Anda di halaman 1dari 20

P

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR PADA BY.NY.N DENGAN


DIAGNOSA MEDIS NEONATUS INFEKSI (NI) DI RUANG PERINATOLOGI
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh :
HENY STYONINGRUM
1908047

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

Nama Mahasiswa : Heny Styoningrum


Ruang / RS : Ruang Perinatologi/ RSUD KRMT Wongsonegoro
Nama Ibu : Ny. N
Alamat : Semarang

A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Demam
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu klien mengatakan, pada 10/11/2019 jam 02.10 wib bayi di
lahirkan secara spontan di ruang srikandi kemudian ibu dan
anaknya di pindaka ke ruang perawatan dewi kunti saat diberi
asi daya hisap anaknya kuat dan minum asinya banyak,
kemudian jam 15.00 wib anaknya demam suhu tubuh 37,9,
muntah warna coklat, tidak mau menetek, lemas. Kemudian
klien di bawa ke ruang perawatan perinatalogi untuk dirawat
disana.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tidak ada
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya

B. Riwayat Kelahiran

No. Tahun L/P BB Lahir Keadaan Komplikasi Jenis Tempat lahir


Lahir Bayi Persalinan
1. 2019 P 3250g Sehat Tidak ada Normal RS

C. Status Gravida Ibu


Ibu mengalami kehamilan yang pertama dengan riwayat Status obstetrik
G1P0A0 usia kehamilan ibu saat hamil ini selama 39 minggu, pemeriksaan
kehamilan ibu Posyandu 5x teratur, bidan 2x teratur dan hasilnya
bayi dan ibu sehat.

D. Keadaan Saat Bayi Lahir


Bayi lahir pada tanggal 10 November 2019 jam 14.10 WIB berjenis kelamin
perempuan, dengan kelahiran normal tunggal, bayi lahir dengan keadaan sehat
menangis kencang, berat badan bayi saat lahir 3250gram.

E. Nilai APGAR SCORE


1. Activity (aktivitas otot) : (Skor 2) bayi tampak bergerak aktif dan kuat
2. Pulse (denyut jantung) : (Skor 2) jantung bayi normal
3. Grimace (respons dan refleks bayi) : (Skor 2) bayi meringis, batuk, menangis
secara spontan dan dapat menarik kaki atau tangan ketika diberi rangsang nyeri.
4. Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi) : (Skor 2) warna tubuh
bayi kemerahan, warna tubuh bayi normal
5. Respiration (pernapasan) : (Skor 2) bayi menangis kuat dan dapat bernapas
secara normal.
Kesimpulan :
Bayi tampak bergerak aktif dan kuat, denyut jantung bayi normal, bayi
meringis, batuk. Menangis secara spontan dan dapat menarik kaki atau tangan
ketika diberi rangsang nyeri. warna tubuh bayi kemerahan, bayi menangis kuat
dan dapat bernapas secara normal. Jadi nilai APGAR score untuk bayi Ny.N
adalah 10 atau bayi dalam kondisi baik atau normal

I. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)


Keadaan umum : Aktif
Tanda-tanda vital : HR= 130x/mnt, RR= 45x/mnt, suhu= 37,9oC.
a. Kepala dan wajah :

Kepala : rambut tipis, terdapat lanugo, tidak ada cephal hematom,


fontanella tidak menonjol.
Mata : sklera kuning, pupil
Telinga : simetris, tidak ada kelainan
Hidung : simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : mukosa kering, bibir warnanya merah
Leher : tidak ada kelainan, tidak ada benjolan
b. Dada
Inspeksi bentuk dada simetris, bersih tidak ada luka, pengembangan dada ,
tidak ada retraksi dada. Sedangan dilakukan palpasi tampak traktil fremitus
kanan dan kiri sama. Pada saat perkusi terdengar suara resonan di semua
lapang paru, dan pada auskultasi terdengar vesikuler, tidak terdapat bunyi
tambahan seperti wheezing, maupun ronkhi.
c. Cardiac
Inspeksi terdapat ictus cordis terlihat, pada saat dilakukan palpasi ictus
cordis teraba di ic IV-V sinistra, sedangakan pada perkusi tidak ada
pembesaran jantung bunyi jantung dan tidak ada suara tambahan seperti
d. Abdomen
Pada saat di inspeksi tidak ada perdarahan pada umbilica, terdapat ikterik.
Auskultasi terdapat peristaltic usus ada 6x/mnt, sedangkan di perkusi
terdapat bunyi redup. Dan untuk palpasinta tidak teraba masa, tidak ada
nyeri tekan.
e. Ekstremitas
Pada ektremitas atas akral teraba hangat, capilary refill <2 detik, bayi
nampak menggigil, sedangkan pada ektremitas bawah akral hangat, tidak ada
kekakuan sendi, untuk kulit bayi turgor kulit teraba kering, berwarna kuning
kemerahan dan pada bagian paha tidak terdapat benjolan.
f. Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan, genetalia tampak bersih
g. Punggung
Keadaan punggug berbentuk simetris dan fleksibilitas tulang punggung
tampak normal.
h. Status Neurologis
- Babinski : jari-jari tangan bayi hiperekstensi
- Grasping : bayi menggenggam lemah ketika diberi rangsang dengan
cara melektakn jari ketelapak tangan bayi
- Rooting : kepala bayi mencari rangsangan ketika pipi dan ujung
mulut diusapkan
- Sucking : bayi menghisap lemah ketika diberi rangsangan
- Stepping : bayi nampak bergerak maju dan menjejakkan kakinya
dikasur
- Galant : bayi dapat bereaksi kesuluruh tubuh kearah yang dielus
i. Nutrisi

Pemberian nutrisi (ASI)/PASI


Eliminasi
BAB : warna hitam kehijauan
BAK : lancar

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST)


Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujuan
Hemoglobin 21.3 g/dl 14 – 20
Hematokrit 61.90 % 40 – 51
Jumlah Luekosit 31.7 /ul 5.0 – 21
Jumlah Trombosit 386 /ul 150 – 400
III. ANALISA DATA
NO DATA SYMPTOM (PROBLEM)

1 DS : ibu pasien mengatakan bahwa Adanya proses penyakit Peningkatan subuh


anaknya demam dalam tubuh bayi tubuh lebih dari
DO : normal.
Bayi tampak kemerahan, akral hangat, (36,5C-37,5C)
mukosa bibir kering, kulit mengelupas.
suhu 37,9C
RR 45 x/menit
HR 130 x/menit

2 DS: Ibu klien mengatakan anaknya Asupan cairan kurang Defisien volume
muntah warna coklat 2x, BAB berwarna cairan
hijau 3x
DO: Klien menangis terus, klien tampak
haus. terpasang infus D10% ditangan
kanan.

3 DS : ibu klien mengatakan anaknya tidak Kurang efektifnya Ketidak efektifan


mau menetek daya hisap lemah bonding ibu dan bayi pemberian asi
DO
- Klien terlihat menolak untuk
menetek ibu
- Klien tampak tidak mau
menghisap payudara ibu
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS MASALAH)
1. Peningkatan subuh tubuh lebih dari normal (36,5C-37,5C) berhubungan
dengan Adanya proses penyakit dalam tubuh bayi ditandai dengan ibu
pasien mengatakan bahwa anaknya demam. Bayi tampak Bayi tampak
kemerahan, akral hangat, mukosa bibir kering, kulit mengelupas. suhu
37,9C RR 45 x/menit HR 130 x/menit
2. Defisien volume cairan berhubungan dengan Asupan cairan kurang
ditandai dengan Ibu klien mengatakan anaknya muntah warna coklat 2x,
BAB berwarna hijau 3x. Klien tampak menangis terus, klien tampak haus.
Terpasang infus D10% ditangan kanan.
3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurang efektifnya
bonding ibu dan bayi ditandai dengan ibu pasien mengatakan anaknya tidak
mau menetek. Klien terlihat menolak untuk menetek ibu, Klien tampak
tidak mau menghisap payudara ibu

V. RENCANA KEPERAWATAN
N TUJUAN TINDAKAN/INTERVENSI TTD
O
1 Setelah dilakukan tindakan Menejemen cairan Heny
asuhan keperawatan selama 1. timbang berat badan setiap hari
3x24jam masalah Peningkatan
dan monitor status klien
subuh tubuh lebih dari normal
bisa teratasi dengan 2. Jaga intake/asupan dan catat
kriteria hasil :
output klien
NOC
1. Termogulasi 3. Monitor status hidrasi (misal
- Melaporkan
membran mukosa lembab, denyut
kenyamanan suhu
nadi adekuat.
- Penurunan suhu kulit
4. Monitor ttv
- Perubahan warna kulit
5. Berikan cairan IV sesuai suhu
- Tidak ada dehidrasi
kamar
Kontrol Infeksi
1. Pertahankan teknik isolasi yang
2. Termogulasi : bayi baru
lahir sesuai
- Penyapihan dari
2. Batasi jumlah pengunjung
inkubator ke box bayi 3. Anjurkan pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan
ruangan pasien
4. Kolaborasi dengan medis untuk
pemberian antibiotik
Monitor TTV
1. Monitor nadi, suhu, pernafasan
Monitor warna kulit, suhu kelembapan

2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen elektrolit Heny


asuhan keperawatan selama 1. Monitor manifestasi ketidak
3x24jam, masalah Defisien
keimbangan elektrolit
volume cairan bisa teratasi
deng kriteria hasil : 2. Berikan cairan sesuai resep
Monitor TTV
NOC
3. Monitor nadi, suhu, pernafasan
1. Keseimbangan cairan
- intake dan output 4. Monitor warna kulit, suhu
dalam 24jam seimbang kelembapan
- denyut nadi dalam Menejemen cairan
1. timbang berat badan setiap hari
rentang normal
dan monitor status klien
- berat badan stabil
2. Jaga intake/asupan dan catat
- turgor kulit lembab
output klien
- membran mukosa
3. Monitor status hidrasi (misal
lembab
membran mukosa lembab, denyut
2. Hidrasi
- Haus teratasi nadi adekuat.
- Perfusi jaringan tidak 4. Monitor ttv
terganggu Monitor cairan
1. Monitor berat badan
- Fungsi kognisi tidak
2. Monitor asupan dan pengeluaran
terganggu
3. Monitor membran mukosa

3 Setelah dilakukan tindakan Penigkatan kelekatan Heny


asuhan keperawatan selama 1. Dorong ibu untuk menyusui
3x24jam, masalah Ketidak
dengan tepat
Efektifan Pemberian Asi bisa
teratasi dengan kriteria hasil : 2. Sediakan pendidikan menyusui
NOC
3. Intruksikan orang tua mengenai
1. Keberhasilan menyusui :
bayi tanda bayi merasa lapar. Misal
- Kesejajara tubuh yang
menghisap jari dan mengis
sesuai dan bayi
Konseling laktasi
menempel dengan baik 1. Berikan informasi mengenai
- Genggaman tangan manfaat kegiatan menyusui baik
bayi pada aerola bagifisiologis maupun psikologis
dengan tepat 2. Beri materi pendidikan sesuai
- Penempelan lidah tepat kebutuhan
- Reflek menghisap kuat
- Minimal 8 kali
menyusui perhari
- Bayi puas setelah
makan
2. Keberhasilan menyusui :
maternal
- Payudara penuh
sebelum menyusui
- Tidak menggunakan
puting buatan / dot
pada bayi
- Memompa payudara
- Merasa Puas setelah
menyusui

VI. TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)


Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon Pasien TTD
DP
Senin I Monitor status hidrasi DS Heny
- Membran mukosa
11/11/2019 Ibu klien mengatakan anaknya
- Denyut nadi
14.20 WIB demam
Monitor ttv
DO
- Suhu
- HR Bayi tampak kemerahan, akral
hangat, mukosa bibir kering, kulit
- RR
mengelupas, denyut nadi adekuat.
suhu 37,9C
RR 45 x/menit
HR 130 x/menit

14.45 WIB I,II 1. timbang berat badan dan DS - Heny


monitor status klien DO
2. berikan cairan IV sesuai suhu - Klien tampak menangis
kamar haus.
3. berikan cairan sesuai resep - Terpasang infus D10%
5tpm/menit
- Klien diberi ASI melalui
gelas sesuai resep yaitu
30cc
BB klien 3240 gram

15.30 WIB III 1. Dorong ibu untuk DS Heny


menyusui dengan tepat Ibu klien mengatakan anaknya
2. Intruksikan orang tua tidak mau menetek, daya hisap
mengenai tanda bayi anaknya lemah
merasa lapar, misal
menghisap jari dan
menangis DO
Ibu klien terlihat mencoba melatih
anaknya untuk menetek

16.50 WIB I 1. Monitor ttv DS - Heny


2. Monitor Membran DO
mukosa Klien tidur.
- suhu 36,7C
3. Kontrol infeksi
- RR 42 x/m
- Pertahankan
- HR 130 x/m
teknik isolasi
Telah masuk obat melalui iv
yang sesuai
ampicilin 100mg/12jam
- Kolaborasi
dengan medis
untuk pemberian
antibiotik

18.00 WIB II 1. Berikan cairan sesuai DS - Heny


resep DO
2. Monitor status hidrasi - Klien dibantu perawat
3. Jaga intake/asupan dan minum ASI yang sudah di
catat output klien perah ibunya.
- Membran mukosa masih
kering
- klien sudah tidak muntah
coklat,
1. Dorong ibu untuk - BAB+ , BAK+
menyusui dengan tepat
DS
19.00 WIB III 2. Sediakan pendidikan Heny
Ibu klien mengatakan paham yang
menyusui (penkes di jelaskan perawat
DO
menyusui
- Ibu klien tampak sedang
3. Beri materi pendidikan
latihan meneteki anaknya
sesuai kebutuhan
- Reflek hisap klien sudah
tampak tapi masih lemah

1. Monitor ttv
2. Monitor hidrasi
DS –
- Membran mukosa DO
Klien setelah minum ASI klien
21.00 WIB I,II 3. Kontrol infeksi Heny
tampak tidur.
- Pertahankan tenik - suhu 37,7C
isolasi yang - RR 42 x/m
sesuai - HR 133 x/m
- Batasi jumlah Membran mukosa masih kering,
kulit mengelupas, akral hangat.
pengunjung
Muntah sudah tidak ada
4. Menejemen elektrolit BAB, BAK lancar
- Beri cairan sesuia
resep
Selasa I,II 1. Monitor ttv DS : Heny
12/11/2019 - Suhu Ibu klien mengatakan klien
14.20 WIB - Nadi menangis terus, tubuhnya tampak
- pernafasan kemerahan.
2. Monitor hidrasi DO :
- Membran mukosa Monitor ttv
- Kelembapan kulit - Suhu : 37,5C
- Warna kulit - RR : 44 x/menit
3. Monitor cairan - HR : 134 x/menit
Monitor hidrasi
- Membran mukosa lembab
- Kulit masih kering
mengelupas
- Warna kulit masih
kemerahan
Monitor cairan
- Telah masuk ASI 30cc
Melalui OGT
- Terpasang infus D10%
5tpm/menit

15.10 WIB III 1. Dorong ibu menyusui DS : ibu klien mengatakan paham Heny
dengan tepat yang di jelaskan perawat
2. Sediakan pendidikan DO : ibu klien tampak sedang
menyusui mencoba meneteki anaknya
3. Beri materi pendidikan - Daya hisap klien sudah
sesuai kebutuhan tampak
- Klien sudah mampu
menemukan aerola ibu

16.30 WIB I 1. Monitor ttv DS : - Heny


DO :
2. Monitor status hidrasi
- Klien diberi obat
- Membran mukosa
gentamicin 16mg/24jam
- Warna kulit melalui iv
- Kelembapan kulit - Demam klien menurun
3. Kontrol inveksi - warna kulit sudah tidak
- Batasi jumlah terlalu kemerahan
pengunjung - membran mukosa lembab
- Anjurkan monitor ttv
- suhu : 36,7C
pengunjung untuk
- RR : 42 x/menit
cuci tangan pada
- HR : 130 x/menit
saat memasuki
dan meninggalkan
ruangan pasien
- Kolaborasi
dengan medis
untuk pemberian
antibioti

18.00 WIB II 1. Menejemen elektrolit DS : - Heny


- Berikan cairan DO :
sesuai resep - Klien tampak
2. Monitor ttv tenang
3. Timbang berat badan - klien minum ASI
30cc
- berat badan klien
3245gr
monitor ttv
- suhu : 36,7C
- RR : 42 x/menit
- HR : 130 x/menit

20. 00 WIB I,II,II 1. Monitor ttv DS : ibu klien mengatakan Heny


I 2. Monitor cairan demam anaknya sudah menurun.
- Monitor membran DO :
mukosa - ibu klien tampak sedang
- Berikan cairan meneteki klien
sesuai resep
- berat badan klien 3250gr
3. Kontrol infeksi
- klien masih terpasang
- Batasi jumlah
infus D10% 5tpm
pengunjung
- klien tampak menghisap
4. Manajemen cairan
tapi daya hisap belum kuat
- Timbang berat
monitor ttv
badan
- suhu : 36,7C
- Berikan cairan iv
- RR : 40 x/menit
sesuai suhu kamar
- HR : 130 x/menit
5. Peningkatan kelekatan
- Dorong ibu untuk
menyusui bayi
- Beri materi sesuai
kebutuhan
Rabu I,II 1. Monitor ttv DS : Heny
13/112019 - Suhu Ibu klien mengatakan, demam
Jam 14.20 - Nadi anaknya sudah turun.
- pernafasan DO :
2. Monitor hidrasi Monitor ttv
- Membran mukosa - Suhu : 36,5C
- Kelembapan kulit - RR : 44 x/menit
- Warna kulit - HR : 134 x/menit
3. Monitor cairan Monitor hidrasi
- Membran mukosa lembab
- Kulit masih mengelupas
- Warna kulit masih
kemerahan
Monitor cairan
- Telah masuk ASI 30cc
Melalui OGT
- Terpasang infus D10%
5tpm/menit
15.30 WIB III 1. Dorong ibu menyusui DS : ibu klien kooperatif Heny
dengan tepat DO : ibu klien tampak sedang
2. Sediakan pendidikan mencoba meneteki anaknya
menyusui - Daya hisap klien sudah
3. Beri materi pendidikan tampak
sesuai kebutuhan - Klien sudah mampu
menemukan aerola ibu
- Ibu mampu meneteki
anaknya
- Kepuasan bayi dan ibu
saat selesai menetek

16.30 WIB I 1. Monitor ttv DS : - Heny


DO :
2. Monitor status hidrasi
- Klien diberi obat
- Membran mukosa
gentamicin 16mg/24jam
- Warna kulit
melalui iv
- Kelembapan kulit
- Klien sudah tidak demam
3. Kontrol inveksi
- warna kulit sudah tidak
- Batasi jumlah
terlalu kemerahan
pengunjung
- membran mukosa lembab
- Anjurkan
monitor ttv
pengunjung untuk - suhu : 36,7C
cuci tangan pada - RR : 43 x/menit
saat memasuki - HR : 132 x/menit
dan meninggalkan
ruangan pasien
- Kolaborasi
dengan medis
untuk pemberian
antibioti
18.30 WIB II 1. Menejemen elektrolit DS : - Heny
- Berikan cairan DO :
sesuai resep - Klien tampak
2. Monitor ttv tenang
3. Timbang berat badan - klien minum ASI
30cc
- berat badan klien
3245gr
monitor ttv
- suhu : 36,5C
- RR : 40 x/menit
- HR : 130 x/menit

19.30 WIB III 1. Dorong ibu untuk DS : ibu klien koopestif Heny
menyusui dengan tepat DO :
2. Intruksikan orang tua - klien sedang menetek
mengenai tanda bayi ibunya
merasa lapar, misal - klien mampu menetek
menghisap jari dan - reflek hisap kuat
menangis - ibu klien merasa senang
3. Beri materi pendidikan
20.30 I,II 1. Monitor ttv DS : - Heny
2. Monitor cairan DO :
- Monitor membran - Suhu badan klien normal
mukosa - Membran mukosa lembab
- Berikan cairan - Klien baru saja selesai
sesuai resep menetek ibuknya
3. Kontrol infeksi - berat badan klien Stabil
- Batasi jumlah 3250gr
pengunjung - klien masih terpasang
4. Manajemen cairan infus D10% 5tpm
- Timbang berat monitor ttv
- suhu : 36,7C
badan
- RR : 40 x/menit
- Berikan cairan iv
- HR : 130 x/menit
sesuai suhu kamar

VII. CATATAN PERKEMBANGAN


Hari/tgl/jam Diagnosa Respon Perkembangan TTD
Keperawatan
Senin, I S : Ibu klien mengatakan demam anaknya belum Heny
11 nov 2019 menurun
21.00 WIB O:
suhu 37,7C
RR 42 x/m
HR 133 x/m
- keadaan umum klien menangis terus
- klien selalu merasa haus
- suhu tubuh klien menurun
- membran mukosa masih kering
- akral masih hangat
A : masalah berhubungan peningkatan suhu tubuh
lebih dari normal berhubungan dengana
adanya proses infeksi dalam tubuh bayi belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor ttv
- Monitor status hidrasi
- Monitor cairan
- Monitor infeksi

II S : ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak Heny


muntah warna coklat.
O:
- Klien menangis kencang
- klien tampak haus
- Terpasang infus D10% 5tpm/menit di
tangan sebelah kanan
- Terpasang OGT
- Klien diberi ASI melalui gelas sesuai resep
yaitu 30cc
A: Masalah defisien volum cairan berhubungan
dengan asupan cairan kurang belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Manajemen elektrolit
- Monitor ttv
- Monitor cairan

III S : ibu klien mengatakan anaknya tidak mau


menetek
O:
- Ibu klien tampak cemas
- Ibu klien melatih anaknya untuk menetek
- Klien tampak tidak mau menghisap/ daya
hisap anak lemah
A : masalah ketidak efektifan pemberian asi
berhubungan dengan kurang efektifnya bonding
ibu dan bayi
P :lanjutkan intervensi
- Dorong ibu untuk menyusui dengan tepat
- Intruksikan orang tua mengenai tanda bayi
merasa lapar
- Konseling laktasi
Selasa, I S : ibu klien mengatakan demam anaknya sudah Heny
12 nov 2019 menurun
21.00 WIB O : klien tampak tenang
monitor ttv
- suhu : 36,7C
- RR : 40 x/menit
- HR : 130 x/menit
Kulit masih kering
Membran mukosa lembab
Warna kulit masih kemerahan
A : masalah peningkatan suhu tubuh lebih dari
normal berhubungan dengan adanya proses
infeksi dalam tubuh teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor ttv
- Menejemen cairan
- Kontrol infeksi
II S : ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak Heny
muntah warna coklat
O:
- klien tampak tenang
- haus klien teratasi
- kulit masih kemerahan
- akral masih teraba hangat
A : masalah defisien volum cairan berhubungan
dengan asupan cairan kurang teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor ttv
- Monitor cairan
III S : ibu klien sudah mengerti tentang menyusui
yang baik dan benar
O:
- ibu klien latihan meneteki anaknya
- klien tampak menghisap tapi daya hisapnya
belum kuat
A : masalah ketidak efektifan pemberian ASI
berhubungan dengan kurang efektifnya bonding
ibu dan bayi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Peningkatan kelekatan
- Konseling laktasi
Rabu, I S:- Heny
13 nov 2019 O:
21.00 WIB - Suhu badan klien normal
- Tidak ada tanda tanda infeksi
- Membran mukosa lembab
- Klien baru saja selesai menetek ibuknya
- berat badan klien Stabil 3250gr
- klien masih terpasang infus D10% 5tpm
monitor ttv
- suhu : 36,7C
- RR : 40 x/menit
- HR : 130 x/menit

A : masalah peningkatan suhu tubuh lebih dari


normal berhubungan dengan adanya proses
infeksi dalam tubuh bayi sudah teratasi
P : hentikan intervensi
II S:- Heny
O: klien tampak tidur tenang
A: masalah defisien volum cairan berhubungan
dengan asupan cairan kurang sudah teratasi
P: hentikan intervensi
III S :- Heny
O:
- Klien mampu menetek ibunya
- daya hisap klien sudah kuat
- klien tidur detelah menetek
- ibu klien tampak senang
A : masalah ketidak efektifan pemberian ASI
berhubungan dengan kurang efektifnya bonding
ibu dan bayi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai