Di susun oleh :
ISTIQOMAH
P2005030
B. Tahap Antisipatori
1. Status Kesehatan
a. Alasan masuk RS : Ny.K mengatakankenceng-kenceng sejak jam 24.00 WIB,
belum ada lendir darah, air ketuban pecah sejak kemarin jam 18.00 WIB.
b. Keluhan utama: Pasien mengatakan nyeri pada bagian jalan lahir dengan skala
5. Sendi-sendi terasa kaku belum bisa beraktifitas dan bada terasa lemas
P : Nyeri karena episiotomy
Q : Seperti tersayat-sayat
R : dibagian perineum
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul
c. Riwayat kesehatan yang lalu : Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah
sakit berat hingga di rawat di RS
d. Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga
yang mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Asma,
dan tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti TSM.
h. Riwayat Obstetri
No Usia BBL H/M Jenis persalinan penolong komplikasi
1. 2 th 15kg - Spontan Bidan
Berpakian
Mobilisasi
Ambulasi
Makan dan minum
Keterangan :
0 : mandiri
1: dibantu sebagian
2: dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat
4: bergantung pada orang lain dan alat
e. Pola Tidur :
- Sebelum masuk RS : Ny.K mengatakan saat tidur dirumah malam 7/hari jam
dan tidur siang 2-3/hari jam serta tidak ada gangguan tidur
- Saat masuk RS : Ny.K mengatakan saat dirawat di RS tidur malam 7 jam/hari
dan tidur siang 1-2 jam/hari
f. Seksualitas :
Ny.K mengatakan tidak ada gangguan pada seksualitas.
C. Tahap Formal
1. Aspek Psikososial Ibu
a. Adaptasi Psikologi ibu : taking in/taking hold/letting go
Ny.K termasuk kedalam fase letting go dimana Ny.K sudah dapat berperan dan
bertanggung jawab sebagai ibu untuk anaknya. Dapat merawat dirinya dan bayinya
serta meningkatkan kepercayaan diri untuk menjadi seorang ibu yang baik pada
anaknya.
b. Empati Sensitivitas terhadap Isyarat Bayi :
Ny.K dapat memahami isyarat bayinya ketika anaknya menangis, Ny.K memahami
bayinya dengan isyarat anaknya merasa haus dan BAK/BAB.
c. Respon ibu ketika bayi menangis :
Saat bayinya menangis Ny.K pertama kalinya menenangkan dengan cara
menepuk/mengelus puggung bayinya agar tenang dan tertidur kembal. Apabila
bayinya masih menangis Ny.K langsung memberikan ASI pada bayinya untuk
diminumkan.
d. Konsep diri
1) Kepuasan ibu terhadap kelahiran :
Ny.K mengatakan sangat senang dan bersyukur atas kelahiran anak keduanya
dengan persalinan Spontan.
2) Penerimaan diri ibu :
Ny.K menerima kelahiran bayinya ,Ny.K menerima statusnya sebagai ibu dari
anak keduanya.
3) Harga diri :
Ny.K mengatakan sedang tidak memikirkan apa-apa, Ny.K lebih memilih
memikirkan kelahiran bayinya dan kesehatanya
4) Kesesuaian antara harapan dan kenyataan :
Ny.K mengatakan selama kelahiran menginginkan persalinan secara normal.
D. Tahap Informal
1. Fleksibilitas
No Kegiatan ibu Ya Tidak
1 Apakah ibu mulai menyentuh bayi?
2 Apakah ibu mulai menyusui bayi?
Ny.K mengatakan sangat senang dan langsung merawat bayinya dengan baik.
2. Fungsi Keluarga :
Ny.K mengatakan fungsi atau tugas didalam keluarga sudah sebagai mestinya dan
dilakukan dengan baik
4. Stress (Pengalaman kehamilan/persalinan yang membuat stress)
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami stress pasca melahirkan
5. Dukungan Suami
a. Respon suami terhadap kelahiran anak (sekarang) :
Suami sangat senang dan bahagia sekali menyambut kelahiran anak keduanya,dan
sudah siap untuk menjadi seorang ayah
b. Keterlibatan suami dalam perawatan anak yang baru lahir ?
Suami sudah ikut serta dalam perawatan bayi termasuk menggendong dan
menenangkan bayi ketika menangis.
6. Pengkajian Budaya
a. Adakah makanan pantangan dan anjuran bagi ibu setelah melahirkan?
Ny.K mengatakan tidak ada pantangan makanan serta tidak ada keluhan ketika
makan.
b. Apakah anak langsung diberikan makanan tambahan selain ASI ?
Ny.K mengatakan akan berusaha memenuhi nutrisi yang baik untuk bayinya, terutama
makanan pembantu ASI ketika nanti sudah saatnya atau pencernaan bayi sudah kuat.
c. Apakah colostrum diberikan atau tidak ?
Ny.K mengatakan colostrum beserta ASI belum keluar ketika sudah persalinan.
d. Bagaimana ibu merawat tali pusat ?
Ny.K mengatakan sudah diberikan informasi dari bidan dan perawat tentang cara
perawatan tali pusar yang benar.
e. ApaKah ibu memakai tapel,stagen?
Ny.K tidak menggunakan stagen.
7. Pemeriksaan Fisik Ibu
a. Keadaan Umum: baik, kesadaran compos metis. Kesadaran dan TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 79x/menit
S : 36,9°C
R : 20 x/menit
Spo2 : 99%
b. Mata : Konjungtiva tidak anemis/ sklera tidak ikterik
c. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
d. Dada/ mammae
1) Inspeksi: simetris, tidak ada pembengkakan, areola warna hitam,menempatkan susu
menonjol serta tidak ada lecet.
2) Palpasi: tidak ada nyeri tekan serta kolostrum belum keluar
e. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk simetris, kulit bersih, tidak ada luka.
2) Auskultasi : terdengar irama dan frekuensi DJJ bayi 136x/menit.
3) Palpasi
Kontaksi rahim keras, terdapat nyeri tekan pada daerah perut
f. Genetalia
1) Vagina : Jenis lochea rubra sekitar 50 cc, konsistensi sedikit bekuan darah
hitam dan berbau amis, terdapat luka jahitan.
2) Perineum : robekan derajat 2
P : nyeri karena episiotomi
Q : nyeri pada saat bergerak
R : nyeri pada perineum
S: skala 5
T : hilang timbul
a) Episiotomi : terdapat episiotomi karena persalinan melalui spontan
b) Ruptur : ada 6 jahitan
c) Keadaan jahitan : tidak ada kemerahan,tidak ada bengkak, tidak ada ecimosis
tidak ada perdarahan (REEDA-)
g. Ekstrimitas
- Atas : dapat menahan tahanan yang diberikan oleh perawat, otot kuat dan kenyal,
respon pegerakan ada, crt kembali dalam 2 detik, kuku pendek dan bersih.
- Bawah : dapat menahan tahanan yang diberikan oleh perawat, otot kuat dan kenyal,
reflek babinsky ada, tanda houman tidak ada.
J. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium :
Hb : 10,4 g/dl
Hmt : 31,8
Leukosit : 9,31
Trombosit : 394
2) Radiologi / USG : -
8. Terapi
- Intermoxil 2x500 mg
- Mefinter 3x500 mg
- Lactamor 3x1
9. Pengkajian Bayi
a. Apgar score lahir :
APGAR SCORE 1 5 10
Warna kulit 1 2 2
Nadi 2 2 2
Rangsang 1 2 2
Aktivitas 1 1 2
Pernafasan 2 2 2
Total 7 9 10
V. INTERVENSI
Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Untuk menilai
berhubungan dengan tindakan 1. Kaji nyeri daerah nyeri, kapan
agen cidera fisik luka keperawatan selama secara nyeri dirasakan
(ruptur perineum) 3x24 jam diharapkan komprehensif 2. Untuk mengurangi
nyeri akut dapat (PQRST) nyeri
teratasi dengan 2. Beri posisi 3. Untuk mengurangi
Kriteria Hasil : nyaman nyeri
- Nyeri 3. Anjurkan 4. Untuk mengurangi
berkurang penggunaan rasa nyeri yang
/hilang teknik nafas dirasakan
- Ekspresi dalam
wajah rileks (relaksasi)
- Toleran 4. Kolaborasi
terhadap dalam
aktifitas pemberian
analgetik
Ketidak nyamanan Setelah dilakukan Perawatan Pasca 1. Melihat adanya
tindakan Persalinan (I.06205)
pasca post partum peningkatan TTV
keperawatan Observasi
selama ...X... jam 1. Monitor tanda- untuk mengetahui
diharapkan status
tanda vital ketidaknyamanan
kenyamanan
meningkat. Dengan 2. Untuk mengetahui
kriteria Hasil :
adanya masalah
Status Kenyamanan 2. Monitor keadaan
Pasca Partum pada pengeluaran
(L.07061) lokhia (mis. lokhia (infeksi)
- Keluhan tidak
Warna, jumlah, 3. Mengetahui
nyaman dari
bau dan bekuan) ketidaknyamanan
skala 4 (cukup
3. Monitor nyeri yang disebabkan
meningkat)
karena nyeri
diturunkan
4. Untuk mengetahui
menjadi skala 3
4. Monitor tanda adanya
(sedang)
homan tromboflebitis
- Kontraksi uterus
(peradangan
dari skala 4
pembuluh darah)
(cukup
5. Identifikasi 5. Mengetahui adanya
meningkat)
adanya masalah masalah pada organ
diturunkan
adaptasi fisiologi fsisiologi ibu setelah
menjadi skala 3
ibu postpartum melahirkan
(sedang)
6. Mempercepat masa
- Payudara Terapeutik
pemulihan pada ibu
6. Dukung ibu
bengkak dari
pasca melahirkan
melakukan
skala 2
7. Mencukupi
ambulasi dini
(cukup
kebutuhan energi
7. Diskusikan
meningkat)
untuk melakukan
kebutuhan
diturunkan
aktivitas
aktivitas dan
menjadi skala
8. Menunda kehamilan,
istirahat selama
3 (sedang)
agar organ
masa post partum
reproduksi normal
8. Diskusikan
sebelum kehamilan
penggunaan alat
berikutnya
kontrasepsi
9. Memberikan
Edukasi informasi mengenai
9. Jelaskan tanda
bahayanya tanda-
dan bahaya nifas
tanda paska
pada ibu dan
persalinan yang
keluarga
dapat
membahayakan ibu
(pendaahan, infeksi)
10. Agar ibu dapat
10. Ajarkan ibu
mengalihkan
mengatasi nyeri
perhatiannya dari
secara
rasa nyeri, sehingga
nonfarmakologi
nyeri berkurang
11. Ibu dengan masalah
Kolaborasi
11. Rujuk ke ASI bisa berdiskusi
konselor
cara untuk
laktasi, jika
perlu memperlancar
ASInya
Resiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi 1. Melihat bagian mana
tindakan (I.14539)
berhubungan dengan yang mengalami
keperawatan Observasi
adanya trauma jalan selama ...X... jam, - Monitor tanda infeksi agar segera
diharapkan risiko
lahir dan gejala infeksi dilakukan tindakan
infeksi terkontrol
dengan Kriteria Hasil lokal dan 2. Merawat area kulit
:
sistemik agar tetap bersih
Kontrol Risiko
(L.14128) sehingga tidak
- Kemampuan Terapeutik
terjadi infeksi
- Berikan
mencari
3. Tehnik aseptik cara
perawatan kulit
informasi tentang
untuk
pada area edema
faktor risiko dari
meminimalkan
skala 2 (cukup
kontak dengan agen
menurun) - Pertahankan
penyebab infeksi
ditingkatkan tehnik aseptik
4. Memberikan
menjadi skala 3 pada pasien
informasi mengenai
(sedang) berisiko tinggi
infeksi
- Kemampuan
5. Meminimalkan
Edukasi
mengidentifikasi
- Jelaskan tanda kotoran pada tangan
faktor risiko dari
dan gejala infeksi pada saat menyentuh
skala 2 (cukup
atau merawat luka,
menurun) - Ajarkan cara
agar tidak infeksi
ditingkatkan mencuci tangan
6. Pemberian informasi
menjadi skala 3 dengan benar
mengenai cara
(sedang)
memeriksa luka
- Kemampuan dengan benar
melakukan (prinsip aseptik)
- Ajarkan cara
strategi kontrol untuk mrngurangi
memeriksa
risiko dari skala kontak langsung
kondisi luka atau
2 (cukup luka dengan agen
luka operasi
menurun) penyebab infeksi
ditingkatkan 7. Asupan nutrisi yang
menjadi skala 3 dibutuhkan dapat
(sedang) mempercepat
- Anjurkan
- Kemampuan kesembuhan luka
meningkatkan
mengubah 8. Memberikan
asupan nutrisi
perilaku dari kekebalan pada
skala 2 (cukup tubuh untuk
Kolaborasi
menurun) Kolaborasi melawan
ditingkatkan pemberian imunisasi, mikroorganisme
menjadi skala 3 jika perlu dalam tubuh
(sedang)
Kemampuan
menghindari faktor
risiko dari skala 2
(cukup menurun)
ditingkatkan menjadi
skala 3 (sedang)
VI. IMPLEMENTASI
(13.20)
3 - Mengobservasi dan Kaji DS: Pasien mengatakan Isti
kondisi luka ada luka 6 jahitan di
perienum
DO: luka masih
- Mengkaji tanda-tanda
3 tertutup kasa, tidak ada
(13.30) infeksi
tanda-tanda infkesi
- Melakukan perawatan
3 DS: pasien mengatakan Isti
(14.00) luka
bersedia
DO: - melakukan
perawatan luka dan
vulva hygiene
- tidak terdapat
tanda-tanda
infeksi pd luka
pasien
- perban diganti
1. Selasa, 22 Pukul 08.30 DS : Ny.K mengatakan
Desember - Mengkaji lokasi nyeri, nyeri luka jahitan pada Isti
2020 karakteristik nyeri dan daerah perineum
08.30 kualitas nyeri (PQRST P : nyeri karena
nepisiotomi
Q : nyeri pada saat
bergerak
R : nyeri pada
perineum
S: skala 3
T : hilang timbul
DO: pasien tampak
meringis kesakitan
- Mengkaji tanda-tanda
DS: - Isti
infeksi
10.10 DO: tidak terdpat tanda
infeksi pd luka pasien
VII. EVALUASI
2. S:-
O : pasien sedikit mengeti setelah diberikan informasi
tentang gizi pada ibu menyusui dan cara pijat oksitosin
yang benar.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi