Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. M.

L
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN INTOLERAN AKTIVITAS PADA
DIAGNOSA MEDIS CHF (DI RUANG ICU)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:
Kelompok IV

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERIGORONTALO
2016
RONDE KEPERAWATAN (NURSING ROUNDS)

A. PENDAHULUAN
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan eftik, maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan
pengembangan keperawatan profesional efektif dan efisien.
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan di mana salahsatu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu metode
untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang menjadi pada
pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
primer/Associate, konselor, kepala ruang dan seluruh tim keperawatan yang melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan.
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih
dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan
secara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan
dan pengaplikasian konsep teori kedalam praktik keperawatan.

B. PENGERTIAN
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat Primer atau Konselor, Kepala Ruangan, Perawat Associate yang perlu juga
melibatkan seluruh tim anggota kesehatan (Nursalam, 2002).
Karateristik:
- Pasien dilibatkan secara langsung
- Pasien merupakan fokus kegiatan
- PA, PP, dan Konselor melakukan diskusi bersama
- Konselor memfasilitasi kreativitas
- konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dalam meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis.
2. Tujuan Khusus:
1. Menumbuhkan cara berpikir dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang, tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah
pasien
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

D. MANFAAT
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

E. KRITERIA PASIEN
Pasien yang di pilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki
kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah di lakukan
tindakan keperawatan
2. Pasien dengan kasus baru atau langka

F. METODE
Diskusi
G. ALAT BANTU
- Sarana diskusi: buku, pulpen
- Status/dokumentasi keperawatan pasien
- Materi yang di sampaikan secara lisan

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

Langkah-langkah dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut :

PP
Tahap Pra ..

Tn.M.L

Persiapan Pasien
Informed Consent
Hasil Pengkajian/Validasi Data

Apa diagnosis keperawatan ?


Penyajian Masalah
Apa data yang mendukung ?
Bagaimana Intervensi yang
sudah dilakukan ?
Apa hambatan yg ditemukan ?

Tahap Pelaksanaan
Di Nurse Station .. Validasi Data

Diskusi PP, Konselor, KARU

Lanjutkan Diskusi di Nurse


Station

Kesimpulan dan
Rekomendasi Solusi Masalah
Tahap Pelaksanaan
Di Kamar Pasien
Keterangan
1. Pra-ronde
- Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langkah.
- Menentukan tim ronde
- Mencari sumber atau literatur
- Membuat proposal
- Mempersiapkan pasien: Informed consent dan pengkajian
- Diskusi: Apa diagnosis keperawatan?, dan apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
- Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
- Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
- Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang dilakukan.
3. Pasca-ronde
- Evaluasi, revisi, dan perbaikan
- Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi keperawatan
selanjutnya
Peran masing-masing anggota tim :
1. Peran perawat primer dan perawat Associate
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
- Menjelaskan diagnosis keperawatan.
- Menjelaskan intervensi yang di lakukan.
- Menjelaskan hasil yang di dapat.
- Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang di ambit.
- Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
2. Peran Perawat Konselor
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforcement.
- Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional
tindakan
- Mengarahkan dan koreksi.
- Mengintergrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
- Persyaratan administratif (Informed, consent, alat dan lainnya).
- Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
- Persiapan di lakukan sebelumnya.
2. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
- Pasien merasa puas dengan pelayanan
- Masalah pasien dapat teratasi
- Perawat dapat
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
Menumbuhkan cara berpikir yang sistematis.
Meningkatkan kemampuan validitas kemampuan.
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang. berorientasi pada
masalah pasien.
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan hasil kerja.
A. KASUS
Rencana Pelaksanaan Ronde Keperawatan pada Pasien Tn. ML .dengan Masalah
Keperawatan intoleran aktivitas di Ruangan ICU
Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan Intoleran
aktivitas di ruangan ICU
Sasaran : Pasien Tn.ML
Waktu : 60 Menit

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu Intoleran aktivitas
2. Tujuan khusus
Menjustifikasi masalah yang teratasi
Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan yang
lain.
Menemukan alasan ilmiah terhadap, masalah pasien.
Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.

C. SASARAN
Pasien Tn. M.L umur tahun yang di rawat di ruang ICU di RSUD TOTO KABILA.
Kabupaten Bone Bolango

D. MATERI
1. Teori keperawatan pasien dengan CHF
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan intoleran aktivitas .Diagnosis CHF

E. METODE
Diskusi

F. MEDIA
1. Dokumen/status pasien
2. Sarana diskusi: leaflet dan lembar balik
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
4. Alat alat pendukung seperti buku, pena, dan peralatan pendukung lainnya.
G. TEMPAT
Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan ronde adalah ruangan Interna dan nurse station
interna
KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Tempat
Pra-Ronde Pra-Ronde Pra-ronde : Penanggung jawab Nurse Station
1. Menentukan kasus dan
topik

2. Menentukan tim ronde

3. Menentukan literatur

4. Membuat proposal

5. Mempersiapkan pasien

6. Diskusi pelaksanaan

5 menit Ronde Pembukaan : Kepala Ruang, PP Nurse Station


1. Salam Pembukaan

2. Memperkenalkan tim
ronde

3. Menyampaikan identitas
dan masalah pasien.
Menjelaskan tujuan ronde

30 Menit Penyampaian masalah : Karu, PP Ruangan pasien


1. Memberi salam dan
memperkenalkan pasien
dan keluarga kepada tim
ronde

2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan keperawatan
pasien

3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang
perlu didiskusikan.

Validasi Data :
1. Mencocokkan dan
menjelaskan kembali data
yang telah disampaikan.

2. Diskusi antar anggota tim


dan pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut.

3. Pemberian justifikasi oleh


perawat primer atau
konselor atau kepala ruang
tentang masalah pasien
tentang serta rencana
tindakan yang akan
Nurse Station
dilakukan

4. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah
ditetapkan.
10 menit Pasca 1. Evaluasi dan rekomendasi Karu, supervisor,
ronde intervensi perawat konselor,
2. Penutup pembimbing

KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
Ronde keperawatan dilaksanakan Di ruangan ICU
Peserta Ronde Keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah di
tentukan.
3. Hasil
Pasien puas dengan hasil kegiatan
Masalah pasien dapat teratasi
Perawat dapat:
1. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
4. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

PENGORGANISASIAN
1. Kepala ruangan : Srikandi Taib
2. Tim
PP I : Ilhamdi Pramana Antula
PP II : Nurain Kaluku
PA : Juwita Ibrahim
3. Konselor : Nurfahmi Saleh
4. Ahli Gizi : Lusiani Ahmad
5. Pembimbing
- Ns. Wirda Y Dulahu, S.Kep, M.Kep
6. Supervisor
- Ns. Sri Monalisa Madjid, S.Kep

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama :
Umur :
Alamat :

Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :


Nama :
Umur :
Alamat :

Ruang :
No. RM. :

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Gorontalo,
Perawat yang menerangkan Penanggung jawab

Saksi-saksi : Tanda tangan :

1. . ..

2. . ..

BAB III
LAPORAN PENDAHULUAN
CHF
KONSEP MEDIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H.BDENGAN DIAGNOSA ANEMIA DI
RUANGAN INTERNA RS. TOTO KABILA KAB. BONE BOLANGO

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. M.L
Umur : 71 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Diagnosa Medis : CHF
Tanggal Masuk : 18-09-2016
Tanggal Pengkajian : 19-09-2016
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keluhan Utama : Klien mengeluh jantung berdebar-debar, dan rasa tidak nyaman
didada, terasa nyeri tapi tidak tembus sampai kebelakang.
- Riwayat Keluhan Utama :
Pada saat dikaji pada tanggal 19 September 2016 pukul 10.30 wita klien mengeluh
lemah dan batuk-batuk dan kadang merasa jantungnya berdebar-debar. Tampak
sebagian besar aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada saat dikaji, keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit
yang sama dengan klien.
E. KeadaanUmum
Pada saat dikaji, klien tampak kesadaran compos mentis, dengan nilai GCS 15
(E4M6V5). Klien tampak keadaan umum lemah, dengan TD: 110/80 mmHg, RR:
x/menit, N: 72 x/menit, SB: 36,7 0C.Kekuatan otot 4 untuk semua ektremitas
F. Pernafasan
Pada saat dikaji, klien terlihat dapat bernapas dengan baik, klien tidak terpasang alat
bantu napas (oksigen), penggunaan otot bantu napas dan cuping hidung tidak ada.. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pola pernafasan klien tampak reguler dengan frekuensi 24
x/menit. Klien bernapas dengan menggunakan dada. Tidak ada sianosis dan tidak ada
nyeri tekan, tidak tampak jejas pada dada, serta tida ada krepitasi. Pada saat di lakukan
perkusi, diperoleh suara perkusi sonor untuk semua lapang paru, dan hasil auskultasi
diperoleh suara nafas vesikuler dan tidak ada suara nafas tambahan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
G. Sirkulasi/ cairan
Pada saat dikaji, konjungtiva klien anemis, akral hangat dengan nadi 72 x/menit, CRT
<3 detik, warna kuku pucat, klien mengeluh dan tampak tepasang IVFD NACL 10
tpm/menit. Klien mengatakan tidak meras haus yang berlebihan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
H. Nyeri
Pada saat dikaji, klien tidak mengeluh nyeri
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
I. Nutrisi
Pada saat dikaji,klien dan keluarga klien mengatakan klien mengeluh kurang nafsu
makan sejak sakit, Klien mengatakan tidak mual dan tidak muntah. Turgor kulit tampak
baik.Klien tidak terpasang selang NGT, mukosa tampak lembab, tidak tampak
stomatitis.
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah
J. Neuro-Sensori
Pada saat dikaji, pada fungsi penglihatan klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, namun penglihatan klien sudah mulai menurun pada mata bagian kiri.
Pada pemeriksaan fungsi pendengaran, klien sudah mengalami penurunan pendengaran
namun klien mampu mendengar apa yang diceritakan ketika dengan suara yang agak
keras dan klien tampak tidak menggunakan alat bantu dengar, Dan pada fungsi
pengecapan klien mengatakan bisa mengetahui rasa yang dimakan.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
K. Aktivitas/Istirahat
Pada saat dikaji, klien mengatakan sulit tidur dan sering terbangun di malam hari, .
Klien tampak lemah, namun klien masih bisa melakukan aktivitas dengan bantuan
keluarga. Klien tidak tremor. Kekuatan otot klien :
Keterangan nilai:
0 : tidak ada kontraksi
4 4
1 : ada gerakan kontraksi
2 : mampu bergerak, tidak kuat menahan 4 4
gravitasi
3 : cukup kuat untuk menahan gravitasi
4 : cukup kuat, tapi bukan kekuatan penuh
5 : kekuatan penuh
Masalah keperawatan:Intoleransi Aktivitas
L. Eliminasi
Pada saat dikaji, keluarga klien mengatakan bahwa klien BAB 1x sehari dengan
konsistensi lembek. Sedangkan untuk BAK, klien mengatakan bahwa klien BAK
sebanyak 5 kali sehari dengan warna BAK kuning.. Klien tampak tidak terpasang
kateter.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
M. Integritas Ego/ Seksualitas
Klien mengeluh kadang merasakan cemas dan perasaan tidak nyaman.
Masalahkeperawatan: ansietas
N. IntegritasKulit
Pada saat dikaji, kulit tampak berwarna gelap, turgor kulit tampak baik dan tidak
edema.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
O. Hygiene
Pada saat dikaji,. Selama sakit klien belum pernah mandi tapi di bersihkan
menggunakan tisu basah , dan ganti pakaian 1x/hari.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
P. Kebutuhan Belajar
Pada saat dikaji, keluarga ditanya seputar penyakit yang diderita klien, keluarga
mengetahui penyakit yang klien derita.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium (18/9/2016)
- Pemeriksaan darah :
HB : 10,7
Leukosit : 10,6
Eristrosit : 3,80
Hematokrit : 32,0
Trombosit : 395
GDS : 202
Kolesterol Total : 153
Kolesterol LDL : 103
Kolesterol HDL : 36
Trigliserida : 72
Asam Urat : 9,5
Ureum : 35
Kreatinin : 2,07
2. Terapi Obat
Infus:
- IVFD NACL 10x/menit
Obat-obat:
- ISDN 5mg/ 8 jam
- Valesco 80 mg/ 24 jam
- Bisoprolol
- Alprazolam
- Clopidol 75 mg/ 24 jam
Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas
2. Ansietas
No DX DIAGNOSA KEPERAWATAN (NURSING OUTCOME CLASSIFICATION) NURSING INTERVENTION
CLASSIFICATION
1 Intoleransi aktivitas Tujuan Energy Management
1. Definisi 1. Energy conservation Observasi adanya pembatasan klien
Ketidakcukupan energi secara Kriteria Hasil dalam melakukan aktivitas
Kaji adanya factor yang
fisiologis maupun psikologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
menyebabkan kelelahan
untuk meneruskan atau 3 x 24 jam, pasien di harapkan mampu
Monitor nutrisi dan sumber energi
menyelesaikan aktifitas yang memperlihatkan aktivitas toleran teratasi :
tak adekuat
diminta atau aktifitas sehari hari. 1. Menunjukkan aktivitas yang toleran dengan Monitor respon kardiovaskuler
indicator : terhadap aktivitas
Saturasi oksigen dengan aktivitas[5] Monitor TTV
2. Batasan karakteristik :
Jarak berjalan [5] Monitor pola tidur dan lamanya
Klien tampak lemas
Langkah berjalan [5]
Kekuatan otot 4 dari 1-5 tidur/istirahat pasien
Aktivitas dibantu keluarga
Pemeriksaan
Activity Therapy
Homoglobin : 10,7 g/ql
Bantu untuk mendapatkan alat
dari 11.0-17.0
Hasil EKG SR Iskemik bantuan aktivitas seperti kursi roda,
Whole Anterior kruk
Bantu keluarga untuk membantu
3. Faktor factor yang
pasien dalam beraktivitas
berhubungan :
Kolaboratif
Ketidakseimbangan
Kolaborasikan dengan Tenaga
antara suplei oksigen
Rehabilitasi Medik dalam
dengan kebutuhan
merencanakan program terapi yang
tepat
Mengecek Hasil Laboratorium :
HB

2 Kecemasan NOC : Anxiety Reduction (penurunan


Definisi : Anxiety control kecemasan)
DAFTAR IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn ML
Umur : 71 Tahun
Ruang Rawat : ICU

Hari/ Kode Dx Jam


Keperawa Implementasi Evaluasi
Tgl tan

Senin 19 1
september 2016 8.10 1. Mengobservasi adanya pembatasan klien dalam S : Klien masih mengeluh lemas
melakukan aktivitas
O: Klien beraktivitas namapk dibantu
Dengan hasil :
keluarga
Klien tampak lemah dan dibantu keluarga
dalam melakukan aktivitas
A : Masalah belum teratasi

2. Mengkaji pola tidur dan lamanya tidur/istirahat P : Lanjutkan intervensi


pasien
8.20
Dengan hasil:
Klien sering terbangun dari tidurnya

3. Bantu keluarga untuk membantu pasien dalam


beraktivitas
10.00
Dengan Hasil:
Keluarga membantu klien dalam beraktivitas
4. Mengobservasi TTV Klien
TD : 110/80 mmHg
N : 72 x/m
12.00 RR :24 x/m
SB : 36,7 C
5. Mengecek Hasil Laboratorium : HB
Dengan hasil:
Hb: 10,7 g/ql

13.00

Selasa 20 1
september 2016 8.10 1. Mengobservasi adanya pembatasan klien S : Klien masih mengeluh lemas
dalam melakukan aktivitas
O: Klien beraktivitas namapk dibantu
Dengan hasil :
keluarga
Klien tampak lemah dan dibantu keluarga
dalam melakukan aktivitas
A : Masalah belum teratasi
2. Mengkaji pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
P : Lanjutkan intervensi
pasien
Dengan hasil:
8.20
Klien sering terbangun dari tidurnya

3. Bantu keluarga untuk membantu pasien dalam


beraktivitas
Dengan Hasil:
10.00
Keluarga membantu klien dalam beraktivitas
4. Mengobservasi TTV Klien
TD : 100/60 mmHg
N : 72 x/m
RR :24 x/m
SB : 36,7 C
12.00

Anda mungkin juga menyukai