Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENDAHULUAN

POST PARTUM SPONTAN

Nama : Katon Kautsaro Kopul

NIM : 202012036

Tempat Praktik: RSUD Kota Salatiga

PRODI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS A’ISYIYAH

SURAKARTA TAHUN 2022


A. PENGERTIAN NIFAS
Post partum merupakan periode waktu yang diperlukan untuk pulihnya organ
organ reproduksi kembali pada keadaan semula (tidak hamil) yang lamanya 6
minggu setelah bayi dilahirkan dapat juga disebut dengan masa nifas
(peurperium) (Rahmi, 2019).
Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), keluar secara spontan dengan presentasi
kepala, tanpa komplikasi baik pada ibu ataupun pada bayi (Armini et al., 2018).
Masa nifas (peurperium) adalah periode minggu-minggu pertama setelah
keluarnya bayi hingga alat-alat kandungan kembali ke keadaan tidak hamil yang
membutuhkan waktu sekitar enam minggu.Pada periode ini ditandai dengan
banyaknya perubahan fisiologi (Seniorita, 2017).

B. ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS NIFAS


- Adaptasi Fisiologis Post Partum Spontan
Menurut Marmi (2019) adaptasi fisiologis post partum spontan sebagai
berikut :
1. Involusi Uterus (Pengerutan Uterus)
Sebagai proses kembalinya uterus pada keadaan semula atau keadaan
sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram.
2. Perubahan Serviks
Setelah persalinan serviks berwarna merah kehitaman, konsistensi
lunak, kadang terdapat perlukaaan – perlukaan kecil. Setelah bayi
lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim. Setelah 2 jam dapat
dilalui oleh 2 – 3 jari dan setelah 7 hari hanya 1 jari.
3. Perubahan Sistem Perkemihan
Pelvis renalis dan uretra yang merengang dan dilatasi selama
kehamilan kembali normal pada akhir minggu ke empat pasca
partum. Kandung kemih pada puerperium sangat kurang sensitif dan
kapasitasnya bertamabah sehingga kandung kemih penuh atau
sesudah buang air kecil masih teringgal urine residual.
4. Perubahan Sistem Endokrin
a. Hormon Plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan.
HCG menurun dan menetap selama 10% dalam 3 – 7 post
partum dan sebagai omset pemenuhan mamae pasca hari ke 3
post partum.
b. Hormon Pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita
yang tidak menyusui, prolaktin menurun dalam waktu 2
minggu. FSH dan LH akan meningkat pada fase konsentrasi
folikel miinggu ke 3 dan LH tetap rendah hingga ovulasi
terjadi.
c. Kadar Estrogen
Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar estrogen yang
bermakna sehingga aktivita prolaktin yang sedang meningkat
dapat mempengaruhi kelenjar mamae dalam menghasilkan
ASI.
5. Perubahan Gastrointestinal
Konstipasi mungkin menjadi masalah pada puerperium awal karena
kurangnya makan padat selama persalinan dan karena wanita
menahan defekasi. Wanita menahan defekasi karena periniumnya
mengalami perlukaan atau karena kurang pengetahuan dan takut akan
meroben atau merusak jahitan jika melakukan defekasi.
6. Perubahan Muskuloskeletal
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu
persalinan secara berangsur – angsur menjadi sempit dan pulih
kembali. Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6 – 8 minggu
setelah persalinan.
7. Lochea
Lochea adalah cairan atau lendir yang berasal dari cavum uteri dan
vagina dalam masa nifas.
8. Perubahan pada Vagina dan Perinium
Pada awal nifas, vagina membentuk suatu lorong luas berdinding
licin yang berangsur – angsur mengecil ukurannya. Setelah 3 minggu
vagina kembali pada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
secara berangsur – angsur akan muncul kembali sementara labia
menjadi menonjol. Pada perinium setelah masa nifas, biasanya
robekan perinium dan laserasi akan pulih kembali dalam waktu 1
minggu setelah melahirkan.
9. Perubahan Tanda – tanda Vital
a. Suhu
Suhu meternal kembali normal dari suhu yang sedikit
meningkat selama periode intrapartum dan stabil dalam 24
jam pertama pasca persalinan.
b. Nadi
Denyut nadi meningkat selama persalinan akhir, kembali
normal setelah beberapa jam pertama pascapartum. Apabila
denyut nadi diatas 100 selama puerperium, hal tersebut
abnormal dan mungkin menunjukkan adanya infeksi atau
hemoragi pasca partum lambat.
c. Tekanan Darah
Penurunan tekanan darah bisa mengidentifikasi adanya
hipovalemia yang berkaitan dengan hemoragi uterus.
Peningkatan sistol 30 mmHg dan diastol 15 mmHg yang
disertai dengan sakit kepala dan gangguan pemglihatan, bisa
menandakan ibu mengalami pre – eklampsia.
d. Pernafasan
Fungsi pernafasan ibu kembali ke fungsi seperti saat sebelum
hamil pada bulan ke 6 setelah melahirkan.
- Adaptasi Psikologis Post Partum Spontan
Menurut Nurjanah (2013) adaptasi psikologis ibu post partum spontan dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Fase Taking In / Ketergantungan
Fasen ini dimulai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan
dimana ibu membutuhkan perlindungan dan pelayanan.
2. Fase Taking Hold / Ketergantungan tidak ketergantungan
Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir
pada minggu ke empat sampai ke lima.
3. Fase Letting Go / Saling Keterhantungan
Dimulai sekitar minggu ke lima sampai ke enam setelah melhirkan.
Sistem keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggota baru. Tubuh
pasien telah sembuh, perasaan rutinnya telah kembali dan kegiatan
huvungan seksualnya telah dilakukan kembali.

C. PERAWATAN NIFAS
Post portum / masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu (Dian S, 2017) :
1) Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan.
2) Purperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
yang lamanya mencapainya 6 – 8 minggu.
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan mempunyai
komplikasi.

Alasan perlunya meningkatkan kebersihan vagina pada masa nifas adalah:


1. Adanya darah dan cairan yang keluar dari vagina selama masa nifas yang
disebut lochea.
2. Secara anatomis, letak vagina berdekatan dengan saluran buang air kecil
(meatus eksternus uretrae) dan buang air besar (anus) yang setiap hari
kita lakukan. Kedua saluran tersebut merupakan saluran pembuangan
(muara eksreta) dan banyak mengandung mikroorganisme pathogen.
3. Adanya luka/ trauma di daerah perineum yang terjadi akibat proses
persalinan dan bila terkena kotoran dapat terinfeksi.
4. Vagina merupakan organ terbuka yang mudah dimasuki mikroorganisme
yang dapat menjalar ke rahim (Maritalia, 2017).

Untuk menjaga kebersihan vagina pada masa nifas dapat dilakukan dengan cara:
1) Setiap selesai BAK atau BAB siramlah mulut vagina dengan air bersih.
Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa sisa kotoran
yang menempel disekitar vagina baik itu urin maupun feses yang
mengandung mikroorganisme dan bisa menimbulkan infeksi.
2) Bila keadaan vagina terlalu kotor, cucilah dengan sabun atau cairan
antiseptic yang berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme yang
terlanjur berkembangbiak di darah tersebut.
3) Bila keadaan luka perineum terlalu luas atau ibu dilakukan episitomi,
upaya untuk menjaga kebersihan vagina dapat dilakukandengan cara
duduk berendam dalam cairan antiseptic selama 10 menit setelah BAK
atau BAB.
4) Mengganti pembalut setiap selesai membersihkan vagina agar
mikroorganisme yang ada pada pembalut tersebut tidak ikut terbawa ke
vagina yang baru dibersihkan
5) Keringkan vagina dengan tisu atau handuk lembut setiap kali selesai
membasuh agar tetap kering dan kemudian kenakan pembalut yang baru.
Pembalut harus diganti setiap selesai BAK atau BAB atau minimal 3 jam
sekali atau bila ibu sudah merasa tidak nyaman
6) Bila ibu membutuhkan salep antibiotic, dapat dioleskan sebelum
pembalut yang baru (Maritalia, 2017).
D. FOKUS PENGKAJIAN
Anamnesa Pengkajian data adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan
untuk mengevaluasi pasien dan merupakan langkah awal untu pengumpulan
semua informasi dengan jelas, pengmupulan data ada 2 jenis :
1) Data Subjektif
Untuk data subjektif dapat dilakukan dengancara anamnesa yaitu
informasi yang kitadapatkan bisa langsung dari pasien dengan cara di
wawancara, data subjektif mencakup; identitas pasien, keluhan utama
yang pasien, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan, riwayat obstetric,
riwayat KB, kehidupan social budaya pasien, data psikososial, data
pengetahuan pasien dan pola pemenuhan kebutuhuan sehari-hari pasien.
2) Data objektif
Dengan menghadapi pasien dalam masa nifas, perawat harus
mengumpulkan data untuk memastikan apakah klien dalam keadaan
normal atau tidak. Bagian dari pengkajian data objektif yaitu; keadaan
umum ibu, pemeriksaan vital sign, lihat payudara, ukur TFU, palpasi
kandung kemih, periksa ekstremitas bawah, dan lihat area genetalia ibu.
3) Pemeriksaan
Masa nifas adalah periode berakhirnya persalinan (akhir kala III
persalinan sampai akhir 6 minggu pertama postpartum). Nifas adalah
sejak 1 jam setelah placenta lahir sampai 6 minggu atau berlangsung
kurang lebih selama 42 hari. Bila adanya perlukaan jalan lahir atau luka
bekas episiotomi, lakukam penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-
baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1
jam sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadi
perdarahan post partum. Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu nifas
adalah;
a. Pada 2-6 jam pertama
Tekanan Darah: pada proses persalinan biasanya terjadi kenaikan
TD sekitar 15 mmHg untuk systoledan diastole 10 mmHg.Suhu,
Denyut Nadi, Fundus kembali keras dan bulat di atas pusar,
Perdarahan Pervaginam dan Blass tidak teraba karena ibu dapat
BAK dengan lancer.
b. Pemeriksaan rutin setiap hari
- Pemeriksaan Fisik
- Tanda Vital
- Tidak adanya Kemerahan dan Nyeri
- Pada Payudara dan Puting susu

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
(D.0029)
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan (D.0055)

F. FOKUS INTERVENSI
No Diagnosa Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan Manajemen nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera O:
fisik (D.0077) 1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
T:
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
E:
1. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
K:
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Menyusui tidak efektif Pendampingan proses menyusui
berhubungan dengan (1.03130)
ketidakadekuatan suplai ASI O:
(D.0029) 1. Monitor kemampuan ibu
untuk menyusui
2. Monitor kemampuan bayi
menyusu
T:
1. Dampingi ibu selama
kegiatan menyusui
berlangsung
2. Berikan ibu pujian,
informasi dan saran
terhadap perilaku positif
dalam menyusui
E:
1. Ajarkan perawatan payudara
postpartum (pijat payudara,
pijat oksitosin, memerah
ASI)
2. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
3. Ajarkan perlekatan yang
benar
3. Gangguan pola tidur Dukungan tidur (I.05174)
berhubungan dengan hambatan O :
lingkungan (D.0055) 1. Identifikasi pola aktivitas
dan tidur
2. Identifikasi faktor
pengganggu tidur
T:
1. Modifikasi lingkungan (mis.
pencahayaan, kebisingan,
suhu)
2. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis.pijat, pengaturan
posisi)
E:
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
DAFTAR PUSTAKA

Armini, N. K. A., Yunitasari, E., Triharini, M., Kusumaningrum, T., Pradanie, R., &
Nastiti, A. A. (2018). Buku Ajar Keperawatan Maternitas 2. In Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga.

Dina, S. 2017. Laporan Pendahuluan Post Partum Spontan. Diakses pada tanggal 06
Oktober 2022

Rahmi, Y. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Post Partum Di Ruang
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2019.

Seniorita, D. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Kebutuhan


Dasar Selama Masa Nifas Di Rumah Bersalin Srikaban Binjai Tahun 2016.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN
PADA NY. A P1 A0 DI RUANG MELATI RSUD KOTA SALATIGA

Nama : Katon Kautsaro Kopul

NIM : 202012036

Tempat Praktik: RSUD Kota Salatiga

PRODI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS A’ISYIYAH

SURAKARTA TAHUN 2022


LAPORAN KASUS POST PARTUM

PENGKAJIAN

A. DATA UMUM
Tanggal Pengkajian : 24 Oktober 2022, Jam 22.30
WIB Identitas Klien
a. Nama : Ny.A
b. Alamat : Nobowetan Rt:1/5, Argomulyo, Salatiga

c. Umur : 18 tahun

d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Agama : Kristen
g. Suku Bangsa : Jawa
h. Diagnosa Medik : Post Partum P1 A0
i. Status Obstetri : Nifas hari ke 1 P1 A0
j. Nama Penanggung Jawab : Tn.E
k. Alamat : Nobowetan Rt; 1/5, Argomulyo, Salatiga
l. Umur : 24 tahun
m. Pendidikan : SMK
n. Pekerjaan : Wiraswasta
o. Agama : Kristen
p. Suku Bangsa : Jawa
B. RIWAYAT PERSALINAN
No Tipe Jk& Keadaan Bayi Komplikasi Umur
Persalinan Bb Lahir Waktu Lahir Nifas Sekarang
1. Spontan Perempuan - 1 hari
Hidup dan
dan 2900
warna
grm
kulit
kemerahan
- Masalah kehamilan sekarang : tidak ada masalah selama kehamilan
- Riwayat persalinan sekarang : Partus spontan pervaginam, tidak ada
penyulit.
- Riwayat KB : belum pernah
- Rencana KB : Ibu berencana KB jenis implan
C. DATA POSTNATAL
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis (E4 V5 M6)
c. Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 101/79 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : 104x/menit
Respirasi : 20x/menit
SPO² : 98%
d. Kepala
1) Rambut : Warna hitam, tidak ada kerontokan, bersih
2) Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sclera mata
tidak ikterik, pupil isokor
3) Telinga : Bersih, kanan – kiri simetris dan tidak ada
nyeri tekan
4) Hidung : Bersih, simetris dan tidak ada nyeri tekan
5) Mulut : Mukosa bibir tampak lembab, lidah bersih
e. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi, tidak ada
edema
f. Payudara
Kesan Umum : Simetris, ASI keluar tapi sedikit
Putting Susu : Menonjol
g. Paru
Inspeksi : Bentuk normal simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Terdengar suara vesikuler
h. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara pekak
Auskultasi : Terdengar suara Lub (suara jantung 1) dan
Dup (suara jantung 2)
i. Abdomen
Inspeksi : Warna coklat, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan
Auskultasi : Terdengar bising usus 18x/menit
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara tympani
j. Keadaan
1) Diastasis recti abdominis : 2 jari
2) Fundus uteri : Kontraksi keras
Tinggi : 2 jari dibawah pusat
3) Posisi kontraksi : Perut samping kanan
4) Kandung kemih : Kosong
5) Lochea
Jumlah : Seperti saat mens
Warna : Merah gelap
Konsistensi Bau : Bau khas lochea,
anyir
6) Perinium
Keadaan : laserasi perinium derajat 2, tidak ada nanah, tidak
ada perdarahan bawah kulit, tidak ada edama
Tanda REED :
- R : Tidak ada
- E : Tidak ada
- E : Tidak nampak bercak perdarahan
- D : Tidak ada pengeluaran cairan
- A : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Hemoroid : Tidak ada
k. Ekstremitas : Anggota gerak atas dan bawah lengkap,
tidak ada kelaianan pada jari, tidak ada lesi
l. Varises Edema : Tidak ada
Tanda Homan : Tidak ada
D. DATA PSIKOSOSIAL
1. Perubahan Psikososial Ibu : Pasien mengatakan sangat bersyukur dan
bahagia karena lahir dengan normal dan menjadi anak pertamanya
2. Rencana ibu menyusui bayinya : ya
Rencana Menyusui Sampai umur bayi : 2 tahun
3. Pengetahuan ibu tentang menyusui / makanan bayi:
a) Manfaat ASI : ya
b) ASI eksklusif : ya
c) Makanan bayi : ya
4. Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi (infant) :
a) Perawatan tali pusat
Pasien mengatakan sudah mengetahui cara perawatan tali pusat bayi
b) Memandikan bayi
Pasien mengatakan sudah mengetahui dan sudah mampu untuk
memandikan bayi
5. Pengetahuan ibu tentang perawatan dirinya (selfcare) :
a) Perawatan vulva
Pasien mengatakan belum mengetahui cara perawatan bagian
vulva/bagian kewanitaannya dan masih was-was menyentuh atau
membersihkannya dikarenakan masih merasa nyeri pada jalan
lahir.
b) Nutrisi ibu menyusui
Pasien mengatakan mengetahui apa saja makanan yang bernutrisi
bagi ibu menyusui
6. Adaptasi Perubahan Peran Ibu : Pasien mengatakan sangat menikmati
peran menjadi seorang ibu untuk anak pertamanya.
E. POLA FUNGSI
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan sangat penting, karena jika kita sehat akan
mudah dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sedangkan jika kita sakit
akan tidak nyaman melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Pola aktifitas dan latihan
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan dapat melakukan aktifitas sehari hari dengan
baik
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan bisa melakukan aktifitas sehari hari dengan
baik
3. Pola nutrisi dan metabolik
- Sebelum persalinan :
Keluarga pasien mengatakan 3x sehari habis 1 porsi, minum air
putih dan susu setelah makan
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan 3x sehari habis 1 porsi yang disediakan dari
RS, minum air putih tiap 1 jam dan snack
4. Pola eliminasi
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan BAB 2x pada pagi dan sore haridengan
konsistensi warna kuning pekat tidak terdapat darah. BAK 3x
dengan konsistensi warna kuning pekat.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan BAB 1x pada pagi hari dengan konsistenasi
warna kuning pekat bau khas, tidak terdapat darah. BAK 1x pada
pagi hari tidak terpasang kateter dengan konsistensi warna kuning
pekat
5. Pola istirahat dan tidur
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan tidur malam hari 8 jam.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri di perineum
6. Pola kognitif perseptual
- Sebelum persalinan :
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dapat mendengar dengan
baik, tidak ada kelainan pada panca indera pasien.
- Sesudah persalinan :
Pasien masih dapat berkomunikasi dan dapat mendengar dengan
baik, tidak ada kelainan pada panca indera pasien
7. Pola toleransi koping stres
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan jika ada masalah akan didiskusikan dengan
keluarga untuk menentukan solusi yang tepat.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan menceritakan kondisinya saat ini pada
keluarga, agar keluarga mengetahui perkembangan dari keadaan
pasien.
8. Persepsi diri/konsep diri
1) Gambaran diri
Pasien mengatakan memiliki sikap yang terbuka pada keluarganya dan
bisa memahami dan menerima anggota tubuhnya yang sakit
2) Harga diri
Ibu mengatakan harus menyusui dan merawat bayi.
3) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh sebelum nifas 40 hari.
9. Pola seksual reproduksi
- Sebelum persalinan :
Pasien tidak memiliki masalah dalam hal seksual reproduksi.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah seksual ataupun
reproduksi dalam dirinya
10. Pola hubungan peran
- Sebelum persalinan :
Pasien mudah berinteraksi dengan orang baru, mudah beradaptasi
di lingkungan baru, hubungan dengan keluarga, teman, dan
tetangga terjalin baik.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan mendapat dukungan penuh dari keluarga,
banyak yang mendoakan pasien.
11. Pola nilai dan keyakinan
- Sebelum persalinan :
Pasien beragama Kristen, pasien rajin beribadah sesuai dengan
keyakinannya
- Sesudah persalinan :
Pasien beragama Kristen, pasien masih menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinannya, pasien selalu berdoa kepada tuhan.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
G. TERAPI
TERAPI OBAT
Terapi Dosis Rute Indikasi Kontraindikasi
Pemberian
Asam 3x500 mg Per oral Meredakan Hipersensitivitas :
Mefenamic nyeri Riwayat ulkus
peptikum, serta
perdarahan atau
perforasi saluran cerna,
inflammatory bowel
disease, gagal jantung,
pasien coronary artery
bypass graft (CABG)
karena dapat
meningkatkan insidensi
infark miokard dan
stroke.
Tablet Tambah 1x1 gr Per Oral Obat untuk Haemosiderosis,
Darah membantu haemochromatosis,
mengatasi ulkus peptikum,
anemia pada saat inflammatory bowel
menstruasi, disease.
hamil, menyusui
dan setelah
mengalami
perdarahan
H. ANALISA DATA

NO TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


1. Senin, 24 DS : Nyeri akut Agen pencedera
Oktober - Pasien mengatakan nyeri di (D.0077) fisik
2022 daerah jalan lahir (Perineum),
Jam 22.30 nyeri bertampah berat saat
WIB bergerak
P : Nyeri terasa berat saat bergerak
Q : Nyeri seperti tertusuk - tusuk
R : Nyeri di area jalan lahir
(perineum)
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul

DO :
- Pasien tampak meringis
kesakitan menahan nyeri
- Pasien tampak berhati – hati
ketika bergerak dan berjalan
- Pasien tampak terbaring
ditempat tidur
- TVU 2 jari dibawah pusat
- Hasil pemeriksaan TTV
TD : 101/79 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : 104x/menit
RR : 20x/menit
SPO² : 98%

2. Senin, 24 DS : Menyusui Ketidakadekuatan


Oktober - Pasien mengatakan ASInya tidak efektif suplai ASI
2022 keluar hanya sedikit dan takut (D.0029)
Jam 22.30 jika ASI tidak keluar
WIB
DO :
- Putting susu menonjol
- ASI mulai keluar namun sedikit
- Pasien tampak kesusahan melekatkan
bayi saat menyusui
3. Senin, 24 DS : Defisit Kurang terpapar
Oktober pengetahuan informasi
- Pasien mengatakan belum tau cara
2022 (D.0111)
perawatan vagina setelah
Jam 22.30
melahirkan
WIB

DO :
- Pasien tampak bingung
- Pasien masih bertanya-tanya

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
(D.0029)
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0055)

J. INTERVENSI

NO TGL/ DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL NAMA


JAM KRITERIA
HASIL
1. Senin, 24 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Katon
Oktober berhubungan tindakan nyeri (I.08238)
2022 dengan agen keperawatan O: O:
Jam pencedera selama 1x24 jam 1. Identifikasi
1. Mengidentifikasi
22.30 fisik diharapkan lokasi,
karakteristik
WIB (D.0077) tingkat nyeri karakteristik,
nyeri
menurun durasi,
memungkinkan
dengan
frekuensi,
kriteria hasil : untuk pemberian
kualitas,
1. Keluhan nyeri tindakan yang
intensitas tepat
menurun
nyeri
2. Meringis
2. Identifikasi 2. Untuk
menurun
faktor yang mengetahui
3. Gelisah
memperberat seberapa berat
menurun
dan nyeri yang
4. Tekanan darah
memperingan dirasakan
membaik
nyeri T:
≤ 120/80
1. Istirahat untuk
mmHg T:
1. Fasilitasi menguarangi rasa
istirahat dan nyeri
tidur E:
E: 1. untuk mengurangi
1. Ajarkan teknik rasa nyeri jika nyeri
nonfarmakologi timbul
untuk mengurangi K :
rasa nyeri 1. Pemberian
K: analgetik jika
1. Kolaborasi nyeri bertambah
pemberian parah dan tak
analgetik, jika kunjung reda
perlu
2. Senin, 24 Menyusui Setelah dilakukan Pendampingan O: Katon
Oktober tidak efektif tindakan proses menyusui 1. Mengetahui
2022 berhubungan keperawatan (I.03130) kemampuan ibu
Jam dengan selama 1x24 jam O: dalam menyusui
22.30 ketidakadeku diharapkan status 1. Monitor 2. Untuk
WIB atan suplai menyusui kemampuan mengetahui
ASI (D.0029) membaik dengan ibu untuk kemampuan bayi
kriteria hasil : menyusui dalam menyusu
1. Perlekatan 2. Monitor T:
bayi pada kemampuan 1. Untuk memastika
payudara ibu bayi menyusu ibu menyusui
membaik T: dengan cara yang
2. Bayi rewel 1. Dampingi ibu benar
menurun selama 2. Memberikan
3. Suplai ASI kegiatan semangat ibu
adekuat menyusui untuk menyusui
meningkat berlangsung bayinya
2. Berikan ibu E :
pujian, 1. Untuk
informasi dan Memningkatkan
saran terhadap produksi ASI
perilaku
positif dalam
menyusui
E:
1. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
3. Senin, 24 Defisit Setelah dilakukan Perawatan O: Lusi
Perinium
Oktober pengetahuan tindakan 1. Untuk menerima
(I.12430)
2022 berhubungan keperawatan informasi tentang
O:
Jam dengan selama 1x24 jam perawatan
1. Identifikasi
22.30 kurang diharapkan perinium
kesiapan dan
WIB terpapar informasi dapat
T:
kemampuan
informasi tercapai dengan
1. Untuk
menerima
(D .0111) kriteria hasil :
memperjelas
informasi
1. Tahu tentang
informasi yang
T:
kebersihan
belum diketahui
1. Berikan
vagina
tentang perawatan
kesempatan
2. Tidak infeksi
perinium
untuk
bertanya E:
1. untuk terhindar
E:
dari infeksi
1. Anjurkan
setelah
selalu
melahirkan dan
menjaga area
komplikasi
genetalia
lainnya
agar tidak
lembab

2. Anjurkan
untuk
membersihka
n dengan air
bersih

3. Anjurkan
untuk
mengganti
celana dalam
dan pembalut
kurang lebih
selang 4 jam
K. IMPLEMENTASI

No TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON NAMA


JAM
1. Senin, Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, DS : Katon
24 berhubungan karakteristik, durasi, - Pasien
Oktober dengan agen frekuensi, kualitas, mengatakan
2022 pencedera fisik intensitas nyeri nyeri setelah
Jam (D.0077) melahirkan
22.30
WIB DO :
- Pasien tampak
meringis menahan
nyeri

- Pengkajian nyeri
PQRST
• : nyeri saat
bergerak
• : nyeri seperti
ditusuk tusuk
• : Nyeri di area
jalan lahir
(perineum)
S : nyeri skala 6
T : nyeri hilang
timbul
- TTV
TD :
101/79mmHg N :
104x/menit
S : 36°C
SPO :
98x/menit RR :
20x/menit
22.30 2. Mengidentifikasi DS : Katon
WIB
faktor yang Pasien mengatakan
memperberat dan nyeri terasa berat saat
memperingan nyeri berjalan

DO :
Pasien tampak berhati –
hati saat berjalan
22.40 3. Memfasilitasi istirahat DS : Katon
WIB Pasien mengatakan
dan tidur
nyeri sedikit berkurang
jika sedang istirahat
dan tidur

DO :
Pasien terlihat
berbaring di tempat
tidur
22.40 4. Mengarjakakan teknik DS : Katon
WIB
nonfarmakologis untuk Pasien mengatakan
mengurangi nyeri bersedia melakukan
(terapi relaksasi nafas terapi relaksasi untuk
dalam) mengurangi nyeri

DO :
Pasien tampak
melakukan terapi
relaksasi nafas dalam
05.30 Menyusui tidak 1. Memonitor DS : Katon
WIB
efektif kemampuan ibu untuk Pasien mengatakan
berhubungan menyusui ASInya keluar hanya
dengan sedikit
ketidakadekuatan
suplai ASI DO :
(D.0029) Bayi pasien tampak
menangis karena
ASInya tidak lancar

05.30 2. Memonitor DS : Katon


WIB
kemampuan bayi Ibu bayi mengatakan
menyusu anaknya sudah bisa
mencari putting susu

DO :
Ibu bayi tampak
menyusui
05.30 3. Mendampingi ibu DS : Katon
WIB
selama kegiatan Pasien mengatakan
menyusui berlangsung ASInya belum lancar

DO :
Pasien tampak bercerita
tenang kondisi ASInya
yang belum lancar
05.30 4. Memberikan ibu pujian, DS : Katon
WIB
informasi dan saran Pasien mengatakan mau
terhadap perilaku mendengarkan
positif dalam menyusui penjelasan perawat
tentang pemberian
perilaku positif
menyusui

DO :
Pasien tampak
kooperatif
05.30 6. Menganjurkan DS : Katon
WIB
meningkatkan asupan Pasien mengatakan
nutrisi bersedia menambah
asupan nutrisiny supaya
ASInya lancar

DO:
Pasien tampak
menerima masukan dari
perawat
05.40 Defisit 1. Mengidentifikasi DS : Katon
WIB
pengetahuan b.d kesiapan dan Pasien mengatakan
kurang terpapar kemampuan menerima sudah siap untuk
informasi informasi menerima informasi
(D.0111)
DO :
Pasien tampak
memperhatikan
05.40 2. Memberikan DS : Katon
WIB
kesempatan untuk Pasien mengatakan jika
bertanya belum jelas akan
bertanya
DO :
Pasien tampak
memperhatikan
05.40 DS : Katon
4. Anjurkan selalu
WIB
Pasien mengatakan
menjaga area genetalia
akan melakukan apa
agar tidak lembab
yang di sarakan
5. Anjurkan untuk
membersihkan dengan
DO :
air bersih
Pasien tampak
6. Anjurkan untuk menerima masukan dari
mengganti celana perawat
dalam dan pembalut
kurang lebih selang 4
jam
2. Selasa, Nyeri 1. Mengidentifikasi lokasi, DS : Katon
25 berhubungan karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan
Oktober dengan agen frekuensi, kualitas, nyeri sudah
2022 pencedera fisik intensitas nyeri berkurang
Jam (D.0077)
06.00 DO :
WIB - Pasien tampak
Tidak meringis
kesakitan

- Pengkajian nyeri
PQRST
P : nyeri saat
bergerak
Q : nyeri seperti
ditusuk tusuk
R : Nyeri di area
jalan lahir
(perineum)
S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang
timbul
- TTV
TD :
115/85mmHg N :
100x/menit
S : 36°C
SPO :
98x/menit RR :
20x/menit
06.00 2. Memberikan teknik DS : Katon
WIB nonfarmakologis untuk Pasien mengatakan jika
mengurangi nyeri merasakan nyeri
(terapi relaksasi nafas langsung melakukukan
dalam) tarik nafas dalam

DO :
Pasien terlihat
melakukan terapi
relaksasi dengan benar
06.00 Menyusui tidak 1. Memonitor DS : Katon
WIB efektif kemampuan ibu untuk Pasien mengatakan
berhubungan menyusui ASInya keluarnya
dengan mulai bertambah
ketidakadekuatan
suplai ASI DO :
(D.0029) Terlihat ASInya keluar
sedikit- sedikit
06.00 2. Memonitor DS : Katon
WIB kemampuan bayi Pasien mengatakan
menyusu bayinya ketika
menyusu mengeyot
dengan kuat

DO :
Ibu bayi mengatakan
bayinya pintar saat
menyusu
L. EVALUASI

No Hari/Tgl/ Diagnosa Evaluasi Nama


Jam Keperawatan
1. Senin, 24 Nyeri akut S : Katon
Oktober berhubungan - Pasien mengatakan masih nyeri setelah
2022 dengan agen melahirkan
Jam pencedera fisik
O:
22.30 (D.0077)
- Pasien tampak masih meringis menahan
WIB
nyeri
- Pasien tempak berhati hati saat bergerak
dan berjalan
- Pasien terlihat terbaring ditempat tidur
- Pengkajian nyeri PQRST :
P : nyeri saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri di area jalan lahir
(perineum) S : nyeri skala 6
T : nyeri hilang timbul
- Hasil pemeriksaan TTV
TD : 101/79 mmHg
N : 104 x/menit
S : 36°C
SPO :
98x/menit RR :
20x/menit
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

- Berikan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi
nafas dalam)
Menyusui tidak S : Katon
efektif - Pasien mengatakan ASInya sudah
berhubungan keluar tetapi hanya sedikit dan takut jika
dengan ASI tidak keluar
ketidakadekuatan O :
suplai ASI - Putting susu menonjol, aerola kehitaman
(D.0029) - ASI keluar tapi sedikit
- Pasien tampak sedikit kesusahan
melekatkan bayi saat menyusui
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor kemampuan ibu untuk
menyusui
- Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi

Defisit S: Katon
pengetahuan b.d - Pasien mengatakan belum tau cara
kurang terpapar perawatan vagina setelah melahirkan
informasi O:
(D.0111) - Pasien tampak bingung
- Pasien masih bertanya-tanya

A:
- Masalah teratasi

P:
- Hentikan intervensi
M. EVALUASI SUMATIF

No Hari/Tgl/ Diagnosa Evaluasi Nama


Jam Keperawatan
1. Selasa, 25 Nyeri akut S : Katon
Oktober berhubungan - Pasien mengatakan nyeri sudah
2022 dengan agen berkurang
07.00 WIB pencedera fisik
O:
(D.0077)
- Pasien tampak tidak kesakitan
- Pengkajian nyeri PQRST :
P : nyeri saat berjalan berkurang
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri di area jalan lahir
(perineum) S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang timbul
- Hasil pemeriksaan TTV
TD : 110/85mmHg
N:
86x/menit S :
36,7°C
SPO :
98x/menit RR :
20x/menit
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
Menyusui tidak S : Katon
efektif - Pasien mengatakan ASInya keluar
berhubungan sedikit-sedikit
dengan O:
ketidakadekuatan - Putting susu menonjol, aerola kehitaman
suplai ASI - ASI mulai keluar sedikit-sedikit
(D.0029)
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
Defisit S: Katon
pengetahuan b.d - Pasien mengatakan belum tau cara
kurang terpapar perawatan vagina setelah melahirkan
informasi O:
(D.0111) - Pasien tampak bingung
- Pasien masih bertanya-tanya

A:
- Masalah teratasi

P:
- Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai