oleh :
Ananta Erfrandau, S.Kep
NIM 122311101015
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsi saraf akut
yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana
secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam)
timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu.
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat
menimbulkan cacat atau kematian.
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung
koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10
kematian disebabkan oleh stroke. (Ennen, 2004; Marsh&Keyrouz, 2010;
American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta
orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya
mengalami kecacatan permanen (Stroke forum, 2015). Stroke merupakan
penyebab utama kecacatan yang dapat dicegah (American Heart Association,
2014)
Prevalensi stroke di India tahun 2013 diperkirakan 203 pasien per 100.000
penduduk, sedangkan di China insidennya 219 per 100.000 penduduk. Kemajuan
teknologi kedokteran berhasil menurunkan angka kematian akibat stroke, namun
angka kecacatan akibat stroke cenderung tetap bahkan meningkat. Diperkirakan
terdapat 2 juta penderita pasca stroke di Amerika dengan biaya perawatan 65,5
miliar dolar.
Pada profil statistik WHO yang diperbaharui pada Januari 2015, stroke
merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama di Indonesia.
Pada tahun 2012 terdapat 328.500 kematian akibat stroke di Indonesia. Laporan
ini sejalan dengan Hasil Riset Kesehatan Dasar yang menunjukkan terjadi
peningkatan prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan wawancara jawaban
responden yang pernah didiagnosis tenaga kesehatan dan gejalanya meningkat
dari 8,3 per1000 di tahun 2007 menjadi 12,1 per1000 di tahun 2013.
Berdasarkan pengakajian mahasiswa Program Profesi Ners (P2N) Universitas
Jember pada tanggal 21 Maret 2017 ditemukan penyakit stroke pada Ny. D, hasil
pengkajian adalah Ny. D mengatakan bahwa hanya dapat beraktivitas diatas
tempat tidur.
2.2 Manfaat
1. Menambah pengetahuan petugas kesehatan yang ada di UPT PSTW
Jember dan Ny. D terkait Range Of Motion (ROM).
2. Menambah keterampilan petugas kesehatan yang ada di UPT PSTW
Jember dalam mempraktikan Range Of Motion (ROM) di Wisma Sedap
Malam UPT PSTW Jember.
= Sasaran
= Pemateri
Laporan Stase Keperawatan Gerontik P2N PSIK Universitas Jember 2017
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C., dan Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC.
Tuti Pahria, dkk, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ganguan Sistem
Persyarafan, Jakarta, EGC, 1993
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : SOP (bila ada)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Lampiran 7 : Dokumentasi kegiatan
Pemateri
BERITA ACARA
Pada hari ini Rabu tanggal 22 Bulan Maret tahun 2017 jam 08.00 WIB bertempat
di Wisma Sedap Malam UPT PSTW Jember telah dilaksanakan Range Of Motion
(ROM) untuk penanganan stroke oleh Mahasiswa Program Profesi Ners (P2N)
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh
orang ( daftar hadir terlampir).
DAFTAR HADIR
Kegiatan Range Of Motion (ROM) untuk penanganan stroke oleh oleh Mahasiswa
Program Profesi Ners (P2N) Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Jember. Pada hari ini Rabu tanggal 22 Bulan Maret tahun 2017 pukul 08.00 WIB
bertempat di di Wisma Sedap Malam UPT PSTW Jember.
N
NAMA ALAMAT TANDATANGAN
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Lampiran 3 : SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Laporan Stase Keperawatan Gerontik P2N PSIK Universitas Jember 2017
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 15 menit
sasaran akan mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian dan penyebab stroke
b. Menjelaskan tentang penanganan stroke : Range Of Motion (ROM)
c. Menjelaskan tentang cara melakukan Range Of Motion (ROM)
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian dan penyebab stroke;
b. Tanda gejala stroke;
c. Cara penanganan stroke dengan Range Of Motion (ROM)
5. Waktu
1 x 15 Menit
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Pertemuan kelompok
b. Landasan Teori : Konstruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Penyuluh mencari artikel atau materi tentang konsep dasar dan penanganan
stroke
Laporan Stase Keperawatan Gerontik P2N PSIK Universitas Jember 2017
10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah yang dimaksud dengan stroke dan apa penyebabnya?
b. Sebutkan tanda gejala stroke?
c. Bagaimana cara menangani stroke?
Lampiran 4 : SOP
JUDUL SOP
Laporan Stase Keperawatan Gerontik P2N PSIK Universitas Jember 2017
a. Latihan 1
1) Angkat lengan yang lemah
menggunakan tangan yang sehat ke
atas.
b. Latihan 2
1) Angkat lengan yang lemah melewati
dada ke arah tangan yang sehat.
c. Latihan 3
1) Angkat tangan yang lemah
menggunakan tangan yang sehat ke
atas.
d. Latihan 4
1) Tekuk siku yang lemah
menggunakan tangan yang sehat.
e. Latihan 5
1) Pegang pergelangan tangan yang
lemah menggunakan tangan yang
sehat, angkat ke atas dada.
f. Latihan 6
1) Tekuk jari-jari yang lemah dengan
tangan yang sehat, kemudian
luruskan.
Lampiran 5 : Materi
STROKE
1. Definisi Stroke
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung
koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari
10 kematian disebabkan oleh stroke. (Ennen, 2004; Marsh&Keyrouz, 2010;
American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta
orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya
mengalami kecacatan permanen (Stroke forum, 2015). Stroke merupakan
penyebab utama kecacatan yang dapat dicegah (American Heart Association,
2014)
2. Penyebab Stroke
Penyakit stroke diakibatkan oleh berbagai macam faktor risiko, diantaranya ada
faktor risiko yang tidak dapat diubah seperti umur, jenis kelamin, berat lahir
rendah, ras, faktor keturunan dan kelainan pembuluh darah bawaan. Risiko
terkena stroke meningkat sejak usia 45 tahun. Setelah usia 50 tahun, setiap
penambahan usia tiga tahun meningkatkan risiko stroke sebesar 11-20%. Orang
berusia lebih dari 65 tahun memiliki risiko paling tinggi, walaupun hampir
25% dari semua stroke terjadi sebelum usia tersebut, dan hampir 4% terjadi
pada orang berusia antara 15 dan 40 tahun (Feigin, 2004). Stroke secara luas
diklasifikasikan ke dalam stroke iskemik dan hemoragik. Faktor risiko stroke
di antaranya adalah merokok, hipertensi, hiperlipidemia, fibrilasi atrium,
penyakit jantung iskemik, penyakit katup jantung, dan diabetes (Goldszmith,
2013)