Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

“RONDE KEPERAWATAN”

Dosen Pengampu: Heny Nurayunita, S.Kep., Ners, MMRS

Disusun oleh: Kelompok 4

Ana Nurul Firdausi 181182

Cy’inge Wifqi Hasan 181186

Fratama Fatkhur Rohman 181190

Jenitra Ambonia Putri Ropingi 181193

Riski Arimbi 181210

Rudi Hermansah 181212

Yolanda Fitria Maharani 181220

Yulanda Wahyu Anggraini 181221

Yunita Tri Anggraini 181222

Zohara Machfida 181226

3D KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS. dr SOEPRAOEN
PRODI DIII KEPERAWATAN
MALANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya penulis
akhirnya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Dengan mengucap puji syukur
atas curahan kasih karunia-Nya kepada penulis, terutama ilmu dan akal sehat sehingga
dengan ijin-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“RONDE KEPERAWATAN”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah
“MANAJEMEN KEPERAWATAN”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh
keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran merupakan bagian yang
tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Allahumma
Amin.

Malang, 26 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi 3
2.2 Karakteristik 3
2.3 Tujuan 3
2.4 Manfaat 4
2.5 Kriteria Pasien 4
2.6 Peran 4
2.7 Analisa SWOT Ronde Keperawatan 5
2.8 Langkah-langkah 7
2.9 Kriteria Evaluasi 8
BAB III RENCANA KEGIATAN
3.1 Pengorganisasian 10
3.2 Tujuan 10
3.3 Sasaran 11
3.4 Materi 11
3.5 Metode 11
3.6 Media 11
3.7 Kegiatan Ronde Keperawatan 12
3.8 Kriteria Evaluasi 13
3.9 Lampiran 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 17
4.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan


perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan
keperawatan profesional yang efektif dan efisien [ CITATION Nur021 \l 1033 ].
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu metode
untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada
pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
primer/associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan [ CITATION Nur021 \l 1033 ].
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih
dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan
dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan
dan pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan [ CITATION Nur021 \l
1033 ].
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk menyusun makalah
tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen ronde
keperawatan. Sehingga perawat mampu mengahapi masalah klien dengan baik dan semua
kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Serta adanya role play tentang ronde keperawatan ini
sangat perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, makadapat diambil rumusan masalah sebagai


berikut:
1. Apa definisi dari ronde keperawatan ?
2. Apa karakteristik dari ronde keperawatan ?

1
3. Apa tujuan dari ronde keperawatan ?
4. Apa manfaat dari ronde keperawatan ?
5. Bagaimana kriteria pasien dari ronde keperawatan ?
6. Bagaimana peran dari ronde keperawatan ?
7. Bagaimana langkah-langkah dari ronde keperawatan ?
8. Bagaimana kriteria evaluasi dari ronde keperawatan ?
9. Bagaimana rencana kegiatan dari ronde keperawatan ?

I.3 Tujuan Penulisan

I.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan pada program studi S-1 Keperawatan di STIKES Muhammadiyah
Lamongan.

I.3.2 Tujuan khusus

Diharapkan Mahasiswa mampu :


1. Untuk mengetahui definisi dari ronde keperawatan.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari ronde keperawatan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari ronde keperawatan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari ronde keperawatan.
5. Untuk mengetahui kriteria pasien dari ronde keperawatan.
6. Untuk mengetahui peran dari ronde keperawatan.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah dari ronde keperawatan.
8. Untuk mengetahui kriteria evaluasi dari ronde keperawatan.
9. Untuk mengetahui rencana kegiatan dari ronde keperawatan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

II.1 Definisi

Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di


samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi
pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan,
perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh anggota tim [ CITATION Nur021 \l
1033 ].
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien [ CITATION Sal12 \l 1033 ].
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan adalah suatu
tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatanuntuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien.

II.2 Karakteristik

Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :


a) Klien dilibatkan secara langsung.
b) Klien merupakan fokus kegiatan.
c) Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama.
d) Konselor memfasilitasi kreatifitas.
e) Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate, perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah.

3
II.3 Tujuan

Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :


a) Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
b) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah
klien.
c) Meningkatkan validitas data klien.
d) Menilai kemampuan justifikasi.
e) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
f) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
g) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

II.4 Manfaat

a) Masalah pasien dapat teratasi.


b) Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
c) Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
d) Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
e) Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

II.5 Kriteria Pasien

Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
a) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
b) Pasien dengan kasus baru atau langka.

II.6 Peran

Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki peran
masing-masing diantaranya :
a) Perawat primer dan perawat assosciate

4
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b) Perawat primer lain atau konsuler
1. Memberikan justifikasi.
2. Memberikan reinforcement.
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
4. Mengarahkan dan koreksi.
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
2.7 Analisa SWOT Ronde Keperawatan
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats.
Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek yang
sedang berlangsung maupun dalam perencanann proyek baru.
Dalam pelaksanaan ronde keperawatan, juga diperlukan analisis SWOT. Sebagai
gambaran kasus, contoh di sebuah ruangan di Rumah Sakit bernama Ruang Dahlia,
sedang dilakukan perencaaan strategi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.

Faktor Internal (IFAS) Bobot Ratin Skor


g
STRENGHT S-W =
1. Sebagian besar perawat di ruang 3-1 = 2 (x)
0,3 3 0,9
dahliamengerti dengan ronde
keperawatan
2. Sertifikasi perawat sesuai keahliannya 0,2 3 0,6
2. Pelaksanaan ronde keperawatan 0,3 3 0,9
dihadiri oleh semua tim medis yang

5
sesuai dengan masalah yang diangkat
3. Ronde keperawatan dapat
0,2 3 0,6
memecahkan masalah keperawatan
TOTAL 1 3
WEAKNESS
1. Jarang terjadi kasus yang
1 2 2
beratsehingga jarang dilakukan ronde
keperawatan
TOTAL 1 2
Faktor Eksternal (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang 0,5 4 2
manajemen keperawatan
2. Adanya kesempatan dari kepala
ruangan untuk mengadakan ronde
0,5 2 1
keperawatan pada perawat dan
mahasiswa praktik O-T =
TOTAL 1 3
THREATHENED 3-2 = 1 (y)

1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari


0,5 2 1
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional
2. Adanya persaingan antar rumah sakit
swasta yang pelayanannya sama 0,5 2 1
dengan rumah sakit Ibnu Sinna
TOTAL 1 2 (2,1)

(2,1)
y

6
2.8 Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:

Tahap Pra
PP

Penepatan pasien

Tahap Pelaksanaan
2. Persiapan pasien :
Informed concent
di Nurse Station Hasil pengkajian validasi / data

Apa diagnosis keperawatan?

3. Penyajian Masalah Apa data yang mendukung?

Tahap Pelaksanaan Bagaimana intervensi yang sudah


dilakukan?
di kamar pasien Apa hambatan yang ditemukan?
4. Validasi data di Bed Pasien

Diskusi PP-PP,
konselor, KARU

6. Kesimpulan dan
5. Lanjutan diskusi di
Pascaronde rekomendasi solusi
nurse station
masalah
(nurse station)

Keterangan :

a) Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Menentukan tim ronde.
3. Mencari sumber atau literature.
4. Membuat proposal.
5. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.

7
6. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?, Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?.
b) Pelaksanaan ronde
1. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan
dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan tentang
masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
c) Pasca ronde
1. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
2. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
3. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.

II.7 Kriteria Evaluasi

Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :

a) Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
3. Persiapan dilakukan sebelumnya.

b) Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
c) Hasil
1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
2. Masalah pasien dapat teratasi.
8
3. Perawat dapat:
4. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
5. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
6. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
8. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien.
9. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
10. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
11. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

9
BAB III
RENCANA KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. S
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG
DARI KEBUTUHAN TUBUH, KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT,
KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER, DAN GANGGUAN
ELIMINASI URIN PADA DIAGNOSIS MEDIS DM (DI RUANG INTERNA RS Y)

Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan


Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh, Kerusakan
Integritas Kulit, Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer, danGangguan
Eliminasi Urin pada Diagnosis Medis DM.

Sasaran : Pasien Ny. S/27 tahun.

Hari/tanggal : Rabu-Kamis/27-28 Desember 2017.

Waktu : 60 menit (Pkl. 09.00–10.00 WIB).

II.8 Pengorganisasian

1. Kepala Ruangan : Rizka Fatihatun Nisa’


2. PP 1 : Ninda Junita
3. PP 2 : Anggun Rizka Anggraeni
4. PA 1 : Rosi Ainur Jannah
5. PA 2 : Yudi Harianto Hady P.
6. Konselor :
dr. : Vicki Charachev Yusa S.
Ahli Gizi : Vivi Fitrotun N.
Perawat Konselor : Nunuk Cahayani
7. Paisen : Mahsuna
8. Keluarga : Diah Lisma Ningsih

10
II.9 Tujuan

1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, kerusakan integritas kulit, ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer, dan gangguan eliminasi urin.
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.

II.10 Sasaran

Pasien Ny. S umur 27 tahun yang dirawat di kelas II no. tempat tidur 4 Ruang Interna
RS Y.

II.11 Materi

1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan DM.


2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan DM
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan DM dengan masalah keperawatan
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh, Kerusakan Integritas Kulit,
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer, dan Gangguan Eliminasi Urin.

II.12 Metode

Diskusi dan Tanya Jawab

II.13 Media

1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.

11
II.14 Kegiatan Ronde Keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat


pasien
1 hari Pra Praronde
sebelum ronde 1. Menentukan kasus dan topik PP1, PP2, - Nurse
ronde 2. Menentukan tim ronde dan KR Station
3. Menetukan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien PP1, PP2, P dan K Ruang
6. Diskusi pelaksanaan dan memberi Interna
7. Melakukan persetujuan untuk PA1,PA2 respon RS Y
menandatangani informed
concent
8. Mengkaji keadaan pasien
5 menit Ronde Pembukaan Kepala - Nurse
(Nurse 1. Salam pembukaan Ruangan Stadion
Station) 2. Memperkenalkan tim ronde (Karu)
3. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan dari ronde
15 menit Penyajian Masalah Karu, - Nurse
1. Menjelaskan riwayat penyakit PP1,PP2, Station
dan keperawatan pasien PA1, PA2,
2. Menjelaskan masalah pasien dan Ahli Gizi,
rencana tindakan yang telah Dokter,
dilaksanakan dan serta Perawat
menetapkan prioritas yang perlu Konselor
didiskusikan
5 menit Validasi data (bed pasien) Karu, PP1, P dan K Ruang
1. Mencocokkan data pasien PP2, PA1, Memberik Interna
PA2, Ahli an respon RS Y
Gizi, dan
Dokter, menjawab

12
Perawat pertanyaan
Konselor

10 menit Lanjutan diskusi Karu, PP1, - Nurse


1. Pemberian justifikasi oleh PP2, PA1, Station
perawat primer atau konselor atau PA2, Ahli
kepala ruang tentang masalah Gizi,
pasien serta rencana yang akan Dokter,
dilakukan Perawat
2. Menentukan tindakan Konselor
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan
10 menit Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan masukan Karu, PP1, - Nurse
ronde dari tim PP2, PA1, Station
2. Menyimpulkan untuk PA2
menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan
4. Penutup

II.15 Kriteria Evaluasi

1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Interna RS Y.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.

13
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

14
II.16 Lampiran

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN

RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : …………………………..

Umur : ……………………..........

Alamat : ……………………..........

Adalah suami/ istri/ orang tua/ anak dari pasien :

Nama : ……………………………

Umur : ……………………………

Alamat : ……………………………

Ruang : …………………………..

No RM : …………………………..

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Malang, 26 October 2020

15
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

………………………………… ……………………………………

Saksi - saksi Tanda tangan

1. ……………………. 1. …………………………

2. ……………………. 2. …………………………

16
BAB IV
PENUTUP

II.17 Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalahh
keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini pasien
dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien dengan kasus
baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde keperawatan akan meninhkatkan
keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan
yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan
dapat dinilai.

Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching rounds.
Sedangkan untuklangkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra ronde,
pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang efektif dapat
dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat perencanaan apa yg akan
dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai, memprekenalkan diri pada
tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan evaluasi pelaksnaan yang telah
dilakukan..

II.18 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah agar
dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan dengan
penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalam makalah ini
pelaksanaan masih banyak kekurangan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Universitas Indonesia, 1-180.

18

Anda mungkin juga menyukai