KELOMPOK 1
MAKASSAR
2021
i
KATA PENGANTAR
penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan.........................................................................12
B. Saran..................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf,
kepemimpinan, dan pengendalian aktivitas-aktivitas upaya
keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu, kualitas dan
kwantitas pelayanan dibidang kesehatan secara komprehensif sesuai
dengan standard kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sering
kita lihat bahwa manajemen keperawatan ini diberbagai rumah sakit
belum semaksimal diterapkan atau kurang terkoodinir dengan baik
dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan harmonis antara
perawat dan pasien untuk melakukan tindakan keperawatan atau
praktik keperawatan dan asuhan keperawatan (sumber pustaka).
Selain itu Manajemen Keperawatan ini sebagai struktur kegiatan
operasional dalam melakukan pelayanan keperawatan yang akan
mendukung proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien
yang dirawat selama 24 jam. Hal ini menunjukkan manajemen
keperawatan sangat penting,karena membutuhkan waktu yang
panjang untuk melayani pasien. Dengan demikian perawat
membutuhkan lingkungan kerja yang baik. Karena lingkungan kerja
merupakan lingkungan internal dalam sebuah organisasi yang
mempengaruhi perilaku perawat dalam menjalankan tugasnya
(Huber,1996).
Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam
tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu
memahami bagaiman konsep dan Aplikasinya di dalam organisasi
keperawatan itu sendiri.
Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka
kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
1
organisasi keperawatan, bagaimana tugas dan tanggung-jawab dari
masing-masing personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan
membawa kita untuk lebih mengerti bagaimana konsep dasar dari
Manajemen Keperawatan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Keperawatan?
2. Apa Saja Prinsif Dasar Manajemen Keperawatan?
3. Bagaimana Kerangka Konsep, Filosofi Dan Tujuan Pelayanan
Keperawatan?
4. Seperti Apa Manajemen Keperawatan Dimasa Datang?
5. Bagaimana Strategi Pelaksanaan Manajemen Keperawatan
Dimasa Datang?
6. Bagaimana Proses Manajemen Keperawatan?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen
Keperawatan
2. Mengetahui Apa Saja Prinsif Dasar Manajemen Keperawatan
3. Mengetahui Bagaimana Kerangka Konsep, Filosofi Dan Tujuan
Pelayanan Keperawatan
4. Mengetahui Seperti Apa Manajemen Keperawatan Dimasa
Datang
5. Mengetahui Bagaimana Strategi Pelaksanaan Manajemen
Keperawatan Dimasa Datang
6. Mengetahui Bagaimana Proses Manajemen Keperawatan
1.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tahap yaitu suatu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan,
pengarahan dan pengendalian. (Kelly dan Heidental, 2004)
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga
dan masyarakat. (Gillies, 1989 ).
Dalam keperawatan, manejemen berhubungan dengan perencaan
(planing) pengoorganisasian ( organizing ), pengaturan staf ( staffing),
kepemimpinaan ( leading), dan pengendalian ( kontroling ), aktifitas –
aktifitas upaya keperawatan atau divisi departemen keperawatan dan
dari sub unit departermen. Menejemen keperawatan merupakan juga
kelompok dari perawat manejer yang mengatur organisasi atau usaha
keperawatan. Pada akhirnya manejemen keperawatan adalah proses
dimana perawat menejer menjalankan profesi mereka. (Swanburg,
2000 hal 456 ). Fungsi – Fungsi Manajemen, secara ringkas fungsi
manajemen adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning), perncanaan merupakan:
a. Gambaran apa yang akan dicapai
b. Persiapan pencapaian tujuan
c. Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
d. Persiapan tindakan – tindakan
e. Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak
saja
f. Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
2. Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah
rencana, mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya,
macam, jenis, unit kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
3. Penggerak (actuating), menggerakkan orang – orang agar
mau/suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya
karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri,
termotivasi secara interval
4
4. Pengendalian/pengawasan (controling), merupakan fungsi
pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana,
apakah orang – orangnya, cara dan waktunya tepat.
Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera
diperbaiki.
5. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan
perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai.
Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai
kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan
pada fungsi organik administrasi dan manajemen.
Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah man,
money, material, methode, machine, minute dan market.
5
Kepuasan pasien merupakan poin yang paling utama dari seluruh
tujuan keperawatan.
5. Manajemen keperawatan harus bisa terorganisir.
Pengorganisasian tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan
organisasi untuk mencapai tujuan.
6. Pengarahan merupakan suatu elemen kegiatan manajemen
keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi,
koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah
diorganisasikan.
7. Divisi keperawatan yang baik dapat memotivasi karyawan untuk
memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
8. Manajemen keperawatan dapat menggunakan komunikasin yang
efektif. Komunikasi yang efektif akan mengurangi suatu
kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah
dan pengertian diantara pegawai.
9. Pengembangan staf penting untuk dapat dilaksanakan sebagai
upaya persiapan perawat – perawat pelaksana menduduki posisi
yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk dapat meningkatkan
pengetahuan karyawan.
10. Pengendalian yakni salah satu elemen manajemen keperawatan
yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah
dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan sebuah prinsip –
prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan
dengan standar dan memperbaiki kekurangan.
C. Kerangka Konsep, Filosofi Dan Tujuan Pelayanan Keperawatan
1. Kerangka Konsep
a. Manajemen partisipasif yang berlandaskan pada paradigma
keperawatan:
b. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya.
c. Jika informasi yang bermanfaat dan layak pada individu akan
membuat keputusan terbaik untuk dirinya sendiri.
6
d. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok.
e. Setiap individu memiliki karakteristik dan motivasi, minat dan
cara untuk mencapai tujuan kelompok.
f. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam
pencapaian tujuan.
g. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan.
h. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk
mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik
dalam organisasi.
i. Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam
pengambilan keputusan yang profesional.
j. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan
merupakan tujuan bersama untuk menetapkan tujuan
bersama
Kerangka konsep managemen keperawatan adalah
managemen partisipatif yang berlandaskan pada paradigma
keperawatan yang terdiri atas manusia, perawat/keperawatan,
kesehatan dan lingkungan.
a. Manusia, dalam managemen partisipatif adalah individu,
keluarga/masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan
melelui pelaksanaan tugas keperawatan yang terorgaisasi,
terarah, terkoordinasi dan terintregasi dalam rentang kendali
yang ditetapkan.
b. Perawat/keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat
managerial puncak, menengah, maupun bawah dan para
pelaksana keperawatan yang berada dalam rentang
komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan
keperawatan sesuai dengan standar praktik keperawatan.
c. Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang
berorientasi pada beberapa dimensi pelayanan terhadap
individu, keluarga dan masyarakat melalui upaya mencegah,
7
mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan. Aspek
lingkungan merupakan area kewenangan dan tanggung jawab
keperawatan baik selama pasien berada dalam institusi
pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.
2. Filosofi Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut ini :
a. Mengerjakan pada hari ini lebih baik dari pada hari esok.
b. Manajerial keperawatan merupakan suatu fungsi utama
pimpinan keperawatan.
c. Meningkatkan suatu mutu kinerja perawat.
d. Perawat yang memerlukan pendidikan berkelanjutan.
e. Proses keperawatan akan menjamin perubahan tingkat
kesehatan hingga mencapai keadaan fungsi optimal.
f. Tim keperawatan akan bertanggung jawab dan bertanggung
gugat untuk setiap tindakan keperawatan yang diberikan.
g. Menghargai para pasien dan haknya untuk mendapatkan
asuhan keperawatan yang bermutu.
h. Perawat adalah seorang advokat pasien.
i. Perawat berkewajiban untuk dapat memberikan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarga.
8
dengan mendidik perawat agar mempunyai sikap profesional dan
bertanggung jawab dalam pekerjaan, meningkatkan hubungan
dengan pasien/ keluarga/ masyarakat, meningkatkan pelaksanaan
kegiatan umum dalam upaya mempertahankan kenyamanan
pasien, dan meningkatkan komunikasi antar staf serta
meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja/ staf karyawan.
Tujuan tersebut juga dicapai melalui penetapan kebijakan
yang dibuat secara kooperatif antara tim kesehatan dalam upaya
menjamin kesejahteraan sosial bagi perawat dan staf lain
sehingga mempunyai kepuasan kerja dan pemberian kesempatan
kepada perawat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
D. Manajemen Keperawatan Dimasa Datang
Pola sistem pelayanan kesehatan yang terjadi sebelum tahun
1990 sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan perluasan
teknologi yang bersifat kompetitif karena pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien
bersifat kuratif dan orientasinya berdasarkan perkembangan penyakit.
Memasuki abad ke-21, sistem pelayanan kesehatan berorientasi
pada aspek kesehatan karena pelayanan yang diberikan lebih bersifat
multidimensi dengan mempertimbangkan keberadaan masyarakat
melalui penggunaan teknik pelayanan kesehatan yang tinggi. Hal ini
mempersiapkan sikap konsumerisme dan pengguna pelayanan
kesehatan.
Peran keperawatan yang sempit, berorientasi pada penyakit dan
ketergantungan yang tinggi pada tim kedokteran serta pelaksanaan
tugas-tugas yang berasal dan pendelegasian akan berganti menjadi
peran yang diterapkan secara fleksibel dan independen berdasarkan
pada sehat sakit.
Fungsi keperawatan dilaksanakan secara langsung tetapi masih
didominasi oleh profesi kedokteran dan berdasarkan pada kebijakan
legislasi yang memungkinkan perawat melakukan asuhan
9
keperawatan yang bersifat preventif, promosi dan rehabilisasi yang
berdasarkan standar keperawatan melalui interaksi tim.
Dengan demikian, akan terjadi juga perubahan peran dan perawat
kepala ruang yang terjadi berorientasi pada fungsi pengendalian,
pengarahan, supervisi, dan pengambilan keputusan menjadi fungsi
fasilitas, koordinasi, integrasi dan penunjang.
E. Strategi Pelaksanaan Manajemen Dimasa Datang
Mempertimbangkan perkembangan dan perubahan situasi yang
berkaitan dengan kegiatan keperawatan dimasa mendatang, manajer
keperawatan di ruangan akan berpotensi menghadapi permasalahan.
Untuk mengurangi kendala dan permasalahan manajerial yang timbul
sebagai akibat perubahan peran, fungsi, dan tanggung jawab manajer
keperawatan diperlukan pendekatan yang tepat. Salah satu metode
yang diharapkan mampu mengakomodasi permasalahan tersebut
adalah dengan mengaplikasikan manajemen partisipatif.
F. Proses Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponen yang
saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5
elemen, yaituinput, proses, output, control dan mekanisme umpan
balik.
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain
berupainformasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada
umumnya merupakankelompok manajer dan tingkat pengelola
keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untukmelakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasandalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau
keluaran yangumumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian
asuhan keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan
penelitian untuk menindaklanjuti hasilatau keluaran. Control dalam
10
proses manajemen keperawatan dapat dilakukanmelalui penyusunan
anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat,
pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi. Selain itu,
mekanisme umpan balik diperlukan untuk menyelaraskan hasil dan
perbaikankegiatan yang akan datang. Mekanisme umpan balik dapat
dilakukan melaluilaporan keuangan, audit keperawatan, dan survey
kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan
berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan
manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah
pelaksanaan proses keperawatan. Prosesmanajemen, sebagaimana
juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data,
identifikasi masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan
kegiatan penilaian hasil. ( Gillies, 1985 ).
G.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien,
keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989)
Manajemen pada proses keperawatan mencakup menejemen pada
berbagai tahap dalam keperawatan, yaitu :
1. Pengkajian.
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Manajemen keperawatan sangat berpengaruh dalam proses
keperawatan, karena proses manajemen keperawatan dalam aplikasi
di lapangan berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga
keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Dengan
manajemen yang baik otomatis playanan keperawatan dapat
diberikan dengan baik juga.
B. Saran
Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau
mengaplikasikan manajemen keperawatan dengan efektif dalam
setiap melakukan proses keperawatan, sehingga dalam memberikan
pelayanan bisa dilakukan secara optimal. Manajemen keperawatan
dikatakan baik apabila dalam satu tim bisa berpatisipasi secara aktif.
12
DAFTAR PUSTAKA
13