Anda di halaman 1dari 28

Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia sedang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan
masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukkan derajat
kesehatan masyarakat, juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab langsung kematian ibu adalah trias
perdarahan, infeksi, dan keracunan kehamilan. Penyebab kematian langsung tersebut
tidak dapat sepenuhnya dimengerti tanpa memperhatikan latar belakang (underlying
factor), yang mana bersifat medik maupun non medik. Di antara faktor non medik
dapat disebut keadaan kesejahteraan ekonomi keluarga, pendidikan ibu, lingkungan
hidup, perilaku, dan lain-lain.

WHO menyatakan bahwa anemia merupakan sebab penting dari kematian


ibu.. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan
anemia.
Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir
rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan
antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih
sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan
darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan
hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus
imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan
atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi
dan stres kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus,
dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada
kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga
dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan. Anemia karena
defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan
dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan
sering diidentikkan dengan anemia gizi besi .

Prevalensi anemia yang tinggi dapat membawa akibat negatif seperti: 1)


gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2)
Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang
dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Pada ibu hamil dapat mengakibatkan
efek buruk pada ibu itu sendiri maupun pada bayi yang dilahirkan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :” Bagaimana Karakteristik ibu hamil dengan anemia sedang?”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan anemia sedang.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui dan memahami tentang penyebab, factor, dampak serta penanganan

anemia dalam kehamilan.

E. Manfaat Penulisan

1. Bagi Ibu Hamil

Agar ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar pelayanan

kebidanan, sehingga apabila diketahui resiko kehamilan secara dini dapat dilakukan
tindakan lebih lanjut atau rujukan segera bila diperlukan dan dapat menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat, terutama pentingnya

pemeriksaan kehamilan untuk menghindari terjadinya anemia dalam kehamilan.

2. Bagi Perkembangan Ilmu

Diharapkan semakin bertambahnya zaman dan ilmu, angka kematian ibu (AKI)

dan angka kematian bayi (AKB) dapat turun dengan pelan-pelan karena tenaga

kesehatan yang makin profesional dan masyarakat yang semakin kritis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, anemia ini

termasuk jenis anemia yang pengobatannya relative mudah.

Anemia lebih sering terjadi saat hamil disebabkan karena dalam kehamilan

keperluan akan zat – zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan –perubahan

dalam darah (pengenceran darah) dan sum –sum tulang.

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan

nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya pun sangat besar

terhadap sumber daya manusianya. Anemia pada saat kehamilan disebut “potential

danger to mother and child” potensial membahayakan ibu dan anak). Karena itulah

anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan

kesehataan. Pada Pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa zat besi yang dapat di

atasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi, khususnya pada

daerah pedesaan, karena seringnya dijumpai bumi dengan malnutrisi, persalinan

dengan jarak berdekatan, dan bumi yang dengan pendidikan dan tingkat sosial

Ekonomi darah.

I. Diagonosa Pada Kehamilan

Penegakan DX pada kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa, pada

anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing–pusing, mata

berkunang –kunang, dan muntah lebih sering dan hebat pada kehamilan muda.
Sedangkan pemeriksaan HB dan pengawasan HB dapat dilakukan secara sederhana

dengan menggunakan alat Hb sahli. Hasil pemeriksaan HB dengan dengan sahli dapat

digolongkan sebagai berikut :

HB 11 gr % Tidak anemia

9 – 10 gr % Anemia ringan

7 – 8 gr % Anemia sedang

< style=""> Anemia berat

Pemeriksaan darah pada Bumil dilakukan minimal 2 x selama kehamilan, yaitu

pada TM I dan TM III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Ibu hamil

mengalami anemia maka dari itu dilakukan pemberian Preparat Fe sebanyak 90 tablet

pada Ibu – ibu di Puskesmas maupun pada bidan praktek swasta.

II. Bentuk – bentuk Anemia

Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah sebagai

berikut :

a. komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :

1. Protein, glukosa, lemak

2. Vitamin B12, asam falat, Vit C

3. Elemen dasar : Fe, Ion Cu, Zink

b. Sumber – sumber tulang


c. Kemampuan reabsorpsi usus terhadap bahan yang diperlukan

d. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel – sel darah

merah yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk

membentuk sel darah yang baru.

e. Terjadinya perdarahan yang kronik (menahun)

1 Menstruasi

2 Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma uteri,

Polip Serviks, penyakit darah.

Berdasarkan atas faktor – faktor diatas maka anemia dapat digolongkan

menjadi :

1. Anemia defisiensi besi, oleh karena tubuh kekurangan zat besi

2. Anemia Megaloblastik, oleh karena kekurangan Vit B12

3. Anemia Hemolitik, oleh karena pemecahan sel – sel darah lebih cepat dari

pembentukannya.

4. Anemia Hipoplastik, oleh karena gangguan pembentukan sel – sel darah.

III. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin

1. Pengaruh anemia terhadap Kehamilan

a. Bahaya selama kehamilan


1. Terjadinya Abortus

2. Persalinan Prematur

3. Hambatan terhadap tumbuh kembang janin dalam rahim

4. Mudah terjadinya Infeksi

5. Ancaman Dekompensasi Cordis (jika HB <>

6. Mola Hidatidosa

7. Hiperemesis Gravidarum

8. Perdarahan Antepartum

9. KPD ( Ketuban Pecah Dini )

b. Bahaya saat persalinan

1. Gangguan his kekuatan mengejan

2. Pada kala I dapat berlangsung lama

3. Pada kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan

dan sering memerlukan tindakan dan operasi kebidanan.

4. Pada kala III (Uri) dapat diikuti Retencio Placenta, PPH

karena Atonia Uteri

5. Pada kala IV dapat terjadi pendarahan Post Partum Sekunder


dan Atonia Uteri

Bahaya pada saat Nifas:

1. Terjadi Subinvolusi Uteri yang dapat menimbulkan perdarahan

2. Memudahkan infeksi Puerpurium

3. Berkurangnya pengeluaran ASI

4. Memudahkan terjadi Infeksi mamae

5. Terjadinya Anemia kala nifas

2. Pengaruh Anemia Terhadap Janin

Meskipun janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari Ibunya tetapi jika

anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Pengaruh – pengaruhnya terhadap janin diantaranya :

a. Abortus

b. Kematian Interauterin

c. Persalinan Prematuritas tinggi

d. BBLR

e. Kelahiran dengan anemia

f. Terjadi cacat kongenital


g. Bayi mudah terjadi Infeksi sampai pada kematian

h. Intelegensi yang rendah

IV. Kebutuhan Zat Besi Pada Wanita Hamil

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari pada laki – laki karena terjadi

menstruasi dengan perdarahan sebanyak kurang lebih 50 cc – 80 cc setiap bulan pada

wanita dan kehamilan, zat besi yang berkurang sebesar 30 – 40 mg.

Pada saat kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk menambahkan sel

darah merah dan membentuk sel darah merah pada janin dan placenta. Semakin sering

wanita hamil dan melahirkan maka akan semakin banyak wanita itu kehilangan zat

besi dan menjadi semakin anemis.

*Gambaran banyaknya kebutuhan zat besi setiap kehamilan :

Meningkatkan sel darah Ibu 500 mg Fe

Terdapat dalam placenta 300 mg Fe

Untuk darah janin 100 mg Fe +

Jumlah 900 mg Fe

Jika persediaan Fe minimal, maka disetiap kehamilan akan menguras Fe dan

akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Pada setiap kehamilan

relatif mengalami anemia dikarenakan darah Ibu mengalami Hemodilusi

(pengenceran) dan meningkatkan volume 38 % - 40 % yang puncaknya pada

kehamilan 32 – 34 mgu. Jumlah pertambahan sel darah 18 % - 30 % dan HB sekitar


19 %. Bila HB sebelum hamil sekitar 11 gr maka dengan terjadinya Hemodilusi akan

mengakibatkan anemia fisiologi, dan HB Ibu akan turun menjadi kurang lebih 9,5 –

10 gr %.

Setelah persalinan dengan lahirnya Bayi dan placenta maka akan kehilangan zat

besi kurang lebih 900 mg dari perdarahan yang dialami Ibu saat persalinan. Saat

laktasi Ibu memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat menyiapkan

ASI unntuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia laktasi

tidak dapat terlaksana dengan baik maka dari itu sbisa mungkin ibu tidak anemis.

V. Pengobatan Anemia dalam Kehamilan

Terapi anemia difisiensi besi adalah dengan preparat besi oral atau Perenteral.

Contoh terapi oral adalah dengan pemberian preparat besi, diantaranya terosulfat,

feroglukonal atau Na – Fero bisitrat.

Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikkan kadar HB sebanyak 7 gr %

per buah. Kini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 dengan

asam folat untuk poofilaksis anemia . Pemberian preparat parenteral yaitu dengan

ferum dextran sebanyak 1000 Mg lebih cepat yaitu 29 %. Pemberian parenteral ini

memiliki indikasi : Intoleransi besi pada traktus gastrointestinal, anemia yang berat

dan kepatuhan yang buruk, efek samping utama ialah x Alergi, untuk mengetahuinya

dapat diberikan dosis 0,5 cc/im dan bila tak ada reaksi dapat diberikan seluruh dosis.
BAB III

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

DENGAN ANEMIA SEDANG

I. DATA SUBJEKTIF ( S )

Identitas

Nama Ibu : Ny. D Nama Suami : Tn. M

Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Betawi Suku : Betawi

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Jati lio RT 04/04 Alamat : Jl. Jati lio RT 04/04

A. Anamnesa Pada Tanggal 26- mei- 2012 Pukul 10.00 WIB

1. Alasan kunjungan saat ini

Ibu datang dengan mengeluh sering merasa cepat lelah, mata

berkunang-kunang, sering merasa pusing, susah tidur, pegal-pegal

pada pinggang dan kaki.


2. Riwayat kehamilan

2.1 Riwayat menstruasi

HPHT : 21- 10- 2008, pasti, lamanya 7 hari, banyaknya 2-3 x

ganti pembalut.

Haid sebelum tanggal 23-09-2008, lamanya 7 hari, banyaknya

2-3x ganti pembalut.

Siklus : 28 hari, teratur.

Konsistensi : Cair

TP : 28-07-2009

UK : 33 minggu

2.2 Tanda-tanda kehamilan ( trimester I )

Hasil tes kehamilan ( jika dilakukan )

Tanggal : lupa hasil : + ( positif )

2.3 Pergerakan fetus dirasakan pertama kali:

Pada usia kehamilan 4,5 bulan

Pergerakan fetus dalam 34 jam terakhir : > 10 kali

2.4 Keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan )

Ibu mengatakan merasakan cepat lelah.


2.5 Diet / makan

Sebelum hamil :makan 3 x sehari dengan nasi, lauk,


sayur,buah. Dan minum 7 – 8 gelas/ hari

Saat hamil : makan 2 x sehari , karena ibu kurang nafsu


makan porsi1/2 – 1 piring nasi, syur, dan
buah. minum 7 – 8 gelas / hari.

2.6 Pola eliminasi

Sebelum hamil : BAB 1 – 2 x/ hari BAK 3 – 4x/ hari

Saat hamil : BAB 1 x/ hari, BAK 4-6 x/ hari

2.7 Aktifitas sehari-hari

Pola istirahat/ tidur :

Tidur malam 6 – 8 jam/ hari, tidur siang 1-1 1/2 jam/ hari

Seksualitas :

a. Tidak ada keluhan dalam hubungan sexsual selama hamil.

b. Ibu melakukan hubungan sexsual 1 x seminggu

Pekerjaan / kegiatan sehari-hari :

b. Ibu hanya mengerjakan aktivitas rumah tangga, karena Ibu mangatakan jika ia
bekerja agak berat maka terasa sangat lelah dan pusing serta
penglihatannya berkunang – kunang.

c. Ibu jarang sekali melakukan olahraga seperti jalan – jalan pagi hari.

2.8 Imunisasi TT
TT1 : 20 – 03-2012 TT2 : 22-04-2012

2.9 Riwayat kontrasepsi

Ibu mengatakan menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan

3 . Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu :

No Tahun Jenis Persalinan PB/ BB Penolong Keadaan


persalinan Kelamin
1 2010 Laki – laki Spontan 50 cm / Bidan Hidup
2 Hamil ini Pervaginam 3200 gr Ani

4. Riwayat Kesehatan

4.1 Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit


seperti jantung, tekanan darah tinggi, hepatitis, diabetes mellitus,
anemia berat, HIV/AIDS, campak, malaria, tuberkolosis, ganguan
mental, operasi,dll.

4.2 Perilaku kesehatan

Penggunaan alcohol/obat-obatan sejenisnya :

Ibu mengatakan tidak menggunakan alcohol/ obat-obatan terlarang

Obat-obatan/ jamu yang sering digunakan:

Ibu mengatakan tidak menggunakan obat-obatan atau jamu

Merokok/ makan sirih :

Ibu mengatakan tidak pernah merokok atau makan sirih

Irigasi vagina / ganti pakaian dalam :


Ibu mengatakan mengganti pakaian dalam 2-3 x sehari

5. Riwayat social

5.1 Apakah kehamilan ini direncanakan ? ya, direncanakan

5.2 Apakah jenis kelamin yang diharapkan ? perempuan

5.3 Status perkawinan

Jumlah : 1 kali

Lama perkawinan : 7 tahun

5.4 Susunan keluarga yang tinggal serumah

No Jenis Umur ( tahun ) Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket.

kelamin Keluarga

1 Laki-laki 30 tahun Suami SMA Wiraswasta -

2. Laki-laki 5 tahun Anak TK - -


kandung

5.5 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan

dan nifas :

Ibu mengatakan tidak mempunyai kepercayaan yang berhubungan tentang

kehamilan, persalinan, dan nifas.

6. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti

asma, jantung, kencing manis, dll. Baik dari keluarga ibu

maupun ayah.

II DATA OBJEKTIF ( O)

1. Keadaan Umum: Baik kesadaran : compos mentis

Keadaan emosional : stabil

2. Tanda Vital

TD : 100/70 mmhg Nadi : 78x / menit

RR : 20x / menit suhu tubuh : 370 C

3. Tinggi badan : 156 cm BB sebelum hamil : 48 kg

LILA : 24 cm BB saat hamil : 57 kg

Kenaikan BB ibu : 9 kg

4. Pemeriksaan fisik :

4.1. Rambut : Kulit kepala bersih tidak berketombe, dan rontok

4.2 Muka : Kelopak mata : Tidak udem

Konjungtiva : Pucat

Sklera : Tidak ikhterik

4.3 Mulut dan gigi : Lidah dan geraham : tidak ada stomatitis
Gigi : tidak ada caries

4.4 kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran

4.5 Kelenjar getah bening : Tdak ada pembesaran

4.6 Dada : Simetris, tidak terdengar adanya ronchi, Payudara besar

sesuai dengan kehamilannya, puting sudah menonjol,

colostrum sudah keluar.

4.7 Punggung dan pinggang : posisi tulang belakang lordosis fisiologis

4.8 Ekstremitas atas dan bawah : Edema : Tidak ada

Kekuatan sendi : Baik

Kemerahan : Tidak ada

Varises : Tidak ada Refleks : positif kanan/kiri

4.9 Abdomen :

Membesar sesuai kehamilan, tidak ada bekas operasi, tidak ada benjolan .

4.10 Palpasi uterus :

Tinggi FU : 31 cm

Leopold I : Teraba 1 vagian bulat, lunak, dan tidak melenting.


Leopold II : Pada perut ibu sebelah kiri teraba keras,rata dan

memanjang .

Pada perut ibu sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin.

Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bulat , dan melenting

Leopold IV : Belum masuk PAP, konvergen 5/5 bagian.

TBBJ : ( 31-15 ) x 155 = 2945 gram

4.11 Fetus : letak memanjang, presentasi kepala, pergerakan aktif

Auskultasi : DJJ : ( +) , frekuensi 136x/menit, teratur.

Punctum maximum : terdengar jelas di satu titik 3 jari di

bawah pusat serong kiri.

4.12 Anogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan

5. Pemeriksaan Laboratorium

Hb : 8,6 gr %

Protein urine : -

Reduksi urine : -

III. Interpretasi Data Dasar, Diagnosa, Masalah dan kebutuhan

1. Diagnosa

Dx ibu : G2 P1 A0, hamil 33 minggu dengan anemia sedang.


Dasar ( S ) :

a. Ibu hamil anak ke 2, sebelumnya sudah pernah hamil dan melahirkan

1x.

b. Ibu mengatakan belum pernah keguguran

c. Ibu mengeluh pusing, cepat lelah, pegal-pegal pada pinggang dan kaki.

d. Ibu mengatakan HPHT tanggal 21-10-2008

( O) :

a. Pada inspeksi muka pucat, konjungtiva pucat.

b. TD : 110/70 mmHg Nadi : 78x / menit

RR : 20x / menit suhu tubuh : 370 C

Pemeriksaan lab : HB: 8,6 gr%

TP : 28- 07- 2012

Dx janin : Janin, Tunggal, Hidup, Intrauterine, Presentasi kepala

Dasar : ( S ) :

Ibu mengatakan merasakan gerakan janin

( O):

TFU 31 cm, TBBJ 2945 gram


Leopold I Teraba 1 bagian lunak, bulat dan tidak melenting yaitu

bokong

Leopold II : Puki, DJJ : 140x / menit, teratur.

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : Kepala belum masuk PAP

2. Masalah

a. Gangguan aktivitas sehari-hari : kram pada kaki, pusing, cepat lelah.

b. Gangguan nutrisi pada ibu : tidak nafsu makan.

3. Kebutuhan

a. Penyuluhan tentang kebutuhan gizi ibu hamil, khususnya TM III.

b. Memberitahu ibu tentang apa saja yang harus dipersiapkan saat

persalinan.

c. Penyuluhan tentang makanan dan minuman yang harus dihindari

penderita anemia.

d. Pemberian Fe dan Vitamin C

e. Kontrol ulang untuk memantau dan memeriksa kadar Hb dalam waktu

1 minggu.

IV. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial.


Ibu potensial terjadi :

a. Perdarahan

Dasar : Hb 8,6gr %

b. Gangguan kekuatan His

Dasar : Hb 8,6 gr %, Ibu cepat lelah

V. Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan segera atau kolaborasi.

Persiapan rujukan sebagai antisipasi atau kolaborasi dengan dokter bila

diperlukan

VI. Merencanakan asuhan yang menyeluruh

1. Bina hubungan baik dengan klien

2. Jelaskan kondisi ibu saat ini yaitu Beritahu ibu bahwa ia mengalami

anemia sedang dan Berikan pengertian tentang resiko yang dapat saja

terjadi

3. Jelaskan cara-cara untuk mengurangi keluhan yang dialami ibu

4. Berikan terapi Fe dan Vitamin B complex serta kalsium laktat

5. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi mendukung

seimbang

6. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas


7. Jelaskan Pada Ibu Tentang Tanda – tanda Persalinan

8. Berikan Informasi tentang tanda bahaya Persalinan

9. Berikan Informasi tentang Persiapan untuk persalinan

a. Menentukan siapa orang yang akan bertanggung jawab pada ibu

dan siapakah yang akan memberikan keputusan jika terjadi hal –hal

yang tidak di duga.

b.Anjurkan ibu dan suami untuk memulai mempersiapkan dana

untuk persalinan

c. Memiliki mempersiapkan transportasi dan tempat menginap ibu

yang dekat dengan temapt pelayanan kesehatan ( rumah bersalin )

d. Mulai mempersiapkan dan melengkapi kebutuhan ibu dan

bayinya nanti.

e. menanyakan kepada ibu dimanakah ia akan bersalin nanti.

10. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

VII. Pelaksanaan

1. Membina hubungan baik dengan klien agar tercipta hubungan yang

harmonis.

2. Menjelaskan kondisi ibu saat ini serta kondisi bayinya:


a. Bahwa ibu sedang menderita anemia sedang dengan kadar Hb darah

8,6 gr %

b. Berikan Pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi

c. Beritahukan bahwa kondisi bayinya baik – baik saja

3. Memberikan solusi untuk mengurangi keluhan yang dialami :

a. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat

b. Banyak mengkonsumsi buah, sayur, telur, tempe / tahu, ikan –

ikanan, hati, daging.

c. Anjurkan ibu untuk berjalan – jalan di pagi hari / melakukan senam

kegel serta memberitahukan dan mengajarkan gerakan – gerakan.

4. Memberikan terapi Fe dan Multivitamin tambahan :

a. Fe 1 x 1 tablet / hari

b. Kalsium lactate 3 x1 tab / hari

c. Vit B complex 3 x1 tab / hari

5. Menganjurkan makanan menu seimbang, serta memberikan pengertian

bahwa menu simbang itu tak harus mahal.

6. Menganjurkan bahwa ia harus mengurangi aktivitas yang berlebihan,

misalnya :

a. Mengangkat alat – alat/ barang – barang berat seorang diri


b.Melakukan aktivitas Rumah Tangga yang berlebihan (mencuci baju,

mengepel)

c. Beritahukan Ibu agar segera merebahkan tubuh jika merasa lelah.

d. Jangan lupa untuk banyak minum jika melakukan aktivitas.

7. Menjelaskan tanda – tanda persalinan, misalnya :

a. Kontraksi/ mules – mules yang lebih sering dan teratur

b. Adanya pengeluaran cairan (darah + lendir) dari vagina Ibu.

8. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan dan persalinan :

a. Jika ada pengeluaran air ketuban selama lebih 12 jam sedangkan

belum terjadi pembukaan.

b. Terjadi perdarahan.

c. Ibu tidak merasakan gerakan – gerakan bayinya didalam rahim.

9. Memberikan informasi tentang persiapan persalinan, meliputi :

a. Mulai menentukan siapakah yang akan memberi keputusan jika

sewaktu – waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga.

b. Menyuruh Ibu dan suami untuk mulai menabung sebagai tambahan

biaya – biaya persalinan nanti.


c. Mulai untuk mempersiapkan kebutuhan Ibu dan bayinya, serta

menyiapkan dengan rapih pada tempat yang terlihat dan mudah

dijangkau.

d. Memberitahukan Ibu dan suami untuk mmpersiapkan kendaraan

yang layak.

e. Menanyakan pada Ibu agar mulai menentukan dimanakah Ibu akan

bersalin nanti.

f. Wajibkan Ibu untuk periksa ulang 1 minggu kemudian dan beri tahu

alasan mengapa ia harus melakukan periksa ulang serta jangan lupa

memberikan support pada Ibu agar ia optimis. menghadapi

persalinan.

10. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

VIII. Evaluasi

1. Telah terbina hubungan baik dengan klien, klien Tampak komunikatif.

2. Ibu sangat mengerti dan paham pada kondisinya saat ini.

3. Ibu mengatakan mau mengikuti anjuran bidan, Ibu juga sudah dapat

mengulangi gerakan senam kegel yang dicontohkan oleh bidan.

4. Ibu berjanji mau mengkonsumsi tablet Fe dan obat – obat tambahan

lainnya serta Ibu tahu bawa dilarang mengkonsumsi soft drink, teh,

kopi, saat menjalani terapi yang diberikan bidan.


5. Ibu mengatakan mau berusaha memenuhi kebutuhan nutrisinya mulai

dari sekarang demi kelancaran persalinannya nanti.

6. Ibu mengatakan mulai nanti akan meminta bantuan suami untuk

melakukan pekerjaan Rumah tangganya yang agak berat.

7. Ibu mengatakan akan lebih berhati – hati dan waspada. Serta akan

langsung kontrol kebidan jika terjadi tanda – tanda bahaya pada

kehamilannya.

8. Ibu mengatakan akan langsung meminta pertolongan bidan jika sudah

terjadi tanda – tanda persalinan

9. Ibu mengatakan :

a. Akan merundingkan terlebih dahulu dengan suaminya siapakah yang

akan berhak memberikan keputusan.

b. Ibu sudah mencukupi semua kebutuhan Ibu dan bayi dalam 1 tas di

simpan pada lemari.

c. Ibu dan suami telah mempersiapkan kendaraan yang nanti dapat

digunakan.

d. Ibu ingin melahirkan di puskesmas saja

e. Ibu setuju untuk periksa ulang 1 minggu lagi dan siap menerima

semua hasil pemeriksaannya nanti.

10. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan


BAB IV
PENUTUP

Setelah penulis menguraikan dan membahas tentang anemia dalam kehamilan, maka
dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran :

a. Kesimpulan

Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspasai mengingat anemia
dapat meningkatkan resiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka
kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu harus
mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah, sering pusing,dan tidak
nafsu makan.

b. Saran

o Tingkatkan pengetahuan ibu hamil melalui penyuluhan tentang makanan


untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi pada saat hamil untuk upaya
pencegahan terjadinya anemia pada kehamilan

o Tingkatkan pengetahuan ibu melalui penyuluhan tentang tanda dan gejala


anemia untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.

o Ingatkan selalu ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe setiap harinya.


DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba Ida Bagus Gd, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta . EEC

2. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta.


YPB.SP

3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2005. Pelayanan Kesehatan dan


Neonatal. Jakarta YBP, Sp.

4. http://ksuheimi.blogspot.co./2007/09/anemia_dalam_kehamilan.html

Anda mungkin juga menyukai