Anda di halaman 1dari 16

RENCANA RESPON GIZI

OLEH :
10_NADLIROTUL MAHMUDAH
KELOMPOK 2
KABUPATEN Z
KELOMPOK UMUR KEC. BUKIT RAYA KEC. PUNAI KEC. SENARAI

JML PENDUDUK 15.783 8.452 12.662

JML PEND 7.102 (45%) 2.536 (30%) 5.065 (40%)


TERDAMPAK

L 2.841 (40%) 1.141 (45%) 2.684 (47%)

P 4.261 (60%) 1.395 (55%) 2.684 (53%)

BALITA 1.065 (15%) 431 (17%) 658 (13%)

BADUTA 355 (5%) 101 (4%) 203 (4%)

IBU HAMIL 128 (3%) 42 (3%) 161 (6%)

IBU NIFAS 85 (2%) 42 (3%) 81 (3%)

LANSIA 568 (8%) 279 (11%) 456 (9%)

REMATRI 128 (3%) 70 (5%) 161 (6%)

PENDERITA PENY 284 (4%) 51 (2%) 253 (5%)


KRONIS
PENYANDANG 142 (2%) 76 (3%) 51 (1%)
DISABILITAS
KONDISI STATUS GIZI DI
KABUPATEN Z
No KASUS jumlah kasus

1 Prevalensi anemia pada bumil 155

2 Cakupan ASI Eksklusif 132

3 Balita menkonsumsi sufor 65

4 Balita anemia 1228

5 Balita Gizi kurang 315

6 Balita gizi buruk 78


ESTIMASI JUMLAH GIZI
BURUK DAN GIZI KURANG
PER KECAMATAN
No Kecamatan Gizi Buruk Gizi Kurang

1 Bukit Raya 108 302

2 Punai 65 388

3 Senarai 65 259
ANALISA SITUASI
KABUPATEN Z
A. Analisa Situasi

Bagaimana status gizi sebelum bencana?

- Cakupan ASI Eksklusif 20% (target 50%) dan prevalensi balita anemia tinggi (57%)

Bagaimana dampak bencana terhadap pelayanan gizi?

-Puskesmas yang berada di lokasi bencana masih layak untuk beroperasi namun ada yang tidak beroperasi
dikarenakan masih tergenang

Berapa estimasi jumlah kelompok sasaran gizi dan kelompok rentan (berdasarakan gender)yang
membutuhkan dukungan? Diwilayah mana lokasinya (per wilayah administratif dan per pengungsiaan
apabila informas sudah tersedia)

-Jumlah balita : 2155 (Kec. Bukti Raya : 1065)

-Jumlah baduta : 659 (Kec. Bukit Raya : 355)

-Jumlah Ibu Hamil : 331 (Kec. Bukit Raya 128)

-Jumah Ibu Nifas : 208 (Kec. Bukit Raya : 85)

-Jumlah Lansia : 1303 (kec. Bukit Raya : 568)

-Jumlah penderita penyakit kronis : 588 (Kec. Bukit Raya 284)

-Jumlah rematri : 359 (Kec. Bukit Raya : 128)

-Jumlah disabiitas : 269 (Kec. Bukit Raya : 142)


Wilayah mana yang prioritas untuk didukung?
-Kecamatan Bukit Raya
Intervensi prioritas yang perlu disiapkan?
-PMBA
-pencegahan dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk
B. Kegiatan Pokok Intervensi Tuliskan kegiatan pokok yang akan dilakukan
dan prioritasnya untuk masing-masing komponen intervensi dibawah ini
Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
• Konselor Menyusui
• Konseling PMBA pada usia 6-59 bulan
• Akses terhadap ruang ramah ibu dan anak
• Dapur PMBA
• pengelolaan donasi susu formula
pencegahan dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk
• Pelacakan aktif dan deteksi dini oleh masyarakat
• adanya Fasilitas Kesehatan Rujukan
• adanya Layanan Tatalaksana gizi kurang
• Memastikan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang diperlukan
• Penugasan Tim Asuhan Gizi
C. Analisis Kebutuhan Sumberdaya (SDM, Obat dan Perbekalan
Kesehatan, Anggaran)-> Lihat Form Analisis Kebutuhan Respon Gizi
Apasaja sumberdaya yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya untuk
masing komponen intervensi?
- Tenaga Konselor PMBA : 36 orang
- Tenaga Konselor Menyusui : 7 orang
- Mitra Dapur PMBA : 22 orang
- kader / petugas pelacakan terlatih : 22 orang
- faskes rujukan : rs/pkm yg memiliki tempat tidur sejumlah 108 tt
- tim asuhan gizi : 13 tim
Apasaja Sumberdaya yang tersedia?
- Konselor menyusui 2 orang
- Konselor PMBA 2 orang
- Puskesmas Rawat Jalan 2
- Mobil operasional 1 buah pusling
- petugas gizi 2 orang dari rsud
- petugas/kader pelacakan terlatih 2 orang
- faskes kesehatan 120 tempat tidu
Apasaja sumberdaya yang TIDAK tersedia?
- TFC
Bagaimana kesenjangan sumberdaya akan dipenuhi?
- Berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat jika
memungkinkan, OPD terkait, PERSAGI, CSR, masyarakat
D. Koordinasi Sub Klaster Gizi Jelaskan:
• Bagaimana koordinasi sub klaster gizi akan dilakukan?
Koordiansi sub klaster gizi dilakukan ditingkat kecamatan, by phone, atau zoom meeting
• Siapa yang akan dilibatkan?
pemerintah daerah dan pusat jika memungkinkan, OPD terkait, PERSAGI, CSR, masyarakat
• Kapan/seberapa sering akan dilakukan?
Sesering mungkin sesuai dengan perkembangan situasi
• Dimana lokasinya pertemuan akan dilakukan?
Di Posko Koordinasi
• Ditingkatan wilayah mana koordinasi sub klaster gizi akan dilakukan?
Di tingkat kecamatan dan kabupaten
• Bagaimana informasi dari sub klaster gizi akan disampaikan ke klaster kesehatan?
Dipaparkan secara singkat, padat dan jelas
• Dengan siapa saja dan mengenai apa koordinasi lintas sektor akan dilakukan?
pemerintah daerah dan pusat jika memungkinkan, OPD terkait, PERSAGI, CSR, masyarakat
• Bagaimana hasil pertemuan akan disebarkan
Melalui Rig dan HT
E. Rencana monitoring
Apa saja indikator yang akan dilaporkan untuk setiap komponen intervensi?
Surat edaran telah di keluarkan dan diedarkan kepada dinas dan instansi terkait
Jumlah ibu baduta yang menerima konseling menyusui
Jumlah ibu balita yang menerima konseling PMBA
Jumlah peserta konseling menyusui dan PMBA
Jumlah % anak usia 6-59 bulan yang memiliki akses terhadap dapur PMBA
Jumlah ibu baduta yang menerima akses terhadap ruang ramah ibu dan anak
Jumlah konselor PMBA dna menyusui yang dimobilisasi
Jumlah koordinasi yang dilakukan dengan pihak terkait untuk mendorong ketersediaan RRIA
Terbentuknya Pokja PMBA
Jumlah pertemua koordinasi Pokja PMBA
Jumlah ibu balita gizi kurang dan gizi buruk yang menerima asuhan gizi
Seberapa sering monitoring akan dilakukan?
Sesering mungkin
Siapa saja yang akan terlibat didalam monitoring?
Sub klaster gizi dan klaster kesehatan
TABEL OBAT DAN
PERBEKALAN
KESEHATAN
Intervensi PMBA

Obat dan Perbekalan Komponen Estimasi Sumber


Kegiatan Kesehatan yang Perhitungan kebutuhan
Diperlukan
Sosialisasi, pemantauan  Media KIE bahaya susu  Berdasarkan estimasi • Dinkes,
dan pelaporan donasi formula dalam situasi jumlah pengungsian/desa Kemenkes,
Mitra
produk pengganti ASI, bencana terdampak
(BUMN/CSR),
botol dan dot bayi yang Organisasi
tidak terkontrol Profesi
(Persagi, AIMI)
• Instansi terkait
(misalnya
Dinsos untuk
PMBA), dana
cadangan
pemerintah
Penyelenggaraan Dapur pusat, provinsi,
PMBA kabupaten, kota
 Bahan Makanan  Jumlah dan sebaran ibu
• Permintaan
hamil dan baduta berjenjang
 Alat Saji MPASI
Kapasitas Dapur melalui Dinkes

 Alat masak
PMBA/MP-ASI (Jumlah
 Bahan bakar orang yang akan dilayani
dan frekuensi pemberian
makanan perhari)
Intervensi PMBA

Obat dan Perbekalan Komponen Estimasi Sumber


Kegiatan Kesehatan yang Perhitungan kebutuhan
Diperlukan
Dukungan konseling  Kit Konseling: Boneka,  Jumlah Konselor PMBA • Dinkes,
PMBA dan menyusui model payudara, gelas & menyusui yang akan Kemenkes,
Mitra
kecil, spuit 1 cc dimobilisasi
(BUMN/CSR),
 Kit Relaktasi: Spuit 20 Organisasi
cc, NGT fr 5 40 cm Profesi
(Persagi, AIMI)
 Formulir kajian survei • Instansi terkait
PMBA (misalnya
Dinsos untuk
 Lembar balik/Kartu PMBA), dana
Konseling PMBA cadangan
pemerintah
 Kit PMBA: Box kecil pusat, provinsi,
berisi mangkuk 250 kabupaten, kota
ml, sendok, talenan, • Permintaan
berjenjang
pisau, saringan dan
melalui Dinkes
ulegan kayu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai