Isi Urat
08 Juni 2010 Sesi tanya jawab dan a.Mengajukan 1. Nurul Arifah
07.40 – 07.55 WIB evaluasi hasil yang pertanyaan 2.Risa
dipandu oleh moderator. mengenai materi Kumalasari
yang kurang 3. Anna Nurmita
dipahami.
b.Menjawab
pertanyaan yang
diajukan.
b. Setting Tempat
Layar
Keterangan gambar :
= Moderator = Dokumentasi
= Pemateri = Peserta
= Fasilitator = Layar
= Observer
VII. Pengorganisasian
Penanggung Jawab :
Penyaji/penyuluh : Laurieana Al Isati
Moderator : Nurul Arifah
Penjawab pertanyaan : Risa Kumalasari
Anna Nurmita
Fasilitator : Isnaini Rochmawati
Putri Diah L.
Observer : Frida Indriani
Dokumentasi : Kisam Samsuri
VIII. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Semua peserta hadir dalam kegiatan.
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja
sama dengan Puskesmas Mojo.
3. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
2. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
2. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri.
3. Jumlah peserta 10 orang.
MATERI PENYULUHAN
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten yang
ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan
sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu
dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan
makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin
banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini
terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih.
Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering
meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang
berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya.
IV. Diagnosa Asam Urat
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya
memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali,
seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan
penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi
dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau
tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam
urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6
mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.Sebanyak 25%
orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam
urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada
setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul
gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau
40 tahun.
V. Cara pencegahan
J = Jerohan
A = Alkohol
S = Sarden
B = Bayam
U = Unggas
K = Kacang
E = Emping
T = Tape
JASBUKET
VI. PENATALAKSANAAN
Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar
normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
Kontrol makanan yang dikonsumsi.
Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat
membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.
Pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat ditempuh dengan 2 cara:
mencegah pembentukan atau mempercepat ekskresi asam urat. Obat
pencegah terbentuknya asam urat biasanya golongan alopurinol.
Sedangkan golongan probenesid, sulfonipirazon, azapropazon, dan
benebronaron berperan mempercepat ekskresi asam urat.
Selain itu penatalaksanaan asam urat dengan mengobati gejala yang ada
seperti peradangan. Obat-obat jenis NSAID yang memiliki efektifitas
sebagai antiinflamasi seperti Naprofen dan natrium diklofenak. Sedangkan
obat golongan kortikosteroid digunakan apabila penderita memiliki
kontraindikasi dengan obat NSAID.
Pengurangan kadar asam urat. Indikasi diperlukannya penurunan kadar asam urat
meliputi sering munculnya artritis akut yang tidak terkontrol oleh pemberian
colchicine untuk profilaksis, penumpukan asam urat/benjolan, atau kerusakan
ginjal. Tujuan terapi yang diharapkan yaitu mempertahankan kadar asam urat di
bawah 6mg/dL. Dua kelas obat yang dapat digunakan untuk menurunkan asam
urat serum yaitu uricosuric dan allopurinol.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat
tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita,
biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.
REFERENSI
Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI