Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GIZI DALAM KESPRO


HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
PENGAMPUH: HERLAN ADIWIJAYA, SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK III

VIDHA TRIANA KRISTIAN 2021 0045


RANTIKA 2021 0034
SYAMSIDAR 2021 0042
FITRI RAMAHANI 2021 0015
GITA 2021 0016

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN MENARA BUNDA KOLAKA
TAHUN AJARAN 2022/202
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali

yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seluruh alam atas segala

berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “HUBUNGAN GIZI DENGAN

KESEHATAN REPRODUKSI”. Meskipun kami berharap isi dari materi ini bebas dari

kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar diskusi ini dapat berjalan

dengan baik. Akhir kata kami berharap agar diskusi kali ini bermanfaat ba

Wundulako ,Rabu 02 Maret 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………...
1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………………
1.3Tujuan……………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
2.1 Sejarah perkembangan ilmu gizi
2.2 Beberapa pengertian/istilah ilmu gizi
2.3 Pengelompokkan zat gizi menurut kebutuhan
2.4 Fungsi zat gizi
2.5 Pengertian gizi seimbang
2.6 Gizi seimbang pada remaja dan dewasa
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Kesehatan reproduksi menurut WHO dalam RISKESDAS (2010) merupakan


suatu keadaan yang utuh, sehat dan sejahtera secara fisik, mental dan sosial,
tidak hanya kondisi yang bebas dari penyakit tetapi juga bebas dari kecacatan
secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia. Kesehatan
reproduksi untuk seorang wanita merupakan komponen yang amat penting.
Wanita memiliki sistem reproduksi yang sangat rentan terhadap gangguan yang
dapat menimbulkan masalah pada kesehatan reproduksinya(Kusmiran, 2014).
Masalah-masalah kesehatan reproduksi pada remaja menurut Infodatin (2015)
antara lain perilaku seksual berisiko seperti seks pranikah, kehamilan tidak
diinginkan, perilaku seks berganti-ganti pasangan, aborsi tidak aman, dan Infeksi
Menular Seksual (IMS). Perilaku berisiko lain adalah penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (napza), perilaku gizi buruk yang dapat
menyebabkan masalah gizi khususnya anemia dan gangguan pada saat
menstruasi.

1.2 Rumusan masalah


a. Jelaskan sejarah perkembangan ilmu gizi
b. Apa saja pengertian/istilah gizi?
c. Jelaskan pengelompokkan zat gizi menurut kebutuhan
d. Apa fungsi gizi?
e. Apa pengertian gizi seimbang?
f. Apa saja gizi seimbang pada remaja dan dewasa?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu gizi
b. Untuk mengetahui pengertian/istilah gizi?
c. Untuk mengetahui pengelompokkan zat gizi menurut kebutuhan
d. Untuk mengetahui fungsi gizi?
e. Untuk mengetahui pengertian gizi seimbang?
f. Untuk mengetahui gizi seimbang pada remaja dan dewasa?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi


Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkansebagai
profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS.Pada zaman purba,
makanan penting untuk kelangsungan hidup.Sedangkan pada zaman Yunani,
tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan
sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh
makan.Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada
sejak dulu, antara lain:
1. Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalamtulang dan gigi.
Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun1808, Boussingault menemukan
zat besi sebagai zat esensial.Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan
cairan tubuhperlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitianLoeb
tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dankalsium klorida
terhadap jaringan hidup.
2. Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal.Sejak tahun 1887-
1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan
makanan utuh. Dengan hasil:ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang
tidak tergolongzat gizi utama dan berperan dalam pencegahan
penyakit(Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkanmemberi
nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi
vitamine dan diakui sebagai zatesensial.
3. Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain:pengaruh
keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh giziterhadap perkembangan
otak dan perilaku, kemampuanbekerja dan produktivitas serta daya tahan
terhadap penyakitinfeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan :
caramengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan denganzat-zat gizi
esensial, pemanfaatan sifat struktural bahanpangan, dsb. FAO dan WHO
mengeluarkan Codex Alimentaris(peraturan food labeling dan batas
keracunan).Ilmu gizi merupakan ilmu yan relatif baru. Adalah Mary
SwartzRose (1926) yang merupakan professor ilmu gizi pertama diUniversitas
Columbia, New York, USA.
2.2 Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/
tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Gizi (Nutrition)
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-
organ, serta menghasilkan energi. Pangan adalah istilah umum untuk semua
bahan yang dapat dijadikan makanan. Makanan adalah bahan selain obat
yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat
diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam
tubuh.
Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi.Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti makanan. Ilmu gizi
bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris,
food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi
terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :Secara Klasik: gizi hanya
dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun,
memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
Sekarang: selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan
belajar, produktivitas kerja.
2.3 Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan
dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.
a. Makronutrien
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai
energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan
aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan
air.
b. Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari :
Karbohidrat Glukosa, serat. Lemak/ lipida Asam linoleat (omega-6), asam
linolenat (omega-3).
Protein Asam-asam amino, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin,
treonin, valin, histidine, nitrogen nonesensial.
Mineral Kalsium, fosfor, natrium, kalium, sulfur, klor, magnesium, zat besi,
selenium, seng, mangan, tembaga, kobalt, iodium, krom fluor, timah, nikel,
silikon, arsen, boron, vanadium, molibden.
Vitamin Vitamin A (retinol), vitamin D (kolekalsiferol), vitamin E (tokoferol),
vitamin K, tiamin, riboflavin, niaclin, biotin, folasin/folat; vitamin B6, vitamin
B12, asam pantotenat; vitamin C, Air.

2.4 Fungsi Zat Gizi


Memberi energi (zat pembakar) Karbohidrat, lemak dan protein,
merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan
dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) Protein, mineral dan air,
diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel
yang rusak. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) Protein, mineral, air dan
vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak
sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk
antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan
asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai
pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta
banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan
pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan
sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.

2.5 Pengertian Gizi Seimbang


Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-
hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah
yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Menu
seimbang: menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah
dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang
guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001) Peranan berbagai
kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang
berbentuk kerucut. Populer dengan istilah TRI GUNA MAKANAN. Pertama,
sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan
yang digambarkan di dasar kerucut.Kedua, sumber zat pengatur yaitu
sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber
zat lkpembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan,
digambarkan bagian atas kerucut.

Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang:


 Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)
 Sosial budaya (tidak bertentangan)
 Kondisi kesehatan
 Umur
 Berat badan
 Aktivitas
 Kebiasaan makan (like or dislike).
 Ketersediaan pangan setempa

2.6 Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa


a. Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat
dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini
terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena
pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi
perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat
(Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode
growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya
tubuh.
Growth Spurt:
 Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
 Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama
melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya
diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik
pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai
usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah
terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh,
tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau
membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan
unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika
terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya.
Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari
biasanya.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :
 Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat
gizi.
 Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi
(NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai
51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori
yang tinggi (1958 kalori). Konsumsi makanan wanita perlu
mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar
800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu,
wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan
dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam
kotak.
c. Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total
asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung
tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan
dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih
kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan
pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan
konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan
menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas
maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses
metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi
dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12
tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun
sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari. Kebutuhan protein meningkat karena proses
tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang,
protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar
57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat
dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan
protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang
sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan
konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau
paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan
sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang
dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga
rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan
vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin
diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam
metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D
diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel
dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan
E juga diperlukan. Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat
menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB).
Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan,
hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C,
karena akan lebih mudah terabsorsi.
d. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat
aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami
anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR
(berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia
reproduksi yang aman untuk hamil.
e. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk
mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar.
Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh
tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang
beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori
(energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi
kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk
jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan
sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks
berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat
kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh
dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk
meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K)
serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara
berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh
wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai
kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan
kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan
fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan
produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya. Aman berarti bersih dan
bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan,
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses
penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga
menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak
mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak
dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu
bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/
tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
Wanita memiliki sistem reproduksi yang sangat rentan terhadap
gangguan yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan
reproduksinya(Kusmiran, 2014). Masalah-masalah kesehatan reproduksi
pada remaja menurut Infodatin (2015) antara lain perilaku seksual berisiko
seperti seks pranikah, kehamilan tidak diinginkan, perilaku seks berganti-ganti
pasangan, aborsi tidak aman, dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Perilaku
berisiko lain adalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif
(napza), perilaku gizi buruk yang dapat menyebabkan masalah gizi
khususnya anemia dan gangguan pada saat menstruasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/125260811/Gizi-Pada-Kesehatan-Reproduksi

Anda mungkin juga menyukai