Anda di halaman 1dari 10

P

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA BY. NY. I


DI RUANG PERINATOLOGI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG

Oleh :
EKA PUTRI AGESTI
1908029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

Nama Mahasiswa : Maulida Af’idah


Ruang / RS : Ruang Perinatologi/ RSUD KRMT Wongsonegoro
Nama Ibu : Ny. L
Alamat : pucang gading

A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Bayi tampak kuning
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi lahir dengan SC di RSUD KMRT Wongsonegoro Semarang, saat lair bayi
langsung menangis, dengan BBL: 3675 gr, PB: 48cm, LK: 36,5cm, ibu bayi
datang ke RS lewat IGD pada tanggal 8 November 2019 dan dibawa ke ruang
dengan keluhan nafas cepat, syanosis. Nampak kuning diseluruh permukaan
tubuh.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tidak ada
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan pada keluarga.
B. Riwayat Kelahiran

No. Tahun L/P BB Lahir Keadaan Komplikasi Jenis Tempat lahir


Lahir Bayi Persalinan
1. 2019 L 36750g Sehat Tidak ada SC RS

C. Status Gravida Ibu


Ibu mengalami kehamilan yang pertama dengan riwayat G1P0A0, usia kehamilan
ibu saat hamil ini selama 39 minggu, pemeriksaan kehamilan ibu teratur,
komplikasi pada antenatal tidak mengalami komplikasi, ibu melahirkan dengan
secara SC.
D. Keadaan Saat Bayi Lahir
Bayi lahir pada tanggal 08 November 2019 jam 24.00 WIB berjenis kelamin laki-
laki, dengan kelahiran normal tunggal, bayi lahir dengan keadaan sehat menangis
kuat, berat badan bayi saat lahir 3675 gram.

E. Nilai APGAR SCORE


1. Activity (aktivitas otot) : (Skor 2) bayi tampak bergerak aktif dan kuat
2. Pulse ( denyut jantung ) : ( Skor 2 ) jantung bayi normal
3. Grimace ( respon dan reflex bayi ) : ( Skor 2 ) bayi meringis ,dan menangis
secara spontan dan dapat menarik kaki atau tangan ketika diberi rangsang
nyeri
4. Appearance ( penampilan terutama warna tubuh bayi ) : (Skor 2) warna
tubuh bayi kemerahan, warna tubuh bayi normal
5. Respiration ( pernafasan ) : ( Skor 2 ) bayi menangis kuat dan dapat
bernafas secara normal.

Kesimpulan :
Bayi tampak bergerak aktif dan kuat , denyut jantung bayi normal, bayi
meringis. Menangis secara spontan dan dapat menarik kaki atau tangan ketika
diberi rangsang nyeri. Warna tubuh kaki kemerahan, menangis kuat dan dapat
bernafas secara normal. Jadi APGAR score untuk bayi Ny.L adalah 10 atau bayi
dalam kondisi baik dan normal

F. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)

Keadaan umum : Aktif


Tanda-tanda vital : HR= 150x/mnt, RR= 53x/mnt, suhu= 38,7oC.
a. Kepala dan wajah :

Kepala : rambut tipis, terdapat lanugo, tidak ada cephal hematom,


fontanella tidak menonjol.
Mata : sklera kuning, pupil
Telinga : simetris, tidak ada kelainan
Hidung : simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : mukosa kering, bibir warnanya merah
Leher : tidak ada kelainan, tidak ada benjolan

b. Dada
Inspeksi bentuk dada simetris, bersih tidak ada luka, pengembangan dada ,
tidak ada retraksi dada. Sedangan dilakukan palpasi tampak traktil fremitus
kanan dan kiri sama. Pada saat perkusi terdengar suara resonan di semua
lapang paru, dan pada auskultasi terdengar vesikuler, tidak terdapat bunyi
tambahan seperti wheezing, maupun ronkhi.
c. Cardiac
Inspeksi terdapat ictus cordis terlihat, pada saat dilakukan palpasi ictus
cordis teraba di ic IV-V sinistra, sedangakan pada perkusi tidak ada
pembesaran jantung bunyi jantung dan tidak ada suara tambahan seperti
d. Abdomen
Pada saat di inspeksi tidak ada perdarahan pada umbilica, terdapat ikterik.
Auskultasi terdapat peristaltic usus ada 7x/mnt, sedangkan di perkusi
terdapat bunyi redup. Dan untuk palpasinta tidak teraba masa, tidak ada
nyeri tekan.
e. Ekstremitas
Pada ektremitas atas akral teraba hangat, capilary refill <2 detik, bayi
nampak menggigil, sedangkan pada ektremitas bawah akral hangat, tidak ada
kekakuan sendi, untuk kulit bayi turgor kulit teraba kering, berwarna kuning
kemerahan dan pada bagian paha tidak terdapat benjolan.
f. Genetalia
Pasien berjenis kelamin laki-laki, genetalia tampak bersih
g. Punggung
Keadaan punggug berbentuk simetris dan fleksibilitas tulang punggung
tampak normal.
h. Status Neurologis
- Babinski : jari-jari tangan bayi hiperekstensi
- Grasping : bayi menggenggam lemah ketika diberi rangsang dengan
cara melektakn jari ketelapak tangan bayi
- Rooting : kepala bayi mencari rangsangan ketika pipi dan ujung
mulut diusapkan
- Sucking : bayi menghisap lemah ketika diberi rangsangan
- Stepping : bayi nampak bergerak maju dan menjejakkan kakinya
dikasur
- Galant : bayi dapat bereaksi kesuluruh tubuh kearah yang dielus
i. Nutrisi

Pemberian nutrisi (ASI)/PASI


Eliminasi
BAB : 3x warna hitam kehijauan
BAK : 5x lancar
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST)
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujuan

Hemoglobin 18.3 g/dl 14 – 20


Hematokrit 51.90 % 40 – 51
Jumlah Luekosit 13.3 /ul 5.0 – 21
Jumlah Trombosit 383 /ul 150 – 400
Gula darah sewaktu 58 mg/dl 47 – 125
Bilirubin direk 0.61 mg/dl 1.0 – 0.35
Bilirubin total 15.92 mg/dl 1.0 – 100
Bilubin indirek 15.31 mg/dl 1.0 – 0.65
H. ANALISA DATA

NO DATA SYMPTOM (PROBLEM)

1 DS : - Adanya pemberian foto Resiko tinggi


DO : - Nampak warna kuning diseluruh terapi perubahan suhu
permukaan tubuh bayi badan

2 DS: Peningkatan bilirubin Kerusakan


DO: Suhu badan 36,90 C BB 36,75gram warna dikulit dan efek foto intregitas kulit
dad terlihat kuning terapi
3 DS : Peningkatan penguapan Kekurangan
DO: kulit tampak kemerahan dan kuning, akral sekunder foto terapi volume cairan
teraba hangat

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS MASALAH)


1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan penguapan
sekunder foto terapi
2. Resiko perubahan suhu badan (Peningkatan suhu badan) berhubungan dengan
pemajanan sinar yang lama sekunder foto terapi
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan bilirubin dikulit dan
efek foto terapi
J. RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan NIC
. Keperawatan NOC
1. 1. Setelah dilakukan Intervensi
Kekurangan asuhan keperawatan 1. Observasi tanda dehidrasi setiap jam selama
fototerapi
volume cairan selama 3x24 jam
2. Observasi tanda vital
berhubungan masalah kekurangan 3. berikan minum PASI 8 x 30 cc/ 24 jam 9 k/p
ekstra
dengan volume cairan dapat
4. Observasi intake cairan dar infus.
peningkatan teratasi dengan Kriteria Pertahankan kelancaranannya
5. Observasi output urine
penguapan Hasil :
sekunder foto a) Tidak ada tanda
dehidrasi
terapi
b) Turgor baik
c) Kelembaban
kulit baik
d) Mukosa tidak
kering

2. 2. Resiko Setelah dilakukan - Obsevasi suhu badan setiap jam selama


foto terapi berlangsung
perubahan tindakan selama 3 x 24
- Rasional : Perubahan suhu dapat terjadi
suhubadan jam diharapkan dapat : dengan cepat akibat pemaparan sinar yang
(Peningkatan • Suhu badan juga sebagi sumber panas.
dalam batas 36.5 - Ubah posisi bayi setiap 2 jam
suhu badan) - Rasional : Pemajanan yang merata dan
0
C – 37.5 0 C
berhubungan bergantian mengurangi resiko tidak
efektifnya pusat suhu badan
dengan - Hentikan/istirahatkan foto terapi bila suhu
pemajanan diatas 38 C.
- Rasional : Semakin lama pemajanan
sinar yang semakin tinggi kemungkinan perubahan
lama suhu banan
- Kompres basah bila suhu meningkat
sekunder foto
- Rasional : Pemberian kompres
terapi mengurangi / sebagai media konduksi
pembuangan panas
- Kolaborasi dokter bila panas tidak / sulit
turun/ terlalu tingi untuk mendapatkan anti
piretik

3. 3. Kerusakan Setelah dilakukan - Inspeksi kulit setiap 4 jam.


- Gunakan sabun bayi.
integritas tindakan selama 3 x 24
- Merubah posisi bayi dengan sering.
kulit jam diharapkan dapat : - Gunakan pelindung daerah genetal.
- Gunakan pengalas yang lembut.
berhubungan Tidak terjadi gangguan
integritas kulit selama
dengan
terapi diberikan
peningkatan
bilirubin
dikulit dan
efek foto
terapi

K. TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)


paraf
Dx Tgl Jam Kegiatan

maulida
1,2 11/11/201 08.00 - Mengkaji gejala kardinal (suhu 36,50 C)
9 - Menyiapkan pemeriksaan bilirubin total
- Memberikan susu perspeen 40 cc habis
10.00 - Memberikan posisi terlentang
- Mengobservasi tanda dehidrasi
- Mempertahankan foto terapi
1,2,3 12.00
- Memperhatikan kelancaran cairan infus
(mengobservasi tetes infus)
- Mengobservasi tanda vital (suhu 370 `1C)
maulida
1,2 12/11/201 13.30 - Mengkaji gejala kardinal (suhu 37,20 C)
9 - Memberikan susu perspeen
- Mengatur posisi klien tengkurap
- Memperhatikan dan menjaga kelancaran
cairan infus
15.00
- Memandikan bayi
maulida
1,2,3 12/11/2019 15.30 - Memandikan bayi dan mengganti baju.
- Observasi gejala cardinal
- Membrikan susu per sepeen
- Melepas infuse
- Sementara foto terapi stop/istirahat

L. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan paraf
11/11/2019 II Maulida
S :-

O : Suhu : 36.50C

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi 1 ,2 ,3

12/11/2019 I S :-

 Tak ditemukan tanda dehidrasi


 Mukosa basah
 Turgor cukup baik
 Kelembaban cukup
 BAK lancar 3x/hari, warna masih
hitam kehijau-hijauan
A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

12/11/2019 III Maulida


S :-
O : Suhu badan 36.50 C, BB 3675grm, warna
dada terlihat kuning.
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai