Anda di halaman 1dari 9

3.

3 Plant Of Action / Rencana Tindakan


No
1.

Problem
Ronde
Keperawatan

1. Discharge
2.
planning

Data
1. Jarang ditemukan kasus
memerlukan
kegiatan
keperawatan di Bedah Aster
elektif.
2. Ronde
keperawatan
dilaksanakan secara rutin di
elektif Bedah Aster.

1.
2.

3.
4.

Tujuan

Kegiatan

yang Ronde
ronde keperawatan
ruang terlaksana
dengan benar.

1. Menentukan penanggung
jawab ronde keperawatan
2. Menentukan klien yang
akan dijadikan subyek
dalam ronde keperawatan.
belum
3. Menentukan strategi
ruang
ronde keperawatan yang
akan dilakukan.
4. Menentukan materi dalam
pelaksanaan ronde
keperawatan.
5. Menyiapkan petunjuk
teknis pelaksanaan ronde
keperawatan.
6. Melaksanakan ronde
keperawatan bersamasama kepala ruangan dan
staf keperawatan.
Keterbatasan waktu dan tenaga Discharge
1. Menentukan penanggung
planning
jawab discharge
perawat
dilaksanakan
planning.
Kurangnya kesempatan
untuk
dengan benar
2. Menentukan materi
memberikan pendidikan kesehatan
dan
discharge planning.
kepada pasien atau keluarga
terdokumentasi 3. Menentukan klien yang
Tidak tersedianya leaflet untuk dengan benar.
akan dijadikan subjek
pasien pulang
discharge planning.
4. Menentukan jadwal
Sudah tersedia format discharge
99

Indikator
Keberhasilan
Adanya proposal ronde
keperawatan

Minggu
III

Penanggung
Jawab
Tri Anjarini,
S. Kep

Minggu
II

Nurul Al
Hida, S.Kep

Waktu

Ronde keperawatan sudah


dilakukan di ruang bedah
aster.
Terdapat alur ronde
keperawatan

Setiap klien mulai dari


masuk sampai pulang
sudah dilakukan
discharge planning
dengan kelengkpan
dokumen discharge
planning.
yang sudah diisi serta
leaftlet.

planning
namun
pengaplikasiannya masih
lengkap.

dalam
belum

5.
6.
7.

3.

Supervisi

1. Sistem penilaian sudah ada namun


form penilaian masih perlu di
perjelas lagi.
2. Supervisi belum terstuktur dan
penjadwalan supervisi bisa tibatiba.

Mampu
menerapkan
supervisi
keperawatan
dengan benar.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dokumentasi
Keperawatan

1. Penulisan dokumentasi menyita


banyak waktu perawat.
2. Penulisan
dokumentasi
sudah
dilakukan tetapi kurang lengkap
dalam
pelaksanaannya
dari
observasi status pasien, pengisian

Mampu
menerapkan
dokumentasi
keperawatan
dengan benar

1.

2.

pelaksanaan discharge
planning
Mempersiapkan dokumen
dischart planing
Melaksanakan discharge
planning
Mengevaluasi
pelaksanaan discharge
planning
Menentukan penanggung 1.
Supervisi
jawab suervisi
dilakukan sesuai
Menentukan materi
dengan jadwal, minimal
supervisi keperawatan
2x dalam 1 bulan.
Merevisi format
2.
Supervisi
supervisi
dilaksanakan sesuai
mempersiapkan alur
dengan tugas pokok dan
supervisi
fungsi.
Melaksanakan supervisi
keperawatan bersamasama perawat ruangan.
Mendokumentasikan
hasil pelaksanaan
supervisi keperawatan.
Semua proses
Mendiskusikan format
keperawatan
pengkajian dan
didokumentasikan sesuai
pendokumentasian sesuai dengan aturan
dengan kasus di ruang
bedah Aster
Merevisi format

100

Minggu
II

Septia
Wulandari, S.
Kep

Minggu
I-V

Frestanty S,
S.Kep

dokumentasi
belum
lengkap:
waktu, nama dan jam belum
dicantumkan, respon pasien pasca
tindakan kurang terpantau.
3.
4.

5.

MAKP

1. Perawat belum dapat melakukan


pelayanan model MPKP primery
nursing selama 24 jam, karena
keterbatasan waktu dan
ketidakseimbangan antara
ketenagaan dengan pasien

Mampu
1.
melaksanakan
MAKP primary
Nursing dengan
benar.
2.
3.
4.
5.
6.

pengkajian, diagnosis
keperawatan,
perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi.
Menyiapkan format /
pendokumentasian
keperawatan.
Melaksanakan
pendokumentasian
bersama dengan perawat
ruangan.
Mendiskusikan setiap
hambatan yang ada dalam
penerapan model primary
nursing.
Sosialisasi dan
mendiskusikan hasil
desiminasi.
Merencanakan
kebutuhan tenaga perawat.
Melakukan
pembagian peran perawat.
Menentukan diskripsi
tugas dan tanggung jawab
perawat.
Melakukan
pembagian jadwal serta
pembagian tenaga
perawat.

101

MAKP primary Nursing


diterapkan secara baik
dengan peningkatan
kepuasan pasien 100%,
ALOS turun 30%.

Minggu
II-III

Mahasiswa
Profesi Ners
Kelompok 2

7.
5.

Sentralisasi
Obat

1. Depo farmasi yang tidak selalu


buka 24 jam.
2. Petugas UPF farmasi pada hari
sabtu dan minggu tidak buka
seperti jam biasa, sehingga
keluarga yang ingin menebus obat
harus ke apotik.

Sentralisasi obat 1.
dilaksanakan
sesuai dengan 2.
alur
3.
4.

6.

M1-Man

1. Ada perawat yang belum


mengikuti pelatihan MAKP
2. Perbandingan antara perawat
dengan pasien belum seimbang
(menurut penghitungan Gilles)
Beban kerja setiap perawat

Meningkatkan 1.
kualitas kinerja
perawat pada
pasien

2.

3.

Membantu penerapan
model MAKP yang sudah
ada.
Menentukan penanggung
jawab Sentralisasi obat.
Melaksanakan sentralisasi
obat klien bekerja sama
dengan perawat, dokter
dan bagian farmasi.
Mendokumentasikan hasil
pelaksanaaan pengelolaan
sentralisasi obat.
Membuat format
pencatatan sentralisasi
obat.
Berkolaborasi dengan
perawat ruangan dalam
memberikan asuhan
keperawatan pada pasien
di ruang Bedah Aster
(khususnya ruang elektif
kelas II dan III)
Meningkatkan kerja sama
dengan keluarga
penunggu pasien dalam
pelaksanaan intervensi
keperawatan.
Meningkatkan
pengetahuan dan
pengalaman perawat

102

1.
2.
3.

Seluruh obat pasien


sudah tersentralisasi
dengan baik.
Ada format
pemberian obat dan
serah terima obat.
Adanya informed
consent.

1. Terjalin kerjasama
yang baik antara
mahasiswa dan
perawat ruangan
dan meningkatnya
kepuasan pasien
terhadap pelayanan
keperawatan
di ruang elektif Bedah
Aster
2. Berkurangnya beban
kerja perawat.
3. Perawat mengtahui
model MAKP yang
seharusnya ada.

Minggu
II,

Emmy Nurul
Hidayah,
S.Kep

Minggu
I-III

Mahasiswa
Profesi Ners
Kelompok 2

dengan praktik MAKP


yang mahasiswa lakukan.
7.

Timbang
Terima

1. Timbang terima dari shift sore ke


shift malam timbang terima secara
interens
2. Pelaksanaan timbang terima masih
belum optimal, karena belum
dilakukan post confront pada
timbang terima

Timbang terima
dilakukan
dengan benar
dan
terdokumentasi.

2
3

5
6
7
8

103

Merevisi teknik
1.
Timbang terima
timbang terima bersamadilakukan di nurse
sama dengan staf
station dan di pasien.
perawatan di Ruang
2. Isi timbang terima
Bedah Aster RSU Dr.
tentang masalah
Soetomo Surabaya.
keperawatan yang
Timbang terima
sudah dan belum
dapat dilakukan secara
teratasi.
lisan atau tertulis.
3.
Timbang terima
Merevisi materi
terdokumentasi
timbang terima dengan
dengan baik.
berfokus pada masalah
keperawatan.
Melaksanakan
timbang terima bersama
dengan kepala ruangan
dan staf keperawatan di
Ruang Bedah Aster.
Dilaksanakan pada
setiap pergantian shift.
Dipimpin oleh kepala
ruangan.
Diikuti perawat,
mahasiswa yang berdinas
atau akan berdinas.
Informasi yang
disampaikan harus

Minggu
III

Yulia Evy
Damayanti,
S.Kep

8.

M4-Money
Pembiayaan

9.

M5-Market
Pemasaran

1. Jasa intenif untuk pelayanan dan Keteraturan


jasa medik yang diberikan sama administrasi
(keuangan).
untuk semua perawat.
2. Sistem administrasi belum terpusat
LOS yang memanjang karena
jadwal operasi yang lama (di ruang
Elektif)

-BOR ruangan
meningkat
-ALOS ruangan
menurun
-Post Operative
Infection Rate
menurun
-Angka Infeksi
Nosokomial
ruangan

akurat, singkat sistematis


atau menggambarkan
kondisi saat ini dengan
tetap menjaga
kerahasiaan klien.
9
Timbang terima
harus berorientasi pada
permasalahan
keperawatan, rencana
keperawatan, tindakan
dan perkembangan
kesehatan klien.
10
Mendokumentasikan
hasil timbang terima
klien.
Menginformasikan
pendanaan yang dibutuhkan
pada perawatan pasien

Mengusulkan peningkatan
mutu pelayanan terus
menerus sehingga memberi
kesan yang baik pada klien.

104

Pasien membayar sesuai


dengan tarif yang telah
ditetapkan.

Minggu
I-III

Mahasiswa
Profesi Ners
Kelopok 2

1. Kepuasan pasien
terpenuhi dan
meningkat menjadi 90100%.
2. BOR mencapai 75-85%
3. ALOS menurun 30%
pada pasien post op.
4. Tidak adanya infeksi
luka operasi

Minggu
I-III

Mahasiswa
Profesi Ners
Kelopok 2

menurun
10.

M2-Material

1. Terdapat sarana dan prasarana


yang rusak dan belum diperbaiki.
2. Rasio jumlah peralatan dan
kebutuhan pasien masih kurang,
seperti monitor.

11.

Mutu
Pelayanan
Keperawatan

Sasaran keselamatan pasien pada bulan


februari dan maret adalah :
1. Identifikasi pasien rata-rata 99,8%
2. Komunikasi efektif rata rata
45,95%
3. High alert medication rata-rata
58%
4. Time out rata-rata 52,2%
5. Kepatuhan cuci tangan 33,3%
6. Penceghan jatuh rata-rata 99,9%

Sarana dan
prasarana
ruangan Bedah
Aster terawat
dengan baik dan
mampu
memfasilitasi
kebutuhan
pasien
Meningkatkan
Mutu pelayanan
keperawatan

1.

Melengkapi fasilitas
yang ada di ruangan.
2.
Merawat sarana dan
prasarana secara berkala
dan lebih intensif.

1. Melakukan teknik
perawatan luka dengan
prinsip steril untuk
mencegah infeksi luka
pasca operasi
2. Meminimalkan kesalahan
medis
3. Mengganti infus jika
sudah lebih dari 3 hari
pemasangan untuk
mengurangi kejadian
plebhitis
4. Menjadwalkan PKRS dan
melakukan discharge
planning
5. Mengusulkan untuk
menggunakan tempat
tidur yang ada
penghalang tempat tidur

105

1. Tersedianya fasilitas
primer dan
pendukung
2. Sarana dan
prasarana
terawat dengan
baik (tidak ada
Yang rusak )
Angka kejadian infeksi
luka pasca operasi,
kesalahan medis,
plebhitis, pasien jatuh
menurun

Minggu
I-V

Mahasiswa
Profesi Ners
Kelopok 2

Minggu
I-V

Mahasiswa
Profesi Ners
Kelopok 2

dan memperhatikan
pasien untuk
meminimalkan kejadian
pasien jatuh
6. Membantu pasien dalam
memenuhi kebutuhan
perawatan diri
7. Memperhatikan dan
meningkatkan
kenyamanan pasien
selama dirawat di
ruangan

106

107

Anda mungkin juga menyukai