Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERSALINAN NORMAL

PADA NY. D DI RUANG GLADIOL RSUD MUNTILAN

Disusun oleh :

ENI SULISTIYOWATI

(22.0604.0093)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG


POST PARTUM SPONTAN

A. Definisi

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001). Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).

Pesalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada
letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri, tanpa
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam melalui jalan lahir.
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu
6 – 8 minggu.(Rustam Mochtar,1998).

Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat –
alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal.( Barbara F. weller 2005 )
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari
24 jam.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)

Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin. (Prawirohardjo, 2001).

B. Periode Masa Nifas


Tahapan masa nifas adalah sebagai berikut:
1. Puerperium Dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam
agama Islam dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk
sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan (Anggraeni,
2010).\

C. Adaptasi Fisiologis Post Partum


Sistem tubuh ibu akan kembali beradaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi
post partum. Organ-organ tubuh ibu yang mengalami perubahan setelah melahirkan
antara lain (Anggraeni, 2010) :
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Uterus
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil.
Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk
meraba dimana Tinggi Fundus Uterinya (TFU).
2) Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea berbau amis atau
anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap wanita. Lokhea yang berbau
tidak sedap menandakan adanya infeksi. Lokhea mempunyai perubahan warna dan
volume karena adanya proses involusi. Lokhea dibedakan menjadi 4 jenis
berdasarkan warna dan waktu keluarnya :
a) Lokhea rubra
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa post partum. Cairan
yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta,
dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan mekonium.
b) Lokhea sanguinolenta
Lokhea ini berwarna merah kecokelatan dan berlendir, serta berlangsung dari hari
ke-4 sampai hari ke-7 post partum.
c) Lokhea serosa
Lokhea ini berwarna kuning kecokelatan karena mengandung serum, leukosit, dan
robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke14.
d) Lokhea alba
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks, dan
serabut jaringan yang mati. Lokhea alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu
post partum. Lokhea yang menetap pada awal periode post partum menunjukkan
adanya tanda-tanda perdarahan sekunder yang mungkin disebabkan oleh
tertinggalnya sisa atau selaput plasenta. Lokhea alba atau serosa yang berlanjut
dapat menandakan adanya endometritis, terutama bila disertai dengan nyeri pada
abdomen dan demam. Bila terjadi infeksi, akan keluar cairan nanah berbau busuk
yang disebut dengan “lokhea purulenta”. Pengeluaran lokhea yang tidak lancar
disebut “lokhea statis”.

3) Perubahan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan
vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara
berangsur-angsur akan muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.

4) Perubahan Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang
oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post partum hari ke-5, perinium sudah
mendapatkan kembali sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada
keadaan sebelum hamil.

b. Perubahan Sistem Pencernaan


Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena
pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan
kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan,
kurangnya asupan makan, hemoroid dan kurangnya aktivitas tubuh.
c. Perubahan Sistem Perkemihan
Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil
dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter
dan edema leher kandung kemih setelah mengalami kompresi (tekanan) antara
kepala janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung. Kadar hormon
estrogen yang besifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok.
Keadaan tersebut disebut “diuresis”.

d. Perubahan Sistem Muskuloskeletal


Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang berada di
antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, sehingga akan menghentikan
perdarahan. Ligamen-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada
waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali.
Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.

e. Perubahan Sistem Kardiovaskuler


Setelah persalinan, shunt akan hilang tiba-tiba. Volume darah bertambah, sehingga
akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia. Hal ini dapat
diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi
sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi
pada hari ketiga sampai kelima postpartum.

f. Perubahan Tanda-tanda Vital


Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang harus dikaji antara lain :
1) Suhu badan
Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik sedikit (37,50 – 38◦ C)
akibat dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Apabila
dalam keadaan normal, suhu badan akan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga
suhu badan naik lagi karena ada pembentukan Air Susu Ibu (ASI). Bila suhu tidak
turun, kemungkinan adanya infeksi pada endometrium.
2) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut nadi sehabis
melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100x/ menit,
harus waspada kemungkinan dehidrasi, infeksi atau perdarahan post partum.
3) Tekanan darah
Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan lebih
rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada
saat post partum menandakan terjadinya preeklampsi post partum.
4) Pernafasan
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi.
Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila
ada gangguan khusus pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa post partum
menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.

D. Adaptasi psikologis Post Partum


1. Adaptasi Psikologi Post Partum
Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas menurut (Nurjanah, 2013) :
1) Masa taking in (fokus pada diri sendiri)
Masa ini terjadi 1-3 hari pasca persalinan, ibu yang baru melahirkan bersikap pasif
dan sangat tergantung pada dirinya (trauma), segala energinya difokuskan pada
kekhawatiran tentang badannya.
2) Masa taking on (fokus pada bayi)
Masa ini terjadi 3-10 hari pasca persalinan, ibu menjadi khawatir akan
kemampuannya merawat bayi dan menerima tanggung jawabnya sebagai ibu dalam
merawat bayi semakin besar. Ibu berupaya untuk menguasai keterampilan
perawatan bayinya. Oleh karena itu, ibu memerlukan dukungan karena saat ini
merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam
merawat diri dan bayinya.
3) Masa letting go
Masa ini terjadi bila ibu sudah pulang dari RS dan melibatkan keluarga. Fase ini
merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung
10 hari setelah melahirkan. Ibu mengambil langsung tanggung jawab dalam
merawat bayinya, dia harus menyesuaikan diri dengan tuntutan ketergantungan
bayinya dan terhadap interaksi sosial. Ibu memperoleh peran baru dan tanggung
jawab baru, perawatan diri dan bayinya meningkat terus, menyadari bahwa dirinya
terpisah dengan bayinya.

E. PATHWAY
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”.
Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni
memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh hormon
laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.

Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang


ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks
ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini
disebabkan oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan
yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan
nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-
kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan
desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua
basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma
pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir
berangsur-angsur kembali seperti sedia kala
I. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperawatan dengan
mengumpulkan data – data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
berbagai permasalahan yang ada.
1) Identitas Klien
a. Nama Klien
b. Umur
c. Suku / Bangsa
d. Agama
e. Pekerjaan Alamat: Untuk mengetahui keadaan lingkungan dan tempat
tinggal.
2) Anamnesa (Data Subjektif)
a. Tanggal / jam
b. Keluhan utama yaitu keluhan yang dirasakan oleh pasien pada saat
dilakukan pengkajian
c. Riwayat kehamilan yaitu riwayat positif/negatif pasien pada saat sebelum
hamil dan sesudah hamil
d. Riwayat persalinan
e. Riwayat persalinan:
1. Jenis Pesalinan.
2. Komplikasi dalam persalinan
3. Placenta dilahirkan secara spontan atau tidak, dilahirkan lengkap atau
tidak, ada kelainan atau tidak, ada sisa placenta atau tidak.
4. Tali pusat
5. Perineum
6. Perdarahan
f. Proses persalinan Bayi
1. Tanggal lahir: untuk mengetahui usia bayi
2. Tekanan darah pada nifas normal < 120 / 80 mmHg.
3. Nadi pada nifas normal 80 – 100 x/menit. Pernapasan pada nifas normal
16 – 20 x/menit, suhu normalnya 360 C
4. BB dan PB : untuk mengetahui BB bayi normal atau tidak Normalnya >
2500 gr, BBLR < 2500 gr, makrosomi > 4000 gr.
5. Cacat bawaan : bayi normal atau tidak
6. Air ketuban: Air ketubannya normal atau tidak. Normalnya putih keruh.
Banyaknya normal atau tidak. Normalnya 500-1000 cc.

3) Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)


a. Keadaan umum: untuk mengetahui keadaan ibu secara umum. Nifas
normal biasanya baik.
b. Keadaan emosional
Untuk mengetahui apakah keadaan emosional stabil / tidak dan apakah terjadi
post partum blues (depresi) pada post partum pada klien tersebut. Pada ibu
nifas normal keadaan emosional stabil.
c. Tanda Vital: 36,40C sampai 37,40C.
d. Pemeriksaan fisik
a. Muka
1) Kelopak mata : ada edema atau tidak
2) Konjungtiva : Merah muda atau pucat
3) Sklera : Putih atau tidak
b. Mulut: Lidah bersih
1). Gigi : ada karies atau tidak ada.
c. Leher
1) Kelenjar tyroid ada pembesaran atau tidak
2) Kelenjar getah bening : ada pembesaran atau tidak.
3) Dada
4) Jantung : irama jantung teratur.
5) Paru-paru : ada ronchi dan wheezing atau tidak.
6) Payudara
7) Bentuk simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak, pengeluaran
colostrum (Mochtar, 1990 : 102).
8) Punggung dan pinggang
9) Posisi tulang belakang : normal atau tidak. Tidak normal bila ditemukan
lordosis.
10) CVAT : ada / tidak nyeri ketuk. Normalnya tidak ada.
11) Abdomen
Bekas luka operasi: untuk mengetahui apakah pernah SC atau operasi lain.
e. Uterus
Untuk mengetahui berapa TFU, bagaimana kontraksi uterus, konsistensi uterus,
posisi uterus. Pada ibu nifas 1 hari post partum normal TFU 2 jari di bawah
pusat dan kontraksinya baik. Konsistensinya keras dan posisi uterus di
tengah.
f. Pengeluaran lochea
Untuk mengetahui warna, jumlah, bau konsistensi lochea pada umumnya dan
menentukan adanya kelainan atau tidak. Pada ibu nifas yang normal 1 hari
post partum loceha warna merah jumlah + 50 cc, bau : dan konsistensi encer
(Mochtar, 1998 : 116).
g. Perineum
Untuk mengetahui apakah pada perineum terdapat jahitan ataupun bekas
jahitan atau tidak. Pada nifas normal bisa ditemukan bekas jahitan. Kaji
kebersihan area perineum.
h. Kandung kemih
Untuk mengetahui apakah kandung kemih teraba atau tidak, pada ibu nifas
normal kandung kemih tidak teraba.
i. Extremitas atas dan bawah
1) Edema : ada atau tidak
2) Kekakuan otot dan sendi : ada atau tidak
3) Kemerahan : ada atau tidak
4) Varices : ada atau tidak
5) Reflek patella kanan & kiri: normalnya + Reflek patella negatif pada
hypovitaminase B1 dan penyakit urat syarat (Mochtar, 1998 : 102)
4) Uji Diagnostik
a) Darah: pemeriksaan Hb. HB ibu nifas normal: Hb normal 11 gram %
b) Golongan darah
Pemeriksaan golongan darah penting untuk transfusi darah apabila terjadi
komplikasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia ( status kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (carpenito, 2000)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien postpartum menurut Marilyn
doengoes, 2001 yaitu :
1. Nyeri berhubungan dengan involusi uterus, nyeri setelah melahirkan.
2. Resiko tinggi shock berhubungan dengan trauma jalan lahir.
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan laserasi dan proses persalinan.
4. Gangguan eliminasi BAB/BAK berhubungan dengan ketidaknyamanan
post partum.
5. Proses laktasi tidak adekuat berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang perawatan payudara.
6. Kurang pengetahuan mengenal kondisi berhubungan dengan kurangnya
informasi.
7. Gangguan kebutuhan istirahat berhubungan dengan kelelmahan fisik

3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan suatu proses penyusunan berbagai
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah masalah klien.

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan langkah keempat dalam tahap proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai
atau tidak.

Daftar Pustaka

1. Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta :


Pustaka Rihama.

2. Ari Sulisyawati. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.


Yogyakarta: Perpustakaan Nasional

3. Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas. Jakarta: Salemba Medika

4. http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-d-
dengan-post-partum-normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-
klaten diakses pada tanggal 5 Desember 2022

5. http://dwitasari37.blogspot.com/2013/09/post-partum.html diakses pada


tanggal 5 Desember 202

6. http://serangkai-bacaan.blogspot.co.id/2014/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses pada tanggal 5 Desember
2022
7. Lenggu, Yusti Marliyani. 2019. Karya Tulis Ilmiah Asuhan
Keperawatan Post Partum Normal Hari Pertama Pada Ny. LF Dengan
G2P2A0 Diwilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Kupang:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
8.

9. Novita, Fivi. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Post Partum


Pervaginam + Episiotomi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nyeri
Dengan Kompres Dingin (NaCl, 0,9%) Di Ruangan KB IGD RSUD
Achmad Mochtar Bukittinggi. Padang: Stikes Perintis Padang

10. Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler


(2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta

11. Martuti, Rina. 2019. Asuhan Keperawatan Post Partum Pada Ny. E
Dengan Penerapan Latihan Senam Nifas Terhadap Proses Involusi
Uterus Wilayah Kerja Puskesmas Sijunjung Pada Tahun 2019/2020.
Padang: Stikes Perintis Padang

12. Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri


Sosial. Jakarta : EGC

13. Novita, Regina. 2011. Keperawatan Maternitas. Jakarta: Ghalia


Indonesia

14. Putri, Firyunda Ayu. 2019. Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan
Pasien Dengan Post Partum Spontan Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda. Samarinda: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Samarinda

15. Saifuddin, Abdul Bari. 2001. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

16. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia

17. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesi

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan


Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
18. Yanti, Damai & Dian Sundawati. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
Belajar Menjadi Bidan Profesional. Bandung: PT. Refika Aditama

19. Zahror, Nuursafa Fitriaz. 2021. Karya Tulis Ilmiah Asuhan


Keperawatan Pada Ibu Masa Nifas Ny. S Di Wilayah Kerja Puskesmas
Playen II. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Yogyakarta

20. http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-d-
dengan-post-partum-normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-
klaten diakses pada tanggal 5 Desember 2022

21. http://dwitasari37.blogspot.com/2013/09/post-partum.html diakses pada


tanggal 5 Desember 2022

22. http://serangkai-bacaan.blogspot.co.id/2014/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses pada tanggal 5 Desember
2022

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa : Eni Sulistiyowati (22.0604.0093)


Semester/Tingkat : Profesi Ners
Tempat Praktek : RSUD MUNTILAN
Tanggal Pengkajian : 7 Desember 2022
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Ny. D
2. Umur : 25 tahun
3. Status perkawinan : Menikah
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 06 Desember 2022
6. Nomor Rekam Medis : xxxxxx
7. Diagnosa Medis : P1A0
8. Bangsal : Gladiool
9. Diagnosa medis : Post partum spontan
10. Alamat : Pandansari Pondosoko Sawangan Magelang
11. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

B. DATA KESEHATAN UMUM


1. Keluhan utama : Nyeri jalan lahir pada jahitan persalinan
2. Status obstetri : P1A0
3. Kehamilan direncanakan : ke-1
4. HPHT : 14 Maret 2022
5. HPL : 21 Desember 2022
6. Usia kehamilan : 38minggu
7. Penggunaan alat bantu (gigi palsu, lensa kotak, alat dengar, dll): Tidak
menggunakan alat bantu
8. Tinggi badan : 153 cm
9. Berat badan : 64 Kg
10. Tekanan darah : 122/82 mmHg
11. Nadi : 82x/menit
12. Suhu : 36,60C
13. Respirasi : 20 x/menit
14. Riwayat kehamilan : Hamil ini adalah hamil pertama
15. Riwayat kesehatan dahulu : Klien mengatakan belum pernah mondok
karena penyakit tertentu
16. Riwayat pengobatan :
klien mengkonsumsi obat sf pada saat hamil dan kalk di trimester III
17. Kemampuan mengontrol kesehatan :
Klien mengatakan , apabila sakit klien memeriksakan diri ke puskesmas .
Saat hamil ni, klien melakukan ANC di bidan sebanyak 5 kali, 2X di
puskesmas dan 2x di dokter kandungan.
C. PENGKAJIAN 13 DOMAIN NANDA
1. HEALTH PROMOTION (Meliputi Kesadaran Kesehatan dan Manajemen
Kesehatan): Sebelum melahirkan , klien mengatakan selalu memerikskan ke
fasilitsa kesehatan terdekat apabila sakit. Klien memeriksakan kehamilannya
ke puskesmas, bidan dan dokter kandungan.

2. NUTRITION
BB sekarang: 60 kg BB sebelumnya: 64 kg

3. ELIMINATION (Meliputi frekuensi BAK/BAB sebelum dan sesudah


persalinan, jelaskan karakteristik BAB dan BAK tersebut, ada mual dan
muntah tidak)
Sebelum persalinan : BAB 1X sehari dan BAK : 4- 5 X/ hari
Setelah persalinan : BAK : 4x/hari, BAB : 1x sebelum melahirkan.

4. ACTIVITY/REST(Meliputi jam tidur sebelum dan sesudah persalinan,


adakah gangguan tidur):
Sebelum persalinan klien mengatakan jam tidur malam jam 21.00. Tidur
selama 8 jam. Setelah persalinan, klien tidur lebih sedikit, karena menyusui
bayinya. Bayi rewel, dan ibu harus bangun menetekki dan lelah ketika
begadang. Selain itu, nyeri jalan lahir, sehingga mengganggu tidurnya.

5. PERCEPTION/COGNITION (Meliputi cara pandang klien tentang proses


persalinan dan bayi yang dilahirkannya, apakah klien memiliki pemahaman
yang cukup terkait proses persalinan):
Klien sudah paham tentang masalah persalinan. Klien mengatakan belum
tahu cara menyusui yang benar, dan memposisikan bayinya. Produksi ASI
juga belum banyak.

6. SELF PERCEPTION (Meliputi apakah klien merasa cemas/takut tentang


proses persalinan sekarang, apakah klien merasa senang dengan kelahiran
bayinya sekarang):
klien mengatakan sudah lega, bayinya lahir dengan sehat. Dan senang akan
kehadiran bayinya. Klien Nampak cemas ketika posisi menyusui dan bayi
Nampak belum melekat dengan baik sehingga menyebabkan putingnya lecet
dan cemas karena nyeri jahitan. Nyeri saat duduk dan takut ketika buang air
kecil atau besar.

7. ROLE RELATIONSHIP (Meliputi hubungan klien dengan


perawat/bidan/dokter yang membantu persalinan, hubungan dengan
suami/anggota keluarga lainnya, orang yang mendukung dalam proses
persalinan sekarang):
Klien mendapat dukungan penuh dari suami dan keluarganya. Klien
kooperatif ketika diajak berkomunikasi dengan petugas kesehatan yang
datang.

8. SEXUALITY (Meliputi karakteristik darah nifas klien, apakah klien akan


menggunakan kontrasepsi setelah persalinan sekarang, apakah klien pernah
mengalami masalah seksual sebelum proses persalinan sekarang): Klien
dismenore ketika akan menstruasi. Klien sudah memasang KB IUD saat ini,
setelah persalinan. Darah menstruasi merah ( lokhea rubra), tidak ada
perdarahan banyak. Baru ganti 1 pembalut , selama 3 jam ini. Darah tidak
penuh 1 pembalut.

9. COPING/STRESS TOLERANCE (Meliputi bagaimana cara klien mengatasi


stressor dalam proses persalinan sekarang, jika bayi klien yang lahir
meninggal atau mengalami gangguan maka apa tindakan klien):
Pasien mengatakan dalam mengatasi stress dalam menghadapi persalinan,
klien selalu mengeluh pada suami dan kedua mertuanya. Saat bayi lahirdan
dirawat gabung, klien nampak selalu bertanya ketika kebingungan menyusui
bayinya.

10. LIFE PRINCIPLES (Meliputi apakah klien tetap menjalankan sholat/ibadah


yang lain selama proses perawatan, apakah klien mengikuti kegiatan
keagamaan sebelum masuk perawatan, apa prinsip hidup yang dimiliki
klien):
Sebelum persalinan : klien mengatakan beragam islam, mengikuti peraturan
agama islam, dalam menentukan keputusan.
Klien mengatakan tetap melakukan ibadah sebelum persalinan, dan berhenti
shlata ketika masa nifas ini. Berdoa agar selalu diberikan kesehatan untuk
klien dan buah hatinya.

11. SAFETY/PROTECTION (Meliputi apakah klien menggunakan alat bantu


jalan, apakah pengaman di samping tempat tidur berfungsi dengan baik,
apakah tersedia selimut untuk mengatasi cuaca dingin) :
Selama perawatan klien bisa mandiri, sesekali dibantu ibu mertua dan
suaminya, ketika mengalami kesulitan.

12. COMFORT (Meliputi apakah klien merasa nyaman dengan proses persalinan
sekarang, bagaimana penampilan psikologis klien seperti tenang, bingung):
Pasien mengatakan nyeri pada bagian jahitan persalinan. Memegang
pinggang ketika bergerak, tampak berhati-hati saat berpindah posisi.
Meringis ketika menahan nyeri saat bergerak.
Pengkajian PQRST:
 P: Nyeri jahitan persalinan
 Q: Nyeri seperti tersayat-sayat
 R: Nyeri pada bagian vagina
 S: Skala nyeri 5
 T: Nyeri terus-terusan

13. GROWTH/DEVELOPMENT (Meliputi berapakah kenaikan berat badan


klien selama kehamilan sekarang):
Klien mengatakan naik 9 kg saat hamil

D. DATA UMUM MATERNITAS


1. Apakah kehamilan ini direncanakan : Ya
2. Nifas hari ke :1
3. Menikah : 1 kali
4. Status Obstetri : P1A0
5. Anak sebelumnya : klien belum memiliki anak
6. Tinggi Badan : 153 cm
7. Berat Badan : 64 kg
8. Kenaikan BB selama kehamilan : 9 kg
9. Masalah kehamilan sekarang : tidak ada
10. Alat kontrasepsi yang pernah dipakai : Klien belum KB setelah menikah.
a. Masalah yang pernah dialami selama penggunaan kontrasepsi:
Tidak ada
b. Rencana penggunaan alat konrasepsi setelah kehamilan ini:
Klien sudah dipasang IUD
11. Pendidikan kesehatan yang ingin ibu dapatkan selama perawatan:
Klien mengatakan belum mengetahui cara menyusui yang benar dan
meningkatkan produksi asi, serta merawat jahitan.

E. DATA PSIKOSOSIAL UMUM


1. Perasaan ibu dan pasangan setelah proses kehamilan sekarang:
Klien mengatakan merasa senang dengan kehamilan pertamanya
2. Perasaan ibu terhadap rooming in (rawat gabung):
Klien mengatakan lebih tenang jika dirawat gabung, dan disusukan.
3. Respon sibling (respon anak sebelumnya dengan kelahiran saudaranya)
terhadap kehamilan sekarang : tidak ada
F. PEMERIKSAAN FISIK UMUM (Coret data yang tidak perlu)
1. Keadaan umum : Kondisi klien baik
2. Neurologis :E4V5M6
3. Kesadaran : Composmentis
4. Kepala dan Leher :
a. Bagian kepala atas
 Hematom/post trauma : tidak
 Tipe rambut :. ikal
 Distribusi rambut : Merata
 Warna rambut : Hitam
 Alopesia (kebotakan) : tidak
b. Mata
 Pupil isokor (diameter kedua pupil sama) : Ya
 Reflek cahaya (normal jika pupil miosis/mengecil): (+/+)
 Sklera ikterik (kekuningan) : tidak
 Conjungtiva anemis (pucat) : (+/+)
c. Telinga
 Cerumen : tidak .
d. Terpasang alat bantu dengar: tidak.
e. Malar / Pipi
 Chloasma gravidarum (bercak-bercak khas di pipi pada wanita
hamil) : tidak.
f. Acne (jerawat) : tidak.
g. Hidung :
 Nafas cuping hidung : tidak
 Pilek : tidak
 Terpasang alat bantu nafas : tidak
 Tipe : tidak ada ukuran pemberian : tidak ada
h. Bibir dan Mulut
 Sianosis : tidak
 Sariawan : tidak
 Gigi palsu : tidak
 Mukosa bibir : kering
 Gangguan gigi dan gusi : tidak
i. Leher
 Pembesaran kelenjar tiroid (gondok) : tidak.
 Limfonodi (kelenjar limfe) : Teraba
 Nadi karotis : Teraba
5. Thorak
a. Pre-kordium (lapisan luar dinding dada yang melindungi organ
jantung)
 Inspeksi
 Ictus cordis terlihat di intercosta 4-5: Ya
 Luka parut (post operasi jantung) :tidak
 Palpasi
 Ictus cordis teraba di intercosta 4-5 : Ya
 Perkusi
 Redup (normal) : Ya
 Auskultasi
 Bising jantung : tidak
 Bunyi S1 (lup) dan S2 (dup) :Ada,reguler
b. Pulmonal
 Inspeksi
 Retraksi (normalnya tidak ada) : tidak
 Simetris kanan dan kiri : Ya
 Ekspansi dada kanan dan kiri sama : Ya
 Palpasi
 Krepitasi (suara retakan tulang) : tidak
 Vocal fremitus kanan kiri sama : Ya
 Perkusi
 Sonor (normal) : Ya
 Auskultasi
 Wheezing/mengi : tidak
 Ronchi : tidak
 Vesikuler (normal) : Ya
c. Mamae
 Inspeksi
 Kemerahan di areola/badan mamae : ya, ada
lecet di payudara kanan
 Simetris kanan dan kiri : Ya,
payudara lentur bleum ada pembendungan ASI.
 ASI keluar :
colostrum jika ditekan, ASI belum memancar
 Retraksi puting (puting tenggelam) : tidak
 Peau de orange (Kulit mamae seperti : tidak
kulit jeruk, khas pada Ca Mamae)
 Palpasi
 Benjolan abnormal dalam mamae : tidak.
Abdomen
a. Inspeksi :
 Datar/cembung : Ya
 Balutan operasi luka operasi sc : tidak ada
 Balutan luka operasi Sectio Caesaria : tidak ada
 Stretch mark (guratan pada abdomen wanita hamil) : Ada
 Linea nigra (garis memanjang dari pusar sampai simfisis pubis):
Ada
b. Auskultasi
 Peristaltik : 12 x/menit
c. Palpasi:
 Tinggi Fundus Uteri (TFU) : 2 jari dibawah pusat
 Kontraksi : kuat
 Posisi Rahim : sentral
 Vesika Urinaria : kosong
d. Perkusi:
 Timpani : Ada
6. Vulva / Vagina
 Bentuk : Simetris
 Benjolan : Tidak ada benjolan
 Bentuk : Simetris
 Produksi loche : Lochea rubra, sekitar 100cc
Pengkajian luka jahitan :
 Reednes : ada kemerahan sekitar jahitan
 Edema : tidak ada
 Echymosis :tidak da bercak darah di luka
jahitan
 Discharge : lokhea rubra
 Approximation : belum ada penyatuan luka.
7. Ekstrimitas
Superior (atas):
 Edema : tidak
 Infus:
 Terpasang : Tidak ada
 Jenis infus : Tidak ada
 Faktor tetesan : Tidak ada
 Nyeri di area tusukan infus : Tidak ada
 Nadi radialis (pergelangan tangan) : 80 x/menit
 Palmar (telapak tangan) : kemerahan
 Kekuatan otot : Kuat
 CRT (capilarry refill time) < 3 detik : Ya
 Refleks fisiologis biseps/triseps : (+/+)
 Refleks patologis : (-/-)
 Deformitas (kelainan bentuk) : tidak

 Fraktur : tidak
 Inferior (bawah):
 Edema : Tidak
 Akral (bagian kaki paling bawah) : dingin
 Kekuatan otot : Kuat
 Refleks patela : (+/+)
 Refleks patologis : (-/-)
 Homan’s sign : (+)

G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien berada pada fase : taking in/taking hold/letting go
Klien berada di fase taking hold karena Klien sudah mulai mandiri.
Menyusui bayi dan melakukan aktifitas mandiri, sesekali membutuhkan
bantuan keluarga.

H. LAPORAN BAYI BARU LAHIR


Keadaan umum bayi baru lahir :
a. Berat badan : 2950 gram
b. Panjang badan : 48 cm
c. Lingkar kepala : 33 cm
d. Lingkar dada : 31 cm
e. Lingkar perut : 29 cm
f. Lingkar lengan : 10 cm

APGAR Score
TANGGAL / KARAKTERISTIKYANG 1 5
NO.
JAM DINILAI MENIT MENIT
Appearance (warna kulit) 2 2
Pulse (denyut nadi) 2 2
Grimace (reflek) 1 2
Activity (tonus otot) 2 2
Respiratory (pernafasan) 1 1
Total 8 9
Kesimpulan : normal dan bayi dapat dikatakan sehat

Panduan mengisi APGAR Score


Nilai
Tanda
0 1 2
Apperance (warna Seluruh tubuh Tubuh kemerahan, Tubuh dan
kulit) biru/pucat ekstrimitas biru ekstrimitas
kemerahan
Pulse (Denyut Nadi) Tidak ada <100x/menit >100 x/menit
Grimace (reflek) Tidak merespon Menangis lemah Menangis, batuk
stimulasi saat distimulasi atau bersin
Activity (tonus otot) Lemah atau tidak Sedikit gerakan Bergerak aktif
ada gerakan
Respiratory Tidak ada nafas Pernafasan lemah, Pernafasan baik
(pernafasan) tidak teratur dan teratutr,
menangis kuat

H. DATA LABORATORIUM NORMAL

TANGGAL JENIS HASIL


INTERPRETASI
DAN JAM PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
06/12/2022 Trombosit 156 216-544
RDW-CV 16.1 11.3-14.6

ANALISA DATA

Nama Inisial Klien : Ny.D Diagnosa Medis: Post partum spontan

No Rekam Medis : xxxxxx Bangsal : Gladiool


Tanggal
N & Data
Diagnosa
No Jam
DS DO
1. 07 - klien mengatakan nyeri - klien tampak Nyeri akut
Desember pada jahitan persalinan meringis saat (D.0077)
2022 - klien menggatakan: menahan nyeri b.d agen
Jam - P: Nyeri karena atau bergerak . pencedera
14.30 jahitan persalinan - klien tampak fisiologis
- Q: Nyeri seperti memegang d.d
tersayat-sayat pinggang mengeluh
- R: Nyeri pada bagian menahan nyeri nyeri
vagina saat bergerak jahitan
- S: skala nyeri 5 - tidur terganggu persalinan ,
- T: Nyeri terus-terusan karena sering tampak
terasa nyeri meringis,
jahitan. Bersikap
- Tampak gelisah protektif,
ketika berpindah Gelisah,
tempat saat Sulit tidur
menyusui.
2. 07 - Klien mengatakan - Asi belum Menyusui
Desember putting lecet memancar, tidak efektif
2022 - Klien mengatakan asi kolostrum keluar (D.0029)
Jam belum memancar jika ditekan. b.d
14.30 - Klien mengatakan bayi - Perlekatan belum ketidakadek
menangis terus-menerus, benar uatan
sehingga menyebabkan - Tampak lecet pada refleks
lelah dan kurang tidur. payudara kanan oksitosin
- Bayi klien tampak d.d
menangis terus- kelelahan
menerus maternal,
kecemasan
maternal,
perlekatan
belum
benar, asi
tidak
memancar,
nyeri lecet
pada
payudara

3. 07 - Klien mengatakan belum - Klien menyusui di Defisit


Desember bisa cara menyusui payudara kiri, tiak pengetahua
2022 dengan benar. bergantian karena n (D.0111)
Jam payudara lecet b.d
- Klien mengatakan ingin
14.30 - ketidaktahu
mengetahui cara an
menyusui yang benar menemukan
- Klien mengatakan ingin sumber
informasi
mengetahui cara
d.d
menambah produksi ASI menanyaka
n masalah
- Mengatakan ingin yang
mengetahui cara dihadapi
seputar cara
merawat luka jahitan di
menyusui
rumah. yang benar,
prosuksi
ASI, dan
merawat
luka jahitan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri
jahitan persalinan tampak meringis, Bersikap protektif, Gelisah, Sulit
tidur
2. Menyusui tidak efektif (D.0029) b.d ketidakadekuatan refleks oksitosin
d.d kelelahan maternal, kecemasan maternal, perlekatan belum benar,
asi tidak memancar, nyeri lecet pada payudara
3. Defisit pengetahuan (D.0111) b.d ketidaktahuan menemukan sumber
informasi d.d menanyakan masalah yang dihadapi seputar cara
menyusui yang benar, prosuksi ASI, dan merawat luka jahitan

RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
dan Jam
1. 07 Nyeri akut Setelah dilakukan - Untuk
Desemb (D.0077) 2x24 jam tingkat Manajemen Nyeri mengetahui
er 2022 b.d agen nyeri menurun nyeri dan
( I.08238)
Jam pencedera dengan kriteria keluhan fisik
15.00 fisiologis hasil: O (Observasi) : klien
d.d
mengeluh Tingkat Nyeri - Identifikasi lokasi, - Untuk
nyeri (L.08066) karakteristik, mengontrol dan
jahitan - Keluhan nyeri durasi, frekuensi, memfasilitasi
persalinan, pasien cukup kualitas, intensitas keluhan klien
tampak menurun (4) nyeri
meringis, - Meringis pasien - Untuk
Bersikap cukup menurun - Identifikasi skala mengontrol
protektif, (4) nyeri keluhan nyeri
Gelisah, - Gelisah pasien klien secara
T (Terapeutik) :
Sulit tidur cukup menurun mandiri
(4) - Berikan teknik
- Sikap protektif nonfarmakologis - Untuk
cukup menurun untuk mengurangi mempercepat
(4) penyembuhan
rasa nyeri klien
(relaksasi nafas
dalam, akupresur,
terapi pijat,
aromaterapi)

- Fasilitasi istirahat
dan tidur

E (Edukasi):

- Jelaskan strategi
meredakan nyeri

- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri

- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

C (Kolaborasi):

- Kolaborasi
pemberian
analgetik jika perlu
2. 07 Menyusui Setelah dilakukan -untuk
Desemb tidak 2x24 jam tingkat Edukasi mengidentifikasi
er 2022 efektif status menyusui Menyusui kemampuan pasien
Jam (D.0029) membaik dengan (I.12393) dalam mendapat
15.00 b.d kriteria hasil: informasi
O (observasi):
ketidakade
kuatan Tingkat status - Identifikasi -untuk mendukung
refleks menyusui tujuan atau pasien dalam
oksitosin (L.03029) keinginan mendapat
d.d - Kemampuan menyusui informasi
kelelahan ibu
maternal, memposisikan -untuk
kecemasan bayi dengan memperjelas pasien
maternal, benar cukup T (Terapeutik): dalam mendapat
perlekatan meningkat (4) informasi
belum - Hisapan bayi - Dukung ibu
benar, asi cukup meningkatka -untuk
tidak meningkat (4) n mempercepat
memancar, - Tetesan/pancar kepercayaan penyembuhan
nyeri lecet an asi cukup diri dalam pasien dan
pada meningkat (4) menyusui mengontrol
payudara - Kelelahan kemandirian pasien
- Libatkan
maternal dalam memberikan
sistem
cukup asi untuk bayi
pendukung:
menurun (4)
suami,
- Bayi menangis
keluarga,
setelah
tenaga
menyusu
kesehatan,
cukup
dan
menurun (4)
masyarakat

E (Edukasi):

- Jelaskan manfaat
menyusui bagi
ibu dan bayi,
menyusui dengan
benar , posisi dan
perlekatan.

- Ajarkan
perawatan
payudara
postpartum
(misalnya pijat
oksitosin)

C (Kolaborasi):

- Kolaborasi
dengan pihak lain
untuk
meningkatkan
informasi pasien
3. 07 Defisit -Untuk mengetahui
Desemb pengetahu Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan kemampuan pasien
er 2022 an 2x24 jam status (I.12383) dalam mengontrol
tingkat kesehatannya
Jam (D.0111)
pengetahuan O (Observasi) :
15.00 b.d -agar pasien
ketidaktah meningkat dengan
- Identifikasi mampu
uan kriteria hasil: mendemonstrasika
kesiapan dan
menemuka kemampuan n secara mandiri
Tingkat setelah diberikan
n sumber menerima
pengetahuan informasi
informasi informasi
(L.12111)
d.d
- perilaku sesuai -untuk membantu
menanyak penyembuhan
anjuran cukup
an masalah pasien
meningkat (4) T (Terapeutik) :
yang
- perilaku sesuai
dihadapi
dengan - Berikan
seputar
pengetahuan kesempatan klien
cara
cukup meningkat untuk bertanya
menyusui
(4)
yang
- pertanyaan
benar,
tentang masalah
prosuksi E (Edukasi) :
yang dihadapi
ASI, dan
cukup menurun - jelaskan faktor
merawat
(4) resiko yang dapat
luka
jahitan mempengaruhi
kesehatan

- Jelaskan cara
merawat luka
jahitan di rumah(
vulva hygiene)

C (Kolaborasi):

-Kolaborasi
dengan pihak lain
untuk
meningkatkan
informasi pasien
IMPLEMENTASI

Tanggal
No Diagnosa Implementasi Respon Paraf
dan Jam
1. 07 Nyeri akut DS:
Desember (D.0077) b.d - Mengidentifikasi ulang - klien mengatakan
2022 agen pencedera lokasi, karakteristik, nyeri pada jahitan
fisiologis d.d durasi, frekuensi, kualitas,
Jam persalinan eni
mengeluh nyeri intensitas nyeri dan skala
15.00 jahitan - klien mengatakan
nyeri - P: Nyeri karena
persalinan,
15.10 tampak meringis, jahitan persalinan
- memberikan teknik
Bersikap - Q: Nyeri seperti
protektif, nonfarmakologis dengan
tersayat-sayat
Gelisah, Sulit relaksasi dan hipnotis 5
15.15 - R: Nyeri pada
tidur jari
vagina
- memberikan edukasi - S: Skala nyeri
untuk istirahat dan tidur pasien 5
15.30 - T: Nyeri terus-
- menjelaskan strategi terusan
meredakan nyeri , untuk
dilakukan di rumah DO:
15.40 - klien tampak
- menganjurkan memonitor meringis kesakitan
nyeri secara mandiri - klien tampak masih
16.00 gelisah saat
- Kolaborasi pemberian
menahan nyeri
analgetik jika perlu
- Nampak jalan lebih
berhati hati dan
masih bersikap
protektif
- Klien masih sering
merasakan sakit,
ketika tiduran,
pantat terasa sakit
dan nyeri.
2 07 Menyusui tidak DS :
Desember efektif (D.0029) - mengidentifikasi tujuan - Klien mengatakan asi
2022 b.d atau keinginan keluar sedikit-sedikit.
Jam ketidakadekuatan menyusui
16.10 refleks oksitosin - Bayi masih menangis
- mendukung ibu terus menerus eni
d.d kelelahan meningkatkan - Klien mengatakan asi
maternal, kepercayaan diri dalam belum keluar normal
kecemasan menyusui
- Klien mengatakan
maternal,
16.15 perlekatan belum - Melibatkan sistem putting kanan lecet
benar, asi tidak pendukung: suami dan
DO :
memancar, nyeri keluarga dalam
lecet pada melakukan edukasi - Asi klien tampak
payudara menyusui dan merawat belum keluar normal
bayi
16.20 - Asi klien tampak
- Melakukan edukasi
keluar sedikit-sedikit,
menyusui bagi ibu dan belum ada
bayi, menyusui dengan pembendunganpayuda
benar , posisi dan ra
perlekatan. - Bayi klien masih
16.30 tampak menangis
- mengajarkan perawatan
terus-menerus
payudara postpartum
(misalnya pijat
oksitosin)
16.45
- Melakukan kolaborasi
dengan konselor laktasi
untuk meningkatkan
informasi pasien

3 07 Defisit DS :
Desember pengetahuan - Mengidentifikasi ulang - Klien mengatakan
2022 (D.0111) b.d kesiapan dan lebih paham
Jam ketidaktahuan kemampuan menerima memberikan asi , tapi
17.00 menemukan informasi susah dalam
sumber memposisikan bayi eni
- memberikan
17.15 informasi d.d dengan benar .
kesempatan klien untuk
menanyakan
bertanya - Klien mengatakan
masalah yang
17.30 dihadapi seputar baru belajar memberi
- menjelaskan faktor asi namun payudara
cara menyusui resiko yang dapat kanan lecet, jadi
yang benar, mempengaruhi menyusui payuadara
prosuksi ASI, kesehatan kiri
dan merawat
luka jahitan DO:
17.45 - menjelaskan cara
-Klien tampak belum
merawat luka jahitan
memahami cara
di rumah( vulva
memberikan asi
hygiene)
- Klien tampak baru
- melakukan kolaborasi belajar memberi asi
dengan keluarga dalam hanya sebelah kiri
18.00 - Klien tampak belum
perawatan bayi di
rumah memahami seputar
memberikan asi untuk
bayinya.
- Klien Nampak
memahami penjelasan
tentang perawatan
luka jahitan .

1. 08 Nyeri akut DS:


Desember (D.0077) b.d - Mengidentifikasi ulang - klien mengatakan
2022 agen pencedera lokasi, karakteristik, nyeri pada jahitan
fisiologis d.d durasi, frekuensi, kualitas,
Jam persalinan berkurang
mengeluh nyeri intensitas nyeri dan skala
07.30 jahitan klien mengatakan
nyeri - P: Nyeri karena eni
persalinan,
07.45 tampak meringis, jahitan persalinan
- memberikan teknik
Bersikap - Q: Nyeri seperti
protektif, nonfarmakologis dengan
tersayat-sayat
Gelisah, Sulit relaksasi dan hipnotis 5
07.50 - R: Nyeri pada
tidur jari
vagina
- menjelaskan strategi - S: Skala nyeri
meredakan nyeri , untuk pasien 3
08.30 dilakukan di rumah - T: Nyeri terus-
terusan
- Kolaborasi pemberian
analgetik asam DO:
mefenamat 500 mg/oral - Klien meringis
berkurang ketika
nyeri
- klien gelisah
berkurang saat
menahan nyeri
- Nampak jalan lebih
berhati hati dan
masih bersikap
protektif
- Tidur tidak
terganggu karena
nyeri .
2 08 Menyusui tidak DS :
Desember efektif (D.0029) - mengidentifikasi tujuan - Klien mengatakan asi
2022 b.d atau keinginan keluar sedikit-sedikit.
Jam ketidakadekuatan menyusui
09.10 refleks oksitosin - Bayi sudah tidak
- mendukung ibu sering menangis
d.d kelelahan eni
meningkatkan
maternal, - Klien mengatakan asi
kepercayaan diri dalam
kecemasan belum keluar normal,
menyusui
maternal, tetapi bayi mau
09.15 perlekatan belum - Melibatkan sistem nenyusui
benar, asi tidak pendukung: suami dan
memancar, nyeri - Klien mengatakan
keluarga dalam
lecet pada putting kanan lecet,
melakukan edukasi
payudara berkurang
menyusui dan merawat
bayi DO :
09.20
- Melakukan edukasi - Asi klien tampak
menyusui bagi ibu dan belum keluar normal
bayi, menyusui dengan
benar , posisi dan - Asi klien lebih banyak
perlekatan. keluar belum ada
09.30 pembengkakan
- mengajarkan perawatan payudara
payudara postpartum
(misalnya pijat
09.45 oksitosin)

- Melakukan kolaborasi
dengan konselor laktasi
untuk meningkatkan
informasi pasien
3 08 Defisit DS :
Desember pengetahuan - Mengidentifikasi ulang - Klien mengatakan
kesiapan dan
2022 (D.0111) b.d kemampuan menerima lebih nyaman eni
Jam ketidaktahuan informasi menyusui.
10.00 menemukan
- memberikan - Klien mengatakan
sumber
10.15 informasi d.d kesempatan klien untuk sudah memberikan
menanyakan bertanya
asi bergantian kanan
masalah yang
- menjelaskan ulang cara dan kiri
10.30 dihadapi seputar
merawat luka jahitan - DO:
cara menyusui
di rumah( vulva
yang benar, -Klien sudah
hygiene)
prosuksi ASI, memahami cara
dan merawat - Mengkaji ulang cara memberikan asi
luka jahitan menyusui klien - Klien sudah
menyusui kanan dan
kiri
- Klien tampak
memahami seputar
memberikan asi untuk
bayinya.
- Klien ampak
memahami penjelasan
tentang perawatan
luka jahitan .
FORMAT EVALUASI

Tanggal
No Diagnosa Evaluasi Paraf
dan Jam
DS:
- klien mengatakan nyeri pada jahitan
persalinan
- klien mengatakan
- P: Nyeri karena jahitan persalinan
- Q: Nyeri seperti tersayat-sayat
- R: Nyeri pada vagina
Nyeri akut - S: Skala nyeri pasien 5 eni
(D.0077) - T: Nyeri terus-terusan
b.d agen
pencedera
DO:
fisiologis
d.d - klien tampak meringis kesakitan
07
mengeluh - klien tampak masih gelisah saat
Desember
nyeri menahan nyeri
1. 2022
jahitan - Nampak jalan lebih berhati hati dan
18.30 persalinan, masih bersikap protektif
tampak Klien masih sering merasakan sakit,
meringis,
ketika tiduran, pantat terasa sakit dan
Bersikap
protektif, nyeri.
Gelisah, A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
Sulit tidur
P : Pertahankan intervensi

-Dampingi dalam melakukan perawatan


diri sampai mandiri
-pertahankan intervensi memberikan
asam mefenamat jam 22.00 untuk
mengatasi nyeri
S:
- Klien mengatakan asi keluar sedikit- eni
Menyusui sedikit.
tidak efektif
- Bayi masih menangis terus menerus
(D.0029)
b.d - Klien mengatakan asi belum keluar
ketidakadek normal
uatan
refleks - Klien mengatakan putting kanan lecet
oksitosin
O:
07 d.d
Desember kelelahan - Asi klien tampak belum keluar normal
2.
2022 maternal,
18.30 kecemasan - Asi klien tampak keluar sedikit-
maternal, sedikit, belum ada
perlekatan pembendunganpayudara
belum - Bayi klien masih tampak menangis
benar, asi terus-menerus
tidak
memancar, A: Masalah teratasi sebagian
nyeri lecet
pada P : Pertahankan intervensi
payudara Dampingi dalam melakukan perawatan
diri sampai mandiri
Defisit DS :
pengetahua - Klien mengatakan lebih paham eni
n (D.0111) memberikan asi , tapi susah dalam
b.d memposisikan bayi dengan benar .
ketidaktahu
an - Klien mengatakan baru belajar
07 memberi asi namun payudara kanan
menemukan
Desember lecet, jadi menyusui payuadara kiri
sumber
3. 2022
informasi
18.30 DO:
d.d
menanyaka -Klien tampak belum memahami cara
n masalah memberikan asi
yang - Klien tampak baru belajar memberi
dihadapi asi hanya sebelah kiri
seputar - Klien tampak belum memahami
ketidaefekti seputar memberikan asi untuk
fan bayinya.
menyusui - Klien Nampak memahami
penjelasan tentang perawatan luka
jahitan .
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

- Dampingi dalam melakukan


perawatan diri sampai mandiri

S: eni
- klien mengatakan nyeri pada jahitan
persalinan berkurang
klien mengatakan
- P: Nyeri karena jahitan persalinan
Nyeri akut - Q: Nyeri seperti tersayat-sayat
(D.0077) - R: Nyeri pada vagina
b.d agen - S: Skala nyeri pasien 3
pencedera - T: Nyeri terus-terusan
fisiologis
O:
d.d
08Desemb mengeluh - Klien meringis berkurang ketika
er 2022 nyeri nyeri
1.
11.00 jahitan - klien gelisah berkurang saat
persalinan, menahan nyeri
tampak - Nampak jalan lebih berhati hati dan
meringis,
masih bersikap protektif
Bersikap
protektif, - Tidur tidak terganggu karena nyeri
Gelisah, .
Sulit tidur A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan manajemen nyeri


pertahankan intervensi memberikan
asam mefenamat 3x500 mg untuk
mengatasi nyeri di rumah
Menyusui
S:
tidak efektif eni
- Klien mengatakan asi keluar sedikit-
(D.0029)
sedikit.
b.d
ketidakadek - Bayi sudah tidak sering menangis
uatan
refleks - Klien mengatakan asi belum keluar
oksitosin normal, tetapi bayi mau nenyusui
08 d.d - Klien mengatakan putting kanan lecet,
Desember kelelahan berkurang
2.
2022 maternal,
11.00 kecemasan O
maternal,
- klien tampak belum keluar normal
perlekatan
- Asi klien lebih banyak keluar belum
belum
ada pembengkakan payudara
benar, asi
A: Masalah teratasi
tidak
P : Perawatan dilanjutkan mandiri di
memancar,
rumah
nyeri lecet
pada
payudara
Defisit S:
pengetahua - Klien mengatakan lebih nyaman
n (D.0111) menyusui.
b.d
ketidaktahu - Klien mengatakan sudah memberikan
an asi bergantian kanan dan kiri
menemukan
08 - DO:
sumber
Desember -Klien sudah memahami cara
informasi
3. 2022 memberikan asi eni
d.d
11.00 - Klien sudah menyusui kanan dan
menanyaka
n masalah kiri
yang - Klien tampak memahami seputar
dihadapi memberikan asi untuk bayinya.
seputar - Klien ampak memahami penjelasan
ketidaefekti tentang perawatan luka jahitan .
fan A: Masalah teratasi
menyusui P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai