Anda di halaman 1dari 14

KOMPLIKASI KEHAMILAN

TM 1, 2, 3 PADA KASUS
ANEMIA
Oleh

1. Khamsiah
2. Saripah
3. Siti Zahara
4. Vira Daryanti
5. Wusnita
Latar Belakang

Menurut World Health Organization, 40%


kematian ibu di negara berkembang
berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan. Secara nasional, proporsi
anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%
(Profil Kesehatan Indonesia, 2016)
 Rumusan Masalah
Mengetahui Komplikasi Kehamilan TM 1,2, 3
pada Kasus Anemia.
 Tujuan 1. Mengetahui Komplikasi Kehamilan
TM 1, 2, 3 pada Kasus Anemia
2. Mengetahui Pengaruh Komplikasi
Kehamilan TM 1, 2, 3 Pada Kasus
Anemia

Untuk Meningkatkan Pengetahuan Mahasiswa


tentang Asuhan Kebidanan pada Kasus
 Manfaat Anemia
Untuk meningkatkan pengetahuan Mahasiswa
tentang Komplikasi Kehamilan TM 1,2,3 pada
kasus Anemia
Apa itu Kehamilan ???
kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan
pertama (0 sampai 12 minggu), triwulan kedua (13
sampai 28 minggu), dan triwulan ketiga (29 sampai 42
minggu). Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan
dengan melakukan penelitian terhadap tanda dan gejala
kehamilan. (Manuaba, 2010)
Apa itu Anemia ???

Anemia merupakan suatu keadaan ketika


jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut oksigen dalam darah
Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk
kebutuhan fisiologis tubuh
Lanjutan...

Anemia kehamilan adalah


kondisi tubuh dengan kadar
hemoglobin dalam darah <11g
% pada trimester 1 dan 3 atau
kadar Hb <10,5 g% pada
trimester 2
Penyebab Anemia
Kebanyakan anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh
defisiensi zat besi dan
perdarahan akut, juga karena
adanya hemodilusi.
Gejala Anemia
keluhan letih, lemah, lesu, dan loyo yang
berkepanjangan merupakan gejala khas yang
menyertai anemia. Selain gejala-gejala tersebut
biasanya juga akan muncul keluhan sering sakit
kepala, sulit konsentrasi, muka bibir-kelopak mata
tampak pucat, telapak tangan tidak merah, nafas terasa
pendek, kehilangan selera makan serta daya kekebalan
tubuh yang rendah sehingga mudah terserang
penyakit. Jika anemia bertambah berat bisa
menyebabkan stroke atau serangan jantung. Pada
pembentukan
hamil mudaselsering
darah terjadi
merah mual
yang terlalu
muntahlambat sehingga
yang lebih
menyebabkan
hebat. kekurangan sel darah merah atau anemia.
Klasifikasi anemia

• Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia


Anemia Zat akibat
Besi kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang
masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan
reabsorbsi, dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi.

Anemia • Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena


Megalobla defisiensi asam folat.

stik
• Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum
Anemia tulang
Hipoplast kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya
belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun
ik dan obat-obatan.

Anemia • Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah


Hemoliti merah
berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.
k
PEMBAHASAN
dapat terjadi abortus, persalinan
prematuritas, hambatan tumbuh
Pengaruh Anemia Pada kembang janin dalam rahim, mudah
Kehamilan dan Janin terjadi infeksi, mudah dekompensasi
cordis (Hb<6g%), mola hidatidosa,
hiperemesis gravidarum, perdarahan
antepartum, Ketuban Pecah Dini
(KPD) Bahaya Terhadap Janin dapat
• menyebabkan gangguan dalam bentuk
yaitu: Abortus, terjadi kematian intra
uterin, persalinan prematuritas tinggi,
berat badan lahir rendah, kelahiran
• dengan anemia dapat terjadi cacat
Komplikasi Anemia
Dalam Kehamilan

TM I TM II TM III

• Missed abortion Partus premature Gangguan his


Perdarahan Janin lahir
• Kelainan

• •
Kesimpulan
Anemia pada ibu hamil dihubungkan dengan meningkatnya
kelahiran prematur, kematian ibu dan anak serta penyakit
infeksi. Anemia defisiensi besi pada ibu dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan berkembangan janin/bayi saat kehamilan
maupun setelahnya Anemia defisiensi besi merupakan
penyebab utama terjadinya anemia pada ibu hamil di
Indonesia dengan prevalensi yang cukup tinggi sehingga masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Di negara berkembang
kematian ibu dan janin berkaitan dengan anemia pada
kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan
lain itu
oleh defisiensi besi. Menurut World Health Organization
lebih banyak
(WHO) dikatakan anemia jika kadar hemoglobin <11 gr/dl
mengandung
pada ibu hamil. Ibu hamil cenderung kekurangan gizi karena
pada masa kehamilan terjadi peningkatanmineral.
kebutuhan gizi untuk
SARAN

Asuhan kebidanan diharapkan dapat membantu


memenuhi cakupan pemberian Fe dan
meningkatkan pengetahuan ibu hamil melalui
penyuluhan kesehatan. Perlu edukasi pada
calon ibu hamil agar menjarangkan kehamilan
dan melakukan deteksi dini anemia untuk
mencegah komplikasi pada ibu hamil dan janin

lain itu
lebih banyak
mengandung
mineral.

Anda mungkin juga menyukai