BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan salah satu
kematian ibu (maternal mortality rate) merupakan jumlah kematian ibu akibat
99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang (WHO, 2019).
Menurut WHO Angka Kematian Ibu di dunia yaitu sebanyak 303 per
100.000 KH. Dan sedangkan Angka Kematian Bayi sekitar 18 per 100.000 KH.
Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi disebabkan oleh
Nations) yaitu sebesar 235 per 100.000 KH dan sedangkan Angka Kematian
Bayi seperti di Singapura 3 per 100.000 KH, Malaysia 5,5 per 100.000 KH,
Thailant 17 per 100.000 KH, Vietnam 18 per 100.000 KH, dan Indonesia
Angka Kematian Ibu di indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 per
1 1
2
4.400 per 100.000 KH. Sedangkan Angka Kematian Bayi pada tahun 2019
sebanyak 26.000 per 100.000 KH dan pada tahun 2020 sebanyak 44.000 per
Jumlah kasus Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019
yaitu 416 per 100.000 KH dan mengalami kenaikan pada tahun 2020 yaitu 530
per 100.000 KH. Sedangkan Angka Kematian Bayi pada tahun 2019 sebanyak
8,24 per 100.000 KH dan pada tahun 2020 sebanyak 7,79 per 100.000 KH
meningkat pada tahun 2021 menjadi 105 per 100.000 KH. Sedangkan Angka
Kematian Bayi di Kabupaten Brebes tahun 2020 sebanyak 297 per 100.000 KH
dan pada tahun 2021 sebanyak 283 per 100.000 KH (Dinas Kesehatan
per 100.000 KH dan terjadi penurunan di tahun 2020 sebanyak 0 per 100.000
KH dan terjadi peningkatan pada tahun 2021 menjadi 3 per 100.000 KH.
Angka Kematian Bayi tahun 2019 tercatat sebanyak 11 per 100.000 KH dan
terjadi penurunan pada tahun 2020 tercatat 8 per 100.000 KH dan terjadi
Kaliwadas, 2019-2021).
2
3
adalah mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 102 per 100.000 KH
dan mengakhiri angka kematian bayi hingga 12 per 1000 KH yang dapat
Penyebab terbesar AKB adalah BBLR, Asfiksia, dan sisanya adalah karena
306 per 100.000 KH, AKB 24 per 1.000 KH. Peningkatan kesehatan ibu dan
anak difokuskan pada upaya penurunan angkat kematian ibu, angka kematian
3
4
kehamilan sangat menentukan pada saat persalinan dan juga akan menentukan
pada saat nifas dan bayi dilahirkan. Maka diambilah kasus ini secara
sampai 6 minggu post partum, untuk merealisasikan hal tersebut, maka harus
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada studi kasus ini
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
4
5
2. Tujuan Khusus
asuhan kebidanan.
kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, secara
ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, secara komprehensif melalui
kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, secara
ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, secara komprehensif melalui
ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, secara komprehensif melalui
5
6
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Lahan
2. Bagi Institusi
ilmu, bahan dasar untuk melakukan penelitian dan dapat digunakan sebagai
3. Bagi Mahasiswa
dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
minggu, persalinan 40 minggu, bayi baru lahir 0 sampai 28 hari dengan K1,
K2, K3, dan K4, nifas 6 minggu dengan KF1, F2, F3, dan K4. Dan diakhiri
6
7
2. Tempat
Kabupaten Brebes.
3. Waktu
7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan
dengan proses bertemunya sel telur dan sel sperma sehingga terjadi
8
8
9
2. Fisiologi Kehamilan
telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon
a. Fertilisasi
telur dan sel sprema. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling
b. Ovum
2) Di keluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus
9
10
ovarium.
zona pellusida yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat
c. Sperma
spermatogenesis.
4) Terdapat 100 juta sperma setiap mili liter sperma yang dihasilkan,
cepat.
10
11
d. Konsepsi
trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi masa sel dalam akan
mineral, kalsium, air, omega3, vitamin, asam folat, zat besi, dan
11
12
1) Faktor ibu
c) Penyulit kehamilan.
2) Faktor janin
abnormal.
3) Faktor plasenta
12
13
a. Sistem reproduksi
1) Uterus
13
14
14
15
3) Serviks
4) Vagina
15
16
5) Payudara
tegak dan tampak lebih hitam, seperti seluruh aleora mamae karena
b. Sistem kardiovaskular
c. Sistem pencernaan
16
17
sering lapar atau perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat
menimbulkan obstipasi.
d. Sistem respirasi
e. Sistem perkemihan
f. Sistem pernafasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan nafas pendek. Hal ini
17
18
kesulitan bernafas.
g. Sistem integumen
badan belum terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan ketiga. Pada
badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan dari awal kehamilan
18
19
2017).
a. Trimester pertama
b. Trimester kedua
19
20
c. Trimester ketiga
dan kelahiran (nyeri, kehilangan kendali, dan hal-hal lain yang tidak
5. Tanda-tanda Kehamilan
1) Terlambat menstruasi
kehamilan yang paling umum dan jelas, jika ibu selalu mengalami
bagi ibu yang selalu mengalami pola menstruasi yang tidak teratur
yang tidak teratur, atau terlalu lelah. Tetapi tidak ada salahnya
20
21
kenyataannya mual dan muntah dapat terjadi pada siang dan malam
menimbulkan mual dan muntah. Dalam batas tertentu hal ini masih
3) Mudah lelah
21
22
payudara terasa lebih sakit, berat bila dipegang. Selain itu, areola
memproduksi ASI.
flek yang terjadi di masa awal kehamilan berwarna lebih muda dan
22
23
menjadi lebih sempit sehingga lebih cepat penuh dan membuat ibu
lebih sering ingin buang air kecil. Akan tetapi, sering buang air
7) Konstipasi
ketika melalui usus. Untuk mengatasi masalah ini cukup minum air
adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian
lain.
menjadi kebiru-biruan.
23
24
hicks).
bagian janin.
dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya atau kurang sehat.
Berikut beberapa tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu hamil
menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Jika hal ini dibiarkan
24
25
kesadaran.
Ibu hamil harus mewaspadai hal ini, demam tinggi bisa saja
oksigen atau kekurangan gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak
disertai dengan pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan
kabur segera bawa ke dokter untuk ditangani, kerena bisa saja ini
e. Terjadi perdarahan
Hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam baik
pada janin maupun pada ibu. Jika mengalami perdarahan hebat pada
25
26
istirahat.
Kebutuhan dasar ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi agar ibu
26
27
a. Oksigen
nafas pendek-pendek.
b. Nutrisi
1) Kalori
2) Protein
gram per hari. Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-
3) Kalsium
27
28
4) Zat besi
5) Asam folat
6) Air
sel, darah, getah bening dan dan cairan vital tubuh lainnya. Air
minum 6-8 gelas. (1500-2000 ml) air, suhu dan jus tiap 24 jam.
28
29
plasenta.
gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathub dan
Selain mandi, mengganti celana dalam secara rutin minimal sehari dua
d. Pakaian
harus terasa pas, enak, dan aman, sepatu bertumit tinggi tidak baik
29
30
e. Eliminasi
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh
ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Pada trimester III terjadi
menyebabkan dehidrasi.
f. Seksual
dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada
30
31
alas kaki yang hak tinggi, duduk dengan posisi punggung tegak, posisi
tubuh saat mengangkat beban dalam keadaan tegak lurus dan beban
bertumpu pada lengan dan hindari duduk ataupun berdiri dalam waktu
yang lama.
dkk., 2020).
janin kesehatan ibu dan janin baik dari segi fisiologis maupun
31
32
minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali
2020), yaitu:
32
33
kehamilan.
dini ibu hamil yang status gizinya tidak normal atau kekurangan
kurang dari <23,5 cm. ibu hamil dianjurkan makan dengan gizi
33
34
janin sesuai umur kehamilan atau tidak. Pada umur kehamilan lebih
Usia TFU
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Kehamilan Menurut
Menurut Leopold
(Minggu) Mc. Donald
2- 16 1-3 jari diatas simpisis 9 cm
6-20 Pertengahan pusat simpisis 6-18 cm
20-24 3 jari dibawah pusat simpisis 20 cm
24-28 Setinggi pusat 4-25 cm
28-32 3 jari diatas pusat 26,7 cm
32-34 Pertengahan pusat prosesus xiphoideus 28,5-30 cm
(px)
36-40 2-3 jari dibawah px 33 cm
40 Pertengahan pusat px 37,7 cm
(Sumber : Kemenkes RI, 2020)
34
35
umur kehamilan 12 minggu, adanya gawat janin apabila DJJ < 120
anemia.
35
36
persalinan
36
37
checklist dari kondisi ibu hamil faktor risiko dengan sistem skor.
Rochjati, 2003).
37
38
Skor dengan nilai 2, 4, dan 8 merupakan bobot risiko dari tiap faktor
Rochjati, 2003).
atau kurang
(d) Anak terkecil < 2 tahun : terlalu cepat memiliki anak lagi
38
39
kandungan
melahirkan)
39
40
40
41
Biasanya terjadi pada bagian tungkai, mata kaki dan muncul pada
fisiologis tidak disertai nyeri atau gejala lain. Jika bengkak akibat
dan adanya protein pada urin. Pada preeklamsia berat, gejala dapat
41
42
terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama
(Natharina Y. 2017).
e. Penatalaksanaan
melakukan tirah baring dengan posisi kaki lebih tinggi dari jantung,
2017).
42
43
10. Preeklampsia
a. Definisi preeklampsia
disebabkan oleh banyak faktor dan jika tidak segera ditangani akan
b. Klasifikasi preeklampsia
43
44
di epigastrum.
c. Patofisiologi preeklampsia
2013).
44
45
oleh satu sel darah merah. Tekanan perifer akan meningkat agar
otak, darah, paru-paru, hati atau liver, renal dan plasenta. Pada otak
45
46
Wahyu, 2013).
46
47
47
48
1) Riwayat Preeklampsia
2) Usia
3) Paritas
2010).
48
49
4) Riwayat hipertensi
5) Penyakit diabetes
Maloedyn, 2006).
49
50
preeklampsia.
berkala.
tersebut.
50
51
pada ibu baru pertama kali terpapar jaringan janin dan pada ibu
51
52
2011).
99,0% dan tidak lebih dari 100,5% MgSO4 yang dibuat anhidrat
berbentuk jarum rasa dingin, asin dan pahit. Merekah dalam udara
52
53
jumlah asetilkolin yang dibebaskan pada plat ujung oleh impuls saraf
53
54
54
55
1) Hipomagnesemia berat
kebutuhan.
55
56
3) Eklampsia
4) Antikonvulsan
5) Pencahar
6) Preeklampsia berat
I.V. 4-5 g infus; diikuti dengan infus secara kontinu 1-2 g / jam
56
57
(magnesium oral).
57
58
modifikasi terapi.
58
59
modifikasi terapi.
modifikasi terapi.
59
60
akurat ada atau tidak adanya refleks patella. Kadar magnesium pada
kurang dari 12 napas per menit atau perubahan akut dalam tingkat
dari 3 menit dan harus segera tersedia dan diberi label di samping
2011).
60
61
2011).
61
62
1) Tokolisis
62
63
et al., 2011).
3) Dosis awal
63
64
4) Dosis pemeliharaan
(Mandriwati, 2008).
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu
otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul pada proses persalinan
serta memberikan rasa rileks pada tubuh untuk mengatasi rasa sakit
64
65
(Abdullah, 2010).
berikut:
65
66
66
67
dalam, selain itu juga untuk mengatasi rasa nyeri pada saat
kontraksi.
hamil.
janin maka dia akan mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini
akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak
kencang.
67
68
punggung.
hari.
6) Mengurangi stress.
setelah melahirkan.
senam hamil.
68
69
6) Gunakan bra yang cukup baik untuk olah raga dan semacam
pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang muncul pada masa
69
70
persiapan persalinan maka akan membuat diri lebih dikelola dan dapat
respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan
baik fisik, mental dan perlengkapan. Kesiapan fisik berarti tenaga yang
yaitu persiapan fisik. Selama kehamilan akan ada perubahan secara fisik
yang akan dialami oleh seorang ibu. Perubahan ini dapat menyebabkan
70
71
jarak yang dekat. Persiapan fisik berupa kebersihan badan saat hamil dan
kuman yang masuk selama hamil dan proses persalinan serta dapat
sesudah melahirkan.
buahan, daging dan minum yang cukup banyak minimal 8 gelas setiap
mengkonsumsi susu ibu hamil. Ibu hamil juga perlu menjaga pola
aliran darah dan nutrisi ke janin serta mengurangi aliran darah ke jantung
ibu. Tetap beristirahat yang cukup dengan tidur malam selama 7 sampai
8 jam setiap hari dan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari. Hal tersebut
dan pola istirahat yang baik, energi dan tenaga untuk menghadapi
persalinan agar lancar dan cepat, ibu juga tidak anemia dan mengalami
waktunya pada setiap orang, ada yang lama, ada yang cepat, dan
71
72
memerlukan fisik yang prima untuk melahirkan. Kondisi prima ini ada
hubungannya juga dengan ada atau tidaknya penyakit berat yang diidap
oleh calon ibu. Jika ditemukan riwayat darah tinggi atau asma berat,
(Iskandar, 2007).
Senam hamil ini hanya bisa dilakukan ketika kandungan berusia 22-
dua tipe kondisi wanita yang tidak bisa melakukan senam hamil, yaitu
jika terjadi keluhan nyeri di bagian dada, nyeri kepala, dan nyeri
meningkat > 140/menit, kesulitan untuk berjalan, dan mual, serta muntah
72
73
kedua usia kehamilan 26-30 minggu, tahap ketiga 31-35 minggu dan
penting bagi ibu hamil mengetahui pertanyaan apa saja yang tepat
kondisi kehamilannya.
yaitu:
a. Pendidikan
yang optimal apabila dilakukan secara rutin yaitu satu minggu sekali
73
74
b. Umur
c. Keadaan ekonomi
sesuatu yang terbaik, baik itu dari pemilihan tempat bersalin sampai
d. Sosial budaya
74
75
dipikirkan secara rasional hal ini bertujuan agar ibu tidak terlalu
akan berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dari ibu
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar rahim melalui jalan lahir atau
75
76
yang telah cukup bulan (setelah 37-42 minggu) atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dengan
adanya kontraksi rahim pada ibu. Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi
dan plasenta dari rahim melalui proses yang dimulai dengan terdapat
2. Jenis-jenis Persalinan
3, diantaranya yaitu:
cukup mampu bertahan hidup di luar rahim atau siap dilahirkan, tetapi
76
77
3. Tanda-tanda Persalinan
a. Tanda Inpartu
b. Tanda-tanda Persalinan
terjadinya kontraksi
vagina
3) Perineum menonjol
persalinan.
77
78
b. Teori Oxytocin
persalinan.
c. Ketegangan Otot-otot
rentan.
d. Pengaruh Janin
e. Teori Prostagladin
78
79
pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga didukung dengan adanya
proses persalinan normal yang dikenal dengan istilah 5P, yaitu: Power,
a. Power (tenaga)
pembukaan lengkap.
b. Passenger (janin)
79
80
janin, yang meliputi berat janin, letak janin, posisi sikap janin
tulang punggung, dan kaki berada dalam keadaan fleksi, dan lengan
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang padat,
panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih
berperan dalam proses persalinan. Oleh karena itu, ukuran dan bentuk
ibu sudah siap dan memahami proses persalinan maka ibu akan mudah
menjadi sulit.
80
81
e. Penolong persalinan
yang perlu ibu ketahui. Menurut Girsang (2017), terdapat empat tahap
1) Fase Laten
ini berlangsung selama kurang lebih 6 jam. Pada fase ini dapat
81
82
menerus.
2) Fase Aktif
82
83
selama kurang lebih 2 jam pada ibu primigravida dan kurang lebih 1
jam pada ibu multigravida. Adapun tanda dan gejala yang muncul
1) Kontraksi (his) semakin kuat, dengan interval 2-3 menit dan durasi
50-100 detik
83
84
a. Kebutuhan Oksigen
terutama pada kala I dan kala II, dimana oksigen yang ibu hirup sangat
Anjurkan ibu makan dan minum sesering mungkin seperti makan roti,
84
85
c. Kebutuhan Eliminasi
d. Mengatur Posisi
tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan bagi ibu dan bayinya.
terlentang terlalu lama atau tidak miring kanan terlalu lama. Secara
f. Dukungan Emosional
Suami, orang tua dan kerabat yang disukai ibu sangat diperlukan
85
86
g. Peran Pendamping
dukungan pada ibu sehingga ibu merasa lebih tenang dan proses
aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
sebagai berikut :
vagina
86
87
baru lahir. Untuk resusitasi tempat datar, tempat rata, bersih, kering
a) Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi dan serta
5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam.
87
88
yang tersedia.
tangan dilepaskan.
bimbingan meneran
88
89
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai keinginannya.
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi setengah duduk atau posisi yang lain yang diinginkan dan
ibu
89
90
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
Lahirnya kepala
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
dan dangkal.
90
91
20) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi.
a) Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
21) Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahirnya Bahu
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kedua bahu.
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
91
92
seterusnya.
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
handuk basah dengan handuk atau kain yang kering. Biarkan bayi
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
berkontraksi baik.
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
distal (ibu) dan jepit tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
92
93
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
disediakan.
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ke kulit
dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. Selimuti ibu
dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
33) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
93
94
34) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi atas
Mengeluarkan plasenta
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,
94
95
Menilai perdarahan
39) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
95
96
perdarahan pervaginam.
j. Evaluasi
44) Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
bayi kulit ke kulit dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi
96
97
setelah didekontaminasi.
sesuai.
yang diinginkannya.
54) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
56) Dalam waktu satu jam, beri antibiotika salep mata pencegahan,
97
98
klorin 0,5%.
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. Keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
Dokumentasi
normal.
a. Pengertian
kepada bayi dalam satu jam pertama dan memastikan bahwa bayi
98
99
4) Pemberian ASI yang diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa
b. Manfaat IMD
Nasution, 2017).
pertama kehidupannya.
99
100
pengeluaran plasenta
d) Menjarangkan kehamilan
100
101
dengan santai.
3) Lengan ibu menopang kepala bayi, leher dan seluruh badan bayi
(kepala dan tubuh berada dalam garis lurus), muka bayi menghadap
ke payudara ibu, hidung bayi di depan putting susu ibu. Posisi bayi
101
102
payudara ibu dan ibu tidak harus mencondongkan badan dan bayi
putting susu ibu hingga bibir bayi dapat menangkap putting susu
payudara.
102
103
bayi secara fisik dan psikis yang selama ini masih kurang diterapkan
mengandung kuman dan kotor pada saat ibu bersalin. Masalah yang
atau makanan, tetapi pada usia 30 menit harus disusukan pada ibunya,
ASI baru akan keluar pada hari ketiga atau lebih dan memperlambat
103
104
Bayi baru lahir atau neonatus adalah individu yang baru saja
Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari
lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, tanpa ada masalah atau
Menurut Yulianti dan Sam (2019), ciri-ciri bayi baru lahir adalah
sebagai berikut:
104
105
fisiologis yang terjadi menurut Yulianti dan Sam (2019), antara lain:
normal sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa
105
106
c. Perubahan Termoregulasi
Bayi baru lahir berada pada suhu lingkungan lebih rendah dari
Namun jika suhu ruangan terlalu dingin maka bayi rentan kehilangan
terbuka).
panas tubuh atau jika suhu kurang dari 36,50C maka bayi akan rentan
106
107
d. Perubahan Metabolic
Pada bayi baru lahir, glukosa darah akan menurun dalam waktu cepat
(1-2 jam). Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk
Tekanan pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul
mulutnya.
107
108
akan fleksi bila kepala bayi ditlehkan ke satu sisi selagi istirahat.
f. Perubahan Gastrointestinal
mg/100 mL.
g. Perubahan Ginjal
lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu bayi
108
109
h. Perubahan Hati
i. Perubahan Imun
kematian. Dengan mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir sejak dini,
a. Bayi sulit bernafas, pernafasan <40 kali permenit dan > 60 x/menit
berlebihan.
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk dan berdarah.
109
110
bau busuk, keluar cairan, pernafasan sulit dan mata bayi bernanah
g. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek atau
pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran. Tujuan dari asuhan
110
111
dan hangat.
Klinis 0 1 2
Appearance Pucat Badan memerah Seluruhnya
(warna kulit) Ekstremitas biru merah jambu
Pulserate - Kurang 100 Lebih 100
(denyut jantung) x/menit x/menit
Grimance - Meringik Menangis kuat
(rangsangan)
Activity - Ekstermmitas Gerakan aktif
(kontraksi otot) sedikit fleksi
Respiration - Lemah Baik menangis
(pernafasan)
Sumber : (JNPK-KR, 2017)
Keterangan :
111
112
debris di trakea.
6) Melakukan IMD
112
113
pada bayi baru lahir adalah lakukan kontak kulit ibu dengan kulit
bayi selama paling sedikit satu jam dan biarkan bayi mencari dan
pengenal tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam
113
114
1%.
bayi. Imunisasi Hepatitis B harus diberikan pada bayi usia 0-7 hari.
114
115
tanda bahaya.
D. Nifas
1. Pengertian Nifas
Masa nifas merupakan periode yang akan dilalui oleh ibu setelah
masa persalinan, yang dimulai dari setelah kelahiran bayi dan plasenta,
115
116
Masa nifas berasal dari bahasa latin dari kata puer yang artinya bayi, dan
paros artinya melahirkan yang berarti masa pulihnya kembali, mulai dari
Hakim, 2020).
segera.
c. Puerperium remote yakni masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat
116
117
1) Involusi uteri
2) Lochea
dari darah segar bercampur sisa ketuban, sel desidua, sisa vernix
117
118
berwarna kekuningan
3) Serviks
5) Perenium
maju. Pada masa nifas hari ke-5, tonus otot perinium sudah kembali
118
119
6) Payudara
hari ke-2 atau hari ke-3 setelah persalinan. Payudara menjadi besar
2019).
dan kurangnya aktivitas tubuh. Agar buang air besar kembali teratur
untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan
ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema leher kandung kemih
119
120
darah kembali seperti sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada
Pada masa nifas, tanda- tanda vital yang harus dikaji, antara lain:
120
121
(37,30C) dan akan stabil dalam waktu 24 jam kecuali bila ada
infeksi.
baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat.
aspirasi
Pengaruh budaya
dalam Dwi Wahyuni (2018), ibu akan melalui beberapa fase, yaitu;
121
122
Masa ini terjadi 1-3 hari postpartum, ibu yang baru melahirkan
122
123
pembekuan darah
sampai 380C atau lebih yang terjadi antara hari kedua sampai
yaitu puting susu lecet atau luka, payudara bengkak, puting susu datar
123
124
besi, vitamin dan mineral untuk mengatasi anemia. Cairan dan serat
Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan selama 40 hari
b. Kebutuhan ambulasi
bangun dari tempat tidur dan segera bergerak, agar lebih kuat dan
lebih baik. Gangguan kemih dan buang air besar juga dapat teratasi.
nifas, atau sembuhnya luka (jika ada luka). Jika tidak ada kelainan,
124
125
c. Kebutuhan eliminasi
hari ke-5 setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume dara
Oleh karena itu, ibu perlu belajar berkemih secara spontan dan tidak
menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan. Menahan
buang air kecil akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni dan
lancar. Sedangkan buang air besar akan sulit karena ketakutan akan
rasa sakit, takut jahitan terbuka atau karena adanya haemoroid (wasir).
125
126
rasa tidak nyaman dapat dengan duduk berendam di air hangat setelah
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari. Pada tiga hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi
nyeri yang timbul pada luka perineum. Secara teoritis, pola tidur akan
g. Kebutuhan seksual
luka episiotomi dan luka bekas section caesarea (SC) biasanya telah
sembuh dengan baik. Bila suatu persalinan dipastikan tidak ada luka
h. Rencana KB
126
127
Asuhan ibu masa nifas adalah asuhan yang diberikan kepada ibu
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk
127
128
berlanjut.
atonia uteri.
mencegah hipotermi.
128
129
bayi sehari-hari
setelah
persalinan
129
130
a. Tujuan umum
b. Tujuan Khusus
130
131
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
(BKKBN, 2018).
2) Implant (Susuk)
131
132
menekan ovulasi.
b) Macam:
minggu.
132
133
1) Suntik Kombinasi
gamet.
2) Suntikan Progestin
133
134
ovulasi.
3) Pil Kombinasi
(FSH).
4) Mini Pil
progesteron saja.
menjadi tipis
134
135
5) Spermisida
6) Kondom
135
136
penggunanya.
telur.
7) Diafragma
bersifat fleksibel.
136
137
8) KB Suntik 3 Bulan
a) Pengertian
bokong akseptor.
b) Cara kerja
c) Keuntungan
d) Kontraindikasi
137
138
e) Efek samping
a. Pengertian
catatan dari hasil asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada ibu hamil,
yakni mulai dari trimester I sampai dengan trimester III yang meliputi
tenaga kesehatan lain serta menyusun asuhan kebidanan dengan tepat dan
b. Tujuan
dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan proses
selama kehamilan.
138
139
139
140
Segera
diidentifikasi baik pada saat ini maupun yang dapat diantisipasi serta
sebagian oleh ibu, orang tua, atau anggota tim kesehatan lainnya.
140
141
kesehatan.
d. Dokumentasi SOAP
S : Dada Subyektif
O : Data Obyektif
dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medis pasien yang
141
142
A : Assesment
P : Planning
varney).
a. Pengertian
pada ibu pada masa intranatal, yakni pada kala 1 sama dengan kala IV
langkah sebelumnya.
b. Tujuan
tinggi bagi ibu dan bayinya melalui upaya teritegrasi dan lengkap serta
142
143
Segera
kondisi pasien.
143
144
sebagian oleh ibu, orang tua, atau anggota tim kesehatan lainnya.
kesehatan.
d. Dokumentasi SOAP
144
145
S : Dada Subyektif
O : Data Obyektif
dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medis pasien yang
A : Assesment
P : Planning
varney).
a. Pengertian
catatan dari asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada bayi baru lahir
145
146
b. Tujuan
manajemen kebidanan.
dan kepala), tanda infeksi pada mata, hidung, mulut, seperti pada bibir
benjolan pada leher, bentuk dada, puting susu, bunyi nafas dan
jantung, gerakan bahu, lengan dan tangan, jumlah jari, reflek moro,
pusat, jumlah pembuluh pada tali pusat, adanya benjolan pada perut,
146
147
beberapa data yang ditemukan pada saat pengkajian bayi baru lahir.
pada bayi baru lahir serta antisipasi terhadap masalah yang timbul.
Segera
kondisi pasien.
147
148
kesehatan.
d. Dokumentasi SOAP
S : Dada Subyektif
O : Data Obyektif
dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medis pasien yang
A : Assessment
P : Planning
148
149
varney).
a. Pengertian
b. Tujuan
Tujuan asuhan masa nifas yaitu menjaga kesehatan ibu dan bayinya
baik fisik maupun psikologis dimana pada asuhan ibu masa nifas peranan
149
150
kesehatan ibu seperti mobilisasi, buang air kecil, buang air besar,
odema.
Segera
kondisi pasien.
150
151
dilakukan.
masa postpartum.
kesehatan.
d. Dokumentasi SOAP
151
152
S : Subyektif
O : Obyektif
pendukung lain. Data ini termasuk catatan medis pasien yang lalu
A : Assesment
P : Planning
varney).
a. Pengertian
152
153
b. Tujuan
153
154
Segera
kemudian di evaluasi.
diidentifikasi baik pada saat ini maupun yang dapat diantisipasi serta
sebagian oleh ibu, orang tua, atau anggota tim kesehatan lainnya.
154
155
kesehatan
d. Dokumentasi SOAP
S : Dada Subyektif
O : Data Obyektif
dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medis pasien yang
155
156
A : Assesment
P : Planning
varney).
156
157
157
158
C. Kerangka Konsep
158