Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN

PROTEIN DENGAN STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN


BUNGO PASANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

Ria Anggraini
Bp 1820322005

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019
Pendahuluan
1. Latar belakang
• Peningkatan usia harapan hidup merupakan salah satu dampak dari
perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat dan
tercermin dari semakin meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia
(lansia) dari tahun ke tahun.
• Seiring dengan populasi lansia di Indonesia yang semakin meningkat,
berbagai masalah kesehatan dan penyakit yang khas terdapat pada
lansia akan meningkat.
• pemberian nutrisi yang optimal merupakan kunci bagi kesembuhan
penyakit, khususnya pada lanjut usia dengan masalah multi
patologinya yang secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi asupan zat gizi dan menimbulkan berbagai macam
masalah gizi (Purba, 2005).
• Pengaturan jumlah makanan sebagai sumber energi harus mengandung
semua unsur gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin
air dan serat dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan lansia
serta harus seimbang dalam komposisinya (Maryam, 2008).
• Pola makan yang tidak seimbang antara asupan dengan kebutuhan baik
jumlah maupun jenis makanannnya dapat menyebabkan kegemukan
ataupun malnutrisi (Nugroho, 2008).
• Penelitian di Denpasar menunjukkan setengah sampel mengalami
permasalahan dalam status gizi, yaitu lansia mengalami status gizi lebih
sebesar 14,64%; status gizi normal 43,9%; dan status gizi kurang 41,46%
(Saniawan, 2009). Penelitian terhadap lansia di Kota Padang menyatakan
bahwa sekitar 25,9% berada pada status gizi kurang (Enny dkk, 2006).
• Berdasarkan data Badan pusat statistika (BPS) kota padang 2018
Kelurahan bungo pasang memiliki jumlah lansia dengan umur ≥ 60 tahun
sebanyak 945 orang.
2. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara tingkat asupan energi dan protein dengan status gizi
pada lansia di kelurahan bungo pasang kecamatan koto tangah padang

3. Tujuan penelitian
Tujuan umum:
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan energi dan protein dengan
status gizi pada lansia di kelurahan bungo pasang kecamatan koto tangah padang
Tujuan khusus:
1. Mengetahui gambaran status gizi lansia berdasarkan karakteristik lansia (umur,
jenis kelamin dan tingkat pendidikan) , tingkat asupan energi, protein dan
status gizi lansia di kelurahan bungo pasang kecamatan koto tangah padang
2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan energi dengan status gizi
pada lansia di kelurahan bungo pasang kecamatan koto tangah padang
3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan energi dengan status gizi
pada lansia di kelurahan bungo pasang kecamatan koto tangah padang
4. Manfaat penelitian :
a. Bagi peneliti
Hasi penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi peneliti sendiri dalam memahami permasalahan status gizi
lansia dan juga dapat menerapakan dan mengaplikasikanilmu yang pernah
didapat selama kuliah
b. Bagi Instansi terkait
Hasil penelitian ini di harapakan dapat di jadikan bahan masukan dan informasi
untuk perencanaan kesehatan penduduk kelompok lanjut usia bagi Dinas
Kesehatan Kota Padang dan sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan
yang berada di Puskesmas wilayah kerja kelurahan bungo pasang agar dapat
memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran kelompok lanjut usia
tentang pentingnya menjaga asupan gizi yang seimbang, sehingga terwujud
status gizi lansia yang baik, meningkatkan umur harapan hidup, pelayanan
kesehatan dan pelaksanaan posyandu lansia mampu ditingkatkan.
Tinjauan teori
• Tinjauan umum tentang Lansia
a. Definisi lansia
Menurut WHO usia lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas.
B. Batasan lansia
WHO menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis/biologis menjadi 4
kelompok yaitu usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59, lanjut usia
(elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 –90 tahun, dan usia
sangat tua (Very old) di atas 90 tahun.
c. Perubahan –perubahan yang terjadi pada lansia
- Perubahan fisik
- Perubahan kardiovaskuler dan rispatori
- Perubahan kognitif
d. Masalah gizi pada lansia
- Malnutrisi
- obesitas
• Tinjuan umum tentang status gizi
a. Definisi status gizi
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara
jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement)
oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis (pertumbuhan fisik,
perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya) (Suyanto,
2009).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
c. Pengukuran status gizi
d. Penentuan status gizi
• Tinjauan umum tentang konsumsi makanan tingkat
- asupan energi
- Asupan protein
Bagan kerangka teori status gizi lansia
Kerangka konsep
• Variabel independen variabel dependen

• Konsumsi
Makanan: Asupan Status gizi lansia
Energi IMT
• Asupan Protein

Karakteristik : Faktor Sosial


Umur Tingkat Pendidikan Pola Hidup
Jenis Kelamin Pekerjaan Aktifitas Fisik
Status Perkawinan Status Tinggal Kebiasaan Merokok
Pengetahuan Gizi Aktifitas Sosial
Riwayat Sakit Aktifitas fisik
Ganguan Suasana Hati
variabel Definisi operasional Alat ukur skala
Status gizi keadaan fisik dari lansia di Timbangan ordinal
Kelurahan Mapanget Barat Pita meteran
Kecamatan Mapanget yang
ditentukan berdasarkan
pengukuran antropometri dengan
menggunakan IMT untuk
Indonesia dengan kategori:
Gemuk : >25 kg/m2
Normal : 18,5 – 25,0 kg/m2
Kurus: <18,5 kg/m2
asupan Jumlah energi yang dikonsumsi Formulir food ordinal
energi dari makanan sehari-hari dalam recall
satuan kall yang diperoleh
dengan metode food recall 24
jam dengan kategori:
Lebih : >120% AKG
Cukup : 80-120% AKG
Kurang : <80% AKG
Variabel Definisi operasional Alat ukur skala
Asupan Jumlah Protein yang dikonsumsi Formulir food ordinal
protein dari makanan sehari-hari dalam recall
satuan kall yang diperoleh
dengan metode food recall 24
jam dengan kategori:
Lebih : >120% AKG
Cukup : 80-120% AKG
Kurang : <80% AKG
Hipotesis penelitian
1. Ada hubungan antara tingkat asupan energi
dengan status gizi pada lansia di kelurahan
bungo pasang kecamatan koto tangah
padang
2. Ada hubungan antara tingkat asupan protein
dengan status gizi pada lansia di kelurahan
bungo pasang kecamatan koto tangah
padang
Metodologi penelitian
1. Jenis penelitian
• Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan
cross sectional.
2. Lokasi dan waktu penelitian
• Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bungo Pasang kecamatan Koto
tangah Kota Padang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan september
2019
3. Populasi dan Sampel
• Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok lansia yang berumur ≥60
tahun yang tercatat sebagai penduduk di Kelurahan Bungo Pasang
• Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara simple random
sampling dan dengan kriteria inklusi yaitu usia ≥ 60 tahun, tidak demensia
dan/atau mampu diajak berkomunikasi , mampu merentangkan kedua
tangannya dan terdaftar atau tercatat sebagai warga di wilayah penelitian
sedangkan kriteria eksklusinya lansia yang mengalami dimensia/ tidak
mampu dajak komunikasi komunikasi secara baik, lansia yang menderita
penyakit kronis yang membutuhkan diit khusus, ketidakmampuan
merentangkan lengan dengan
4. Instrumen Penelitian
• Instrumen penelitian yang digunakan antara lain:
a. Kuesioner
b. Alat ukur antropometri
• Timbangan berat badan dengan ketelitian 0,1 kg untuk mengukur
berat badan.
• Pita meteran dengan tingkat ketelitian 0,5 cm untuk mengukur
tinggi lutut dalam menentukan estimasi tinggi badan.
c. Formulir recall 24 jam
• Metode recall 24 jam yaitu metode food survey yang dilakukan
dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang
dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu selama 2 hari.
• Alat tulis menulis
• Komputer untuk analisi
• PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data umum
mengenai karekteristik responden, data mengenai asupan energi responden,
data tentang status gizi responden dan data sekunder yaitu data mengenai
jumlah penduduk dan berkaitan dengan situasi umum lokasi penelitian.
• Cara Pengumpulan Data
1. Menggunakan kuesioner untuk mengetahui data umum mengenai
karakteristik lansia berupa identitas.
2. Melakukan survei dengan menggunakan metode food recall 24 jam yang lalu
(selama 2 hari) untuk mengetahui data mengenai asupan energi lansia.
3. Melakukan pengukuran antropometri yaitu pengukuran berat badan dan tinggi
lutut untuk menentukan estimasi tinggi badan menggunakan rumus Chumlea:
• TB laki-laki (cm) = 64,19 - [0,04 x U (th)] + [2,02 x TL (cm)]
• TB perempuan (cm) = 84,88 - [0,24 x U (th)] + [1,83 x TL (cm)]
• Untuk mengetahui status gizi responden menggunakan rumus Indeks massa
Tubuh (IMT):
• ANALISA DATA
• Untuk menganalisis jumlah asupan energi dari makanan,
menggunakan program komputer Nutri Survey.
• Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian ini berupa distribusi dan persentase
pada setiap variabel yaitu meliputi jenis kelamin, status
gizi, tingkat konsumsi energi.
• Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman
untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel pada
tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai