Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan continuum of care untuk kesehatan ibu dan bayi baru lahir seperti

perawatan antenatal, pertolongan persalinan terampil dan layanan perawatan

postnatal menguntungkan di setiap segmen layanan. Ini adalah salah satu strategi

yang saat ini direkomendasikan untuk mengurangi kemtian ibu dan bayi baru lahir

dan mencapai target global untuk mengakhiri kematian ibu dan bayi dapat di

cegah dengan memberikan asuhan kebidanan. Dimensi tempat berfokus pada

integritas antara perawatan KIB tingkat rumah tangga, tingkat komunikasi dan

tingkat fasilitas serta rujukan ke perawatan tingkat lanjut bila diperlukan.

Penyelesaian CoC untuk layanan KIB seperti layanan antenatal care (ANC),

pertolongan persalian terampil dan layanan post natal care (PNC) adalah salah

satu untuk mengurangi kematian ibu dan bayi.(Gultom, 2020)

Asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Menurut Laporan World Health

Organization (WHO) yang terbaru AKI di dunia mencapai angka 295.000 jiwa.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) jumlah Angka

Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, setiap hari di tahun 2017 tercatat

sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait

kehamilan dan persalinan.(WHO,2017)

Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara berpenghasilan rendah pada tahun 2017

adalah 462/100.000 kelahiran hidup dibandingkan 11/100.000 kelahiran hidup di

negara berpenghasilan tinggi, 94% dari semua kematian ibu terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Komplikasi utama yang

menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan, infeksi,

tekanan darah tinggi (preeklamsia dan eklamsia), komplikasi dari persalinan dan

aborsi tidak aman. sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) secara global sebesar

19,2 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2019). SDGs ( Sustainable Development

Goal) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin

dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi

kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target

yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 Pada tujuan yang ketiga dalam

SDGs adalah Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, salah satu indikator untuk

melihat kesejahteraan negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan target kematian ibu tahun 2020

sampai agustus terjadi 16 kematian ibu = (91,45/100.000) dan 27 kematian ibu

(277,22/100.000) penyebab kematian yaitu perdarahan, preeklamsia dan penyakit

penyerta, pada tahun 2020 sampai agustus terjadi 74 kasus kematian bayi =

(6.23/1.000) dan 116 kematian post bayi = (9.78/1.000) bayi yaitu Berat Bayi

Lahir Rendah (BBLR), Asfiksia dan Kelainan Bawaan ( Dinkes, RI 2020).

Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) menurut provinsi tahun 2018-2019

terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia. Data ini

menunjukkan kondisi lebih baik dibandingkan tahun 2015 yang AKI mencapai

305/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak

adalah pendarahan (1.290 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus),

infeksi (207 kasus).Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2017 AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019, dari seluruh
kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi pada periode

enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151 kematian) terjadi pada usia

29 hari – 11 bulan. ( Kementerian Kesehatan RI, 2020) .Program hasil kerja sama

pemerintah Indonesia dengan Lembaga donor USAID, yang bertujuan untuk

menurunkan AKI dan AKB di Indonesia sebesar 25%, untuk mencapai target

tersebut program EMAS akan dilaksanakan di Provinsi dan Kabupaten dengan

jumlah kematian yang besar yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada tahun pertama akan dilaksanakan

pada 10 Kabupaten.

Hal tersebut bukan tanpa alasan karna berdasarkan data Kementerian

Kesehatan sekitar 52,6% dari jumlah total kejadian kematian Ibu di Indonesia

berasal dari 6 Provinsi tersebut. Demikian pula kematian Neonatal sekitar 58,1%

dari jumlah total nasional juga disumbangkan oleh keenam Provinsi tersebut

(Kementerian Kesehatan RI.2018).Kematian ibu juga menjadi salah satu

permasalahan dan isu strategi dalam pembangunan daerah di Provinsi Sumatera

Barat. Berdasarkan hasil audit kematian ibu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Sumatera Barat terhadap 19 kabupaten/kota, sejak tahun 2017 sampai tahun 2019

diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada

tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019

diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada

tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019.

Sebagian besar kematian ibu di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2019

disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan perdarahan (18,2%) (Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2019).Selanjutnya jumlah kasus kematian ibu


di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah sebanyak 13 kasus (Dinas Kesehatan

Kabupaten Pasaman Barat). Berdasarkan data sekunder dari Dinkes Pasaman

Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan K1 dari bulan Januari sampai bulan

desember mencapai yaitu 94,29% dan Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02%

dari target 92%. Jumlah persalinan pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari

11.064 ibu bersalin angka ini belum mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu

nifas sebanyak 8,272 (97,57%). Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000

kelahiran hidup, AKB pada tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup.

Karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu tentang melakukan kunjungan

ANC secara rutin sehingga terjadi kesenjangan antara K1 dan K4.

Kesehatan pada ibu yang tidak optimal dapat menyebabkan kematuan pada

ibu (Profil Diknkes Pasbar, 2018). Salah satu kabupaten yang termasuk tinggi

jumlah kematian ibunya pada tahun 2021 adalah kabupaten pasaman barat, yaitu

sebanyak 33 kasus, (Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, 2021).

Selanjutnya jumlah kasus kematian ibu di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah

sebanyak 13 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat). Berdasarkan

data sekunder dari Dinkes Pasaman Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan

K1 dari bulan Januari sampai bulan desember mencapai yaitu 94,29% dan

Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02% dari target 92%. Jumlah persalinan

pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari 11.064 ibu bersalin angka ini belum

mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu nifas sebanyak 8,272 (97,57%).

Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000 kelahiran hidup, AKB pada

tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup. Karena kurangnya kesadaran

dan pengetahuan ibu tentang melakukan kunjungan ANC secara rutin sehingga
terjadi kesenjangan antara K1 dan K4. Kesehatan pada ibu yang tidak optimal

dapat menyebabkan kematuan pada ibu (Profil Diknkes Pasbar, 2018).

Berdasarkan data di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb Tahun 2021 terdapat

jumlah ibu hamil 150 orang di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang

Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Salah satu cara untuk

menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memberikan asuhan kebidanan secara

komperenshif dan berkualitas. Jadi diharapkan peran bidan dalam memberikan

pelayanan atau asuhan kebidanan kepada ibu secara komprehensif dan

berkesinambungan mulai dari hamil, bersalin, nifas, BBL, dan keluarga

berencana. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan asuhan

kebidanan di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb secara komprehensif

khususnya pada Ny”A” mulai dari kehamilan trimester III

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk menerapkan asuahan kebidanan pada ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru

Lahir dan Keluarga Berencana dengan mengacu pada KEPEMENKES

NO.938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.

b. Tujuan Khusus

Melakukan Pengkajian, Interprestasi Data, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera,

Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi pada ibu Hamil Pada Ny “A” G1P0A0H0

PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang Toman, Kecamatan Pasaman,

Kabupaten Pasaman Barat.


C. Manfaat

a. Manfaat Teoritis

Hasil study kasus ini dimanfaatkan sebagai pertimbangan masukan untuk

menambah wawasan tentang kasus yang di ambil.

b. Manfaat Praktis

a) Bagi Institusi

Hasil study kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam

memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,

bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berecana di PMB Bdn.

Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang Toman, Kecamatan Pasaman,

Kabupaten Pasaman Barat.

b) Bagi Profesi

Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi

bidan dalam asuahan kebidanan komprehensif pada ibu hamil,

bersallin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

c) Bagi klien dan masyarakat

Agar klien maupun masyarakat bisa melakukan deteksi

yang mungkin timbul pada masa nifas sehingga memungkinkan

segera mencari pertolongan.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kehamilan

a. Definisi kehamilan

Kehamilan merupakan masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9

bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Gultom, 2020)

Kehamilan merupakan suatu proses yang fisiologis dan alamiah, dimana

setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi sehat, telah mengalami

menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat

maka besar kemungkinan akan mengalami kehamilan (Nugrawati & Amriani,

2021)

b. Tujuan Asuhan Antenatal Care

a) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental agar ibu dan

bayi dengan penidikan nutrisi, kebersihan diri serta proses kelahiran

bayi

b) Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bea, atau

obstetric selama hamil

c) Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan

tumbuh kembang janin

d) Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi

komplikasi
e) Membantu menyiapkan ibu untuk menyususi dengan sukses

menjalankan nifas normal, seta merawat anak secara fisik, psikologis

dan sosial

f) Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam

memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal

(Fitriani, Firawati, & Raehan, 2021)

c. Tanda – tanda kehamilan

Tanda dan Gejala Tanda dan gejala


Tanda dan Gejalan
kehamilan pasti
Kehamilan palsu
kehamilan tidak pasti
(Psoeudocyesis)

Ibu merasakan gerakan


Ibu tidak menstruasi Gangguan mestruasi
kuat bayi didalam perut

Bayi dapat dirasakan di


Mual atau ingin muntah Perut bertumbuh
dalam Rahim

Payudara membesar dan


Denyut jantung bayi mengencang, perubahan
Payudara menjadi peka
dapat didengarkan pada putting, dan mungkin
produksi ASI

Tes kehamilan medis


Ada bercak darah dan kram
menunjukkan bahwa ibu Merasakan pergerakan janin
perut
hamil
Ibu merasa letih dan
Mual dan muntah
mengantuk sepanjang hari

Sakit kepala Kenaikan berat badan

Ibu sering berkemih

Sembelit
Sering meludah

Temperatur basal tubuh naik

Ngidam

Perut ibu membesar

(Susanto, 2020) Table 1. Tanda – tanda kehamilan

d. Diagnosa kebidanan

No Nulipara Multipara
1. Perut tegang Longgar, gantung, banyak terdapat strie

2. Pusat menonjol Agak lunak


3. Rahim tegang Kurang tegang dan tergantung, ada strie

4. Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada strie

5. Labia mayor tampak bersatu Terbuka


6. Hymen kayak dibeberapa Kurunkula himenalis
tempat
7. Vagina yang sempit dengan Lebih lebar, rugae kurang menonjol
rugae yang utuh
8. Servik licin, bulat dan tidak Bisa terbuka 1 jari
dapat dilalui 1 ujung jari
ada bekas robekan persalinan
9. Perineum utuh dan baik Bekas robekan episiotomy
10. Pembukaan servik : Mendatar sambil membuka hampir
mendatar, baru membuka, sekaligus 2 cm dalam 1 jam
rata – rata 1 cm dalam 2 jam
11. Bagian terbawah janin turun Biasanya tidak terfiksir pada PAP
2 – 6 minggu akhir sampai persalinan
kehamilan
12. Persalinan hampir selalu Tidak
dengan episiotomy

(Nur, 2017) Table 2. Diagnosa kehamilan


e. Hormon – hormon dalam kehamilan
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjer endokrin yang

mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ – organ lain dalam tubuh. Hormon

– hormone kelamin yang berperan terhadap perkembangan organ – organ kelamin,

yaitu FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), LH ( Luteinizing Hormone),

testoteron, esterogen, progesterone, oksitosin, relaksin, dan lactogen (prolactin).

Masing – masing hormone tersebut memiliki pengaruh yang berbeda – beda yaitu

1. FSH (Follicle Stimulating Hormone )

FSH yaitu hormone yang dihasilkan oleh kelenjer hipofisis. Hormon yang

berfungsi dalam prosses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal

sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis.

2. LH ( Luteinizing Hormone )

Hormon inni juga dihasilkan oleh kelenjer hipofisis. Fungsinya untuk

merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam

ovarium, setelah terjadi proses ovulasi (pelepasan sel telur).

3. Esterogen

Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini

berperan dalam oogenesis dan penampakan ciri – ciri kelamin sekunder pada

Wanita. Di samping itu, hormone ini juga berperan untuk merangsang produksi

LH dan menghambat produksi FSH.

4. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam

ovarium. Pada saat tejadi kehamilan, progesterone Bersama – sama dengan

hormone esterogen menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan,

membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan

merangsang kelenjer susu dalam memproduksi ASI.

5. Oksitosin

Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses

kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

6. Relaksin

Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi

ligamen pelvis pada proses kelahiran.

7. Laktogen

Laktogen, dihasilkan oleh kelenjer hipofisis yang Bersama – sama dengan

progesterone merangsang pembentukan air susu. (Susanto, 2020)

f. Tanda bahaya pada kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi

dalam keadaan bahaya. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan

untuk menepis adanya risiko ini yiatu melakukan pendeteksian dini adanya

komplikasi atau penyakit yang mungkin terjadi selama kehamilan. Tanda bahaya

pada kehamilan yaitu :


a) Muntah terus dan tidak mau makan

b) Demam tinggi

c) Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang

d) Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya

e) Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua

f) Air ketuban keluar sebelum waktunya (Susanto, 2020)

g. Asuhan antenatal care

Upaya preventif program pelayanan Kesehatan obstetric untuk

optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan

pemantauan rutin setiap bulan. (Gultom, 2020)

h. Jadwal pemeriksaan antenatal

a) Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid

b) Pemeriksaan ulang

Frekuensi pelayanan antenatal oleh WHO ditetapkan 6 kali.

kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal, selama kehamilan dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) 1 kali pada trimester pertama (K1)

2) 2 kali pada trimester kedua

3) 3 kali pada trimester ketiga (K4)


i. Pelayanan Asuhan Antenatal Care

Upaya preventif program pelayanan Kesehatan obstetric untuk optimalisasi

luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin

setiap bulan (Gultom, 2020). Dalam pelaksanaan operasionalnya dikenal standar

minimal pelayanan antenatal “10T” yang terdiri dari :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penambahan berat badan setiap bulan kurang dari 1 kilogram atau

kurang dari 9 kilogram selama kehamilan menunjukan adanya gangguan

pertumbuhan janin. Sehingga penimbangan berat badan dilakukan setiap

kunjungan antenatal untuk memantau perkembangan janin.Pengukuran

tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis

adanya faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari

145 cm meningkatkan resiko untuk terjadinya CPD (Cephal Pelvic

Disproportion).

Klarifikasi Berat BMI Penambahan Berat

Badan (BB) Badan

Berat badab kurang < 18,5 ± 12 – 15 kg

Berat badan normal 18,5 -24,99 9 – 12 kg

Berat badan lebih ≥25 6 – 9 kg

Sedikit gemuk 25 – 29,99 ± 6 kg

Obesitas ≥30 ± 6 kg

(Susanto, 2020) Table 3.


Penambahan berat badan pada ibu hamil

2) Ukur tekanan darah

Dilakukan setiap kunjungan antenatal untuk mendeteksi adanya hipertensi

dan preeklamsi.

3) Tentkan nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas)

Untuk mendeteksi ibu hamil beresiko kurang energi kronis (KEK) yaitu

dengan ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm karena beresiko

melahirkan bayi berat bdan lahir rendah.

4) Ukur tinggi fundus uteri

Penggukuran menggunakan pita pengukur yang dilakukan setelah

kehamilan 24 minggu. Pengukuran tinggi fundus uteri untuk mendeteksi

pertumbuhnan janin sesuai atau tidak dengan kehamilan.

(Gultom, 2020) Table 4.


Ukur tinggi fundus uteri.

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)


Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester satu untuk mendeteksi

kegawatan janin bila DJJ kurang dari 120 kali/menit

6) Skiring status imunisasi tetanus toksoid (TT) dan diberikan imunisasi

tetanus bila diperlukan

Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum dan

dilakukan sesuai dengan status ibu hamil saat ini.

Antigen Selang Waktu Lama Dosis


Pemberian Perlindunga
Minimal n
TT1 Pada kunjjungan - 0,5 cc
antenatal
pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun 0,5 cc
TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 0,5 cc
TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 0,5 cc
TT3
TT5 2 tahun setelah 25 tahun 0,5 cc
TT4
(Susanto, 2020) Table 5. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid

7) Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari kehamilan

setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat brsi minimal 90 tablet selama

kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia gizi besi

8) Tes laboratorium ( rutin dan khusus )

Pemeriksaan tersebut meliputi golongan darah, kadar hemoglobin darah

/HB, protein dalam urine, kadar gula darah

9) Tata laksana kasus

Setiap ibu hamil yang mengalami kelainan harus ditangani sesuai standar

dan kewenangan tenaga Kesehatan


10) Temu wicara/konseling

Konseling yang diberikan meliputi Kesehatan ibu, perilaku hidup bersih

dan sehat termasuk pentingnya istirahat, peran suami/keluarga dalam

kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahay pada kehamilan,

hubungan seks selama kehamilan, persalinan dan nifas, asupan gizi

seimbang, pemberian ASI eksklusif dan KB pasca persalinan


BAB III
TINJUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL(NY”A” G1


P0 A0
H0 UMUR 24 TAHUN USIA KEHAMILAN 32-33 MINGGU) DI PMB
BDN. NENG FITRAWATI, S.TR.KEB, BATANG TOMAN, PASAMAN
PADA TAHUN 2022

Tanggal Masuk : 08 Februari 2022


Tempat/Ruangan : PMB.Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb
Pukul : Pukul 11 : 00 Wib
1. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA

Nama Istri : Ny “A” Nama Suami : Tn”R”


Umur : 24 th Umur : 26 th
Suku/bangsa : Minang/Indonesia Suku/bangsa : Minang/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Sungai Paku Alamat : Sungai Paku
No.Telp/HP : 083171920387 No.Telp/HP : 083171920387

Nama keluarga terdekat yang bisa dihubungi


Alamat rumah : Sungai Paku
No.Telp/HP : 083183718308
B. ANAMNESA(DATA SUBJEKTIF)
1. Alasan Kunjungan : Ingin memriksakan kehamilan
2. Keluhan Utama : Sakit daerah pinggang

3. Riwayat Menstruasi
a. Haid Pertama : 13 Tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Banyaknya : 2 – 3 kali ganti pembalut
d. Warna : Merah kehitaman
e. Lamanya : 7 hari
f. Sifat darah : Encer
g. Teratur atau tidak : Teratur
h. Dismenorshoe : Ada
4. Riwayat Kehamilan ini :
a. Riwayat Kehamilan sekarang
Hari Pertama Haid Terakhir : 21 – 6 - 2021
Haid bulan sebelumnya : Normal lamanya : 6 – 7 hari
Siklus : 28 hari
ANC : Teratur, frekuensi : 3 kali di
Posyandu
b. Keluhan lain
Trimester I : Mual muntah, Selera makan berrkurang
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : Nyeri pinggang
c. Taksiran persalinan : 28 Maret 2022
d. Pergerakan janin pertama kali dirasakan oleh ibu : 4 bulan
e. Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan oleh
ibu : 10 kali
f. Keluhan yang dirasakan
1. Rasa 5 L ( lemah, letih,lesu, lelah, lunlai) : Tidak ada
2. Mual dan muntah yang lama : Tidak ada
3. Nyeri perut : Tidak ada
4. Panas, menggigil : Tidak ada
5. Sakit kepala (berat, ringan, terus-menerus) : Tidak ada
6. Penglihatan kabur : Tidak ada
7. Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada
8. Rasa gatal dan vulva, vagina dan sekibarnya : Tidak ada
9. Pengeluaran cairan pervaginan : Tidak ada
10. Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
11. Oedema (ditungkai,tibia, muka dan jari tangan ): Tidak ada
12. Obat-obat yang dikonsumsi : Tidak ada
g. Obat-obatan/jenis supplement yang dikonsumsi : Tablet Fe
h. Imunisasi
- Tetanus Toksoid I tanggal : 17 – 09 - 2021
- Tetanus Toksoid II tanggal : Belum dilakukan

5. Pola kebiasaan sehari-hari


1. Pola makan
Makan sebelum hamil
- Pagi : Lontong 1 piring
- Siang : Nasi 1 piring + ikan sepotong
kotak korek api
- Malam : Nasi 1 piring + ikan sepotong
kotak korek api

Makan selama hamil


- pagi : Nasi 1 piring + ikan sepotong
kotak korek api + sayur satu
mangkok kecil + 1 gelas susu
- siang : Nasi 1 piring + ikan sepotong
kotak korek api
- malam : Nasi 1 piring + ikan sepotong
kotak korek api + sayur 1
mangkok kecil

6. Pola eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi : 1-2 kali sehari
2. Warna : Kuning kecoklatan
3. Keluhan : Tidak ada
4. Konsistensi : Lunak
b. BAK
1. Frekuensi : 6-7 kali sehari
2. Warna : Jernih kekuningan
3. Keluhan : Tidak ada
7. Aktifitas sehari-hari
a. Pekerjaan : Perkerjaan ibu rumah tangga
b. Seksualitas : Tidak ada masalah
8. Pola istirahat dan tidur
a. Lama istirahat/tidur siang : 2 jam

b. Lama istirahat.tidur malam : 7 jam

9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Usia Komplikasi Bayi nifas
Tanggal Jenis Tempat
No Penolong kehamila Loche
lahir persalinan persalinan Ibu Bayi JK BB PB lactasi
n a
Ini
10. Kontarasepsi yang pernah digunakan dan lamanya menggunakan. :
Tidak ada

11. Riwayat kesehatan


a. Riwayat penyakit yang pernah diderita
1. Jantung : Tidak ada
2. Hipertensi : Tidak ada
3. Ginjal : Tidak ada
4. Diabetes Melitus : Tidak ada
5. Asma : Tidak ada
6. TBC : Tidak ada
7. Epilepsi : Tidak ada
8. PMS : Tidak ada
b. Riwayat alergi
1. Jenis makanan : Tidak ada
2. Jenis obat-obatan : Tidak ada
c. Riwayat transfuse darah : Tidak ada
d. Riwayat pernah mengalami kelainan jiwa : Tidak pernah
12. Riwayat kesehatan keluarga
a. Penyakit yang pernah diderita
1. Jantung : Tidak ada
2. Hipertensi : Tidak ada
3. Ginjal : Tidak ada
4. Dm : Tidak ada
5. Asma : Tidak ada
6. Tbc : Tidak ada
7. Epilepsi : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan
1. Gameli (lebih dari satu) : Tidak ada
2. Lebih dari dua : Tidak ada
c. Kelainan psikologi
13. Keadilan social
a. Perkawinan
1. Status perkawinan : Sah
2. Perkawinan ke : Pertama
3. Kawin 1 tahun : Ya
4. Setelah kawin berapa lama baru hamil : 3 bulan
b. Kehamilan
- Direncanakan : Ya
- Diterima : Ya
c. Status emosional : Baik
d. Hubungan dengan keluarga : Baik
e. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik
f. Jumlah anggota keluarga : 2 orang
g. Pengambilan keputusan : suami
14. Keadaan ekonomi
- Penghasilan perbulan : Rp. 2.000.000,-
- Penghasilan perkapita : Rp. 1.000.000,-
16.Kegiatan spiritual : Ada, sholat 5
waktu

C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : Compos Menthis
b. Berat Badan Sebelum hamil : 54 Kg
c. Berat Badan sekarang : 63 Kg
d. IMT : Berat badan (Kg) ÷
Tinggi
: badan (M)2
: 54 ÷ (1,53)2
: 54 ÷ 2,8224
: 23,06
e. Tinggi Badan : 153 Cm
f. Lingkar Lengan Atas (Lila) : 26 Cm
2. Vital Sign
a. Tekanan Darah : 110 / 70 MmHg
b. Nadi : 78 x/i
c. Pernapasan : 20 x/i
d. Suhu : 36,5 ℃
3. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
1. Kepala
- Rambut : Bersih, Ketombe ( tidak
ada )
- Muka : Cloasma garvidarum
( tidak ada)
- Mata : Simetris kiri dan kanan,
konjungtiva tidak pucat,
sklera tidak ikhterik
- Mulut : Mukosa bibir tidak
kering
- Gigi : Caries ada
- Leher : Pembengkakan kelenjer
limfe tidak ada,
Pembesaran tiroid tidak
ada

2. Abdomen :
- Pembesaran : Pembesaran perut sesuai
UK
- Bekas luka/operasi : Tidak ada
- Strial lipidae/albikan : Ada
- Line nigra/alba : Ada
3. Genetalia : Bersih, tidak ada
4. Ekstremitas
a. Atas
o Oedema : Tidak ada
o Sianosis ujung jari : Tidak ada
b. Bawah
o Oedema : Tidak ada
o Varices : Tidak ada
b. Palpasi
1. Leopold
- Leopold 1 : TFU pertengahan pusat –
prosesus xiphoideus.
Bagian atas perut ibu
teraba bulat, lembek, tidak
melenting kemungkinan
bokong janin
- Leopold 1I : Bagian kiri perut ibu
teraba keras, memapan,
memanjang kemungkinan
punggung janin.
Sedangkan bagian kanan
perut ibu teraba tonjolan –
tonjolan kecil
kemungkinan
ekstremitas janin
- Leopold 1II : Bagian simpisis ibu teraba
bulat keras melenting
kemungkinan kepala janin.
- Leopold 1V : Tidak di lakukan
2. Mc-donald : 27,5 cm
3. Taksiran Berat Janin : (TFU – n) x 155
(27,5 – 13 ) x 155
16,5 x 155
2.558 gram
c. Auskultasi
1. Denyut Jantung Janin :+
2. Frekuensi : 146 x/i
3. Irama : Kuat
4. Intensitas : Normal
5. Dunctum maksimum : 3 jari di bawah pusat
sebelah kiri
d. Perkusi
1. Reflek patella kanan :+
2. Reflek patella kiri :+
e. Pemeriksaaan panggul luar
1. Distansia spinarum : Tidak dilakukan
2. Distansia cristarum : Tidak dilakukan
3. Conjungata eksterna : Tidak dilakukan
4. Distansia inter tuberum : Tidak dlakukan
5. Lingkar panggul : Tidak dilakukan
f. Pemeriksaan laboratorium
1. Kadar HB : 12 gram/dl
2. Protein Urine : Negatif
3. Glukosa Urine : Negatif
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “A” G1 P0 A0 H0
USIA KEHAMILAN 32 -33 MINGGU DI PMB BN. NENG FITRAWATI, S.Tr.Keb
DI BATANG TOMAN, PASAMAN TANGGAL 08 – 02 – 2022

PENGGUMPULAN INTERPRESTASI DIAGNOSA TINDAKAN PERENCANA IMPLEMENTASI EVALUASI


DATA DATA POTENSIAL SEGERA AN
Kunjungan I Diagnosa Tidak ada Tidak ada 1. Informas 1. Menginforma 1. Ibu
kebidanan : untuk saat ini ikan sikan hasil mengert
Tanggal : 08 – 02 – 2022 Ibu G1 P0 A0 UK 32- kepada pemeriksaan i dan
Jam : 11 : 00 wib
Tempat : BPM Bdn. 33 minggu,hidup, ibu kepada ibu memaha
Neng Fitrawati, S.Tr.Keb tunggal, intrauterine, tentang yaitu mi hasil
pu-ki, letkep, KU ibu hasil TD : 110 / 70 pemerik
Data Subyektif dan janin sehat pemeriks MmHg saan
aan N : 78 x/i
1. Ibu mengatakan Data Dasar :
ini kehamilan P : 20 x/i
1. Ibu S : 36,5 ℃
pertama
2. Ibu mengatakan mengatakan DJJ : 146 x/i
HPHT : 21 – 06 – ini kehamilan Kondisi ib
2021 pertama dan janin
3. Ibu mengatakan 2. HPHT : 21 – baik. Janin
sering sakit 06 – 2021 dalam posisi
pinggang
3. DJJ : 146 x/i normal.
4. teraba satu Posisi kepala
bagian besar bayi berada
janin 2. Jelaskan dibawah 2. Ibu
Data Obyektif 5. tidak terasa perubaha memaha
1. Pemeriksaan Umum nyeri pada saat n fisik 2. Menjelaskan mi dan
Kesadaran : CM palpasi pada TM kepada ibu akan
BB sebelum : 54 Kg 6. L I : bokong III bahwa sakit mencob
BB sekarang : 63Kg L II : Pu-ki didaerah a
TB : 153 Cm 7. LIII : Letkep pinggang itu mengatu
LiLA : 26 Cm 8. TTV dalam Menurut r posisi
batas normal jurnal (fera tidur
TTV
safitri)
 TD : 110 / 70 Masalah : perubahan
MmHg Nyeri pada pinggang fisik pada
 N : 78 x/i TM III . Pada
 P : 20 x/i Kebutuhan :
trimester III
 S : 36,5 ℃ 1. Informasikan janin karena
hasil
terjadinya
2. Pemeriksaan khusus pemeriksaan perubahan
1) Inspeksi 2. Jelaskan
hormone
Kepala perubahan selama
Rambut: Bersih, fisik TM III
kehamilan,
pada ibu
Ketombe ( tidak ada ) bertambahan
3. Pemberian
ya berat
Muka : Cloasma obat badan, janin
gravidarum ( tidak ada) 4. Kunjungan
yang
Mata : Simetris kiri berkembang
semakin
dan kanan,
besar, postur
Gigi : Caries ada tubuh ibu,
Leher : Pembengkakan dan
kelenjer limfe tidak ada, terpisahnya
otot dari
Tidak ada pembesaran
tulang rusuk
tiroid tidak ada ke tulang
a. Ambdomen kemaluan
akibat
Pembesarn : sesuai UK
pembesaran
Bekas luka/operas : Rahim. Cara
Tidak ada -mengatsinya
dengan
Strie lipidae/albikan :Ada
mengatur
Linea nigra/alba : Ada posisi saat
b. Genetalia : Bersih, tidur seperti
tidak oedema posisi
3. Pemberi miring . 3. Ibu
c. Ekstremitas an obat https://jom.ht mengert
- Atas tablet Fe p.ac.id/index. i dan
kepada php/jkt
Oedema : tidak ada mau
ibu
meminu
Sianosis : tidak ada - Cara teknik m obat
- Bawah relaksasi yang
Oedema : tidak ada yaitu teknik diberika
nafas dalam n
Varises : tidak ada
2) Palpasi 3. Memberikan
4. Jelaskan tablet Fe 4. Ibu
Leopold dengan mengert
tanda meminumnya i dan
L I : TFU pertengahan bahaya 1 kali/sehari akan
pusat – prosesus kehamila
n pada diminum memper
xiphoideus. ibu ketika mau hatikan
Bagian atas perut ibu tidur tanda-
tanda
teraba bulat, lembek,
yang
tidak melenting sudah
4. Menjelaskan
kemungkinan bokong dijelask
pada ibu
an
janin tentang
L II : Bagian kiri perut bahaya
kehamilan
ibu teraba keras,
yaitu
memapan, memanjang - Tidak mau
kemungkinan punggung makan dan
muntah terus
janin. Sedangkan bagian
menuerus
kanan perut ibu teraba - Demam
tonjolan – tonjolan kecil tinggi
- bengkak
kemungkinan ekstremitas
kaki, tangan
janin. dan wajah
L III : Bagian simpisis disertai sakit
ibu teraba bulat, keras, kepala dan
kejang
melenting kemungkinan - Air ketuban
kepala janin keluar
sebelum 5. Ibu
Mc – Donald : 24,5 cm mengert
waktunya
Tafsiran berat badan 5. Beritahu - janin i dan
jadwal dirasakan bersedia
janin : ( TFU – n ) x 155
kunjunga kurang gerak untuk
( 27,5 – 13 ) x 155 n ulang kunjung
dibandingkan
16,5 x 155 kepada sebelumnya an ulang
ibu - Pendarahan kembali
2.558 gram
pada hamil
muda dan
3) Auskultasi
hamil tua
DJJ : +
Frekuensi : 146 x/i
5. Memberitahu
Irama : kuat ibu tentang
Intensitas : Normal jadwal
kunjungan
Dunctum maksimum :
ulang
Kuadran IV kiri bawah kembali yaitu
1 bulan
kedepan
4) Perkusi
Reflek patella kanan : +
Reflek patella kiri : +

5) Pemeriksaan
panggul luar
Distansia spinarum :
Tidak dilakukan
Distansia cristarum :
Tidak dilakukan
Conjungata eksterna :
Tidak dilakukan
Distansia inter tuberum :
Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak
dilakukan
6) Pemeriksaan
laboratorium
- Kadar HB : 12
gr/dl
- Protein urine :
Negatif
- Glukosa urine :
Negatif

PENGGUMPULAN INTERPRESTASI DIAGNOSA TINDAKAN PERENCANA IMPLEMENTASI EVALUASI


DATA DATA POTENSIAL SEGERA AN
Kunjungan II Diagnosa Tidak ada Tidak ada 1.Informasikan 1.Menginformasika 1.Ibu mengerti
kebidanan : untuk saat ini kepada ibu n hasil pemeriksaan dan senang
Tanggal : 12 – 03 – 2022 Ibu G1 P0 A0 UK 37- tentang hasil kepada ibu yaitu dengan hasil
Jam : 15 : 30 wib
Tempat : BPM Bdn. 38 minggu, hidup, pemeriksaan TD : 120 / 70 pemeriksaan
Neng Fitrawati, S.Tr.Keb tunggal, intrauterine, MmHg
pu-ki, letkep, KU ibu N : 85 x/i
Data Subyektif dan janin sehat P : 21 x/i
S : 36,5 ℃
- Ibu mengatakan Data Dasar :
kondisinya dalam Kondisi ibu dan
1.Ibu mengatakan janin baik. Janin
keadaan sehat
- Ibu mengatakan janinya kondisinya dalam dalam posisi
aktif bergerak keadaan sehat normal. Posisi
2.HPHT : 21 – 06 – kepala bayi berada
Data Obyektif 2021 dibawah
1. Pemeriksaan Umum 3.DJJ : 140 x/i
Kesadaran : CM 4.teraba satu bagian 2.Beritahu pada 2.Ibu mengerti
BB: 64 Kg besar janin ibu tentang dengan tanda –
tanda-tanda 2.Memberitahu ibu
TB : 153 Cm 5.tidak terasa nyeri tanda
persalinan tentang tanda-tnda
LiLA : 25,5 Cm pada saat palpasi persalinan
persalina yaitu
TD : 120 / 70 MmHg 6.L I : bokong
- Perut mulas-
N : 85 x/I L II : Pu-ki
mulas yang teratur,
P : 21 x/i 7.LIII : Letkep
timbulnya semakin
S : 36,5 ℃ 8.TTV dalam batas
sering dan semakin
normal
2.Pemeriksaan khusus lama
a) Inspeksi Masalah : - Keluar darah
Kepala Tidak ada bercampur arah
Rambut: Bersih, dari jalan lahir atau
Kebutuhan : keluar cairan air
Ketombe ( tidak ada )
- Informasikan hasil ketuban dari jalan
Muka : Cloasma pemeriksaan lahir Jika muncul
gravidarum (tidak ada) - Beritahu tanda – salah satu tanda di
tanda persalinan atas segera bawa
Mata : Simetris kiri
- Persiapan persalinan 3.Beritahu ibu ibu hamil ke klinik 3.Ibu mengerti
dan kanan, -Kunjungan ulang persiapan dan sudah
bidan
Gigi : Caries ada persalinan menyiapkan
Leher : Pembengkakan
3.Memberitahu ibu
kelenjer limfe tidak ada, untuk menyiapkan
dan pembesaran tiroid perlengkapan yang
diperlukan saat
tidak ada
persalinan nanti
Abdomen yaitu :
Pembesarn : sesuai UK - Pakaian ibu dan
Bekas luka/operas : pakaian bayi
- Kartu keluarga,
Tidak ada
KTP ibu dan KTP
Strielipidae/albikan : Ada suami, Kartu BPJS
Linea nigra/alba : Ada jika ada dan biaya
persalinan 4.Ibu mengerti
Genetalia : Bersih, 4Anjurkan ibu dan akan
- Kendaraan untuk
tidak oedema kunjung ulang datang jika
membawa ibu saat
persalinan nanti sudah
Ekstremitas
mengalami
- Atas salah satu dari
4.Menganjurkan tanda
Oedema : tidak ada
ibu datang persalinan
Sianosis : tidak ada kunjungan ulang
- Bawah bila da keluhan dan
tanda – tanda
Oedema : tidak ada
persalinan
Varises : tidak ada
b) Palpasi
Leopold
L I : TFU 2 jari antara
pusat – prosesus
xiphoideus.
Bagian atas perut ibu
teraba bulat, lembek,
tidak melenting
kemungkinan bokong
janin
L II : Bagian kiri perut
ibu teraba keras,
memapan, memanjang
kemungkinan punggung
janin. Sedangkan bagian
kanan perut ibu teraba
tonjolan – tonjolan kecil
kemungkinan ekstremitas
janin.
L III : Bagian simpisis
ibu teraba bulat, keras,
melenting kemungkinan
kepala janin
Mc – Donald : 27,5 cm
Tafsiran berat badan
janin : ( TFU – n ) x 155
( 30– 12 ) x 155
18 x 155
2.790 gram
c) Auskultasi
DJJ : +
Frekuensi : 140 x/i
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
Dunctum maksimum :
Kuadran IV
d) Perkusi
Reflek patella kanan : +
Reflek patella kiri : +
e) Pemeriksaan
panggul luar
Distansia spinarum :
Tidak dilakukan
Distansia cristarum :
Tidak dilakukan
Conjungata eksterna :
Tidak dilakukan
Distansia inter tuberum :
Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak
Dilakukan
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang adanya kesenjangan antara

teori dan praktik dalam asuhan kebidanan continuity of care pada Ny. A dimulai

dari masa kehamilan trisemester III, proses persalinan, masa nifas, bayi baru lahir,

beserta dengan asuhan kunjungan keluarga berencana di PMB Bdn. Neng

Fitrawati, S.Tr.Keb Batang Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman

Barat Tahun 2022.

Asuhan yang berkelanjutan telah diberikan kepada Ny. A yang dimulai

dari kehamilan trimester III yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan

kualitas pelayanan kebidanan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan yang

berbeda, yaitu secara continuity of care. Asuhan ini juga secara tidak langsung

akan sangat mempengaruhi penekanan AKI di Indonesia yang diharapkan dapat

turun sesuai dengan apa yang diharapkan.

A. Pengkajian Pengumpulan Data, interprestasi Data, Diagnosa Potensial,

Tindakan Segera, Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi Pada Ibu

Hamil Ny. A G1P0A0H0 Di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb

Ny. A usia 24 tahun dengan G1P0A0H0 melakukan kunjungan ANC selama

masa hamil Trimester I sebanyak 2 kali, Trimester II sebanyak 2 kali dan

pada Trimester sebanyak 3 kali, di PMB dan Posyandu. Menurut

(KEMENKES, 2020) , Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan

dan persalinan anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan


antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 6 kali. Trimester I sebanyak

2 kali , Trimester II sebanyak 1 kali dan Trimester III sebanyak 3 kali.

Pada saat kunjungan dilakukan pengkajian data subjektif dan data objektif.

Hasil anamnese HPHT tanggal 21 Juni 2021 dan TP tanggal 28 Maret 2022.

Ny. A mengatakan ini kehamilan ke 1. Ny. A sudah melakukan imunisasi TT

1 kehamilan ini. Pada kunjungan I Ny. A ada keluhan yaitu sering merasakan

nyeri pinggang, dan jelaskan kepada ibu mengenai perubahan fisik pada

trimester III dan jelaskan cara untuk mengurangi rasa nyeri pada pinggang ,

pemberian obat serta anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang, ibu

mau melakukan anjuran-anjuran yang diberikan saat kunjungan 1. Keluhanan

yang dialami ibu masih bisa ditangani dan tidak ada terdapat diagnosa

potensial maupun tindakan segera.

Pada kunjungan 2 ibu tidak ada keluhan, memberikan pengetahuan tentang

tanda – tanda persalinan , persiapan persalinan serta anjurkan ibu untuk

kunjungan ulang. Ny. A sudah paham dan mengerti dengan anjuran yang

diberikan dan mau melakukan anjuran yang diberikan.

Hasil pemeriksaan umum kunjungan 1 pada Ny. A didapatkan hasil KU

ibu baik, kesadaran compos mentis, TTV dalam batas normal, pada

kunjungan 1 yaitu TD: 110/70 mmHg, suhu 36,5°C, nadi 78x/i, pernafasan

20x/i dan pada kunjungan 2 TD: 120/70 mmHg, suhu 36,5°C, nadi 85x/i,

pernafasan 21x/i. Menurut (Edward Charbek, 2018) Tekanan darah normal

adalah 120/80 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rentang tekanan sistole 95-140

dan tekanan diastole 60-90. Suhu badan normal adalah 36,6 oC sampai 37oC

bila suhu lebih tinggi dari 37oC kemungkinan ada infeksi. Nadi normal adalah
60 – 100 x/menit. Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan masih normal

selama hamil dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi.

Rentang pernafasan normal pada dewasa 16-20 x/menit. Tidak ada

kesenjangan antara teori dan kasus.

Tinggi badan normal pada ibu hamil yaitu >145 cm. Apabila kurang dari

145 cm termasuk resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan

berlangsung menjadi lama/ partus macet, atau panggul sempit (Catur Leny

Wulandari dkk, 2021). Tinggi badan Ny. A pada saat pengkajian 153 cm. Dari

hasil pemeriksaan Tinggi badan Ny. A dalam batas normal, sehingga tidak

adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

Kenaikan berat badan ibu hamil normal bertambah rata-rata antara 6,5 kg

sampai 16 kg (Heni Puji Wahyuningsih, 2019). Pertambahan berat badan Ny.

A Selama kehamilan mengalami kenaikan 10 kg. Ternyata Ny. A mengalami

kenaikan berat badan dalam batas yang normal, berat badan Ny. A sebelum

hamil 54 kg dan selama hamil pada usia kehamilan 32-33 minggu berat badan

Ny. A 63 kg mengalami kenaikan ± 9 kg. sehingga tidak ada kesenjangan

antara teori dengan kasus. Pada kunjungan 1 Ny. A didapatkan hasil IMT

23,06. Menurut (KEMENKES, 2020) IMT normal yaitu 18,5 - 25,5. Pada

kunjungan 1 LILA ibu 26 cm dan pada kunjungan 2 LILA ibu 25,5 cm.

Ukuran LILA normal pada ibu hamil adalah ≥23,5 (Heni Puji Wahyuningsih,

2019). Tidak terdapat kesenjangan pada pemeriksaan umum ibu.

Pemeriksaan fisik pada Ny. A tidak terdapat kelainan, pengukuran leopold

kunjungan 1 didapatkan TFU 27,5 cm dan pada kunjungan 2 TFU Ny. A 30

cm. Menurut (Gultom, Asuhan Kebidanan Kehamilan, 2020) TFU usia


kehamilan 29 minggu yaitu 3 jari diatas pusat (27cm) dan TFU usia

kehamilan 33 minggu yaitu pertengahan pusat dan px (30cm). Pemeriksaan

abdomen pada Ny. A Leopold 1 teraba bagian bulat, lunak dan melenting,

pada leopold 2 bagian kiri perut ibu teraba panjang, keras, dan memapan

sedangkan pada bagian kanan perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil,

Leopold III teraba bulat, keras, dan melenting, kepala belum masuk PAP.

Detak jantung janin normal yaitu 110-160 kali permenit, apabila kurang dari

110 x /menit disebut bradikardi, sedangkan lebih dari 160 x /menit dinamakan

takikardi dan harus di waspadai adanya gawat janin (Heni Puji

Wahyuningsih, 2019). Pada kunjungan pertama kasus Ny. A detak jantung

janinnya yaitu 146 x /menit, sedangkan pada kunjungan kedua denyut

jantung janin Ny. A adalah 140 x /menit, denyut jantung janin Ny. A dalam

batas normal, sehingga pada kasus Ny. A tidak ada kesenjangan antara teori

dan kasus.

Pada kunjungan 1 ANC tanggal 08 februari 2022, usia kehamilan ibu

sudah 32-33 minggu dan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil

pemeriksaan kadar HB ibu 12 gr/dl. Bila kadar Hb <11gr% pada kehamilan

maka dinyatakan anemia. Dan harus diberi suplemen zat besi (fe) secara

teratur 1 tab/hari selama 90 hari (Dai, 2021). Pada pemeriksaan Protein urin

didapatkan hasil Negatif(-), glukosa urin Negatif(-) dan Triple E Non Reaktif

HIV, sifilis, dan hepatitis B. Pelayanan yang diberikan pada ibu sudah

memenuhi pelayanan antenatal care 10T.


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pembinaan dengan menggunakan manajemen asuhan


kebidanan secara Continuity Of Care pada ibu hamil,bersalin,neonatus,dan
keluarga berencana pada Ny “ A “ dari tanggal 08 Februari 2022 sampai dengan
02 Mei 2022 , maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa penulis
memperoleh banyak pengalaman dan menolong persalinan dan mampu
mengembangkan pola pikir yang ilmiah dalam melaksanakan manajemen asuhan
kebidanan pada klien dengan trimester III.

B. SARAN
1. Bagi Pasien
Menambah pengetahuan dan keterampilan pada pasien tentang kehamilan.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Memberikan pengetahuan tentang manajemen asuhan kebidanan mengenai
kehamilan.
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dalam keluarga yang
dibina.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan pelayanan dengan menggunakan manajemen asuhan
kebidanan dengan standar profesi.
c. Mengambangkan kemampuan berpikir dalam menemukan masalah
dan mencari pemecahan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Catur Leny Wulandari dkk. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta:


Media Sains Indonesia.
Dai, N. F. (2021). Anemia Pada Ibu Hamil. Bau-Bau: Penerbit NEM.
Edward Charbek. (2018). Normal Vital Signs. Emedicine Medscape.
Fitriani, L., Firawati, & Raehan. (2021). Buku Ajar Kehamilan. Yogyakarta: Budi
Utama.
Gultom, L. (2020). Asuhan kebidanan Kehamilan. Medan: Zifatama Jawara.
Gultom, L. (2020). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Heni Puji Wahyuningsih. (2019). Praktik Asuhan Kebidana Kehamilan. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan.
KEMENKES. (2020). PEDOMAN PELAYANAN ANTENATAL. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Nugrawati, N., & Amriani. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: Adap.
Nur, A. (2017). Buku Saku Keperawatan dan Kebidanan. Makasar: Celebes
Media Perkasa.
Susanto, A. V. (2020). Asuhan Pada Kehamilan. Yogyakarta: PUSTAKA BARU
PRESS.
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.1, Maret 2013, hal 18-24 pISSN
1410-4490, eISSN 2354-9203
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 3, No 2, Juni 2021 Doi :
10.36565/jak.v3i2.167 p-ISSN: 2655-9266 e-ISSN: 2655-9218
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) e-ISSN 0000-0000
https://jom.htp.ac.id/index.php/jkt

Anda mungkin juga menyukai