Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Adapun fungsi dari Puskesmas antara lain :
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;
2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;
3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)
Semua kegiatan di Puskesmas Mamsena Tahun 2020 dirangkum
dalam bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2021. Profil ini memuat
data dan informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas
kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja
Puskemas Mamsena yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk
data.

B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Mamsena Tahun 2020 ini adalah:
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 1


Mamsena, Kecamatan Insana Barat dan sebagai acuan untuk mengukur
keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Timor Tengah Utara.
.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun.
b. Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja
Puskesmas Mamsena, Kecamatan Insana Barat.
c. Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan
kesehatan tahun selanjutnya.

C. RUANG LINGKUP
1. Jenis Data / Informasi
Indikator yang di gunakan untuk menyajikan data Profil Puskesmas
adalah indikator kesehatan dan indikator lain yang terkait kesehatan
meliputi : (1) Indikator derajat kesehatan yang terdiri dari indikator untuk
mortabilitas, morbiditas dan status gizi; (2) Indikator upaya kesehatan yang
terdiri dari pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan keadaan
lingkungan; (3) Indikator sumber daya kesehatan terdiri atas sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan
Data yang dikumpulkan untuk penyusunan profil kesehatan adalah :
a. Data umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi
b. Data derajat kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan,
dan data status gizi
c. Data upaya kesehatan yang terdiri dari pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan, perilaku hidup sehat, dan upaya
kesehatan lingkungan
d. Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain tenaga kesehatan, sarana
kesehatan, UKBM, pembiayaan kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 2


2. Sumber Data
Data untuk menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Puskesmas Mamsena
diperoleh dari :
a. Catatan kegiatan puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung
maupun luar gedung
b. Data Laporan Cakupan SPM bulanan.
c. Laporan Sikda bulanan

3. Periode Data dan Jadwal Penyusunan


Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Puskesmas
Mamsena adalah periode Januari sampai dengan Desember 2020. Periode
penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena dibagi dalam dua
tahap yaitu tahap pertama berupa tabel lampiran (draf awal disediakan
pada awal tahun) dan tahap kedua berupa narasi dan tabel (finalisasi
diselesaikan pada bulan Februari)

D. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data untuk pembuatan Profil Kesehatan Puskesmas
Mamsena dilakukan dengan dua cara yaitu
(1) secara aktif : petugas pengelola data di Puskesmas Mamsena aktif
mengumpulan data dari setiap pengelola program;
(2) secara pasif : diperoleh dengan cara validasi data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan laporan program kegiatan
Puskesmas Mamsena.
Ditinjau dari metode pengumpulan data terdapat dua metode yaitu :
(a) metode rutin : dilakukan secara berkala dan dikumpulkan dari catatan
kegiatan harian atau rekam medik pasien yang berkunjung di
Puskesmas Mamsena;
(b) metode non rutin : pengumpulan data sewaktu, yang dilakukan melalui
Cakupan program SPM bulanan.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 3


E. PENGOLAHAN DATA
Data yang telah di kumpulkan kemudian diolah. Pengolahan data meliputi
empat proses yaitu :
1) Editing Data : memeriksa kelengkapan data di semua variable yang
akan dimasukan dalam format table profil;
2) Entri Data : data di entry di dalam format tabel profil yang telah
disediakan;
3) Cleaning Data : pengecekan data untuk memeriksa konsistensi dan
memberi perlakuan pada data yang kurang lengkap.

F. PENYAJIAN DATA
Sajian data yang di gunakan dalam Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena
tahun 2020 dalam bentuk grafik yang terdiri dari :
a. Gafik batang : sajian distribusi frekuensi yang digambarkan dalam bentuk
bar (batang) untuk membandingkan satu nilai atau lebih dari beberapa
kategori.
b. Peta : grafik yang diwujudkan dalam bentuk peta atau daerah dimana
bagian-bagiannya menunjukkan distribusi frekuensi. Peta ini terutama di
gunakan untuk menunjukkan distribusi sesuatu dengan geografi

G. SISTEMATIKA
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena adalah sebagai
berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil
Kesehatan Puskesmas Mamsena, serta sistematika penyajian
yang diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 4


BAB II : GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja
Puskesmas Mamsena yang meliputi keadaan geografis dan
batas wilayah kerja.

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN


Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka
kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN


Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular, pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan.

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


Bab ini menguraikan tentang susunan komposisi tenaga
kesehatan, pembiayaan kesehatan, program-program yang ada
di Puskesmas Mamsena dan jenis-jenis pelayanan kesehatan di
Puskesmas Mamsena.

BAB VI : PENUTUP
Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas
Mamsena tahun 2020, serta hal-hal yang dianggap masih
kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 5


kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mamsena.

Lampiran Berisi tabel resume / angka pencapaian Puskesmas Mamsena


dan 82 tabel data kesehatan yang terkait kesehatan Profil
Puskesmas Mamsena tahun 2020 disajikan dalam bentuk
tercetak (berupa buku) dan bentuk lain (softcopy)

H. DISTRIBUSI PROFIL KESEHATAN


Distribusi Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena tahun 2020 adalah sebagai
berikut:
1. Bupati Timor Tengah Utara
2. Dinas Kesehatan Timor Tengah Utara
3. Kecamatan Insana Barat
4. Dinas Kesehatan Provinsi NTT
5. Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi
6. LSM Kesehatan di Kabupaten Timor Tengah Utar

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 6


BAB II
GAMBARAN UMUM
DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM
Puskesmas Mamsena adalah puskesmas non rawat inap yang berjarak
kurang lebih 20 km dari Kabupaten Timor Tengah Utara, dan berjarak ± 420
km dari ibu kota propinsi, Kupang. Wilayah kerja Puskesmas Mamsena
meliputi 1 Kecamatan (Kec. Insana Barat) yang terdiri dari dua belas Desa
antara lain; Desa Subun, Lapeom, Usapinonot, Unini, Letneo, Bannae, Atmen,
Letneo Selatan, Nifunenas, Subun Tualele, Subun Bestobe dan Oabikase.

A.1. Wilayah Kerja


Gambar 1.
Peta Wilayah Puskesmas Mamsena

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 7


A.2. Jumlah Penduduk dan Batas Wilayah
Puskesmas Mamsena berada di Kecamatan Insana Barat yang
mempunyai wilayah kerja sebanyak 12 Desa, dengan Luas Wilayah kerja 90, 80
km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 9.845 jiwa dengan jumlah KK 2.538 KK.

Kondisi geografis berupa dataran rendah dengan ketinggian ±200 m dari


permukaan laut dan suhu 28 – 32°C yang merupakan tanah persawahan,
Pegunungan dan pekarangan sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan
mobil atau pun motor. Tetapi untuk beberapa tahun ini akses jalan wilayah kerja di
Puskesmas Mamsena sangatlah memperhatinkan karena jalan utamanya rusak
parah serta jembatan penghubung antar desa dengan ibu kota kabupaten
putus/rusak sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang dan belum ada
penanganan dari Pemerintah daerah. Akses jalan sementara menggunakan
jembatan darurat yang jauh dari kata layak dan aman untuk dilalui. Adapun Batas
Wilayahnya sebangai berikut :²

 Utara : Kecamatan Insana Tengah


 Selatan : Kecamatan Bikomi Selatan
 Barat : Kecamatan Kota Kefamenanu
 Timur : Kecamatan Insana

Luas gedung Puskesmas induk sebesar 170 m² pada lahan seluas 835 m²,
dengan rumah bersalin sebesar 165 m² , Kantor 100 m², Mess Dokter sebesar 36
m², Mess Bidan 54 m², Aula 55 m² dengan kondisi bangunan baik. Puskesmas
Mamsena terdiri dari 6 Polindes, 2 Pustu dan 1 Poskesdes yang masing-masing
ada di setiap desa di wilayah kerja Puskesmas mamsena.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 8


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Insana


Barat disajikan dalam situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat.

A. MORTALITAS ( ANGKA KEMATIAN )

1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Pada tahun 2020 dilaporkan tidak terjadi kematian ibu. Berikut ini
disajikan kecenderungan kasus kematian ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Mamsena.

Grafik 1. Grafik Kecenderungan Kasus Kematian Ibu di Wilayah Kerja


Puskesmas Mamsena Tahun 2016-2020

Kematian Ibu
5

2 Kematian Ibu

1
0 0 0 0
0
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Data Program KIA Puskesmas Mamsena 2016- 2020


Dari grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa tidak terjadi kematian
ibu dari tahun 2016 - 2020.

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Pada tahun 2019 di wilayah kerja puskesmas Mamsena terdapat 1


kasus kematian Bayi akibat Persalinan. Ini dikarenakan waktu
persalinan tidak dilakukan di Faskes.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 9


Grafik 2. Grafik Kecenderungan Jumlah Kematian Bayi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamsena Tahun 2016 – 2020

Kematian Bayi
5
4
3
2 Kematian Bayi
1
1
0 0 0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Data Program KIA Puskesmas Mamsena 2016- 2020

3. Angka Kematian Balita (AKABA)

Jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja puskesmas Mamsena


tahun 2020 adalah sebanyak 346 bayi.
Tidak semua kelahiran bayi yang hidup memiliki tingkat tumbuh
kembang dan melewati usia balita seperti yang di harapkan. Sehingga
tidak menutup kemungkinan terjadi kematian pada masa nenonatal,
masa bayi, dan ada pula yang telah melewati usia bayi yaitu sampai
balita.
Kematian pada golongan umur bayi dan balita sering terjadi
karena golongan umur tersebut merupakan kondisi yang rawan
terhadap faktor resiko lingkungan.

Grafik 3. Grafik Kecenderungan Jumlah Kematian Balita


Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamsena Tahun 2016 – 2020

Kematian Balita
5
4
3
2
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kematian Balita

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 10


B. ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS

Data kesakitan penduduk yang di peroleh dari hasil pengumpulan


data Puskesmas dan Polindes dari sistem pencatatan dan pelaporan baik
rutin maupun insidentil. Gambaran pola 10 ( Sepuluh ) penyakit terbanyak
pada pasien rawat jalan puskesmas Mamsena tahun 2020 di sajikan dalam
tabel berikut:

Tabel 1
10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Mamsena Tahun 2020
No Golongan Sebab Laki laki Perempuan Jumlah
Penyakit Kunjungan

1 MYALGIA 246 393 639

2 CC 176 327 503

3 Vulnus Lateratum 273 196 469

4 ISPA 184 207 391

5 ISPA LAIN 95 160 255

6 DKA 69 147 216

7 CEPHALGIA 73 130 203

8 ASMA 30 48 78

9 INFEKSI USUS 27 46 73
LAIN
10 TFA 24 29 53

Sumber: Data Laporan Kunjungan Puskesmas Mamsena 2020


Tabel tersebut di atas merupakan 10 besar penyakit yang sering
ditemukan di wilayah kerja puskesmas Mamsena.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 11


C. PENYAKIT MENULAR

Penyajian penyakit menular pada bagian ini antara lain penyakit


Malaria, penyakit TB paru, Penyakit HIV/AIDS, Infeksi Saluran
Pernapasan Akut ( ISPA ), penyakit kusta, penyakit menular yang dapat di
cegah dengan imunisasi ( PD3I ), penyakit potensial wabah dan penyakit
frambusia.

1. Tuberkulosis Paru (TB Paru)


Tuberkulosisi merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui
droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis.
Pada tahun 2020 telah ditemukan 203 pasien suspek TB. BTA positif
sebanyak 8 pasien positif TB. Salah satu kasus TB adalah penderita TB
anak-anak. Semua pasien TB mendapatkan pengobatan, dan telah selesai
mendapatkan pengobatan TB secara lengkap.
Grafik 4. Grafik Kasus penemuan Kasus TBC
Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamsena Tahun 2020

35

30 29

25
25 23
21
20 18
16
15 14 Jumlah Kasus TB
11 11
10 10 Kasus Positif TB
10
5
5
2
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0
0

Sumber: Data Pengelola Program TB Puskesmas Mamsena 2020

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 12


2. Penyakit Pneumonia Balita
Bayi dan balita merupakan populasi yang paling rentan terkena
Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita dengan gizi
kurang dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Upaya pemberantasan
penyakit Penumonia difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana
kasus yang cepat dan tepat pada penderita.
Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas (ISPA) merupakan penyakit
yang terbanyak penderitanya dan berada dalam daftar 10 pola penyakit
terbanyak di Puskesmas Mamsena.

Grafik 5. Grafik Penderita Pneumonia Balita yang


Ditemukan dan Ditangani Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mamsena Tahun 2020

BANNAE 79
SUBUN BESTOBE 37
SUBUN 27
SUBUN TUALELE 35
LAPEOM 45
NIFUNENAS 41
Perempuan
OABIKASE 31
Laki-Laki
USAPINONOT 38
ATMEN 37
UNINI 78
LETSEL 37
LETNEO 47

0 20 40 60 80 100

Sumber Data : Pengelola Program Pneumonia Puskesmas Mamsena

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa penderita pneumonia balita


yang paling tinggi terdapat di Desa Unini, disusul Desa Bannae

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 13


3. Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (HIV / AIDS)
HIV-AIDS sebagai salah satu penyakit menular menjadi perhatian
serius di Kabupaten TTU. Jumlah penderita penyakit penyakit HIV/AIDS
perkembangan penyakitnya terus menunjukkan peningkatan meskipun
berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan.
Semakin banyaknya masyarakat yang menjadi tenaga kerja di luar negeri
dan tingginya mobilitas penduduk antar wilayah serta meningkatnya
perilaku seksual yang tidak aman secara simultan telah memperbesar
tingkat risiko penyebaran HIV/AIDS
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukan peningkatan,
meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus di
lakukan.
Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, meningkatnya
perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) melalui suntikan,
secara simultan telah memperbesar tingkat resiko penyebaran HIV/AIDS..
Jumlah penderita HIV/AIDS di kecamatan Insana Barat yang
sebenarnya belum di ketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau
Rumah sakit. Terutama untuk pelaku gaya hidup bebas yang melakukan
hubungan seksual yang tidak aman dan kebiasaan mengkonsumsi
Narkoba.

4. Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan
dan masih sebagai salah satu maslah di Kecamatan Insana Barat
dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik
maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Penyakit diare sebagai penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian dan menimbulkan kejadian luar biasa. Jumlah kasus diare yang
ditangani Puskesmas Mamsena tahun 2020 adalah sebanyak 99 kasus.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 14


Grafik 6. Grafik Balita yang sakit Diare
Ditemukan dan Ditangani Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mamsena Tahun 2020

Balita Diare Yang ditangani


35 31
30
25 21 20
20
15
9
10 7
3 4
5 2 1 1
0
0

Balita Diare…
.
Sumber : Puskesmas Mamsena

Grafik 4. menunjukkan bahwa jumlah kasus diare ditangani paling tinggi di


desa Unini. Hal ini menunjukkan masih kurangnya kegiatan perbaikan
sanitasi dasar dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat.

5. Penyakit Kusta
Sampai saat ini penyakit kusta masih merupakan salah satu
masalah kesehatan di kecamatan Insana Barat dimana belum semua
desa mencapai eliminasi kusta ( Prevalensi kurang dari 1/10.000
penduduk atau 0,0001 ).
Pada tahun 2020 di puskesmas Mamsena tidak ditemukan pasien
Kusta.
6. Penyakit Frambusia
Pada tahun 2020 di wilayah kerja puskesmas mamsena tidak
ditemukan kasus Frambusia. Walaupun begitu penyakit Frambusia masih
merupakan masalah kesehatan utama yang perlu juga untuk diperhatikan
di Puskesmas Mamsena. Selain itu, masalah kebersihan perorangan
(Personal Hygiene) yang kurang diperhatikan oleh masyarakat serta

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 15


dikarenakan adanya beberapa desa yang mengalami kekurangan sumber
air bersih, menjadi faktor resiko bagi kasus Frambusia.

7. Penyakit Menular yang Dapat di Cegah Dengan Imunisasi ( PD3I )


PD3I di harapkan dapat di berantas atau di tekan dengan
pelaksanaan program imunisasi.
Jumlah kasus PD3I dari SP2TP puskesmas Mamsena sebagai berikut:
1. Tetanus Neonatorum ( Tidak ada Kasus )
2. Campak ( tidak ada kasus )

8. Penyakit Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu jenis penyakit yang menjadi
masalah di Kabupaten Timor Tengah Utara secara umum dan kecamatan
Insana Barat khususnya serta menjadi penyebab menurunnya
produktivitas tenaga kerja. Terutama dikarenakan daerah kecamatan
Insana Barat memiliki area persawahan dan tambak ikan yang merupakan
tempat yang baik bagi nyamuk Anopheles.

Grafik 7. Grafik Pemeriksaan Malaria Di Wilayah Kerja


Puskesmas Mamsena Tahun 2020
Jumlah kasus malaria berdasarkan pemeriksaan Laboratorium (API)
pada tahun 2020 sebanyak 0 orang. Sedangkan suspek tahun 2020
adalah sebanyak 479 orang.

Pemeriksaan DDR
100 93

80
60 52 54 48
40 37 36 32
40 29
16 22 20
20 Pemeriksaan DDR
0

Sumber Data : Bidang P2P & Laboartorium Puskesmas Mamsena

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 16


Gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah suspek malaria
terbanyak di Desa unini, disusul desa Subun.

D. STATUS GIZI MASYARAKAT

Status gizi masyarakat dapat di ukur melalui indikator indikator antara


lain Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ), status gizi balita, status
gizi WUS, kurang energi kronis ( KEK ), anemia gizi besi pada ibu dan pekerja
wanita, dan GAKY seperti di uraikan berikut

1. BBLR
Salah satu faktor utama pengaruh terhadap kematian
perinatal dan neonatal adalah BBLR ( < 2.500 g ).BBLR di bedakan
dalam dua kategori yaitu BBLR karena prematur ( Usia kandungan <
37 minggu ) dan BBLR karena intra uterine Grouwth Retardation (
IUGR= bayi cukup bulan tapi berat badannya kurang ). Kejadian
BBLR dengan IUGR di negara berkembang termasuk
Indonesia,masih banyak terjadi karena ibu berstatus gizi buruk,
anemia, malaria, dan penyakit menular seksual ( PMS ) sebelum
konsepsi atau saat hamil.

2. Status Gizi Balita


Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu
cara penilain status gizi balita adalah antropometri menggunakan
indeks berat badan menurut umur ( BB/U ). Dengan kategori
sebagai berikut : Gizi lebih ( z- score >+ 2SD ), Gizi baik ( z- score
2SD sampai +2SD ), Gizi Buruk ( z-score <-2SD sampai -3SD ).
Pada tahun 2020 terdapat 12 balita dengan berat badan di
bawah garis merah /BGM. Penderita gizi buruk ini mendapatkan
PMT dan terus dipantau kondisinya sampai dengan sekarang.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 17


Grafik 8. Grafik Balita di Timbang Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mamsena Tahun 2020

77
80
70
60 54 53
51
47
50
4042 39 42 41 40
40 34 32
31 31 31 3029
27
30 24
21 19 Laki Laki
20 1416
Perempuan
10
0

Sumber. SIKDA PKM Mamsena

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 18


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Tujuan pembangunan kesehatan di Puskesmas Mamsena adalah untuk


mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Kesehatan. Berikut visi dan misi Puskesmas Mamsena:

A. VISI
Menjadikan Puskesmas Mamsena sebagai Puskesmas yang mandiri dalam
pemberdayan masyarakat menuju pelayanan prima tahun 2021
B. MISI
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
menuju kemandirian hidup.
2. Meningkatkan Pelayanan kesehatan sesuai SOP
3. Melakukan Advokasi dan Koordinasi dengan Lintas Sektor
dan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan
4. Melakukan Sistem Informasi kesehatan dan managemen
Puskesmas yang tertib dan terarah
5. Melengkapi saranan dan prasarana melalui perencanaan
tingkat puskesmas yang mantap

Dalam upaya mencapai visi dan misi, Puskesmas Mamsena melakukan


berbagai kegiatan pelayanan kesehatan antara lain sebagai berikut:
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Wajib
Kegiatan yang dilaksanakan antra lain adalah pelayanan kesehatan di
dalam dan diluar gedung Puskesmas
2. Upaya Promosi Kesehatan
kegiatan yang dilakukan antara lain: Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat,
Penyuluhan Persalinan Ibu Hamil dengan Tenaga Medis, Penyuluhan bayi
mendapat ASI Ekslusif, dan Pemberdayaan Posyandu

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 19


3. Upaya Kesehatan Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Pendataan sanitasi dasar, Pemetaan
Wilayah, Inspeksi sanitasi SAB Perumahan, Inspeksi sanitasi
TTU,Kaporisasi Sumur Gali

4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


Kegiatan yang dilakukan antara lain: Pendataan dan pemetaan sasaran
bumil,neonatus dan bayi, Pelayanan antenatal K1 dan K4, Pelayanan
Persalinan, Pendampingan persalinan dukun oleh bidan, Pelayanan
Neonatal, Penjaringan neonatal sakit oleh kader, Rujukan Bumil resti,
Rujukan Bumil resti oleh kader dan dukun terlatih, Deteksi Bumil resti,
Deteksi bumil resti oleh kader dan dukun terlatih, Kunjungan rumah bumil
resti, Pengisian register PWS, Laporan Monitoring, dan supervisi,
Pertemuan kemitraan dengan kader, Pertemuan kemitraan dengan dukun
terlatih, Konsultasi program ke Dinkes, Pertemuan evaluasi PWS,dan
Pertemuan koordinasi tingkat kecamatan.

5. UpayaKeluarga Berencana
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan PUS, Pelayanan KB,
Distribusi Alkon,danRujukan kasus/komplikasi KB.

6. Upaya Perbaikan Gizi


Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan bayi balita; Pemantauan
status Gizi, Distribusi Vitamin A, Pemantauan pemberian PMT,
Pemantauan pemberian PMT AS, Pemantauan garam beryodium, Analisa
PWS gizi, Rujukan kasus gizi buruk.

7. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular:


a. TB Paru
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Sosialisasi penyakit TB di
kelurahan, Penemuan kasus dan pengobatan kasus TB, Pemeriksaan

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 20


kontak serumah, Follow Up penderita, Rujukan kasus, Pelacakan TB
mangkir, Penemuan kemitraan dengan PMO, Pencatatan dan
pelaporan, Konsultasi program ke DINKES, Pencatatan dan pelaporan,
Monitoring dan evaluasi program.
b. Malaria
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Penemuan kasus dan pengobatan
terus menerus, Pengobatan kasus malaria, MBS, MFS,Follow Up
penderita, Pencatatan dan pelaporan, Konsultasi program ke DINKES,
Monitoring dan evaluasi program.
c. Kusta
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Penemuan kasus, Pengobatan
kasus Kusta, Rujukan Kasus,Pemeriksaan kontak anak sekolah,
Pemeriksaan kontak serumah, Konsultasi program ke DINKES,
Pencatatan dan pelaporan, Monitoring dan evaluasi program.
d. Imunisasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Pendataan bayi, balita, bumil dan
WUS; Pembuatan PWS Imunisasi;Permintaan vaksin; Pengambilan
vaksin, Penyimpanan vaksin, Pendistribusian vaksin; Pelayanan
imunisasi; Pelaksanaan BIAS; Sweeping imunisasi; Supervisi Pustu;
Pencatatan dan Pelaporan; Monitoring dan evaluasi ke program;
Konsultasi pelaporan ke Dinkes
e. Diare
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah resti KLB diare,
Penemuan kasus dan pengobatan kasus diare, Merujuk kasus diare
dehidrasi berat, Pelacakan kasus berpotensi wabah, Konsultasi hal-hal
baru hasil pelatihan, Konsultasi program ke DINKES, Pencatatan dan
pelaporan.

f. DBD
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah Resti DBD,
Distribusi abate selektif/massal, Pengobatan kasus DBD, Rujukan
kasus, Pemeriksaan jentik berkala, Penggerakan pemberantasan

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 21


sarang nyamuk, Pelacakan kasus berpotensi wabah, Sosialisasi hal-hal
baru hasil pelatihan dll, Konsultasi program ke DINKES, Pencatatan dan
pelaporan; Monitoring dan evaluasi program.
g. P2P / AIDS
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Penyuluhan, Monitoring dan
evaluasi program.

8. UpayaPengobatan
1. Pengobatan Rawat jalan
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Pengobatan pasien, Rujukan
pasien, Kunjungan dokter ke pustu, P3K.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Kegiatan yang dilakukan antara lain: Pemeriksaan specimen, Cross
chek specimen, Pencatatan dan pelaporan, Monitoring dan evaluasi
program.

9. Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan


a. UKS dan UKGS
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan anak sekolah;
Penjaringan kesehatan kelas 1 SD, SMP, SMA; Pemeriksaan anak
sekolah SD, SMP, SMA; Rujukan Kasus; Sosialisasi hal-hal baru hasil
pelatihan dll.; Konsultasi hasil ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan;
Monitoring dan evaluasi program.
b. Upaya Kesehatan Usia Lanjut /Posyandu lansia
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan lansia dan Posyandu
lansia; Pelayanan posyandu lansia; Pertemuan kemitraan dengan
kader; Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan;
Monitoring dan evaluasi program. Saat ini telah dibentuk 12 posyandu
lansia di masing masing desa.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 22


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih dijumpai berbagai
masalah dan hambatan. Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan
berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan terpenuhi, Dalam bab ini
gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam
sajian data dan informasi mengenai tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan
pembiayaan kesehatan.

A. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam
menjalankan pelayanan kesehatan. Pemerintah mengatur perencanaa,
pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga
kesehatan dalam rangka penyelenggeaan pelayanan kesehatan.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2015 tentang Tenaga
Kesehatan, maka tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan
keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain : tenaga medis, tenaga
kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
sanitarian, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis dan
tenaga kesehatan lainnya.

1. Sumber Daya Tenaga


Data ketenagaan di Puskesmas Mamsena di tahun 2020 adalah sebagai
berikut:

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 23


Tabel 2. Ketenagaan Pegawai Puskesmas Mamsena

JUMLAH (ORANG)

JENIS TENAGA PNS PTT MAGANG

DOKTER UMUM 1 - -

DOKTER GIGI - - -

SKM 1 - 1

PEREKAM MEDIS - - 1

BIDAN PUSKESMAS 4 - 4

BIDAN DESA 7 - 12

PERAWAT 6 2 15

PERAWAT GIGI 1 - -

SANITARIAN 1 - -

NUTRISIONIS 1 - 2

APOTEKER - - -

ASISTEN APOTEKER 1 1 -

ANALISIS LABORATORIUM - - 1

TENAGA ADMINISTRASI 1 - -

SOPIR AMBULANCE - 1 -

TOTAL 24 4 35

Sumber: Puskesmas Mamsena

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 24


2. Sumber Daya Fisik
Tabel 3. Sumber Daya Fisik yang ada di Puskesmas Mamsena
No. SARANA JUMLAH KEADAAN
1. Rawat Jalan 1 Permanen, Rusak Ringan

2. UGD 1 Permanen, Baik


3. Ruang Bersalin (KIA) 1 Permanen, Baik
4. Ruang Radiologi - Tidak ada
5. Aula/Perkantoran 1 Baik
6. Polindes Atmen 1 Permanen, Rusak Sedang
7. Polindes Bannae 1 Permanen, Baik
8. Polindes Subun 1 Permanen, Baik
9. Polindes Usapinonot 1 Permanen, Baik
10. Poskesdes Lapeom 1 Permanen, Baik
11. Poskesdes Letneo 1 Permanen, Baik
12. Pustu Oabikase 1 Tidak Pemanen, Rusak Berat
13. Pustu Suspini 1 Permanen, Rusak Sedang
14. Polindes Bestobe 1 Permanen, Baik
15. Polindes Nifunenas 1 Permanen, Baik
16. Rumah Dinas Dokter 1 Permanen, Baik
17. Rumah Dinas Dokter Gigi - Tidak Ada
18. Rumah Dinas Paramedis 1 Rusak Berat

19. Mobil Puskesmas Keliling 1 Baik


20. Ambulan - Tidak Ada
21. Sepeda Motor 7 2 Baik, 5 Rusak berat
23. Mes Perawat 1 Baik
23. Mes Bidan 1 Baik
24. Rumah Tunggu Bersalin 1 Baik
Sumber:ASPAK Puskesmas Mamsena

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 25


B. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan untuk mendukung pembangunan di bidang

kesehatan di Puskesmas Mamsena tahun 2020 terdiri dari beberapa sumber yaitu,

BOK dan JKN. Jumlah dana yang tersedia untuk menunjang pelaksanan program

kesehatan di Puskesmas Mamsena berjumlah sebesar Rp. 728.00.000,00 (BOK)

dan dana JKN sebesar RP 50.000.000,00. Untuk Perincian Dana tersebut bisa

dilihat di RKA tahunan Puskesmas Mamsena Tahun 2020.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 26


BAB VI
PENUTUP

Puskesmas Mamsena merupakan salah satu puskesmas rawat Jalan


yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara provinsi Nusa Tenggara Timur.
Jumlah penduduk di tahun 2020 adalah 5.152 jiwa dengan jumlah laki-laki
2.507 jiwa dan jumlah perempuan 2.645 jiwa, yang tersebar dalam 12 desa.

Hasil pembangunan kesehatan di Kecamatan Insana Barat tahun


2020 memperlihatkan beberapa keberhasilan. Antara lain angka kematian
ibu (AKI) yang tidak ada. Maka dari itu harus dipertahankan dan ditingkatkan
untuk tahun kedepannya.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan
baik kepada pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada
lintas sektor dan masyarakat yang dideskripsikan melalui data dan informasi.
Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam
Profil Puskesmas Mamsena.

Di tahun 2020 ini Puskesmas Mamsena masih terdapat beberapa


kekurangan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dapat
dilihat dari belum tercapainya cakupan beberapa program dan kegiatan
sesuai target yang diharapkan seperti kasus gizi buruk dan masih tingginya
angka kesakitan dari beberapa penyakit.

Maka dari itu untuk tahun yang akan datang, Puskesmas Mamsena
harus meningkatkan kinerja dalam pembangunan kesehatan agar terciptanya
pelayanan kesehatan yang baik dan profesional di masyarakat.

Profil Kesehatan Puskesmas Mamsena 2020 27

Anda mungkin juga menyukai