KP : O-1
ANGGOTA KELOMPOK :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Peptida dimasukkan dalam formula kosmetik berkat efek biologisnya yang luas.
Peptida memainkan peran penting dalam penuaan, peradangan, proliferasi dan migrasi sel,
angiogenesis, sintesis dan regulasi protein, pigmentasi, dan sintesis matriks ekstraseluler.
Peptida cosmeceutical diyakini relatif aman, tetapi informasi tentang sitotoksisitasnya masih
kurang.(Zhang et al., 2009).
TINJAUAN PUSTAKA
Kulit adalah lapisan pelindung yang terletak dibagian paling luar tubuh. Kulit
juga merupakan sebagai penentu penampilan dan merupakan target dari kosmetika.
Kulit dapat melindungi tubuh dan terdiri dari beberapa struktur yang kompleks dan
terorganisasi dengan baik sesuai dengan fungsinya masing-masing. Fungsi kulit yang
terpenting adalah untuk mengendalikan pengeluaran air dari tubuh untuk
mempertahankan kehidupan meskipun dalam lingkungan ekstrim (Sukamoto K. et al,
2017).
a. Sebagai penghalang penguapan air dari tubuh dan mengontrol invasi zat eksogen
untuk menjaga kesehatan serta mencegah invasi dari bahay eksogen, termasuk bahan kimia
dan pathogen seperti virus dan mikroorganisme. Kulit memiliki reseptor sensorik untuk
merasakan sentuhan (Sukamoto K. et al, 2017).
b. Kulit sebagai bantalan kekuatan fisik dari luar tubuh untuk menjaga organ dalam,
seperti mwelanin yang dapat menyerap dan menyebarkan sinar UV dan melindungi sel-sel
dari efek yang berbahaya (Sukamoto K. et al, 2017).
c. Kontrol suhu tubuh, jika terjadi peningkatan suhu tubuh sirkulasi darah periferdipercepat
untuk menghilangkan panas. Selain itu, sekresi keringan darikelenjar keringat juga
berfungsi untuk menurunkan suhu tubuh (Sukamoto Ket al, 2017).
Kerutan wajah yang terkait dengan penuaan disebabkan oleh banyak faktor. Di luar
jalur fisiologis, mekanisme molekuler yang terlibat dalam penuaan wajah meliputi perubahan
konformasi kolagen, degradasi polipeptida elastin, dan masalah matriks lipid kulit.
Studi terbaru dengan jelas menetapkan bahwa perubahan ini dapat dikurangi secara
signifikan dengan menghambat pembentukan kompleks SNARE, inti dari protein membran
yang memediasi exocytosis neuron. Penghambatan mereka oleh peptida sintetis pendek dapat
mengurangi pembentukan kerutan wajah, dan dengan demikian penampilan penuaan.
Produksi berlebih dan pelepasan katekolamin juga mendorong pembentukan keriput dan
garis-garis halus.
II.2.1Mekanisme kerja
II.2.2 Penggunaan
Argireline dapat digunakan dalam formulasi kosmetik seperti emulsi, gel, serum, dll,
di mana penghapusan garis dalam atau kerutan di dahi atau di sekitar daerah mata yang
diinginkan dan mencegah pembentukan garis-garis kulit dan keriput dengan cara yang sangat
mirip dengan toksin botulinum (Lupo et al., 2007).
II.2.4Sitotoksisitas
Pada fibroblas dermal manusia Tes dilakukan pada fibroblast dermal manusia pada
konsentrasi antara 10 ug / ml dan 1 mg / ml dengan kepadatan sel 21.000 sel / cm 2. Tidak
ada tanda-tanda sitotoksisitas diamati. keratinosit epidermis manusia Tes dilakukan pada
keratinosit epidermis manusia pada konsentrasi antara 10 ug / ml dan 1 mg / ml dengan
kepadatan keratinosit dari 15.000 sel / cm 2. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada tanda-
tanda sitotoksisitas pada konsentrasi diuji.