Disusun oleh :
Kelompok 15
Muhammad Norhidayat 1614201110094
M. Arif Widyana 1614201110088
Muhammad Fikri Khairani 1614201110093
Ribka Yuliana 1614201110106
Risnawati 1614201110048
Siti Aisyah AM 1614201110054
Banjarmasin, …...........................2020
Menyetujui,
Pembimbing Akademik
(……………………………….)
Mengetahui,
Koordinator Praktik Pre Ners
Komprehensif
(……………………………….)
BAB 1
TINJAUAN TEORITIS
1. Fungsi Manajemen
1.1 Pengertian Manajemen Keperawatan
John D. Millet (Sukarna, 2011: 2), dalam buku Management In The Public
Service menyatakan Management Is The Process Oif Directing And
Facilitating The Work Of People In Formal Group To Achieve A Desired
End. (Manajemen adalah proses pembimbingan dan pemberian fasilitas
terhadap pekerjaan orang-orang yang terorganisir dalam kelompok formil
untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki).
Manajemen menurut Hasibuan, 2000 (Torang, 2013: 165) adalah ilmu dan
seni untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu.
Sejalan dengan pendapat diatas, Miller (Torang, 2013:166) menyatakan
bahwa manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan bagi
orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan.
Pimpinan
Gambar. 2.2
Tipe Pengorganisasian lini dan staf
Pimpinan
Staf
Staf Staf
Gambar. 2.3
Tipe Pengorganisasian fungsional
Direktur Utama
d. Pengorganisasian matriks.
Gambar. 2.4
Tipe pengorganisasian matriks
Kegiatan
Akademik
Pengabdian
Penelitian
Satuan Kerja S1 S2 S3 Masyarakat
Purek I
Purek II
Purek III
Fakultas
Badan
Lembaga
Dengan kata lain, pemimpin harus peka dengan kodrat manusia yaitu
mempunyai kekuatan dan kelemahan, tidak mungkin akan mampu
bekerja sendiri dan pasti akan memerlukan bantuan orang lain, manusia
mempunyai kebutuhan yang bersifat pribadi dan sosial, dan pada diri
manusia kadang-kadang muncul juga sifat-sifat emosional. Berikut ini
adalah tujuan dari fungsi Penggerakan (actuating) :
Menciptakan kerja sama yang lebih efisien.
Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.
Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.
Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan.
motivasi dan prestasi kerja staf.
Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
b) Tahapan Penggerakan (actuating)
Tindakan Penggerakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
1) Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga
timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan
baik. Tindakan ini juga disebut motivating.
2) Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan.
3) Tindakan ini juga disebut directing yang meliputi beberapa tindakan,
seperti: pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi antara
pimpinan dan staf, memilih orang-orang yang menjadi anggota
kelompok dan memperbaiki sikap, pengetahuan maupun ketrampilan
staf.
4) Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan
memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala
saran-saran atau instruksi kepada staf dalam pelaksanaan tugas harus
diberikan dengan jelas agar terlaksana dengan baik terarah kepada
tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala Ruang
Pasien
2. Model Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan
dibagi dalam group kecil yang saling membantu.
Gambar 2.4 Skema Model Tim
Kepala Ruang
Pasien Pasien
3. Model Primer
Model penugasan dimana 1 orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap askep pasien mulai dari pasien masuk sampai
keluar rumah sakit.
Pasien
4. Manajemen Kasus
Setiap perawat di tugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat
ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama
pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan 1 pasien 1
perawat, dan hal ini umumnya dilakukan untuk perawat privat atau
keperawatan khusus seperti isolasi dan intensive care.
3) Tujuan : -
4) Fungsi Ruang perawatan :-
5) Uraikan pelayanan yang ada di ruangan ini!
a. Fasilitas untuk klien
Fasilitas yang dapat di manfaatkan oleh klien di ruang Merak
dengan kondisi yang masih baik namun masih ada beberapa
barang yang memang harus di tambah dan diperbaiki karna masih
dalam kondisi kurang memadai untuk digunakan oleh klien
seperti kamar mandi dan wc yang ada disemua ruangan masih
bagus dan bisa digunakan, walaupun ada sebagian kamar mandi
dan wc pasien yang kurang rapi, washtafel berfungsi dengan baik.
Untuk fasilitas lain timbangan, bak sampah, lemari klien sudah
cukup memadai untuk digunakan oleh klien dan keluarga.
b. Fasilitas dalam pelayanan kesehatan
Pada pelayanan kesehatan yang didapatkan, tidak terlihat pada
pemberian obat tidak diberikan etiket pada obat yang tidak
tersedia dan Pada observasi yang kami lihat didapatkan pada
botol cairan infus tidak di berikan tanggal pemberiannya dan
tidak ditulis sudah berapa kali dalam pemberiannya.
7) Standar kinerja
a. Standar I : Jaminan Mutu
Perawat secara sitematis melakukan evaluasi mutu dan efektifitas
praktek keperawatan.
Rasional:
Evaluasi mutu asuhan keperawatan melalui penilaian praktek
keperawatan merupakan suatu cara untuk memenuhi suatu
kewajiban profesi yaitu menjamin klien mendapat asuhan yang
bermutu.
1. Kriteria Struktur
a. Adanya kebijakan institusi untuk mendukung terlaksananya
jaminan mutu .
b. Tersedia mekanisme telaah sejawat dan program evaluasi
terdisiplin di tatanan praktek.
c. Perawat menjadi anggota telaah sejawat dan angggota
program evaluasi terdisiplin untuk menilai hasil akhir
asuhan kesehatan
d. Tersediannya rencana pengembangan jaminan mutu
berdasarkan standar praktek yang sudah ditetapkan untuk
memantau mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien.
2. Kriteria Proses
Perawat berperan serta secra teratur dan sistematis pada
evaluasi praktek keperawatan melalui :
a. Penetapan indikator kritis dan alat pemantauan.
b. Pengumpulan data dan analisi data.
c. Perumusan kesimpulan, umpan balik dan rekomendasi.
d. Penyebaran informasi.
e. Penyusunan rencana tindak lanjut.
f. Penyusunan rencana dan pelaksanaan nilai secara periodik.
Perawat memanfaatkan usulan-usulan yang sesuai, yang
diperoleh melalui program evaluasi praktek keperawatan.
3. Kriteria Hasil
a. Adanya hasil pengendalian mutu.
b. Adanya tindakan perbaikan terhadap kesenjangan yang di
identifikasi melalui program evaluasi baik pada individu
perawat,unit atau organisasi.
b. Standar II : Pendidikan
Perawat bertanggung jawab untuk memperoleh ilmu pengetahuan
mutakhir dalam praktek keperawatan.
Rasional :
Perkembangan ilmu dan teknologi, sosial, ekonomi, politik dan
penddikan masyarakat menuntut komitme perawat untuk terus
menerus meningkatkan pengetahuan sehingga memacu
pertumbuhan profesi.
1. Kriteria Struktur
a. Adanya kebijakan di tatanan praktek untuk tetap memberi
peluang dan fasilitas pada perawat untuk mengikuti
kegiatan yang terkait dengan pengembangan keperawatan.
b. Terseduanya peluang dan fasilitas belajar pada tatanan
praktek.
c. Adanya peluang untuk berpartisipasi dalam kegiatan
organisasi profesi untuk mengembangkan profesi.
2. Kriteria Proses
a) Perawat mempunyai prakarsa untuk belajar mandiri agar
dapat mengikuti pengembangan ilmu dan meningkatkan
keterampilan.
b) Perawat berperan serta dalam kegiatan pemantapan
ditempat kerja (insevice) seperti diskusi ilmiah, ronde
keperawatan.
c) Perawat mengikuti pelatihan, seminar atau pertemuan
profesional lainnya.
d) Perawat membantu sejawat mengidentifikasi kebutuhan
belajar.
3. Kriteria Hasil
a) Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat
tentanf ilmu keperawatan dan teknologi mukhtahir.
b) Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi mutahir
dalam praktek klinik.
e. Standar V : Etik
Keputusan dan tindakan perawat atas nama klien ditentukan
dengan cara yang etis (sesuai dengan norma, nilai budaya, modul
dan idelialisme profesi).
Rasional :
Kode etik perawat merupakan parameter bagi perawat dalam
membuat penilaian etis. Berbagai isu spesipik tentang etik yang
menjadi kepedulian perawat meliputi : Penolakan pasien terhadap
pengobatan, “informed-consen”, pemberhentian bantuan hidup,
kerahasiaan klien.
1. Kriteria Struktur
a) Adanya komite etik keperawatan
b) Adanya kriteria masalah etik
c) Adanya mekanisme penyelesaian masalah etik
d) Adanya program pembinaan etik profesi keperawatan.
2. Kriteri Proses
a) Praktek perawat berpedoman pada kode etik
b) Perawat menjaga kerahasiaan klien
c) Perawat bertindak sebagai advokat klien
d) Perawat memberikan asuhan dengan “tanpa menghakimi”
(non-judgement), tanpa diskriminasi
e) Perawat memberikan asuhan dengan melindungi otonomi,
martabat dan hak-hak klien.
f) Perawat mencari sumber-sumber yang tersedia untuk
membantu menetapkan keputusan etik.
3. Kriteria Hasil
a) Ada bukti dalam catatan tentang klien, bahwa isu-isu etik
ditemukan dan dibahas didalam pertemuan tim.
b) Sasaran dalam pembinaan keperawatan berkelanjutan
mencerminkan diterapkannya konsep-konsep yang ada
dalam kode etik.
f. Standar VI : Kolaborasi
Perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan semua pihak
terkait serta tim multi disiplin kesehatan dalam memberikan
keperawatan klien.
Rasional :
Kerumitan dalam pemberian asuhan membutuhkan pendekatan
multi disiplin untuk memberikan asuhan kepada klien. Kolaborasi
multi disiplin mutlak diperlukan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas asuhan dan untuk membantu klien mencapai
kesehatan optimal. Melalui proses kolaboratif kemampuan yang
khusus dari pemberian asuhan kesehatan digunakan untuk
mengkomunikasikan , merencanakan , menyelesaikan masalah
dan mengevaluasi pelayanan.
1. Kriteria struktur
a) Adanya kebijakan kerja tim dalam memberikan asuhan
terhadap klien.
b) Perawat dilibatkan dalam menetapkan kenijakan yang
terkait dengan asuhan klien.
c) Adanya jadwal pertemuan berkala.
d) Tersediannya mekanisme untuk menjamin keterlibatan klien
dalam pengambilan keputusan tim.
2. Kriteria proses
a) Perawat berkonsultasi dengan profesi lain dalam kebutuhan
untuk memberikan asuhan yang optimal bagi klien.
b) Perawat mengkonsultasikan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan sehinggasejawat dapat mengintergrasikannya
dalam asuhan klien.
c) Perawat melibatkan klien dalam tim multidisiplin
d) Perawat berfungsi sebagai advokat klien
e) Perawat berkolaborasi dengan tim multi disiplin dalam
program pengajaran, supervisi dan upaya-upaya penelitian.
f) Perawat mengaku dan menghormati sejawat dan kontribusi
mereka.
3. Kriteria Hasil
a) Adanya bukti bahwa perawat merupakan anggota atau
bagian integral dari tim multi disiplin.
b) Adanya bukti terjadinya kolaborasi multi disiplin, seperti
tercermin dalam rencana terapi.
SUPERVISOR MERAK
Novie Norhayati, AMK.
2) Uraian tugas : -
Wawancara: Uraikan hasil penjelasan kepala ruangan tentang
penentuan uraian tugas di ruangan
Observasi: uraikan temuan mengenai job description yang ada
di ruangan
-Renina Wahyu,
AMK
-M. Rivan Farit,
AMK
-M. Fahmi Rizal,
41
AMKMinggu x 40 Jam
-Sabrina Rudhini,
= 1638 x (22,484 ) + 25 %
AMK
1640 Yudhina,
-Citra
AMK
= 38.828,792 + 25 %
-Suci Kurnia
1640
S.Kep.,Ns
= 29,59 = 29-30 orang
Keterangan :
A : Jumlah Jam Perawatan
TT : Tempat Tidur
BOR : Bed Occupancy rate
Rawat Inap : Klien Penyakit dalam 3,5 jam
Klien Bedah 4 jam
Klien Gawat 10 jam
Klien Anak 4,5 jam
Klien Kebidanan 2,5 jam
4) Sentralisasi Obat
Di ruang Merak tidak memiliki buku dan buku pengambilan
obat diapotik. Pada pelayanan kesehatan yang didapatkan, tidak
terlihat pada pemberian obat tidak diberikan etiket pada obat
yang tidak tersedia dan Pada observasi yang kami lihat
didapatkan pada botol cairan infus tidak di berikan tanggal
pemberiannya dan tidak ditulis sudah berapa kali dalam
pemberiannya.
5) Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi
pada pasien dengan melibatkan tim keperawatan, kepala
ruangan, dokter, ahli gizi dan melibatkan pasien secara langsung
sebagai fokus kegiatan.
Hasil wawancara dari kepala ruangan, ronde keperawatan yang
dilaksanakan di Ruang Merak dilakukan belum maksimal, bila
terdapat klien yang memiliki masalah khusus dalam
perawatannya, maka dilakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
yang lain untuk mengatasi masalah tersebut. Pelaksanaan ronde
keperawatan juga terkendala dengan terbatasnya staf yang
berlatar belakang keperawatan yang mempunyai tingkat
pendidikan dan pengetahuan yang bervariasi serta terkendala
sulit mengumpulkan tenaga medis yang lain. Perawat ruangan
mengatakan belum ada aspek legal dalam pelaksanaan ronde
keperawatan
7) Pendelegasian
Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan antara
tiga komponen utama, yaitu: tanggung jawab, kemampuan dan
wewenang. Tanggung jawab (Responsibility) adalah suatu rasa
tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan
(accountability) adalah kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas yang didelegasikan. Wewenang (authority)
adalah pemberian hak dan kekuasaan kepada delegasi untuk
mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan
(Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan 01-02
Desember 2019, pendelegasian sudah berjalan dengan baik
dengan mementingkan tanggung jawab, kemampuan dan
wewenang. Saat observasi pendelegasian dari kepala ruangan ke
katim dan katim ke perawat pelaksana serta mahasiswa yng
berdinas berjalan baik sesuai dengan tiga komponen.
8) Supervisi
Supervisi merupakan pengawasan partisipatif dalam bentuk
komunikasi yang bertujuan untuk memastikan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan dengan cara melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan. Untuk memastikan
pelaksanaan kegiatan sesuai standar.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan 01-02
Desember 2019, supervisi belum dilakukan oleh ruangan. Saat
wawancara tugas supervisi dilakukan katim. Saat shif sore ke
malam supervisi tidak dilakukan.
T
i
No Pertanyaan Y
d
a
a
k
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan 6 2 1 73
diri 6 7 ,9
,
1
2 Aakah perawat melarang 5 2 1 78
anda/pengunjung merokok di ruangan 1 8 ,3
,
7
3 Apakah perawat selalu menanyakan 1 6 8 34
bagaimana nafsu makan anda 5 5 ,8
,
2
4 Apakah perwat pernah menanyakan 1 7 7 30
pantangan dalam hal makanan kepada 6 0
anda
5 Apakah perawat menanyakan atau 1 6 8 34
memperhatikan berapa jumlah makanan 5 5 ,8
dan makanan yang anda habiskan ,
2
6 Apabila anda/keluarga anda tidak mampu 1 5 1 47
makan sendiri apakah perawat membantu 2 2 1 ,8
menyuapi ,
2
7 Pada saat and/keluarga anda dipasang 2 1 0 0
infuse, apakah perawat selalu memeriksa 3 0
cairan infuse/tetesannya dan area sekita 0
pemasangan jarum infuse
8 Apabila anda/keluarga anda mengalammi 1 7 6 26
kesulitan buang air besar apakah perawat 7 3 ,1
menganjurkan makan buah-buahan, ,
sayuran, minum yang cukup dan banyak 9
bergerak
9 Pada saat perawat membantu ada/keluaga 1 6 8 34
anda buang air besar/buang air kecil, 5 5 ,8
apakah perawat memasang ,
sampiran/selimut, menutup pintu/jendela. 2
Mempersilahkan pengunjung keluar
ruangan
10 Apakah ruangan tidur anda/keluarga anda 2 1 0 0
selalu dijaga kebersihannya dengan 3 0
disapu/dipel setiap hari 0
11 Apakah lantai kamar mandi/wc selalu 1 7 5 21
bersih, tidak licin, tidak berbau dan cukup 8 8 ,7
terang ,
3
12 Selama anda/keluarga anda belum 8 3 1 65
mampu mandi dalam keadaan istirahat 4 5 ,2
total apakah dimandikan oleh perawat ,
8
13 Apakah anda/keluarga anda dibantu oleh 5 2 1 78
perawat jika tidak mampu memgosok 1 8 ,3
gigi, membersihkan mulut atau ,
mengganti pakaian atau menyisir rambut 7
14 Apakah alat tenun seperti seprei, selimut 1 7 7 30
diganti setiap kotor 6 0
15 Apakah perawat memberikan penjelasan 1 5 1 47
akibat dari kurang bergerak, atau 2 2 1 ,8
berbaring terlalu lama ,
2
16 Pada saat anda/keluarga anda masuk 4 1 1 82
rumah sakit, apakah perawat memberikan 7 9 ,6
penjelasan tetang fasilitas yang tersedia ,
dan cara penggunaanya. Peraturan/tat 4
tertib yang berlaku di rumah sakit
17 Selama anda/keluarga anda dalam 2 9 2 8,
perawatan apakah perawat memanggil 1 1 7
nama dengan benar ,
3
18 Selama anda/keluarga anda dalam 2 8 3 13
perawatan apakah perawat mengawasi 0 7
keadaan anda secara teratur pada pagi
sore maupun malam hari
19 Selama anda/keluarga anda dalam 2 1 0
perawatan apakah perawat memberi 3 0
bantuan bila diperlukan. 0
20 Apakah perawat bersikap sopan, ramah 2 9 1 4,
2 5 3
,
7
21 Apakah anda/keluarga anda mengetahui 1 5 1 47
perawat yang bertanggung jawab setiap 2 2 1 ,8
kali pergantian dinas ,
2
22 Apakah perawat selalu member 2 9 2 8,
penjelasan sebelum melakukan tindakan 1 1 2
perawatan/pengobatan ,
3
23 Apakah perawat selalu bersedia 2 9 2 8,
mendengarkan dan memperhatikan setiap 1 1 2
keluhan anda/keluarga anda ,
3
24 Dalam hal memberikan obat apakah 1 7 6 26
perawat membantu 7 3 ,1
menyiapkan/meminumkan obat ,
9
25 Selama anda/keluarga anda dirawat 1 8 4 17
apakah diberikan penjelasan tentang 9 2 ,4
perawatan/pengobatan/pemeriksaan ,
lanjutan setelah andakeluarga anda 6
diperbolehkan pulang
N Persentasi
Kepuasan pasien N
O (%)
1 Puas 2 82
0
2 Kurang Puas 3 13
Jumlah 2 100
3
Berdasarkan tabel diatas kuesioner kepuasaan pasien di dapat data puas
sebanyak 23 orang (87%).
Berdasarkan hasil survei yang diberikan kepada pasien pada
tanggal 1 januari 2019 mengenai kepuasan pasien terhadap
kinerja perawat. Didapatkan hasil kuesioner tentang Kepuasan
Pasien terhadap Pelayanan Perawat yang dibagikan kepada 38
responden secara umum menyatakan bahwa pelayanan perawat
di Ruang Merak adalah puas yaitu sebanyak 23 orang (82%).
Sebanyak 3 orang (13%) menyatakan tidak puas terhadap
fasilitas dan pemberian informasi yang disampaikan kepada
pasien dan keluarga pasien terhadap tindakan yang dilakukan.
Tetapi di sortir dari pertanyaan kuesioner kepuasaan pasien ada
1 pertanyaan yang mendaptkan hasil tidak tertinggi, pertanyaan
no 16 yaitu sebanyak 19 orang (%)
Tanggal
No Variabel Observasi Total
(1 Januari 2019)
1 Jumlah Kejadian Dekubitus 0 0
Jumlah pasien beresiko
2 0 0
terjadi dekubitus
Berdasarkan tabel di atas, tidak ada kejadian dekubitus pada klien
b. Angka Kejadian Kesalahan dalam Pemberian Obat
dengan identitas
2 Salah waktu
Terlambat pemberian obat 0 0
Pemberian obat terlalucepat 0 0
Obat stop tetap dilanjutkan 0 0
3 Salah Cara pemberian/route
Cara oral 0 0
Intra vena 0 0
Intra Muskuler 0 0
Lain-lain
4 Salah dosis
Dosis kurang 0 0
Dosis lebih 0 0
5 Salah obat 0 0
6 Salah dokumentasi 0 0
JUMLAH KESALAHAN 0 0
JUMLAH PASIEN 38
( 43 x 61 ) −1225
Merak:
432
1333−1225
: = 0,25 hari
432
Rata-rata : 0,25 hari
Hasil ini tidak sesuai nilai normal (Depkes) 1-3 hari