Anda di halaman 1dari 16

3

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon


Rumah Sakit Krakatau Medika sebelumnya dikenal dengan nama
Rumah Sakit Krakatau Steel yang berada di Kota Cilegon Propinsi Banten
adalah Rumah Sakit Swasta milik PT. Krakatau Steel Kota Cilegon yang
didirikan pada tahun 1979 sebagai pengembangan dari Poli Klinik Umum
dan Gigi yang berlokasi di Sumampir Barat. Dengan makin berkembangnya
PT. Krakatau Steel dan bertambahnya jumlah karyawan beserta keluarga,
makin terasa pula kebutuhan akan perlunya suatu fasilitas kesehatan yang
memadai. Hal ini yang melatar belakangi didirikannya Rumah Sakit
Krakatau Steel (RSKS).
Pada tahun 1982 didirikannya RSKS di Jalan Semang Raya di atas
lahan seluas 135.740 m2 yang pada awalnya hanya berkapasitas 50 tempat
tidur. Rumah Sakit tersebut mulai beroperasi dan diresmikan secara
langsung oleh Direktur Krakatau Steel pada tanggal 02 April 1987. RS
Krakatau Steel dibangun terutama untuk memberi pelayanan kepada
karyawan PT. Krakatau Steel beserta keluarga. Seiring dengan
perkembangan usaha dan kebutuhan untuk memperluas pasar, RSKS
ditingkatkan menjadi bahan usaha Otonom di lingkungan Krakatau Steel
Group sejak 1994, dilanjutkan dengan pendirian PT. Krakatau Medika
sebagai pengelola RSKS sejak tahun 1996. Semenjak itu RSKS terus
menerus berbenah. Orientasi pasar RSKS juga tak sebatas ditujukan kepada
customer dari lingkungan kelompok usaha PT. Krakatau Steel. Sebaliknya,
terus melebarkan sayap usaha seiring dengan perluasan fasilitas dan
prasarana yang berkembang lebih modern dan canggih. Pada tanggal 23 Juli
2003 RSKS berganti nama menjadi Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM)
yang didirikan diatas lahan seluas 13,5 Hektar yang saat ini berkapasitas
232 tempat tidur. Memiliki tenaga medis, paramedis, serta karyawan non
medis yang profesional dan penuh dedikasi layanan bermutu menjadi bagian
utama dari operasional RSKM. Dengan sentuhan kemanusiaan yang
4

menyertai setiap layanan, komunikasi pasien, tenaga medis tidak hanya


terjadi saat konsultasi tetapi dapat berlanjut sesuai kebutuhan.
Sebagai salah satu rumah sakit, Krakatau Medika Hospital yang tumbuh
dan berkembang yang selalu meningkatkan pelayanan dan kepuasan bagi
pelanggan (pasien) dalam bidang dan jasa pelayanan kesehatan. Manajemen
dan karyawan telah merumuskan suatu nilai budaya yang diperlukan untuk
melayani para pelanggan, seluruh karyawan Krakatau Medika Hospital (KM
Hospital) telah sepakat dengan menggali segala potensi yang ada maka
terbentuklah suatu budaya perusahaan yang disebut dengan KERIS.
KERIS adalah budaya perusahaan PT. Krakatau Medika yang
merupakan singkatan dari Komitmen, Empati, Ramah, Ikhlas dan Sigap.
Dengan nilai budaya itu, setiap insan yang bekerja di PT. Krakatau Medika
senantiasa memberikan yang terbaik kepada pelanggan dan perusahaan.
Semoga dengan kehadiran gedung dan fasilitas yang lebih baru ini dapat
mengiringi tekad kami untuk mewujudkan Rumah Sakit Krakatau Medika
menjadi Rumah Sakit yang mandiri, terpercaya, modern dan memasyarakat.
Pemilihan lokasi pembangunan RSKM yang terletak di Jl. Semang
Raya, Desa Kotabumi, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten didasarkan
atas syarat lokasi Rumah Sakit yang dikaitkan dengan prinsip perencanaan,
antara lain :

1) Jauh dari kebisingan


2) Jauh dari polusi udara
3) Jauh dari jalan raya (minimal 40 meter dari jalan)
4) Strategis, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.

2.1.1 Kegiatan Pembangunan dan Pembentukan Team Operasi Rumah


Sakit
Pembangunan Rumah Sakit dipercayakan kepada PT. Virama
Karya Jakarta sejak bulan November 1979. Pembangunan Rumah
Sakit baru bisa dimulai pada tanggal 1 September 1982 sampai
dengan tanggal 28 Mei 1983. Kegiatan pembangunan diawasi oleh
5

Direktorat Pembangunan, dalam hal ini oleh divisi konstruksi


infrastruktur. Tanggal 27 Desember 1982 dibentuk Team Operasi
dengan tugas pokok mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan
dengan rencana pengoperasian Rumah Sakit. Untuk mendapatkan
input, maka team mengadakan survey ke beberapa Rumah Sakit,
antara lain :
1) RS. Pertamina Jakarta.
2) RS. Pusri Palembang.
3) RS. Dumai Riau.
4) RS. Pertamina Klayan Cirebon dan RS. Pertamina Cilacap.
5) RS. Pelni Jakarta.
6) RS. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

2.1.2 Penyelesaian Bangunan Fisik dan Peralatan Rumah Sakit


Rumah Sakit yang direncanakan tersebut, termasuk klasifikasi
tipe B dengan kapasitas 232 tempat tidur yang pedoman
pelaksanaan meliputi :
1) Standarisasi tempat tidur.
2) Standarisasi sarana fisik.
3) Standarisasi tenaga.
4) Standarisasi perlengkapan, alat-alat dan obat-obatan.
Luas tanah yang digunakan 13,5 hektar dengan luas bangunan
10,5 hektar. Bangunan-bangunan tersebut antara lain :
1) Bangunan administratif.
2) Bangunan BKIA dan Hyperkes.
3) Ruang poliklinik.
4) Ruang perawatan I (Mawar)
5) Ruang perawatan II (Melati)
6) Ruang perawatan III (Anggrek)
7) Ruang perawatan IV (Cempaka)
8) Ruang perawatan V (Wijaya Kusuma)
9) Ruang perawatan VI (Flamboyan)
6

10) Ruang perawatan VII (Asoka dan Alamanda)


11) Ruang perawatan VIII (ICU dan Dahlia)
12) Ruang perawatan Seruni
13) Klinik Edukasi Diabetes Melitus
14) Medical Check Up (MCU)
15) Audiometri
16) Ruang dapur dan ruang cuci
17) Spirometri
18) Ruang mayat
19) Masjid
20) Kafetaria
21) Rehabilitasi medik : Fisioterapi, Terapi bicara, Okupasi
terapi, Homecare
22) Instalasi Gawat Darurat dan ambulan 24 jam
23) Instalasi Bedah Sentral 24 jam
24) Radiologi 24 jam : CT SCAN, USG, MRI
25) Laboratorium 24 jam
26) Farmasi dan Apotik 24 jam
27) Hemodialisa (Cuci Darah)
28) EEG
29) EKG Treadmill
30) Endoscopy colonoscopy
31) ESWL
32) Ruang HIV
33) Ruang DOTS

2.1.3 Pemindahan Poliklinik Menjadi Rumah Sakit


Tahap pertama adalah poliklinik Semampir dan poliklinik Site
1. Pada tahap kedua Emergency, dilanjutkan tahap terakhir BKIA
Kubang Wuluh pada tanggal 21 Juli 1984. Dengan beroperasinya
7

Rumah Sakit maka poliklinik yang ada beberapa tempat


dihapuskan dan dipindahkan ke Rumah Sakit Krakatau Steel,
kecuali untuk P3K.

2.1.4 Status Rumah Sakit


Status Rumah Sakit Krakatau Medika pertama kali didirikan
berada dibawah Divisi Pusat Kesehatan PT. Krakatau Steel. Divisi
tersebut juga membawahi farmasi dan keselamatan kerja.
Kemudian dengan semakin meningkatnya unit pelayanan kesehatan
maka pada tanggal 28 Februari 1994 Rumah Sakit Krakatau Steel
menjadi Otonom. Divisi Pusat Kesehatan Masyarakat diubah
menjadi Rumah Sakit yang langsung membawahi bidang pelayanan
media dan perawatan serta personalia dan keuangan.
Faktor-faktor yang menyebabkan pemindahan status yang
semula berada dibawah PT. Krakatau Steel menjadi Otonom adalah
:
a) Studi perbandingan dengan Rumah Sakit lain, seperti RS.
Kalimantan Timur.
b) Studi penjajakan rencana menjadi RSKS sebagai suatu
lembaga swadana oleh tim ahli Menteri Kesehatan.
c) Studi kelayakan pengembangan Rumah Sakit oleh Lembaga
Menejemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya PT. Krakatau Steel
mencanangkan Go-Publik yang hanya menfokuskan kegiatan
industrinya pada hal-hal yang berkaitan dengan baja saja.
Sedangkan divisi-divisi penunjang diharuskan berdiri sendiri
dan statusnya sebagai anak perusahaan PT. Krakatau Steel. Dengan
demikian Rumah Sakit Krakatau Steel berdasarkan SK No.6
tanggal 28 Februari 1996 dibawah PT. Krakatau Medika dengan
status mandiri.
8

Pada tanggal 18 April 2000 Rumah Sakit Krakatau Steel


Cilegon telah mendapatkan akreditasi pada 12 unit pelayanan, yang
terdiri dari :
Administrasi manajemen.
Pelayanan Medis.
Pelayanan Unit Gawat Darurat.
Pelayanan Rekam Medis.
Pelayanan Perawatan.
Pelayanan Farmasi.
Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Pelayanan Radiologi.
Pelayanan Laboratorium.
Kamar Operasi.
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
Pelayanan Prenata Resiko Tinggi.
Pada prinsipnya upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
adalah diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui 3 upaya :
Upaya I : menyelenggarakan kegiatan operasional Rumah
Sakit baik preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan),
rehabilitatif (perbaikan), promotif (peningkatan) serta pelayanan
KB (Keluarga Berencana).
Upaya II : melakukan rujukan pasien dalam hal tidak mampu
memberikan pelayanan tuntas.
Upaya III : mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
pelayanan medis dan non medis sehingga dapat memenuhi
kebutuhan. Dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat sebagai modal dasar bangunan manusia Indonesia
seutuhnya.
9

Pelayanan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Krakatau


Medika meliputi :
a) Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Jalan I :
Dalam tugasnya Unit Rawat Jalan I membawahi urusan
KIA dan poliklinik spesialis, antara lain :
Menyelenggarakan pelayanan preventif untuk anak
atau bayi serta pelayanan keluarga berencana.
Mengkoordinir pelayanan poliklinik spesialis di
Rumah Sakit Krakatau Medika, poliklinik bedah,
penyakit dalam, kebidanan, kandungan, kesehatan
anak, THT, penyakit jantung, penyakit kulit dan
kelamin serta psikiatri.
Membuat laporan kegiatan baik KB maupun
kunjungan poliklinik spesialis.
Unit Rawat Jalan II :
Dalam tugasnya Unit Rawat Jalan II membawahi urusan
poliklinik umum dan gigi serta urusan poliklinik luar,
yaitu poliklinik pabrik serta poliklinik Serang,
diantaranya :
Mengatur pelayanan poliklinik umum dan gigi di
Rumah Sakit Krakatau Medika selama jam kerja.
Mengatur pelayanan poliklinik Serang pagi dan sore
hari.
Membuat laporan kegiatan poliklinik umum dan gigi
maupun poliklinik luar.
b) Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Krakatau Medika memiliki kapasitas 232
tempat tidur HCU, ICU, ICCU, NICU, PICU, dan dalam
10

tugasnya membawahi urusan keperawatan I, II, III, IV, V, VI,


Seruni, Asoka dan Alamanda :
Mengatur semua pelayanan rawat inap Rumah Sakit
Krakatau Medika.
Mengatur pelayanan untuk tindakan di Kamar Bersalin
c) Unit Gawat Darurat 24 Jam
Memberikan pelayanan darurat medik selama 24 jam
bagi karyawan Rumah Sakit dan keluarga maupun
umum.
Memberikan data kepada Medical Record atau Visum et
Repertum atas permintaan polisi.
Membuat laporan kecelakaan penunjang unit gawat
darurat.
Fasilitas Rawat Inap yang tersedia di Krakatau Medika
Hospital dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2 sebagai
berikut :
Tabel 2.1
Fasilitas Rawat Inap Rumah Sakit Krakatau Medika
Perawatan Kebidanan
Perawatan Dewasa Perawatan Anak

Flamboyan Suites Cempaka Kelas


Melati VIP Room Melati Kelas IA
Room I
Flamboyan VIP Mawar Kelas
Melati Kelas IA Asoka Suites Room
Room III
Flamboyan Kelas
Seruni Kelas II Melati Kelas IB Asoka VIP Room
I
Wijaya Kusuma
Melati Kelas II Asoka Kelas I
Kelas I

Anggrek Kelas I Seruni Kelas II Asoka Kelas II

Anggrek Kelas II Seruni Kelas III Asoka Kelas III


11

Perawatan Intensive
Anggrek Kelas I
High Care Unit (HCU)
Intensive Care Unit (ICU)
Intensive Cardiac Care Units (ICCU)
Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

Tabel 2.2
Waktu Berkunjung Pasien
Ruang Rawat Non Intensive Ruang Rawat Intensive
Hari
Siang (WIB) Sore (WIB) Siang (WIB) Sore (WIB)
Senin Sabtu 11.00-12.30 16.30-18.00 11.00-12.30 17.00-18.00
Minggu & Hari 10.30-12.30 16.30-18.30 10.30-12.30 16.30-18.30
Libur

d) Poliklinik Spesialis
Klinik Gigi dan Mulut
Klinik Umum
Klinik Ilmu dan Kesehatan Anak
Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Klinik Penyakit Dalam
Klinik Bedah Umum
Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
Klinik Bedah Orthopedi
Klinik Urologi
Klinik Paru
Klinik THT
Klinik Mata
Klinik Rehabilitasi Medik
Klinik Syaraf
12

Klinik Bedah Syaraf


Klinik Kesehatan Jiwa
Kulit dan Kelamin
Klinik Bedah Mulut (Orthodontie)
e) Penunjang Medik
Laboratorium
Laboratorium Rumah Sakit Krakatau Medika mampu
melakukan berbagai jenis pemeriksaan antara lain :
Hematologi, Kimia Darah, Mikrobiologi dan Serologi
Laboratorium Rumah Sakit Krakatau Medika
mempunyai tujuan yaitu,
Tujuan Umum
Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
pelanggan eksternal ataupun internal untuk
mewujudkan visi dan misi yang telah direncanakan
Rumah Sakit Krakatau Medika.
Tujuan Khusus
Membantu dokter dalam proses penegakkan
diagnosis dan pemantauan terapi
Memberikan hasil pemeriksaan laboratorium
yang berkualitas dan dapat dipercaya
Memberikan pelayanan yang memuaskan, untuk
menyelenggarakan pelayanan laboratorium
secara profesional.
Radiologi
Pemeriksaan radiologi meliputi pembuatan foto polos,
foto dengan bahan kontras, foto gigi, USG, CT Scan.
Endoscopi
Hasil pemeriksaan endoscopi membantu menegakkan
diagnosa berbagai kelainan saluran pencernaan.
13

Ultrasonografi
Fasilitas pemeriksaan berbagai organ tubuh dengan
menggunakan gelombang suara.
Elektrokardiografi
Dengan alat ini aktivitas listrik jantung direkam untuk
diperiksa lebih lanjut.
Treadmil
Dibawah pengawasan dokter Treadmil test dilakukan
untuk mengukur kebugaran serta hubungan antara
jantung dan aktivitas fisik
Intesive Care Unit (ICU)
Pada saat ini dilengkapi dengan 10 tempat tidur untuk
pasien yang memerlukan pengawasan dan penangganan
secara intensive.
f) Kamar Bedah
Rumah Sakit Krakatau Medika memiliki 2 (dua) kamar bedah
yang dilengkapi dengan peralatan medis serta tenaga ahli.

2.2 Falsafah, Visi dan Misi Operasional Rumah Sakit Krakatau Medika
Cilegon
2.2.1 Visi
Menjadi penyedia jasa yang berstandar internasional dalam bidang
kesehatan dengan unggulan kesehatan kerja.
2.2.2 Misi
- Memberikan pelayanan dengan mengupayakan kesehatan
paripurna (preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif) yang
bermutu.
- Melakukan sinergi dengan Rumah Sakit lain baik internasional
maupun global.
2.3 Struktur Organisasi laboratorium
14

2.4 Uraian Tugas Organisasi dan Manajerial Laboratorium


a) Kepala Instalasi
Bertanggung jawab atas teknis administrasi di laboratorium
Bertanggung jawab atas seluruh hasil pemeriksaan laboratorium
Mengatasi masalah-masalah yang ada di laboratorium
b) Administrasi
Bertanggung jawab atas administrasi di laboratorium yang meliputi :
Melaksanakan pencatatan permintaan dan pelaporan hasil
pemeriksaan pasien serta menentukan jumlah biaya terhadap pasien
15

Membuat pelaporan hasil kegiatan laboratorium berupa laporan


harian, laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan tahunan.
Membuat permohonan pengadaan reagensia dan alat-alat ke bagian
pengadaan barang dan menginventarisirnya.
Membuat permohonan pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan
kebutuhan lainnya ke bagian pengadaan barang.
c) Penanggung Jawab Urinalisis, Faeces, dan Cairan Tubuh
Mencatat dan menyiapkan seluruh kebutuhan alat-alat dan reagensia
serta melakukan pemeriksaan :
Urine
Feaces
Liquor Cerebrospinalis (LCS)
Cairan Transudat/Eksudat
Analisa Sperma
d) Penanggung Jawab Kimia Klinik
Melaksanakan pemeriksaan kimia klinik
Mendata alat-alat sebagai sarana untuk pemeriksaan kimia klinik
Mencatat persediaan reagen
Mengontrol alat yang digunakan
e) Penanggung Jawab Imunologi
Bertanggung jawab atas semua pemeriksaan serologi/ imunologi
Melakukan pencatatan atas bahan pemeriksaan yang kurang
Melaporkan hasil pemeriksaan
f) Penanggung Jawab Mikrobiologi
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pemeriksaan
mikrobiologi
Melaksanakan seluruh kegiatan pemeriksaan mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi meliputi pemeriksaan BTA, kultur dan
resistensi, gram, dan jamur.
16

Mencatat kebutuhan untuk pemeriksaan mikrobiologi.


g) Penanggung Jawab Hematologi
Bertanggung jawab atas semua pemeriksaan hematologi, meliputi :
Melakukan pemeriksaan hematologi
Mencatat dan melaporkan semua kebutuhan alat dan reagensia
Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan
Mengontrol alat yang digunakan untuk pemeriksaan
h) Preparasi
Ruangan :
1. Persiapan pengambilan bahan
2. Mengatur sampling ke setiap ruangan
3. Memberikan motivasi kepada pasien
Poliklinik :
Menjalankan semua permintaan pemeriksaan dari semua poliklinik dan
unit gawat darurat, serta pemeriksaan CITO.
Tugas dan fungsi setiap bagian laboratorium tersusun dalam struktur
organisasi.

Tabel 2.3
Tenaga Kerja Laboratorium

Jabatan Nama Jumlah


Penanggung Jawab dr. Martono Roni, Sp.PK 1 orang

Asisten Kepala Laboratorium Ponty Farilarasati, S.IP 1 orang


17

Yeti, Arina, Wening, Tatiek, Erni,


Analis Cita, Elisya, Christina, Ima, Lily, 15 orang
Elsiza, Mega, Corry, Poppy, Rizka

Administrasi Eddy, Sidi 2 orang


Office Boy Ipong, Ali 2 orang

2.5 Fasilitas Laboratorium


Tabel 2.4
Fasilitas Laboratorium
Nama Ruangan
Ruangan Administrasi
Ruangan Sampling

Ruang Kerja Kepala Laboratorium


Ruang Kerja (Hematologi, Hemostasis, Kimia
Darah, Urinalisa, Faeces, dan Imunologi)
Pantry
Gudang
Ruang Kerja Mikrobiologi (Bakteriologi dan
Mikologi)
Kamar Mandi

2.6 Alur Pelayanan Laboratorium


Alur pelayanan Laboratorium pada Rumah Sakit Krakatau Medika
dapat dilihat pada gambar 2.1 Alur Pelayanan Laboratorium.
Untuk pelayanan laboratorium, pertama untuk pasien dengan
pembayaran cash dapat langsung datang ke laboratorium. Petugas
laboratorium bagian administrasi melakukan komunikasi dengan pasien dan
menanyakan tujuan pasien ke laboratorium. Untuk pasien rawat inap dan
rawat jalan yang pertama dilakukan adalah pengisian formulir pemeriksaan
18

yang meliputi nama, umur, ruang/poli, nomor rekam medis, dokter, tanggal
pemeriksaan, dan jenis pemeriksaan.
Petugas administrasi memasukan data yang telah tertera pada formulir
ke dalam komputer, setelah itu data yang telah masuk dilakukan pencetakan
sebagai bukti transaksi, bukti transaksi tersebut akan ditanda tangani oleh
pasien/keluarga pasien yang terkait. Setelah dilakukan transaksi barcode
dapat langsung dicetak, lalu barcode (nomor laboratorium) ditempelkan
pada formulir pemeriksaan dan barcode untuk tabung pemeriksaan (EDTA,
serum, heparin, sitrat, urine, dan faeses) ditempelkan pada formulir
pemeriksaan pasien yang bersangkutan.
Kemudian pasien yang telah melakukan pembayaran atau telah
menandatangani bukti transaksi, maka pasien dapat langsung dipersilahkan
memasuki ruangan sampling yang berada di dalam laboratorium. Petugas
sampling yang mengambil formulir pemeriksaan untuk melihat jenis
pemeriksaannya sebelum dilakukan pengambilan sampling. Barcode tabung
pemeriksaan yang telah di tempel pada formulir pemeriksaan dapat
langsung ditempelkan pada tabung dengan sesuai permintaan oleh petugas
sampling, dan segera lakukan pengambilan sampel pada pasien tersebut.
Sampel yang telah didapatkan dapat langsung dikerjakan dengan
melakukan chek in terlebih dahulu agar petugas laboratorium mengetahui
parameter apa saja yang akan dilakukan pemeriksaan, kemudian lakukan
pemeriksaan laboratorium sesuai parameter yang diminta. Hasil parameter
yang telah diperiksa secara otomatis akan langsung masuk ke dalam
komputer server secara online, dan petugas laboratorium memverifikasi atau
memasukan hasil yang telah diperiksa ke dalam hasil pasien untuk segera
dapat dikeluarkan hasilnya. Untuk pasien rawat inap hasil laboratorium di
simpan pada box sesuai ruang perawatan yang dituju untuk diambil oleh
perawat yang kemudian diserahkan pada dokter yang ada di ruang
perawatan, sedangkan untuk pasien rawat jalan hasil laboratorium diberikan
langsung kepada pasien yang kemudian diserahkan kepada dokter yang
merujuk.

Anda mungkin juga menyukai