NIM : 202012036
UNIVERSITAS A’ISYIYAH
C. PERAWATAN NIFAS
Post portum / masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu (Dian S, 2017) :
1) Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan.
2) Purperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
yang lamanya mencapainya 6 – 8 minggu.
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan mempunyai
komplikasi.
Untuk menjaga kebersihan vagina pada masa nifas dapat dilakukan dengan cara:
1) Setiap selesai BAK atau BAB siramlah mulut vagina dengan air bersih.
Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa sisa kotoran
yang menempel disekitar vagina baik itu urin maupun feses yang
mengandung mikroorganisme dan bisa menimbulkan infeksi.
2) Bila keadaan vagina terlalu kotor, cucilah dengan sabun atau cairan
antiseptic yang berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme yang
terlanjur berkembangbiak di darah tersebut.
3) Bila keadaan luka perineum terlalu luas atau ibu dilakukan episitomi,
upaya untuk menjaga kebersihan vagina dapat dilakukandengan cara
duduk berendam dalam cairan antiseptic selama 10 menit setelah BAK
atau BAB.
4) Mengganti pembalut setiap selesai membersihkan vagina agar
mikroorganisme yang ada pada pembalut tersebut tidak ikut terbawa ke
vagina yang baru dibersihkan
5) Keringkan vagina dengan tisu atau handuk lembut setiap kali selesai
membasuh agar tetap kering dan kemudian kenakan pembalut yang baru.
Pembalut harus diganti setiap selesai BAK atau BAB atau minimal 3 jam
sekali atau bila ibu sudah merasa tidak nyaman
6) Bila ibu membutuhkan salep antibiotic, dapat dioleskan sebelum
pembalut yang baru (Maritalia, 2017).
D. FOKUS PENGKAJIAN
Anamnesa Pengkajian data adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan
untuk mengevaluasi pasien dan merupakan langkah awal untu pengumpulan
semua informasi dengan jelas, pengmupulan data ada 2 jenis :
1) Data Subjektif
Untuk data subjektif dapat dilakukan dengancara anamnesa yaitu
informasi yang kitadapatkan bisa langsung dari pasien dengan cara di
wawancara, data subjektif mencakup; identitas pasien, keluhan utama
yang pasien, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan, riwayat obstetric,
riwayat KB, kehidupan social budaya pasien, data psikososial, data
pengetahuan pasien dan pola pemenuhan kebutuhuan sehari-hari pasien.
2) Data objektif
Dengan menghadapi pasien dalam masa nifas, perawat harus
mengumpulkan data untuk memastikan apakah klien dalam keadaan
normal atau tidak. Bagian dari pengkajian data objektif yaitu; keadaan
umum ibu, pemeriksaan vital sign, lihat payudara, ukur TFU, palpasi
kandung kemih, periksa ekstremitas bawah, dan lihat area genetalia ibu.
3) Pemeriksaan
Masa nifas adalah periode berakhirnya persalinan (akhir kala III
persalinan sampai akhir 6 minggu pertama postpartum). Nifas adalah
sejak 1 jam setelah placenta lahir sampai 6 minggu atau berlangsung
kurang lebih selama 42 hari. Bila adanya perlukaan jalan lahir atau luka
bekas episiotomi, lakukam penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-
baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1
jam sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadi
perdarahan post partum. Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu nifas
adalah;
a. Pada 2-6 jam pertama
Tekanan Darah: pada proses persalinan biasanya terjadi kenaikan
TD sekitar 15 mmHg untuk systoledan diastole 10 mmHg.Suhu,
Denyut Nadi, Fundus kembali keras dan bulat di atas pusar,
Perdarahan Pervaginam dan Blass tidak teraba karena ibu dapat
BAK dengan lancer.
b. Pemeriksaan rutin setiap hari
- Pemeriksaan Fisik
- Tanda Vital
- Tidak adanya Kemerahan dan Nyeri
- Pada Payudara dan Puting susu
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
(D.0029)
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan (D.0055)
F. FOKUS INTERVENSI
No Diagnosa Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan Manajemen nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera O:
fisik (D.0077) 1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
T:
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
E:
1. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
K:
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Menyusui tidak efektif Pendampingan proses menyusui
berhubungan dengan (1.03130)
ketidakadekuatan suplai ASI O:
(D.0029) 1. Monitor kemampuan ibu
untuk menyusui
2. Monitor kemampuan bayi
menyusu
T:
1. Dampingi ibu selama
kegiatan menyusui
berlangsung
2. Berikan ibu pujian,
informasi dan saran
terhadap perilaku positif
dalam menyusui
E:
1. Ajarkan perawatan payudara
postpartum (pijat payudara,
pijat oksitosin, memerah
ASI)
2. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
3. Ajarkan perlekatan yang
benar
3. Gangguan pola tidur Dukungan tidur (I.05174)
berhubungan dengan hambatan O :
lingkungan (D.0055) 1. Identifikasi pola aktivitas
dan tidur
2. Identifikasi faktor
pengganggu tidur
T:
1. Modifikasi lingkungan (mis.
pencahayaan, kebisingan,
suhu)
2. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis.pijat, pengaturan
posisi)
E:
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
DAFTAR PUSTAKA
Armini, N. K. A., Yunitasari, E., Triharini, M., Kusumaningrum, T., Pradanie, R., &
Nastiti, A. A. (2018). Buku Ajar Keperawatan Maternitas 2. In Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga.
Dina, S. 2017. Laporan Pendahuluan Post Partum Spontan. Diakses pada tanggal 06
Oktober 2022
Rahmi, Y. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Post Partum Di Ruang
Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2019.
NIM : 202012036
UNIVERSITAS A’ISYIYAH
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
Tanggal Pengkajian : 24 Oktober 2022, Jam 22.30
WIB Identitas Klien
a. Nama : Ny.A
b. Alamat : Nobowetan Rt:1/5, Argomulyo, Salatiga
c. Umur : 18 tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Agama : Kristen
g. Suku Bangsa : Jawa
h. Diagnosa Medik : Post Partum P1 A0
i. Status Obstetri : Nifas hari ke 1 P1 A0
j. Nama Penanggung Jawab : Tn.E
k. Alamat : Nobowetan Rt; 1/5, Argomulyo, Salatiga
l. Umur : 24 tahun
m. Pendidikan : SMK
n. Pekerjaan : Wiraswasta
o. Agama : Kristen
p. Suku Bangsa : Jawa
B. RIWAYAT PERSALINAN
No Tipe Jk& Keadaan Bayi Komplikasi Umur
Persalinan Bb Lahir Waktu Lahir Nifas Sekarang
1. Spontan Perempuan - 1 hari
Hidup dan
dan 2900
warna
grm
kulit
kemerahan
- Masalah kehamilan sekarang : tidak ada masalah selama kehamilan
- Riwayat persalinan sekarang : Partus spontan pervaginam, tidak ada
penyulit.
- Riwayat KB : belum pernah
- Rencana KB : Ibu berencana KB jenis implan
C. DATA POSTNATAL
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis (E4 V5 M6)
c. Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 101/79 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : 104x/menit
Respirasi : 20x/menit
SPO² : 98%
d. Kepala
1) Rambut : Warna hitam, tidak ada kerontokan, bersih
2) Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sclera mata
tidak ikterik, pupil isokor
3) Telinga : Bersih, kanan – kiri simetris dan tidak ada
nyeri tekan
4) Hidung : Bersih, simetris dan tidak ada nyeri tekan
5) Mulut : Mukosa bibir tampak lembab, lidah bersih
e. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi, tidak ada
edema
f. Payudara
Kesan Umum : Simetris, ASI keluar tapi sedikit
Putting Susu : Menonjol
g. Paru
Inspeksi : Bentuk normal simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Terdengar suara vesikuler
h. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara pekak
Auskultasi : Terdengar suara Lub (suara jantung 1) dan
Dup (suara jantung 2)
i. Abdomen
Inspeksi : Warna coklat, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan
Auskultasi : Terdengar bising usus 18x/menit
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara tympani
j. Keadaan
1) Diastasis recti abdominis : 2 jari
2) Fundus uteri : Kontraksi keras
Tinggi : 2 jari dibawah pusat
3) Posisi kontraksi : Perut samping kanan
4) Kandung kemih : Kosong
5) Lochea
Jumlah : Seperti saat mens
Warna : Merah gelap
Konsistensi Bau : Bau khas lochea,
anyir
6) Perinium
Keadaan : laserasi perinium derajat 2, tidak ada nanah, tidak
ada perdarahan bawah kulit, tidak ada edama
Tanda REED :
- R : Tidak ada
- E : Tidak ada
- E : Tidak nampak bercak perdarahan
- D : Tidak ada pengeluaran cairan
- A : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Hemoroid : Tidak ada
k. Ekstremitas : Anggota gerak atas dan bawah lengkap,
tidak ada kelaianan pada jari, tidak ada lesi
l. Varises Edema : Tidak ada
Tanda Homan : Tidak ada
D. DATA PSIKOSOSIAL
1. Perubahan Psikososial Ibu : Pasien mengatakan sangat bersyukur dan
bahagia karena lahir dengan normal dan menjadi anak pertamanya
2. Rencana ibu menyusui bayinya : ya
Rencana Menyusui Sampai umur bayi : 2 tahun
3. Pengetahuan ibu tentang menyusui / makanan bayi:
a) Manfaat ASI : ya
b) ASI eksklusif : ya
c) Makanan bayi : ya
4. Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi (infant) :
a) Perawatan tali pusat
Pasien mengatakan sudah mengetahui cara perawatan tali pusat bayi
b) Memandikan bayi
Pasien mengatakan sudah mengetahui dan sudah mampu untuk
memandikan bayi
5. Pengetahuan ibu tentang perawatan dirinya (selfcare) :
a) Perawatan vulva
Pasien mengatakan belum mengetahui cara perawatan bagian
vulva/bagian kewanitaannya dan masih was-was menyentuh atau
membersihkannya dikarenakan masih merasa nyeri pada jalan
lahir.
b) Nutrisi ibu menyusui
Pasien mengatakan mengetahui apa saja makanan yang bernutrisi
bagi ibu menyusui
6. Adaptasi Perubahan Peran Ibu : Pasien mengatakan sangat menikmati
peran menjadi seorang ibu untuk anak pertamanya.
E. POLA FUNGSI
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan sangat penting, karena jika kita sehat akan
mudah dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sedangkan jika kita sakit
akan tidak nyaman melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Pola aktifitas dan latihan
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan dapat melakukan aktifitas sehari hari dengan
baik
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan bisa melakukan aktifitas sehari hari dengan
baik
3. Pola nutrisi dan metabolik
- Sebelum persalinan :
Keluarga pasien mengatakan 3x sehari habis 1 porsi, minum air
putih dan susu setelah makan
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan 3x sehari habis 1 porsi yang disediakan dari
RS, minum air putih tiap 1 jam dan snack
4. Pola eliminasi
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan BAB 2x pada pagi dan sore haridengan
konsistensi warna kuning pekat tidak terdapat darah. BAK 3x
dengan konsistensi warna kuning pekat.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan BAB 1x pada pagi hari dengan konsistenasi
warna kuning pekat bau khas, tidak terdapat darah. BAK 1x pada
pagi hari tidak terpasang kateter dengan konsistensi warna kuning
pekat
5. Pola istirahat dan tidur
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan tidur malam hari 8 jam.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri di perineum
6. Pola kognitif perseptual
- Sebelum persalinan :
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dapat mendengar dengan
baik, tidak ada kelainan pada panca indera pasien.
- Sesudah persalinan :
Pasien masih dapat berkomunikasi dan dapat mendengar dengan
baik, tidak ada kelainan pada panca indera pasien
7. Pola toleransi koping stres
- Sebelum persalinan :
Pasien mengatakan jika ada masalah akan didiskusikan dengan
keluarga untuk menentukan solusi yang tepat.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan menceritakan kondisinya saat ini pada
keluarga, agar keluarga mengetahui perkembangan dari keadaan
pasien.
8. Persepsi diri/konsep diri
1) Gambaran diri
Pasien mengatakan memiliki sikap yang terbuka pada keluarganya dan
bisa memahami dan menerima anggota tubuhnya yang sakit
2) Harga diri
Ibu mengatakan harus menyusui dan merawat bayi.
3) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh sebelum nifas 40 hari.
9. Pola seksual reproduksi
- Sebelum persalinan :
Pasien tidak memiliki masalah dalam hal seksual reproduksi.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah seksual ataupun
reproduksi dalam dirinya
10. Pola hubungan peran
- Sebelum persalinan :
Pasien mudah berinteraksi dengan orang baru, mudah beradaptasi
di lingkungan baru, hubungan dengan keluarga, teman, dan
tetangga terjalin baik.
- Sesudah persalinan :
Pasien mengatakan mendapat dukungan penuh dari keluarga,
banyak yang mendoakan pasien.
11. Pola nilai dan keyakinan
- Sebelum persalinan :
Pasien beragama Kristen, pasien rajin beribadah sesuai dengan
keyakinannya
- Sesudah persalinan :
Pasien beragama Kristen, pasien masih menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinannya, pasien selalu berdoa kepada tuhan.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
G. TERAPI
TERAPI OBAT
Terapi Dosis Rute Indikasi Kontraindikasi
Pemberian
Asam 3x500 mg Per oral Meredakan Hipersensitivitas :
Mefenamic nyeri Riwayat ulkus
peptikum, serta
perdarahan atau
perforasi saluran cerna,
inflammatory bowel
disease, gagal jantung,
pasien coronary artery
bypass graft (CABG)
karena dapat
meningkatkan insidensi
infark miokard dan
stroke.
Tablet Tambah 1x1 gr Per Oral Obat untuk Haemosiderosis,
Darah membantu haemochromatosis,
mengatasi ulkus peptikum,
anemia pada saat inflammatory bowel
menstruasi, disease.
hamil, menyusui
dan setelah
mengalami
perdarahan
H. ANALISA DATA
DO :
- Pasien tampak meringis
kesakitan menahan nyeri
- Pasien tampak berhati – hati
ketika bergerak dan berjalan
- Pasien tampak terbaring
ditempat tidur
- TVU 2 jari dibawah pusat
- Hasil pemeriksaan TTV
TD : 101/79 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : 104x/menit
RR : 20x/menit
SPO² : 98%
DO :
- Pasien tampak bingung
- Pasien masih bertanya-tanya
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
(D.0029)
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0055)
J. INTERVENSI
2. Anjurkan
untuk
membersihka
n dengan air
bersih
3. Anjurkan
untuk
mengganti
celana dalam
dan pembalut
kurang lebih
selang 4 jam
K. IMPLEMENTASI
- Pengkajian nyeri
PQRST
• : nyeri saat
bergerak
• : nyeri seperti
ditusuk tusuk
• : Nyeri di area
jalan lahir
(perineum)
S : nyeri skala 6
T : nyeri hilang
timbul
- TTV
TD :
101/79mmHg N :
104x/menit
S : 36°C
SPO :
98x/menit RR :
20x/menit
22.30 2. Mengidentifikasi DS : Katon
WIB
faktor yang Pasien mengatakan
memperberat dan nyeri terasa berat saat
memperingan nyeri berjalan
DO :
Pasien tampak berhati –
hati saat berjalan
22.40 3. Memfasilitasi istirahat DS : Katon
WIB Pasien mengatakan
dan tidur
nyeri sedikit berkurang
jika sedang istirahat
dan tidur
DO :
Pasien terlihat
berbaring di tempat
tidur
22.40 4. Mengarjakakan teknik DS : Katon
WIB
nonfarmakologis untuk Pasien mengatakan
mengurangi nyeri bersedia melakukan
(terapi relaksasi nafas terapi relaksasi untuk
dalam) mengurangi nyeri
DO :
Pasien tampak
melakukan terapi
relaksasi nafas dalam
05.30 Menyusui tidak 1. Memonitor DS : Katon
WIB
efektif kemampuan ibu untuk Pasien mengatakan
berhubungan menyusui ASInya keluar hanya
dengan sedikit
ketidakadekuatan
suplai ASI DO :
(D.0029) Bayi pasien tampak
menangis karena
ASInya tidak lancar
DO :
Ibu bayi tampak
menyusui
05.30 3. Mendampingi ibu DS : Katon
WIB
selama kegiatan Pasien mengatakan
menyusui berlangsung ASInya belum lancar
DO :
Pasien tampak bercerita
tenang kondisi ASInya
yang belum lancar
05.30 4. Memberikan ibu pujian, DS : Katon
WIB
informasi dan saran Pasien mengatakan mau
terhadap perilaku mendengarkan
positif dalam menyusui penjelasan perawat
tentang pemberian
perilaku positif
menyusui
DO :
Pasien tampak
kooperatif
05.30 6. Menganjurkan DS : Katon
WIB
meningkatkan asupan Pasien mengatakan
nutrisi bersedia menambah
asupan nutrisiny supaya
ASInya lancar
DO:
Pasien tampak
menerima masukan dari
perawat
05.40 Defisit 1. Mengidentifikasi DS : Katon
WIB
pengetahuan b.d kesiapan dan Pasien mengatakan
kurang terpapar kemampuan menerima sudah siap untuk
informasi informasi menerima informasi
(D.0111)
DO :
Pasien tampak
memperhatikan
05.40 2. Memberikan DS : Katon
WIB
kesempatan untuk Pasien mengatakan jika
bertanya belum jelas akan
bertanya
DO :
Pasien tampak
memperhatikan
05.40 DS : Katon
4. Anjurkan selalu
WIB
Pasien mengatakan
menjaga area genetalia
akan melakukan apa
agar tidak lembab
yang di sarakan
5. Anjurkan untuk
membersihkan dengan
DO :
air bersih
Pasien tampak
6. Anjurkan untuk menerima masukan dari
mengganti celana perawat
dalam dan pembalut
kurang lebih selang 4
jam
2. Selasa, Nyeri 1. Mengidentifikasi lokasi, DS : Katon
25 berhubungan karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan
Oktober dengan agen frekuensi, kualitas, nyeri sudah
2022 pencedera fisik intensitas nyeri berkurang
Jam (D.0077)
06.00 DO :
WIB - Pasien tampak
Tidak meringis
kesakitan
- Pengkajian nyeri
PQRST
P : nyeri saat
bergerak
Q : nyeri seperti
ditusuk tusuk
R : Nyeri di area
jalan lahir
(perineum)
S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang
timbul
- TTV
TD :
115/85mmHg N :
100x/menit
S : 36°C
SPO :
98x/menit RR :
20x/menit
06.00 2. Memberikan teknik DS : Katon
WIB nonfarmakologis untuk Pasien mengatakan jika
mengurangi nyeri merasakan nyeri
(terapi relaksasi nafas langsung melakukukan
dalam) tarik nafas dalam
DO :
Pasien terlihat
melakukan terapi
relaksasi dengan benar
06.00 Menyusui tidak 1. Memonitor DS : Katon
WIB efektif kemampuan ibu untuk Pasien mengatakan
berhubungan menyusui ASInya keluarnya
dengan mulai bertambah
ketidakadekuatan
suplai ASI DO :
(D.0029) Terlihat ASInya keluar
sedikit- sedikit
06.00 2. Memonitor DS : Katon
WIB kemampuan bayi Pasien mengatakan
menyusu bayinya ketika
menyusu mengeyot
dengan kuat
DO :
Ibu bayi mengatakan
bayinya pintar saat
menyusu
L. EVALUASI
Defisit S: Katon
pengetahuan b.d - Pasien mengatakan belum tau cara
kurang terpapar perawatan vagina setelah melahirkan
informasi O:
(D.0111) - Pasien tampak bingung
- Pasien masih bertanya-tanya
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
M. EVALUASI SUMATIF
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi