PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan continuum of care untuk kesehatan ibu dan bayi baru lahir seperti
postnatal menguntungkan di setiap segmen layanan. Ini adalah salah satu strategi
yang saat ini direkomendasikan untuk mengurangi kemtian ibu dan bayi baru lahir
dan mencapai target global untuk mengakhiri kematian ibu dan bayi dapat di
integritas antara perawatan KIB tingkat rumah tangga, tingkat komunikasi dan
Penyelesaian CoC untuk layanan KIB seperti layanan antenatal care (ANC),
pertolongan persalian terampil dan layanan post natal care (PNC) adalah salah
Asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Menurut Laporan World Health
Organization (WHO) yang terbaru AKI di dunia mencapai angka 295.000 jiwa.
Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, setiap hari di tahun 2017 tercatat
sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait
Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara berpenghasilan rendah pada tahun 2017
negara berpenghasilan tinggi, 94% dari semua kematian ibu terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Komplikasi utama yang
menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan, infeksi,
tekanan darah tinggi (preeklamsia dan eklamsia), komplikasi dari persalinan dan
aborsi tidak aman. sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) secara global sebesar
19,2 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2019). SDGs ( Sustainable Development
Goal) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin
kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target
yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 Pada tujuan yang ketiga dalam
SDGs adalah Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, salah satu indikator untuk
melihat kesejahteraan negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan target kematian ibu tahun 2020
penyerta, pada tahun 2020 sampai agustus terjadi 74 kasus kematian bayi =
(6.23/1.000) dan 116 kematian post bayi = (9.78/1.000) bayi yaitu Berat Bayi
terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia. Data ini
menunjukkan kondisi lebih baik dibandingkan tahun 2015 yang AKI mencapai
305/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak
tahun 2017 AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019, dari seluruh
kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi pada periode
enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151 kematian) terjadi pada usia
29 hari – 11 bulan. ( Kementerian Kesehatan RI, 2020) .Program hasil kerja sama
menurunkan AKI dan AKB di Indonesia sebesar 25%, untuk mencapai target
jumlah kematian yang besar yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada tahun pertama akan dilaksanakan
pada 10 Kabupaten.
Kesehatan sekitar 52,6% dari jumlah total kejadian kematian Ibu di Indonesia
berasal dari 6 Provinsi tersebut. Demikian pula kematian Neonatal sekitar 58,1%
dari jumlah total nasional juga disumbangkan oleh keenam Provinsi tersebut
Barat. Berdasarkan hasil audit kematian ibu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Sumatera Barat terhadap 19 kabupaten/kota, sejak tahun 2017 sampai tahun 2019
diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada
tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019
diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada
tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019.
Sebagian besar kematian ibu di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2019
Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan K1 dari bulan Januari sampai bulan
desember mencapai yaitu 94,29% dan Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02%
dari target 92%. Jumlah persalinan pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari
11.064 ibu bersalin angka ini belum mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu
nifas sebanyak 8,272 (97,57%). Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000
kelahiran hidup, AKB pada tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup.
Kesehatan pada ibu yang tidak optimal dapat menyebabkan kematuan pada
ibu (Profil Diknkes Pasbar, 2018). Salah satu kabupaten yang termasuk tinggi
jumlah kematian ibunya pada tahun 2021 adalah kabupaten pasaman barat, yaitu
Selanjutnya jumlah kasus kematian ibu di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah
data sekunder dari Dinkes Pasaman Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan
K1 dari bulan Januari sampai bulan desember mencapai yaitu 94,29% dan
Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02% dari target 92%. Jumlah persalinan
pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari 11.064 ibu bersalin angka ini belum
mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu nifas sebanyak 8,272 (97,57%).
Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000 kelahiran hidup, AKB pada
tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup. Karena kurangnya kesadaran
dan pengetahuan ibu tentang melakukan kunjungan ANC secara rutin sehingga
terjadi kesenjangan antara K1 dan K4. Kesehatan pada ibu yang tidak optimal
Berdasarkan data di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb Tahun 2021 terdapat
jumlah ibu nifas 100 orang di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang
Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Salah satu cara untuk
menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memberikan asuhan kebidanan secara
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menerapkan asuahan kebidanan pada ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru
b. Tujuan Khusus
Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi pada ibu nifas Pada Ny “A” P1A0H1
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
a) Bagi Institusi
bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berecana di PMB Bdn. Neng
Pasaman Barat.
b) Bagi Profesi
mencari pertolongan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus setelah sampai
pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti sebelum hamil lamanya masa nifas
Masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat reproduksi
pulih seperti sebelum hamil dana secara normal masa nifas berlangsung selama 6
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis. Baik Ibu maupun bayinya diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama.
genetalia
payudara membesar
1) Perubahan uterus
2) Pengeluaran lochea
Lochea adalah cairan yang keluar dari liang vagina atau senggama
pada masa nifas. Jumlah total yang diproduksi 150 sampai 450 ml dengan
seperti berdiri dan duduk hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena masih
dianggap normal.
ASI dihasilkan oleh kerja gabungan antara hormon dan refleks kelenjar
4) Perubahan lain
Suhu badan wanita inpartu tidak lebih 37, 5 C sesudah partus dapat
naik 0,5 C dari keadaan normal tetapi tidak melebihi 38 C sesudah 12 jam
pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal bila suhu
hari post partum perasaan ini lebih terasa bila wanita tersebut sedang
menyusui perasaan Sakit pun timbul Bila masih terdapat sisa-sisa plasenta
atau gumpalan darah darah dalam kavum uteri nadi berkisar umumnya 60
sampai 80 kali per menit setelah melahirkan akan terjadi bradikardi bila
perdarahan berlebihan pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih labil
dibanding suhu badan. (Walyani & dkk, Asuhan Kebidanan Masa nifas
1) Kebutuhan nutrisi
metabolisme kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
menyehatkan bayi semua itu akan meningkat 3 kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi bergizi dan cukup kalori
kalori bagus untuk diproses metabolisme tubuh kerja organ tubuh proses
memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa +700. Kalori pada
2) Kebutuhan cairan
Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.
tambah darah dan zat besi diberikan selama 40 hari post partum minum
3) Kebutuhan ambulasi
Sebagian besar pasien dapat dilakukan ambulasi segera setelah
persalinan usai. aktivitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh
o Miksi
o Defekasi
a. Buang air besar akan bisa setelah sehari kecuali bila ibu takut
5) Kebersihan diri
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu
tinggal Ibu tetap bersih segar dan wangi merawat perineum dengan baik
kulit.
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang
hari anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah Kelelahan yang
pula pikiran yang sangat aktif Ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar
7) Kebutuhan seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri. Jika Ibu tidak merasa nyeri aman untuk memulai
dan otot dasar panggul untuk mengembalikan kembali keadaan normal dan
menjaga kesehatan agar tetap Prima senam nifas sangat baik dilakukan
pada ibu setelah melahirkan ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak
seperti semula.
5. Asuhan Nifas
TINJAUAN KASUS
1.PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/ BIODATA
Nama istri : Ny”A” Nama Suami : Tn”R”
Umur : 24 Tahun Umur : 26Tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat :Batang Toman Alamat : Batang Toman
No.Telp/HP : 083171920387 No.Telp/HP : 083171920387
C. DATA OBJEKTIF
1. Status generalis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Baik
c. Tanda-tanda vital
-Tekanan darah : 110/70 mmHg
-Nadi : 89x/i
-Suhu : 36,5ºC
-Pernafasan : 22x/i
d. Tinggi badan (TB) : 153 cm
e. Berat badan sebelum hamil : 54 kg
f. Berat badan sekarang : 60 kg
2. Pemeriksaan sistematis
a.Kepala : Bersih, sedikit berketombe, tidak rontok
b.Muka : Tidak pucat, tidak oedema
c.Mata : Simetris
-Conjugctiva : Tidak pucat
-Sclera : tidak ikterik
d.Hidung : Tidak sinusitis
e.Telinga : Simetris, tidak ada kelainan
f.Mulut/gigi/gusi : Tidak pucat, bersih, tidak stomatitis
g.Leher
-Kelenjer gondok : Tidak ada
-Tumor : Tidak ada
-Pembesaran kelenjer limfe : Tidak ada
h.Dada dan axila
-Mammae
Pembesaran : Normal
Tumor : Tidak ada
Simetris/tidak : Simetris
Puting susu : Menonjol
Aerola : Hiperpigmentasi
Kolostrum/ASI : Ada
-Axila
Benjolan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
i.Ekstremitas atas
-Atas
Oedema : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
-Bawah
Oedema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patela : positif
3. Pemeriksaan Obsetrik
a. Abdomen
-Inspeksi
Pembesaran : 3 jari dibawah pusat
Linea alba/nigra : Tidak ada
Strie/albican/lividae : albican
Kelainan : Tidak ada
-Palpasi
Kontraksi : Baik
TFU : 3 jari di bawah pusat
Kandung kemih : tidak penuh
b.Anogenital
-Vulva dan vagina
Varices : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Lochea :Rubra
-Perineum
Keadaan luka : Baik
Bengkak/kemerahan : Tidak ada
-Anus
Hemorhoid : Tidak ada
Dll : Tidak ada
-Inspekulo
Vagina : Tidak di lakukan
Portio : Tidak dilakukan
CATATAN HASIL PELAYANAN IBU NIFAS
(Diisi oleh dokter/bidan)
JENIS PELAYANAN KUNJUNGAN 1 KUNJUNGAN 2 KUNJUNGAN 3
Kondisi ibu nifas secara umum Baik/ DBN Baik/DBN Baik/ DBN
Tekanan darah, suhu tubuh, 110/70 ǀ36,5ºC 120/70 ǀ36,5℃ 120/80 ǀ36ºC
payudara
eksklusif
persalinan
mengandung karbohidrat,
sesering mungkin
ibu istirahat
pelayanan KB setelah
persalinan
banyak istirahat.
-/+ -/+ Lancar Makan maakanan yaang beraneka ragam,
-/+ -/+
-/+ -/+
-/+ -/+
fitrawati, S.Tr.Keb
Cara KB / Kontrasepsi
Keadaan Ibu **
[v ] Sehat
[ ] Sakit
[ ] Meninggal
Komplikasi Nifas **
[ ] Perdarahan
MANAJEMEN ASUHAN IBU NIFAS PADA NY. “A” DENGAN POST PARTUM
NORMAL P1A0H1 DI PMB BDN. NENG FITRAWATI.S.TR.KEB
PADA TANGGAL 23 MARET 2022
PENGGUMPULAN INTREPRESTASI DIOGNOSA TINDAKA PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA DATA POTENSIAL N SEGERA
Kunjungan I Diagnosa : Tidak ada Saat ini 1. Informasikan 1. Menginformasikan 1. Ibu senang
belum hasil hasil pemeriksaan yang dengan hasil
Tgl : 23-03-2022 Ibu post partum 8 jam
diperlukan pemeriksaan telah di lakukan yaitu pemeriksaan
yang lalu, ku ibu baik
Jam : 21.00 WIB keadaan umum ibu
Data dasar : baik, TTV ibu dalam
Data Subjektif
- Ibu bersalin tanggal batas normal.
1. Ibu partus tanggal
23-03-2022
23-03-2022 -TD : 110/70 mmHG
2. Ibu mengatakan ia - Ibu bersalin pukul
-N : 89 x/i
melahirkan normal 13.35wib
-S : 36,5°C
3. Ibu mengatakan ini
- Kontraksi uterus baik
anak pertamanya -P : 22 x/i
4. Ibu merasa senang TFU 2 jari di bawah
-Lochea : Rubra
dengan kelahira pusat
-TFU 2 jari di bawah
bayinya - Lochea : Rubra pusat
5. Ibu mengatakan
Warna : merah tua -Warna merah tua
bayinya sudah bisa
menghisap puting - Kandung kemih : tidak -Kontraksi uterus baik
susunya penuh
-Kandung kemih :
6. Ibu mengatakan - Payudara : Tidak ada tidak penuh
ASI nya berwarna pembengkakan yang
- Payudara : Tidak ada
kuning Abnormal
pembengkakan yang
2. Jelaskan tentang
Pengeluaran : Kolostrum Abnormal
involusi uteri 2. Ibu mengerti
Data Objektif TTV - Pengeluaran : dengan
- KU ibu baik Kolostrum penjelasan yang
TD : 110/70
mmHG diberikan
TTV
N : 89x/i 2. Menjelaskan pada ibu
TD : 110/70mmHg
S : 36,5°C tentang involusi uteri
N :79 x/i
P : 22 x/i yaitu bahwa rasa mules
S : 36,5°C
yang ada pada perut
P : 22x/i Masalah :
ibu merupakan proses
Kontraksi uterus Tidak ada pengembalian rahim ke
baik
bentuk semula dan itu
TFU 3 jari di bawah Kebutuhan : merupakan suatu
pusat. proses normaal yang
1. Informasikan hasil
Pendarahan ± 10 cc harus di lalui oleh
pemeriksaan pada ibu
Kandung kemih setiap ibu nifas
2. Jelaskan tentang
tidak penuh
involusi uterus (Menurut jurnal
Lochea : rubra
3. Jelaskan personal ambarwati tahun 2017)
Payudara : Tidak
hygine adalah involusi yaitu
ada pembengkakan
4. Anjurkan untuk perubahan retogresif
yang Abnormal
istirahat yang cukup pada uterus yang
Pengeluaran :
5. Jelaskan tentang ASI menyebabkan
Kolostrum
ekslusif dan manfaat berkurangnya ukuran
ASI uterus,involusi atau
6. Tanda-tanda bahaya pengerutan uterus
pada ibu nifas 3. Jelaskan tentang merupakan suatu 3.Ibu mengerti
7. Jelaskan tentang personal hygine proses dimana uterus dengan apa yang
perawatan payudara kembali ke
kondisi dijelaskan dan
8. Jelaskan tentang sebelum hamil dengan mau menjaga
perawatan tali pusat berat sekitar 60 gram. kebersihannya
9. Jelaskan menu makan Pross ini dimulai
segera setelah plasenta
yang baik lahir akibat kontraksi
10. Jadwal kunjungan otot-otot polos uterus.
ulang
3.Menjelaskan tentang
personal hygine yaitu
4. Anjurkan kepada tentang kebersihan ibu 4.ibu mau untuk
ibu untuk dengan cara beristirahat yang
istirahat yang membersihkan tubuh cukup
cukup ibu yaitu minimal
mandi 2x/ hari, ganti
pakaian 2x/hari,
bersihkan vagina
setiap kali BAK/BAB 5.Ibu mengerti
5. Jelaskan tentang
dan ganti doek/celana manfaat ASI
ASI ekslusif dan
setiap kali
manfaat ASI
BAK/BAB /ketika
basah
4. Menganjurkan kepada
ibu untuk istirahat yang
cukup yaitu 2 jam pada
siang hari dan 8 jam pada
malam hari atau ibu tidur
ketika bayinya sedang
tidur
6. Ibu mengerti
6. Jelaskan tentang
dengan perawatan
perawatan
5. Menjelaskan tentang payudara
payudara
ASI eksklusif yaitu bayi
disusui sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa diberi
apapun selain ASI saja,
manfaat asi bagi bayi yaitu
ASI sangat dibutuhkan
sekali untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi
serta pemenuhan seluruh
nutrisi bayi, menjaga
7.ibu mengerti
7.tanda-tanda kekebalan tubuh bayi, dan
dengan apa yang
bahaya ibu nifas juga dapat menjalin ikatan
kasih sayang antara ibu dijelaskan
dan bayi atau bounding
attachment.
6. Mengajarkan kepada
ibu tentang perawatan
payudara yaitu bersihkan
payudara ibu setiap kali
selesai mandi, atau pada
saat akan. menyususi
bayinya. Bersihkan
9.Jelaskan menu
7. Menjlaskan kepada ibu
makan yang baik
9. Ibu mengerti
tentang tanda-tanda
dan mau makan
bahaya masa nifas yaitu,
-pendarahan lewat sesuai menu yang
jalan lahir baik
-bengkak di wajah
tangan dan kaki
10.Melakukan kunjungan
ulang 5 hari kedepan
Kunjungan II Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1. Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1. Ibu senang
hasil pemeriksaan yang telah di dengan hasil
Ibu post partum hari ke-
Tgl : 29-03-2022 6 pemeriksaan lakukan yaitu keadaan pemeriksaan
umum ibu baik, TTV ibu
Jam : 10.00 wib
DBN.
Data dasar :
Data Subjektif
-TD : 120/80 mmHG
Ibu bersalin tanggal 23-
1.Ibu mengatakan
03-2022 -N : 77 x/i
darah nifas sudah
mulai sedikit TTV -S : 36°C
berkurang
TD : 120/80 -P : 20 x/i
2.Ibu mengatakan
mmHG
darah nifasnya -Lochea : Sangunolenta
N : 77 x/i
berwarna merah -TFU pertengahan pusat-
S : 36 °C
kekuningan simfisis
P : 20 x/i
3.Ibu telah
TFU pertengahan pusat- -Kontraksi uterus baik
menyusui bayi nya
dengaan baik. simfisis 2. Nilai apakah ada - ASI : ada
4.Ibu mentakan ASI tanda- tanda 2. Pada ibu tidak
Pendarahan ± 10 cc - Payudara : tidak ada
nya sudah keluar bahaya masa terdapat tanda-
Kandung kemih tidak pembengkakan
nifas atau tidak tanda bahaya
Data Objektif penuh 2.Menilai apakah ada pada masa nifas
o KU ibu baik tanda- tanda bahaya pada
TTV Lochea : sanguinolenta masa nifas atau tidak,
3. Jelaskan cara
setelah diperiksa tidak ada
TD : 120/80mmHg ASI : ada menyusui yang
tanda-tanda infeksi,
N :77x/i baik
Payudara : tidak ada demam atau kelainan 3. Ibu mengerti
S : 36 °C
pembengkakan yang pasca persalinan. dan mau
P : 20x/i
abnormal melakukannya.
Kontraksi uterus baik
3. Menjelaskan kepada ibu
TFU pertengahan Masalah : cara menyusui yang baik
pusat- simfisis yaitu dengan cara :
Tidak ada
Pendarahan ± 30 cc - Pastikan posisi ibu ada
Kandung kemih tidak Kebutuhan : dalam posisi yang nyaman
teraba - Kepala dan badan bayi
1. Informasikan hasil
Jahitan laserasi jalan pemeriksaan pada ibu harus lurus
lahir baik 2. Menilai apakah ada - Wajah bayi menghadap
Lochea : tanda- tanda bahaya payudara, hidung
sangunolenta pada ibu nifas berhadapan dengan puting
3. Jelaskan cara
ASI : ada - Ibu harus memeluk
menyusui yang baik
badan bayi dekat dengan
Payudara : tidak ada
pembengkakan yang 4. Kunjungan ulang badannya.
abnormal
- Jika bayi baru lahir, ibu
4. Jadwal harus menyangga seluruh
kunjungan ulang badan bayi.
- Dagu menyentuh
payudara ibu
3. Jelaskan mengenai KB
Kondom merupakan
selubung atau sarung karet
yang terbuat dari berbagai
bahan diantaranya
karet(lateks) plastik(vinil)
atau bahan alami (produksi
hewani) yang dipasang
pada penis untuk
menampung sperma ketika
seorang pria mencapai
ejakulasi saat berhubungan
seksual. Kondom terbuat
dari karet sintesis yang
tipis, berbentuk silinder
dengan muaranya
berpinggir tebal dan
4. Jadwal
digulung berbentuk
kunjungan ulang
rata.standar kondom dilihat
dari ketebalannya yaitu
0,02 mm. Kondom untuk
pria sudah lazim dikenal,
meskipun kondom wanita
sudah ada namun belum
populer seperti kondom
laki-laki. Kelebihannya
4. Ibu mengerti
diantaranya mencegah
dan melakukan
ejekulasi dini, mengurangi
kunjungan
insiden kanker servik, tidak
ulang kembali
menganggu produksi asi
pada ibu sedangkan
kekurangannya Adanya
kekurangan sensitifitas
pada penis sehingga bisa
mengurangi kenikmatan
seksual.
4. Menjelaskan kepada ibu
tentang kunjungan ulang
ulang kembali untuk
memeriksakan keadaan
ibu, keadaan jalan lahir,
dan perkembangan bayi
Kunjungan IV Diagnosa : Tidak ada Tidak ada 1.Informasikan 1.Menginformasikan hasil 1.Ibu senang
hasil pemeriksaan pemeriksaan yang telah di dengan hasil
Tgl : 02-05-2022 Ibu post partum hari ke-42
lakukan yaitu keadaan umum pemeriksaan
Jam : 16.00 wib Data dasar : ibu baik, TTV ibu DBN.
4. Menjelaskan kepada
ibu jika ibu ada keluhan
atau keadaan ibu dan
bayi kurang baik, ibu
silakan datang kebidan
untuk memeriksakan
keadaannya
BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Bagi Pasien
Menambah pengetahuan dan keterampilan pada pasien tentang masa nifas
2. Bagi Instansi Pendidikan
Memberikan pengetahuan tentang manajemen asuhan kebidanan mengenai nifas
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dalam keluarga yang dibina.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan
pelayanan dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan dengan
standar profesi.
c. Mengambangkan kemampuan berpikir dalam menemukan masalah dan
mencari pemecahan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA