Anda di halaman 1dari 34

RPA TEAM

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


AN.H DENGAN BRONKOPNEUMONIA
PADA ANAK PJB
Latar Belakang
Prevalensi penyakit jantung bawaan terjadi kira-kira pada 10 dari 100
anak yang lahir. Di Indonesia, presentase cacat jantung bawaan
berkisar antara 0.8% - 1% dari jumlah kelahiran pertahun, yakni
40.000 – 50.000 (Kemenkes RI, 2019).
Infeksi menjadi masalah pada anak dengan penyakit jantung
bawaan, khususnya infeksi saluran pernapasan bawah (Sing et al,
2017).
Bronkopneumonia mendapati urutan pertama penyakit penyerta yang
membawa anak datang berobat dan menjadi salah satu faktor risiko
terjadinya bronkopneumonia berulang pada anak (Hariyanto, 2012).
Penyakit jantung bawaan asianotik dapat menimbulkan
bronkopneumonia, karena dapat terjadi peningkatan aliran darah ke
paru yang menyebabkan terjadinya edema pada paru yang dapat
mencetuskan terjadinya bronkopneumonia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gabriela dkk, didapatkan
hasil dari 149 anak yang menderita penyakit jantung bawaan semuanya
terkena infeksi saluran pernapsan bawah dan bronkopneumonia menjadi
penyakit terbanyak yakni 128 anak (Gabriela, et al dalam Dewi, 2019).
Penyakit infeksi menjadi penyumbang kematian pada kelompok anak
usia 29 hari – 11 bulan. Berdasarkan data tahun 2019, pneumonia
menyebabkan 979 kematian di Indonesia (Profil Kesehatan Indonesia,
2019)
PENGERTIAN

Bronchopneumonia adalah radang pada paru-paru yang


mempunyai penyebaran bercak-bercak, teratur dalam area-area
atau lebih yang berlokasi di dalam bronkhi dan meluas ke
parenkim paru (Brunner dan Suddarth dalam Wijayaningsih,
2013).

Bronkopneumonia adalah istilah medis yang digunakan untuk


menyatakan peradangan yang terjadi pada dinding bronkiolus dan
jaringan paru di sekitarnya. Bronkopeumonia dapat disebut sebagai
pneumonia lobularis karena peradangan yang terjadi pada parenkim
paru bersifat terlokalisir pada bronkiolus berserta alveolus di
sekitarnya (Muhlisin, 2017).
ETIOLOG
I
Diplococus pneumonia, Pneumococus, Stretococus,
Hemoliticus Aureus, Haemophilus influenza, Basilus
BAKTERI Frienlander (Klebsial Pneumonia), Mycobakterium
Tuberculosis.

Respiratory syntical virus, virus influenza,


JAMUR virus sitomegalik.

Citoplasma Capsulatum, Criptococus Nepromas,


VIRUS Blastomices Dermatides, Aspergillus Sp, Candida
Albicans, Mycoplasma

LAINNYA Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal, atau


isi lambung ke dalam paru-paru.

FX RISIKO Penyakit jantung bawaan


MANIFESTASI
KLINIS

Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran napas


bagian atas selama beberapa hari.

Suhu tubuh dapat naik secara mendadak sampai 37,6-40°C dan kadang
disertai kejang karena demam yang tinggi

Selain itu, anak bisa menjadi sangat gelisah, pernapasan cepat dan dangkal
disertai pernapasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut.

Sedangkan, batuk biasanya tidak dijumpai pada awal penyakit, seorang


anak akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada awalnya
berupa batuk kering kemudian menjadi produktif.
MANIFESTASI
KLINIS
(pada pemfis)

Inspeksi: Pernafasan cuping hidung (+), sianosis sekitar hidung dan


mulut, retraksi dada.

Palpasi: Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit.

Perkusi: Sonor memendek sampai beda.

Auskultasi: Suara pernapasan mengeras (vesikuler mengeras) disertai


ronki basah gelembung halus sampai sedang.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM =
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan sputum
3. Analisa gas darah
4. Kultur darah

PEMERIKSAAN RADIOLOGI =
1. Rontgen thorax
2. Laringoskop/ Bronkoskopi
Pathway….
Terlampir
DIAGNOSA
KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN MUNCUL

• Bersihan jalan napas tidak efektif (D.0001)


• Pola nafas tidak efektif (D.0005)
• Gangguan pertukaran gas (D.0003)
• Hipertermia (D.0130)
• Defisit nutrisi (D.0019)
• Intoleransi aktifitas (D.0056)
• Ansietas (D.0080)
• Defisit pengetahuan (D.0111)
• Resiko ketidakseimbangan elektrolit (D.0037)
DISCHARGE PLANNING:
• Ajarkan pada orangtua pasien tentang pemberian
obat, dosis, rute, waktu dan untuk menyelesaikan
dosis seluruhnya
• Berikan informasi pada pasien tentang cara
pengendalian infeksi serta cara pencegahannya
• Hindari pemajanan kontak infeksius
• Gizi seimbang
• Etika batuk
• Hindari asap rokok
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. H

Umur : 4 bln

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp. Kendal Sindang Jaya

Nomor Telepon :  0896432xxxxx

Diagnosa Penyakit : Bronkopneumonia

Tanggal Masuk : 3 September 2021

Tanggal Pengkajian : 3 September 2021

Pemberi jaminan pelayanan : BPJS Kesehatan


kesehatan

Sumber Data : Orangtua


Nomor Rekam Medis 143xxxx
Keluhan Utama :
Batuk, sesak.

Keluhan saat ini :


Ot mengatakan anaknya batuk pilek disertai demam naik
turun sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Batuk
berdahak, anaknya sulit mengeluarkan dahak. Ot
mengatakan anaknya tampak sesak setiap kali batuk dan
menangis, sesak semakin memberat sejak tadi pagi dan
akhirnya dibawa ke rumah sakit. Anaknya tidak memiliki
riyawat alergi obat maupun makanan.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Ot mengatakan anaknya memiliki riwayat penyakit jantung PDA dan menjalani
pengobatan rutin di RSU Kabupaten Tangerang. Ot mengatakan anaknya mengalami
Down Syndrome.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Ot mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan
yang dialami anaknya.

Riwayat Persalinan :
Ot mengatakan anaknya lahir secara caesar karena ketuban pecah sebelum waktunya.

Riwayat Imunisasi :
Ot mengatakan anaknya sudah menjalani imunisasi sesuai dengan usianya, yakni sampai
dengan imunisasi DPT-HiB 3, Polio 3, Hepatitis 4

Kebiasaan orangtua :
Ibu pasien mengatakan akalau suaminya merupakan perokok aktif, merokok jauh dari
anaknya, tetapi tidak langsung mandi ataupun ganti baju setelah merokok.. Ibu pasien
juga mengatakan kalau di lingkungan rumahnya banyak tetangga yang juga merokok.
Tingkat pertumbuhan anak usia 4 bulan:
• Menggerakkan tangan dan kaki secara bersamaan dan terus menerus
• Mengangkat kepalanya sendiri hingga 90 derajat
• Bayi duduk sendiri, meski masih perlu sandaran
• Menelungkupkan tubuh dan menahan berat tubuh dengan dadanya
• Menunjukkan respons saat mendengar suara bel atau lonceng
• Mengucapkan “ooh” dan “aah”
• Tertawa dan memekik kecang
• Menyatukan kedua tangannya
• Mengenali tangannya sendiri dan memegang mainan
• Mengikuti atau melihat apa pun ke berbagai arah, sekitar 180 derajat
• Melihat dan memandang wajah orang di sekitarnya
• Tersenyum sendiri juga saat diajak bercanda
Yang sudah mampu dilakukan pasien :

• Menggerakkan tangan dan kaki secara bersamaan dan terus


menerus
• Mengangkat kepalanya sendiri hingga 90 derajat
• Menunjukkan respons saat mendengar suara bel atau lonceng
• Mengucapkan “ooh” dan “aah”
• Mengenali tangannya sendiri dan memegang mainan
• Mengikuti atau melihat apa pun ke berbagai arah, sekitar 180
derajat
• Melihat dan memandang wajah orang di sekitarnya
• Tersenyum sendiri juga saat diajak bercanda
Keadaan umum : Sakit sedang

Kesadaran : Composmentis GCS 15 (E4V5M6), akral hangat,


nadi kuat

TTV :
HR = 167x/mnt
RR = 52x/mnt
Suhu 36.7
SpO2 = 90 – 91% pernapasan spontan saat menangis -> 96%
dengan nasal kanul 2 lpm
Skala nyeri : 0
BB: 4.9 kg
Pemeriksaan Fisik :
• Kepala : TAK
• Mata : Pupil isokor (2/2)
• Mulut : TAK
• Kulit : TAK
• Warna Kulit : Pink/ Kemerahan, akral hangat, turgor kulit elastis
• Hidung : TAK
• Mulut : TAK
• Dada :
• Paru-paru
• Suara napas : Ronkhi +/+
• Penggunaan otot bantu pernapasan :ada
• Pola napas : takipnea
• Retraksi dinding dada +/+
• Alat bantu napas : nasal kanul 2 lpm
Lanjutan….

• Janntung : os memiliki riwayat penyakit PDA, suara jantung


murmur (+)
• Abdomen : Supel, tidak ada nyeri tekan
• Ekstremitas : TAK, Gerak akitf
• Genitalia : TAK
• Anus : TAK
• Pemeriksaan lainnya : os terpasang NGT no. 10 untuk
membantu memenuhi nutrisi pasien yang sedang mengalami
sesak, tidak ada residu.
TERAPI yang Diberikaan :

Infus KaEn 3B 6 tpm

Terapi Oral:
1. Paracetamol drop 3x0.6ml
2. Epexol drop 3x0.4ml

Terapi Injeksi :
3. Cefotaxime 3x200 mg
4. Dexamethasone 3x1mg
5. Ranitidine 2x8 mg

Terapi lainnya :
6. Inhalasi ventolin 3x½ respul
7. Fisioterasi chest vibrasi 1x/hari
ANALISA DATA

No Analisa data Problem Etiologi

1. DS: Bersihan nafas Sputum berlebih


- Ot mengatakan os batuk tidak efektif
berdahak anaknya sulit
mengeluarkan dahak
- Ot mengatakan os tampak
sesak
DO:
- os tampak sesak napas
-rr: 52x/menit
-Spo2 : 90 – 91% pernapasan
spontan saat menangis -> 96%
dengan nasal kanul 2 lpm
-suara napas tambahan ronchi
+/+ pada kedua paru
-retraksi dinding dada +/+
-Alat bantu: nasal kanul 2 lpm
03-09-2021/ D.0001 Bersihan jalan Luaran Utama Manajemen
17:24:06 napas tidak efektif jalan napas
Bersihan jalan napas
Berhubungan:
Hipersekresi jalan napas 1. Ekspektasi : Meningkat
2. Kriteria hasil :
Pembuktian : - Batuk efektif : Cukup
- Batuk tidak efektif meningkat
- Sputum berlebih - Produksi sputum :
- Bunyi napas menurun Menurun
- Pola napas berubah - Frekuensi napas :
Membaik
- Pola napas : Memabik
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Analisa Tindakan Keperawatan
Fisioterapi dada
•Fisioterapi dada merupakan tindakan postural drainage,
perkusi dan vibrasi pada bagian dada yang merupakan metode
untuk memperbesar upaya klien dan memmperbaiki fungsi paru-
paru dengan tujuan membuang sekresi bronkial, memperbaiki
ventilasi dan juga meningkatkan efisiensi pada otot pernafasan
(muttaqin, 2010).
•Dengan dilakukannya fisioterapi dada pada pasien an.H,
pasien tersebut dapat mengeluarkan sputum dengan cara
memuntahkannya. Setelah fisioterapi dada 3x24 jam dan
dilakukan pemeriksaan pada an.H, suara bunyi nafas ronchi
berkurang, RR:32 x/mnt, spo2 97-98% dengan pernafasan
spontan
•Hal ini menunjukan bahwa penerapan fisioterapi dada yang
dilakukan pada an.H sangat efektif untuk membantu anak dalam
mengeluarkan sputum ketika batuk.
Jurnalnya di SS aja pas
dibagian judul dan abstrak,
JURNAL YANG MENDUKUNG = cari jurnal yg ada
hubungannya fisioterapi
JUDUL = dada dan postural
drainase, klo bs jurnal luar
Penerapan Fisioterapi Dada Terhadap Status Respirasi Pada
An. A dengan Bronkopneumonia di RS PKU Muhammadiyah
Temanggung Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai