Anda di halaman 1dari 15

Telah disetujui/diterima Pembimbing

Hari/Tanggal :
Tanda Tangan :

KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS

Penyuluhan Efek Samping kemoterpai Pada Penderita Ca Cervix


Di Poliklinik Kebidanan RSUP Dr. Mohammad Hoesin

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Oleh :

Muslihati, S.Kep
Tiara Apriana Putri, S.Kep
Tanty Elnera, S.Kep
Ulfa Nur Rohmah, S.Kep
Burman Hedi, S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi
kekuatan dan kesempatan kepada kami, sehingga satuan acara penyuluahan ini
dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam bentuk yang
sangat sederhana, dimana satuan acara penyuluahan ini membahas tentang Efek
samping kemoterapi dan kiranya satuan acara penyuluahan ini dapat
meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana Efek samping dari
kemoterapi.
Dengan adanya satuan acara penyuluhan, mudah-mudahan dapat
meningkatkan pengetahuan dan informasi berkaitan dengan kesehatan pada pasien
yang melakukan kemoterapi. Selain itu kami juga berharap semua dapat
mengetahui dan memahami tentang pengajuan ini, karena akan meningkatkan
mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih
sangat minim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak
masih kami harapkan demi perbaikan proposal ini. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan proposal
ini.

Palembang, September 2017

Kelompok I

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang disebabkan
oleh pertumbuhan atau pembelahan sel-sel jaringan tubuh yang tidak
normal, yang berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus
membelah diri.
Kanker penyebab kematian terbesar di dunia. Dari 57 juta kematian
pada tahun 2008, 63% (36 juta kematian) terutama oleh karena penyakit
kardiovaskuler (17 juta kematian), kanker (7,6 juta kematian), penyakit
paru kronis (4,2 juta kematian) dan diabetes (1,3 juta kematian). Sekitar
seperempat dari jumlah kematian akibat kanker di dunia terjadi pada usia
sebelum 60 tahun. Angka kematian akibat kanker lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah seluruh kematian karena penyebab lainnya.
Berbeda dengan pendapat secara umum, 80% kematian akibat kanker
justru terdapat di negara-negara dengan berpendapatan rendah-menengah.
kanker merupakan penyebab kematian tertinggi di sebagian besar negara-
negara di Amerika, Mediterania Timur, Eropa, Asia Tenggara dan Pasifik
Barat (WHO, 2010). Kematian akibat kanker diproyeksikan meningkat
15% secara global antara tahun 2010 dan 2020, hingga mencapai 44 juta
kematian. Peningkatan tertinggi (diperkirakan sebesar 20%) akan terjadi di
negara-negara Afrika, Asia Tenggara dan Mediterania Timur. Akan tetapi
negara-negara yang diperkirakan mempunyai jumlah angka kematian
tertinggi pada tahun 2020 adalah Asia Tenggara (10,4 juta kematian) dan
Pasifik Barat (12,3 juta kematian) (WHO, 2010).
Pada dekade mendatang, kanker diprediksi sebagai penyebab
kesakitan dan kematian yang semakin penting di seluruh dunia. Tantangan
untuk pengendalian kanker sangat besar, ditambah dengan karakteristik
populasi dengan usia yang semakin lanjut. Oleh karenanya, peningkatan
prevalensi penyakit kanker sulit dihindari. Diperkirakan pada tahun 2008
terdapat 12,7 juta kasus kanker baru, dan angka ini diprediksi menjadi
sebesar 21,4 juta kasus pada tahun 2030. Dua pertiga kasus tersebut
terdapat di negara-negara dengan sosial ekonomi rendah-menengah
(WHO, 2010).
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, berpengaruh juga pada
perkembangan teknologi dibidang kesehatan. Salah satunya adalah
kemoterapi, dulu pada saat teknologi belum berkembang, pengobatan
hanya dilakukan seadanya dan memanfaatkan apa yang ada di alam.
Namun Seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi
maka pengobatan pun juga ikut berkembang, salah satu perkembangan itu
adalah kemoterapi.
Kemoterapi adalah sebuah kemajuan besar dalam sejarah manusia
melawan kanker, yaitu cara pengobatan yang menggunakan obat kimia
untuk membunuh sel kanker dan menghambat pertumbuhan sel kanker,
saat ini masih merupakan cara utama dalam pengobatan kanker.
Kemoterapi menimbulkan efek samping seperti mual muntah,
anoreksia, susah makan (anoreksia), diare dan sariawan dan rambut
rontok, setiap pasien menimbulkan efek samping masing- masing dan dari
hasil observasi pasien di ruang poliklinik onkologi kebidanan RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang menyatakan belum banyak mengetahui
efek samping dari kemoterapi dan cara mengatasi dari efek kemoterapi.
Dengan ini kami akan merencanakan melakukan penyuluhan untuk
memberi pengetahuan efek samping dari kemoterapi dan cara mengatasi
efek samping kemoterapi, seadainya jika tidak ditangani pasien akan
mengalami kelemahan dan juga menarik diri dari lingkungan.v peran
perawat adalah dengan memberikan edukasi kepada pasien kemoterapi
khususnya pasien kemoterapi yang sudah melakukan beberapa kali terapi
agar mencegah terjadinya efek samping yang komplikasi.

BAB II
TARGET DAN LUARAN

A. Target
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan penyuluhan ini adalah sebagai
berikut.
1. Setelah dilakukan penyuluhan 1 x 45 menit jadi bisa memahami efek
kemoterapi.
2. Setelah penyuluhan memahami tentang bagaimana menangani efek
kemoterapi.

B. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan penyuluhan ini adalah sebagai
berikut.
1. Menambah pengetahuan pasien dalam memahami efek kemoterapi.
2. Artikel ilmiah yang dapat diterbitkan dalam jurnal nasional atau
internasional.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

1. Tujuan
a. Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasien
memahami efek samping kemoterapi.
b. Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu-ibu
dapat :
1) Menjelaskan pengertian kemoterapi
2) Menyebutkan manfaat kemoterapi
3) Menjelaskan efek samping kemoterapi
4) Menjelaskan cara mengatasi efek samping kemoterapi
2. Sasaran
Pasien kemoterapi di ruang Poliklinik Onkologi Kebidanan RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang

3. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Jumat, 08 September 2017
Pukul : 08.00 WIB-09.00 WIB
Tempat: Di Ruang Poliklinik Kebidanan RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang

4. Media dan Alat


Media :
a. Leaflet
b. Laptop
c. LCD
d. Proyektor
5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

6. Susunan Kepanitiaan
Moderator : Tanty Elnera, S.Kep
Penyaji : Muslihati, S.Kep
Observer : Burman Hedi, S.Kep
Fasilitator :Tiara Apriana Putri, S.Kep
Ulfa Nur Rohmah, S.Kep

7. Skema Kegiatan

Moderator Penyaji

PESERTA

Pasien
Fasilitator
Observer
8. Alur Kegiatan
No Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Sasaran Media
Penyuluhan
1. Pembukaan 2 menit Pengucapan salam Pasien dan Keluarga Kata-kata/
Perkenalan dosen pasien kalimat
dan pembimbing
Menjelaskan tujuan
dan kontrak waktu
2. Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan Pasien dan Keluarga Leaflet /
pengertian, tujuan, pasien Power
manfaat, efek point
samping dan
penanganan
kemoterapi
3. Penutup 3 menit Tanya jawab Pasien dan Keluarga Kata-kata/
Memberikan pasien kalimat
reinforcement
positif atas
pertanyaan
Menyimpulkan dan
menutup diskusi

BAB IV
PENUTUP
Kemoterapi adalah suatu metode pengobatan yang bertujuan untuk
membunuh sel kanker dengan obat kanker dengan cara menghambat
proliferasi sel. Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan
menggunakan obat sitostatika (zat-zat yang dapat menghambat proliferasi
sel-sel kanker. Obat-obatan kemoterapi biasanya diberikan melalui
suntikan atau infus. Kemoterapi lebih sering diberikan setelah operasi
untuk menghilangkan kanker atau menurunkan kemungkinan munculnya
kanker kembali. Dengan ini kami akan merencanakan melakukan
penyuluhan untuk mengurangi efek kemoterapi seadainya jika tidak
ditangani pasien akan semakin lemah, peran perawat adalah dengan
memberikan edukasi kepada pasien kemoterapi khususnya pasien
kemoterapi yang baru pertama kali melakukan terapi.
Demikian laporan satuan acara penyuluhan ini dibuat sebagaimana
mestinya. Semoga dapat memberikan gambaran kegiatan pelayanan
kesehatan yang akan dilaksanakan. Harapan kami untuk perhatian,
partisipasi dan kesediaan pihak-pihak terkait dalam membantu kegiatan
ini.

Lampiran 1. Materi Penyuluhan

A. Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi adalah suatu metode pengobatan yang bertujuan untuk
membunuh sel kanker dengan obat kanker dengan cara menghambat
proliferasi sel. (Munir, 2005). Kemoterapi merupakan pengobatan kanker
dengan menggunakan obat sitostatika (zat-zat yang dapat menghambat
proliferasi sel-sel kanker. Obat-obatan kemoterapi biasanya diberikan
melalui suntikan atau infus. Kemoterapi lebih sering diberikan setelah
operasi untuk menghilangkan kanker atau menurunkan kemungkinan
munculnya kanker kembali.

B. Tujuan pemberian Kemoterapi


1) Sebagai pengobatan kanker
2) Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi.
3) Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup
pasien.
4) Mengurangi komplikasi akibat metastase.

C. Cara Kerja Kemoterapi


Kemoterapi bekerja dengan menghentikan sel-sel yang sedang
tumbuh secara cepat, sehingga beberapa sel-sel tubuh normal seperti akar
rambut dapat juga mengalami gangguan pertumbuhan selama
mendapatkan kemoterapi, tetapi tubuh akan dapat memperbaikinya (itu
sebabnya rambut akan kembali tumbuh setelah selesainya kemoterapi).
Sel-sel kanker akan lebih sulit untuk dapat memperbaiki setelah
mendapatkan kemoterapi, sehingga kemoterapi memang lenih selektif
menghancurkan sel-sel kanker.

D. Jenis Kemoterapi
1. Neo-adjuvant Chemotherapy, dilakukan sebelum operasi dengan
tujuan untuk memperkecil sel tumor sehingga saat dilakukan operasi.
2. Adjuvant Chemotherapy, dilakukan setelah operasi dengan tujuan
untuk menghilangkan sel tumor yang mungkin masih tersisa setelah
dilakukan operasi atau radioterapi.
3. Chemoradiation, diberikan bersamaan dengan radiasi dengan tujuan
memerkecil kemungkinan kambuh

E. Macam-macam Cara Pemberian Kemoterapi


1. Pemberian per oral
Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran, Alkeran,
Myleran,Natulan, Puri-netol, hydrea, Tegafur, Xeloda,
Gleevec.
2. Pemberian melalui intra vena/ selang infus
Cara yang paling sering dilakukan karena lebih efektif dan efek terapi
obat lebih cepat.
3. Pemberian secara subcutan/ intramuscular (injeksi)
Cara ini jarang dilakukan karena sangat beresiko, bisa menimbulkan
syok anafilaksis.

F. Syarat Pemberian Kemoterapi


1. Keadaan umum harus cukup baik, Usia <70 tahun
2. Memahami tujuan dan efek samping yang terjadi
3. Semua hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil yang
normal
4. Mendapat persetujuan baik dari pasien maupun dari keluarga. Hal ini
sangat penting, karena kemoterapi merupakan salah satu pengobatan
pada kanker yang membutuhkan biaya yang mahal, memiliki efek
samping yang sangat besar pada kondisi pasien nantinya, dan
termasuk obat yang berbahaya.
G. Efek Samping Pemberian Kemoterapi
1. Mual Muntah
2. Mudah lelah
3. Mudah Terserang Infeksi
4. Sariawan
5. Mencret (Diare) dan Sulit BAB
6. Rambut Rontok
H. Perawatan Dampak Kemoterapi
1. Mual dan Muntah
- Minta obat anti mual dan muntah kepada dokter
- Berikan makanan ringan 3-4 jam sebelum pengobatan
- - 1 jam sebelum makan,minum cairan dulu
- Beri makan sedikit-sedikit, tetapi sering.
- (kolaborasi dengan tim gizi)
- Sajikan makanan yang dingin ketimbang yang panas.
- Jika sampai mual dan muntah, jangan beri makan atau minum
sampai gejala reda. Setelah reda, mulai berikan air atau susu tidak
dingin 1 sendok teh setiap 10 menit,lalu tingkatkan menjadi 1
sendoksetiap 20 menit, lalu 2 sendok setiap 30 menit,dst. Saat
sudah terbiasa dengan cairan, beri makanan cair seperti puding,
yogurt , sop, atau jenis lainnya.Berikan sesuai dengan
kemampuan dan bila toleransinya baik dapat dilanjutkan dengan
makanan padat.
2. Diare
- Mengandung elektrolit yang tinggi (kalium ddan natrium),
seperti pisang hijau dan kentang.
3. Sariawan
- Minta obat kepada dokter untuk masalah ini.
- Berikan sikat gigi yang lembut
- Biasakan kumur-kumur setiap 2-3 jam setelah makan
- Berikan makanan yang lunak, jangan berikan makanan yang
sangat dingin,panas,pedas atau asam.
4. Perubahan Terhadap Rasa Makanan
- Beri makanan yang bervariasi.
5. Rambut Rontok
- Gunakan sampo yang ringan.
- Potong rambut hingga pendek atau botak
6. Kulit Kemerah-merahan, Memar, Kering dan Gatal
- Minta obat kepada dokter untuk masalah ini
- Gunakan sabun yang ringan dan pelembab
7. Sensitif terhadap matahari
- Jauhi sinar matahari langsung.
- Gunakan tabir surya.
8. Sulit Buang Air Kecil
- Berikan minum yang banyak sebelum, saat dan sesudah
pengobatan.
- Jumlah cairan disesuaikan dngan kemampuan.
- Jangan berikan minuman yang mengandung kafein
- Lapor kepada dokter bila ada keluhan sakit atau panas saat
buang air kecil.
9. Gejala Seperti Flu
- Hubungi dokter. Gejala biasanya terjadi beberapa jam atau
beberapa hari setelah kemoterapi.
10. Infeksi
- Obat anti kanker menyebabkan berkurangnya sel darahputih,
sehingga mudah terserang infeksi.

- Jauhi keramaian dan orang-orang yang menderita flu atau


penyakit menular lainnya dan siapapun yang baru diimunisasi
dengan vaksin yang berisi virus hidup, seperti cacar, campak dan
polio.

Lampiran 2. Informed Consent

LEMBAR INFORMED CONSENT

Setelah membaca dan memahami penjelasan yang diberikan, saya


menyatakan bersedia untuk ikut serta sebagai responden pada penyuluhan ini dan
mengerti bahwa penyuluhan ini tidak akan berakibat negatif pada diri saya
maupun keluarga serta segala informasi yang saya berikan akan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti.
Saya memahami bahwa saya menjadi bagian dari penyuluhan ini bertujuan
untuk mengetahui efek samping dari kemoterapi. Saya telah mendapatkan
penjelasan dari penyaji bahwa keikutsertaan saya sebagai responden penyuluhan
hanya akan digunakan untuk kepentingan penyuluhan. Demikianlah pernyataan
ini saya kemukakan, dengan menandatangani pernyataan ini saya menyatakan
bersedia menjadi responden dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari siapapun.

Palembang, September 2017


Responden
(.............................)

Lampiran 3. Leaflet
Lampiran 4. Presensi Peserta

DAFTAR HADIR PESERTA


KEGIATAN PENYULUHAN DI RUANG POLIKLINIK KEBIDANAN
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Hari/ Tanggal : Jumat, 08 September 2017


Pukul : 08.00 WIB
Tempat: Di Ruang Poliklinik Kebidanan RSMH

NO NAMA PESERTA TANDA TANGAN


1. 1...............
2. 2...............
3. 3...............
4. 4...............
5. 5...............
6. 6...............
7. 7...............
8. 8...............
9. 9...............
10. 10...............
Palembang, 08 September 2017

Kelompok I
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8
volume 2, EGC, Jakarta.

Laporan Pendahuluan Kanker dan Kemoterapi.doc.html


http://www.ziddu.com/download/18556965/ di akses pada 6 september
2017

Munir. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia.Erlangga,Jakarta.

Tramer MR, Carroll D, Campbell FA, Reynolds DJ, Moore RA, McQuay HJ.
Cannabinoids for control of chemotherapy induced nausea and vomiting:
quantitative systematic review..

Rasjdi, Imam. (2007). Kemoterapi Kanker Ginekologi Dalam Praktek Sehari-


hari. Jakarta : Sagung Seto.

WHO., (2010). The World Health Report


2010.http://www.who.int./whr/2010/en/index.html Akses 6 september
2017

Ambarwati, W.N, et. al. (2015). Respon dan Koping Pasien Penderita Kanker
Servik Terhadap Efek Kemoterapi. Jurnal ners, Vol. 10. No. 1,
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=423606&val=7436&i
le=Response%20and%20Coping%20on%20Physically%20to%20Side%
0Effect%20Cemotherapy%20in%20Women%20Suffered%20Cervical%
Cancer, diakses tanggal 6 september 2017, pukul 23.00 WIB.

Rahmani, et al, 2015. Aloe vera: Potential candidate in health management via
modulation of biological activities. Jurnal Pharmacogn, Vol. 9,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4557234/, diakses tanggal
6 september 2017, pukul 23.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai