PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Adapun fungsi dari Puskesmas antara lain :
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;
2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;
3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)
Semua kegiatan di Puskesmas Mamsena Tahun 2020 dirangkum
dalam bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2021. Profil ini memuat
data dan informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas
kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja
Puskemas Mamsena yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk
data.
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Mamsena Tahun 2020 ini adalah:
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas
C. RUANG LINGKUP
1. Jenis Data / Informasi
Indikator yang di gunakan untuk menyajikan data Profil Puskesmas
adalah indikator kesehatan dan indikator lain yang terkait kesehatan
meliputi : (1) Indikator derajat kesehatan yang terdiri dari indikator untuk
mortabilitas, morbiditas dan status gizi; (2) Indikator upaya kesehatan yang
terdiri dari pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan keadaan
lingkungan; (3) Indikator sumber daya kesehatan terdiri atas sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan
Data yang dikumpulkan untuk penyusunan profil kesehatan adalah :
a. Data umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi
b. Data derajat kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan,
dan data status gizi
c. Data upaya kesehatan yang terdiri dari pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan, perilaku hidup sehat, dan upaya
kesehatan lingkungan
d. Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain tenaga kesehatan, sarana
kesehatan, UKBM, pembiayaan kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan
D. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data untuk pembuatan Profil Kesehatan Puskesmas
Mamsena dilakukan dengan dua cara yaitu
(1) secara aktif : petugas pengelola data di Puskesmas Mamsena aktif
mengumpulan data dari setiap pengelola program;
(2) secara pasif : diperoleh dengan cara validasi data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan laporan program kegiatan
Puskesmas Mamsena.
Ditinjau dari metode pengumpulan data terdapat dua metode yaitu :
(a) metode rutin : dilakukan secara berkala dan dikumpulkan dari catatan
kegiatan harian atau rekam medik pasien yang berkunjung di
Puskesmas Mamsena;
(b) metode non rutin : pengumpulan data sewaktu, yang dilakukan melalui
Cakupan program SPM bulanan.
F. PENYAJIAN DATA
Sajian data yang di gunakan dalam Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena
tahun 2020 dalam bentuk grafik yang terdiri dari :
a. Gafik batang : sajian distribusi frekuensi yang digambarkan dalam bentuk
bar (batang) untuk membandingkan satu nilai atau lebih dari beberapa
kategori.
b. Peta : grafik yang diwujudkan dalam bentuk peta atau daerah dimana
bagian-bagiannya menunjukkan distribusi frekuensi. Peta ini terutama di
gunakan untuk menunjukkan distribusi sesuatu dengan geografi
G. SISTEMATIKA
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil
Kesehatan Puskesmas Mamsena, serta sistematika penyajian
yang diuraikan secara ringkas
BAB VI : PENUTUP
Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas
Mamsena tahun 2020, serta hal-hal yang dianggap masih
kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
A. GAMBARAN UMUM
Puskesmas Mamsena adalah puskesmas non rawat inap yang berjarak
kurang lebih 20 km dari Kabupaten Timor Tengah Utara, dan berjarak ± 420
km dari ibu kota propinsi, Kupang. Wilayah kerja Puskesmas Mamsena
meliputi 1 Kecamatan (Kec. Insana Barat) yang terdiri dari dua belas Desa
antara lain; Desa Subun, Lapeom, Usapinonot, Unini, Letneo, Bannae, Atmen,
Letneo Selatan, Nifunenas, Subun Tualele, Subun Bestobe dan Oabikase.
Luas gedung Puskesmas induk sebesar 170 m² pada lahan seluas 835 m²,
dengan rumah bersalin sebesar 165 m² , Kantor 100 m², Mess Dokter sebesar 36
m², Mess Bidan 54 m², Aula 55 m² dengan kondisi bangunan baik. Puskesmas
Mamsena terdiri dari 6 Polindes, 2 Pustu dan 1 Poskesdes yang masing-masing
ada di setiap desa di wilayah kerja Puskesmas mamsena.
Kematian Ibu
5
2 Kematian Ibu
1
0 0 0 0
0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kematian Bayi
5
4
3
2 Kematian Bayi
1
1
0 0 0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kematian Balita
5
4
3
2
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kematian Balita
Tabel 1
10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Mamsena Tahun 2020
No Golongan Sebab Laki laki Perempuan Jumlah
Penyakit Kunjungan
8 ASMA 30 48 78
9 INFEKSI USUS 27 46 73
LAIN
10 TFA 24 29 53
35
30 29
25
25 23
21
20 18
16
15 14 Jumlah Kasus TB
11 11
10 10 Kasus Positif TB
10
5
5
2
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0
0
BANNAE 79
SUBUN BESTOBE 37
SUBUN 27
SUBUN TUALELE 35
LAPEOM 45
NIFUNENAS 41
Perempuan
OABIKASE 31
Laki-Laki
USAPINONOT 38
ATMEN 37
UNINI 78
LETSEL 37
LETNEO 47
0 20 40 60 80 100
4. Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan
dan masih sebagai salah satu maslah di Kecamatan Insana Barat
dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik
maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Penyakit diare sebagai penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian dan menimbulkan kejadian luar biasa. Jumlah kasus diare yang
ditangani Puskesmas Mamsena tahun 2020 adalah sebanyak 99 kasus.
Balita Diare…
.
Sumber : Puskesmas Mamsena
5. Penyakit Kusta
Sampai saat ini penyakit kusta masih merupakan salah satu
masalah kesehatan di kecamatan Insana Barat dimana belum semua
desa mencapai eliminasi kusta ( Prevalensi kurang dari 1/10.000
penduduk atau 0,0001 ).
Pada tahun 2020 di puskesmas Mamsena tidak ditemukan pasien
Kusta.
6. Penyakit Frambusia
Pada tahun 2020 di wilayah kerja puskesmas mamsena tidak
ditemukan kasus Frambusia. Walaupun begitu penyakit Frambusia masih
merupakan masalah kesehatan utama yang perlu juga untuk diperhatikan
di Puskesmas Mamsena. Selain itu, masalah kebersihan perorangan
(Personal Hygiene) yang kurang diperhatikan oleh masyarakat serta
8. Penyakit Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu jenis penyakit yang menjadi
masalah di Kabupaten Timor Tengah Utara secara umum dan kecamatan
Insana Barat khususnya serta menjadi penyebab menurunnya
produktivitas tenaga kerja. Terutama dikarenakan daerah kecamatan
Insana Barat memiliki area persawahan dan tambak ikan yang merupakan
tempat yang baik bagi nyamuk Anopheles.
Pemeriksaan DDR
100 93
80
60 52 54 48
40 37 36 32
40 29
16 22 20
20 Pemeriksaan DDR
0
1. BBLR
Salah satu faktor utama pengaruh terhadap kematian
perinatal dan neonatal adalah BBLR ( < 2.500 g ).BBLR di bedakan
dalam dua kategori yaitu BBLR karena prematur ( Usia kandungan <
37 minggu ) dan BBLR karena intra uterine Grouwth Retardation (
IUGR= bayi cukup bulan tapi berat badannya kurang ). Kejadian
BBLR dengan IUGR di negara berkembang termasuk
Indonesia,masih banyak terjadi karena ibu berstatus gizi buruk,
anemia, malaria, dan penyakit menular seksual ( PMS ) sebelum
konsepsi atau saat hamil.
77
80
70
60 54 53
51
47
50
4042 39 42 41 40
40 34 32
31 31 31 3029
27
30 24
21 19 Laki Laki
20 1416
Perempuan
10
0
A. VISI
Menjadikan Puskesmas Mamsena sebagai Puskesmas yang mandiri dalam
pemberdayan masyarakat menuju pelayanan prima tahun 2021
B. MISI
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
menuju kemandirian hidup.
2. Meningkatkan Pelayanan kesehatan sesuai SOP
3. Melakukan Advokasi dan Koordinasi dengan Lintas Sektor
dan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan
4. Melakukan Sistem Informasi kesehatan dan managemen
Puskesmas yang tertib dan terarah
5. Melengkapi saranan dan prasarana melalui perencanaan
tingkat puskesmas yang mantap
5. UpayaKeluarga Berencana
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan PUS, Pelayanan KB,
Distribusi Alkon,danRujukan kasus/komplikasi KB.
f. DBD
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah Resti DBD,
Distribusi abate selektif/massal, Pengobatan kasus DBD, Rujukan
kasus, Pemeriksaan jentik berkala, Penggerakan pemberantasan
8. UpayaPengobatan
1. Pengobatan Rawat jalan
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Pengobatan pasien, Rujukan
pasien, Kunjungan dokter ke pustu, P3K.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Pemeriksaan specimen, Cross
chek specimen, Pencatatan dan pelaporan, Monitoring dan evaluasi
program.
A. TENAGA KESEHATAN
JUMLAH (ORANG)
DOKTER UMUM 1 - -
DOKTER GIGI - - -
SKM 1 - 1
PEREKAM MEDIS - - 1
BIDAN PUSKESMAS 4 - 4
BIDAN DESA 7 - 12
PERAWAT 6 2 15
PERAWAT GIGI 1 - -
SANITARIAN 1 - -
NUTRISIONIS 1 - 2
APOTEKER - - -
ASISTEN APOTEKER 1 1 -
ANALISIS LABORATORIUM - - 1
TENAGA ADMINISTRASI 1 - -
SOPIR AMBULANCE - 1 -
TOTAL 24 4 35
kesehatan di Puskesmas Mamsena tahun 2020 terdiri dari beberapa sumber yaitu,
BOK dan JKN. Jumlah dana yang tersedia untuk menunjang pelaksanan program
dan dana JKN sebesar RP 50.000.000,00. Untuk Perincian Dana tersebut bisa
Maka dari itu untuk tahun yang akan datang, Puskesmas Mamsena
harus meningkatkan kinerja dalam pembangunan kesehatan agar terciptanya
pelayanan kesehatan yang baik dan profesional di masyarakat.