Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

DENGAN PRE EKLAMPSI RINGAN

Nama: Florentina Intan Sari Sun

Kelas: 1B

Tugas: konsep Kebidanan

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

JALUR UMUM

TAHUN AJARAN 2012/2013


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pre eklampsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang
timbu karena kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul pada triwulan kehamilan, tetapi
dapat sebelumnya, misalnya karena molahidatidosa.
Penyebab pre eklampsi sampai saat ini belum diketahui. Keadaan ini merupakan tanangan
bagi kita agar kita senantiasa waspada bila kita menghadapi ibu hamil yang mengidap
penyakit tersebut.
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mahasiswa diharapkan dapat memahami teori yang didaptkan selama proses belajar mengajar
sehingga dapat menerapkan secara nyata sesuai tugas dan wewenang bidan, dan untuk menambah
pengetahuan tentang pre eklampsi, macam-macam, dan penanganannyan.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu memahami defenisi pre eklampsi pada ibu hamil
2. Mahasiswa mampu mengetahui apa-apa saja yang menyebabkan penyakit pre
eklampsi
3. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana cara menangani penyakit ini, jika sudah
menyerang ibu.
BAB II
TINJAUAN
2.1 Defenisi
Pre eklampsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan
proteinuriayang timbul karena kehamilan.
Hipertensi: untuk menegakkan diagnosis pre eklampsi, kenaikan tekanan histolik
harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasa ditemukan.
Edema: penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam cairan tubuh
dan biasanya dapat diketahui dengan kenaikan berat badan serta
pembekakkan kaki, jari tangan dan muka.
Proteinuria: konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gr/liter
dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukan 1
atau lebih.

2.2 Etilogi
Beberapa factor predisposisi dan factor lain, diduga sebagai berikut:
1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,
hidramnion dan molahidatidosa.
2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.
3. Sebab dapat terjadinyan perbaikan keadaan penderita dengan kematian
janin dalam uterus .
4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikut.
5. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.

2.3 Patologi
1. Perubahan pada plasenta dan uterus.
menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi
plasenta.
2. Perubahan pada ginjal
Disebabkan oleh aliran darah ke ginjal menurun, sehingga menyebabkan
filtrasi glomelurus mengurang.
3. Perubahan pada retina
Pada eklampsi tampak retina edema dan menyeluruh pada satu aau
beberapa arteri.
4. Perubahan pada paru-paru
Edema paru-paru merupakan sebab utama kematian penderita per
eklampsi dan eklampsi
5. Perubahan pada anak
MC. Cali malaporkan nbahwa resistensi pembulu darah dalam otak pada
hipertensi dalam kehamilan lebih meninggi lagi pada eklampsia.
6. Metabolism air dan elektrolit
Hemokonsentrasiyang menyertai pre ekslampsi dan eklampsi tidak
diketahui sebabnya.
2.4 Gambaran Klinik
Biasanya tanda-tanda pre eklampsitimbul dalam urutan
1. Bertambahnya berat badan yang berlebihan
2. Diikuti edema
3. Hipertensi
4. Proteinurine

Pada pre eklampsi ringan tidak ditemukan gejala-gejala subjektif, adapun


penyakit digolongkan berat bila ditemukan:

1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau tekanan diastolic 110 mmHg atau lebih
2. Proteinuria 59 atau lebih dalam 24 jam atau 3 atau lebih pada
pemeriksaan kuantitatif
3. Oligoria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam.
4. Keluhan serebral, gangguan pengelihatan atau nyeri di daerah
epigastrium.
5. Edema paru-paru atau sianosis
2.5 Pencegahan
Pemeriksaan ANC yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini
pre eklampsi. Dalam hal ini harus dilakukan penanganan serius dan
semestinya. Kita perlu waspada akan timbulnya pre eklampsi dengan factor-
faktor predisposisi yang telah diuraikan diatas. Walaupun timbulnya pre
eklampsi tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun frekuensi dapat dikurangi
dengan pemberian penerangan secukupnya dan pelaksanaan pengawasan
yang baik pada wanita hamil. Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet
berguna dalam pencegahan, istirahat tidak hanya berbaring di tempat tidur,
namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak
duduk dan berbaring. Mengenal secara dini pre eklampsi dan segera
merawat penderita tanpa memberikan diuretika dan obat anti hipertensi.
Memang merupakan kemajuan yang penting dari pemeriksaan ANC yang
baik.
2.6 Penanganan
Tujuan penanganan ialah:
1. mencegah terjadinya pre eklampsia berat dan eklampsia
2. melahirkan janin hidup
3. melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya.

Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre eklampsi di rumah


sakit:

a. TD sistolik 140 mmHg dan diastolic 90 mmHg


b. Protein urine 1+ atau lebih
c. Kenaikan BB 1,5 kg atau lebih dalam seminggu
d. Penmabahan edema secara hati-hati
Isirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama penanganan pre
eklampsi, istirahat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan
pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih
banyak. Tekanan vena pada ekstremitas bawah turun dan resorbsi cairan dari
daerah tersebut bertambah selain itu juga mengurangi kebutuhan volume
darah yang beredar. Oleh sebab itu biasanya tekanan darah turun dan edema
berkurang. Pemberian fenobarbital 3x30 mg sehari akan menerangkan
penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah.

Jika kehamilan > 37 minggu dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, lakukan
penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan:

a. Pantau tekanan darah, protein urine, dan kondisi jalan


b. Lebih banyak istirahat
c. Diet biasa
d. Tidak perlu diberi obat-obatan
e. Jika dirawat jalan tidak mungkin, rawat di rumah sakit.
BAB III
TINJAUAN KASUS MENURUT 7 LANGKAH HELEN VARNEY
3.1 Pendahuluan

Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien
yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:

- Bertahap dan sistematis


- Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan menurut vaney, 1997

1. Pengertian
 Proses pemecahan masalah
 Digunbakan sebagai metode untuk mengoorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah
 Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis
 Untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien
2. Langkah-langkah
1. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien secara
keseluruhan
2. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnose atau msalah
3. Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya
4. Menetapkan kebutuhan pada tindakan segera, konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga
kesehatan lain serta rujukan berdasarkan pada kondisi klien
5. Menyusun secara menyeluruh dengan tepat dan nasional berdasarkan keputusan
yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya
6. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali manajemen
proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
3.2 Kerangka Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada pre eklampsi ringan
PENGKAJIAN
A. Biodata
- Nama Klien: Ny. SN Nama Klien: Tn. TN
- Umur: 20th umur: 25th
- Bangsa/suku: Ind./Timor bangsa/suku: Ind./Timor
- Agama: Protestan agama: Protestan
- Pendidikan: SD Tamat pendidikan: SLTP Tamat
- Pekerjaan: - pekerjaan: Buruh
- Alamat kantor:- alamat kantor: -
- Alamat rumah:Jl. Nuri Gg I alamat rumah: Jl. Nuri Gg I
Kel. Nunleu kel. nunleu
Kupang-NTT Kupang NTT
B. Data Subyektif.
Dikumpulkan melalui anamneses
Data/informasi dikumpulkan pada tanggal 1 februari 2010 oleh bidan sofia
1. Keluhan utama
 Hamil I, usia kehamilan 8 bulan
 Kaki terasa berat bila berjalan, bengkak sejak 1 minggu yang lalu dan
bengkaknya bertambah bila duduk menggantung dan
 Kepala sering pusing
 Merasa sakit pinggang bila berdiri dan duduk pada hamil 8 bulan ini.
2. Riwayat kebidanan
2.1. Riwayat haid
 Menarche umur 13 th, siklus 28 hari, lama haid 5 hari, darah cair keluar
banyak dalm 2 hari (4 kali ganti softex), dismenorhoe sebelum dan saat
menstruasi.
 HPHT: 1 juni 2010
 TP: 8 Maret 2011
2.2. Riwayat perkawinan: nikah syah 1 x umur 19 tahun
2.3. Riwayat kehamilan:
 Pergerakan janin dirasakan I : 5 bulan dan tidak nyeri
 ANC 2 kali di puskesmas, UK 6 bl, 7 bl
 Imunisasi TT dapat 2 x yaitu TT I desember 2010, TT II janusari 2011
 Pergerakan janin pada 24 jam terakhir: sering
2.4. Riwayat persalinan yang lalu

no Tg/th Jeni UK penolong tempa penyulit Keadaan bayi Nifas


pers s t LH/LM/M BB/PB
pers

2.5. Riwayat KB
Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.
3. Riwayat kesehatan yang lalu / penyakit yang pernah diderita
- Jantung: tidak - malaria: pernah
- Hipertensi: tidak - PHS, HIV / Aids: pernah
- Hepatitis: tidak - lain-lain: pernah
- Jiwa: tidak - pernah operasi: pernah
- Campak : tidak
4. Riwayat kesehatan keluarga / penyakit yang pernah di derita keluarga
 Tidak ada keluarga yang sakit kronis atau menahun
 Tidak ada keturunan kembar
5. Keadaan psiko social
 Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan:
Ibu: sangat mengharapkan kehamila ini, keadaan emosi: cemas, memikirkan
kakinya bengkak.
 Dukungan dari keluarga:
Keluarga semua mendukung persalinan ditolong oleh dukun, mertua
membantu kekurangan kebutuhan sehari-hari dan ikut campur urusan
keluarga.
 Tempat dan petugas yang diinginkan untuk membantu persalinan:
Di rumah oleh dukun
@ menumpang orang tua, ingin mandiri beluk mampu

 Beban kerja dan kegiatan sehari-hari


Ibu sebagai ibu rumah tangga sehari-hari membantu untuk memasak,
mencuci, suami bekerja sebagai buruh, pulang soreh hari dengan
penghasilan 10.000/hari.
 Jenis kelamin yang diharapkan:
Laki-laki/perempuan sama saj.
 Pengambilan keputusan keluarga: suami
 Prilaku kesehatan:
 Merokok: tidak pernah
 Minuman keras: tidak pernah
 Mengkonsumsi obat terlarang: tidak pernah
 Minum kopi, dll: tidak pernah
6. Latar belakang budaya
 Kebiasaan melahirkan ditolong oleh dukun
 Pantangan makan: tidak ada
 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas,: tidak
ada.
7. Riwayat seksual
 Sejak hamil hubungan seksual jarang dilakukan
 Tidak ada kelainan/ penyimpangan seksual
8. Diet / makan
Makan sehari-hari: nasi 3 piring / hari. Lauk pauk: ikan, telur, daging kadang-
kadang, sayuran: daun ubi, kangkung, pucuk labu, buah-buahan kadang saja. Tidak
pernah minum susu, minum air putih 6-8 gelas perhari.
9. Pola eliminasi
BAK: 5-6 hari sehari
BAB: 1 kali sehari, konsisten lembek
10. Pola istirahat dan tidur
 Tidur siang 1-2 jam/ hari
 Tidur malam 6-7 jam sehari
 Ada gangguan / masalah dalam tidur, sering terbangun malam hari.
11. Kebersihan diri:
 Mandi 2 x sehari dengan sabun
 Gosok gigi 2 kali sehari
 Cuci rambut 1 x / mg
 Ganti baju/pakaian dalam 2 x /hari
 Perawatan payudara dilakukan waktu mandi pagi.
C. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
 KU, baik, kes. Composmentis
 Sikap tubuh: cara berjalan biasa tidak pincang: punggung (lordosis)
 Ekspresi wajah: Nampak cemas
 Tanda vital: suhu 36 derajat, N 88 x / mnt, P20 x/m, TD 140,90 Hg
 BB 54 kg, TB 152 cm
 BBLR bulan lalu 50 kg (naik 4 kg/b2)
2. Pemeriksaan fisik obstetric
a. Inspeksi
 Kepala atau ketombe: normal, rambut pendek kecoklatan, tidak rontok,
infeksi kepala, ketombe, kutu tidak ada
 Wajah: tidak pucat, bentuk normal, tidak ada chloasma gravidarum
 Mata; konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik
 Telinga dan hidung tidak ada kelainan
 Mulut dan gigi: bersih, tidak ada caries, tidak menggunakan prothese
 Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid. Kelenjar limpha atau
bendungan vena leher
 Dada; bentuk (N), gerakan simetris, buah dada bentuk (N), areola
mamae menghitam, colustrum putting susu menonjol ampak bersih.
 Abdomen: membuncit sesuai UK terdapat striae lividae, linea nigra
 Vulva:bersih dan tidak ada varices, pengeluaran pervagina
 Anus: haemoroid-
 Tungkai : oede +, varises +-
b. Palpasi
LI :TFU ½ post px (mc Donald 32 cm) teraba bokong
LII : teraba punggung sebelah kanan, teraba bagian kecil sebelah kiri
LIII : teraba kepala
LIV : teraba bentuk PAP
 Kontraksi Braxtonhicks
 TBB 3100 gr
 O perut: 82 cm
c. Auskultasi
Djj+terdengar sebelah bawah kanan pusat, frek : 140 x menit teratur dan kuat
d. Perkusi
Reflex patella + (N)
e. Pemeriksaan panggul luar pemeriksaan penggul dalam tidak
DCC : 26 cm dilakukan
DS : 23 cm
CE: 18 cm
O Pa: 90 cm
f. Pemeriksaan laboratorium
Urine: alb + (1) red- ;gol darah o
HB: 11 GR %
g. Pemeriksaan khusus
USG: Tidak dilakukan
D. Analisa Masalah/Diagnosa
 Diagnosa
GI PO AO, hamil 35 minggu tunggal, hidup, intra uterine, pre eklampsi ringan.
Dasar:
S: Pemeriksaan pada tanggal 2/2/2011, inu merasa hamil 8 bulan, hamil
pertama tak pernah abortus, HPHT 1 juni 2001.
Gerak anak sejak hamil 5 bulan + pergerakan janin 24 jam, teratur, sering, tak
nyeri kaki bengkak sejak 1 minggu yang lalu, bengkak bertambah bila duduk
menggantung, ousing.
O: TP: 8 maret 2002
Palpasi LI TFU ½ pst px (32 cm).
LII punggung kanan, LIII kepala V, LIV belum masuk PAP, Kontraksi BH (+) ,
auskultasidjj 12-11-12 (140 x/mnt), tensi 140/90 mmHg. 0edema +/+, BB naik
4 kg (1 kg/mg), albumin (+) reflex +/+ N.
 Masalah

masalah Data dasar


cemas S: Ibu cemas memikirkan kaiknya yang bengkak.
O: ekspresi wajah tampak cemas

Sakit pinggang S: ibu merasa sakit pinggang bila berdiri lama, duduk (hamil 8
bulan ini)
O: sikap tubuh lordosis
3.3 Antisipasi masalah potensial
1. Resiko PEB, ekslampsi.
Data dasar
Dasa:
S : Sering pusing, hamil 34 minggu
O: tensi 140/90 mmHg
BB P 4 kg / Bln
Oedem +/+
Alb + (positif satu)
2. Resiko persalinan premature
S: hamil 8 bulan (34 minggu)
O: Pre eklampsi ringan
3.4 Tindakan segera
kolaborasi untuk pengobatan
3.5 Perencanaan
DA GI PO AO hamil 34 minggu janin tunggal, hidup, intra uteri, pre eklampsi ringan
rasional:
1. Jelaskan pada keluarga dan ibu tentang kondisi kiehamilan dengan pre eklampsi ringan
serta resiko yang dapat terjadi: PEB s/d eklampsi, persalinan premature, gawat janin.
Rasional: ibu dapat diatasi kerjasama mengatasi masalhnya.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur (2 jam siang hari, 8 jam malam hari).
Tidur posisi miring.
Rasional: istirahat atau tidur menguirangi vasospasme arteri dengan posisi miring
mengurangi tekanan.
3. Anjurkan control 1 mg 2x (3 hari 1 x) untuk pem. Kehamilannya TD. Proteinuri dan
kenaikan BB.
Rasional: dapat segera di deteksi adanya komplikasi sehingga dapat segera ditangani.
4. Sarankan pada ibu segera control bila:
 Bengkak kaki bertambah
 Pusing bertambah, tekanan darah 160?110 mmHg
 Kencing berkurang
 Gangguan penglihatan, nyeri epigastrium

Rasional: segera ditangani adanya komplikasi

cemas

Tujuan: kecemasan berkurang

Criteria:

 Ekspresi wajah tidak tegang


 Tidak ada gangguan tidur
 Memahami hubungan kecemasan dengan kehamilan

Perencanaan

a. Menjelaskan hubungan kecemasan dengan kehamilan menyebabkan


prematuritas.
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang peran ibu dalam keluarga
sebagai pendamping suami
Pengasuh dari anak
c. Memberikan support / dukungan mental
d. Ajak suami / keluarga memberikan support / dukungan mental
e. Jelaskan kepada keluarga / suami bahwa hamil emosinya sangat labil
dan perlu mendapat perhatian.
f. Bila intervensi yang diberikan belum berhasil maka pasien perlu diajak
ke psikologi.
Rasional:
a. Kecemasan menyebabkan vasospasme yang dapat menimbulkan
kontraksi rahim -> persalinan prematuritas
b. Lingkungan keluarga membantu terciptanya rasa aman, menurunkan
tingkat kecemasan.
c. Segera ditangani bila kecemasan meningkat.

Sakit pinggang

Tujuan: rasa salit berkurang

- Ibu memahami penyebab sakit pinggang


- Ibu dapat menjaga sikap tububuh yang baik

Perencanaan:

a. Jelaskan penyakit saklit pinggang: pembesaran uterus, peregangan


ligamentum uterus, pengaruh hormonal.
b. Jelaskan atau ajarkan cara-cara kurangi sakit pinggang: jangan
duduk/berdiri terlalu lama, sika[ waktu duduk posisi punggung tegak,
sikap waktu tidur terlentang dengan punggung diganjal, posisi tidur
selang-seling, jangan memakai sepatu hak tinggi dan pemakaian
sempit.
c. Ajarkan senam hamil bila tekanan darah normal.

Rasional:

a. Dengan penjelasan rasa takut berkurang mengurangi rasa nyeri.


b. Berdiri lama dapat meambah peregangan ligamentum dapat
meningkatkan rasa nyeri.
c. Posisi tegak tidur diganjal bantal mengurangi tekanan pinggang
3.6 Implementasi
sesuai rencana
3.7 Evaluasi
Diagnose pre eklampsi ringan
Pre eklampsi ringan dapat diatasi:
- Tekanan darah N : 110 / 70 mmHg – 130 / 90 mmHg
- Oedem berkurang proteinuri – (negatif)
- Komplikasi tidak terjadi
- Gx subyektif

Masalah cemas

Kecemasan pasien berkurang:

- Memahami akibat cemas padakehamilannya


- Ekspresio wajah tidak tegang
- Pasie dapat istirahat / tidur 8 jam / hari
- Tidak ada gangguan tidur
- Masalah sakit pinggang
- Rasa skit berkurang: ibu memahami kondisinya selalu menjaga sikap tubuh
dengan baik sesuai anjuran. Ibu belum diikuti senam bila tekanan darah 140/90
mmHg
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS DAN TEORI
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

Pre eklampsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan


proteinuriayang timbul karena kehamilan.
Hipertensi: untuk menegakkan diagnosis pre eklampsi, kenaikan tekanan histolik
harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasa ditemukan.
Edema: penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam cairan tubuh
dan biasanya dapat diketahui dengan kenaikan berat badan serta
pembekakkan kaki, jari tangan dan muka.
Proteinuria: konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 gr/liter
dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukan 1
atau lebih.
Penanganannnya dapa dilakukan dengan:

Isirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama penanganan pre


eklampsi, istirahat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan
pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih
banyak. Tekanan vena pada ekstremitas bawah turun dan resorbsi cairan dari
daerah tersebut bertambah selain itu juga mengurangi kebutuhan volume
darah yang beredar. Oleh sebab itu biasanya tekanan darah turun dan edema
berkurang. Pemberian fenobarbital 3x30 mg sehari akan menerangkan
penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah.
Jika kehamilan > 37 minggu dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, lakukan
penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan:

f. Pantau tekanan darah, protein urine, dan kondisi jalan


g. Lebih banyak istirahat
h. Diet biasa
i. Tidak perlu diberi obat-obatan;
j. Jika dirawat jalan tidak mungkin, rawat di rumah sakit.

Saran

 bagi petugas
meningkatkan peran bidanm dalam fungsinya sebagai pelaksana pengajar kebidanan
lebih meningkatkan keampuannya yang dimiliki. Biodan meningkatkan kerja sama yang
baik dengan perugas kesehatan yang lain klien dan keluarga
 bagi klien
keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik dari klien dalam
usaha memecahkan masalah klien.

Anda mungkin juga menyukai