Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan Pustaka

Monitoring, Pencegahan, dan Penanganan Keracunan pada Pekerja


Terpapar Cadmium

Susanty Dewi Winata

Staf Pengajar Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Alamat korespondensi: susandwinata@yahoo.com

Abstrak
Cadmium merupakan logam berat yang berisiko besar bagi kesehatan manusia dan banyak ditemukan
di daerah pertambangan, industri keramik, industri baterai, penyepuhan, dan tempat peleburan logam.
International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan Cd dalam kelompok I,
yaitu bersifat karsinogenik pada manusia. Waktu paruh Cd yang panjang menyebabkan logam ini
sukar dieliminasi dari tubuh sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan terutama pada ginjal.
Keracunan yang disebabkan oleh cadmium dapat bersifat akut dan kronis. Toksisitas kronis
menimbulkan gangguan paru, tulang, organ reproduksi, dan lain lain. Bila menyerang sistem respirasi
harus dirawat untuk diobservasi, monitoring fungsi ginjal. Therapi khelasi dilakukan pada intoksikasi
akut. Nilai Biological Exposure Index (BEI) cadmium dalam urin adalah 5 μg/g kreatinin dan dalam
darah adalah 5 μg/L. Untuk deteksi dini dilakukan pemeriksaan pada pekerja meliputi pemeriksaan
prakerja dan berkala. Pengendalian dilakukan berupa pengukuran pajanan cadmium di tempat kerja,
pengendalian teknis, administratif maupun penggunaan alat pelindung diri (APD).
Kata kunci: cadmium, toksisitas akut, toksisitas kronik

Abstract
Cadmium is one of the heavy metals which have impact in health. It is found in mining, porcelain
process, metal platting, and steel process. International Agency for Research on Cancer (IARC) has
classified Cd into Group I (carcinogen). Cadmium has a long period half time so it cause disorder
especially in renal. Toxicity of cadmium can be acute and chronic. Chronic toxicity involve lung,
bone, reproductive organ, and others. If it inhaled, the patient must be observe and monitore the renal
function. Chealating therapy can be used for acute toxicity. Biological Exposure Index (BEI) of
cadmium in urine 5 ug/g creatinine and in blood 5 ug/L. Early detection of workers should be done
praemployment and regulary. Hygene industry of cadmium involve measuring cadmium at the
workplace, technical engineering, administrative control, personal protection equipment (PPE).

Keywords: cadmium, acut toxicity, chronic toxicity

Pendahuluan pembuatan baterai nikel-cadmium/alkali.


Pupuk fosfat juga mengandung cadmium
Cadmium (Cd) merupakan salah satu dalam jumlah besar.1
jenis logam berat yang berisiko besar bagi Walaupun produk yang mengandung
kesehatan manusia. Cadmium digunakan cadmium dapat di daur ulang, tetapi polusi
secara luas di proses industri, misalnya sebagai tetap terjadi karena pembuangan dan
bahan antikorosif, stabilisator panas dalam pembakaran sampah yang mengandung
produk polyvinyl chloride (PVC), pigmen cadmium. Padi-padian dan produk biji-bijian
warna, electroplating, neutron-absorber pada juga dapat mengandung cadmium bila ditanam
pembangkit tenaga nuklir, pembuatan alloy, di tanah yang mengandung cadmium tinggi,
solder, peleburan metal nonferrous dan pada dan mendapat irigasi dari air yang sudah
terpolusi oleh cadmium dengan kadar yang akan membentuk fume bila dipanaskan. Fume
tinggi.2 Komsumsi beras yang sudah tercemar akan cepat bertransformasi menjadi aerosol
dengan cadmium dapat menyebabkan penyakit halus cadmium oxide (CdO). Berdasarkan
Itai-Itai Byo seperti yang terjadi pada wanita klasifikasi karsinogen menurut American
pascamenopause dengan asupan calcium dan Conference of Governmental Industrial
vitamin D yang rendah di Jepang. Penyakit ini Hygienists (IACGIH) termasuk dalam kategori
ditandai dengan sindrom artralgia berat, A2, yaitu suspected human carcinogen.5
anemia, osteomalacia, dan kerusakan tubulus
proksimal.pada ginjal. Kadar cadmium ginjal Metabolisme Cadmium di dalam Tubuh
orang Jepang merupakan yang tertinggi
dibandingkan dengan populasi pemakan beras Absorpsi cadmium terutama melalui
lainnya (Thailand, Hongkong, dan Taiwan).1,2 inhalasi. Kecepatan absorpsi diperkirakan
Selain dari sumber lingkungan, manusia juga sebesar 25–50% dalam bentuk fume. Pada
dapat terpajan cadmium melalui rokok. orang sehat, inhalasi fume Cd selama 1 jam
Menghisap sebungkus rokok sehari dapat dapat menimbulkan gejala metal fume fever
melipatgandakan asupan cadmium. Mangkok yang terjadi beberapa jam kemudian, dan
piring keramik yang banyak dihiasi dekorasi diikuti perubahan tes fungsi paru. Pajanan
gambar yang diberi pewarna juga dapat lebih lama dan sering akan menyebabkan
merupakan sumber pajanan cadmium. Pajanan iritasi bronkus dan pulmonar yang berat.
di tempat kerja terjadi terutama di tempat Mortalitas berkisar 20% bila tidak diberikan
peleburan. terapi suportif. Kematian disebabkan karena
Sekitar 10% Cd diabsorpsi melalui paru-paru edema paru. Inhalasi 5 mg/m3 fume CdO
dan traktus gastrointestinalis. Transportasi ke selama 8 jam dapat berakibat fatal.4
seluruh tubuh berikatan dengan Partikel debu di traktus respiratorius
metallothionein, dan sekitar separuhnya juga akan masuk ke traktus gastrointestinal.
disimpan di ginjal dan sebagian di hati. Sedangkan pajanan ke traktus gastrointestinal
Cadmium terakumulasi dalam tubuh manusia melalui kontaminasi pada tangan dan
(waktu paruh 15 – 33 tahun), dan dapat makanan. Kecepatan absorpsi di intestinal
merusak ginjal sebagai target organ pada hewan berkisar antara 0,5 – 12% (rata-rata
pajanan kronis. Inhalasi fume atau debu 2%). Kecepatan absorpsi dapat meningkat
cadmium merupakan rute pajanan utama pada pada keadaan asupan yang rendah dari zat
pekerja, sedangkan rokok dan makanan besi, calcium, zinc, copper, atau protein. Pada
merupakan sumber utama pajanan lingkungan manusia kecepatan absorpsi oral berkisar
pada populasi umum. National Institute of antara 2–7%, dan mencapai 20% pada orang
Occupational Safety and Health (NIOSH) dengan cadangan zat besi yang rendah.
memperkirakan di USA sekitar 1,5 juta Absorpsi melalui kulit diabaikan.5
pekerja terpajan dengan logam ini.3 Toksisitas cadmium bersifat
Penelitian menunjukkan disfungsi kumulatif, dengan masa paruh 10 – 20 tahun.
tubulus renalis dengan kadar β2-mikroglobulin Dalam darah sekitar 90% cadmium terikat
≥ 1000 μg/g kreatinin, akan meningkatkan dengan sel darah merah. Cadmium
angka mortalitas karena gagal jantung dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Setelah
infark cerebri baik pada wanita maupun pria, pajanan jangka panjang dalam dosis rendah,
nefritis dan nefrosis pada pria. Dengan sekitar setengahnya akan berada di ginjal dan
demikian perlu diketahui upaya pencegahan hati, 1/3 dari total cadmium dalam tubuh akan
kerusakan organ dengan deteksi dini dan berada di ginjal, yaitu terutama di korteks.
upaya pengendalian yang perlu dilakukan.3,4 Rasio konsentrasi cadmium di ginjal dan hati
akan menurun seiring dengan intensitas
Karakteristik Cadmium pajanan.2,4
Kadar dalam tubuh orang dewasa yang
Cadmium merupakan unsur logam terpajan karena faktor non-okupasi berkisar
berwarna putih kebiruan, lunak, dapat antara 5–40 mg. Kadar dalam tubuh perokok
dibengkokkan, dan tidak larut dalam basa. dua kali lipat dari non-perokok. Di seluruh
Terdapat pada kerak bumi bersama bijih seng jaringan, sekitar 80-90% cadmium berikatan
(Zn), timbal (Pb), dan tembaga. Karena dengan metallothionein/MT (protein dengan
mempunyai tekanan uap yang tinggi maka berat molekul rendah yang disintesis di hati,
dan mengandung gugus sulfhidril yang akan gastrointestinal, feses, saliva, rambut dan
mengikat logam), yang produksinya akan kuku. Cd urin terikat dengan metallothionein.
distimulasi oleh pajanan cadmium, dan juga Ekskresi Cd urin sesuai dengan kadar dalam
oleh logam bivalen lainnya seperti zinc, tubuh sehingga pada orang yang terpajan
copper, dan mercury. Ikatan Cd dengan MT karena faktor non okupasi akan meningkat
untuk melindungi organ tertentu seperti testis sesuai dengan usia, setidaknya sampai usia 50
dari toksisitas Cd. Tetapi ikatan ini juga – 60 tahun.8
meningkatkan toksisitas ginjal karena Pekerja dapat tertelan debu Cd melalui
kompleks ini lebih mudah ditangkap oleh makanan, merokok, dan menggigit kuku di
ginjal daripada dalam bentuk ion bebas. tempat kerja. Gejalanya berupa iritasi traktus
Setelah difiltrasi oleh glomerulus, CdMT akan gastrointestinalis seperti mual, muntah. Pada
diabsorpsi kembali oleh sel tubulus proksimal, intoksikasi fatal, gejala tersebut diikuti dengan
dan akan diakumulasi di lisosom. Degradasi syok akibat kekurangan cairan, oleh gagal
dari kompleks CdMT akan melepaskan Cd+2, ginjal akut, atau depresi kardiopulmonar.
yang akan menginhibisi fungsi lisosom Asupan oral tunggal sebanyak 300 mg
sehingga terjadi perlukaan pada sel.4,5 berakibat fatal, sedangkan pada dosis lebih
Pada manusia, target organ utama rendah, biasanya terjadi pemulihan sempurna
pajanan cadmium jangka panjang adalah paru- dalam beberapa hari.5,7
paru, tulang, dan yang paling berat adalah Toksisitas akut terjadi setelah pajanan
ginjal, yaitu terutama pada tubulus proksimal, kadar tinggi, dengan manifestasi gangguan
sehingga menyebabkan peningkatan ekskresi saluran cerna dan pneumonitis akibat inhalasi
protein di urin. Manifestasi pertama fume CdO. Sedangkan toksisitas kronis terjadi
nefrotoksisitas cadmium adalah disfungsi akibat pajanan jangka panjang, dan
tubular yang berkaitan dengan peningkatan menyebabkan gangguan pada organ terutama
ekskresi protein dengan berat molekul rendah ginjal, juga menimbulkan gangguan paru,
(low-molecular-weight protein) di urin, yaitu tulang, dll.8
β2 mikroglobulin (β2 MG) dan retinol binding
protein (RBP). Efek pada glomerulus ditandai Monitoring Biologis
dengan peningkatan ekskresi protein dengan
berat molekul tinggi (high-molecular-weight Nilai Biological Exposure Index (BEI)
protein) di urin, termasuk albumin, transferin, cadmium dalam urin adalah 5 μg/g kreatinin
dan imunoglobulin G.6 dan dalam darah adalah 5 μg/L, dan tidak ada
Bila masuk ke dalam darah, sebagian batasan waktu untuk sampling.6
besar Cd ditransportasi berikatan dengan Untuk memperkirakan dosis internal dapat
protein seperti albumin dan metallothionein. digunakan indikator biologik tidak langsung
Organ pertama yang dicapai setelah masuk ke seperti kadar cadmium darah dan urin, atau
dalam darah adalah hati. Di hati Cd kadar metallothionein di plasma dan urin.
menginduksi produksi metallothionein. Konsentrasi Cd urin dan darah dipengaruhi
Setelah terjadi nekrosis hepatosit dan oleh pajanan saat ini dan kadar dalam tubuh.
apoptosis, kompleks Cd-MT akan dikeluarkan Pada pekerja yang terpajan sedang,
ke darah sinusoidal. Dari sini, sebagian Cd konsentrasi di darah lebih merefleksikan
yang diabsorpsi akan memasuki siklus pajanan beberapa bulan terakhir. Tetapi pada
enterohepatik melalui sekresi ke traktus pajanan jangka panjang (misalnya pada
biliaris dalam bentuk konjugasi Cd-glutation. pekerja yang sudah pensiun), kadar dalam
Kemudian akan didegradasi secara enzimatik tubuh lebih berperan dalam menentukan kadar
menjadi kompleks Cd-sistein dalam kandung Cd darah. Dengan demikian, pada kondisi
empedu, dan selanjutnya masuk ke usus kecil. pajanan sedang dan selama cadmium-binding
Cadmium memiliki waktu paruh yang site di ginjal tidak tersaturasi, jumlah Cd yang
panjang, sehingga diakumulasi secara diekskresikan di urin merupakan indikator
progresif di organ, terutama ginjal dan yang baik untuk jumlah Cd yang disimpan di
mengakibatkan nekrosis sel tubulus.6,7 ginjal.8
Hanya sebagian kecil Cd yang dapat
diekskresi. Cadmium terutama diekskresi
melalui urin, juga dikeluarkan dalam jumlah
lebih sedikit melalui empedu, traktus
1.Analisis urin indikator utama sebelum terjadinya kerusakan
tubulus ginjal.11
Konsentrasi cadmium urin terutama Sering juga ditemukan glukosuria dan
merefleksikan kadar cadmium tubuh, yaitu di aminoaciduria, gangguan ekskresi asam,
ginjal. Ada relasi kuat antara konsentrasi penurunan kapasitas pemekatan urin ginjal,
cadmium urin dan ginjal. Pada pajanan kadar peningkatan ekskresi calcium dan fosfor, serta
rendah, cadmium urin dianggap terutama kreatinin plasma. Kalsiuria dapat
merefleksikan kadar dalam tubuh, tetapi pada menyebabkan batu ginjal.9
pajanan kadar tinggi dan tanpa kerusakan
ginjal, intensitasnya juga dipengaruhi oleh 2. Analisis darah
pajanan saat ini. Bila terjadi kerusakan ginjal,
terjadi peningkatan ekskresi di urin karena Pada pekerja yang terpajan sedang
penurunan reabsorpsi metallothionein yang dengan Cd, kadar dalam darah terutama
berikatan dengan Cd. Dengan demikian merefleksikan pajanan beberapa bulan
selama tidak ada kerusakan ginjal, konsentrasi terakhir. Kadar Cd darah (Cd-B) dianggap
cadmium di urin terutama dipengaruhi oleh sebagai biomarker utama pajanan baru,
kadar dalam tubuh dan proporsional dengan pengaruh relatif dari Cd tubuh mungkin lebih
konsentrasi di ginjal. Konsentrasi cadmium di penting atau bahkan dominan pada orang yang
urin dapat digunakan untuk memprediksi terpajan sebelumnya dan pada orang yang
kadar cadmium di hati dan ginjal. Tetapi sudah terakumulasi dalam jumlah besar di
peningkatan sementara ekskresi cadmium urin tubuhnya. Kadar kumulatif Cd-B diperkirakan
dapat terjadi setelah pajanan akut, tanpa dengan melakukan pengukuran berulang di
adanya peningkatan kadar dalam tubuh.9 darah, dan lebih merefleksikan pajanan total
Pada pekerja yang terpajan cadmium dan digunakan untuk mengidentifikasi risiko
didapatkan tanda disfungsi renal yang dapat untuk mengalami kerusakan ginjal.9,12
mengakibatkan penurunan laju filtrasi
glomerulus pada kadar cadmium urin (Cd-U) 3. Analisis rambut
melebihi 10 μg/g kreatinin, sesuai dengan
konsentrasi cadmium di korteks renalis sekitar Analisis rambut juga dapat digunakan
200 ppm. Kadar Cd-U 3 – 5 μg/g kreatinin untuk evaluasi pajanan, biasanya
juga sudah menyebabkan abnormalitas marker merefleksikan konsentrasi di darah selama fase
renal.9,10 pertumbuhan rambut, tetapi jarang digunakan
Di urin, Cd terutama terikat pada karena sangat sulit untuk membedakan Cd
metallothionein, sehingga penentuan kadar endogen dan eksternal yang terdeposit di
protein ini juga memberikan informasi yang rambut.12,13
sama mengenai Cd, tetapi analisis
metallothionein lebih baik dari analisis Cd 4. Analisis feses
karena tidak terkontaminasi dari luar.
Pemeriksaan radioimmunoassay juga dapat Cd pada feses dapat digunakan
dilakukan untuk menentukan metallothionein sebagai indikator asupan harian Cd melalui
urin. Metallothionein urin merupakan makanan, tetapi lebih sulit untuk mendapatkan
indikator yang spesifik dan sensitif untuk feses daripada darah dan urin, sehingga tidak
peningkatan Cd dalam tubuh pada pekerja digunakan untuk monitoring pada pajanan
yang terpajan, dan dapat digunakan sebagai karena pekerjaan.9,12
Tabel 1. Nilai Referensi Monitoring Biologis 13

Parameter Cd urin Cd darah


Waktu paruh Sangat panjang, 10 – 20 tahun Bifasik:
-Fase pertama: berbulan-bulan
-Fase lambat: bertahun-tahun
Nilai referensi pada < 2 μg/g kreatinin < 0,5 μg/100 ml
subyek yang terpajan Perokok > non perokok Perokok > non perokok
faktor non okupasi
- German Commission
-anak-anak: 0,5 μg/l urin (0,5μg/g 0,05 μg/100ml
on Human Biological
kreatinin)
Monitoring
-orang dewasa non perokok: 1,5
μg/l urin (1 μg/g kreatinin)

Nilai referensi pada


subyek yang terpajan
faktor okupasi:
-WHO
< 10 μg/g kreatinin < 10 μg/l
-ACGIH-BEI
5 μg/g kreatinin (NC) 5 μg/l (NC)
-DFG-BAT
15 μg/l (5,6 μg/l) (NC) 15 μg/l (NC)
-FIOH-BAL
50 nmol/l (5,6 μg/l) (NC) 50 nmol/l (5,6 μg/l) (NC)
Selama kehamilan: Selama kehamilan:
10 nmol/l (1,1 μg/l) (NC) 5 nmol/l (0,6 μg/l) (NC)

ACGIH: American Conference of Governmental Industrial Hygienists


BEI: Biological Exposure Indices
DFG: Deutsche Forschungsgemeinschaft
BAT: Biological Tolerance Level
FIOH: Finnish Institute of Occupational Health
BAL:Biological Action Level
NC: Not critical (tidak ada waktu kritis untuk sampling)

Monitoring Efek prostat pada pajanan berat Cd. Terjadi juga


peningkatan risiko kanker paru-paru.14,15
Efek pajanan akut terjadi mulai dari
iritasi lokal. Bila tertelan, menimbulkan mual, Efek Teratogenik
muntah, dan nyeri abdomen. Pajanan inhalasi
akan menyebabkan edema paru, dan Berat badan lahir rendah ditemukan pada bayi
pneumonitis kimia. Ekskresi Cd dari tubuh yang ibunya terpajan dengan Cd, dan
sangat lambat, dengan masa paruh sekitar 30 ditemukan juga abnormalitas fetus berupa
tahun. Cadmium juga menyebabkan kelainan struktur tulang pada hewan
peningkatan kadar glutation hepatik dan percobaan.14,15
penurunan sitokrom P450.14
Efek Mutagenik
Efek Karsinogenik Pajanan Cd juga menyebabkan abrasi
kromosom pada kultur limfosit, tetapi secara
International Agency for Research on in vivo belum diketahui jelas bagaimana efek
Cancer (IARC) memasukkan Cd ke dalam selanjutnya.16
kelompok I yaitu bersifat karsinogenik pada
manusia, dan dihubungkan dengan kanker
Pencegahan mikroglobulin. Kelainan yang didapat bersifat
persisten dan kemungkinan berhubungan
Proteksi pada pekerja dimulai dengan higiene dengan pajanan Cd bila dikonfirmasi dengan
personal dan kebiasaan kerja. Pemberian minimal 3 kali pemeriksaan dengan interval
exhaust fan, ventilasi, dan alat pelindung diri beberapa minggu. Dilakukan juga pemeriksaan
berupa respirator dapat mengurangi pajanan. mikroskopik urin, creatinine clearance.
Kadar Cd di udara lingkungan kerja juga harus Walaupun peningkatan ekskresi protein tidak
selalu dipantau. Pada area dengan partikel berarti sedang terjadi insufisiensi renal berat,
yang beterbangan, percikan kimia, radiasi tetapi sebaiknya pekerja yang menunjukkan
panas (misalnya electroplating), harus disfungsi renal dihindari dari pajanan Cd
digunakan pelindung mata, wajah, lengan, dan  Paru
tangan, serta pakaian khusus yang tidak Pekerja dengan pajanan kronis fume CdO
tembus. Fasilitas untuk membersihkan diri dapat menunjukkan gangguan paru. Gejala
juga harus disediakan dan pekerja harus pada paru dapat diketahui dengan
membersihkan diri sebelum makan dan menggunakan kuesioner yang sudah
sebelum pulang kerja. Tidak diperkenankan terstandar. Pemeriksaan rontgen paru
makan, minum, dan merokok di area kerja.16,17 dilakukan dua kali setahun. Pengukuran Vital
Pemeriksaan prakerja harus meliputi riwayat Capacity (VC) dan Forced Expiratory Volume
penyakit paru dan ginjal sebelumnya. Pekerja (FEV1) dilakukan setahun sekali. Interpretasi
yang sudah mempunyai gangguan tersebut hasil harus memperhatikan juga kebiasaan
harus dihindarkan dari pajanan Cd.16 merokok. Kelainan rontgen paru dan
perubahan tes fungsi paru (penurunan 20%
Pemeriksaan berkala dilakukan 3-6 bulan dari pemeriksaan prakerja setelah
meliputi pemeriksaan berikut: 17,18 distandarisasi sesuai usia dan kebiasaan
 Cd urin merokok) perlu dilakukan evaluasi fungsi
Walaupun tidak ditemukan kerusakan paru. Penurunan fungsi paru yang tidak sesuai
ginjal tetapi kadar Cd urin merefleksikan dengan usia atau kebiasaan merokok harus
kadar Cd tubuh. Pada pajanan non-okupasi dihindarkan dari pajanan Cd.18
jarang ditemukan kadar Cd lebih dari 2 μg/g
kreatinin. Pada pekerja pria, penemuan Penatalaksanaan pada Keracunan
berulang konsentrasi Cd urin lebih dari 10 Cadmium
μg/g kreatinin mengindikasikan peningkatan
risiko perubahan fungsi ginjal. Walaupun Cd memiliki kemampuan untuk
makna perubahan ini terhadap kesehatan terakumulasi. Keracunan yang disebabkan
belum jelas seluruhnya, tetapi kadar Cd urin oleh cadmium dapat bersifat akut dan
pada pekerja tidak boleh mencapai 5 μg/g kronis. Penatalaksanaan intoksikasi akut dan
kreatinin. kronis hanya secara simptomatis. Bila
 Cd darah terinhalasi, harus segera dipindahkan ke
Pada pekerja yang baru terpajan dalam tempat yang bersih, berventilasi, dan tidak
beberapa bulan terakhir, pemeriksaan Cd terkontaminasi. Kemudian diberikan oksigen
darah lebih berpengaruh dibandingkan dengan 100%. Pasien harus dimonitor terhadap gejala
pemeriksaan Cd urin. Pada pajanan yang baru, edema paru dan dilakukan ventilasi mekanik,
konsentrasi Cd akan meningkat secara serta positive end expiratory pressure bila
progresif dalam 4 – 6 bulan dan kemudian perlu. Hidrasi harus cukup dan diberikan juga
berada pada kadar tertentu yang proporsional cairan intravena.16,19
dengan intensitas pajanan rata-rata. Nilai <0,5 Penggunaan terapi khelasi dengan
μg/100 ml whole blood merupakan batas CaNa2EDTA dapat dilakukan jika diperlukan
sementara no-effect level untuk pajanan jangka dan harus dilakukan secara dini. Calcium
panjang. disodium edetate dapat meningkatkan
 Skrining disfungsi ginjal eliminasi Cd urin bila diberikan sebelum lebih
Dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan banyak metallothionein disintesis. Perlu waktu
dua kali setahun, yaitu analisis urin 24 – 48 jam bagi metallothionein tubuh untuk
semikuantitatif dan kuantitatif untuk albumin berespons terhadap kenaikan kadar Cd. Bila
atau transferin, dan RBP atau β2- sudah terbentuk kompleks CdMT, pemberian
terapi khelasi sudah tidak efektif karena tidak
cukup kuat untuk melepaskannya. Monitor epidemiological study. Occup Environ
fungsi ginjal dilakukan dengan ketat. Tidak Med. 2000;57:19 – 27.
dianjurkan pemberian Dimercaprol karena 4. Nishijo M, Morikawa Y, Nakagawa H,
akan memperberat toksisitas renal dengan Tawara K, Miura K, Kido T, et al. Causes
meningkatkan transpor Cd ke ginjal.19 of death and renal tubular dysfunction in
Bila ada bukti toksisitas kronis, harus residents exposed to cadmium in the
dihindarkan dari pajanan termasuk juga dari environment. Occup Environ Med.
rokok. Kasus dengan keluhan sistem respirasi 2006;63:545 – 50.
harus dirawat untuk diobservasi. Terapi 5. Lauwerys RR. Cadmium and its
khelasi tidak memberikan hasil yang compounds. In: Zenz C et al, editors.
signifikan.20 Occupational medicine. 3rd ed. USA:
Bila ada gangguan pada tulang atau Mosby-Year Book, Inc.; 1994. 481 – 6
kehilangan kalsium, diberikan kalsium dan 6. Isikli B, Demir TA, Akar T, Berber A,
vitamin D 100.000 IU/hari per oral selama 10 Urer SM, Kalyoncu C, et al. Cadmium
hari. Pemberian dapat diulang setelah interval exposure from the cement dust emissions:
10 hari. Dapat juga ditambahkan 300.000 IU a field study in a rural residence.
vitamin D2 atau D3 sampai 8 kali per tahun.20 Chemosphere. 2006;63:1546 – 52.
7. Zhang G, Li X, Guo B, Tian G. A survey
Kesimpulan of blood pressure in cadmium-exposed
workers. J Occup Health. 1996;38:198 –
Cadmium merupakan logam berat 200.
yang berisiko berat bagi kesehatan manusia. 8. Kawada T, Suzuki S. A review on the
Di dalam tubuh akan terakumulasi terutama di cadmium content of rice, daily cadmium
ginjal, dan sebagian juga di hati. Waktu paruh intake, and accumulation in the kidneys. J
Cd yang panjang menyebabkan logam ini Occup Health. 1998;40:264-9.
sukar dieliminasi dari tubuh sehingga 9. Nomiyama T, Kikuchi Y, Kumagai N,
berpotensi menyebabkan kerusakan terutama Dekio F, Uemura T, Hosoda K, et al.
pada ginjal. Short-term changes in cadmium in feces,
Pemeriksaan untuk monitoring dan diagnosis blood and urin after dietary cadmium
dini bagi pekerja yang terpajan cadmium intake in young Japanese females. J Occup
adalah dengan pemeriksaan prakerja dan Health. 2002;44:429-32.
berkala. Bila pada pemeriksaan berkala 10. Mason HJ, Williams NR, Morgan MG,
didapatkan kelainan, berupa gangguan paru, Stevenson AJ, Armitage S. Influence of
dan kerusakan ginjal maka pekerja harus biological and analytical variation on urine
dihindarkan dari pajanan Cd. measurements for monitoring exposure to
cadmium. Occup Environ Med.
Daftar Pustaka 1998;55:132-7.
11. Roels H, Bernard AM, Cardenas A,
1. Lauwerys RR, Bernard AM, Roels HA, Buchet JP, Lauwerys RR, Hotter G, et al.
Buchet JP. Cadmium: exposure marker as Markers of early renal changes induced by
predictors of nephrotoxic effects. Clin. industrial pollutants. III Application to
Chem. 1994;40/7:1391 – 4. workers exposed to cadmium. British
2. Godt J, Scheidig F, Grosse-Siestrup C, Journal of Industrial Medicine.
Esche V, Brandenburg P, Reich A, 1993;50:37-48.
Groneberg DA. The toxicity of cadmium 12. Chalkley SR, Richmond J, Barltrop D.
and resulting hazard for human health. Measurement of vitamin D3, metabolites
Journal of occupational medicine and in smelter workers exposed to lead and
toxicology. 2006;1:22. Available from: cadmium. Occup Environ Med.
http://www.occup- 1998;55:446- 52.
med.com/content/1/1/22. (Unduh tgl 20 13. Lauwerys RR, Hoet P. Biological
Juni 2016) monitoring of exposure to inorganic and
3. Viaene MK, Masschelein R, Leenders J, organometallic substances. In: Lauwerys
De Groof M, Swerts LJVC, Roels HA. RR et al, editors. Industrial chemical
Neurobehavioural effects of occupational exposure – guidelines for biological
exposure to cadmium: a cross sectional
monitoring. 3rd ed. USA: CRC Press; 17. Koutkia P, Wang RY. Electroplaters. In:
2001. 54 – 67. Greenberg MI et al, editors. Occupational,
14. Bernard A, Thielemans N, Roels H, industrial, and environmental toxicology.
Lauwerys R. Association between NAG-B 2nd ed. USA: Mosby, Inc.; 2003. 133 – 5.
and cadmium in urine with no evidence of 18. Winder C. Toxicity of metals. In: Winder
a threshold. Occup Environ Med. C et al, editors. Occupational toxicology.
1995;52:177-80. 2nd ed. USA: CRC Press; 2004. 313 – 6.
15. Traub SJ, Hoffman RS. Cadmium. In: 19. Levi PE. Target organ toxicity. In:
Goldfrank et al, editors. Goldfrank’s Hodgson E et al, editors. A textbook of
toxicologic emergencies. 7th ed. USA: modern toxicology. 2nd ed. Singapore:
McGraw-Hill Companies, Inc.; 2002. McGraw-Hill Companies, Inc.; 2000.
1254-61. 208–9.
16. Nordberg G. Metals: chemical properties 20. Golub MS. Reproductive toxicity of
and toxicity. In: Stellman JM, editor. mercury, cadmium and arsenic. In: Golub
Encyclopaedia of occupational health and MS, editor. Metals, fertility, and
safety. 4th ed.. Geneva: ILO; 1998. 63.9 – reproductive toxicity. USA: CRC Press;
11. 2006. 9–12.

Anda mungkin juga menyukai