METODE PENELITIAN
Keterangan:
1 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas sebelum diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu
dan Anak ( KIA)
2 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas setelah diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu
dan Anak ( KIA)
X : Pelaksanaan pendampingan buku KIA dengan melakukan konseling berupa
pelayanan kesehatan ibu hamil selama hamil, bersalin dan nifas yang
terdapat didalam buku KIA dengan kunjungan sebanyak 4 kali sesuai
standar pelayanan kehamilan.
36
37
C.1 Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang
diteliti (Notoadmodjo,2010). Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018
sebanyak 300 orang.
C.2 Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang dijadikan sampel
dalam penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability
sampling yaitu Systematic Random Sampling) caranya adalah membagi jumlah
atau anggota populasi dengan perkiraan jumah sampel yang diinginkan, hasilnya
dalah interval populasi secara acak antara satu sampai banyaknya anggota yang
38
diinginkan, hasilnya sebagai interval adalah X, maka yang terkena sampel adalah
setiap kelipatan dari X tersebut (Notoatmodjo, 2012).
Kriteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Ibu hamil primigravida yang memiliki buku KIA
2. Ibu multigravida yang memiliki buku KIA dan belum pernah terpapar
dengan buku KIA
3. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).
Kriteria eksklusi dalam penelitia ini adalah:
1. Ibu hamil yang tidak memiliki buku KIA
2. Ibu hamil yang tidak bersedia dijadikan responden dalam penelitian
3. Ibu hamil yang berada diluar kota medan
4. Ibu hamil yang terganggu psikologis/kejiwaanya
c. Besar Sampel
Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow (1990)
dalam Murti (2006) untuk menaksir proporsi populasi sebagai berikut:
N
n=
1+Nd2
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
d : Presisi absolut (10%)
102
n=
1+102 (0.1)2
39
102
n=
2,02
n = 50,4 50
G. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini adalah:
1. Menentuka masalah penelitian, dalam tahap ini peneliti mengadakan studi
pendahuluan.
2. Penelusuran kepustakaan. Pada tahap ini peneliti melakukan
penelusuran kepustakaan yang dapat dilakukan berdasarkan buku dan
jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk
memperoleh informasi yang relevan.
3. Pelaksanaan, dimana peneliti setelah melakukan informed consent,
selanjutnya peneliti memberikan pendampingan penggunaan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dengan konseling dan melakukan
perlakuaan serta kontrol dan selanjutnya memberikan kuesioner
mengenai efektivitas pelaksanaan pendampingan penggunaan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) terhadap prilaku ibu hamil dalam pelayanan
kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Johor Madya Medan dan selanjutnya mengumpulkan koesioner
yang telah diisi ibu hamil,
4. Data terkumpul peneliti melakukan analisa univariat dan bivariat. Terkait
uji bivariat peneliti menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
I. Etika Penelitian
Memperhatikan hubungan baik peneliti atau pewawancara dengan
responden atau sumber informasi bukan semata-mata untuk kepentingan etika
peneliti saja, melainkan juga untuk terjaminya kualitas data atau informasi yang
diperoleh. Dalam penelitian, terutama dengan menggunakan metode wawancara
atau angket dalam pengumpuan data, kualitas informasi atau data sangat
tergantung dengan sumber informasi yakni responden atau informan. Apabila
suasana hati informanya sangat “ kondusif” tentu akan mengeluarkan informasi
yang jujur, lengkap, dan jelas. Tetapi kalau suasana hati informanya sedang
kurang baik, sudah barang tentu informasinya tidak akurat, mungkin asal
menjawab, dan tidak dengan serius. Suasana hati informan ini sangat
dipengaruhi oleh hubunganya dengan pewawancara atau peneliti (Notoatmodjo,
2012).