Anda di halaman 1dari 17

PETUNJUK

TEKNIS
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Berbahan Pangan
Lokal untuk Balita dan
Ibu Hamil 202
3

DINAS KESEHATAN KAB.LAMPUNG SELATAN


TAHUN 2023
Tujuan dan
sasaran

Tujuan Sasaran
Meningkatnya status gizi balita Sasaran penerima makanan
melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan
tambahan berbasis pangan lokal lokal
sesuai dengan standar yang  Balita berat badan tidak naik
telah ditetapkan  Balita berat badan kurang
 Balita gizi kurang

12
Prinsip Pemberian Makanan Tambahan
Balita
Berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan— kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; lauk hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber
protein yang berbeda. Misalnya telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang
lengkap

Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama

 MT Balita gizi kurang diberikan selama 4-8 minggu,


 MT Balita BB kurang dan Balita dengan BB Tidak Naik selama 2-4 minggu dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal
 Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Balita atau melalui kunjungan rumah oleh
kader/nakes/mitra
Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap dalam seminggu dan
sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi
piringku. Pemberian MT disertai dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan
konseling.

Bagi baduta, pemberian makanan tambahan sesuai prinsip pemberian makanan bayi dan anak
(PMBA) dan tetap melanjutkan pemberian ASI (diberikan secara on-demand sesuai kebutuhan 3
anak)
Tujuan dan
sasaran

Tujuan Sasaran
Meningkatnya status gizi Sasaran penerima makanan
ibu hamil melalui tambahan berbasis pangan
pemberian makanan lokal:
tambahan sesuai dengan  Ibu Hamil Kurang Energi
standar yang telah Kronis (KEK)
ditetapkan  Ibu Hamil Risiko KEK

4
• Ibu hamil Kurang Energi
Kronis (KEK)
Ibu hamil yang mempunyai Indeks Massa
Tubuh pra hamil atau pada trimester 1 (< 12
Deteksi Dini minggu) sebesar < 18,5 kg/m2
dan Penemuan
Kasus • Ibu Hamil Risiko KEK
Ibu hamil yang mempunyai ukuran
Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5
cm

5
Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Ibu
Hamil
Berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan— kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; menggunakan bahan makanan segar (tanpa pengawet buatan)
dan membatasi konsumsi Gula, Garam dan Lemak (GGL).

Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama

 MT Ibu Hamil diberikan selama minimal 120 hari dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat dan penggunaan bahan lokal
 Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Hamil atau melalui kunjungan rumah oleh
kader/nakes/mitra

Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap dalam seminggu dan
sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku.
Pemberian MT disertai dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan
konseling.

6
Pembagian Peran pada Penyelenggaraan PMT
Lokal
PUSAT PROV/KAB/KOTA PUSKESMAS
• Penyusunan juknis • Sosialisasi/Orientasi • Pertemuan tk.
• Sosialisasi dan Orientasi Kegiatan PMT Kec amatan untuk
PMT kepada Dinkes • Monev penentuan sasaran,
Provinsi/Kab/Kota/Puskes lokasi pelaksanaan PMT,
m as dan Mitra menu jadwal dll
• Monev • Pembekalan kepada
Penyelenggara PMT di
desa
Pemberian MT
• Pemantauan PMT
Lokal
POSYANDU DES
Kunjungan • Pendataan sasaran • MMD A
Rumah/ • Deteksi gangguan • Perenc anaan
Konseling Gizi
tumbuh kembang PMT
• Pendataan sasaran PMT • Pelaksanaan PMT
Keluarga melakukan praktik di rumah:
• PMT • Pemantauan PMT
PMBA yang tepat dan aneka ragam
makan, kebersihan diri dan lingkungan, • Edukasi kesehatan dan
memantau pertumbuhan dan kesehatan gizi
• Pencatatan
balita
7
Tahapan Penyelenggaraan PMT
Lokal
Persiapan dan Pencatatan dan
1 3
2
Perencanaan Pelaporan
Pelaksanaan
 Penyusunan Kerangka  Persiapan (sosialisasi,  Pencatatan dan pelaporan
Ac uan Pelaksanaan pembekalan petugas) secara berjenjang dan
Kegiatan  Pembelian bahan berkesinambungan terhadap
 Penetapan Tim Pelaksana makanan data sasaran dan keluaran
Puskesmas lokal sesuai siklus antara lain input, proses,
 Verifikasi dan Penetapan menu output dan outcome.
Data Sasaran Penerima MT  Pengolahan bahan  Pencatatan dan pelaporan
 Penetapan Lokasi Kegiatan makanan dilakukan dari tahap
sesuai dengan siklus penentuan sasaran sampai
 Penyusunan Siklus Menu
menu dengan berakhirnya
sesuai Standar
 Pemberian MT berbahan intervensi PMT.
 Penyusunan Rencana
Anggaran Kegiatan pangan lokal disertai edukasi
(pembelian bahan integrasi dengan LP dan LS
makanan, jasa dan terkait
Manajemen)  Memperhatikan
protokol kesehatan
untuk pencegahan
penyakit 8
1 Tahap Perencanaan
Penyusunan Rencana
Penetapan Tim Pelaksana Penetapan lokasi Anggaran Kegiatan
Dilakukan oleh Kepala Puskesmas Penetapan lokasi dan sasaran dilakukan Biaya bahan makan 80%
oleh puskesmas berkoordinasi dengan desa
Terdiri dari unsur pemerintah Biaya pengolahan 15% (tidak
kabupaten/kota, puskesmas, Menggunakan data laporan rutin boleh memasukan alat masak)
pemerintahan desa/kelurahan, tokoh puskesmas
Biaya manajemen 5%
masyarakat, PKK, dasa wisma, karang by name by address
taruna, masyarakat umum (kelompok tani,
warung lokal), dll

Verifikasi dan Penetapan Penyusunan Siklus Menu sesuai Penyusunan Kerangka Acuan
Data Sasaran Standar Pelaksanaan
Penerima MT Dilakukan oleh tenaga gizi puskesmas Kegiatan
Puskesmas berkoordinasi Memperhatikan ketersediaan sumber Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan),
dengan desa/kelurahan dan bahan pangan lokal setempat dan Tahap Pelaksanaan, Keluaran yang
melakukan verifikasi terkait data standar yang diharapkan, Anggaran/pembiayaan, Waktu
sasaran penerima MT berdasarkan ditetapkan Pelaksanaan
wilayah kerja kegiatan, dan lampiran
Dibuat dalam sedikitnya 7 (tujuh) hari
siklus
9
2 Tahap Persiapan

Sosialisasi Pembekalan sumber daya


kegiatan terlibat
Sebelum pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan Setelah melakukan sosialisasi kegiatan PMT berbahan
lokal, tim pelaksana melakukan sosialisasi dan advokasi pangan lokal selanjutnya tim pelaksana melakukan
kepada stake holder terkait misalnya pemerintahan orientasi kepada sumber daya yang terlibat (misalnya
desa/kelurahan, tokoh masyarakat, kader, dan sasaran perangkat desa, kader, tenaga kesehatan di wilayah
penerima. desa).
Hal penting yang perlu disampaikan saat pelaksanaan Hal yang perlu diorientasikan antara lain:
sosialisasi dan advokasi antara lain:  Rencana kegiatan pelaksanaan PMT berbahan
 Rencana kegiatan pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal
pangan lokal (waktu, tempat, sumber daya, dll)  Tugas dan fungsi sumber daya yang terlibat
 Tujuan pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan (pembagian tugas)
local  Mekanisme pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal
 Sasaran kegiatan  Prinsip dan cara pengolahan makanan tambahan
 Mekanisme pelaksanaan, dll  Siklus menu
 Pencatatan dan pelaporan, dll

10
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang dari tingkat
Puskesmas, Kabupaten/Kota, Provinsi dan tingkat Pusat

Monitoring / Pemantauan Evaluasi


Pemantauan dilakukan oleh tim pelaksana Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan PMT bagi ibu hamil dan
di puskesmas maupun se cara berjenjang. balita yang dapat dilihat dari aspek input, proses, output, outcome dan impact dari
pelaksanaan kegiatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi:
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi serta data pelaksanaan kegiatan untuk 1. Penyelenggaraan kegiatan PMT berbahan pangan lokal sesuai jadwal
bahan pengambilan keputusan dalam menjaga
2. Cakupan jumlah dan persentase Ibu hamil KEK yang mengonsumsi MT berbahan pangan lokal
dan memperbaiki pelaksanaan kegiatan.
3. Cakupan jumlah dan persentase Balita gizi kurang yang mengonsumsi MT berbahan
Pemantauan dilakukan terhadap data keluaran
pangan lokal
antara lain input, proses, output, outc ome dan
impac t. 4. Cakupan jumlah dan persentase Balita underweight (BB kurang) yang tidak wasting atau
stunting ataupun tidak keduanya yang mengonsumsi MT berbahan pangan local
Mekanisme pemantauan sebagai berikut:
 Pendampingan dan pemantauan dilakukan secara 5. Cakupan jumlah dan persentase Balita BB/U normal tetapi Berat Badan Tidak Naik
berjenjang dan berkesinambungan. yang mengonsumsi MT berbahan pangan lokal
 Jika ada masalah segera melakukan koordinasi 6. Persentase Ibu hamil KEK dengan peningkatan berat badan sesuai usia kehamilannya
dan tindakan perbaikan 7. Persentase Balita BB/U normal tetapi Berat Badan Tidak Naik yang mengalami peningkatan
berat badan adekuat
8. Persentase Ibu hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir ≥ 2500 gram
9. Persentase Balita underweight dengan perbaikan status gizi berdasarkan indikator BB/U
10. Persentase Balita gizi kurang dengan atau tanpa stunting yang mengalami perbaikan status gizi
berdasarkan indikator BB/U dan BB/PB atau BB/TB
47
Monev dilakukan berkesinambungan selama proses penerimaan MT

Garis besar alur Monev


monev 3 4 dilakukan
1 • Mendapatkan
untuk:
informasi dan
2
Sasaran ibu hamil KEK
diidentifikasi melalui ANC Siapa yang
data
Apa saja Aspek yang di
rutin, dikonfirmasi masuk
kriteria dan ditangani
Kapan Monev
dilakukan Monev
melakukan Monev pelaksanaan
 Tim pelaksana
sesuai tatalaksana  harian  Konsumsi MT lokal harian
pada Ibu hamil
(puskesmas) kegiatan
 mingguan
Sasaran Balita
diidentifikasi melalui  bulanan  Peningkatan BB sesuai
 Pengelola
program di
• Bahan
usia kehamilannya
pengukuran rutin,
dikonfirmasi masuk
 Berat Badan Bayi Lahir
Dinkes pengambila
Kab/kota,
kriteria dan ditangani  Konsumsi MT lokal harian
pada Balita
Dinkes Provinsi, n keputusan
sesuai tata laksana
 Peningkatan BB Balita
Pusat
(Berjenjang)
• Perbaikan
Nakes/kader dibekali  Perbaikan status gizi
panduan ANC dan panduan Balita pelaksanaa
pemantauan tumbuh
kembang n
Monev dilakukan dengan formulir • Mengetahui
(lampiran)
Monev dilakukan di lokus pelaksanaan kegiatan PMT tingkat
lokal keberhasila
4
n kegiatan 8
LAMPIRAN

Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal untuk


Balita
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Balita Bulan 2

Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom MINGGU 1
yang tersedia setiap kali Balita menerima dan mengkonsumsi makanan
tambahan MINGGU 2
Nama Anak :
Nama Ibu/Orang tua :
Usia Anak MINGGU 3
Jangka Waktu Penerimaan MT :… … … hari
MINGGU 4
Bulan 1
MINGGU 1

MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1

MINGGU 3
MINGGU 2

MINGGU 4
MINGGU 3

MINGGU 4

13
LAMPIRAN

Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal di Ibu Hamil
KEK
Bulan 2
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Ibu hamil
KEK MINGGU 1
Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom
yang tersedia setiap kali Ibu menerima
Nama : dan mengkonsumsi makanan MINGGU 2
tambahan
Ibu Usia :
Ibu :
MINGGU 3
Usia kehamilan dalam : har
minggu Jangka Waktu i
MINGGU 4
Bulan 1
Penerimaan MT
MINGGU 1

MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1

MINGGU 3 MINGGU 2

MINGGU 4
MINGGU 3

MINGGU 4

14
Monev Mingguan: C atatan PMT lokal dan Pemantauan BB
Balita

15
Monev Bulanan: C atatan PMT lokal dan Pemantauan BB Ibu Hamil
KEK

16

Anda mungkin juga menyukai