Anda di halaman 1dari 13

Materi I

PENDAHULUAN
Taburia
Orientasi Petugas Kesehatan
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan
A. Latar Belakang
• Prevalensi Anemia, Rikesdas 2013
Kelompok Umur Persen
Balita:
• Laki-laki 29.7
• Perempuan 26.5
Anak 6-12 thn:
• Laki-laki 28.0
• Perempuan 27.4
Perempuan ≥ 15 thn (tidak hamil) 22.7
Laki-laki ≥ 15 thn 16.6
Ibu Hamil 37.1
Laki-laki 18.4
Perempuan 23.9
A. Latar Belakang
Prevalensi anemia pada anak usia 6-36 bulan:
• Data terbaru South East Asia Nutrition Survey (SEANUTS), 2011  58%
• Data Hasil Baseline PKGBM di 3 Provinsi, 2015  60%

Status Gizi Anak 6-36 bulan di 3 Provinsi Sumsel, Kalbar dan Kalteng
70%

60% 0%

50%

40%

30% 60%
8%
20% 4%

10% 24% 20% 1%


8% 8%
0%
BBLR TB/U BB/U BB/TB Anemia
Sedang Berat -
A. Latar Belakang
STATUS GIZI DAN ANEMIA MENURUT UMUR ANAK DI 3 PROVINSI
TB/U (stunting) BB/U (underweight) BB/TB (wasting) Anemia
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
0-5 BULAN 6-11 BULAN 12-23 BULAN 24-35 BULAN

Hasil studi dasar PKGBM, 2015


A. Latar Belakang
Rekomendasi WHO Tentang pengelompokan Anemia (g/dL)
ANEMIA
Populasi Non
Ringan Sedang Berat
Anemia

Anak 5 – 59 bln 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 <7.0


Anak 5 – 11 tahun 11.5 11.0 – 11.4 8.0 – 10.9 <8.0
Anak 12 – 14 tahun 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8.0
WUS dan tidak hamil 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8.0
Ibu Hamil 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 <7.0
Laki-laki≥15 tahun 13 11.0 – 12.9 8.0 – 10.9 <8.0

Sumber: WHO, 2011


A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Akibat Gangguan Gizi
Pada Masa Janin dan Anak Usia Dini

Modifikasi dari Rajagopalan S, nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol.24 no.3, 2003
A. Latar Belakang
• Periode kritis - “window opportunity for nutrition
intervention”

Kekurangan zat besi di setiap tahap perkembangan mengakibatkan


kehilangan zat besi dalam sel otak di berbagai area di otak
A. Latar Belakang
Kebijakan jangka panjang Kementerian Kesehatan untuk
meningkatkan asupan gizi anak  3 strategi utama yang
saling terkait, yaitu:
(1) perbaikan terus-menerus dari asupan makanan
melalui pendidikan gizi tentang gizi seimbang;
(2) penyediaan suplemen gizi seperti vitamin A untuk
anak-anak dan TTD untuk ibu hamil, dan
(3) pengembangan fortifikasi makanan dengan
menambahkan zat gizi tertentu pada makanan yang
biasa dikonsumsi anak.
A. Latar Belakang
Pemberian Taburia mengurangi hingga 2/3 prevalensi gizi
anemia pada anak*
Pemerintah RI mengembangkan bubuk gizi mikro melalui
beberapa studi:
studi formulasi (2007-2008)
studi efikasi (2008) untuk menilai dampak bubuk gizi
mikro pada anak
studi efektifitas (2008) untuk menilai fisibilitas
pelaksanaan pemberian bubuk gizi mikro dengan
menggunakan sistem program rutin yang ada.
* Uji coba efektivitas Pemberian Bubuk Gizi Mikro Harian dan Fleksibel untuk Kontrol Anemia pada Anak di
Pedesaan Bangladesh, Farhana Haseen et al 2005, Laporan Penelitian BRAC; Efektivitas Micronutrient Powder (MNP)
pada wanita dan anak, Rehana A. Salam dkk 2013, BMC Public Health.
B. Tujuan
Tujuan Umum
• Memberikan panduan tentang manajemen distribusi, dosis dan
edukasi dalam program pemberian Taburia bagi tenaga kesehatan.
Tujuan Khusus
• Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang spesifikasi
teknis Taburia, termasuk definisi produk, kandungan gizi, manfaat,
prosedur persiapan dan kemungkinan efek samping.
• Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan dalam perencanaan
kebutuhan, distribusi, penyimpanan dan pemberian Taburia.
• Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan dalam pemantauan
mutu, ketertelusuran, penanganan keluhan dan kemasan paska
konsumsi Taburia
• Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang tahapan
sosialisasi kegiatan pemberian Taburia termasuk edukasi kepada
masyarakat.
• Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang pemantauan
dan evaluasi kegiatan pemberian Taburia.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai