Ria Anggraini
Bp 1820322005
PENILAIAN PENGESAHAN
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
• Pada setiap proses perencanaan program
pangan dan gizi setidak-tidaknya terdapat
empat langkah pokok yang harus dilalui.
1. Penilaian status kini
2. Penetapan tujuan dan sasaran
3. Penyusunan strategi program
4. Penahapan pelaksanaan
1. Penilaian status kini
• ada langkah ini harus dilakukan upaya untuk mengetahui
atau menilai situasi atau masalah yang sedang dihadapi.
Pengamatan situasi kini dapat dilakukan dengan cara
pengamatan langsung di lapangan atau dengan
mengumpulkan informasi/data dari laporan-laporan atau
publikasi yang ada.
2. Penetapan Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan pada penemuan dan pengetahuan yang dimiliki
serta hasil dari analisis situasi kini, maka dapat dirumuskan
tujuan yang akan dicapai serta sasarannya. Sesuatu yang
ingin dituju atau tujuan mencerminkan suatu kebutuhan
dasar yang hendak dicapai. Dalam beberapa hal perlu
dilakukan proyeksi – proyeksinya ke masa mendatang.
Kemudian dari apa yang ingin dicapai tersebut dapat
dijabarkan ke bentuk sasaran (target) yang merupakan
wujud nyata dari kebutuhan dasar yang harus dicapai oleh
pembangunan.
HIRARKI PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
KEBIJAKAN GIZI KESMAS
DAN MASYARAKAT
Identrifikasi
kebijakan Penyusunan
(identificatiton Agenda (agenda
of policy setting)
problems
Evaluasi Perumusan
kebijakan (policy kebijakan (policy
evaluasi formulation)
Pengesahan
Implementasi
kebijakan
kebijakan (policy
(legimating
implementation
policy
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PERBAIKAN GIZI
Kebijakan upaya perbaikan gizi dikembangkan & diarahkan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat,. Kebijakan yang dilakukan bersifat penyelamatan (rescue), pencegahan “lost
generation”, & pembaharuan (reform). Untuk itu maka kebijakan harus menjangkau
berbagai faktor yaitu:
KEBIJAKAN JANGKA PENDEK,
Kebijakan diarahkan pada peningkatan upaya
penanggulangan kasus pemulihan keadaan
gizi anak, penurunan kematian akibat gizi
buruk dan peningkatan mutu sumberdaya
manusia melaui peningkatan keadaan gizi
masyarakat
• Peningkatan aksebilitas pangan yang beragam melalui peningkatan ketersediaan dan aksesibiltas pangan yang
difokuskan pada keluarga rawan pangan dan miskin.
2
• Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan melalui peningkatan pengawasan keamanan pangan yang
difokuskan pada makanan jajanan yang memenuhi syarat dan produk industri rumah tangga (PIRT) tersertifikasi
3
• Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat dan peran
pimpinan formal serta non formal, terutama dalam peribahan perilaku atau budaya konsumsi pangan yang
difokuskan pada penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal, perilaku hidup bersih dan
4 sehat, serta merevitalisasi posyandu.
• Penguatan kelembagaan pangan dan gizi melalui penguatan kelembagaan pangan dan gizi di tingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten dan kota yang mempunyai kewenangan merumuskan kebijakan dan program bidang
pangan dan gizi, termasuk sumber daya serta penelitian dan pengembangan. Untuk pelaksanaan kebijakan dan
5 strategi di tingkat provinsi
KEDAULATAN
KEMANDIRIAN
KETAHANAN
KEAMANAN
MANFAAT
PEMERATAAN
BERKELANJUTAN
KEADILAN
PROGRAM-PROGRAM
KETAHANAN PANGAN
Kementerian Pertanian
Program intervensi produksi dan konsumsi keanekaragaman
pangan, makanan bergizi, seimbang dan aman.
Pemerintah Daerah
Komitmen dalam realisasi program intervensi dimasing-
masing daerah pemerintahannya masing-masing.
FAKTOR STRATEGIS YANG MEMPENGARUHI
PERUMUSAN KEBIJAKKAN
FAKTOR POLITIK
FAKTOR ADMINISTRASI
FAKTOR TEKNOLOGI
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
DAERAH NASIONAI
KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
PRESIDEN
KEPALA DAERAH,
KEPUTUSAN KEPUTUSAN
KEPALA DINAS, MENTERI, DIRJEN
Peran Pemerintah Pusat , Provinsi, Dan Kabupaten Kota
Dalam Penyusunan Kebijakan Gizi Kesmas Dan Pangan