DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
ABSTRAK
ABSTRACT
Eating habits do people in Bengkulu Serawai are lacking in terms of health. This
relates to the animal side dish dish usually cooked using coconut milk as
complementary, and other habits that often consume fried foods. Within a week of
community Serawai usually cook food using coconut milk 3-4 times.
This study aims to determine the relationship of milk intake on blood pressure in
people Serawai Puskesmas Ratu Agung City of Bengkulu.
This research is an analytic survey with cross-sectional approach using correlation
test on 64 samples were aged 18-65 years. Sampling using purposive sampling.
Milk intake data obtained through a 24-hour food recall and blood pressure data
obtained through examination with tensimeter.
The results showed that the average intake of milk consumed by people Serawai
excess namely 70.32 g / hr, 129.20 mm Hg in systolic blood pressure were
categorized prehpertensi, 85.48 mmHg diastolic blood pressure are also included in
the classification of prehypertension. The results showed a significant relationship
between the intake of milk on blood pressure in people Serawai Puskesmas Ratu
Agung City of Bengkulu with p value of systolic = 0.000 and p value diastolic =
0.035 with power relations being and the positive direction (r = 0.425) systolic (r =
0.264) diastolic means higher milk intake the higher the blood pressure.
rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempu ujian akhir ahli madya gizi (DIII) pada Poltekkes Kemenkes
Bengkulu” Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penelitian ingin mengucapkan banyak
Bengkulu.
ini.
5. Ibu Desri Suryani, SKM, M.Kes selaku dosen penguji II dalam penyusunan
6. Para dosen dan seluruh Staf pengajar di Ahli Madia Gizi (DIII) gizi yang
untuk penulis
kritik dan saran agar dapat membantu perbaikan selanjutnya, Terima kasih.
Semoga amal kebaikan Anda semua mendapat imbalan yang luar biasa dari
Allah SWT, dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
4.2 Distribusi Tekanan Darah (Sistolik dan Diastolik) pada Masyarakat Suku
4.3 Hubungan Asupan Santan dengan Tekanan Darah (Sistolik dan Diastolik) pada
sering terjadi karena tekanan aliran darah pada dinding arteri yang tinggi dan
darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik sama atau diatas
Peningkatan tekanan darah dalam jangka waktu lama di dalam arteri dapat
tekanan darahnya dan biasanya tanpa ada keluhan yang khas sehingga penyakit
dan 47% terjadinya stroke dan penyakit jantung iskemia. Penyakit penyerta
berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5
juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya
(Infodatin,2014). Hasil data Riskesdas 2013 menunjukkan Pravelensi
peningkatan dari hasil pengukuran pada umur diatas 18 tahun yang mengidap
Kota Bengkulu pada tahun 2016 yang mengidap hipertensi mencapai 5.204
yaitu puskesmas Ratu Agung dari 3 puskesmas yang berada diwilayah kerja
orang pada tahun 2015 dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar
lemak pada dinding pembuluh darah hal ini dapat terjadi karena dalam
tubuh, pelarut dalam vitamin A,D,E, dan K agar dapat diserap oleh tubuh, dan
Hasil SDT 2014 menunjukkan rerata konsumsi dan proporsi penduduk yang
mengkonsumsi kelompok minyak, lemak dan olahannya sebesar 37,4 gram per
orang perhari. Kelompok minyak, lemak dan olahannya terdiri dari minyak
kelapa sawit dan minyak kelapa, kelapa dan olahannya meliputi santan cair,
kelapa, daging kelapa muda, santan instan cair, santan instan bubuk, kelapa
dengan nilai p=0,024. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Fathina
(Fathina,2007).
mengkonsumsi santan kelapa sebesar 56,2% dan pada kasus control sebesar
mengkonsumsi santan kelapa, risiko terjadinya hipertensi 3,8 kali lebih besar
serta penelitian yang dilakukan (Tuminah & Sihombing, 2015) bahwa asupan
yang salah satunya adalah penyakit hipertensi, sehingga hal tersebut dapat
Masyarakat suku serawai adalah salah satu suku bangsa melayu yang
dikota Bengkulu semakin tahun semakin bertambah, menurut data BPS (2000)
13% dari total penduduk diperkirakan saat ini terdapat ≥ 27000 masyarakat
suku serawai yang menetap di Kota Bengkulu, salah satu kecamatan yang
adalah 50611 jiwa yang terdiri dari berbagai suku diantaranya Suku Serawai.
2017).
masih kurang untuk dalam hal kesehatan.Hal ini berkaitan dengan hidangan
lauk hewani yang biasanya dimasak dengan menggunakan santan kental sebagai
makanan menggunakan santan 3-4 kali/ minggu (Melalatoa, 1995). Hal ini
diperkuat dengan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis melalui
Sehingga hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk meniliti hubungan
asupan santan pada masyarakat Suku Serawai Wilayah kerja Puskesmas Ratu
penelitian ini adalah hubungan asupan santan terhadap kejadian tekanan darah
pada masyarakat Suku Serawai wilayah kerja puskesmas Ratu Agung Kota
Bengkulu.
Kota Bengkulu.
Bengkulu.
ditunjukkan oleh alat ukur ini biasanya dua kategori yaitu tekanan sistolik
terbagi menjadi dua macam, yaitu hipertensi (tekanan darah tinggi) dan
gaya hidup dan pola makan yang kurang tepat seperti makan fast food
dan junk food yang kaya lemak, makanan asinan, ditambah malas
tekanan darah. Ketiga, kelainan fungsi ginjal dimana ginjal tidak dapat
terjadi pada ginjal yaitu melalui pelepasan hormon rennin jika tekanan
(Ridwan, 2009).
2.2 Hipertensi
jantung keseluruh anggota tubuh. Alat ukur tekanan darah disebut tensi
darah. Angka yang ditunjukkan oleh alat ukur ini biasanya dua kategori
(systole) atau lebih yang diukur ketika kita sedang duduk dan tekanan
memiliki tekanan darah tingi atau diatas rata-rata. Seseorang dapat juga
yang diukur sebanyak tiga kali pengukuran dan tekanan darah tersebut
tekanan darah yang meningkat secara kronis. Penyakit ini terjadi tanpa
ginjal (Ridwan,2009).
Stephen Hales yang mengukur tekanan darah kuda pada tahun 1711.
pada tubuh manusia adalah Riva Rocci pada permulaan abad ke-20.
(Ridwan, 2009).
sebagai berikut
antara <120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolic atau
(Ridwan,2009).
kelainan pada organ target terutama organ vital. Selain itu adanya sidrom
serta obesitas. Oleh karena itu, orang yang menderita hipertensi biasanya
pemakaian obat tertentu seperti pil KB. Selain itu, tumor pada kelenjar
2009).
terjadinya hipertensi. Jika kadar garam dalam makanan diatas 5,8 gram
hipertensi. Selain itu terdapat korelasi antara hipertensi dengan usia yang
hipertensi. (Ridwan,2009).
Secara garis besar, orang yang menderita hipertensi diakibatakan
oleh volume pukulan jantung (cardiac output) yaitu jumlah volume darah
karena itu, pola makan yang kurang sehat dengan tidak memperhatikan
1. Faktor Keturunan
(Rina,2015).
2. Usia
Umumnya tekanan darah pada seseorang akan bertambah
3. Obesitas
Berat badan adalah salah satu yang paling erat kaitannya
4. Stres
Hubungan stress dengan hipertensi melalui aktivitas saraf
bereaksi (Rina,2015).
5. Faktor Rokok
Merokok dapat mempermudah terjadinya penyakit jantung.
cepat. (Rina,2015)
garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
2. Syarat Diet
(2 g)
Tanaman ini mulai berbuah pada umur 6 sampai 7 tahun, tapi pada beberapa
daerah tertentu sudah mulai berbuah pada umur 5 tahun. Bunga betina tanaman
kelapa akan dibuahi pada waktu 13 sampai 24 hari setelah berkembang dan
Tanda-tanda buah kelapa yang cukup masak untuk dipungut yaitu : kulit
apabila buah tersebut diguncang maka air di dalamnya berbunyi, berat rata-rata
telah menurun. Jika kelapa yang dipetik terlalu tua akan memberikan hasil
kopra yang kurang baik, meskipun kadar minyaknya tinggi (dry basis kira-kira
75%). Berdasarkan hal ini maka lebih baik memetik kelapa yang sedikit lebih
muda daripada terlalu tua, karena selain menghasilkan kopra yang kurang baik
tetapi kelapa yang sudah tua juga muda berkecambah terdapat enzim-enzim
melainkan berwarna kelabu dan kopranya sukar kering, dan juga serabut kelapa
Daging buah kelapa yang sudah masak dapat dijadikan kopra dan bahan
makanan, daging buah kelapa merupakan sumber protein yang penting dan
sudah dicerna. Daging buah kelapa yang sudah masak dapat diolah menjadi
santan (juice extract), dimana santan kelapa ini dapat dijadikan bahan
pengganti susu atau dijadikan minyak. Kandungan gula pada santan daging
buah kelapa kurang dari 1%. Karena itu santan kelapa tidak dapat dijadikan
alkhol. Selain itu telah dapat diisolasi komponen rafinosa, sukrosa, fruktosa,
dehydrogenase, katalase, dan pospatase. Enzim ini pada buah yang sudah
lemak bebas dan mempercepat oksidasi pada asam lemak tidak jenuh yang
lapisan kulit ari tipis berwarna cokelat disisi luarnya yang bersentuhan dengan
tempurung kelapa. Ada banyak produk turunan yang dapat dihasilkan dari
daging buah kelapa antara lain minyak kelapa mentah (crude coconut oil),
bungkil kelapa (copra cake), virgin coconut oil (VCO), kelapa parut
(desiccated coconut), dan produk penting lainnya yang dihasilkan dari daging
Santan dihasilkan dari daging buah kelapa segar yang telah diparut,
dicampur 15%-25% air, kemudian diperas. Kandungan nutrisi yang ada pada
santan membuatnya tidak hanya sebagai penyedap rasa masakan, namun juga
Santan kelapa merupakan suatu cairan berwarna putih seperti susu yang
diperoleh dari hasil pengepresan atau pemerasan dari buah kelapa yang telah
diparut dengan penambahan atau tanpa air. Dengan adanya penambahan air
tersebut maka akan mempengaruhi komposisi dari santan kelapa itu sendiri.
buah kelapa dan ini adalah lemak jenuh yang perlu dihindari karena dalam
Lemak kelapa terdiri dari 90% asam lemak jenuh. Asupan lemak jenuh ini
lemak yang utama didalam lemak kelapa adalah asam lemak laurat (12:0)
dengan persentase 46%, asam miristat (14:0) dengan persentase 17% dan asam
palmitat (16:0) dengan persentase 9% dan 10% terdiri dari asam lemak tak
jenuh. Hal ini berbeda dengan minyak zaitun yang terdiri dari 87% asam lemak
tak jenuh. Bahkan ketika membandingkan lemak kelapa dengan makanan lain
yang tinggi lemak jenuh, seperti mentega, lemak kelapa memiliki proporsi
yang lebih tinggi yaitu 90% lemak jenuh dan mentega hanya sebesar 66%.
termasuk lemak trans harus dibatasi maksimal 10 E%. Telah ditemukan bahwa
karena asupan lemak jenuh adalah salah satu factor yang mempengarhi kadar
kolesterol paling tinggi. Kolesterol dalam darah dapat diukur dalam TC, LDL,
HDL,VLDL. LDL biasanya disebut sebagai kolesterol jahat karena fakta yang
ada bahwa LDL ini dapat terakumulasi dalam dinding pembuluh darah dan
membentuk plak yang dapat menyebabkan hipertensi dan pada gilirannya dapat
nilai p= 0,024. Hasil Penelitian yang dilakukan Fathina (2007) di Klinik Rawat
Jalan RSU Kodia Semarang bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan
nilai p= 0,00 antara asupan lemak dengan hipertensi yang artinya asupan lemak
yang terbiasa mengkonsumsi santan kelapa sebesar 56,25 % pada kasus kontrol
sebesar 43,8%. Pada penelitian Idham tersebut, proporsi kasus yang terbiasa
kelapa. Dalam penelitian Mujib ini dapat disimpulkan bahwa risiko terjadinya
hipertensi pada responden yang sering mengkonsumsi santan kelapa 3.8 kali
santan kelapa. . Hasil penelitian yang dilakukan (Tuminah & Sihombing, 2015)
Menurut sumbernya lemak dapat berasal dari makanan yang kita konsumsi
sehari-hari, baik dari sumber nabati maupun hewani. Secara umum (kecuali
asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak jenuh tunggal, sebaliknya lemak
(Mujib,2006)
bagian dari wilayah Bengkulu bagian Selatan maka orang suku serawai sering
maksudnya adalah cabang dua buah sungai yaitu sungai Musi dan sungai
2. Kata Serawai berasal dari kata Seran. Kata Seran sendiri diartikan celaka,
hal ini dihubungkan dengan legenda anak raja dari hulu yang dibuang
karena terkena penyakit menular. Anak raja ini dibuang ke sungai dan
negeri.
3. Kata Serawai berasal dari kata Selawai yang berarti gadis atau perawan.
Pendapat ini berdasarkan pada cerita yang mengatakan bahwa suku Serawai
Sebah (penduduk asli pesisir pantai Bengkulu) dan istrinya adalah seorang
puteri atau gadis yang berasal dari Lebong. Dalam bahasa Rejang dialek
dinamakan Serawai.
Dari tiga pendapat diatas belum dapat dipastikan apa sebenarnya arti
kata Serawai tersebut., ada sebagian orang yang mengatakan bahwa Serawai
berarti “satu keluarga”, hal ini tidak mengherankan apabila dilihat rasa
bercocok tanam padi di sawah. Tidak jarang masyarakat suku Serawai juga
mengusahakan tanaman perkebunan seperti cengkeh, kopi, kelapa dan karet.
hari umbi yang memiliki arti bahwa pada hari itu adalah hari yang baik bagi
memperoleh hasil yang banyak. Kemudian hari buah, yaitu diatikan baik
lemaknya seperti daging sapi atau ayam. Adapun beberapa makanan khas
Serawai antara lain : gulai rebung asam dengan kepala ikan, gulai umbut
rotan dan bunga kembaang, gulai umbut lipai, gulai kacang panjang dan
terong, gulai daun pakis, serta gulai remis. Gulai sendiri bagi masyarakat
Hal ini dikarenakan pohon kelapa yang dijadikan tanaman pekarangan lah
yang membuat suku Serawai hampir setiap hari mengolah bahan makanan
yang menggali atau menanyakan apa saja yang dimakan dan diminum
responden selama 24 jam yang berlalu baik yang berasal dari dalam
rumah maupun di luar rumah. Metode Recall ini paling sering digunakan
(Kusharta&Supariasa 2014).
dimakan 24 jam yang lalu. Makanan dapat berupa makanan utama dan
3. Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan zat-zat gizi tertentu. Zat
mineral.
responden
individu sehingga dapat dihitung asupan energy dan zat gizi sehari
gizi
makanan.
8. Dapat digunakan bagi orang yang buta huruf maupun yang melek
huruf
24 jam lalu
Suku Serawai
Tekanan Darah
Pola Hidup
Keturunan
Lemak Jenuh
Usia
Obesitas
Stress
Faktor Rokok
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
2.9 Hipotesis
penelitian survei analitik ini, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek
Tahun 2018.
(Notoatmodjo,2012).
2,53+1,85
=[ 0,5 𝐼𝑛 [(1+0,53)/(1−0,53)]]² + 3
4,38
= [0,5901]² + 3
=[7,42]²+3
=58.05 + 10%
=58,05 + 5,80
= 63,85= 64 sampel
Keterangan :
sampel minimal sebesar 58,05 sampel. Sampel yang akan digunakan adalah
sampel yang akan digunakan adalah 64 orang untuk menghindari drop out.
Bengkulu.
tidak memenuhi kriteria inklusi dan tidak diambil atau harus dikeluarkan dari
studi atau penelitian. Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain :
cara wawancara menggunakan form food recall 3x24 jam, dan data
darah digital.
b. Data Sekunder
dari Dinas Kesehatan Kota dan buku sistem Pencatatan dan Pelaporan
3. Food model
sebagai berikut :
kembali untuk memastikan apakah semua data sudah benar dan siap
dianalisis.
a. Analisis Univariat
variabel.
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
judul, survei awal yang dilakukan pada bulan November 2017 dan
penelitian yaitu dengan pencatatan data awal nama, jenis kelamin, alamat
nutrisurvey.
pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (siku lengan
bagian dalam) jangan terlalu ketat atau terlalu longgar, setelah itu tekan
ini, data yang dikumpulkan data primer. Data Primer yaitu data yang
responden, asupan makan responden, data yang diperoleh ini terdiri dari
laki-laki sebanyak 19 responden, dan perempuan sebanyak 45 responden,
komputer.
asupannya lebih banyak “over estimate” dan bagi responden yang gemuk
penelitian ini terdapat beberapa faktor resiko dan hanya beberapa yang
teori dengan kejadian tekanan darah yang diteliti. Beberapa variabel yang
tekanan darah
(tekanan darah).
tekanan darah sistolik terendah yaitu 104 mmHg dan tertingi yaitu
Variabel n r p value
Asupan santan terhadap 64 0,425 0,000
tekananan darah sistolik
Asupan santan terhadap 64 0,264 0,035
tekanan darah diastolik
kelapa yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas
2015).
proporsi yang lebih tinggi asam lemak jenuh (90%) dari pada
lemak jenuh.
pada dinding arteri yang tinggi dan terjadi secara konsisten (Appel
ditunjukkan oleh alat ukur ini biasanya dua kategori yaitu tekanan
fungsi ginjal juga dapat meningkatnya volume darah, hal ini dapat
tekanan darah.
2014)
4.2.2 Bivariat
a. Hubungan Asupan Santan Terhadap Tekanan Darah (Sistolik
dan Diastolik) pada Masyarakat Suku Serawai Wilayah Kerja
Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu.
Analisis menggunakan uji statistik korelasi
Sumenep. (p=0,001).
tekanan darah.
atau yang dikenal sebagai lipid, memasok tubuh dengan energi dan
kita konsumsi dan sebagian lagi diciptakan oleh tubuh sendiri, jika
berikut :
Bengkulu memiliki asupan santan dengan rerata asupan santan 70,32 g/hari
tekanan darah sisitolik 129,20 mmHg dan rerata tekanan darah diastolik
85,48 mmHg.
darah (sistolik dan diastolik) pada masyarakat Suku Serawai wilayah kerja
6.2 Saran
santan kelapa, agar tidak dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, F. 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi
pada Suku Serawai di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota
Bengkulu.Skripsi.Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Bengkulu.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2014. Buku Studi Diet Total :
Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia.Kemenkes. Jakarta.
Churniawati, L., Martini, S., & Wahyuni, C. 2014. Prehipertensi pada Obesitas
Abdominal.Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 9 (4) : 293-299.
Fathina, UA. 2007. Hubungan Asupan Sumber Lemak dan Indeks Massa Tubuh
(IMT) dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi.Skripsi.Universitas
Diponegoro. Semarang.
Farhikhtah, A., & Grahn, E. 2013. Does coconut fat have beneficial effects on
blood cholesterol in healthy adults ? - a systematic review.Essay.University
of Gothenburg. Swedia.
Fitriana, R., Lipoeto, N., & Triana, V. 2012. Faktor risiko kejadian hipertensi pada
remaja di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 7 (1) :10–15.
Kartikasari, AN. 2012. Faktor Risiko Hipertensi pada masyarakat di desa Kabongan
Kidul Kabupaten Rembang.Skripsi.Universitas Diponegoro. Semarang.
Kusama, A,.& Simpala, M. 2015. Save The Tree Of Life Potensi Sektor Kelapa
Indonesia. Bypass. Bogor.
Mujib, H. 2006 .Hubungan Pola Konsumsi Santan Kelapa dan Minyak Kelapa
dengan Kejadian Hipertensi di Pusksmas Pulau Masalembu
Kab.Sumenep.Skiripsi.Universitas Airlangga. Surabaya.
Proverawati A, Wati EK. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan.Nuha Medika. Yogyakarta.
Tuminah, S., & Sihombing, M. 2015. Frequent coconut milk intake increases the
risk of vascular disease in adults. Universa Medicina34(2) : 149–158.
USDA. 2004. USDA National Nutrient Database for Standard Reference, 32.
World Health Organization. 2014. World Health statistics 2014. World Health
Organization.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Kepada Yth
Calon Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, setelah membaca dan memahami
TAHUN 2018”
Kebersediaan saya menjadi responden atas kemauan saya sendiri dan tanpa
ada paksaan dari pihak maupun karena saya memahami bahwa data dan informasi
yang saya berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
keperluan demi pengembangan ilmu gizi serta tidak akan merugikan bagi saya
Responden
(.................................)
Lampiran 3
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
Nama Lengkap :……………………………………………..
Alamat Rumah : ……………………………………………..
Jenis Kelamin : ……………………………………………..
Suku : ……………………………………………..
Tanggal : ……………………………………………..
Hari ke (Minggu) : I/II/III/IV/V/VI/VII
Usia : ……………………………………………..
TD (Tekanan Darah): ……………………………………………..
Makan Pagi
Snack Pagi
Makan Siang
Snack Siang
Makan Malam
Snack Malam
Lampiran 4
Tabel Kandungan Zat Gizi Santan Kelapa