Anda di halaman 1dari 6

makalah home care post partum

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan utama saat ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di
Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan.
Menghadapi masalah ini maka Indonesia mencanangkan program Safe Motherhood yang
mempunyai prioritas pada peningkatan pelayanan kesehatan wanita terutama paada masa
kehamilan, persalinan dan pasca persalinan (post partum). Periode post partum adalah masa
(kira-kira 6 minggu) setelah kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum
hamil, atau disebut dengan puerperium (Patricia W., 2006).
Komplikasi yang sering terjadi pada post partum adalah perdarahan hebat dan infeksi.
Angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu
 jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi
karena kehamilan dan persalinannya (dr.Nugraha, 2007). Saat ini jumlah post partum 1,2%
tiap tahunnya dan angka post partum di Indonesia pada tahun 2009 masih cukup tinggi yaitu
sebesar 228 per 100.000 persalinan (www.republika.co.id).
(www.republika.co.id).
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
 pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan
keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus
 pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan
menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan


kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir,
oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di RS adalah :
1. Pasien dengan COPD
2. Pasien dengan penyakit gagal jantung
3. Pasien dengan gangguan oksigenas
4. Pasien dengan mengalami perlukaan kronis
5. Pasien dengan diabetes
6. Pasien dengan gangguan fungsi perkemihan
7. Pasien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )
8. Pasien dengan terapi cairan infus di rumah
9. Pasien dengan gangguan fungsi persyarafan
10. Pasien dengan AIDS
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
1. Pasien dengan post partum
2. Pasien dengan gangguan kesehatan mental
3. Pasien dengan kondisi Usia Lanjut
4. Pasien dengan kondisi terminal
( Hospice and Palliative care) (Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi Pelayanan Nifas?
2. Bagaimana Jadwal Kunjungan Rumah Pada Masa Nifas?
3. Bagaimana Asuhan Lanjutan Masa Nifas Di Rumah?
4. Bagaimana Pelaksanaan Asuhan Masa Nifas Di Rumah?
5. Bagaimana Pendidikan Kesehatan Masa Nifas?
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu Menjelaskan Definisi Pelayanan Nifas
2. Mampu Menjelaskan Jadwal Kunjungan Rumah Pada Masa Nifas
3. Mampu Menjelaskan Asuhan Lanjutan Masa Nifas Di Rumah
4. Mampu Menjelaskan Pelaksanaan Asuhan Masa Nifas Di Rumah
5. Mampu Menjelaskan Pendidikan Kesehatan Masa Nifas
D. Manfaat Penulisan
Sebagai acuan pembelajaran dalam pengaplikasikan home care pada ibu post partum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pelayanan Nifas
Pelayanannifas merupakan pelayanankesehatan yang sesuai standar pada ibu mulai 6
 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.  Asuhan
masa nifas penting diberikan pada ibu dan bayi,  karena merupakan masa krisis baik ibu
dan bayi.  Enam puluh persen (60%) kematian ibu terjadi setelah persalinan,  dan
50% kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama. Demikian halnya dengan masa
neonatus juga merupakan masa krisis dari kehidupan bayi. Dua pertiga kematianbayi terjadi 4
minggu setelah persalinan, dan 60% kematianbayi baru lahir terjadi 7 hari setelah lahir.
B. Jadwal Kunjungan Rumah Pada Masa Nifas
Kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4 x. Adapun tujuankunjungan
rumah untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir serta mencegah, mendeteksi dan
menangani komplikasi pada masa nifas. Kunjungan rumahmemiliki keuntungan sebagai
 berikut: perawat dapat melihat dan berinteraksi dengan keluarga dalam lingkungan yang
alami dan aman serta perawat mampu mengkaji kecukupan sumber yang ada, keamanan
dan lingkungan di rumah. Sedangkan keterbatasan dari kunjungan rumah adalah memerlukan
 biaya yang banyak, jumlah perawat terbatas dan kekhawatiran tentang keamanan untuk
mendatangi pasien di daerah tertentu.
Jadwal kunjungan rumah pada masa nifas sesuai dengan program pemerintah meliputi:
1. Kunjungan I (6-8 jam postpartum)
Kunjungan I (6-8 jam postpartum) meliputi:
a. Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.
 b. Deteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta lakukan rujukan
 bila perdarahan berlanjut.
c. Pemberian ASI awal.
d. Konseling ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan karenaatonia uteri.
e. Mengajarkan cara mempererat hubungan ibu dan bayi baru lahir.
f. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahanhipotermi.
2. Kunjungan II (6 hari postpartum)
Kunjungan II (6 hari postpartum) meliputi:
a. Memastikan involusiuterus berjalan normal, uterus berkontraksi baik, tunggi fundus uteri di
 bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
 b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
c. Memastikan ibu cukup istirahat, makanan dan cairan.
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda
kesulitan menyusui.
e. Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
3. Kunjungan III (2 minggu postpartum)
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada
kunjungan 6 hari post partum.
4. Kunjungan IV (6 minggu postpartum)
Kunjungan IV (6 minggu  postpartum) meliputi:
a. Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa  nifas.
 b. Memberikan konselingKB secara dini.
C. Asuhan Lanjutan Masa Nifas Di Rumah
1. Prinsip pemberian asuhan lanjutan pada masa nifas di rumah meliputi:
a. Asuhan postpartum di rumah berfokus pada pengkajian, penyuluhan dan konseling.
 b. Pemberian asuhan keperawatan di rumah, perawat dan keluarga dilakukan dalam suasana
rileks dan kekeluargaan.
c. Perencanaan kunjungan rumah.
d. Keamanan
2. Perencanaan kunjungan rumah meliputi:
a. Kunjungan rumah tidak lebih 24-48 jam setelah pasien pulang.
 b. Memastikan keluarga sudah mengetahui rencana kunjungan rumah dan waktu kunjungan
 perawat telah direncanakan bersama.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan.
3. Merencanakan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun alat serta perlengkapan yang
digunakan.
a. Memikirkan cara untuk menciptakan dan mengembangkan hubungan baik dengan  keluarga.
 b. Melakukan tindakan yang sesuai standar  pelayanankeperawatan dalam pemberian asuhan.
c. Membuat pendokumentasian hasil kunjungan.
d. Menyediakan sarana telepon untuk tindak lanjut a suhan.
4. Keamanan pada saat kunjungan rumah meliputi:
a. Mengetahui alamat lengkap pasien dengan jelas.
 b. Menggambar rute alamat pasien.
c. Memperhatikan keadaan di sekitar  lingkungan rumah pasien sebelum kunjungan.
d. Memberitahu rekan kerja ketika melakukan kunjungan.
e. Membawa telepon selular sebagi alat komunikasi.
f. Membawa cukup uang.
g. Menyediakan senter (kunjungan malam hari).
h. Memakai tanda pengenal dan mengenakan pakaian yang sopan.
i. Waspada pada bahasa tubuh yang diisyaratkan dari siapa saja yang ada selama kunjungan.
 j. Menunjukkan perasaan menghargai di setiap kesempatan.
k. Saat perasaan tidak  aman muncul, segeralah akhiri kunjungan.
D. Pelaksanaan Asuhan Masa Nifas Di Rumah
Pelaksanaan asuhan nifas meliputi:
1. Ibu baru pulang dari rumah sakit
Ibu baru pulang dari RS meliputi:
a. Keputusan bersama antara tenaga kesehatan dengan ibu/keluarga.
 b. Perawat memberikan informasi tentang ringkasan prosespersalinan,  hasil dan info lain yang
relevan.
c. Mengulang kembali bilamana perlu.
2. Kunjungan postnatal rutin
Kunjungan postnatal rutin meliputi:
a. Kunjungan rumah dilakukan minimal 2x setiap hari.
 b. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir.
c. Mengajarkan ibu untuk merawat diri.
d. Memberikan saran dan nasehat sesuai kebutuhan dan realistis.
e. Perawat harus sabar dan telaten menghadapi ibu dan bayi.
f. Melibatkan keluarga saat kunjungan rumah.
3. Pengamatan pada psikologi ibu
Perawat melakukan pengamatan pada psikologi ibu, meliputi:
a. Memberikan pendidikan kesehatantanda bahaya masa nifas.
Kami dari pemakalah juga menyarankan kepada para pembaca hendaknya tidak hanya
mengambil satu referensi dari makalah ini saja dikarenakan kami dari penulis menyadari
 bahwa makalah ini hanya mengambil referensi dari beberapa sumber saja.

Anda mungkin juga menyukai