PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan continuum of care untuk kesehatan ibu dan bayi baru lahir seperti
postnatal menguntungkan di setiap segmen layanan. Ini adalah salah satu strategi
yang saat ini direkomendasikan untuk mengurangi kemtian ibu dan bayi baru lahir
dan mencapai target global untuk mengakhiri kematian ibu dan bayi dapat di
integritas antara perawatan KIB tingkat rumah tangga, tingkat komunikasi dan
Penyelesaian CoC untuk layanan KIB seperti layanan antenatal care (ANC),
pertolongan persalian terampil dan layanan post natal care (PNC) adalah salah
Asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Menurut Laporan World Health
Organization (WHO) yang terbaru AKI di dunia mencapai angka 295.000 jiwa.
Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, setiap hari di tahun 2017 tercatat
sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait
Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara berpenghasilan rendah pada tahun 2017
negara berpenghasilan tinggi, 94% dari semua kematian ibu terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Komplikasi utama yang
menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan, infeksi,
tekanan darah tinggi (preeklamsia dan eklamsia), komplikasi dari persalinan dan
aborsi tidak aman. sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) secara global sebesar
19,2 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2019). SDGs ( Sustainable Development
Goal) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin
kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target
yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 Pada tujuan yang ketiga dalam
SDGs adalah Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, salah satu indikator untuk
melihat kesejahteraan negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan target kematian ibu tahun 2020
penyerta, pada tahun 2020 sampai agustus terjadi 74 kasus kematian bayi =
(6.23/1.000) dan 116 kematian post bayi = (9.78/1.000) bayi yaitu Berat Bayi
terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia. Data ini
menunjukkan kondisi lebih baik dibandingkan tahun 2015 yang AKI mencapai
305/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak
tahun 2017 AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019, dari seluruh
kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi pada periode
enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151 kematian) terjadi pada usia
29 hari – 11 bulan. ( Kementerian Kesehatan RI, 2020) .Program hasil kerja sama
menurunkan AKI dan AKB di Indonesia sebesar 25%, untuk mencapai target
jumlah kematian yang besar yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada tahun pertama akan dilaksanakan
pada 10 Kabupaten.
Kesehatan sekitar 52,6% dari jumlah total kejadian kematian Ibu di Indonesia
berasal dari 6 Provinsi tersebut. Demikian pula kematian Neonatal sekitar 58,1%
dari jumlah total nasional juga disumbangkan oleh keenam Provinsi tersebut
Barat. Berdasarkan hasil audit kematian ibu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Sumatera Barat terhadap 19 kabupaten/kota, sejak tahun 2017 sampai tahun 2019
diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada
tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019
diketahui ada kecenderungan peningkatan kematian ibu, yaitu 113 kasus pada
tahun 2017, 111 kasus pada tahun 2018, dan naik menjadi 116 pada tahun 2019.
Sebagian besar kematian ibu di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2019
Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan K1 dari bulan Januari sampai bulan
desember mencapai yaitu 94,29% dan Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02%
dari target 92%. Jumlah persalinan pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari
11.064 ibu bersalin angka ini belum mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu
nifas sebanyak 8,272 (97,57%). Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000
kelahiran hidup, AKB pada tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup.
Kesehatan pada ibu yang tidak optimal dapat menyebabkan kematuan pada
ibu (Profil Diknkes Pasbar, 2018). Salah satu kabupaten yang termasuk tinggi
jumlah kematian ibunya pada tahun 2021 adalah kabupaten pasaman barat, yaitu
Selanjutnya jumlah kasus kematian ibu di Pasaman Barat pada tahun 2018 adalah
data sekunder dari Dinkes Pasaman Barat tahun 2018 mencatat bahwa cakupan
K1 dari bulan Januari sampai bulan desember mencapai yaitu 94,29% dan
Cakupan K4 juga meningkat yaitu 72,02% dari target 92%. Jumlah persalinan
pada tenaga Kesehatan sebanyak 73,5% dari 11.064 ibu bersalin angka ini belum
mencapai target yaitu 92%, kunjungan ibu nifas sebanyak 8,272 (97,57%).
Angka Kematian Ibu (AKI) di hitung per 100.000 kelahiran hidup, AKB pada
tahun 2018 adalah sebesar 9,3/1000 kelahiran hidup. Karena kurangnya kesadaran
dan pengetahuan ibu tentang melakukan kunjungan ANC secara rutin sehingga
terjadi kesenjangan antara K1 dan K4. Kesehatan pada ibu yang tidak optimal
Berdasarkan data di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb Tahun 2021 terdapat
jumlah ibu hamil 150 orang di PMB Bdn. Neng Fitrawati, S.Tr.Keb di Batang
Toman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat. Salah satu cara untuk
menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memberikan asuhan kebidanan secara
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menerapkan asuahan kebidanan pada ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru
b. Tujuan Khusus
Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi pada ibu Hamil Pada Ny “A” G1P0A0H0
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
a) Bagi Institusi
bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berecana di PMB Bdn.
b) Bagi Profesi
a. Definisi kehamilan
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9
bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Gultom, 2020)
menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat
2021)
a) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental agar ibu dan
bayi
komplikasi
e) Membantu menyiapkan ibu untuk menyususi dengan sukses
dan sosial
Sembelit
Sering meludah
Ngidam
d. Diagnosa kebidanan
No Nulipara Multipara
1. Perut tegang Longgar, gantung, banyak terdapat strie
mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ – organ lain dalam tubuh. Hormon
Masing – masing hormone tersebut memiliki pengaruh yang berbeda – beda yaitu
FSH yaitu hormone yang dihasilkan oleh kelenjer hipofisis. Hormon yang
2. LH ( Luteinizing Hormone )
3. Esterogen
Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini
berperan dalam oogenesis dan penampakan ciri – ciri kelamin sekunder pada
Wanita. Di samping itu, hormone ini juga berperan untuk merangsang produksi
4. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam
5. Oksitosin
6. Relaksin
7. Laktogen
Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan
untuk menepis adanya risiko ini yiatu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi atau penyakit yang mungkin terjadi selama kehamilan. Tanda bahaya
b) Demam tinggi
c) Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
a) Pemeriksaan pertama
b) Pemeriksaan ulang
adanya faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari
Disproportion).
Obesitas ≥30 ± 6 kg
dan preeklamsi.
Untuk mendeteksi ibu hamil beresiko kurang energi kronis (KEK) yaitu
dengan ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm karena beresiko
setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat brsi minimal 90 tablet selama
Setiap ibu hamil yang mengalami kelainan harus ditangani sesuai standar
3. Riwayat Menstruasi
a. Haid Pertama : 13 Tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Banyaknya : 2 – 3 kali ganti pembalut
d. Warna : Merah kehitaman
e. Lamanya : 7 hari
f. Sifat darah : Encer
g. Teratur atau tidak : Teratur
h. Dismenorshoe : Ada
4. Riwayat Kehamilan ini :
a. Riwayat Kehamilan sekarang
Hari Pertama Haid Terakhir : 21 – 6 - 2021
Haid bulan sebelumnya : Normal lamanya : 6 – 7 hari
Siklus : 28 hari
ANC : Teratur, frekuensi : 3 kali di
Posyandu
b. Keluhan lain
Trimester I : Mual muntah, Selera makan berrkurang
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : Nyeri pinggang
c. Taksiran persalinan : 28 Maret 2022
d. Pergerakan janin pertama kali dirasakan oleh ibu : 4 bulan
e. Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan oleh
ibu : 10 kali
f. Keluhan yang dirasakan
1. Rasa 5 L ( lemah, letih,lesu, lelah, lunlai) : Tidak ada
2. Mual dan muntah yang lama : Tidak ada
3. Nyeri perut : Tidak ada
4. Panas, menggigil : Tidak ada
5. Sakit kepala (berat, ringan, terus-menerus) : Tidak ada
6. Penglihatan kabur : Tidak ada
7. Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada
8. Rasa gatal dan vulva, vagina dan sekibarnya : Tidak ada
9. Pengeluaran cairan pervaginan : Tidak ada
10. Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
11. Oedema (ditungkai,tibia, muka dan jari tangan ): Tidak ada
12. Obat-obat yang dikonsumsi : Tidak ada
g. Obat-obatan/jenis supplement yang dikonsumsi : Tablet Fe
h. Imunisasi
- Tetanus Toksoid I tanggal : 17 – 09 - 2021
- Tetanus Toksoid II tanggal : Belum dilakukan
6. Pola eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi : 1-2 kali sehari
2. Warna : Kuning kecoklatan
3. Keluhan : Tidak ada
4. Konsistensi : Lunak
b. BAK
1. Frekuensi : 6-7 kali sehari
2. Warna : Jernih kekuningan
3. Keluhan : Tidak ada
7. Aktifitas sehari-hari
a. Pekerjaan : Perkerjaan ibu rumah tangga
b. Seksualitas : Tidak ada masalah
8. Pola istirahat dan tidur
a. Lama istirahat/tidur siang : 2 jam
C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : Compos Menthis
b. Berat Badan Sebelum hamil : 54 Kg
c. Berat Badan sekarang : 63 Kg
d. IMT : Berat badan (Kg) ÷
Tinggi
: badan (M)2
: 54 ÷ (1,53)2
: 54 ÷ 2,8224
: 23,06
e. Tinggi Badan : 153 Cm
f. Lingkar Lengan Atas (Lila) : 26 Cm
2. Vital Sign
a. Tekanan Darah : 110 / 70 MmHg
b. Nadi : 78 x/i
c. Pernapasan : 20 x/i
d. Suhu : 36,5 ℃
3. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
1. Kepala
- Rambut : Bersih, Ketombe ( tidak
ada )
- Muka : Cloasma garvidarum
( tidak ada)
- Mata : Simetris kiri dan kanan,
konjungtiva tidak pucat,
sklera tidak ikhterik
- Mulut : Mukosa bibir tidak
kering
- Gigi : Caries ada
- Leher : Pembengkakan kelenjer
limfe tidak ada,
Pembesaran tiroid tidak
ada
2. Abdomen :
- Pembesaran : Pembesaran perut sesuai
UK
- Bekas luka/operasi : Tidak ada
- Strial lipidae/albikan : Ada
- Line nigra/alba : Ada
3. Genetalia : Bersih, tidak ada
4. Ekstremitas
a. Atas
o Oedema : Tidak ada
o Sianosis ujung jari : Tidak ada
b. Bawah
o Oedema : Tidak ada
o Varices : Tidak ada
b. Palpasi
1. Leopold
- Leopold 1 : TFU pertengahan pusat –
prosesus xiphoideus.
Bagian atas perut ibu
teraba bulat, lembek, tidak
melenting kemungkinan
bokong janin
- Leopold 1I : Bagian kiri perut ibu
teraba keras, memapan,
memanjang kemungkinan
punggung janin.
Sedangkan bagian kanan
perut ibu teraba tonjolan –
tonjolan kecil
kemungkinan
ekstremitas janin
- Leopold 1II : Bagian simpisis ibu teraba
bulat keras melenting
kemungkinan kepala janin.
- Leopold 1V : Tidak di lakukan
2. Mc-donald : 27,5 cm
3. Taksiran Berat Janin : (TFU – n) x 155
(27,5 – 13 ) x 155
16,5 x 155
2.558 gram
c. Auskultasi
1. Denyut Jantung Janin :+
2. Frekuensi : 146 x/i
3. Irama : Kuat
4. Intensitas : Normal
5. Dunctum maksimum : 3 jari di bawah pusat
sebelah kiri
d. Perkusi
1. Reflek patella kanan :+
2. Reflek patella kiri :+
e. Pemeriksaaan panggul luar
1. Distansia spinarum : Tidak dilakukan
2. Distansia cristarum : Tidak dilakukan
3. Conjungata eksterna : Tidak dilakukan
4. Distansia inter tuberum : Tidak dlakukan
5. Lingkar panggul : Tidak dilakukan
f. Pemeriksaan laboratorium
1. Kadar HB : 12 gram/dl
2. Protein Urine : Negatif
3. Glukosa Urine : Negatif
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “A” G1 P0 A0 H0
USIA KEHAMILAN 32 -33 MINGGU DI PMB BN. NENG FITRAWATI, S.Tr.Keb
DI BATANG TOMAN, PASAMAN TANGGAL 08 – 02 – 2022
5) Pemeriksaan
panggul luar
Distansia spinarum :
Tidak dilakukan
Distansia cristarum :
Tidak dilakukan
Conjungata eksterna :
Tidak dilakukan
Distansia inter tuberum :
Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak
dilakukan
6) Pemeriksaan
laboratorium
- Kadar HB : 12
gr/dl
- Protein urine :
Negatif
- Glukosa urine :
Negatif
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang adanya kesenjangan antara
teori dan praktik dalam asuhan kebidanan continuity of care pada Ny. A dimulai
dari masa kehamilan trisemester III, proses persalinan, masa nifas, bayi baru lahir,
dari kehamilan trimester III yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan
berbeda, yaitu secara continuity of care. Asuhan ini juga secara tidak langsung
Pada saat kunjungan dilakukan pengkajian data subjektif dan data objektif.
Hasil anamnese HPHT tanggal 21 Juni 2021 dan TP tanggal 28 Maret 2022.
1 kehamilan ini. Pada kunjungan I Ny. A ada keluhan yaitu sering merasakan
nyeri pinggang, dan jelaskan kepada ibu mengenai perubahan fisik pada
trimester III dan jelaskan cara untuk mengurangi rasa nyeri pada pinggang ,
pemberian obat serta anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang, ibu
yang dialami ibu masih bisa ditangani dan tidak ada terdapat diagnosa
kunjungan ulang. Ny. A sudah paham dan mengerti dengan anjuran yang
ibu baik, kesadaran compos mentis, TTV dalam batas normal, pada
kunjungan 1 yaitu TD: 110/70 mmHg, suhu 36,5°C, nadi 78x/i, pernafasan
20x/i dan pada kunjungan 2 TD: 120/70 mmHg, suhu 36,5°C, nadi 85x/i,
adalah 120/80 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rentang tekanan sistole 95-140
dan tekanan diastole 60-90. Suhu badan normal adalah 36,6 oC sampai 37oC
bila suhu lebih tinggi dari 37oC kemungkinan ada infeksi. Nadi normal adalah
60 – 100 x/menit. Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan masih normal
Tinggi badan normal pada ibu hamil yaitu >145 cm. Apabila kurang dari
berlangsung menjadi lama/ partus macet, atau panggul sempit (Catur Leny
Wulandari dkk, 2021). Tinggi badan Ny. A pada saat pengkajian 153 cm. Dari
hasil pemeriksaan Tinggi badan Ny. A dalam batas normal, sehingga tidak
Kenaikan berat badan ibu hamil normal bertambah rata-rata antara 6,5 kg
kenaikan berat badan dalam batas yang normal, berat badan Ny. A sebelum
hamil 54 kg dan selama hamil pada usia kehamilan 32-33 minggu berat badan
antara teori dengan kasus. Pada kunjungan 1 Ny. A didapatkan hasil IMT
23,06. Menurut (KEMENKES, 2020) IMT normal yaitu 18,5 - 25,5. Pada
kunjungan 1 LILA ibu 26 cm dan pada kunjungan 2 LILA ibu 25,5 cm.
Ukuran LILA normal pada ibu hamil adalah ≥23,5 (Heni Puji Wahyuningsih,
abdomen pada Ny. A Leopold 1 teraba bagian bulat, lunak dan melenting,
pada leopold 2 bagian kiri perut ibu teraba panjang, keras, dan memapan
Leopold III teraba bulat, keras, dan melenting, kepala belum masuk PAP.
Detak jantung janin normal yaitu 110-160 kali permenit, apabila kurang dari
110 x /menit disebut bradikardi, sedangkan lebih dari 160 x /menit dinamakan
jantung janin Ny. A adalah 140 x /menit, denyut jantung janin Ny. A dalam
batas normal, sehingga pada kasus Ny. A tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus.
maka dinyatakan anemia. Dan harus diberi suplemen zat besi (fe) secara
teratur 1 tab/hari selama 90 hari (Dai, 2021). Pada pemeriksaan Protein urin
didapatkan hasil Negatif(-), glukosa urin Negatif(-) dan Triple E Non Reaktif
HIV, sifilis, dan hepatitis B. Pelayanan yang diberikan pada ibu sudah
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Bagi Pasien
Menambah pengetahuan dan keterampilan pada pasien tentang kehamilan.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Memberikan pengetahuan tentang manajemen asuhan kebidanan mengenai
kehamilan.
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dalam keluarga yang
dibina.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan pelayanan dengan menggunakan manajemen asuhan
kebidanan dengan standar profesi.
c. Mengambangkan kemampuan berpikir dalam menemukan masalah
dan mencari pemecahan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA