PENDAHULUAN
02
Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada empat azas
penyelenggaraan, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan
masyarakat, azas keterpaduan, dan azas rujukan. Puskesmas mempunyai kewenangan
untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk itu perlu didukung
kemampuan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan serta
pengendalian, pengawasan dan penilaian.
Salah satu penerapan fungsi manajemen puskesmas adalah penyusunan rencana
kegiatan (POA) puskesmas. POA ini disusun berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan
puskesmas, yang termasuk fungsi perencanaan. Perencanaan adalah proses penyusunan
rencana puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya dengan
tetap mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai sebelumnya.
Dengan POA ini diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban dengan tetap mempertimbangkan
hambatan, dukungan dan potensi yang ada.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
03
5. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko
kekurangan vitamin A
6. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil
7. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada Remaja
8. Menurunkan prevalensi bumil KEK
9. Menurunkan cakupan anak BGM.
10. Meningkatkan Pengetahuan PMBA yang benar pada Masyarakat Sehingga
menurunkan angka pravelensi Stunting dan Underweight pada Balita di wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Baru.
1.2.3 Target
Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai
target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada Balita
dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan
menyusui serta lansia
“ GIAT ”
Giat
Giat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Inovatif
Berusaha memberikan ide-ide perubahan perilaku kepada masyarakat
Antusias
Antusia dalam melaksanakan perbaikan gizi masyarakat
Terbaik
Memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat dengan
sepenuh hati tanpa pamrih
05
BAB 2
ANALISA SITUASI
A. DATA UMUM
a. Keadaan Geografis
Puskesmas Tanjung Baru terletak di Desa Tanjung Baru Baturaja Timur
dengan luas wilayah kerja 48.14405 Km persegi.Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjung baru berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Batumarta II
c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemalaraja
d. Sebelah Timur berbatasan dengan OKU Timur
Luas daerah 50,01 Km, rata-rata penduduk per km 2537,0575
06
DATA WILAYAH DAN FASILITAS PELAYANAN
NO KELURAHA DESA DESA LUAS JARAK KE JUMLA JUML JUML JUMLAH SEKOLAH JUMLAH FASILITAS
KESEHATAN
N/ DESA TERTI GONDOK WILA PUSKES H AH AH
TK SD/ SMP/ SLTA PO POLIN PUS POS
NGGA ENDEMIK YAH MAS RT/RW RUMA KK
MI MTS /SM NT DES TU KES
L H
K RE DES
N
1. Tanjung - - 24,0 2 Menit 1.875 7 4 3 3 - - 1 2
Baru
2. Kemelak - - 7,8 8 Menit 1.552 2 2 1 - - - 1 1
07
B. KETENAGAAN DI PUSKESMAS TANJUNG BARU
a. Sumber daya manusia di Puskesmas Tanjung Baru
Untuk ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Tanjung Baru
beserta jaringannya dapat dilihat tabel berikut :
No Jenis Pendidikan Jumlah Status Kepegawaian
( Orang PNS / PTT TKS TKS
CPNS KONTRAK
1. SI Kedokteran 4 2 2 0
2. DIII Teknisi.Gigi 1 1 0 0
3. SI Kesehatan Masyarakat 9 5 0 1 3
4. SI Keperawatan Profesi 7 4 0 0 3
5. DIV Kesling 1 1 0 0 0
6. DI Kesling 1 1 0 0 0
7. DIV Kebidanan 7 3 0 0 3
8. DIII Kebidanan 50 9 14 0 26
9. DIII Gizi 1 0 0 0 1
14. SPK 3 2 0 1
15. SLTA 3 1 0 0 2
Total 129 48 17 11 53
8
C. Data Binaan Gizi
1. DESA BINAAN GIZI
No Nama Desa/ Kelurahan Jumlah KK
1. Tanjung Baru 1.875
2 Kemelak 1.552
3 Sepancar 1.001
4.428
3. Fasilitas kesehatan
No Nama Kantor Alamat
9
2 Pustu Tanjung Baru Tanjung Baru
10
11. Niagara Hill PERUM Niagara Hill 12 Seni Darti Madya
Desi Puspita Madya
12. Dahlia Kantor Kades 20 Sari
13. Teratai Dodik 04 Rita Zahara Madya
14. Bunga Belakang DISPENDA 06 Susi Indryani Madya
Depan Rumah Makan Sumarni Madya
15. Kenanga Malina 11
16. Melati Pustu Kemelak 13 Septy Madya
17. Tiara Suci Madya
Tunas Harapan Dkt PAUD Tunas Harapan 15 Pertiwi
18. Septy Madya
Harapan Jaya Sebelum REL 21 Wulandari
19. Anggrek Sukamaju 04 Madya
20. Sedap Malam Pinggir Jalan 05 Madya
21. Mawar Merah Pustu Sepancar 08 Purnama
22. Bunga asoka Tegal arum 14 Purnama
1. Desa siaga
No Desa Strata
1 Desa Tanjung Baru Pratama
2 Kelurahan Kemelak Bindung Langit Pratama
3 Kelurahan sepancar lawang kulon Pratama
11
BAB 3
ANALISA MASALAH GIZI
2 Persentase bayi 0-6 bulan Masih ada 2 % Bayi baru lahir yang
47 45
mendapat Asi Eksklusif belum mendapat Asi Eklusif
12
10 Persentase ibu hamil KEK Semua ibu hamil KEK sudah mendapat
yang mendapat makanan 80 100
makanan tambahan (PMT)
tambahan
11 Pravelensi Kekurangan gizi ( 17.5 0.6 Hanya ditemukan 0.6 % dari Pravelensi
Underweight ) 17 % pd balita
12 Pravelensi Stunting 28% pada 29.5 0.2 Hanya ditemukan 0.2 % dari pravelensi
anak Baduta
13
3.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah secara
sekaligus atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu
dipilih prioritas masalah dengan menggunakan metode USG. Penetapan masalah
prioritas tersebut dipandang dari segi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat
keseriusan) dan Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut :
TABEL.3.2
MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG
PUSKESMAS TANJUNG BARU
S Rengking
NO MASALAH U G TOTAL Prioritas
14
Persentase ibu hamil mendapat 90
9 2 2 1 5 3
tablet tambah darah
Persentase ibu hamil KEK yang
10 1 1 1 3 10
mendapat makanan tambahan
Pravelensi Kekurangan gizi
11 1 1 1 3 11
( Underweight ) 17 % pd balita
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 12 indikator yang ada diprioritaskan sesuai
dengan urutan ranking, yaitu :
1. Masih rendahnya cakupan bayi 0-6 bulan mendapat asi ekslusif
2. Belum tercapainya cakupan IMD pada bayi baru lahir
15
16
17
ANALISIS SWOT
Dalam merumuskan perencanaan strategis dan untuk pengembangan mutu
pelayanan, maka dilakukan analisis keadaan Puskesmas Sibela melalui analisis SWOT
(strength, weakness, opportunity dan threat), sehingga Puskesmas Tanjung Baru
dapat menetapkan strategi yang perlu dilakukan dalam menghadapi perubahan
masalah kesehatan ibu dan anak yang terjadi. Analisis SWOT meliputi:
1. Analisis lingkungan internal
a. Strength (S): kekuatan
Adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat
pada pemilihan keunggulan komparatif organisasi.
b. Weakness (W): kelemahan
Adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan,
dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi tampilnya kinerja
organisasi yang memuaskan
2. Analisis lingkungan eksternal
a. Threats (T): ancaman
Adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu organisasi,
jika tidak diatasi menjadi ganjalan bagi organisasi tersebut baik di masa
sekarang maupun mendatang.
b. Opportunities (O): peluang
Adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu
organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
18
Tabel 1.6. Analisis SWOT ASI Eksklusif
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
19
dijangkau oleh dan pelatihan bagi para kader kuantitas tenaga kesehatan
petugas tentang masalah gizi terutama ASI di Puskesmas sehingga
Kinerja Dinas Eksklusif kegiatan penyuluhan,
Kesehatan Surakarta Optimalisasi FKKP sebagai sarana konseling, maupun KIE-ASI
cukup baik pemotivator bagi kader sekaligus dapat lebih maksimal
Adanya kader sarana tukar pikiran (sharing) Meningkatkan peran serta
kesehatan di wilayah antar kader mengenai masalah- kader dalam mendukung
puskesmas masalah yang dihadapi program gizi terutama ASI
Adanya poliklinik Meningkatkan mutu pelayanan Eksklusif, jika perlu dengan
swasta medis Gizi memberikan reward
Adanya praktisi Kerjasama dengan poliklinik dan Pengadaaan pojok laktasi di
swasta (dokter praktisi swasta Puskesmas
praktik swasta, bidan Optimalsasi program Gizi, Meningkatkan kerja sama
praktik swasta, Posyandu, dan KIA , khususnya lintas sektoral, termasuk
perawat praktik konseling/ KIE tentang gizi dan ASI rumah sakit untuk tidak
swasta) pada bayi dan balita memberikan susu formula
Adanya posyandu kepada bayi yang dilahirkan
Adanya JPKM untuk disana.
pembiayaan
kesehatan
20
Tingkat pendidikan konseling/ KIE, pembagian leaflet, perencanaan dan strategi
dan status ekonomi pemasangan poster) program penyuluhan
masyarakat yang Optimalisasi KP-ibu sebagai sarana Membangun koordinasi yang
masih rendah pemotivator bagi ibu dan baik antara puskesmas, kader,
Kurangnya koordinasi keluarga, dan sarana tukar pikiran maupun tokoh masyarakat
antara puskesmas (sharing) mengenai masalah- setempat untuk melaksanakan
dan kader kesehatan masalah yang dihadapi program puskesmas gizi; ASI
yang ada eksklusif
Perluasan cakupan
pelaksanaan program gizi; ASI
Eksklusif
Untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif pada tahun mendatang, puskesmas dapat
melakukan:
1. Promosi kesehatan yang dilakukan hendaknya lebih ditekankan pada peningkatan peran
para ibu, misalnya dengan penyuluhan bersama antara petugas dari puskesmas dan
kader kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif serta memberikan
pengarahan tentang apa yang harus dilakukan bagi para ibu yang bekerja agar tetap bisa
memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya.
2. Puskesmas mendorong kader untuk aktif mendatangi ibu-ibu yang tidak memberikan ASI
eksklusif pada anaknya, untuk selanjutnya dianalisis penyebabnya dan diberikan
alternatif pemecahan masalahnya.
3. Untuk meningkatkan kinerja kader, puskesmas dapat memberikan penghargaan/ reward
pada kader terbaik tiap tahunnya.
4. Petugas dari puskesmas diharapkan bekerja secara lebih optimal dalam membina kader,
mengawasi jalannya program gizi khususnya ASI eksklusif, dan menepati jadwal yang
telah ditentukan bersama
5. Meningkatkan koordinasi antara puskesmas dan kader dengan mengadakan rapat
koordinasi program untuk membahas sasaran dan target program yang harus dicapai.
21
Target program dalam satu tahun bisa dibagi per bulan atau tergantung komitmen
bersama antara puskesmas dan kader.
6. Puskesmas dapat melakukan survei sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang ASI
Eksklusif. Survei dapat dilakukan dengan kuesioner atau wawancara. Hasil survei dapat
dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan program selanjutnya.
7. Optimalisasi program KIE, Posyandu, dan gizi, khususnya konseling gizi dan ASI pada bayi
dan balita, pengadaan pojok laktasi, serta program manajemen laktasi 3 periode,
meliputi:
a. Antenatal melalui pemeriksaan payudara, pemantauan BB ibu, dan KIE
b. Segera setelah bayi lahir inisiasi menyusui dini
c. Pasca persalinan rawat gabung, pemberian KIE
8. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral, termasuk rumah sakit untuk tidak memberikan
susu formula kepada bayi yang dilahirkan disana.
22
keluarga - Memberikan asi serta
- Kurang nya orientasi keluarga
dukungan kepada kader untuk
keluarga posyandu mendukung
/lingkungan untuk lebih asi ekslusif
- Kinerja memberikan
kader yg motivasi
belum kepada ibu
optimal dan balita
motivasi yg - Pemasangan
masih Poster dan
kurang penyebaran
- kesehatan leaflet
dan status
gizi ibu yg
rendah
- usia ibu saat
hamil dan
melahirkan
- kondisi bayi
( bayi sakit)
- Masalah
puting susu
ibu ( minum
ASI
- Posisi dan
pelekatan
yang belum
baik
2 Rendahnya - Rendahnya - Mengadakan - Mengadakan
cakupan Pengetahua Penyuluhan Penyuluhan
23
memberikan n Ibu hamil - Refreshing - Refreshing
IMD ketika tentang IMD kader kader
bayi baru - Kurangnya
lahir (31 %) Sosialisasi
kepada
masyarakat
mengenai
manfaat
IMD
- Kurang
maksimal
nya peran
serta kader
- Kurangnya
Dukungan
dari suami
dan
keluarga
- Kurangnya
pengetahua
n dari bidan
desa
- Ruangan
Bersalin di
poskesedes
kurang
memadai
24
TABEL.3.6
25
pd Bumil x 2 kali
26
PMBA pengetahuan dan 3 kali
prilaku Bides
tentang PMBA
Rp.9.900.000
Tabel. 3.7
JADWAL KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2018
BULAN SUMBER
NO KEGIATAN SASARAN LOKASI PJ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DANA
Surveilance dan Untuk BOK Petugas
Pelacakan Gizi memantau gizi
1 Buruk status Gizi Balita
balita yang
BGM
2 Pemberian Balita 6-59 22 BOK Petugas
Vitamin A di bulan Posyandu gizi
pasyandu dan di TK/PAUD
TK atau PAUD
27
3 Pemeriksaan Rumah 3 Desa Dinkes Petugas
garam Tangga Desa gizi
beryodium Tanjung
Baru
Kemelak
Sepancar
4 Pemberian Remaja Remaja - Petugas
tablet FE pada Putri gizi
remaja putri di
SMP dan SMA
5 Pemberian
tablet FE pada
bumil
6 Pemberian PMT Bumil KEK 22 BOK Petugas
Bumil Posyandu gizi
7 Pemberian PMT Balita 22 BOK Petugas
Balita Gibur, BGM Posyandu gizi
8 Kegiatan kelas Balita 22 Kader BOK Petugas
PMBA gizi
9 Pemantauan Balita 22 BOK Petugas
Status Gizi Posyandu gizi
28
BAB 4
RENCANA USULAN KEGIATAN
29
Pemantauan
kesehatan
Anak Balita &
Terlaksananya
pengukuran Seluruh balita 3 org x
Balita di 3 Bidan januari- pemantauan 3
2 TUMBANG, terpantau Balita Gizi APBD 3desa x BOK
Desa Desa desember tumbang desa
pemantauan tumbang nya 2 kali
balita
perkembangan
, pemberian
vitamin A)
Seluruh Balita
Balita Gizi terlacaknya
Surveilance Gizi Kurang 2 org x
Kurang dan Bidan januari- gizzi buruk 3
3 dan Pelacakan dan Gizi Buruk Balita Gizi APBD 3desa x BOK
Gizi Buruk Desa desember dalam KK di 4 desa
Gizi Buruk terpantau BB 3 kali
di 3Desa desa
nya
seluruh balita 2 org x 3 terlaksananya
Pemantauan Balita di 3 Bidan januari- 3
4 terpantau Balita Gizi APBD desa x 3 pemantauan BOK
Balita Resti Desa Desa desember desa
status gizinya kali balita resti
meningkatkan terlaksananya
pengetahuan 3 org x 3 kegiata kelas
Kegiatan kelas Ibu dan Bidan januari- 3
5 dan prilaku ibu 3desa Gizi APBD desa x 3 balita di BOK
balita balita Desa desember desa
dan kali posyandu dlm
mewujudkan 4 desa
30
tumbuh
kembang yang
optimal
meningkatkan
terlaksananya
Orientasi pengetahuan 2 org x
kader Bidan januari- kegiatan
6 kader kader tentang 22posyandu Gizi APBD 22 posy 3desa BOK
posyandu Desa desember Orientasi
kesehatan kegiatan x 1 kali
kader
posyandu
untuk
terlaksanya
Pemberian mencegah 2 org x 3
remaja Bidan januari- pemberian 3
7 tablet FE pada terjadinya 3 Desa Gizi APBD desa x 1 BOK
putri Desa desember tablet FE pada desa
remaja putri anemia pada kali
Remaja Putri
remaja putri
untuk terlaksananya
memantau pemantauan
Pemantauan rumah tangga 2 org x 4 rumah tangga
Rumah Bidan januari-
8 garam yang 3 Desa Gizi APBD desa x 1 yang 3desa BOK
Tangga Desa desember
beryodium mengkonsumsi kali mengkonsumsi
garam garam
beryodium beryodium
Penyuluhan meningkatkan Bidan januari- 2 org x terlaksananya
9 Ibu Balita 22posyandu Gizi APBD 3desa BOK
ASI Ekslusif pengetahuan Desa desember 22 posy kegiatan
31
dan IMD dan prilaku ibu x 1 kali penyuluhan
dan
meningkatkan
Cakupan ASI
dan IMD
32
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Setiap kegiatan harus ada jadwal yang sudah pasti
2. Setiap kegiatan harus sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
3. Keberhasilan sebuah kegiatan selalu di dukung oleh kekompakan tim (lintas
sektor dan lintas program)
5.2 SARAN
Peran lintas sektor dan lintas program perlu ditingkatkan guna tercapaianya
tujuan program yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama
33
BAB 6
PENUTUP
Demikian yang dapat disampaikan dalam penyusunan POA tahun 2018 dengan satu
harapan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan / pelayanan kesehatan dapat berhasil guna dan
berdaya guna.
34
35
DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
TAHUN 2019
36