Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG RAMIN (NIFAS) RSUD Dr. SOEDARSO

Annis Fratiwi1, Cindy Mailan 2, Elsa Emilianaherti 3, Indah Muliyati4, Iselfia Myatrizky5, Mutiara Fitri6, Tiya
Rindiani7
Program Studi Profesi Ners Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
Tahun Akademik 2022/2023
E-mail: ahj3ru3bwujbuw@gmail.com

Intisari

Pendahuluan: Rumah Sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat dimana rumah sakit harus mempunyai suatu standar yang dikenal sebagai akreditasi. RSUD dr. Abdul
Aziz selalu berusaha mengembangkan kegiatan pelayanan baik dari segi sarana, prasarana hingga SDM agar apa
yang diharapkan dapat tercapai Pelayanan kesehatan yang memadai sangat dipengaruhi oleh pelayanan keperawatan
yang ada didalamnya. Supaya manajemen dapat berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan organisasi,
maka pemahaman tentang prinsip-prinsip manajemen sangatlah dibutuhkan dan melakukan inovasi atas kegiatan
sehingga dapat lebih teratur Metode: Penelitian lapangan menggunakan metode - metode yang menerapkan
prinsip-prinsip manajemen keperawatan serta mampu menganalisis berdasarkan 5M dalam proses manajemen
keperawatan yang meliputi (man, material, method, money, and marketing). dalam rangka identifikasi masalah yang
dilakukan dengan metode : Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi, Kuesioner Hasil: Berdasarkan analisis 5M
dalam proses manajemen keperawatan dengan hasil M1menunjukkan jumlah perawat diruangan penyakit dalam
berjumlah 25 orang sehingga jumlah perawat yang dibutuhkan berjumlah 4 orang; M2 dapat disimpulkan bahwa
fasilitas alat medis dan alat tenun belum cukup memenuhi standar; M3 untuk MAKP, Operan Jaga, Ronde
Keperawatan, Supervisi, Perencanaan Pulang, dan Dokumentasi keperawatan didapatkan sudah berjalan secara
optimal dan sesuai dengan prosedur; M4 Berdasarkan hasil pengkajian, sumber dana dan pengaturan keuangan
bangsal Penyakit Dalam telah sesuai dengan prosedur yang berlaku; M5 dengan nilai 𝐁𝐎𝐑 = 76,89% (60-85%),
𝐀𝐋𝐎𝐒 = 4,84 Hari (6-9 Hari), 𝐓𝐎𝐈 = 1,5 Hari (1-3 Hari), 𝐁𝐓𝐎 = 41 x/Tahun (40-50 x/Tahun), NDR = 38,46 %¸
GDR = 68,3 % serta Kepuasan Kerja Tenaga Kesehatan, Kepuasan Pasien dan Keluarga maupun Data Kasus
Terbanyak. Pembahasan: Dalam mendapatkan alat kesehatan yang sesuai kebutuhan, memenuhi standard an
optimal dalam pemanfaatan maka diperlukan manajemen logistic alat kesehatan yang baik. Input dalam manajemen
logistic alat kesehatan meliputi sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM), metode pengelolaan dan dana masih
terdapat kendala pada segi sarana dan prasarana SDM.

Kata Kunci: majemen keperawatan, ruang penyakit dalam, rsud dr. abdul aziz singkawang

Abstract

Introduction: The hospital is a health service institution that provides services to the community where
the hospital must have a standard known as accreditation. The dr. Abdul Aziz regional public hospital
always tries to develop service activities both in terms of facilities, infrastructure and human resources so
that what was expected to be achieved Adequate health services are strongly influenced by the nursing
services in it. So that management be able to works according to expectations and achieving the
organization goals,so that an understanding of management principles is needed and innovating activities
so that they can be more organized. Methods: field research methods that applies nursing management
principles and be able to analyze based on 5M in the nursing management process which includes (man,
material, method, money, and marketing). in order to identify the problem carried out by the methods:
Observation, Interview, Documentation Study, Questionnaire Results Based on the 5M analysis in the
nursing management process with the results of M1 showing that the number of nurses in the medical
ward amounted to 25 people so that the number of nurses needed were 4 people; M2 it could be
concluded that the medical equipment and loom facilities were not enough for the standards; M3 for
MAKP, Operation Guard, Nursing Round, Supervision, Discharge Planning, and Nursing Documentation
were found to have been running optimally and in accordance with procedures; M4 Based on the results
of the assessment, the sources of funds and financial arrangements of the Internal Medical ward in
accordance with the applicable procedures; M5 with a value of = 76.89% (60-85%), = 4.84 Days (6-9
Days), = 1.5 Days (1-3 Days), = 41 x/Year (40 -50 x/Year), NDR = 38.46 %¸ GDR = 68.3% and Health
Worker Satisfaction, Patient and Family Satisfaction as well as the Most Case Data. Discussion: In
obtaining the medical devices meet the needs, meet standards and are optimal in utilization, good logistics
management of medical devices is needed. For the Inputs in the logistics management of medical devices
include infrastructure, human resources (HR), management methods and funds. There are still obstacles
in terms of HR facilities and infrastructure.

Keywords: ursing management, medical ward, dr Abdul Aziz regional public hospital.

 Pendahuluan dan proses pengendalian, dalam rangka


rumah sakit merupakan suatu fasilitas mencapai tujuan organisasi. Keempat
pelayanan kesehatan yang melaksanakan proses itu merupakan ikhtisar dari
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berbagai pendapat praktisi dan ahli
berhasil guna pada upaya penyembuhan mengenai manajemen Proses manajemen
dan pemulihan yang terpadu dengan keperawatan dilakukan menggunakan
upaya peningkatan dan pencegahan serta sistem terbuka, masing masing
melaksanakan upaya rujukan. komponen saling berkaitan, berinteraksi
dan dipengaruhi oleh lingkungan yang
Pelayanan kesehatan yang memadai
terdiri dari 5 elemen yaitu dalam sistem
sangat dipengaruhi oleh pelayanan
terbuka. Proses manejemen keperawatan
keperawatan yang ada didalamnya.
sejalan dengan proses keperawatan
Supaya manajemen dapat berjalan sesuai
sebagai suatu metode pelaksanaan
dengan harapan dan mencapai tujuan
asuhan keperawatan secara profesional,
organisasi, maka pemahaman tentang
sehingga diharapkan keduanya dapat
prinsip-prinsip manajemen sangatlah
saling mendukung, sebagaimana proses
dibutuhkan.
keperawatan, manajemen keperawatan
Ada tujuh prinsip manajemen yang
terdiri atas: pengumpulan data,
harus ketahui, yaitu: Perencanaan
identifikasi masalah, perencanaan,
(Planning), yang merupakan fungsi
pelaksanaan, dan evaluasi hasil, karena
dasar dan pertama dalam manajemen
manajemen keperawatan mempunyai
(The first function of management).
kekhususan terhadap mayoritas tenaga
Semua fungsi manajemen tergantung
dari pada seorang pegawai, maka setiap
dari perencanaan. Perencanaan adalah
tahapan dalam proses manajemen lebih
suatu proses berpikir atau proses mental
rumit jika dibandingkan dengan proses
untuk membuat keputusan dan
keperawatan. Keberhasilan pelayanan
peramalan (Forecasting).
keperawatan di rumah sakit sangat
Proses manajemen merupakan
dipengaruhi oleh manajer keperawatan
rangkaian dari beberapa kegiatan yang
dalam melaksanakan peran dan
berkaitan secara utuh dan komprehensif,
fungsinya.
yang di lakukan manajemen secara
umum, dari proses perencanaan, proses Rumah Sakit Umum Daerah Dokter
pengorganisasian, proses pelaksanaan Soedarso Pontianak adalah milik Pemerintah
Provinsi Kalimantan Barat yang didirikan dibuat 1 orang kepala ruangan, 2
diatas tanah sesuai gambaran situsi saat orang katim dan 17 bidan pelaksana.
tanggal 14 Agustus 1993 yang terletak di 2. Hasil Pengkajian Ruang Ramin
Kelurahan Bangka Belitung, Kecamatan Untuk Tenaga dan Pasien
Pontianak Selatan kota Pontianak dengan (M1-Man)
luas Tanah 26,426 Ha.
Tenaga bidan :
Ruang Ramin adalah suatu ruang
perawatan yang ada dalam lingkup
168(21)
RSUD Dr. Soedarso, dimana ruangan ini +25 %=13+25 %=16
dikhususkan untuk merawat pasien 200
pemulihan pasca bersalin sampai organ
52+12+14
reproduksinya pulih kembali dan juga x 16=4
untuk pasien pemulihan pasca operasi 287
genekologi. Dalam hal ini ruang ramin 16 + 4 = 20
terdiri dari Non-class yang berjumlah 5 Perhitungan tenaga bidan
ruangan. Berdasarkan data yang sudah dengan BOR sesuai dengan jumlah
didapatkan pada rentang bulan Maret bidan yang ada.
2021 hingga saat ini, rata-rata kasus Bangunan, Sarana dan Prasarana
yang sering ditemui adalah SC, PP,BBL, (M2-Material) Berdasarkan hasil
Anemia PP Spontan dan SC, Ca Cervik, observasi terhadap sarana dan
Ca Ovarium, TOA, Mioma Uteri, Kista prasarana di Ruang Ramin dapat
Ovarium dan PTG LR. disimpulkan bahwa fasilitas alat
 Metode medis cukup memenuhi standar akan
Studi anlisis ini adalah penelitian tetapi Prasarana ruangan juga ada yang
belum tertera lengkap seperti Visi misi
lapangan (field research), yaitu Struktur organisasi
serangkaian penelitian yang dilakukan
Metode Pemberian Asuhan
secara sistematis dengan mengangkat
Keperawatan (M3 – Method) M3
data yang ada di lapangan meliputi
untuk Penerapan Pemberian Asuhan
tinjauan lahan terdiri dari gambaran
Keperawatan (MAKP), Operan
umum rumah sakit dan ruangan tempat
Jaga, Ronde Keperawatan,
praktik, hasil pengkajian ruang penyakit
Supervisi, Perencanaan Pulang, dan
dalam, analisa data (SWOT), identifikasi
Dokumentasi keperawatan
masalah (Fish Bone), prioritas masalah,
didapatkan sudah berjalan secara
dan rencana strategis (POA) berdasar
optimal dan sesuai dengan prosedur.
pada artikel internasioal terindeks
Akan tetapi Pelaksanaan supervisi dan
SCOPUS dan nasional terindeks SINTA ronde keperawatan di ruang Ramin
(evidence based management nursing). Belum terjadwal. Dan Pemberian
 Hasil Leaflet sebagai media edukasi belum
1. Gambaran Umum Rumah Sakit dan ada.
Ruangan Tempat Praktik Pembiayaan (M4-Money)
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Berdasarkan hasil pengkajian,
Soedarso adalah Rumah Sakit sumber dana dan pengaturan
Pemerintah Provensi Kalimantan keuangan ruang Ramin telah sesuai
Barat. Metode penugasan yang dengan prosedur yang berlaku.
digunakan di ruang Ramin RSUD Dr. Pemasaran (M5-Marketing)
Soedarso ini adalah metode tim, RSUD Dr.soedarso sudah memiliki
dimana dari jumlah pegawai 20 orang,
media massa yang menunjang
pemasaran kepada masyarakat.
Penilaian AVLOS
jumlah lama dirawat
AVLOS=
jumlah pasienkeluar (hidup +mati )
522
=4,1
125
Penilaian BTO
jumlah pasien keluar
¿ BTO=
jumlah tempat tidur

125
¿
41
¿ 3 kali /bed ( databulan Juli)
jadi , jumlah BTO dalam1 bulan 3 x 31=93 kali
Penilaian TOI
( jumla h tempat tidur x periode )−h ari perawatan
TOI=
jumla h pasien keluar
( ( 41 x 31¿ )−522)
¿
125
¿ =4,9 hari
= 1271−522 ¿
125

Kepuasan Kerja Tenaga


Kesehatan didapatkan hasil jawaban
dari 5 bidan sebagian besar berada
pada rentang puas terhadap kondisi
lingkungan kerja, atasan, rekan kerja,
dan prestasi kerja serta terhadap cara
penerapan kebijakan.
Kepuasan Pasien dan Keluarga
rata – rata nilai kepuasan yaitu 89%
dapat diketahui bahwa mayoritas
pasien dan keluarga yang menjadi
responden memberikan jawaban puas
pada pelayanan.

Data Kasus Terbanyak yaitu : SC,


PP,BBL, Anemia PP Spontan dan
SC, Ca Cervik, Ca Ovarium, TOA,
Mioma Uteri, Kista Ovarium dan
PTG LR.
3. Analisa SWOT
4. identifikasi masalah (Fish Bone)
a. Man
 Dari 20 bidan terdapat 3 bidan dengan usia tidak optimal dalam pembagian jadwal shift.
 Pelatihan bidan yang belum di perbarui
b. Material
 Belum ada struktur organisasi ruangan terbaru
 Visi misi ruangan belum ada
 Pedoman supervise dan ronde keperawatan belum ada
 Belum ada perhitungan BOR, ALOS, TOI, HAIs, cedera namun tidak
c. Method
 Pengisian lembar kebidanan pada pengkajian dan diagnose belum semua lengkap
d. Market
 RSUD dr. Soedarso masih kurang aktif di media sosial berupa Youtobe dan juga
kurang aktif dalam media elektronik

5. prioritas masalah
 Prasarana ruangan yang belum tertera lengkap
 Pendokumentasian asuhan kebidanan belum semua lengkap
 Sudah ada perhitungan BOR, ALOS, TOI, HAIs, cedera namun tidak ada di ruangan

6. rencana strategis (POA)


N Penanggung
Kegiatan Tujuan Uraian tugas Sasaran Waktu Tempat
o jawab
1 Merekomendasikan 1. Struktu Struktur organisasi: Prasarana 22 Ruangan  Dewi
pengadaan r organisasi: yang ada Agustu Ramin Miliyani
prasarana ruangan  Mengkoordinasikan dengan di ruang s 2022 RSUD  Dimas
Mengetahui jalinan
Ramin – 27 Dr. Fiqri
yang belum tertera hubungan kerja antar kepala ruangan dalam hal
Agustu Soedarso Harianda
lengkap di ruang tenaga kesehatan, agar ketersediaan prasarana s 2022  Kurniawa
perawatan yaitu: komunikasi baik dan (Struktur organisasi)
n Dwi
1. Struktur mendukung kegiatan  Membuat rancangan struktur Illahi
organisasi sehari-hari organisasi ruanga bersama  Nindi
ruangan 2. Visi Misi Ruangan: agar kepala ruangan Riski
2. Visi misi bidan selalu termotivasi Amalia
 Membantu kepala ruangan  Nurlaila
ruangan dalam memberikan dalam pengadaan strukur Novita
pelayanan kesehatan organisasi yang ada di  Rema
dan asuhan kebidanan ruangan Apriyanti
Mandaya
Visi misi ruangan: ni
 Satriya
Mengkoordinasikan dengan
kepala ruangan dalam hal
ketersediaan prasarana (visi
misi ruangan)
Menentukan desain visi misi
ruangan bersama kepala
ruangan
Membantu kepala ruangan
dalam hal pengadaan visi misi
ruangan

2 Mengoptimalkan Pelaksanaan dokumentasi Mensosialisasikan tentang Kepala 22 Ruangan 


pendokumentasian kebidanan sesuai dengan pendokumentasian asuhan ruangan Agustu Ramin
asuhan kebidanan standar asuhan kebidanan kebidanan Ramin s 2022 RSUD
Menerapkan cara-cara – 27 Dr.
pendokumentasian asuhan Agustu Soedarso
kebidanan s 2022
Melibatkan peran aktif bidan
dan mahasiswa praktek dalam
pengisian dokumentasi asuhan
kebidanan
Melakukan pengawasan
terhadap pengisian
dokementasi asuhan
kebidanan
3 Melakukan Untuk mengetahui beban Koordinasi dengan kepala Kepala 22 Ruangan 
perhitungan BOR, kerja tenaga Bidan di ruangan Ramin ruangan Agustu Ramin
ALOS, TOI Ruang Ramin RSUD Melakukan perhitungan BOR, Ramin, s 2022 RSUD
ALOS dan TOI bidan – 27 Dr.
Dr.soedarso
Menentukan beban kerja tenaga ruangan Agustu Soedarso
bidan di ruangan s 2022
Menentukan jumlah bidan setiap
shift nya
7. Pembahasan pemberian kesempatan kepada bidan untuk
Inovasi yang mahasiswa profesi ners mendapatkan
berikan, yaitu dalam rangka kurangnya pendidikan yang lebih baik. Ruang Ramin
pengadaan alat kesehatan diruangan pendekatan manajemen diterapkan dalam bentuk
fungsi manajemen yaitu kegiatan Plan of Action
penyakit dalam. Hal ini dilakukan karna
(POA). Plan of Action (POA) yang dilakukan
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan ada 5 yaitu, perancangan visi dan misi ruangan,
ruangan pemenuhan informasi. Pembuatan pedoman supervisi, kegiatan ronde
Menuruttttt dalam memberikan kebidanan, dan pembuatan media edukai KIE.
pelayanan kesehatan yang professional, Pelaksanaan kegiatan masing-masing POA telah
bermutu dan berkesinambungan rumah tercapai semua dengan baik.
sakit perlu didukung dengan
ketersediaan alat kesehatan yang 9. Saran
memenuhi standar. Dalam mendapatkan
Kelompok berharap kepada pihak manajemen
alat kesehatan yang sesuai kebutuhan,
Rumah Sakit agar memberikan dukungan
memenuhi standard an optimal dalam kebijakan secara tertulis seperti penetapan SK
pemanfaatan maka diperlukan penjadwalan supervisi disetiap ruangan
manajemen logistic alat kesehatan yang keperawatan.dan pelaksanaan ronde kebidanan.
baik. Input dalam manajemen logistic Menempatkan bidan pelaksana sesuai dengan
alat kesehatan meliputi sarana prasarana, keahliannya Serta pendidikannya.
sumber daya manusia (SDM), metode Menyesuaikan tugas pokok dan uraian tugas
pengelolaan dan dana. Masih terdapat bidan pelaksanan di ruangan. Halaman informasi
kendala pada segi sarana dan prasarana harus selalu di update setiap bulan. Kelompok
SDM. Dalam kegiatan pemeliharaan kami menyarankan agar kegiatan operan, pre,
dirumah sakit, khususnya pemeliharaan dan post conference dapat dilakakukan sesuai
SOP setiap pergantian shift.
alat-alat medis, maka dana salah satu
penunjang penting dalam menunjang
10. Daftar Pustaka
kelancaran dan keberlangsungan proses
Chaboyer W, McMurray A, Wallis M,
pemeliharaan. Tanpa dana dan system
Chang AH. Standard operating
pendanaan yang baik, maka kegiatan
protocol for implementing bedside
pemeliharaan dan pengadaan alat
handover in nursing. Res Cent Clin
penunjang di ruangan akan terkendala,
community Pract Innov. 2018
karena memang operasional
Donahue KT, Yen J. Joint commission
pemeliharaan tersebut erat kaitannya
international standar akreditasi
dengan kegiatan pengecekan, perbaikan
rumah sakit. Jt Comm Int.
dan pergantian alat yang tentunya bahan
2011;23(1):1–285.
baku atau perlengkapan penunjang
Hidayah, N. (2014). Manajemen Model
secara kontinyu
Asuhan Keperawatan Profesional
8. Kesimpulan
(MAKP) Tim Dalam Peningkatan
Ruangan dapat berjalan baik dengan adanya Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit.
manajemen. Manajemen kebidanan dapat Journal Kesehatan, 1-17.
memudahkan bidan dalam menjalankan asuhan Hutahaean S, Handiyani H.
kebidanan yang holistik sehingga seluruh Pengembangan fungsi dan peran
kebutuhan klien dirumah sakit terpenuhi. kepala ruangan dalam pencegahan
Penetapan kebijakan yang dibuat secara
dan pengendalian infeksi di rumah
kooperatif antara tim kesehatan dalam upaya
menjamin kesejahteraan sosial bagi bidan dan
sakit X. J Akad keperawatan husada
staf sehingga mempunyai kepuasan kerja dan karya jaya. 2018;4:53–64.
Isnaovari. Hubungan pelaksanaan RSUBunda Margonda. Indonesia;
metode komunikasi: situation, 2013.
background, assesment, Widarti D, Suryani M, Meikawati W.
recommendation (SBAR) saat Pengaruh supervisi kepala ruang
timbang terima tugas keperawatan terhadap kepatuhan perawat
dengan kepuasan kerja perawat di padajadwal kegiatan harian perawat
ruang rawat inap RSUDSolok. di ruang mawar di rsud ungaran.
2015;133–41. Karya IlmiahS1 Ilmu Keperawatan.
Kholid, R. (2013). Manajemen 2015;0(0).
Kepemimpinan Dalam Keperawatan.
Jakarta : CV Trans Info Media
Marquis, B.L & Huston C.J. (2013).
Kepemipinan dan Manajemen
Keperawatan. Alih bahasa
Widyawati, dkk. Jakarta : EGC
Mugianti, Sri. (2016). Manajemen dan
Kepemimpian Dalam Praktek
Keperawatan. Jakarta; Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Pusdik SDM Kesehatan
Mursidah D. Pengaruh Pelatihan
Timbang Terima Pasien erhadap
Penerapan Keselamatan Pasien Oleh
Perawat Pelaksana di RSUD Raden
Mattaher Jambi. 2012;
Ning HC, Lin CN, Chiu DTY, Chang
YT, Wen CN, Peng SY, et al.
Reduction in hospital-wideclinical
laboratory specimen identification
errors following process
interventions: A 10-year
retrospective observational study.
PLoS One. 2016;11(8):1–12.
Pratiwi A, Utami W. Pembinaan dan
pendampingan pimpinanan
keperawatan dalam melaksanakan
peran dan fungsi manajemen pada
kepala ruang di rs pku
muhammadiyah surakarta. Warta.
2015;13(1):37–47.
Rachmah. Pengaruh komunikasi sbar
dalam timbang terima terhadap
peneapan keselamatan pasien yang
dipersepsikan oleh perawat
pelaksana di RSUBunda Jakarta dan

Anda mungkin juga menyukai