TIM NEONATOLOGI
RS AN-NISA
Latar Belakang
Menurut WHO (2015) menjelaskan bahwa sebanyak 4,5 juta (75%) dari
semua kematian bayi dan balita terjadi pada tahun pertama. Data
kematian di Afrika ditemukan 66/1000 kematian bayi disebabkan
karena asifiksia, hipotermia dan ikterik neonatum
(Prasitnok et al, 2017)
Ikterus pada bayi baru lahir terjadi 50%-60% pada semua bayi di
minggu pertama kehidupan yang dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi ikterus neonatorum paling berat yaitu kern ikterus
(Batabyal, 2016, hlm 2198)
Pengertian
1. Mempercepat metabolisme
pengeluaran bilirubin
Ikterus Fisiologi dengan early breast feeding
Ikterik pada kepala hingga mata kaki kremer 4-5 Asupan cairan tidak adekuat
Terjadi peningkatan kadar bilirubin Biltot:18.40,Direc:1.20,Indirec:17.20 mg/dl Ketidakseimbangan antara asupan dan haluaran cairan
RISIKO HIPOVOLEMI
Asuhan Keperawatan
Indentitas Pasien :
1. Nama : By. R
2. Tgl Lahir : 30/09/2021
3. JK : Laki-laki
1. Antropometri 8. Kulit : anemis (-), cutis marmorata (-), tanda lahir (-)
o Berat lahir : 2900 gram ikterik kremer 4-5
o Panjang Badan : 46 cm 9. Jantung : Irama : regular, suara tambahan : tidak
o Lingkar Kepala : 34 cm ditemukan
o Lingkar Dada : 31 cm 10. paru : Bentuk dada simetris, pengembangan dada
simetris, suara nafas vesikuler retraksi dada -
2. tanda-tanda vital 11. Abdomen : tidak ada distensi abdomen, bising
o HR : 149 x/menit usus +
o RR : 46 x/menit 12. anus dan genitalia : anus (+), genitalia TAK
o suhu : 37 C 13. Reflek bayi :
o SPO2 : 98% napas spontan Moro : kuat
o skala nyeri 0 Menggenggam : kuat
Menghisap : kuat
3. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik Rooting : kuat
4. Kepala : caput succedaneum (-), Cephal hematom (-) Tonus : aktif
5. Telinga: bentuk simetris, microtia (-) Menangis : kuat
6. Hidung : bentuk simetris
7. Mulut : labioschizis
Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 11/10/2021
Masalah keperawatan
Ikterik neonatus
Risiko hipovolemi
Rencana asuhan keperawatan
No Diagnosa keperawatan Standar luaran keperawatan Standar intervensi keperawatan Indonesia (SIKI)
Indonesia (SLKI)
1. Ikterik neonates Setelah dilakukan tindakan - Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
Berhubungan dengan : keperawatan selama 10 jam - Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
pola makan tidak diharapkan : Adaptasi Neonatus - Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam sekali
ditetapkan dengan baik. meningkat dengan Kriteria Hasil : - Monitor efek samping fototerapi : hipertermi, diare, rush pada kulit, penurunan berat
Dibuktikan dengan : - kramer menjadi 1 badan lebih dari 8-10%
- profil darah - Kulit tidak ikterik - Siapkan lampu fototerapi dan inkubator atau box bayi - Lepaskan pakaian bayi kecuali
abnormal (bilirubin - Sklera tidak ikterik popok dan beri penutup mata (Eye protector/Biliband)
serum meningkat) - Hasil bilirubin < 9 - Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit bayi 30,5 cm atau 15 cm tergantung dari
- membran mukosa spesifikasi lampu fototerapi
kuning - Ganti segera alas dan popok bayi setelah BAB/BAK
- kulit kuning - Kolaborasi untuk pengambilan darah Vena Direct/Indirect
- sklera kuning
2. Risiko hipovolemia Setelah dilakukan tindakan - Periksa tanda dan gejala hypovolemia
Berhubungan dengan : keperawatan selama 7 jam - Monitor intake dan output cairan
Dibuktikan dengan : diharapkan Status cairan : - Hitung kebutuhan cairan
Status hipermetabolik.
Membaik dengan Kriteria - Berikan cairan oral
hasil : - Berikan posisi modified Trendelenburg
- Turgor kulit meningkat - Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
- Keluhan haus menurun - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
(Kebutuhan cairan - Kolaborasi terapi cairan
terpenuhi)
- Membran mukosa
membaik
- Berat badan membaik
(Tidak ada penurunan BB
yang drastic)
- Suhu tubuh membaik
(Suhu: 36.5-37.5 C)
CPPT Hari Ke-1
Evaluasi
KU sedang, Kesadaran
Compos mentis, GCS 15,
tangis kuat, gerak aktif,
Suhu: 36.9 C, HR: 137
x/menit, RR: 45 x/menit,
SpO2: 95-100% dengan
nafas spontan, os tampak
ikterik (+) Kramer 4-5
CPPT Hari Ke-2
Evaluasi
KU sedang, Kesadaran
Compos mentis, GCS 15,
tangis kuat, gerak aktif,
Suhu: 36.9 C, HR: 137
x/menit, RR: 45 x/menit,
SpO2: 95-100% dengan
nafas spontan, os
tampak ikterik
berkurang, Kramer 3
CPPT Hari Ke-3
Evaluasi
KU sedang, Kesadaran
Compos mentis, GCS 15,
tangis kuat, gerak aktif,
Suhu: 36.9 C, HR: 137
x/menit, RR: 45 x/menit,
SpO2: 95-100% dengan
nafas spontan, os tampak
ikterik berkurang, Kramer
2
RTL :
Rencana cek Bilirubin post
BLT
Informasi dan Edukasi
1. Mendukung pemberian ASI
minimal 6 bulan
2. Kontrol tepat waktu
3. Edukasi gejala dan resiko
hiperbilirubin
4. Menjemur bayi pagi hari
Terapi sinar biru
Hari 1 1. Asesmen perencanaan pemulangan pasien
2. Tindakan dan edukasi pemulangan pasien
Discharge Planning a. Kebersihan tangan
b. Edukasi: tanda/kondisi kegawatan, resiko penyakit, terapi sinar biru
c. Informasi : hasil pemeriksaan bilirubin, factor resiko terapi sinar
Kriteria Pasien
Pulang
1. Hemodinamik stabil
2. Nutrisi baik ditandai dengan kenaikan berat
badan atau sama dengan BB masuk, tidak ada
mual muntah
3. Keluarga mampu dan siap merawat
4. Kadar/nilai bilirubin normal
5. Ikterik kremer 1 atau 0
Daftar Pustaka
• PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnostik
((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
• PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan Keperawatan
((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
• PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan
((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
• Mendri NK, Prayogi AS. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit dan Bahaya Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press. 2017