Anda di halaman 1dari 16

POST MATUR

 ISRAWATI
 HUZLAN
 MELI AL ADAWIA
 YULIANI
DEFENISI
 Kehamilan post matur disebut juga kehamilan
serotinus, kehamilan lewat waktu, kehamilan lewat
bulan, prolonged pregnancy, extended pregnancy,
postdate/pos datisme atau pascamaturitas, adalah
kehamilan yang berlangsur sampai 42 minggu (294
hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid
terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid
rata-rata 2a8 hari (WHO 1977, FIGO 1986)

 Kehamilan post matur merupakan kehamilan yang


berlangsung selama 42 minggu atau lebih sejak awal
periode haid yang diikuti oleh ovulasi 2 minggu
kemudian
ETIOLOGI

Seperti halnya teori bagaimana terjadinya


persalinan, sampai saat ini sebab
terjadinya post matur belum diketahui.
Namun beberapa ahli mengatakan bahwa
penyebab kehamilan post matur adalah
sebagai berikut :
1. Hormon (esterogen)
2.saraf uterus
3. herediter
PATOFISIOLOGI

Jika plasenta terus berfungsi dengan baik, janin akan terus tumbuh
yang mengakibatkan bayi LGA dengan manifestasi masalah seperti
trauma lahir dan hipoglikemia.
Jika fungsi plasenta menurun, janin mungkin tidak mendapatkan
nutrisi yang adekuat. Janin akan menggunakan cadangan lemak
subkutan sebagai alergi penyusutan lemak subkutan terjadi yang
mengakibatkan syndrome dismatur janin
 
Bayi baru lahir beresiko tinggi terhadap perburukan komplikasi
yang berhubungan dengan perfusi utero plasenta yang terganggu dan
hipoksia, misalnya: sindrom aspirasi mekonium.
Hipoksia intra uteri kronis menyebabkan peningkatan eritroptia.lin
janin dan produksi sel darah merah yang menyebabkan polisitemia.
Bayi postmatur rentan terhadap hipoglokemia karena penggunaan
cadangan glikogen yang cepat.
 
 
MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejalah bayi post matur yaitu :
Kurus, nampak seperti orang tua, karena

kulit yang keriput.


Verniks kaseosa dan lanugo berkurang atau

menghilang.
Tali pusat layu dan berwarna kekuningan.

Kulit agak pucat dengan deskuamasi.

Kadang disertai asfiksia.


KOMPLIKASI
Suhu yang tidak stabil.
Hipoglikemi.
Polisitemia.
Kelainan neurogenik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. USG : untuk mengetahui usia kehamilan, derajat
maturitas plasenta.
b. Kardiotokografi : untuk menilai ada atau
tidaknya gawat janin.
c. Amniocentesis : pemeriksaan sitologi air ketuban.
d. Amnioskopi : melihat kekeruhan air ketuban.
e. Uji Oksitisin : untuk menilai reaksi janin
terhadap kontraksi uterus.
f. Pemeriksaan kadar estriol dalam urine.
g. Pemeriksaan sitologi vagina.
PENATALAKSANAAN
 Setelah usia kehamilan lebih dari 40- 42
minggu, yang terpenting adalah monitoring
janin sebaik – baiknya.
 Apabila tidak ada tanda – tanda
insufisiensi plasenta, persalinan spontan
dapat ditunggu dengan pengawasan ketat.
 Lakukan pemeriksaan dalam untuk
menentukan kematangan cervik, apabila
sudah matang, boleh dilakukan induksi
persalinan.
PENGKAJIAN
 Identitas bayi / ibu.
 Riwayat penyakit.

 Riwayat penyakit sekarang.

Bayi lahir dengan usia kehamilan ibu lebih dari 42 minggu


dan tidak merasakan adanya tanda-tanda bayi mau lahir.
 Riwayat penyakit dahulu.

Kemungkinan ibu pernah mengalami kehamilan lama


seperti yang dialami sekarang, riwayat haid ibu, penyakit
yang diderita ibu yang berkaitan dengan kehamilannya.
 Riwayat penyakit keluarga.

Apakah ada dalam keluarga yang pernah melahirkan bayi


post term.
LANJUTAN.........
 Riwayat menstruasi
Teratur / tidaknya haid untuk mengetahui HPHT hal ini perlu
dikaji untuk menentukan umur kehamilan yang sebenarnya apabila
tidak jelas bisa ditanyakan mulai kapan terasa gerakan janin.
Jumlah haid untuk mengetahui apakah jumlah haidnya banyak
atau sedikit sehingga pasien bisa memastikan apakah darah
tersebut darah haid atauatau fleks – fleks siklus. 
 Riwayat kehamilan sekarang

 Untuk mengetahui riwayat antenatal ibu apakah teratur atau


tidak, apakah sudah mendapat imunisasi TT, obat-obat apa saja
yang dikonsumsi ibu selama hamil dan apakah terdapat keluhan
ataupun penyakit penyerta kehamilan.
  Riwayat kontrasepsi

Ditanyakan metode yang dipakai dan keluhannya karena salah


satu efek samping kontrasepsi adalah haid yang tidak teratur
atau tidak haid sehingga dapat menimbulkan ketidaktepatan
dalam menentukan HPHT.
LANJUTAN........
 Pola nutrisi 
 Bagaimana pola makan dan kebutuhan cairan, tersedianya nutrisi
berkaitan dengan kebutuhan metabolisme tubuh, karena masalah
yang berkaitan dengan pemenuhan nutrisi dan penyebabnya biasanya
saling berkaitan. 
 Eliminasi

 Menjelaskan pola dari ekskresi, hal ini penting diketahui pola


eliminasi dalam keadaan sebelum dan selama hamil karena merupakan
proses penting dalam tubuh.
  Personal hygiene

 Untuk mengetahui pola hidup bersih dalam kehidupan sehari- hari


ibu apakah kurang atau tidak karena pada masa selama hamil sampai
melahirkan rentan terhadap penyakit.
  Pola aktivitas dan istirahat

Untuk mengetahui aktivitas ibu selama hamil , pola istirahat ibu


selama hamil apakah cukup atau tidak karena kecapaian dan kurang
istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh ibu selanjutnya.
 
DIAGNOSA

Gangguan pertukaran gas b/d


penurunan respirasi
Nutrisi inadekuat berhubungan
dengan penurunan fungsi
plasenta
Ansietas berhubungan dengan
kelahiran lama
INTERVENSI
1. Gangguan pertukaran gas b/d penurunan respirasi
Tujuan : di harapkan klien menunjukan perbaikan pertukaran
gas
Intervensi
o Lakukan resusitasi setelah bayi baru lahir bila terdapat asfiksia.

o Usahakan dipusatkan pada pembersihan jalan nafas sedini

mungkin.
o Usahakan agar tubuh bayi konstan dengan mengeringkan tubuh

bayi dan memberikan selimut kalau perlu menggunakan


pemanas (lampu).
o Tentukan apgar score 1 menit.

 
LANJUTAN........
2. Nutrisi inadekuat berhubungan dengan penurunan fungsi
plasenta
Tujuan : kebutuhan nutrisi ibu dan janin dapat terpenuhi
intervensi ;
1. Anjurkan kepada ibu untuk banyak memakan makanan yang
mengandung vitamin, nutrisi.
R/ : agar terjadi peningkatan berat badan
2. pantau masukan makanan setiap hari Dan timbang berat badan
setiap hari
R/ : berat badan yang kurang berisiko terhadap
anemia,ketidak adekuatan masukan protein
3. berikan informasi tentang risiko penurunan berat badan selama
kehamilan dan tentang kebutuhan makanan ibu dan janin
R/ : Pembatasan kalori pranatal dan akibat penurunan berat
badan dapat mengakibatkan defisiensi nutrisi
LANJUTAN.........
3.Ansietas berhubungan dengan kelahiran lama
Tujuan : ansietas pada kehamilan dapat teratasi
Intervensi :
1. Tinjau proses penyakit dan harapan dan masa depan
R/ : memberikan pengetahuan dasar dimana klien dapat
membuat pilihan
2. Dorong periode istirahat yang adekuat dengan aktifitas
terjadwal
R/ : klien tidak merasa jenuh dan mempercepat proses
penyembuhan
3. Berikan pelayanan kesehatan mengenai penyakitnya
R : agar klien mengerti dengan bahayanya infeksi dan
penyakitnya 

Anda mungkin juga menyukai