Anda di halaman 1dari 36

PLAN OF ACTION ( POA ) PROGRAM GIZI

UPTD PUSKESMAS TANJUNG BARU

Desi Andrianovita, Skep.Ns


NPM 19.13101.10.44

Dosen Syahrizal, MKes

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


STIK BINA HUSADA PALEMBANG
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting
dalam meningkatkan mutu dan daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Pembangunan jangka panjang bidang kesehatan sejalan dengan Visi Departemen
Kesehatan RI yaitu menuju Indonesia sehat 2015 dan selanjutnya dijabarkan dalam Misi
Depkes yaitu memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau dengan semakin mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.
Dalam melaksanakan misi tersebut diatas maka, ada beberapa strategi yang
diterapkan yaitu terciptanya paradigma sehat, profesionalisme, JPKM dan desentralisasi.
Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini juga tertuang dalam bentuk
keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas merupakan
bagian integral dan terpenting dari pembangunan Kesehatan Nasional. Untuk mencapai
kondisi tersebut perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu serta berkesinambungan.
Puskesmas merupakan salah satu unit fungsional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat dengan 7 program pokok dan
16 program inovatif sebagai usaha poko kesehatan (Basic Health Service) yang
dilaksanakan baik didalam maupun diluar gedung, utamanya program prioritas dalam
rangka meningkatkan jangkauan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan pemanfaatan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan tidak mengesampingkan peningkatan sumber
daya.

02
Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada empat azas
penyelenggaraan, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan
masyarakat, azas keterpaduan, dan azas rujukan. Puskesmas mempunyai kewenangan
untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk itu perlu didukung
kemampuan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan serta
pengendalian, pengawasan dan penilaian.
Salah satu penerapan fungsi manajemen puskesmas adalah penyusunan rencana
kegiatan (POA) puskesmas. POA ini disusun berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan
puskesmas, yang termasuk fungsi perencanaan. Perencanaan adalah proses penyusunan
rencana puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya dengan
tetap mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai sebelumnya.
Dengan POA ini diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban dengan tetap mempertimbangkan
hambatan, dukungan dan potensi yang ada.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum

Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui standarisasi operasional prosedur


sehingga dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu


2. Meningkatkan cakupan Asi eksklusif
3. Meningkatkan cakupan IMD
4. Meningkatkan cakupan desa dengan garam beryodium baik

03
5. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko
kekurangan vitamin A
6. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil
7. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada Remaja
8. Menurunkan prevalensi bumil KEK
9. Menurunkan cakupan anak BGM.
10. Meningkatkan Pengetahuan PMBA yang benar pada Masyarakat Sehingga
menurunkan angka pravelensi Stunting dan Underweight pada Balita di wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Baru.

1.2.3 Target
 Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai
target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada Balita
dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan
menyusui serta lansia

1.3 VISI, MISI DAN TATA NILAI PROGRAM GIZI


1.3.1 Visi Program Gizi

Menjadikan program gizi di wilayah UPTD Puskesmas Sekar Jaya


sebagai pusat pelayanan gizi yang profesional, bermutu dan terjangkau.

1.3.2 Misi Program Gizi


 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan khususnya gizi
di kecamatan Baturaja Timur.
 Mendorong kemandirian masyarakat di Kecamatan Baturaja Timur
untuk memenuhi kecukupan gizi.
 Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan pelayanan gizi di
wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Baru yang bermutu, merata dan
terjangkau.
04
 Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan status individu,
keluarga dan masyarakat di kecamatan Baturaja Timur.

1.3.3 Tata Nilai Program Gizi

“ GIAT ”
 Giat
Giat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
 Inovatif
Berusaha memberikan ide-ide perubahan perilaku kepada masyarakat
 Antusias
Antusia dalam melaksanakan perbaikan gizi masyarakat
 Terbaik
Memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat dengan
sepenuh hati tanpa pamrih

05
BAB 2
ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM
a. Keadaan Geografis
Puskesmas Tanjung Baru terletak di Desa Tanjung Baru Baturaja Timur
dengan luas wilayah kerja 48.14405 Km persegi.Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung baru berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Batumarta II
c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemalaraja
d. Sebelah Timur berbatasan dengan OKU Timur
Luas daerah 50,01 Km, rata-rata penduduk per km 2537,0575

06
DATA WILAYAH DAN FASILITAS PELAYANAN

NO KELURAHA DESA DESA LUAS JARAK KE JUMLA JUML JUML JUMLAH SEKOLAH JUMLAH FASILITAS
KESEHATAN
N/ DESA TERTI GONDOK WILA PUSKES H AH AH
TK SD/ SMP/ SLTA PO POLIN PUS POS
NGGA ENDEMIK YAH MAS RT/RW RUMA KK
MI MTS /SM NT DES TU KES
L H
K RE DES
N
1. Tanjung - - 24,0 2 Menit 1.875 7 4 3 3 - - 1 2
Baru
2. Kemelak - - 7,8 8 Menit 1.552 2 2 1 - - - 1 1

3. Sepancar - - 18,3 14 1.002 4 2 1 - 2 - 1 2


Menit
Total - - 50,0 - 4.428 13 8 5 3 - 3 5

07
B. KETENAGAAN DI PUSKESMAS TANJUNG BARU
a. Sumber daya manusia di Puskesmas Tanjung Baru
Untuk ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Tanjung Baru
beserta jaringannya dapat dilihat tabel berikut :
No Jenis Pendidikan Jumlah Status Kepegawaian
( Orang PNS / PTT TKS TKS
CPNS KONTRAK
1. SI Kedokteran 4 2 2 0

2. DIII Teknisi.Gigi 1 1 0 0

3. SI Kesehatan Masyarakat 9 5 0 1 3

4. SI Keperawatan Profesi 7 4 0 0 3

5. DIV Kesling 1 1 0 0 0

6. DI Kesling 1 1 0 0 0

7. DIV Kebidanan 7 3 0 0 3

8. DIII Kebidanan 50 9 14 0 26

9. DIII Gizi 1 0 0 0 1

10. DIII Gigi 2 1 0 1 0

11. DIII Farmasi 4 2 0 1 1

12. DIII Analis Kesehatan 2 1 0 0 1

13. DIII Keperawatan 33 14 0 7 12

14. SPK 3 2 0 1

15. SLTA 3 1 0 0 2

Total 129 48 17 11 53

8
C. Data Binaan Gizi
1. DESA BINAAN GIZI
No Nama Desa/ Kelurahan Jumlah KK
1. Tanjung Baru 1.875
2 Kemelak 1.552
3 Sepancar 1.001
4.428

2. Institusi Pendidikan Binaan


No Nama Sekolh Alamat
SMP
1. SMPIT Fathona Tanjung Baru
2. SMPIT Tunas Cendikia Tanjung Baru
3. SMP YPKP Tanjung Baru
4. SMP 23 OKU Kemelak
5. SMP 34 OKU Sepancar
SD
1. SDIT Fathona Tanjung Baru
2. SDIT Tunas Cendikia Tanjung Baru
3. SDN 22 OKU Tanjung Baru
4. SDN 23 oku Kemelak
5. SDN 24 OKU Kemelak
6. SDN 25 OKU Sepancar
7. SDN 26 OKU Sepancar
8. SDN 185 OKU Tanjung Baru

3. Fasilitas kesehatan
No Nama Kantor Alamat

1. Puskesmas Tanjung Baru Tanjung Baru

9
2 Pustu Tanjung Baru Tanjung Baru

3 Poskesdes Lubuk Dingin Tanjung Baru

4 Poskesdes Tanjung Baru Tanjung Baru

5 Pustu Kemelak Kemelak

6 Klinik Hesti Dodik Kemelak

7 Poskesdes Kemelak Kemelak

8 Pustu Sepancar Sepancar

9 Poskesdes sepancar Sepancar

10 Poskesdes Tegal Arum Sepancar

11 RSIA Graha Kurnia Tanjung Baru

12 RS santo Antonio Tanjung Baru

A. Sarana Posyandu UPTD Puskesmas Tanjung Baru


No Nama Alamat Tanggal Bidan Strata
Posyandu
Lrng Bukit Damai Dpn Muslimaini Madya
1. Bukit Damai DIKNAS 02
2. Della Desmita Madya
Cinta Sehat Lr Iman Blng Kader 05
3. Cempaka Tebing Umbara 07 Andes Safitri Madya
4. Mekar Sari Lubuk Dingin 08 Indri Majesty Madya
Desy Anita Madya
5. Aisyah Depan Musolah Dkt Puskes 09
Selva Dwi Madya
6. Aster Depan Bakso Masdul 10 Saputri
7. Sakura Belakang Gor 13 Kiki Chintia Madya
8. Pancur sehat Lr Masjid Almuhlisin 14 Ana Vitara Madya
9. Bougenvile Kalang Rebo 15 Desy Anita Madya
Muslimaini Madya
10. Nusa Indah Dekat Lr depan Pom Bensin 18

10
11. Niagara Hill PERUM Niagara Hill 12 Seni Darti Madya
Desi Puspita Madya
12. Dahlia Kantor Kades 20 Sari
13. Teratai Dodik 04 Rita Zahara Madya
14. Bunga Belakang DISPENDA 06 Susi Indryani Madya
Depan Rumah Makan Sumarni Madya
15. Kenanga Malina 11
16. Melati Pustu Kemelak 13 Septy Madya
17. Tiara Suci Madya
Tunas Harapan Dkt PAUD Tunas Harapan 15 Pertiwi
18. Septy Madya
Harapan Jaya Sebelum REL 21 Wulandari
19. Anggrek Sukamaju 04 Madya
20. Sedap Malam Pinggir Jalan 05 Madya
21. Mawar Merah Pustu Sepancar 08 Purnama
22. Bunga asoka Tegal arum 14 Purnama

1. Desa siaga
No Desa Strata
1 Desa Tanjung Baru Pratama
2 Kelurahan Kemelak Bindung Langit Pratama
3 Kelurahan sepancar lawang kulon Pratama

11
BAB 3
ANALISA MASALAH GIZI

3.1 Identifikasi Masalah berdasarkan hasil Indikator Program Gizi


Tabel 3.1.1 identifikasi masalah
No Indikator/Upaya Target Capaian Masalah

1 Persentase Balita 6-59 bulan


Sudah tercapainya persentase balita
mendapat kapsul Vitamin A 78 81
yang mendapatkan vitamin A dosis tinggi
dosis tinggi

2 Persentase bayi 0-6 bulan Masih ada 2 % Bayi baru lahir yang
47 45
mendapat Asi Eksklusif belum mendapat Asi Eklusif

3 Cakupan rumah tangga Semua rumah tangga mengkonsumsi


mengkonsumsi garam 80 83
garam beryodium
beryodium
4 Persentase balita gizi buruk Semua balita gizi buruk mendapat
mendapat perawatan 100 100 perawatan

5 Persentase balita ditimbang Sudah tercapainya pesentase balita


70 83
berat badannya D/S ditimbang berat badannya D/S yaitu 83 %

6 Persentase bayi baru lahir Masih ada 8 % bayi yang belum


47 39
mendapat IMD mendapat IMD dari target 47 %

7 Persentase balita kurus Semua balita kurus sudah mendapat


mendapat PMT 85 100 PMT

8 Persentase remaja putri Sudah tercapainya persentase Fe Remaja


mendapat tablet tambah 25 37
Putri
darah
9 Persentase ibu hamil Masih Ada 1 % ibu hamil mendapat 90
mendapat 90 tablet tambah 95 94
tablet tambah darah
darah

12
10 Persentase ibu hamil KEK Semua ibu hamil KEK sudah mendapat
yang mendapat makanan 80 100
makanan tambahan (PMT)
tambahan
11 Pravelensi Kekurangan gizi ( 17.5 0.6 Hanya ditemukan 0.6 % dari Pravelensi
Underweight ) 17 % pd balita
12 Pravelensi Stunting 28% pada 29.5 0.2 Hanya ditemukan 0.2 % dari pravelensi
anak Baduta

Dari 12 indikator gizi berikut penjelasan masalah gizi yang diperoleh :


1. Sudah tercapainya Persentase Balita 6-59 bulan mendapat kapsul Vitamin A dosis
tinggi dengan capaian target 81% dari target 78 %
2. Masih ada 2 % Persentase bayi 0-6 bulan yang belum mendapat Asi Eksklusif dari
target 47%
3. Semua rumah tangga yang diperiksa sudah mengkonsumsi garam beryodium.
4. Balita gizi buruk yang ditemukan sudah 100% mendapat perawatan
5. Sudah tercapainya Persentase balita ditimbang berat badannya D/S dari target 70%
yaitu dengan besar capaian 83%
6. Belum tercapainya Persentase bayi baru lahir mendapat IMD dengan capaian 39 %
dari target 47%
7. Persentase balita kurus mendapat PMT dari target 85% sudah tercapai 100 %
mendapat PMT
8. Sudah tercapainya Persentase remaja putri mendapat tablet tambah darah dari
target 25%
9. Masih ada 1 % ibu hamil mendapat 90 tablet tambah darah dengan capaian 93 %
dari target 95 %
10. Sudah tercapainya Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan
dengan capaian 100% dari target 80%
11. Hanya ditemukan 0.6 % dari Pravelensi Kekurangan gizi ( Underweight ) 17 % pd
balita
12. Hanya ditemukan 0.2 % dari pravelensi Stunting 28% pada anak Baduta

13
3.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah secara
sekaligus atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu
dipilih prioritas masalah dengan menggunakan metode USG. Penetapan masalah
prioritas tersebut dipandang dari segi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat
keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut :

TABEL.3.2
MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG
PUSKESMAS TANJUNG BARU

S Rengking
NO MASALAH U G TOTAL Prioritas

Persentase Balita 6-59 bulan


1 mendapat kapsul Vitamin A dosis 1 1 1 3 7
tinggi

Persentase bayi 0-6 bulan mendapat


2 4 3 1 8 2
Asi Eksklusif

3 Cakupan rumah tangga 1 1 1 3 8


mengkonsumsi garam beryodium
Persentase balita gizi buruk
4 1 1 1 3 9
mendapat perawatan
Persentase balita ditimbang berat
5 2 1 1 4 4
badannya D/S
Persentase bayi baru lahir mendapat
6 3 2 2 8 1
IMD
Persentase balita kurus mendapat
7 2 1 1 4 6
PMT
Persentase remaja putri mendapat
8 1 1 1 3 5
tablet tambah darah

14
Persentase ibu hamil mendapat 90
9 2 2 1 5 3
tablet tambah darah
Persentase ibu hamil KEK yang
10 1 1 1 3 10
mendapat makanan tambahan
Pravelensi Kekurangan gizi
11 1 1 1 3 11
( Underweight ) 17 % pd balita

Pravelensi Stunting 28% pada anak


12 1 1 1 3 12
Baduta

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 12 indikator yang ada diprioritaskan sesuai
dengan urutan ranking, yaitu :
1. Masih rendahnya cakupan bayi 0-6 bulan mendapat asi ekslusif
2. Belum tercapainya cakupan IMD pada bayi baru lahir

3.3 Perumusan Masalah


Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan 2 masalah terpilih yang akan
dipecahkan, antara lain :
1. Cakupan bayi 0-6 bulan mendapat asi ekslusif dari target 47 % yang harus dicapai
tetapi hanya tercapai 45 %.
2. Cakupan IMD bayi baru lahir dari target 47 % baru tercapai 39 %, masih ada 8 %
yang belum tercapai.

3.4 Mencari Akar Penyebab Masalah


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab
yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish
Bone Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam
faktor Man (manusia), Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment
(alat) dan Environment (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut :

15
16
17
ANALISIS SWOT
Dalam merumuskan perencanaan strategis dan untuk pengembangan mutu
pelayanan, maka dilakukan analisis keadaan Puskesmas Sibela melalui analisis SWOT
(strength, weakness, opportunity dan threat), sehingga Puskesmas Tanjung Baru
dapat menetapkan strategi yang perlu dilakukan dalam menghadapi perubahan
masalah kesehatan ibu dan anak yang terjadi. Analisis SWOT meliputi:
1. Analisis lingkungan internal
a. Strength (S): kekuatan
Adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat
pada pemilihan keunggulan komparatif organisasi.
b. Weakness (W): kelemahan
Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan,
dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi tampilnya kinerja
organisasi yang memuaskan
2. Analisis lingkungan eksternal
a. Threats (T): ancaman
Adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu organisasi,
jika tidak diatasi menjadi ganjalan bagi organisasi tersebut baik di masa
sekarang maupun mendatang.
b. Opportunities (O): peluang
Adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu
organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

18
Tabel 1.6. Analisis SWOT ASI Eksklusif
Kekuatan (S) Kelemahan (W)

 Ada tenaga profesional (personil  Pendataan kurang


medis: 3 dokter umum dan 1 menyeluruh sehingga belum
SW
dokter gigi) dan jumlah paramedis tercapainya angka yang
sebanyak 34 orang maksimal
 Kepercayaan terhadap puskesmas  Alokasi dana dari Puskesmas
 Adanya fasilitas penunjang yang masih kurang
puskesmas (ranap dan lab)  Kuantitasdan kualitas Nakes
OT  Adanya program gizi cakupan ASI yang masih kurang
Eksklusif, KIA dan posyandu yang  Program Manajemen laktasi
telah terjadwal, termasuk di yang kurang optimal
dalamnya konseling gizi dan ASI  Waktu pelaksanaan
(pojok gizi), pelatihan dan Posyandu yang kurang tepat
pembelajaran ASI Eksklusif, kelas  Belum adanya pojok laktasi
hamil  Kurangnya upaya kesehatan
 Adanya Kelompok Pendukung Ibu dalam hal promotif (KIE-ASI)
(KP-ibu)  Peran kader yang belum
 Adanya Forum Komunikasi Kader optimal
Posyandu (FKKP) yang diadakan  Kurangnya partsipasi lintas
tiap dua bulan sekali sektoral
 Memiliki simpus dan pelaporan  Cakupan pelaksanaan
puskesmas program gizi ASI eksklusif
masih terbatas
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

 Lokasi wilayah  Meningkatkan kerjasama dengan  Memperbaiki sistem


Puskesmas Sibela dokter spesialis dan ahli gizi pendataan yang sudah ada
yang cukup luas sebagai konsultan melalui program  Optimalisasi program
namun secara kunjungan ahli manajemen laktasi 3 periode
keseluruhan mudah  Terus memberikan pembekalan  Meningkatkan kualitas dan

19
dijangkau oleh dan pelatihan bagi para kader kuantitas tenaga kesehatan
petugas tentang masalah gizi terutama ASI di Puskesmas sehingga
 Kinerja Dinas Eksklusif kegiatan penyuluhan,
Kesehatan Surakarta  Optimalisasi FKKP sebagai sarana konseling, maupun KIE-ASI
cukup baik pemotivator bagi kader sekaligus dapat lebih maksimal
 Adanya kader sarana tukar pikiran (sharing)  Meningkatkan peran serta
kesehatan di wilayah antar kader mengenai masalah- kader dalam mendukung
puskesmas masalah yang dihadapi program gizi terutama ASI
 Adanya poliklinik  Meningkatkan mutu pelayanan Eksklusif, jika perlu dengan
swasta medis Gizi memberikan reward
 Adanya praktisi  Kerjasama dengan poliklinik dan  Pengadaaan pojok laktasi di
swasta (dokter praktisi swasta Puskesmas
praktik swasta, bidan  Optimalsasi program Gizi,  Meningkatkan kerja sama
praktik swasta, Posyandu, dan KIA , khususnya lintas sektoral, termasuk
perawat praktik konseling/ KIE tentang gizi dan ASI rumah sakit untuk tidak
swasta) pada bayi dan balita memberikan susu formula
 Adanya posyandu kepada bayi yang dilahirkan
 Adanya JPKM untuk disana.
pembiayaan
kesehatan

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

 Kurangnya  Melakukan survei dan memberikan  Lebih melibatkan peran serta


pengetahuan kuesioner pada masyarakat tokoh masyarakat ataupun
masyarakat dan wilayah Puskesmas Sibela untuk organisasi masyarakat
dukungan dari mengetahui sejauh mana setempat dalam mendukung
keluarga terhadap pengetahuan mereka tentang ASI program Gizi Puskesmas; ASI
manfaat dan eksklusif eksklusif
pentingnya ASI  Meningkatkan kegiatan-kegiatan  Mengadakan penyuluhan rutin
Eksklusif pada bayi promosi kesehatan (penyuluhan, serta memperbaiki

20
 Tingkat pendidikan konseling/ KIE, pembagian leaflet, perencanaan dan strategi
dan status ekonomi pemasangan poster) program penyuluhan
masyarakat yang  Optimalisasi KP-ibu sebagai sarana  Membangun koordinasi yang
masih rendah pemotivator bagi ibu dan baik antara puskesmas, kader,
 Kurangnya koordinasi keluarga, dan sarana tukar pikiran maupun tokoh masyarakat
antara puskesmas (sharing) mengenai masalah- setempat untuk melaksanakan
dan kader kesehatan masalah yang dihadapi program puskesmas gizi; ASI
yang ada eksklusif
 Perluasan cakupan
pelaksanaan program gizi; ASI
Eksklusif

Kesimpulan dari analisis SWOT :

Untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif pada tahun mendatang, puskesmas dapat
melakukan:

1. Promosi kesehatan yang dilakukan hendaknya lebih ditekankan pada peningkatan peran
para ibu, misalnya dengan penyuluhan bersama antara petugas dari puskesmas dan
kader kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif serta memberikan
pengarahan tentang apa yang harus dilakukan bagi para ibu yang bekerja agar tetap bisa
memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya.
2. Puskesmas mendorong kader untuk aktif mendatangi ibu-ibu yang tidak memberikan ASI
eksklusif pada anaknya, untuk selanjutnya dianalisis penyebabnya dan diberikan
alternatif pemecahan masalahnya.
3. Untuk meningkatkan kinerja kader, puskesmas dapat memberikan penghargaan/ reward
pada kader terbaik tiap tahunnya.
4. Petugas dari puskesmas diharapkan bekerja secara lebih optimal dalam membina kader,
mengawasi jalannya program gizi khususnya ASI eksklusif, dan menepati jadwal yang
telah ditentukan bersama
5. Meningkatkan koordinasi antara puskesmas dan kader dengan mengadakan rapat
koordinasi program untuk membahas sasaran dan target program yang harus dicapai.
21
Target program dalam satu tahun bisa dibagi per bulan atau tergantung komitmen
bersama antara puskesmas dan kader.
6. Puskesmas dapat melakukan survei sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang ASI
Eksklusif. Survei dapat dilakukan dengan kuesioner atau wawancara. Hasil survei dapat
dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan program selanjutnya.
7. Optimalisasi program KIE, Posyandu, dan gizi, khususnya konseling gizi dan ASI pada bayi
dan balita, pengadaan pojok laktasi, serta program manajemen laktasi 3 periode,
meliputi:
a. Antenatal melalui pemeriksaan payudara, pemantauan BB ibu, dan KIE
b. Segera setelah bayi lahir  inisiasi menyusui dini
c. Pasca persalinan  rawat gabung, pemberian KIE
8. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral, termasuk rumah sakit untuk tidak memberikan
susu formula kepada bayi yang dilahirkan disana.

3.5 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Tabel.3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN KETERANGAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH

1 Rendahnya - Kurangnya - Peningkatan - Konseling


Cakupan ASI tingkat pengetahuan dan
ekslusif (45 pengetahua ibu,keluarga pendekatan
% dari target n dan suami, orang yang lebih
47 %). kesadaran tua kepada ibu
Ibu tentang mertua,dan menyusui
pentingnya lingkungan
- Penyuluhan
ASI Eklslusif tentang
kepada ibu
- Ibu bekerja penting nya
dan bapak
- Pendapatan Asi Eksklusif

22
keluarga - Memberikan asi serta
- Kurang nya orientasi keluarga
dukungan kepada kader untuk
keluarga posyandu mendukung
/lingkungan untuk lebih asi ekslusif
- Kinerja memberikan
kader yg motivasi
belum kepada ibu
optimal dan balita
motivasi yg - Pemasangan
masih Poster dan
kurang penyebaran
- kesehatan leaflet
dan status
gizi ibu yg
rendah
- usia ibu saat
hamil dan
melahirkan
- kondisi bayi
( bayi sakit)
- Masalah
puting susu
ibu ( minum
ASI
- Posisi dan
pelekatan
yang belum
baik
2 Rendahnya - Rendahnya - Mengadakan - Mengadakan
cakupan Pengetahua Penyuluhan Penyuluhan

23
memberikan n Ibu hamil - Refreshing - Refreshing
IMD ketika tentang IMD kader kader
bayi baru - Kurangnya
lahir (31 %) Sosialisasi
kepada
masyarakat
mengenai
manfaat
IMD
- Kurang
maksimal
nya peran
serta kader
- Kurangnya
Dukungan
dari suami
dan
keluarga
- Kurangnya
pengetahua
n dari bidan
desa
- Ruangan
Bersalin di
poskesedes
kurang
memadai

24
TABEL.3.6

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2018

UPAYA RINCIAN BIAYA


VOL
KESEHA SASA PENANG PELAKSA
No KEGIATAN TUJUAN KEGIA JADWAL LOKASI
TAN RAN TARGET GUNG NAAN
SASARAN JAWAB TAN

Surveilance Untuk memantau Bulan 2 org x 3


dan Pelacakan status Gizi balita Balita di 3 Februari, desax4
1 Gizi 1 Gizi Buruk yang BGM Balita Desa Gizi 4 Juni kali 3 desa Uang Harian
Gizi kurang dan gizi petugas September
buruk surveilance ,Desember Rp.3.600.000
2 org x
Seluruh balita Balita di 12 Bulan 12 TK
Pemberian terpantau tumbang Balita Tk Gizi 2 Februari, Paud x 2 12 TK Uang Harian
2 vitamin A) nya & Paud Agustus kali
termasuk anak
balita di TK/
PAUD PAUD Rp7.200,000
Pendistribusian Untuk Bulan 2 org x
3 tablet Fe pada meningkatkan Bumil Bumil di 22 Gizi 2 Maret 22 Uang Harian

Bumil Cakupan tablet Fe Posyandu Posyandu 22 Posy

25
pd Bumil x 2 kali

terpantau BB nya Bulan Juni Rp13.200,000


2 org x
Untuk 22
Pendistribusian meningkatkan Bumil KEK Bulan Posyandu
PMT pada Cakupan tablet Bumil di 22 Januari, x 2 kali Uang Harian
4 Bumil PMT pd Bumil KEK KEK Posyandu Gizi 2 Mei 22 Posy
Rp6.600,000
2 org x
Untuk Balita Balita BGM 22
Pendistribusian meningkatkan BGM & GIBUR Posyandu
PMT pada Cakupan tablet & 22 Bulan x 1 kali Uang Harian
5 Balita PMT pd Balita GIBUR Posyandu Gizi 1 Februari 22 Posy
Rp13.200,000
2 org x
22
Posyandu
Pemantauan Untuk memantau Balita Balita di 22 Gizi 2 Bulan April x 2 kali Uang Harian
6 Status Gizi Status Gizi balita Posyandu 22 Posy
Bulan Juli Rp13.200,000
7 Kegiatan kelas Meningkatkan Bides 22 Bides Bides 2 bulan Juli 22 org x 22 posy Uang Harian

26
PMBA pengetahuan dan 3 kali
prilaku Bides
tentang PMBA
Rp.9.900.000

Tabel. 3.7
JADWAL KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2018

BULAN SUMBER
NO KEGIATAN SASARAN LOKASI PJ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DANA
Surveilance dan Untuk BOK Petugas
Pelacakan Gizi memantau gizi
1 Buruk status Gizi Balita
balita yang
BGM
2 Pemberian Balita 6-59 22 BOK Petugas
Vitamin A di bulan Posyandu gizi
pasyandu dan di TK/PAUD
TK atau PAUD

27
3 Pemeriksaan Rumah 3 Desa Dinkes Petugas
garam Tangga Desa gizi
beryodium Tanjung
Baru
Kemelak
Sepancar
4 Pemberian Remaja Remaja - Petugas
tablet FE pada Putri gizi
remaja putri di
SMP dan SMA
5 Pemberian
tablet FE pada
bumil
6 Pemberian PMT Bumil KEK 22 BOK Petugas
Bumil Posyandu gizi
7 Pemberian PMT Balita 22 BOK Petugas
Balita Gibur, BGM Posyandu gizi
8 Kegiatan kelas Balita 22 Kader BOK Petugas
PMBA gizi
9 Pemantauan Balita 22 BOK Petugas
Status Gizi Posyandu gizi

28
BAB 4
RENCANA USULAN KEGIATAN

4.1 Rencana usulan kegiatan


Setelah prioritas masalah dapat ditentukan dan diperoleh prioritas pemecahan masalah sebagai hasil dari kajian data dan informasi
yang ada, maka tahap selanjutnya menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku. Dalam
hal ini kegiatan yang akan diusulkan disesuaikan dengan satuan belanja dana BOK (Dana Operasional Kesehatan) dan alokasi bantuan dana BPJS
untuk membantu kegiatan, RUK sebagai berikut :

Tabel.4.1 Rencana Usulan Kegiatan


Penan
Waktu
Upaya Sasa Target ggung Kebutuhan Mitra Rincian Indikator Sumber
No Kegiatan Tujuan Lokasi
Kese ran Sasa Sumber kerja Pelak Pelak Pembia
hatan ran Jawab Daya sanaan sanaan Kinerja yaan
untuk
terlaksananya
Kunjungan memantau 2 org
Kunjungan
rumah balita status gizi x3
Balita di Bidan rumah balita
1 GIZI 1 BGM gizi balita yang Balita Gizi APBD jan-des desa 3desa BOK
3 Desa Desa BGM gizi
kurang dan gizi BGM gizi x
kurang dan gizi
buruk kurang dan gizi 3kali
buruk
buruk

29
Pemantauan
kesehatan
Anak Balita &
Terlaksananya
pengukuran Seluruh balita 3 org x
Balita di 3 Bidan januari- pemantauan 3
2 TUMBANG, terpantau Balita Gizi APBD 3desa x BOK
Desa Desa desember tumbang desa
pemantauan tumbang nya 2 kali
balita
perkembangan
, pemberian
vitamin A)
Seluruh Balita
Balita Gizi terlacaknya
Surveilance Gizi Kurang 2 org x
Kurang dan Bidan januari- gizzi buruk 3
3 dan Pelacakan dan Gizi Buruk Balita Gizi APBD 3desa x BOK
Gizi Buruk Desa desember dalam KK di 4 desa
Gizi Buruk terpantau BB 3 kali
di 3Desa desa
nya
seluruh balita 2 org x 3 terlaksananya
Pemantauan Balita di 3 Bidan januari- 3
4 terpantau Balita Gizi APBD desa x 3 pemantauan BOK
Balita Resti Desa Desa desember desa
status gizinya kali balita resti
meningkatkan terlaksananya
pengetahuan 3 org x 3 kegiata kelas
Kegiatan kelas Ibu dan Bidan januari- 3
5 dan prilaku ibu 3desa Gizi APBD desa x 3 balita di BOK
balita balita Desa desember desa
dan kali posyandu dlm
mewujudkan 4 desa

30
tumbuh
kembang yang
optimal
meningkatkan
terlaksananya
Orientasi pengetahuan 2 org x
kader Bidan januari- kegiatan
6 kader kader tentang 22posyandu Gizi APBD 22 posy 3desa BOK
posyandu Desa desember Orientasi
kesehatan kegiatan x 1 kali
kader
posyandu
untuk
terlaksanya
Pemberian mencegah 2 org x 3
remaja Bidan januari- pemberian 3
7 tablet FE pada terjadinya 3 Desa Gizi APBD desa x 1 BOK
putri Desa desember tablet FE pada desa
remaja putri anemia pada kali
Remaja Putri
remaja putri
untuk terlaksananya
memantau pemantauan
Pemantauan rumah tangga 2 org x 4 rumah tangga
Rumah Bidan januari-
8 garam yang 3 Desa Gizi APBD desa x 1 yang 3desa BOK
Tangga Desa desember
beryodium mengkonsumsi kali mengkonsumsi
garam garam
beryodium beryodium
Penyuluhan meningkatkan Bidan januari- 2 org x terlaksananya
9 Ibu Balita 22posyandu Gizi APBD 3desa BOK
ASI Ekslusif pengetahuan Desa desember 22 posy kegiatan

31
dan IMD dan prilaku ibu x 1 kali penyuluhan
dan
meningkatkan
Cakupan ASI
dan IMD

32
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
1. Setiap kegiatan harus ada jadwal yang sudah pasti
2. Setiap kegiatan harus sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
3. Keberhasilan sebuah kegiatan selalu di dukung oleh kekompakan tim (lintas
sektor dan lintas program)

5.2 SARAN
Peran lintas sektor dan lintas program perlu ditingkatkan guna tercapaianya
tujuan program yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama

33
BAB 6
PENUTUP

Pembuatan PLANNING Of Action (POA) dilakukan dengan dasar pencapaian program


2017 .Upaya kegiatan program gizi yang sudah dilakukan di Puskesmas Tanjung Baru dengan
bersumber daya masyarakat. Program Gizi ini merupakan pedoman pelaksanaan dari
berbagai program di dalam kegiatan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, terutama
di wilayah Puskesmas Pembantu (Pustu), Poskesdes dalam berbagai Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM) Oleh karena itu dalam pembentukan maupun
pengembangan UKBM yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai bentuk partisipasinya ,
hendaknya selalu mendapat bimbingan / pembinaan dari petugas kesehatan baik dari
petugas kesehatan desa / kelurahan setempat maupun dari Puskesmas serta dari Dinas
Kesehatan.

Rencana Kegiatan Operasional ini bersifat dinamis, artinya dapat disempurnakan


kembali bila ada masukan untuk penyempurnaan.

Demikian yang dapat disampaikan dalam penyusunan POA tahun 2018 dengan satu
harapan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan / pelayanan kesehatan dapat berhasil guna dan
berdaya guna.

34
35
DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

UPTD PUSKESMAS TANJUNG BARU

TAHUN 2019

36

Anda mungkin juga menyukai