“RONDE KEPERAWATAN”
3D KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS. dr SOEPRAOEN
PRODI DIII KEPERAWATAN
MALANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya penulis
akhirnya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Dengan mengucap puji syukur
atas curahan kasih karunia-Nya kepada penulis, terutama ilmu dan akal sehat sehingga
dengan ijin-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“RONDE KEPERAWATAN”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah
“MANAJEMEN KEPERAWATAN”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh
keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran merupakan bagian yang
tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Allahumma
Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi 3
2.2 Karakteristik 3
2.3 Tujuan 3
2.4 Manfaat 4
2.5 Kriteria Pasien 4
2.6 Peran 4
2.7 Analisa SWOT Ronde Keperawatan 5
2.8 Langkah-langkah 7
2.9 Kriteria Evaluasi 8
BAB III RENCANA KEGIATAN
3.1 Pengorganisasian 10
3.2 Tujuan 10
3.3 Sasaran 11
3.4 Materi 11
3.5 Metode 11
3.6 Media 11
3.7 Kegiatan Ronde Keperawatan 12
3.8 Kriteria Evaluasi 13
3.9 Lampiran 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 17
4.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apa tujuan dari ronde keperawatan ?
4. Apa manfaat dari ronde keperawatan ?
5. Bagaimana kriteria pasien dari ronde keperawatan ?
6. Bagaimana peran dari ronde keperawatan ?
7. Bagaimana langkah-langkah dari ronde keperawatan ?
8. Bagaimana kriteria evaluasi dari ronde keperawatan ?
9. Bagaimana rencana kegiatan dari ronde keperawatan ?
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan pada program studi S-1 Keperawatan di STIKES Muhammadiyah
Lamongan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Definisi
II.2 Karakteristik
3
II.3 Tujuan
II.4 Manfaat
Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
a) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
b) Pasien dengan kasus baru atau langka.
II.6 Peran
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki peran
masing-masing diantaranya :
a) Perawat primer dan perawat assosciate
4
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b) Perawat primer lain atau konsuler
1. Memberikan justifikasi.
2. Memberikan reinforcement.
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
4. Mengarahkan dan koreksi.
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
2.7 Analisa SWOT Ronde Keperawatan
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats.
Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek yang
sedang berlangsung maupun dalam perencanann proyek baru.
Dalam pelaksanaan ronde keperawatan, juga diperlukan analisis SWOT. Sebagai
gambaran kasus, contoh di sebuah ruangan di Rumah Sakit bernama Ruang Dahlia,
sedang dilakukan perencaaan strategi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
5
sesuai dengan masalah yang diangkat
3. Ronde keperawatan dapat
0,2 3 0,6
memecahkan masalah keperawatan
TOTAL 1 3
WEAKNESS
1. Jarang terjadi kasus yang
1 2 2
beratsehingga jarang dilakukan ronde
keperawatan
TOTAL 1 2
Faktor Eksternal (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang 0,5 4 2
manajemen keperawatan
2. Adanya kesempatan dari kepala
ruangan untuk mengadakan ronde
0,5 2 1
keperawatan pada perawat dan
mahasiswa praktik O-T =
TOTAL 1 3
THREATHENED 3-2 = 1 (y)
(2,1)
y
6
2.8 Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
Tahap Pra
PP
Penepatan pasien
Tahap Pelaksanaan
2. Persiapan pasien :
Informed concent
di Nurse Station Hasil pengkajian validasi / data
Diskusi PP-PP,
konselor, KARU
6. Kesimpulan dan
5. Lanjutan diskusi di
Pascaronde rekomendasi solusi
nurse station
masalah
(nurse station)
Keterangan :
a) Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Menentukan tim ronde.
3. Mencari sumber atau literature.
4. Membuat proposal.
5. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
7
6. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?, Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?.
b) Pelaksanaan ronde
1. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan
dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan tentang
masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
c) Pasca ronde
1. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
2. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
3. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
a) Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
3. Persiapan dilakukan sebelumnya.
b) Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
c) Hasil
1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
2. Masalah pasien dapat teratasi.
8
3. Perawat dapat:
4. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
5. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
6. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
8. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien.
9. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
10. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
11. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
9
BAB III
RENCANA KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. S
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG
DARI KEBUTUHAN TUBUH, KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT,
KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER, DAN GANGGUAN
ELIMINASI URIN PADA DIAGNOSIS MEDIS DM (DI RUANG INTERNA RS Y)
II.8 Pengorganisasian
10
II.9 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, kerusakan integritas kulit, ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer, dan gangguan eliminasi urin.
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
II.10 Sasaran
Pasien Ny. S umur 27 tahun yang dirawat di kelas II no. tempat tidur 4 Ruang Interna
RS Y.
II.11 Materi
II.12 Metode
II.13 Media
1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
11
II.14 Kegiatan Ronde Keperawatan
12
Perawat pertanyaan
Konselor
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Interna RS Y.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
13
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
14
II.16 Lampiran
RONDE KEPERAWATAN
Nama : …………………………..
Umur : ……………………..........
Alamat : ……………………..........
Nama : ……………………………
Umur : ……………………………
Alamat : ……………………………
Ruang : …………………………..
No RM : …………………………..
15
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab
………………………………… ……………………………………
1. ……………………. 1. …………………………
2. ……………………. 2. …………………………
16
BAB IV
PENUTUP
II.17 Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalahh
keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini pasien
dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien dengan kasus
baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde keperawatan akan meninhkatkan
keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan
yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan
dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching rounds.
Sedangkan untuklangkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra ronde,
pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang efektif dapat
dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat perencanaan apa yg akan
dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai, memprekenalkan diri pada
tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan evaluasi pelaksnaan yang telah
dilakukan..
II.18 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah agar
dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan dengan
penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalam makalah ini
pelaksanaan masih banyak kekurangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18