar :
-TD : 120/80 mmHG
Data Subjektif - Ibu bersalin tanggal
-N : 80 x/i
23-03-2022
- Ibu mengatakan
- TTV -S : 36 °C
darah nifas tidak
TD : 120/80 mmHG
ada lagi -P : 24 x/i
N : 80 x/i
- Ibu mengatakan S : 36 °C -Lochea : serosa
bayinya kuat P : 24 x/i - Kandung kemih tidak
menyusu - Kandung kemih penuh
tidak penuh
- ASI : ada
Data Objektif - Lochea : alba 2. Jelaskan
- Kandung kemih mengenai alat - Payudara : tidak ada
2. Ibu mengerti
o KU ibu baik pembengkakan yang
tidak penuh kontrasepsi dengan apa
TTV - ASI : ada abnormal
yang
- Payudara : tidak dijelaskan dan
o TD : 120/80mmHg
ada pembengkakan ibu ingin ber
o N :80x/I 2. Menjelaskan pada ibu
o S : 36 °C yang abnormal mengenai alat kontrasepsi, KB non
o P : 24x/i - bawa alat kontrasepsi terbagi hormonal
o Kandung kemih 2 jenis yaitu hormonal dan kondom
Masalah :
tidak penuh non hormonal. KB hormonal
Tidak ada masalah terdiri atas KB suntik 1 bulan
o Lochea : alba
o ASI : ada dan 3 bulan, implant dan pil.
Sedangkan KB non
o Payudara : tidak Kebutuhan :
hormonal terdiri atas
ada
1. Informasikan hasil
kondom, IUD, KB kalender.
pembengkakan
pemeriksaan pada ibu
Adapun keuntungan KB
yang abnormal
2. Jelaskan mengenai alat
hormonal adalah
kontrasepsi
-mengurangi pendarahan saat
3. Jelaskan mengenai alat
menstruasi
kontrasepsi KB kondom
yang dipiih ibu 3. Jelaskan -mengurangi gejala PMS
mengenai KB
4. Jadwal kunjungan ulang -membuat siklus haid lebih
kondom yang
teratur
dipilih ibu.
-meningkatkan kepadatan
3. Ibu mengerti
tulang Sedangkan
dengan apa
keuntungan kb non hormonal
adalah, tingkat yang
keberhasilannya tinggi dan dijelaskan
lebih aman

3. Jelaskan mengenai KB
Kondom merupakan
selubung atau sarung karet
yang terbuat dari berbagai
bahan diantaranya
karet(lateks) plastik(vinil)
atau bahan alami (produksi
hewani) yang dipasang
pada penis untuk
menampung sperma ketika
seorang pria mencapai
ejakulasi saat berhubungan
seksual. Kondom terbuat
dari karet sintesis yang
tipis, berbentuk silinder
dengan muaranya
berpinggir tebal dan
4. Jadwal
digulung berbentuk
kunjungan ulang
rata.standar kondom dilihat
dari ketebalannya yaitu
0,02 mm. Kondom untuk
pria sudah lazim dikenal,
meskipun kondom wanita
sudah ada namun belum
populer seperti kondom
laki-laki. Kelebihannya
4. Ibu mengerti
diantaranya mencegah
dan melakukan
ejekulasi dini, mengurangi
kunjungan
insiden kanker servik, tidak
ulang kembali
menganggu produksi asi
pada ibu sedangkan
kekurangannya Adanya
kekurangan sensitifitas
pada penis sehingga bisa
mengurangi kenikmatan
seksual.
4. Menjelaskan kepada ibu
tentang kunjungan ulang
ulang kembali untuk
memeriksakan keadaan
ibu, keadaan jalan lahir,
dan perkembangan bayi

Kunjungan IV Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1.Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1.Ibu senang
hasil pemeriksaan pemeriksaan yang telah di dengan hasil
Tgl : 02-05-2022 Ibu post partum hari ke-42
lakukan yaitu keadaan umum pemeriksaan
Jam : 16.00 wib Data dasar : ibu baik, TTV ibu DBN.

Data Subjektif - Ibu bersalin tanggal 23 -TD : 110/80 mmHG


-03-2022
1. Ibu mengatakan -N : 84 x/i
- TTV
ingin
TD : 110/80 mmHG -S : 36.5°C
menggunakan KB
N : 84 x/i
kondom -P : 25 x/i
S : 36.5 °C
2. Ibu mengatakan
-Lochea : tidak ada
dirinya dan
bayinya dalam P : 25 x/i -TFU. : normal
keadaan baik - TFU : normal.
- ASI : ada
- Kandung kemih tidak
penuh - Payudara : tidak ada

- Lochea : tidak ada pembengkakan yang

- ASI : ada abnormal


2.Jelaskan kembali
- Payudara : tidak ada mengenai KB 2.Ibu sudah
pembengkakan yang dengan
Data Objektif mengerti dengan
abnormal menggunakan 2.Jelaskan mengenai KB KB dengan
o KU ibu baik kondom dengan menggunakan pemakaian
Masalah :
TTV Kondom merupakan kondom serta
Tidak ada masalah
selubung atau sarung karet kelebihan
o TD : 110/80mmHg
yang terbuat dari berbagai dankekurangann
o N :84x/i Kebutuhan : bahan diantaranya ya
o S : 36.5 °C karet(lateks) plastik(vinil)
1. Informasikan hasil
o P : 25x/i atau bahan alami (produksi
pemeriksaan pada ibu
o TFU : normal hewani) yang dipasang pada
2. Jelaskan kembali
o Kandung kemih penis untuk menampung
mengenai KB kondom
tidak penuh sperma ketika seorang pria
3. Jelaskan cara pakai
mencapai ejakulasi saat
kondom
o Lochea : tidak ada 4. Jadwal Kunjungan berhubungan seksual.
o ASI : ada ulang Kondom terbuat dari karet
o Payudara : tidak sintesis yang tipis, berbentuk

ada silinder dengan muaranya

pembengkakan berpinggir tebal dan

yang abnormal digulung berbentuk


rata.standar kondom dilihat
dari ketebalannya yaitu 0,02
mm. Kondom untuk pria
sudah lazim dikenal,
meskipun kondom wanita
sudah ada namun belum
populer seperti kondom laki-
laki. Kelebihannya
3.Jelaskan cara diantaranya mencegah
pemakaian kondom ejekulasi dini, mengurangi 3.Ibu mengerti
kepada ibu insiden kanker servik, tidak dengan
menganggu produksi asi penjelasan cara
pada ibu sedangkan pemakaian
kekurangannya Adanya kondom
kekurangan sensitifitas pada
penis sehingga bisa
mengurangi kenikmatan
seksual.

3. Menjelaskan kepada ibu


bahwa pemakaian
kondom pada laki – laki :
- kondom baru harus
tergulung didalam
kemasan kecil yang
masih tersegel. Saat
membuka kemasan
kondom harus hati – hati
agar kondom di
dalamnya tidak sobek
atau rusak
- kondom yang
kondisinya baik dan
efektif biasanya tidak
kaku, tidak keras dan
tiddak terassa lengket
- pemasangan kodom
harus dilakukan saat
penis sudah keras dan
sebelum penis
menyentuh genetalia
wanita
- langkah selanjutnya
4. Jelaskan kepada membuka gulungan
ibu mengenai kodom sampai kondom
kunjungan ulang menutupi seluruh penis
- lalu tekan ujung
4.Ibu bersedia
kondom sambil
datang
mmembuka gulungan
kunjungan ulang
kondom. Ruang
tambahan ini
dimaksudkan agar
sperma dapat ditampung
dibagian ujung penis dan
mencegah robeknya
kondom
- tepat setelah pria
mengalami ejakulasi dan
penisnya menciut, ia
harus memegang tepi
kondom sambil
mengeluarkan penis dari
vagina
- lalu lepaskan kondom
dengan hati – hati. Ikat
ujung kondom lalu buang
kondom bekas pakai ke
tempat sampah.

4. Menjelaskan kepada
ibu jika ibu ada keluhan
atau keadaan ibu dan
bayi kurang baik, ibu
silakan datang kebidan
untuk memeriksakan
keadaannya
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pembinaan dengan menggunakan manajemen asuhan


kebidanan secara Continuity Of Care pada ibu bersalin pada Ny “ A “ dari tanggal 23
Maret 2022 , maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa penulis memperoleh
banyak pengalaman dan menolong masa nifas dan mampu mengembangkan pola pikir
yang ilmiah dalam melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada klien.

B. SARAN
1. Bagi Pasien
Menambah pengetahuan dan keterampilan pada pasien tentang masa nifas
2. Bagi Instansi Pendidikan
Memberikan pengetahuan tentang manajemen asuhan kebidanan mengenai nifas
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dalam keluarga yang dibina.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan
pelayanan dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan dengan
standar profesi.
c. Mengambangkan kemampuan berpikir dalam menemukan masalah dan
mencari pemecahan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Edward Charbek. (2018). Normal Vital Signs. Emedicine Medscape.


Nur, A. (2017). Buku Saku Keperawatan dan Kebidanan. Makasar: Celebes Media
Perkasa.
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021 DOI:
10.36565/jab.v10i2.388 p-ISSN: 2302-8416 e-ISSN: 2654-
2552https://jab.stikba.ac.id/index.php/jab/article/view/388
JURNAL BIMTAS Volume: 5, Nomor: 1 FIKes-Universitas Muhammadiyah
TasikmalayaE-ISSN:2622 075X
https://journal.umtas.ac.id/index.php/bimtas/article/view/1793
JURNAL Kebijakan Pembangunan Volume 16 Nomor 1 Juni 2021: 1 - 15 p-ISSN
2085-6091 | e-ISSN 2715-6656 No. Akreditasi: 36/E/KPT/2019
https://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/388/337
http://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/Medikes/article/view/83

Anda mungkin juga menyukai