Disusun oleh :
ENI SULISTIYOWATI
(22.0604.0093)
A. Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001). Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Pesalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada
letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri, tanpa
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam melalui jalan lahir.
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu
6 – 8 minggu.(Rustam Mochtar,1998).
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat –
alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal.( Barbara F. weller 2005 )
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari
24 jam.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
3) Perubahan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan
vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara
berangsur-angsur akan muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.
4) Perubahan Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang
oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post partum hari ke-5, perinium sudah
mendapatkan kembali sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada
keadaan sebelum hamil.
E. PATHWAY
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”.
Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni
memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh hormon
laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia ( status kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (carpenito, 2000)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien postpartum menurut Marilyn
doengoes, 2001 yaitu :
1. Nyeri berhubungan dengan involusi uterus, nyeri setelah melahirkan.
2. Resiko tinggi shock berhubungan dengan trauma jalan lahir.
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan laserasi dan proses persalinan.
4. Gangguan eliminasi BAB/BAK berhubungan dengan ketidaknyamanan
post partum.
5. Proses laktasi tidak adekuat berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang perawatan payudara.
6. Kurang pengetahuan mengenal kondisi berhubungan dengan kurangnya
informasi.
7. Gangguan kebutuhan istirahat berhubungan dengan kelelmahan fisik
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan suatu proses penyusunan berbagai
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah masalah klien.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan langkah keempat dalam tahap proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai
atau tidak.
Daftar Pustaka
3. Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas. Jakarta: Salemba Medika
4. http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-d-
dengan-post-partum-normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-
klaten diakses pada tanggal 5 Desember 2022
6. http://serangkai-bacaan.blogspot.co.id/2014/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses pada tanggal 5 Desember
2022
7. Lenggu, Yusti Marliyani. 2019. Karya Tulis Ilmiah Asuhan
Keperawatan Post Partum Normal Hari Pertama Pada Ny. LF Dengan
G2P2A0 Diwilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Kupang:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
8.
11. Martuti, Rina. 2019. Asuhan Keperawatan Post Partum Pada Ny. E
Dengan Penerapan Latihan Senam Nifas Terhadap Proses Involusi
Uterus Wilayah Kerja Puskesmas Sijunjung Pada Tahun 2019/2020.
Padang: Stikes Perintis Padang
14. Putri, Firyunda Ayu. 2019. Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan
Pasien Dengan Post Partum Spontan Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda. Samarinda: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Samarinda
15. Saifuddin, Abdul Bari. 2001. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
16. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
17. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesi
20. http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-d-
dengan-post-partum-normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-
klaten diakses pada tanggal 5 Desember 2022
22. http://serangkai-bacaan.blogspot.co.id/2014/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses pada tanggal 5 Desember
2022
2. NUTRITION
BB sekarang: 60 kg BB sebelumnya: 64 kg
12. COMFORT (Meliputi apakah klien merasa nyaman dengan proses persalinan
sekarang, bagaimana penampilan psikologis klien seperti tenang, bingung):
Pasien mengatakan nyeri pada bagian jahitan persalinan. Memegang
pinggang ketika bergerak, tampak berhati-hati saat berpindah posisi.
Meringis ketika menahan nyeri saat bergerak.
Pengkajian PQRST:
P: Nyeri jahitan persalinan
Q: Nyeri seperti tersayat-sayat
R: Nyeri pada bagian vagina
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri terus-terusan
Fraktur : tidak
Inferior (bawah):
Edema : Tidak
Akral (bagian kaki paling bawah) : dingin
Kekuatan otot : Kuat
Refleks patela : (+/+)
Refleks patologis : (-/-)
Homan’s sign : (+)
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien berada pada fase : taking in/taking hold/letting go
Klien berada di fase taking hold karena Klien sudah mulai mandiri.
Menyusui bayi dan melakukan aktifitas mandiri, sesekali membutuhkan
bantuan keluarga.
APGAR Score
TANGGAL / KARAKTERISTIKYANG 1 5
NO.
JAM DINILAI MENIT MENIT
Appearance (warna kulit) 2 2
Pulse (denyut nadi) 2 2
Grimace (reflek) 1 2
Activity (tonus otot) 2 2
Respiratory (pernafasan) 1 1
Total 8 9
Kesimpulan : normal dan bayi dapat dikatakan sehat
ANALISA DATA
1. Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri
jahitan persalinan tampak meringis, Bersikap protektif, Gelisah, Sulit
tidur
2. Menyusui tidak efektif (D.0029) b.d ketidakadekuatan refleks oksitosin
d.d kelelahan maternal, kecemasan maternal, perlekatan belum benar,
asi tidak memancar, nyeri lecet pada payudara
3. Defisit pengetahuan (D.0111) b.d ketidaktahuan menemukan sumber
informasi d.d menanyakan masalah yang dihadapi seputar cara
menyusui yang benar, prosuksi ASI, dan merawat luka jahitan
RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
dan Jam
1. 07 Nyeri akut Setelah dilakukan - Untuk
Desemb (D.0077) 2x24 jam tingkat Manajemen Nyeri mengetahui
er 2022 b.d agen nyeri menurun nyeri dan
( I.08238)
Jam pencedera dengan kriteria keluhan fisik
15.00 fisiologis hasil: O (Observasi) : klien
d.d
mengeluh Tingkat Nyeri - Identifikasi lokasi, - Untuk
nyeri (L.08066) karakteristik, mengontrol dan
jahitan - Keluhan nyeri durasi, frekuensi, memfasilitasi
persalinan, pasien cukup kualitas, intensitas keluhan klien
tampak menurun (4) nyeri
meringis, - Meringis pasien - Untuk
Bersikap cukup menurun - Identifikasi skala mengontrol
protektif, (4) nyeri keluhan nyeri
Gelisah, - Gelisah pasien klien secara
T (Terapeutik) :
Sulit tidur cukup menurun mandiri
(4) - Berikan teknik
- Sikap protektif nonfarmakologis - Untuk
cukup menurun untuk mengurangi mempercepat
(4) penyembuhan
rasa nyeri klien
(relaksasi nafas
dalam, akupresur,
terapi pijat,
aromaterapi)
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
E (Edukasi):
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
C (Kolaborasi):
- Kolaborasi
pemberian
analgetik jika perlu
2. 07 Menyusui Setelah dilakukan -untuk
Desemb tidak 2x24 jam tingkat Edukasi mengidentifikasi
er 2022 efektif status menyusui Menyusui kemampuan pasien
Jam (D.0029) membaik dengan (I.12393) dalam mendapat
15.00 b.d kriteria hasil: informasi
O (observasi):
ketidakade
kuatan Tingkat status - Identifikasi -untuk mendukung
refleks menyusui tujuan atau pasien dalam
oksitosin (L.03029) keinginan mendapat
d.d - Kemampuan menyusui informasi
kelelahan ibu
maternal, memposisikan -untuk
kecemasan bayi dengan memperjelas pasien
maternal, benar cukup T (Terapeutik): dalam mendapat
perlekatan meningkat (4) informasi
belum - Hisapan bayi - Dukung ibu
benar, asi cukup meningkatka -untuk
tidak meningkat (4) n mempercepat
memancar, - Tetesan/pancar kepercayaan penyembuhan
nyeri lecet an asi cukup diri dalam pasien dan
pada meningkat (4) menyusui mengontrol
payudara - Kelelahan kemandirian pasien
- Libatkan
maternal dalam memberikan
sistem
cukup asi untuk bayi
pendukung:
menurun (4)
suami,
- Bayi menangis
keluarga,
setelah
tenaga
menyusu
kesehatan,
cukup
dan
menurun (4)
masyarakat
E (Edukasi):
- Jelaskan manfaat
menyusui bagi
ibu dan bayi,
menyusui dengan
benar , posisi dan
perlekatan.
- Ajarkan
perawatan
payudara
postpartum
(misalnya pijat
oksitosin)
C (Kolaborasi):
- Kolaborasi
dengan pihak lain
untuk
meningkatkan
informasi pasien
3. 07 Defisit -Untuk mengetahui
Desemb pengetahu Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan kemampuan pasien
er 2022 an 2x24 jam status (I.12383) dalam mengontrol
tingkat kesehatannya
Jam (D.0111)
pengetahuan O (Observasi) :
15.00 b.d -agar pasien
ketidaktah meningkat dengan
- Identifikasi mampu
uan kriteria hasil: mendemonstrasika
kesiapan dan
menemuka kemampuan n secara mandiri
Tingkat setelah diberikan
n sumber menerima
pengetahuan informasi
informasi informasi
(L.12111)
d.d
- perilaku sesuai -untuk membantu
menanyak penyembuhan
anjuran cukup
an masalah pasien
meningkat (4) T (Terapeutik) :
yang
- perilaku sesuai
dihadapi
dengan - Berikan
seputar
pengetahuan kesempatan klien
cara
cukup meningkat untuk bertanya
menyusui
(4)
yang
- pertanyaan
benar,
tentang masalah
prosuksi E (Edukasi) :
yang dihadapi
ASI, dan
cukup menurun - jelaskan faktor
merawat
(4) resiko yang dapat
luka
jahitan mempengaruhi
kesehatan
- Jelaskan cara
merawat luka
jahitan di rumah(
vulva hygiene)
C (Kolaborasi):
-Kolaborasi
dengan pihak lain
untuk
meningkatkan
informasi pasien
IMPLEMENTASI
Tanggal
No Diagnosa Implementasi Respon Paraf
dan Jam
1. 07 Nyeri akut DS:
Desember (D.0077) b.d - Mengidentifikasi ulang - klien mengatakan
2022 agen pencedera lokasi, karakteristik, nyeri pada jahitan
fisiologis d.d durasi, frekuensi, kualitas,
Jam persalinan eni
mengeluh nyeri intensitas nyeri dan skala
15.00 jahitan - klien mengatakan
nyeri - P: Nyeri karena
persalinan,
15.10 tampak meringis, jahitan persalinan
- memberikan teknik
Bersikap - Q: Nyeri seperti
protektif, nonfarmakologis dengan
tersayat-sayat
Gelisah, Sulit relaksasi dan hipnotis 5
15.15 - R: Nyeri pada
tidur jari
vagina
- memberikan edukasi - S: Skala nyeri
untuk istirahat dan tidur pasien 5
15.30 - T: Nyeri terus-
- menjelaskan strategi terusan
meredakan nyeri , untuk
dilakukan di rumah DO:
15.40 - klien tampak
- menganjurkan memonitor meringis kesakitan
nyeri secara mandiri - klien tampak masih
16.00 gelisah saat
- Kolaborasi pemberian
menahan nyeri
analgetik jika perlu
- Nampak jalan lebih
berhati hati dan
masih bersikap
protektif
- Klien masih sering
merasakan sakit,
ketika tiduran,
pantat terasa sakit
dan nyeri.
2 07 Menyusui tidak DS :
Desember efektif (D.0029) - mengidentifikasi tujuan - Klien mengatakan asi
2022 b.d atau keinginan keluar sedikit-sedikit.
Jam ketidakadekuatan menyusui
16.10 refleks oksitosin - Bayi masih menangis
- mendukung ibu terus menerus eni
d.d kelelahan meningkatkan - Klien mengatakan asi
maternal, kepercayaan diri dalam belum keluar normal
kecemasan menyusui
- Klien mengatakan
maternal,
16.15 perlekatan belum - Melibatkan sistem putting kanan lecet
benar, asi tidak pendukung: suami dan
DO :
memancar, nyeri keluarga dalam
lecet pada melakukan edukasi - Asi klien tampak
payudara menyusui dan merawat belum keluar normal
bayi
16.20 - Asi klien tampak
- Melakukan edukasi
keluar sedikit-sedikit,
menyusui bagi ibu dan belum ada
bayi, menyusui dengan pembendunganpayuda
benar , posisi dan ra
perlekatan. - Bayi klien masih
16.30 tampak menangis
- mengajarkan perawatan
terus-menerus
payudara postpartum
(misalnya pijat
oksitosin)
16.45
- Melakukan kolaborasi
dengan konselor laktasi
untuk meningkatkan
informasi pasien
3 07 Defisit DS :
Desember pengetahuan - Mengidentifikasi ulang - Klien mengatakan
2022 (D.0111) b.d kesiapan dan lebih paham
Jam ketidaktahuan kemampuan menerima memberikan asi , tapi
17.00 menemukan informasi susah dalam
sumber memposisikan bayi eni
- memberikan
17.15 informasi d.d dengan benar .
kesempatan klien untuk
menanyakan
bertanya - Klien mengatakan
masalah yang
17.30 dihadapi seputar baru belajar memberi
- menjelaskan faktor asi namun payudara
cara menyusui resiko yang dapat kanan lecet, jadi
yang benar, mempengaruhi menyusui payuadara
prosuksi ASI, kesehatan kiri
dan merawat
luka jahitan DO:
17.45 - menjelaskan cara
-Klien tampak belum
merawat luka jahitan
memahami cara
di rumah( vulva
memberikan asi
hygiene)
- Klien tampak baru
- melakukan kolaborasi belajar memberi asi
dengan keluarga dalam hanya sebelah kiri
18.00 - Klien tampak belum
perawatan bayi di
rumah memahami seputar
memberikan asi untuk
bayinya.
- Klien Nampak
memahami penjelasan
tentang perawatan
luka jahitan .
- Melakukan kolaborasi
dengan konselor laktasi
untuk meningkatkan
informasi pasien
3 08 Defisit DS :
Desember pengetahuan - Mengidentifikasi ulang - Klien mengatakan
kesiapan dan
2022 (D.0111) b.d kemampuan menerima lebih nyaman eni
Jam ketidaktahuan informasi menyusui.
10.00 menemukan
- memberikan - Klien mengatakan
sumber
10.15 informasi d.d kesempatan klien untuk sudah memberikan
menanyakan bertanya
asi bergantian kanan
masalah yang
- menjelaskan ulang cara dan kiri
10.30 dihadapi seputar
merawat luka jahitan - DO:
cara menyusui
di rumah( vulva
yang benar, -Klien sudah
hygiene)
prosuksi ASI, memahami cara
dan merawat - Mengkaji ulang cara memberikan asi
luka jahitan menyusui klien - Klien sudah
menyusui kanan dan
kiri
- Klien tampak
memahami seputar
memberikan asi untuk
bayinya.
- Klien ampak
memahami penjelasan
tentang perawatan
luka jahitan .
FORMAT EVALUASI
Tanggal
No Diagnosa Evaluasi Paraf
dan Jam
DS:
- klien mengatakan nyeri pada jahitan
persalinan
- klien mengatakan
- P: Nyeri karena jahitan persalinan
- Q: Nyeri seperti tersayat-sayat
- R: Nyeri pada vagina
Nyeri akut - S: Skala nyeri pasien 5 eni
(D.0077) - T: Nyeri terus-terusan
b.d agen
pencedera
DO:
fisiologis
d.d - klien tampak meringis kesakitan
07
mengeluh - klien tampak masih gelisah saat
Desember
nyeri menahan nyeri
1. 2022
jahitan - Nampak jalan lebih berhati hati dan
18.30 persalinan, masih bersikap protektif
tampak Klien masih sering merasakan sakit,
meringis,
ketika tiduran, pantat terasa sakit dan
Bersikap
protektif, nyeri.
Gelisah, A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
Sulit tidur
P : Pertahankan intervensi
S: eni
- klien mengatakan nyeri pada jahitan
persalinan berkurang
klien mengatakan
- P: Nyeri karena jahitan persalinan
Nyeri akut - Q: Nyeri seperti tersayat-sayat
(D.0077) - R: Nyeri pada vagina
b.d agen - S: Skala nyeri pasien 3
pencedera - T: Nyeri terus-terusan
fisiologis
O:
d.d
08Desemb mengeluh - Klien meringis berkurang ketika
er 2022 nyeri nyeri
1.
11.00 jahitan - klien gelisah berkurang saat
persalinan, menahan nyeri
tampak - Nampak jalan lebih berhati hati dan
meringis,
masih bersikap protektif
Bersikap
protektif, - Tidur tidak terganggu karena nyeri
Gelisah, .
Sulit tidur A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian