Oleh
1. Nyeri akut, yaitu pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan
sebagai kerusakan, awitan yang tiba-tibaatau lambat dari intensitas ringan hingga
beratdengan akhir yang dapat diantisipasi dan diprediksi.
2. Nyeri kronis, yaitu pengalaman sensorik yang tidak menyenangkan dengan kerusakan
jaringan aktualatau potensional atau digambarkan sebagai suatu kerusakan, awitan
yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga berat, terjadi konstan
atau berulang dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung
lebih dari tiga bulan.
B. Epidemiologi
Nyeri dapat terjadi padai berbagai penyakit, salah satunya pada penyakit kanker
payudara. Kanker payudara adalah masalah kesehatan utama di Amerika serikat. Insiden
keseluruhannya meningkat sampai 54% daam 40 tahun antara tahun 1950 dan 1989. Angka
insiden meningkat secara konstan sampai 1% setiap tahun hingga 4%. Selama tahun 1970
dan 1980 insiden kanker payudara meningkat hingga 21% di antara wanita dan terus
meningkat sampai 49% diantara wania yang berusia lebih tua. Angka kematian akibat
kanker payudara tetap tidak berubah seama 40 tahun, yang menunjukkan bahwa pengobatan
terbaru dengan pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi hanya menghasilkan perbaikan
kecil untuk kelangsungan hidup (Brunner & Suddarth. 2002).
C. Etiologi
1. Agen cedera biologis (misal infeksi, iskemia, neoplasma)
2. Agen cedera fisik (misal, abses, amputasi, luka bakar, terpotong, mengangkat berat,
prosedur bedah, trauma, olahraga berlebihan)
3. Agen cedera kimiawi (misal luka bakar, kapsaisin, metilen klorida, agen mustrad)
4. Ketidakmampuan fisik-psikososial kronis (misal kanker metastasis, cedera neurologis,
dan arthritis)
D. Tanda dan gejala
Menurut NANDA (2015-2017) tanda dan gejala nyeri antara lain:
1. Dilatasi pupil
2. Ekspresi wajah nyeri misalkan mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)
3. Mengekspresikan perilaku misalnya gelisah, merengek, menangis, waspada
4. Perubahan perilaku untuk menghindari nyeri
5. Perubahan selera makan
6. Sikap melindungi area sekitar nyeri
7. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak
dapat mengungkapkan nyeri
8. Keluhan tentang intensitas nyeri menggunakan standar skala nyeri.
9. Nyeri akut dapat mencetuskan takikardi, hipertensi dan midriasis, tetapi tidak bersifat
diagnostik
E. Pengkajian Nyeri
1. Skala Wajah Whaley dan Wong
Skala wajah dapat digunakan untuk anak-anak, karena anak-anak dapat diminta
untuk memilih gambar wajah sesuai rasa nyeri yang dialaminya. Pilihan ini kemudian
diberi skor angka. Skala wajah Whaley dan Wong menggunakan 6 kartun wajah, yang
menggambarkan wajah tersenyum, wajah sedih, sampai menangis, dan tiap wajah
ditandai dengan angka 0 sampai 5.
Karsinogen
Hormon esterogen
Sinar pengion: S. UV, S. Lingkungan
Genetik
kanker Radioaktif
Paparan Karsinogen
Penyebaran
Kanker Payudara
Pembedahan
Terputusnya jaringan
Sintesa Prostaglandin
Sintesa Prostaglandin
I. Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medika Bedah Volume 2. Jakarta: EGC
Carpenito, Lynda Juall. 1995. Buku saku diagnosa keperawatan dan dokumentasi, edisi 4,
Alih Bahasa Yasman Asih. Jakarta, EGC
Nanda. 2015-1017. Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10.
Jakarta: EGC
Price Sylvia, A. 1994. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2. Jakarta;
EGC
No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut NOC NIC
berhubungan Ansiety Anxiety Reduction (penurunan
dengan Fear leavel kecemasan)
dilakukannya Sleep deprivation 1.Identifikasi tingkat kecemsan
tindakan insisi Comfort, readines for 2.Bantu klien mengenal situasi yang
bedah. enchanced menimbulkan kecemasan
Kriteria Hasil: 3.Kaji karakteristik nyeri
Mampu mengontrol 4.Instruksikan pasien menggunakan
kecemasan tehnik rekasasi
Mengontrol nyeri 5.Berikan posisi nyaman sesuai
Kualitas tidur dan kebutuhan
istirahat adekuat 6.Kolaborasi pemberian obat analgetik
Status kenyamanan
meningkat
2. Resiko infeksi NOC NIC
berhubungan Immune status Infection Control (kontrol infeksi)
dengan adanya Knowledge : infection 1.Monitor tanda dan gejala infeksi
sayatan / luka control sistemik dan lokal
operasi Risk control 2.Bersihkan luka
laparatomi. Kriteria hasil 3.Ajarkan cara menghindari infeksi
Klien bebas dari tanda 4.Instruksikan pasien untuk minum
dan gejala infeksi obat antibiotik sesuai resep
Menunjukkan 5.Berikan terapi antibiotik IV bila
kemampuan untuk perlu
mencegah timbulnya
infeksi
Jumlah leukosit dalam
batas normal
3. Gangguan NOC NIC
imobilisasi Joint movement : active Exercise therapy : ambulation
berhubungan Mobility level 1.Monitor vital sign sebelum/sesudah
dengan Self care : ADLs latihan dan lihat respon pasien saat
pergerakan Transfer performance latihan
terbatas dari Kriteria hasil 2.Latih pasien dalam pemenuhan
anggota tubuh. Klien meningkjat dalam kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
aktivits fisik kebutuhan
Mengerti dari tujuan 3.Kaji kemampuan pasien dalam
dari peningkatan mobilisasi
mobilitas 4.Konsultasi dengan terapi fisik
Memeragakan tentang rencana ambulasi sesuai
penggunaan alat kebutuhan
Bantu untuk mobilisasi 5.Ajarkan pasien bagaimana merubah
(walker) posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan