REPRODUKSI
Ria Anggraini1
Abstrak. Pelayanan antenatal care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang
profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil beserta janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal
care yang dilakukan secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan risiko yang
mungkin timbul selama kehamilan, sehingga kelainan dan risiko tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat1.
Hasil beberapa survei penerapan antenatal care menunjukansalah satu kendala utama penerapan antenatal care
adalah lemahnya manajemenpenerapan antenatal care di Puskesmas Dalam kurun waktu beberapa tahun ini
diharapkanimplementasi antenatal care dapat berjalan sesuai standar. Metode yang digunakan adalah Literature
Review dengan menggunakan penelusuran melalui google scolar dan portal garuda, dengan kurun waktu sejak tahun
2014 sampai 2019, pada artikel ilmiah yang membahas implementasi, kinerja petugas antenatal care di Puskesmas.
Hasil: dari 6 artikel yang direview didapatkan bahwa faktor sumber daya manusia yaitu petugas pelayanan
antenatal care yang kurang dan keterbatasan ketersedian peralatan laboratorium serta kurangnya dukungan dari
pimpinan puskesmas dan para actor pemangku kebijakan.
Kata kunci: Antenatal care, implementasi, kinerja
Abstrack. Antenatal care services are health services provided by professional health workers to improve the
health status of pregnant women and their fetuses. Antenatal care services that are carried out regularly and
comprehensively can detect early abnormalities and risks that may arise during pregnancy, so that these disorders
and risks can be overcome quickly and appropriately1. The results of several surveys of antenatal care
implementation show that one of the main obstacles to the implementation of antenatal care is the weak management
of antenatal care implementation at the Puskesmas. Within a few years, it is expected that the implementation of
antenatal care can run according to standards. The method used is Literature Review by using a search through
Google Scolar and Garuda Portal, with a period from 2014 to 2019, in scientific articles that discuss implementation,
performance of antenatal care officers at the health center. Results: From the 6 articles reviewed, it was found that
human resource factors were lack of antenatal care service personnel and limited availability of laboratory
equipment as well as lack of support from puskesmas leaders and policy makers.
Keyword: Antenatal care, Implementation, Performance
1. PENDAHULUAN
AKI (Angka Kematian Ibu) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan
masyarakat dan ditetapkan sebagai salah satu tujuan Sustainable Development Of Goals
(SDG’s). Setiap harinya, terdapat 380 ibu didunia meninggal akibat penyakit atau komplikasi
terkait kehamilan dan persalinan1. Indonesia merupakan salah satu Negara ASEAN dengan
angka kematian ibu tertinggi yaitu mencapai 305/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut
merupakan 5 kali dari angka kematian ibu di Vietnam dan 9 kali dari angka kematian ibu di
Malaysia2. Oleh karena itu, angka kematian ibu masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat dan salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan.
Kementerian kesehatan menyebutkan bahwa salah satu solusi efektif untuk menurukan
angka kematian ibu yaitu dengan cara meningkatkan pertolongan persalinan yang dilakukan
oleh tenaga medis terlatih yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Di samping itu,
dibutuhkan partisipasi serta kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan di
fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan (Pemeriksaan Antental Care).
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu
menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif,
serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.3
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil beserta janin
yang dikandungnya. Pelayanan antenatal yang dilakukan secara teratur dan komprehensif
dapat mendeteksi secara dini kelainan dan risiko yang mungkin timbul selama kehamilan,
sehingga kelainan dan risiko tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat1. Pelayanan
antenatal dinilai berkualitas apabila pelayanan antenatal tersebut telah memenuhi standar
yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu 10 T (timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/ LiLa), ukur tinggi fundus uteri,
tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan
pemberian imunisasi tetanus bila diperlukan, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan
laboratorium sederhana (rutin/khusus), tatalaksana/penanganan kasus, temu wicara/
konseling)3.
Melihat masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia, penulis tertarik untuk
menulis bagaimana implementasi pelaksanaan ANC di Indonesia khususnya pelayanan ANC
di fasilitas dasar yaitu Puskesmas sebagai ujung tombak kesehatan dasar masyarakat. faktor
apa saja yang mendukung dan menghambat implementasi pelayanan ANC di beberapa
Puskesmas di wilayah Kabupaten di Indonesia.
2. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review. Sumber data
penelitian berasal dari literatur yang telah dipublikasikan di Google Scholar dan Portal Garuda.
Artikel penelitian terpublikasi yang meneliti mengenai implementasi Antenatal Care di
Puskesmas dengan waktu publikasi yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. dengan
kata kunci yang digunakan adalah Antenatal Care, implementasi, kinerja. Selanjutnya data dan
informasi dikumpulkan dari artikel lalu ditabulasi. Kelayakan diputuskan secara independen.
Proses pencarian mendapatkan 7 artikel yang memenuhi syarat.
Googlescholar:278
Portal garuda: 33
Hanya jurnal yang menganalisi
implementasi antenatal care di
Puskesmas
ull
32 artikel
4. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi pelayanan
antenatal care masih belum optimal hal ini di karenakan kurangnya sumberdaya.manusia
(petugas pelayanan Antenatal Care), terbatasnya pelayanan laboratorium khususnya kasus HIV,
IMS dan Hepatitis B, kurangnya dukungan dari pimpinan puskesmas dan actor pemangku
kebijakan. Selain itu, tidak adanya arahan dan bimbingan teknis kepada petugas membuat
implementasi pelayanan antenatal care belum sepenuhnya sesuai dengan standart 10T yang telah
di tetapkan oleh pemerintah.
Daftar Pustakan
1. WHO. Maternal Mortality. 2018 https://www.who.int/news-room/fact sheets/detail/maternal-
mortality)
2. Survey Penduduk Antar Penduduk. 2015, Angka Kematian Ibu Turun Menjadi 305
2015.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/12/10/2015-angka-kematian-ibu-turun-
menjadi-305
3. Kementerian kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pemantauan wilayah Setempat
Kesempatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), Dirjen Binkesmas. Jakarta. 2010
4. Nasir, M., Haeruddin dan Ahri,R.A. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Bidan Desa Dalam
Meningkatkan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Kabupaten Halmahera
Tengah.Universitas Muslim Indonesia, Makassar. 2017
5. Kusyanti,F., dan Maydianasari. Studi Kasus Kinerja Bidan Dalam Pelaksanaan Antenatal
Care (Anc) Terpadu Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Jawa
Tengah. Jurnal Medika Respati. Vol. 14.
6. Mikrajab, M.A., Rahcmawati. Analisis Kebijakan Implementasi Antenatal Care Terpadu
Puskesmas Di Kota Blitar. Dinkes vol.19. 2016
7. Dhefy, F.N dan Marom, A. Implementasi Program Kesehatan Ibu Dan Anak Bidang
Pelayanan Antenatal Care Dan Nifas Di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang. Universitas
Diponegor2o. 2017
8. Monica, F.H., Ainy, A., dan Rahmawati, A. Implementasi Program Antenatal Terpadu Di
Pu8. skesmas Tanjung Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Dengan Pendekatan Balance
Scorecard.jurnal ilmu kesehtan masyarakat vol.6. 2015
9. PW kusuma, R., Suparwati, A., dan W Putri, A. Analisis faktor yang mempengaruhi kinerja
Bidan dalam pelayanan antenatal care di Puskesmas kagok kota semarang. Jurnal kesehatan
Masyarakat Vo.4 No.6. 2016