Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

KESELAMATAN PASIEN DENGAN KEPATUHAN


PELAPORAN INSIDEN PASIEN PADA PERAWAT RAWAT
INAP DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI
LAMPUNG TAHUN 2018

Pengarang : Bobi Promondo


Pembimbing I : dr. T. Marwan Nusri, M.Ph.
Pembimbing II : dr. H. Daflian Adnan TH

ABSTRAK Simpulan: Ada hubungan tingkat


pengetahuan tentang keselamatan pasien
Latar Belakang: Pengetahuan perawat dengan kepatuhan pelaporan insiden
tentang patient safety merupakan hal pasien pada perawat rawat inap di RSUD
yang penting, karena jika pengetahuan dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
perawat tentang patient safety kurang tahun 2018.
maka jelas ini akan berpengaruh
terhadap kinerja perawat itu sendiri Kata Kunci : Pengetahuan,
dalam penerapan patient safety di rumah Keselamatan Pasien, Kepatuhan,
sakit.. Pelaporan Insiden, Perawat
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Daftar Bacaan : 29 (2002-2017)
hubungan tingkat pengetahuan tentang
keselamatan pasien dengan kepatuhan ABSTRACT
pelaporan insiden pasien pada perawat
rawat inap di RSUD dr. H. Abdul Background: Nursing knowledge about
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018. patient safety is important, because if the
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini nurse knowledge about patient safety is
adalah jenis peneltian kuantitatif dengan less then obviously this will have an
pendekatan cross sectional, populasi effect on to the nurse's performance
adalah seluruh perawat di ruangan IRNA itself in applying patient safety in
I, IRNA II, IRNA III dan IRNA IV di hospital.
RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Objective: To know the relation of
Lampung sebanyak 270 orang dengan knowledge level about patient safety with
jumlah sampel diambil sebanyak 177 compliance of patient incident reporting
orang. Analisis bivarat adalah Chi to inpatient nurses in dr. H. Abdul
Square. Moeloek Lampung Province in 2018.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil Research Methods: This type of
penelitian didapatkan ada hubungan research is a type of quantitative
tingkat pengetahuan tentang keselamatan research with cross sectional approach,
pasien dengan kepatuhan pelaporan the population is all nurses in the room
insiden pasien pada perawat rawat inap IRNA I, IRNA II, IRNA III and IRNA IV
di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi in RSUD dr. H. Abdul Moeloek
Lampung tahun 2018 dengan p-value = Lampung Province as many as 270
0,001. people with the number of samples taken
as many as 177 people. Bivariate Adanya kecenderungan semakin
analysis is Chi Square. tinggi tingkat pengetahuan maka
Results: Based on the results of the semakin baik tingkat kepatuhannya,
study, there was a correlation between begitu sebaliknya semakin rendah
the level of knowledge about patient tingkat pengetahuan maka semakin
safety and compliance of patient incident rendah tingkat kepatuhannya, hal ini
reporting on the inpatient nurses in dr. sesuai dengan teori yang dikemukakan
H. Abdul Moeloek Lampung Province in oleh Notoatmodjo dalam Darmayanti
2018 with p-value = 0.001. (2015). Menurut Niven dalam
Conclusion: There is a correlation Darmayanti (2015) bahwa kepatuhan
between the level of knowledge about the merupakan unsur perilaku kesehatan.
patient's safety with the compliance of Perilaku kesehatan adalah suatu aktivitas
incident reporting report to the nurse in yang dilakukan oleh individu yang
the dr. H. Abdul Moeloek Lampung meyakini dirinya sehat untuk tujuan
Province in 2018. mencegah penyakit atau mendeteksinya
dalam tahap asimptomatik. Perilaku
Keywords: Knowledge, Patient Safety, yang didasari pengetahuan yang baik
Compliance, Incident Reporting, Nurse lebih langgeng dari perilaku yang tidak
Refereces: 29 (2002-2017) didasari pengetahuan.
Pengetahuan perawat tentang
A. Latar Belakang patient safety merupakan hal yang
Pengetahuan adalah merupakan penting, karena jika pengetahuan
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah perawat tentang patient safety kurang
orang melakukan penginderaan maka jelas ini akan berpengaruh
terhadap suatu objek tertentu. Sebagian terhadap kinerja perawat itu sendiri
besar pengetahuan manusia diperoleh dalam penerapan patient safety di rumah
melalui mata dan telinga. Pengetahuan sakit. Aplikasi pengetahuan di bidang
atau kognitf merupakan domain yang kesehatan yakni hubungan antara fakta
sangat penting untuk terbentuknya sikap dan interpretasi informasi mengenai
seseorang. (Notoatmodjo 2012), penyebab dan usaha preventif penyakit
Kepatuhan Menurut Kamus serta keterampilan dalam perbaikan
Besar Bahasa Indonesia (Pranoto, 2007), kesehatan (Notoatmodjo, 2012 dalam
patuh adalah suka menurut perintah, taat dhewa Pratama, 2017).
pada perintah, sedangkan kepatuhan Patient safety adalah konsep
adalah perilaku sesuai aturan dan keselamatan pasien yang sedang dalam
berdisiplin. Sarafino dikutip oleh pelayanan kesehatan dapat mencapai
(Slamet B, 2007), mendefinisikan dampak yang diharapkan (Institute of
kepatuhan (ketaatan) sebagai tingkat Medicine, 2016). Patient safety dalam
penderita melaksanakan cara pengobatan hal injury didefinisikan sebagai terbebas
dan perilaku yang disarankan oleh dokter dari accidental injury dengan menjamin
atau orang lain. Kepatuhan juga dapat keselamatan pasien melalui penetapan
didefinisikan sebagai perilaku positif sistem operasional, meminimalisasi
penderita dalam mencapai tujuan terapi kemungkinan kesalahan, dan
(Degresi, 2005). meningkatkan pencegahan agar
kecelakaan tidak terjadi dalam proses sebanyak 21.1%, kerugian berat
pelayanan (Elrifda, 2011). sebanyak 0,5% dan sebanyak 0,2%
Pengetahuan dan kepatuhan berkibat fatal (WHO, 2016).
pelaporan insiden pasien berperan Keselamatan pasien rumah sakit
penting dalam patient safety. Persepsi adalah suatu sistem dimana rumah sakit
patient safety merupakan proses yang membuat asuhan pasien oleh tenaga
digunakan individu mengelola dan kesehatan atau non kesehatan yang lebih
menafsirkan kesan indera mereka dalam aman untuk mencegah terjadinya
rangka memberikan makna kepada Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan
lingkungan mereka. Persepsi dapat Kejadian Nyaris Cidera (KNC). Sistem
dijelaskan sebagai interpretasi atau tersebut meliputi: asessment risiko,
pemberian makna atas informasi atau identifikasi dan pengelolaan hal yang
pengetahuan yang diterima dari luar oleh berhubungan dengan risiko pasien,
berbagai indera (Notoatmodjo, 2012). pelaporan dan analisis insiden,
WHO juga mendefinisikan patient kemampuan belajar dari insiden dan
safety adalah pencegahan kesalahan dan tindak lanjutnya serta implementasi
efek samping untuk pasien yang solusi untuk meminimalkan timbulnya
berkaitan dengan pelayanan kesehatan risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat
(Commission TJ, 2016). Agency for mencegah terjadinya cedera yang
Healthcare Research and Quality disebabkan oleh kesalahan akibat
(AHRQ), lembaga federal yang memiliki melaksanakan suatu tindakan atau tidak
tugas untuk usaha promosi dan riset melakukan tindakan yang seharusnya
keselamatan pasien di Amerika Serikat dilakukan (Kementerian Kesehatan RI,
dengan National Forum for Quality 2011).
Measurement and Reporting (the Program keselamatan pasien
National Quality Forum, atau NQF), dideskripsikan sebagai suatu usaha untuk
suatu kemitraan antara lembaga publik menurunkan angka KTD yang sering
dengan sektor swasta yang dibangun terjadi pada pasien selama dirawat
pada 1999 yang bertujuan untuk dirumah sakit sehingga sangat
mendorong agenda pelayanan kesehatan merugikan baik bagi pasien itu sendiri
yang berkualitas mendefinisikan maupun rumah sakit (Nursalam, 2011).
penerapan patient safety sebagai jenis Laporan insiden keselamatan pasien di
proses atau struktur yang penerapannya Indonesia oleh Komite Keselamatan
untuk mengurangi efek samping dari Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
berbagai penyakit dan prosedur dalam berdasarkan provinsi pada tahun 2007,
pelayanan kesehatan (Shojania et all, menemukan sejumlah kasus jenis KNC
2010). sebesar 47,6% dan KTD sebesar 46,2%,
Data dari National Patient Safety sedangkan pada tahun 2010 kasus KTD
Agency, menyebutkan dari kurun waktu meningkat menjadi 63%, yang terdiri
April-September 2016 di London Inggris dari 12 provinsi di Indonesia. Kejadian
pada pelayanan kesehatan akut spesialis pelanggaran patient safety 28,3%
terjadi insiden yang tidak diinginkan dilakukan oleh perawat (Mutmainah RD,
sebanyak 56,1%. Persentase insiden 2014).
tersebut menimbulkan kerugian ringan Sasaran keselamatan pasien dalam
sebanyak 34,3%, kerugian sedang akreditasi yang dilakukan oleh KARS
(Komite Akreditasi Rumah Sakit) 45 responden (88,2%) yang memiliki
mengacu pada JCI serta Permenkes pengetahuan baik dan penerapan patient
Nomor 1691 Tahun 2011 tentang safety juga baik, sedangkan yang
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit memiliki pengetahuan baik dan
pada Pasal 8 Ayat 2 menyebutkan bahwa penerapan patient safety kurang ada 1
sasaran keselamatan pasien terdiri 6 responden (2%). Sementara yang
poin. 6 poin tersebut adalah ketepatan memiliki pengetahuan kurang dan
identifikasi pasien; peningkatan penerapan patient safety kurang ada 5
komunikasi efektif; peningkatan responden (9,8%), dan yang memiliki
keamanan obat yang perlu diwaspadai; pengetahuan kurang dan penerapan
kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, patient safety baik tidak ada.
tepat-pasien operasi; pengurangan risiko Hasil pra survey yang dilakukan
infeksi terkait pelayanan kesehatan; serta peneliti di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
pengurangan risiko jatuh (Kementerian Provinsi Lampung diperoleh data
Kesehatan RI, 2011). sebagai berikut, insiden terbanyak di
Profesionalitas tenaga kesehatan RSUD dr.H.Abdul Moeloek pada tahun
memiliki karakter yang harus terpelihara 2016 adalah kejadian tidak diharapkan
dan ditingkatkan untuk mempertahankan (KTD) sebanyak 50% KTD jenis KTD
standar mutu yang tinggi. Karakter terbanyak adalah Reaksi Transfusi
tersebut ditunjukkan dari perilaku tenaga (gatal-gatal). kejadian nyaris cidera
kesehatan dalam memberikan pelayanan (KNC) sebesar 33.3% jenis KNC
kesehatan termasuk pelaksanaan terbanyak adalah batal operasi. kondisi
program patient safety berdasarkan pontesial cidera (KPC) sebesar 16.6%
standar pelayanan kesehatan, mandiri, jenis KPC terbanyak adalah kehabisa
bertanggung jawab dan bertanggung oksigen. kejadian tidak cidera (KTC)
gugat, serta mengembangkan sebesar 0% tidak di temukan kejadian
kemampuan sesuai dengan tidak cidera. Kemudian kejadian sentinel
perkembangan ilmu pengetahuan dan event sebesar 0% tidak di temukan
teknologi (Murdyastuti, 2010). kejadian apapun. Oleh karena itu akan
Hasil penelitian Nurmalia (2013) di dilakukan Failure Mode Effect Analyze
salah satu rumah sakit swasta di (FMEA). Insiden terbanyak adalah di
Semarang pada perawat. Hasil analisis RSUD dr.H.Abdul Moeloek pada tahun
menunjukkan bahwa kelompok yang 2017 kejadian potensial cidera (KPC)
tidak mendapatkan program mentoring sebanyak 53.8% jenis KPC terbanyak
akan beresiko mengalami penurunan adalah kekurangan tenaga. kejadian
dalam penerapan budaya keselamatan nyaris cidera (KNC) sebanyak 21.7%
pasien sebesar 2.5 kali lebih besar jenis KNC terbanyak batal operasi.
dibandingkan kelompok yang Kejadian sentinel event 14.1% jenis
mendapatkan program mentoring sentinel event terbanyak adalah
keperawatan. pengungunjung ramai. Kejadian tidak
Hasil penelitian kuantitatif (cross diharapkan (KTD) sebanyak 10,2% jenis
sectional) oleh Gunibala dkk (2015) KTD terbanyak adalah reaksi transfusi
yang dilaksanakan di RSUD Prof. Dr. (demam), kemudian kejadian tidak
Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo cidera (KTC) sebanyak 0% tidak di
menunjukkan 51 responden tersebut ada temukan kejadian. Oleh karena itu akan
dilakukan Failure Mode Effect Analyze Abdul Moeloek Provinsi Lampung
(FMEA). sebanyak 270 orang..
2. Sampel
B. Rumusan Masalah Sampel merupakan sebagian dari
Berdasarkan latar belakang di atas keseluruhan objek atau populasi.
maka peneliti merumuskan masalah Sampel yang diambil dalam penelitian
sebagai berikut: “Apakah ada hubungan ini sebanyak 177 orang. Cara yang
tingkat pengetahuan tentang keselamatan digunakan dalam pengambilan sampel
pasien dengan kepatuhan pelaporan pada penelitian ini menggunakan teknik
insiden pasien pada perawat rawat inap simple random sampling.
di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung tahun 2018?” F. Analisis Data
Analisa bivariat digunakan untuk
C. Tujuan Penelitian melihat hubungan antara variabel
1. Untuk mengetahui distribusi independent dengan variabel dependen.
frekuensi tingkat pengetahuan Penelitian ini peneliti menggunakan uji
perawat inap tentang keselamatan Chi Square. Uji Chi Square digunakan
pasien di RSUD dr. H. Abdul karena masing-masing variabel
Moeloek Provinsi Lampung tahun mempunyai skala kategorik-kategorik.
2018. Tingkat Kepercayaan yang digunakan
2. Untuk mengetahui distribusi adalah 95%. Apabila p-value ≤ 0,05
frekuensi kepatuhan pelaporan berarti ada hubungan yang bermakna
insiden pasien pada perawat inap di antara kedua variabel, jika p-value >
RSUD dr. H. Abdul Moeloek 0,05 berarti tidak ada hubungan yang
Provinsi Lampung tahun 2018. bermakna antara kedua variabel.
3. Untuk menganalisis hubungan
tingkat pengetahuan tentang G. Hasil Penelitian dan Pembahasan
keselamatan pasien dengan Berdasarkan hasil penelitian
kepatuhan pelaporan insiden pasien diketahui bahwa dari 34 orang perawat
pada perawat rawat inap di RSUD dr. yang tingkat pengetahuan tentang
H. Abdul Moeloek Provinsi keselamatan pasiennya kurang dan tidak
Lampung tahun 2018. patuh terhadap pelaporan insiden pasien
sebanyak 23 orang (67,6%), sedangkan
D. Jenis dan Rancangan Penelitian yang patuh terhadap pelaporan insiden
Jenis penelitian ini adalah jenis pasien sebanyak 11 orang (32,4%). Dari
peneltian kuantitatif. Sesuai dengan 98 orang perawat yang tingkat
tujuan penelitian, maka rancangan yang pengetahuan tentang keselamatan
digunakan dalam penelitian ini adalah pasiennya cukup dan tidak patuh
rancangan penelitian cross sectional terhadap pelaporan insiden pasien
sebanyak 31 orang (31,6%), sedangkan
E. Populasi dan Sampel yang patuh terhadap pelaporan insiden
1. Populasi pasien sebanyak 67 orang (67,4%).
Populasi penelitian ini adalah seluruh Sedangkan dari 45 orang perawat yang
perawat di ruangan IRNA I, IRNA II, tingkat pengetahuan tentang keselamatan
IRNA III dan IRNA IV di RSUD dr. H. pasiennya baik dan tidak patuh terhadap
pelaporan insiden pasien sebanyak 16 Hasil penelitian ini sejalan dengan
orang (35,6%), sedangkan yang patuh Penelitian Ariyani (2009) yang
terhadap pelaporan insiden pasien dilaksanakan pada instalasi rawat inap
sebanyak 29 orang (64,4%). RSUD Dr Moewardi Surakarta tahun
Berdasarkan hasil uji statistik dengan 2008 menunjukkan adanya pengaruh
chi square diperoleh p-value = 0,001 pada sikap mendukung penerapan
yang berarti bahwa hubungan tingkat program patient safety oleh pengetahuan
pengetahuan tentang keselamatan pasien dan motivasi perawat. Hasil analisis
dengan kepatuhan pelaporan insiden bivariat menunjukkan bahwa ada
pasien pada perawat rawat inap di RSUD hubungan yang signifikan antara
dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pengetahuan dan motivasi terhadap sikap
tahun 2018. mendukung penerapan program patient
Adanya kecenderungan semakin safety (p<0,05). Hasil analisis
tinggi tingkat pengetahuan maka multivariat menunjukkan adanya
semakin baik tingkat kepatuhannya, pengaruh bersama-sama antara
begitu sebaliknya semakin rendah pengetahuan (p=0,006, Exp B=2,322),
tingkat pengetahuan maka semakin motivasi (p=0,020, Exp B=2,093)
rendah tingkat kepatuhannya, hal ini terhadap sikap mendukung penerapan
sesuai dengan teori yang dikemukakan program patient safety di Instalasi
oleh Notoatmodjo dalam Darmayanti Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi
(2015). Menurut Niven dalam Surakarta.
Darmayanti (2015) bahwa kepatuhan Hasil penelitian ini juga sejalan
merupakan unsur perilaku kesehatan. dengan Bawelle dkk (2013) tentang
Perilaku kesehatan adalah suatu aktivitas hubungan pengetahuan dan sikap
yang dilakukan oleh individu yang perawat dengan pelaksanaan patient
meyakini dirinya sehat untuk tujuan safety ditemukan ruang irna di RSUD
mencegah penyakit atau mendeteksinya Liun K. Tahuna. Penelitian tersebut
dalam tahap asimptomatik. Perilaku menyimpulkan analisis statistik
yang didasari pengetahuan yang baik menunjukan hasil bahwa ada hubungan
lebih langgeng dari perilaku yang tidak pengetahuan perawat dengan
didasari pengetahuan. pelaksanaan keselamatan pasien (patient
Pengetahuan perawat tentang patient safety) di Ruang Rawat Inap RSUD Liun
safety merupakan hal yang penting, Kendage Tahuna, p=0,014 (α<0,05).
karena jika pengetahuan perawat tentang Berdasarkan uraian di atas, maka
patient safety kurang maka jelas ini akan menurut peneliti pengetahuan dan
berpengaruh terhadap kinerja perawat itu kepatuhan pelaporan insiden pasien
sendiri dalam penerapan patient safety di berperan penting dalam patient safety.
rumah sakit. Aplikasi pengetahuan di Persepsi patient safety merupakan proses
bidang kesehatan yakni hubungan antara yang digunakan individu mengelola dan
fakta dan interpretasi informasi menafsirkan kesan indera mereka dalam
mengenai penyebab dan usaha preventif rangka memberikan makna kepada
penyakit serta keterampilan dalam lingkungan mereka. Persepsi dapat
perbaikan kesehatan (Notoatmodjo, 2012 dijelaskan sebagai interpretasi atau
dalam dhewa Pratama, 2017). pemberian makna atas informasi atau
pengetahuan yang diterima dari luar oleh memberikan asuhan keperawatan dengan
berbagai indera. salah satunya melaksanakan standar
prosedur operasional yaitu pelaporan
H. Kesimpulan insiden pasien pada perawat rawat inap.
1. Sebagian besar tingkat pengetahuan 4. Untuk Peneliti Selanjutnya
perawat inap tentang keselamatan Diharapkan penelitian ini
pasien di RSUD dr. H. Abdul menjadi sumber data untuk
Moeloek Provinsi Lampung tahun melakukan penelitian selanjutnya dengan
2018 adalah cukup yaitu sebanyak menambahkan beberapa variabel yaitu
98 orang (55,4%). sikap, motivasi dan kemampuan ataupun
2. Sebagian besar perawat inap di dengan melakukan penelitian secara
RSUD dr. H. Abdul Moeloek kualitatif, sehingga hasil yang diperoleh
Provinsi Lampung tahun 2018 patuh dapat dijelaskan secara lebih detail
terhdap pelaporan insiden pasien mengenai faktor-faktor yang
yaitu sebanyak 107 orang (60,5%). mempengaruhi kepatuhan.
3. Ada hubungan tingkat pengetahuan 5. Untuk Peneliti
tentang keselamatan pasien dengan Diharapkan penelitian ini
kepatuhan pelaporan insiden pasien memberikan pengetahuan kepada
pada perawat rawat inap di RSUD peneliti tentang International Patient
dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Safety Goal (IPSG) atau keselamatan
Lampung tahun 2018 dengan p- pasien secara umum dan pelaporan
value = 0,001. insiden pasien pada perawat rawat inap
secara khususnya.
I. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka dapat diberikan beberapa saran DAFTAR PUSTAKA
antara lain:
1. Untuk Rumah Sakit Aprilia S. (2011) Faktor-Faktor Yang
Diharapkan kepada RSUD dr. H. Mempengaruhi Perawat Dalam
Abdul Moeloek Provinsi Lampung untuk Penerapan Ipsg (Internasional
meningkatkan pengetahuan pada perawat Patient Safety Goal) Pada
rawat inap, khususnya mengenai upaya Akreditasi JCI (Joint Commission
pencegahan medication error, International) Di Instalasi Rawat
karakteristik medical error dan kategori Inap RS Swasta X Tahun 2011.
patient safety dengan cara menggiatkan FKM-Universitas Indonesia.
lagi sosialisasi tentang keselamatan Ariyani A. (2009) Analisis
pasien dan pelaporan insiden pasien pada Pengetahuan dan Motivasi
perawat rawat inap. Perawatyang Mempengaruhi
2. Untuk Institusi Pendidikan Sikap Mendukung
Diharapkan penelitian ini bisa Penerapanprogram Patient Safety
menambah referensi di dalam Di Instalasi Perawatan Intensif
Perpustakaan Universitas Malahayati RSUD dr Moewardi Surakarta
Bandar Lampung, sehingga mahasiswa Tahun 2008. Jurnal Penelitian.
adik tingkat dapat menjadikan penelitian
ini acuan dalam praktek klinik dalam
Bawelle SC, (2013) Sinolungan JS V., Institute of Medicine (2016). To Err Is
Hamel RS. Hubungan Human [Internet]. Washington,
pengetahuan dan sikap perawat D.C.: National Academies Press;
dengan pelaksanaan keselamatan [cited 2016 Aug 23]. Available
pasien (patient safety) di ruang from:
rawat inap rsud liun kendage http://www.nap.edu/catalog/9728
tahuna. Ejournal Keperawatan. Kemenkes. Peraturan Menteri
Commission TJ, Commission TJ, Kesehatan Republik Indonesia
Systems PS, Commission J, Nomor
Commission TJ, Commission J 1691/Menkes/Per/VIII/2011
(2008). Patient Safety Systems ( Tentang Keselamatan Pasien
PS ). 1(January). Rumah Sakit. 2011;1–31.
Darmayanti (2015) Hubungan Antara Available from:
Tingkat Pengetahuan Dengan www.depkes.go.id
Kepatuhan Dalam Menggunakan Kementerian Kesehatan RI (2011).
Alat Pelindung Diri Pada Petani Pedoman Penyelenggaraan
Pengguna Pestisida, Jurnal Keselamatan Pasien di Rumah
Penelitian Sakit. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Komite Keselamatan Pasien Rumah
Indonesia (2008). Panduan Sakit (2015). Pedoman Pelaporan
Nasional Keselamatan Pasien Insiden Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (Patient Safety). (IKP). Jakarta.
Jakarta: KKPRS. Kuesioner Survey Keselamatan Pasien
Dhewa Adhi Pratama (2017) Hubungan diakses melalui
Tingkat Pengetahuan tentang https://dokumen.tips/documents/ku
Penerapan Patient Safety dengan esioner-survey-keselamatan-
Persepsi Penerapan Patient pasien.html
Safety oleh Perawat di RSUD dr. Murdyastuti S (2010). Pengaruh
Soediran Mangoen Soemarso Persepsi Tentang Profesionalitas,
Wonogiri, Fakultas Kedokteran Pengetahuan patients Safety dan
Universitas Diponegoro Motivasi Perawat Terhadap
Elrifda S. (2011) Budaya Patient Safety pelaksanaan Program Patients
dan Karakteristik Kesalahan Safety di Ruang Rawat Inap RSO
Pelayanan : Implikasi Kebijakan Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.
di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Jurnal Penelitian.
Jambi. Jurnal Kesehatan Mutmainah RD (2014). Tinjauan
Masyarakat. Patient Safety pada Tata Laksana
Gunibala MT, Yusuf ZK, Y.Dulahu W Di Instalasi Perawatan Intensif
(2015). Hubungan Pengetahuan Rumah Sakit Immanuel Bandung
Dan Sikap Perawat Dengan Tahun 2014. Bandung.
Penerapan Patient Safety Di Rsud Niven (2002) Psikologi Kesehatan
Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Pengantar untuk Perawat dan
Gorontalo. Jurnal Penelitian. Profesional Kesehatan Lain. Alih
Bahasa Agung Waluyo; Editor :
Monica Ester. Edisi 2. Jakarta: Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
EGC. tentang Rumah Sakit.
Notoatmodjo S (2012). Pendidikan dan WHO (2015). Patient safety [Internet].
Perilaku Kesehatan. Jakarta: WHO. World Health
Rineka Cipta. Organization. New York
Nurmalia Devi Hanny H & HP (2013). WHO (2012). WHO The nine Patient
Pengaruh Program Mentoring Safety Solutions, New York;
Terhadap Penerapan Budaya
Keselamatan Pasien. Menejemen
Keperawatan. 2013; Jurnal
Penelitian.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16
Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter,
Dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian
infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Pertiwi VI (2014). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Perawat Tentang
Patient Safety Dengan Kejadian
Pelanggaran Patient Safety.
Jurnal Penelitian.
Shojania KG, Duncan BW, McDonald
KM, Wachter RM, Markowitz AJ
(2010). Making health care safer:
A critical analysis of patient safety
practices. Evid Rep Technol
Assess (Summ) [Internet]. 1-668.
Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
med/11510252
Sugiyono (2006). Metode penelitian
kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai