Anda di halaman 1dari 37

1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN


BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH IBU BALITA
DI POSYANDU BATANG KUIS

Oleh :

WINGGA AFIFA LUBIS


NIM : 190211068

PROPOSAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2021

1
2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN


BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH IBU BALITA
DI POSYANDU BATANG KUIS

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Kebidanan (S.Keb) di Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia

Oleh :

WINGGA AFIFA LUBIS


190211068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN 2021

2
3

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Skripsi ini telah dibimbing dan diperiksa oleh pembimbing dan layak untuk
dipresentasikan di dalam seminar proposal

Medan, Maret 2021

Pembimbing

(Friska Sitorus, S.SiT, M.Kes)


NIDN : 0127077703

Disetujui Oleh
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia

Ketua

(Agnes Purba, SST, M.Keb)


NIDN : 0126058201

3
4

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................. iv

DAFTAR BAGAN ................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 6

A. Buku KIA .............................................................. 6

B. Sasaran dan Pemanfaatan buku KIA ................................ 21

C. Perilaku Pemanfaatan buku KIA...................................... 30

D. Kerangka Konsep ........................................................... 36

E. Hipotesis.......................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 37

A. Desain Penelitian............................................................. 37

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................ 37

C. Populasi dan Sampel ..................................................... 37

D. Metode Pengumpulan Data ........................................... 37

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 30

F. Definisi Operasional ..................................................... 38

G. Aspek Pengukuran ......................................................... 39


H. Etika Penelitian ............................................................. 40

I. Metode Pengolahan Data .............................................. 41


J. Analisis Data .................................................................. 42

4
5

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

5
6

Hal
Tabel 3.1 Definisi Operasional ......................................................... 39

DAFTAR GAMBAR

6
7

Hal
Gambar 2.1. Kerangka Konsep ................................................................... 34

BAB I

7
8

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan

berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta

mengutamakan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,

bayi, anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin (Ernoviana & Hasanbasri, 2016).

Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) berisi informasi kesehatan ibu (hamil, bersalin,

dan nifas) dan kesehatan anak (pemantauan tumbuh kembang dan catatan kesehatan anak)

serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak (Depkes dan

JICA, 2017). Buku KIA dapat menggambarkan continiu of care atau asuhan yang

berkelanjutan sejak kehamilan, persalinan, masa nifas, hingga anak usia 6 tahun (Oktarina

dan Mugeni, 2015). Informasi pada buku KIA dapat meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman tentang KIS sehingga dapat menggerakkan dan memberdayakan masyarakat

untuk hidup sehat, memberikan informasi resiko komplikasi, bagaimana dan dimana

memperoleh pertolongan kesehatan serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas. Pengetahuan tentang perawatan anak terutama asuhan gizi,

pemantauan tumbuh kembang dan perawatan anak sakit perlu diketahui oleh ibu, keluarga

dan masyarakat sehingga berkontribusi besar pada penurunan angka kematian dan kesakitan

anak (Widdefrita, Mohanis, 2016)

Pemantauan tumbuh kembang anak perlu dilakukan secara rutin antara lain dengan

menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS/Buku KIA), dengan kartu ini setiap ada

penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat segera diketahui sedini mungkin.

Pemanfaatan buku KIA sebagai alat untuk memantau kesehatan dan gizi balita perlu

8
9

dimasyarakat sehingga pemantauan balita akan diperoleh manfaat yang besar apabila

dilakukan pada semua balita yang ada pada suatu daerah, namun untuk dapat melaksanakan

hal ini bukanlah merupakan suatu yang mudah karena banyak faktor yang memperoleh

pemanfaatan buku KIA balita itu sendiri (Soetjiningsih, 2017).

Program buku KIA saat ini merupakan salah satu program prioritas di Indonesia,

sehingga Pemerintah menargetkan pencapaian pemanfaatan buku KIA pada balita tahun

2016 yaitu sebesar 85% (Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar

Sumatera tahun 2013, balita yang memanfaatkan buku KIA di Provinsi Sumatera Utara

hanya 33,6%. Puskesmas Batang Kuis termasuk salah satu Puskesmas di Sumatera Utara

dengan pemanfaatan buku KIA yang belum mencapai target nasional. Dari jumlah total 2786

balita hanya 2024 balita atau sebesar 72,65% yang tercatat memanfaatkan buku KIA pada

tahun 2018 (Puskesmas Batang Kuis, 2019)

Pemerintah membuat kebijakan bagi tenaga kesehatan untuk menggunakan buku KIA

sebagai alat komunikasi dan media penyuluhan bagi ibu dan keluarga serta masyarakat

mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (Standar)

pelayanan kesehatan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita. Penilaian tumbuh

kembang anak balita perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang anak

berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statistic. Anak yang sehat

akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, untuk mengetahui tumbuh kembang anak

lebih mudah dan sederhana diketahui melalui hasil penimbangan anak setiap bulannya di

Puskesmas dan Posyandu yang dapat dilihat pada Buku KIA Balita (Soetjiningsih, 2017)

Berdasarkan fakta yang ada, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai faktor yang berpengaruh pada pemanfaatan buku KIA pada ibu balita di Posyandu

Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Hal ini sangat penting diketahui agar hasil penelitian

yang didapat nantinya bisa memberikan informasi yang berguna.

9
10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, dapat diambil kesimpulan

rumusan masalah penelitian ini adalah Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak oleh Ibu Balita di Posyandu Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan pemanfaatan

buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) oleh ibu balita di Posyandu Batang Kuis Kabupaten

Deli Serdang.

Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan faktor internal (pengetahuan dan sikap) ibu dengan

pemanfaatan Buku KIA oleh ibu balita untuk balita di Posyandu Batang Kuis

Kabupaten Deli Serdang.

2. Mengetahui hubungan faktor eksternal (peranan petugas kesehatan dan dukungan

keluarga) ibu dengan pemanfaatn Buku KIA oleh ibu balita untuk balita di Posyandu

Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan Buku KIA

sebagai pemantauan kesehatan balitanya

2. Sebagai pengetahuan dan pemahaman bagi ibu yang memiliki balita untuk

mengetahui pertumbuhan balita agar terhindar dari gizi buruk

3. Meningkatkan pelayanan bidan khususnya memberikan penyuluhan pentingnya

menggunakan buku KIA

10
11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

11
12

A. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (BUKU KIA)

1. Definisi Buku KIA

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (BUKU KIA) adalah buku yang memuat informasi

mengenai keadaan ibu hamil hingga memiliki anak usia 5 tahun. Buku KIA ini diharapkan

menjadi salah satu media pendidikan kesehatan yang berperan memberikan kontribusi

terhadap pesan dan informasi yang berkaitan dengan kesehatan pada umumnya dan

khususnya bagi ibu balita itu sendiri untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita

di dalam Buku KIA sendiri terdapat Kartu Menuju Sehat (KMS) (Depkes dan JICA, 2017).

Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai dari hamil, bersalin,

nifas dan catatan kesehatan anak mulai dari bayi baru lahir hingga balita serta berbagai

informasi cara merawat kesehatan ibu dan anak (Depkes dan JICA, 2017)

2. Isi Buku KIA

Menurut Depkes RI (2018), pada dasarnya isi buku KIA terdiri dari 2 bagian yaitu

bagian pertama untuk ibu dan selanjutnya bagian untuk anak. Bagian untuk ibu berisi tentang

identitas keluarga, catatan pelayanan kesehatan ibu hamil, penyuluhan pemeriksaan

kehamilan secara teratur, penyuluhan perawatan kehamilan sehari-hari dan makanan ibu

hamil, tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan melahirkan, tanda kelahiran bayi dan proses

melahirkan, cara menyusui dan perawatan ibu nifas, tanda bahaya pada ibu nifas, cara ber-

KB, catatan kesehatan ibu bersalin dan bayi baru lahir dan yang terakhir blangko surat

keterangan lahir.

Bagian untuk anak berisi tentang identitas anak, tanda bayi lahir sehat dan perawatan

bayi baru lahir, tanda bahaya pada bayi baru lahir, perawatan bayi seharihari, tanda bayi dan

anak sehat serta perawatan anak sehari-hari, perawatan anak sakit, cara pemberian makan

pada anak, cara merangsang perkembangan anak, cara membuat MP-ASI (Makanan

Pengganti Air Susu Ibu), catatan pelayanan kesehatan anak, catatan imunisasi mencakup

12
13

Hepatitis B, BCG, DPT, Polio dan Campak termasuk catatan pemberian vitamin A, serta di

bagian belakang buku juga terdapat kartu Menuju Sehat (KMS).

3. Tujuan Buku KIA

Buku KIA adalah buku yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA

sehingga dapat menekan AKI dan AKB di Indonesia. Selain itu, beberapa tujuan buku KIA

adalah untuk memudahkan keluarga dalam memahami informasi kesehatan tentang ibu dan

anak yang tercantum dalam buku KIA, memudahkan tugas Ibu untuk dapat memahami

kondisi kesehatannya sendiri dan bayinya secara mandiri, serta untuk meningkatkan praktik

keluarga dan masyarakat dalam memelihara/merawat kesehatan ibu dan anak (Depkes,

2018).

4. Manfaat Buku KIA

Secara garis besar manfaat buku KIA dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat umum

dan khusus. Manfaat buku KIA secara umum yaitu ibu dan anak mempunyai catatan

kesehatan yang lengkap. Sedangkan manfaat secara khusus yaitu pertama untuk mencatat

dan memantau kesehatan ibu dan anak, yang kedua adalah alat komunikasi dan penyuluhan

yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat tentang paket

(standar) pelayanan KIA. Ketiga merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya

gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak. Keempat yaitu sebagai catatan pelayanan

gizi dan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya (Depkes RI dan JICA, 2017).

B. Sasaran dan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1. Sasaran Buku KIA

Sasaran buku KIA menurut Depkes RI dan JICA (2018) dibagi menjadi dua

kelompok sasaran, yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsung dari

buku KIA adalah ibu dan anak dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ketentuan pertama

yaitu setiap ibu hamil mendapat buku KIA. Ibu akan menggunakan buku ini hingga masa

13
14

nifas dan bayi menggunakan buku ini sejak lahir sampai berumur 6 tahun. Ketentuan kedua

yaitu jika bayi lahir kembar ibu akan mendapatkan tambahan buku sesuai dengan jumlah

bayi. Ketentuan ketiga, ibu yang hamil lagi akan mendapatkan buku baru. Keempat yaitu jika

buku KIA hilang, selama masih ada persediaan buku sebaiknya ibu dan anak mendapat ganti

buku baru.

Sasaran tidak langsung dari buku KIA ini adalah suami dan anggota keluarga yang

lain, kader posyandu, dan petugas kesehatan terutama ketika memberi pelayanan kepada ibu

dan anak serta supervisor dan pengelola program yang bertanggung jawab dalam

pengembangan buku KIA.

3. Pemanfaatan Buku KIA

Indikator keberhasilan pemanfaatan buku KIA pada ibu balita dapat diukur dari

kesehatan anaknya. Penilaiannya dapat dilihat dari kunjungan neonatal pertama (KN1),

kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap), penanganan neonatus komplikasi, cakupan

pelayanan kesehatan bayi, cakupan pelayanan kesehatan anak balita, kematian neonatus,

kematian bayi, dan kematian balita (Kemenkes RI, 2015). Data indikator kesehatan anak

tersebut dipantau setiap bulannya oleh petugas kesehatan dan ibu bayi, sehingga keberhasilan

pemanfaatan buku KIA dapat dilihat dari pencapaian indikator tersebut.

Pemanfaatan buku KIA pada ibu bayi akan maksimal jika ibu telah membaca dan

menerapkan isi buku KIA, serta mengerti cara pengisiannya. Petugas kesehatan wajib

menjelaskan cara membaca buku KIA secara bertahap, sesuai dengan keadaan yang dihadapi

ibu, kemudian ibu memberi tanda ( ) memakai pensil atau bolpoint pada bagian yang telah

dibaca dan diterapkan. Setiap kali ibu dan anak melakukan pemeriksaan kesehatan, maka

buku KIA wajib dibawa dan ibu wajib mengisi tanda ( ) sesuai dengan pelayanan yang baru

saja diperoleh ibu ataupun bayinya. Pelayanan tersebut mencakup pelayanan pemeriksaan

kehamilan (hal 1-3), pelayanan kesehatan ibu nifas (hal 13), pelayanan kesehatan pada bayi

14
15

baru lahir (kunjungan neonatal) (hal 36) dan pemantauan perkembangan anak 0 – 6 tahun

(hal 52-64). (Depkes RI, 2018). Buku KIA juga digunakan sebagai sarana informasi

pelayanan KIA. Karena buku KIA dapat dijadikan sebagai pedoman untuk ibu dalam

bertanya kepada kader maupun petugas kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan balita.

Berdasarkan penelitian, frekuensi pemanfaatan buku KIA yang dimanfaatkan

sebanyak 42 responden (60%) dan yang tidak dimanfaatkan sebanyak 28 responden (40%).

Penelitian serupa juga mendapatkan hasil 57 orang (70,4%) efektif dalam pemanfaatan buku

KIA dan 24 orang (29,6%) tidak efektif dalam pemanfaatan buku KIA (Agusrini, Diah,

2018).

C. Perilaku Pemanfaatan Buku KIA

1. Teori Green

Dalam perilaku kesehatan berdasarkan Preced Model (Green, 1991) dalam

Notoatmodjo (2016) menyatakan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor,

yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong.

2. Faktor Predisposisi ( Predisposing Factor )

Faktor predisposisi adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) yang

dapat mempermudah terjadinya perilaku atau tindakan pada diri seseorang atau masyarakat.

Faktor ini meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan atau keyakinan, nilai-nilai dan budaya

yang berhubungan dengan motivasi individu atau kelompok untuk bertindak (Notoatmodjo,

2016). Faktor predisposisi yang mempengaruhi pemanfaatan buku KIA yaitu sebagai berikut:

a. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif adalah faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang (overt behavior). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas

atau tingkatan yang berbeda (Notoadmodjo, 2016). Pengetahuan dipengaruhi oleh

beberapa hal yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, pengalaman, kebudayaan dan informasi.

15
16

Hal ini juga berlaku dalam pemanfaatan buku KIA pada ibu balita. Seorang ibu harus

memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami isi dari buku KIA. Sebagai

penunjang seorang ibu juga harus memiliki pengetahuan umum mengenai kesehatan dan

tumbuh kembang anaknya. Hal ini dikarenakan dalam buku KIA terdapat beberapa istilah

yang kurang dimengerti oleh orang awam, sehingga dengan pengetahuan yang cukup

nantinya ibu bisa memahami isi dari buku KIA dan mempermudah saat pengisian buku

tersebut.

b. Sikap

Sikap merupakan proses merespon seseorang terhadap objek tertentu dan mengandung

penilaian suka-tidak suka, setuju-tidak setuju, atau mengambil keputusan positif atau

negatif (Notoadmojo, 2016). Sama halnya sikap ibu terhadap pemanfaatan buku KIA,

dimana sikap yang positif mencerminkan kepedulian ibu terhadap kesehatan dan tumbuh

kembang anaknya. Kepedulian tersebut akan menimbulkan kecenderungan untuk

bertindak yang dipengaruhi oleh intensitas sikap ibu, yang dapat dibagi menjadi empat

tingkatan yaitu:

3. Faktor Pendukung ( Enabling Faktor )

Faktor pendukung adalah kemampuan/keahlian dan semua sumber-sumber

pendukung yang diperlukan untuk menciptakan atau memungkinkan perilaku kesehatan

(Notoatmodjo, 2016). Sumber-sumber yang dimaksud antara lain ketersediaan sarana dan

prasarana atau fasilitas kesehatan (Green, 1980). Faktor pendukung juga berkaitan dengan

aksesibilitas berbagai sumber daya seperti biaya, jarak dan sarana transportasi yang ada.

Faktor pendukung yang mempengaruhi pemanfaatan buku KIA yaitu sebagai berikut:

a. Jarak Pelayanan Kesehatan

Jarak pelayanan kesehatan adalah keterjangkauan jarak yang dapat ditempuh dari tempat

tinggal responden hingga ke tempat pelayanan kesehatan. Berdasarkan penelitian

16
17

sebelumnya, sebagian besar yang memanfaatkan posyandu/polindes adalah ibu yang jarak

ke posyandu/polindesnya dekat atau 247 m dari rumah (65,8%), sedangkan ibu yang

jarak posyandu/polindesnya jauh atau > 247 m dari rumah kurang memanfaatkan (62,6%)

(Kusindijah, 2017).

b. Status Ekonomi Keluarga

Tingkat pendapatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk

melakukan tindakan yang berhubungan dengan kesehatan. Tingkat pendapatan akan

berpengaruh terhadap status ekonomi keluarga yang juga berpengaruh terhadap perilaku

pemanfaatan buku KIA. Berdasarkan penelitian sebelumnya, menunjukkan hasil bahwa

ibu yang memiliki pendapatan keluarga < UMR kurang memanfaatkan buku KIA

(52,38%), begitu pula dengan ibu yang memiliki pendapatan keluarga ≥ UMR kurang

memanfaatkan buku KIA (63,64%). P value dalam penelitian tersebut adalah 0,551

sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga

dengan pemanfaatan buku KIA (Alex, Sobur, 2018).

c. Ketersediaan Sarana

Sarana dalam hal ini adalah ketersediaan buku KIA di Puskesmas. Daerah dengan sarana

transportasi yang baik, letak yang strategis dan keadaan wilayah yang sangat mendukung

menjadikan distribusi buku semakin mudah, sehingga buku KIA akan mudah sampai ke

Puskesmas.

d. Dukungan Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat (Alex, Sobur, 2018).

Dalam hal ini, petugas kesehatan memegang peranan penting pada pemanfaatan buku KIA

karena petugas kesehatan yang memberikan buku tersebut kepada Ibu. Keefektifan

dukungan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan buku KIA dapat dilihat melalui

17
18

pemenuhan kewajibannya, antara lain mencatat pelayanan kesehatan yang telah diberikan

kepada ibu dan anak di buku KIA dengan memberi tanda ( ) pada pesan atau informasi

yang telah dijelaskan kepada ibu, mampu menjawab dan memberikan penjelasan setiap

kali ibu meminta penjelasan, memberikan pelayanan kesehatan, konseling, dan

penyuluhan kepada ibu terkait isi buku KIA, serta mengetes kembali pemahaman ibu

setiap selesai memberi penjelasan dan peragaan. (Depkes RI dan JICA, 2018).

Peran petugas kesehatan terdiri dari beberapa peran utama sebagai berikut. Sebagai

pelaksana pelayanan kesehatan; Perawat bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan

kebidanan dari yang bersifat sederhana sampai yang paling kompleks kepada individu,

keluatga, masyarakat. Sebagai pengelola pelayanan dan institusi pendidikan. Sebagai

peneliti dan pengembangan ilmu kebidanan, bidan menunjang peneliyi dan

pengembangan teknologi dibidang kebidanan, khususnya yang terkait dengan

peningkatan mutu pelayanan kebidanan secara terus menerus (Alex, Sobur, 2018).

Peran petugas kesehatan harus mampu memberikan motivasi dan pelayanan yang

baik yaitu pemeriksaan rutin dan perawatan anak sendiri melalui anjuran dan penjelasan

saat berkunjung selama pemeriksaan anak. Memeriksakan anak kepada petugas kesehatan

sedini mungkin akan mempunyai manfaat yang sangat besar, misalnya ibu mungkin

sudah lama tidak memeriksakan kesehatan anaknya sehingga ibu mengetahui bagaimana

sebenartnya kondisi kesehatan anaknya. Selain itu pertambahan berat badan, tinggi badan

anak dapat diketahui seara pasti. Hal ini dapat dilakukan dengan deteksi dini,

pemeriksaan dan perawatana nak dengan memanfaatkan KMS Balita.

e. Dukungan keluarga

Faktor dukungan keluarga juga mempengaruhi perilaku ibu. Interaksi social yang

dilakukan secara terbatas pada suatu kelompok saja tanpa mengenal kelompok atau

individu diluar kelompok, akan menyebabkan persepsi yang tidak benar dan untuk

18
19

berpartisipasi aktif atau melibatkan diri dalam sesuatu kegiatan melihat dari segi pengaruh

lingkungan. Hambatan penting dalam penyerapan perilaku kesehatan dapat berasal dari

orang tua, suami atau orang lain yang berada dikelompoknya. Faktor dukungan keluarga

merupakan salah satu faktor dari luar individu yang menentukan tindakan kesehatan

memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat, tentu saja bergantung pada tujuan dan

jenis program.

C. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen


Faktor internal

1. Pengetahaun
2. Sikap

Pemanfaatan Buku
KIA untuk balita

Faktor Eksternal

1. Peranan petugas
kesehatan
2. Dukungan
keluarga

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemanfaatn Buku KIA untuk balita

2. Ada hubungan antara sikap ibu dengan pemanfaatan Buku KIA untuk balita

3. Ada hubungan antara peran petuags kesehatan dengan pemanfaatan Buku KIA untuk

balita

4. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan Buku KIA untuk balita

19
20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional dimana untuk mengetahui

hubungan pengetahuan, sikap ibu, peranan petugas kesehatan dan dukungan keluarga dalam

20
21

pemanfaatan Buku KIA untuk balita oleh ibu balita di Posyandu Batang Kuis Kabupaten Deli

Serdang.

B. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita yang datang berkunjung ke

Posyandu Batang Kuis dan mempunyai Buku KIA untuk balita yaitu sejumlah 76 orang

Sampel

Sampel penelitian ini semua ibu balita yang membawa balitanya ke Posyandu Batang Kuis

yang memiliki buku KIA, tehnik pengambilan sampel dengan accidental samping

(pengambilan sampel pada saat penelitian dilakukan).

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Posyandu Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2020 – Maret 2021

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala Data Hasil Ukur

1. Pemanfaatan Pemanfaatan diukur Kuesioner Wawancara Nominal Efektif 75%)


dengan menjawab 15 Tidak Efektif
Buku KIA oleh
pertanyaan yang (< 75%)
Ibu balita berkaitan dengan
aktivitas penggunaan

21
22

buku KIA sebagai


pedoman perawatan
kesehatan dan tumbuh
kembang anak sehari-
hari.
2. Pengetahuan Kemampuan Ibu untuk Kuesioner Wawancara Nominal Pengetahuan
menjawab 10 baik (skor ≥
Ibu balita
pertanyaan tentang isi 75%)
tentang buku
buku KIA yang Pengetahuan
KIA mencakup: kurang (skor <
a. Perawatan bayi 75%)
baru lahir (3)
b. Imunisasi (1)
c. Pemantauan
tumbuh kembang
(2)
d. Perawatan anak
sehari-hari (3)
3. Sikap ibu balita Respon yang Kuesioner Wawancara Nominal Sikap positif
terhadap buku diberikan Ibu (skor 75% -
KIA
terkait pemanfaatan 100%)
buku KIA, diukur
dari 5 pernyataan Sikap negative
yang mencakup: (skor <75%)
a. Keharusan
membawa buku
KIA
b. Buku KIA untuk
memantau tumbuh
kembang
c. Buku KIA sebagai
sumber
pengetahuan
d. Buku KIA untuk
perawatan anak
e. Buku KIA untuk
pemenuhan gizi

22
23

4. Dukungan Segala bentuk Kuesioner Wawancara Nominal Dukungan


Petugas dukungan atau petugas baik (≥
Kesehatan pemberian informasi 75%)
dari petugas kesehatan
terhadap ibu balita, Dukungan
diukur dengan 5 petugas kurang
pertanyaan yang baik (< 75%)
mencakup:
a. Penjelasan isi buku
b. Penjelasan cara
mengisi buku
c. Anjuran
menggunakan buku
d. Respon petugas
terhadap pertanyaan
e. Mengecek
kelengkapan buku

23
24

F. Aspek Pengukuran

1. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara kepada ibu balita,

menggunakan 10 pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan ibu mengenai isi buku

KIA.

a. Diberikan skor 1 jika jumlah jawaban 1

b. Diberikan skor 2 jika jumlah jawaban 2

c. Diberikan skor 3 jika jumlah jawaban 3 atau jawaban maksimal

d. Tidak menjawab diberikan skor 0

Dari hasil tersebut selanjutnya ditentukan ≥ 75% masuk kedalam kriteria baik dan <75%

kriteria kurang (Arikunto, 2006).

2. Pengukuran sikap dapat dilakukan melalui wawancara kepada ibu balita, menggunakan 5

pernyataan yang berkaitan dengan pemanfaatan buku KIA. Untuk memberikan skor pada

sikap menggunakan skala Guttman.

a. Jawaban setuju diberi skor 1

b. Jawaban tidak setuju diberi skor 0

3. Pengukuran dukungan petugas kesehatan dapat dilakukan melalui wawancara kepada ibu

balita, menggunakan 5 pertanyaan yang berkaitan dengan pemanfaatan buku KIA. Untuk

memberikan skor pada dukungan petugas menggunakan skala Guttman.

a. Jawaban Ya diberi skor 1

b. Jawaban Tidak diberi skor 0

24
25

Klasifikasi dukungan kesehatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu dukungan petugas

baik jika didapat skor ≥ 75% dan dukungan petugas kurang baik jika didapat skor <

75%.

4. Dukungan Keluarga

Pengukuran dukungan keluarga dapat dilakukan melalui wawancara kepada ibu balita,

menggunakan 5 pertanyaan yang berkaitan dengan pemanfaatan buku KIA. Untuk

memberikan skor pada dukungan keluarga menggunakan skala Guttman.

a. Jawaban Ya diberi skor 1

b. Jawaban Tidak diberi skor 0

Klasifikasi dukungan kesehatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu dukungan keluarga baik

jika didapat skor ≥ 75% dan dukungan keluarga kurang baik jika didapat skor < 75%.

5. Pemanfaatan Buku KIA untuk balita

Pengukuran pemanfaatan buku KIA dapat diukur dengan menjawab 15 pertanyaan,

yang berkaitan dengan perilaku ibu dalam penggunaan buku KIA sebagai pedoman

perawatan kesehatan dan tumbuh kembang anak.

1. Tindakan memanfaatkan diberi skor 1, jika jumlah jawaban 1.

2. Tindakan memanfaatkan diberikan skor 2, jika jumlah jawaban 2-3 atau jawaban

maksimal

3. Tidak memanfaatkan diberikan skor 0.

Dan selanjutnya dari jawaban tersebut akan diberikan penilaian efektif memanfaatkan

yaitu ≥ 75% dan tidak efektif memanfaatkan < 75%.

25
26

G. Alat dan Prosedur Pengumpulan Data

Alat

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pada ibu yang membawa balita

ke Posyandu pada saat melakukan kunjungan

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Batang Kuis, Posyandu Batang Kuis dan

literature-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

Prosedur Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat bdalam

melakukan pengumpulan data. Dimana terdapat beberapa tahapan prosedur yang dilakukan.

Prosedur peneliti dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut

1. Membuat surat permohonan izin pengambilan data penelitian jumlah ibu yang memiliki

bayi dan balita di Puskesmas dan Posyandu Batang Kuis yang dikeluarkan dari

Universitas Sari Mutiara Indonesia.

2. Mengajukan permohonan pengambilan data dan izin penelitian pada ibu yang mempunyai

bayi dan balita di Posyandu Batang Kuis

3. Melakukan pengkajian data yang relevan sehinga mendukung penelitian dari aspek

kemudahan dan keamanan penelitian

4. Memberikan surat izin penelitian ke Posyandu Batang Kuis

5. Pengambilan data terhadap ibu yang memiliki bayi dan balita yang mempunyai KMS

Balita dilakukan dengan memberikan penjelasan terebih dahulu pada ibu yang memiliki

26
27

bayi dan balita dan meminta responden untuk menandatangani informed consend

(kesediaan menjadi responden)

6. Selanjutnya peneliti membagikan kuesioner yang akan diisi oleh responden (ibu yang

mempunyai bayi dan balita).

H. Etika Penelitian

Penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia sebagai responden atau sampel

penelitian sehingga penelitian harus menerapkan mengenai prinsip-prinsip etika dalam

penelitian. Menurut Polit & Beck, (2016) beberapa prinsip etika penelitian antara lain

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Sebelum penelitian dilakukan maka peneliti memberikan lembar persetujuan dan

menjelaskan kepada responden (ibu yang memiliki bayi dan balita). Lembar ini dilengkapi

dengan judul penelitian dan manfaat penelitian sehingga responden mengerti maksud dan

tujuan penelitian. Setelah memahami semua penjelasan peneliti dan bersedia menajdi

responden, calon responden diminta untuk menandatangani informed consent.

2. Autonomy

Peneliti memberikan kebebsan kepada responden untuk menentukan keputuasannya

sendiri, maka tidak ada paksaaan dari peneliti keapda responden serta tetap menghormati

and menghargai keputusan, hak dan pilihan serta privasi responden.

3. Confidentiality

Peneliti memberikan jaminan kepada responden dengan tuidak mencantumkan nama

responden pada lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode saja dan hasil penelitian

yang disajikan. Peneliti juga menjamin kerahasisan semua informasi hasil penelitian yang

27
28

telah dikumpulkan dari respond3en, kemudian nantinya kuesioner akan

dimusnahkan/dibakar.

4. Justice

Peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden penelitian

I. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahapan

yaitu

1. Editing

Peneliti memeriksa secara langsung lembar kuesioner yang telah diisi untuk memastikan

bahwa semua kuesioner sudah diisi dengan lengkap

2. Coding

Peneliti membuat pengkodean pada data untuk mempermudah dalam mengelola data.

3. Entry

Peneliti mengimput data hasil coding lalu dibuat dalam table distribusi frekuensi.

Analisa Data

1. Analias Univariat

Analisis Univariat dilakukan untuk melihat gambaran deskriptif dari masing masing

variabel yang diteliti. Variabel yang dianalisis secara deskriptif adalah variabel bebas

(pengetahuan dan sikap ibu, serta dukungan petugas kesehatan) dan variabel tergantung

(pemanfaatan buku KIA) dalam bentuk distribusi dan persentase dari tiap variabel.

28
29

2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat menggunakan uji chi-square dengan derajat kemaknaan 95%, untuk

menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu, dan dukungan petugas

kesehatan terhadap pemanfaatan buku KIA

29
30

DAFTAR PUSTAKA

Agusrini, Diah. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Buku KIA dengan
Pemanfaatan Buku KIA di Puskesmas Srondol Kota Semarang. Karya Tulis
Ilmiah. Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran.

Alex, Sobur. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. , Tri. (2012). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kelengkapan Pengisian Buku KIA oleh Bidan dalam Deteksi Dini Risiko
Tinggi Kehamilan di Puskesmas Kabupaten Banyumas Tahun 2012. Akademi Kebidanan
YLPP Purwokerto.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar. (2008). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Departemen Kesehatan RI dan JICA. (2015a). Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI dan JICA. (2015b). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:

Ernoviana dan Hasanbasri M. (2006). Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak di
Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto. Yogyakarta.

Kusindijah. (2012). Hubungan antara Kepemilikan Buku KIA dengan Pengetahuan,


Sikap, dan Praktik Perawatan Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rangkah
Surabaya. Embrio, Jurnal Kebidanan, Vol. I No. 1, April 2012.

Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta


Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

30
31

Oktarina dan Mugeni. (2015). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Kepatuhan Ibu Hamil dan Ibu
Bayi dalam Penggunaan Buku KIA. Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kemenkes RI. Jurnal, Vol. 18 No. 2,
April 2015: 141-150.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Widdefrita, Mohanis. (2014). Peran Petugas Kesehatan dan Status Pekerjaan Ibu dengan
Pemberian ASI Eksklusif. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 8 No. 1.

31
32

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN BUKU


KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) OLEH IBU BALITA DI POSYANDU
BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG

NO. Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Paritas :
Usia Anak Saat ini :

Kuesioner Pengetahuan Ibu


No Pertanyaan Skor
1. Apakah ibu bisa menyebutkan tanda bayi baru lahir sehat?
1) Langsung menangis
2) Bergerak aktif
3) Beratnya 2500-4000 gram
2. Apakah ibu tahu apa saja perawatan bayi baru lahir yang harus dilakukan oleh ibu?
1) Pemberian ASI
2) Menjaga bayi tetap hangat
3) Perawatan tali pusar

3. Apakah ibu bisa menyebutkan tanda bahaya pada bayi baru lahir?
1) Tidak mau menyusu
2) Kejang-kejang
3) Lemah dan sesak nafas
4) Kulit dan mata bayi kuning
4. Apakah ibu tahu 5 jenis imunisasi dasar yang harus diperoleh bayi? Sebutkan... a.
Hepatitis B
b. BCG
c. Polio
d. DPT
e. Campak

32
33

No Pertanyaan Skor
5. Apakah ibu tahu cara memantau pertumbuhan dan perkembangan anak?
Sebutkan…
1) Rajin menimbang bayi setiap bulan di posyandu
2) Ajak anak bermain dan bercakap-cakap
3) Stimulasi perkembangan anak sesuai umurnya
6. Apakah ibu bisa menyebutkan tanda-tanda anak sehat?
1) Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan
2) Tinggi badan bertambah
3) Jarang sakit dan aktif
4) Kemampuan bertambah
7. Apakah ibu tahu bagaimana cara menjaga kebersihan anak?
Sebutkan…
1) Memandikan anak 2 kali sehari
2) Cuci rambut anak dengan sampo 3 kali seminggu
3) Cuci tangan dan kaki anak setiap habis bermain
4) Ganti pakaian anak jika basah atau kotor
8. Apakah ibu tahu bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan anak?
1) Jauhkan anak dari asap rokok, asap sampah dan polusi kendaraan
2) Bersihkan lingkungan bermain anak dari debu dan sampah
3) Bersihkan bak penampungan air
9. Apakah ibu tahu bagaimana cara menangani anak yang terkena batuk ringan? a.
Berikan ASI
b. Beri minum air matang
c. Beri kecap manis atau madu yang dicampur air jeruk nipis
10 Apakah ibu tahu apa saja makanan pendamping ASI yang dapat diberikan pada
. anak usia 6-11 bulan?
1) Makanan lumat seperti bubur susu
2) Makanan yang lebih padat seperti bubur nasi dan nasi tim
3) Makanan selingan seperti pisang yang di haluskan, buah dan biskuit
Total Skor

C. Sikap Ibu
Saya akan memberikan 5 pernyataan yang berkaitan dengan sikap Ibu dalam
memanfaatkan buku KIA.

No Pernyataan Setuju Tidak


Setuju
1. Buku KIA harus dibawa serta setiap kali melakukan pemeriksaan ke
pelayanan kesehatan
2. Buku KIA menjadi pedoman ibu untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak

33
34

3. Buku KIA dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai kesehatan


dan pola asuh anak
4. Buku KIA menjadi pedoman ibu untuk melakukan perawatan anak
sehari-hari
5. Buku KIA menjadi pedoman ibu dalam menyiapkan makanan untuk
anak

D. Dukungan Petugas Kesehatan


Saya akan memberikan 5 pertanyaan yang berkaitan dengan dukungan petugas
kesehatan kepada Ibu terkait pemanfaatan buku KIA.

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah petugas sudah memberikan penjelasan kepada ibu mengenai isi
buku KIA?
2. Apakah petugas sudah menjelaskan cara mengisi buku KIA kepada
Ibu?
3. Apakah petugas sudah menganjurkan ibu untuk menggunakan buku
KIA sebagai pedoman perawatan kesehatan anak sehari-hari?
4. Apakah petugas merespon dengan baik semua pertanyaan ibu terkait
buku KIA?
5. Apakah petugas pernah mengecek kelengkapan isi buku KIA ibu?

E. Pemanfaatan Buku KIA


Saya akan memberikan 15 pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku ibu dalam
pemanfaatan buku KIA.

No Pertanyaan Skor

1. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman saat pemberian ASI
pada bayi?
Jika iya, apa saja bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD)
2) Memberikan kolostrum (ASI pertama yang berwarna kekuningan)
3) Memberikan ASI Eksklusif
2. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman untuk menjaga agar
bayi tetap hangat?
Jika iya, apa saja yang ibu lakukan?
1) Mandikan bayi dengan air hangat
2) Selimuti dan gunakan topi, kaos kaki, kaos tangan serta pakaian yang
hangat
3) Jangan tidurkan bayi di tempat dingin atau banyak angin

34
35

3. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman untuk merawat tali
pusar?
Jika iya, apa saja yang ibu lakukan?
1) Jangan berikan apapun pada tali pusar
2) Jaga agar tali pusar terbuka dan kering
3) Bila kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan keringkan dengan kain
bersih.

No Pertanyaan Skor

4. Apakah ibu sudah mengisi catatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir yang
ada di dalam buku KIA?
Jika sudah, bagaimana cara ibu mengisi?
1) Dengan memberi tanda ( ) sesuai dengan pelayanan yang sudah
diperoleh bayi.
5. Apakah ibu memanfaatkan catatan imunisasi yang ada pada buku KIA?
Jika iya, digunakan untuk apa?
1) Untuk melihat kelengkapan imunisasi anak
2) Untuk mengetahui jadwal imunisasi anak
6. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak setiap bulannya?
Jika iya, apa saja bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Timbang berat badan anak setiap bulan di posyandu
2) Minta kader mencatat hasil penimbangan pada KMS di buku KIA
7. Apakah ibu memanfaatkan KMS pada buku KIA?
Jika iya, bagaimana cara ibu mengetahui bahwa tumbuh kembang anak sudah
berjalan normal?
1) Dengan melihat berat badan anak naik mengikuti garis pertumbuhan
8. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman pengasuhan anak?
Jika iya, apa saja bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Mengasuh anak dengan penuh kasih sayang
2) Sering meluangkan waktu bersama anak
3) Beri pujian jika anak berhasil melakukan hal yang baik
9. Apakah ibu menggunakan buku KIA sebagai pedoman perawatan kebersihan
anak sehari-hari?
Jika iya, apa saja bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Mandikan anak dengan sabun dan air bersih 2 kali sehari
2) Jaga kebersihan pakaian, mainan dan tempat tidur anak
3) Gunting kuku tangan dan kaki secara teratur dan jaga kebersihannya

35
36

10. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman perawatan gigi anak
sehari-hari?
Jika iya, apa saja bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Hindari anak dari makanan manis
2) Bersihkan gusi dan lidah bayi dengan kain lembut yang dibasahi air hangat
3) Gosok gigi balita setelah sarapan dan sebelum tidur
4) Periksakan gigi anak secara rutin 3-6 bulan sekali ke fasilitas kesehatan
11. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman untuk menghindarkan
anak dari bahaya sehari-hari?
Jika iya, apa bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Hindari anak dari benda yang disangka makanan/minuman seperti
obatobatan, racun tikus, racun serangga, minyak tanah
2) Hindari anak dari benda panas seperti kompor, seterika
3) Hindari anak dari benda berbahaya seperti pisau, gunting, colokan listrik

No Pertanyaan Skor

12. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman merawat anak yang
sedang demam?
Jika iya, apa bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering
2) Beri minum lebih banyak
3) Kompres dengan air hangat, jika demam tinggi beri obat penurun panas.
13. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman merawat anak yang
terkena diare?
Jika iya, apa bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Jika anak masih menyusu, berikan ASI 2)
Berikan oralit
14. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman untuk merangasang
tumbuh kembang anak?
Jika iya, apa bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Sering perdengarkan musik dan ajak anak berkomunikasi sejak dini
2) Latih berdiri, berjalan, dan berbicara sesering mungkin
3) Perkenalkan anak pada lingkungan sekitar
4) Sering mengajak anak bermain
15. Apakah ibu memanfaatkan buku KIA sebagai pedoman dalam menyiapkan
makanan untuk anak?
Jika iya, apa bentuk pemanfaatan yang ibu lakukan?
1) Berikan makanan pendamping ASI seperti bubur susu, bubur tim, bubur
nasi
2) Berikan makan pada anak balita 3 kali sehari
3) Berikan makanan selingan seperti pisang, buah-buahan dan biskuit 2 kali
sehari
4) Berikan makanan yang tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan

36
37

penyedap, pewarna dan pengawet.


Total Skor

37

Anda mungkin juga menyukai