DENGAN ANEMIA
DI RSUD REJANG LEBONG
Disusun oleh :
Nama : Novellya Angel Tania
NIM : P05140320030
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan dan Profesi Tingkat 4
b. INDIKASI
Indikasi Ibu
1. Panggul sempit absolute
2. Tumor- tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi
3. Stenosis serviks/vagina
4. Disporprosi sefalopelvik karena kontraksi atau fraktur pelvic).
5. Malposisis dan makpresentasi : hal ini berkaitan dengan ukuran dan
bentuk pelvic, ukuran janin, umur paritas ibu.
6. Disfungsi uterus (inersia uteri , distosia serviks)
7. Kelainan congenital uterus (cornuate uterus)
8. Ruptura uteri membakat
9. Riwayat persalinan sebelumnya
Dalam operasi sebelumnya terdapat luka parut dan rupture uteri yang
sangat berbahaya.Oleh karena itu sangat penting riwayat persalinan
wanita sebelumnya.
1. Operasi seksio sesarea sebelumnya
2. Amputasi serviks
3. Histerektomi
4. Ekstensif miomektomi
10. Hemoragi
Perdarahan dari uterus selama kehamilan dapat dikarenakan
komplikasi selama persalinan pervaginam dan dapat terjadi perdarahan
postpartum yang parah .Seksio sesarea adalah metode terbaik untuk
persalinan dengan :
1. Plasenta previa
2. Solusio plasenta
11. Indikasi dengan kondisi lain :
1. Eklampsia
2. Induksi persalinan gagal
3. Diabetes mellitus parah, khususnya dengan gangguan janin dalam
pemantauan cardiotograph
4. Pada primigravida yang sudah berusia lanjut,
5. Tindakan fosceps gagal
Indikasi janin
1. Kelainan letak
2. Gawat janin dengan IUGR, dengan ibu hipertensi dengan atau tanpa
protein urine)
3. Prolaps tali pusat
4. Perlahiran kembar macet
5. Eritroblastosis.Ini disebabkan oleh jenis Rhesus
Pada umumnya seksio sesarea tidak dilakukan apabila :
1. Janin mati
2. Syok, anemia berat, sebelum diatasi
3. Kelainan konginetal berat (MONSTER)
c. MANAJEMEN POSTOPERATIF
1. Passien dibaringkan miring didalam kamar pulih dengan pemantauan
ketat, tensi , nadi , nafas, tiap 15 menit dalam 1 jam pertama, kemudian
30 menit 1 jam berikut dan selanjutnya tiap jam.
2. Pasien tidur dengan muka ke samping dan yakinkan kepalanya agak
tengadah agar jalan napas bebas
3. Letakkan tangan atas di depan badan agar mudah melakukan
pengambilan tensi
4. Tungkai bagian atas dalam keadaan posisi fleksi (Sarwono, 2011)
Mobilisasi
Pasien telah dapat menggerakkan kaki dan tangan serta tubuhnya sedikit,
kemudian dapat duduk pada jam ke 8-12 .Ia dapat berjalan bila mampu
pada 24 jam pasca bedah bahkan mandi sendiri pada hari kedua.
Makan dan Minum
1. Setelah diperiksa peristaltic pada 6 jam pasca bedah, bila positif maka
ia dapat diberikan minum hangat sedikit dan kemudian lebih banyak
terutama bila mengalami anastesi spinal dan pasien tidak
muntah.Pada anastesi umum mungkin akan lebih lambat timbulnya
peristaltic.
2. Pasien dapat makan lunak atau biasa pada hari pertama.Infus dapat
diangkat 24jam pasca bedah.
3. Kateter dapat dicabut 12 - 24jam pasca bedah. Kateter dipertahankan
bila rupture uteri, partus lama, edema perineal, sepsis, perdarahan.
Perawatan gabung
Pasien dapat dirawat gabung dengan bayi dan memberikan ASI dalam
posisi tidur atau duduk
Perawatan luka
Kasa perut harus dilihat pada 1 hari pasca bedah, bila basah dan berdarah
harus dibuka dan diganti. Umumnya kasa perut dapat diganti pada hari ke 3-
4 sebelum pulang dan seterusnya pasien mengganti setiap hari, Luka dapat
diberikan salep betadine sedikit. Jahitan yang perlu dibuka dapat dilakukan
pada hari kelima pasca bedah
Laboratorium
1. Perawatan 3-4 hari kiranya cukup untuk pasien, beri intruksi perawatan
luka dan keterangan tertulis mengenai teknik pembedahan
2. Pasien diminta dating untuk perawatan luka setalh 7 hari kepulangan,
pasien dapat mandi biasa setelah hari kelima dengan mengeringkan
luka dan merawat luka seperti biasa.
3. Pasien diminta dating segera apabila terdapat perdarahan, demam dan
nyeri yang berlebihan
Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau
hitung eritrosit dibawah batas normal.
(Sarwono 2021)
b. ETIOLOGI
Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Seringkali
defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi,
gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati. Namun penyebab
mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorpsi yang
tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, kebutuhan yang berlebihan,
dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopoitik.(Sarwono,2021)
c. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Wanita yang
berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempuyai resiko
yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan
keselamatan ibu hamil maupun janinya, beresiko mengalami perdarahan
dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia. Wintrobe menyatakan
bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin
rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya.
Muhilat et al dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
kecenderungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian anemia
semakin besar. Karena 80% ibu hamil berusia tidak beresiko yaitu antara
umur 20 tahun hingga 35 tahun.
f. Pengetahuan
Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi
anemia pada ibu hamil diharapkan dapat mencegah ibu hamil dari anemia.
Semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan semakin
tinggi angka kejadian anemia
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal berikut ini :
1. Pucat
2. Sering pusing
3. Lemah, lelah, letih, lesu, lunglai
4. Nafas terengah rengah
5. Nyeri dada
6. Mata berkunang kunang
7. Lidah luka
8. Nafsu makan turun
9. Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda.
e. KOMPLIKASI
Pasca partus:
Infeksi puerperalis
Perlukaan sukar sembuh
Perdarahan
f. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambaran klinis dan ciri morfologis eritrosit mengharuskan dibuatnya apusan
darah tepi. Pemeriksaan berikut seringkali bermanfaat:
g. PENATALAKSANAAN
a. Tatalaksana Umum
- Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan
apusan darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah
- Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan
suplementasi besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia
di puskesmas adalah tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi
elemental dan 250 µg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet
tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari muncul
perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pasca salin.
Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat kadar
hemoglobin tidak meningkat, rujuk pasien ke pusat pelayanan yang
lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia.
b. Tatalaksana Khusus
- Bila tersedia fasilitas pemeriksaan pemeriksaan penunjang, tentukan
penyebab anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap
dan apus darah tepi.
- Anemia mikrosifik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan :
o Defisiensi besi : lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila
dtemukan kadar ferritin kurang dari 15 mg/ml, berikan terapi
besi dengan dosis setara 180 mg besi elemental per hari.
Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan SI dan
TIBC.
o Talasemia : Pasien dengan kecurigaan thalasemia perlu
dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam
untuk perawatan yang lebih spesifik.
- Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan :
o Perdarahan : tanyakan riwayat dan cari tanda gejala aborsi,
mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan.
o Infeksi kronik
- Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan :
o Defiiensi asam folat dan vitamin B12 : berikan asam folat 1 x
2mg dan vitamin B12 1 x 250-1000 µg.
- Transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut :
o Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20%
o Kadar Hb >7 g/dl dengan gejala klinis : pusing, pandangan
berkunang-kunang atau takikardia (frekuensi nadi >100 kali per
menit
Anemia Postpartum
- Periksa FBC pada hari 1 untuk semua wanita yang telah memiliki
LSCs.Periksa FBC dan serum Feritin pada hari 1 setelah melahirkan dalam
kasus berikut:
1. PPH lebih dari 500ml
2. Anemia yang belum dikoreksi pada periode antenatal
3. Anemia defisiensi besi
4. Setiap wanita dengan gejala / tanda-tanda sugestif dari anemia
I. LANGKAH I : PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Nama Istri : Ny. Nama Suami : Tn. xx
Umur : xx tahun Umur : xx tahun
Agama : xx Agama : xx
Suku/Bangsa : xx Suku/Bangsa : xx
Pendidikan : xx Pendidikan : xx
Pekerjaan : xx Pekerjaan : xx
Alamat : Jl. xx Alamat : Jl. xx
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin bersalin, ibu mengatakan nyeri hebat dibagian
pinggang dan adanya pengeluaran lendir bercampur darah sejak… wib
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit asma, diabetes
mellitus, hipertensi, dan tidak menderita penyakit menular seperti
TBC, HIV/AIDS.
4. Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, HIV/AIDS dan penyakit asma, jantung, diabetes mellitus dan
anemia.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menurun, seperti asma, jantung, diabetes mellitus dan tidak pernah
menderita penyakit menular.
6. Riwayat Menstruasi
Menarche : 10-13 tahun Banyaknya : 60-80 ml/hari
Siklus : 21-35 hari HPHT :
Lama : 3-7 hari HPL :
7. Riwayat Perkawinan
Nikah :…
Lama Menikah :…
Usia Menikah :…
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas, yang lalu
1. 1 - - - - - - - -
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Kehamilan sekarang
Hamil ke : xx
Umur kehamilan : xx minggu
HPHT : xx-xx-xxxx
HPL : xx-xx-xxxx
Rencana Persalinan : Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik Bersalin
/PMB/Rumah Sakit
10. Imunisasi TT
- TT 1 : sudah dilakukan/belum
- TT 2 : sudah dilakukan/belum
11. Riwayat ANC
- TM I : 2x
- TM II : 1x
- TM III : 3x
12. Keluhan Selama Kehamilan
- TM I :-
- TM II :-
- TM III : Nyeri punggung
13. Riwayat Keluarga Berencana
a. Jenis yang pernah dipakai : ….
b. Lama pemakaian : ….
c. Keluhan : ….
d. Alasan berhenti :…
jam/hari
4. Kebersihan
- Mandi 2x/hari, - Mandi 2x/hari, keramas 3-
keramas 3-4x/minggu, 4x/minggu, gosok gigi
gosok gigi 2x/hari, 2x/hari, ganti pakaian luar
ganti pakaian luar dalam 2x/hari atau lebih jika
dalam 2x/hari berkeringat lebih
5. Aktivitas
- Menyapu, mengepel, - Menyapu, mengepel dan
masak dan mencuci masak
7. Seksualitas - 2x/minggu
- 1x/minggu
Masalah
Anemia Sedang
Ds : ibu mengatakan merasakan keluar darah banyak dan merasa pusing
Do :
1. Ibu pucat
2. Konjungtiva Anemis
3. Hb 7,9 gr/dl
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : ………………
Jam : ……………….
Dx : Ny. “…”P…. UK Post SC hari ke... atas indikasi....
Tujuan : Post partum berjalan normal tanpa adanya komplikasi
Implementasi diisi dengan tindakan yang sesuai dengan Intervensi.
VII. EVALUASI
Tanggal : ………………
Jam : ……………….
Dx : Ny. “…”P…. UK Post SC hari ke... atas indikasi....