Proposal Skripsi
Disusun Oleh
2020
STUDI LITERATURE HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH TINGGI PADA DEWASA
PERTENGAHAN
Proposal Skripsi
Disusun Oleh
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program studi
S-1 Keperawatan
2020
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Banjarmasin, 2020
Pembimbing 1
Solikin, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB
NIDN. 1129077901
Pembimbing 2
Sukarlan, SKM.M.Kes
iii
NIDK.8815260017
Mengetahui,
NPM : 1614201110093
iv
Darah Tinggi Pada Dewasa Pertengahan benar-benar hasil karya sendiri, bukan
merupakan pengambilalihan tulisan atau fikiran orang lain yang saya akui sebagai
tulisan atau fikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Tugas Akhir/Skripsi ini
adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Banjarmasin, 2020
(NPM.1614201110093)
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Pengasih serta Penyayang, yang melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah
kepada insan yang mau berusaha dan berdo’a kepada-Nya, karena berkat izin-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan propossal skripsi yang
berjudul “Studi Literature Hubungan Konsumsi Kopi Dengan Klasifikasi Tekanan
Darah Tinggi Pada Dewasa”.Shalawat beriringan salam penulis mohonkan kepada
Allah SWT, semoga disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menjadi suri tauladan bagi manusia untuk keselamatan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan dan kerjasama yang baik dari
berbagai phak, antara lain:
vi
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar yang selama ini banyak memberikan bekal
pengetahuan kepada penulis dan telah membantu demi lancarnya segala
urusan dalam proposal skripsi.
6. Kepala Puskesmas Pekauman Banjarmasin beserta seluruh staf yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan
proposal skripsi ini.
7. Paman dan Acil saya yang tidak pernah lelah memberikan uang untuk saya
memprint perbaikan proposal selama ini dan untuk membeli map.
8. Orang tua saya yang tidak pernah lelah mendo’akan dan selalu memberi
dukungan adalah bukti perjuangan saya dalam meraih impian.
9. Sahabat saya, teman-teman yang mau menampung saya dikos atau
rumahnya saat mengerjakan proposal, teman-teman angkatan 2016, teman
satu tema saya Anita Rahman dan Nurul Jannah . Terima kasih untuk do’a,
perhatian, semangat,motivasi, bantuan, dan nasihat selama ini Semoga kita
selalu diberi kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam terselesaikannya skripsi ini.
11. Terima kasih atas do’a, dan partisipasinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposa skripsi ini. Penulis menyadari bahwa proposal
skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR SKEMA...................................................................................................x
LAMPIRAN............................................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................8
1.3.1. Tujuan Umum....................................................................................8
1.3.2. Tujuan Khusus...................................................................................8
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................9
1.4.1. Bagi Pengkonsumsi Kopi.................................................................9
1.4.2. Bagi Keperawatan.............................................................................9
1.4.3. Untuk Peneliti Selanjutnya...............................................................9
1.5. Keaslian Penelitian................................................................................9
viii
2.1.4. Faktor Resiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).....................14
2.1.5. Patofisiologi Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).......................19
2.1.6. Manifestasi Klinik Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).............20
2.2. Konsep Kopi........................................................................................23
2.2.1. Definisi Kopi dan Sejarah Kopi....................................................23
2.2.2. Kandungan Kopi.............................................................................24
2.2.3. Dampak Positif dan Negatif Mengkonsumsi Kopi......................27
2.3. Kerangka Konsep................................................................................28
2.4. Hipotesis..............................................................................................29
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.................................................................................................................12
Tabel 2.2.................................................................................................................12
Tabel 2.3.................................................................................................................29
Tabel 2.4.................................................................................................................31
Tabel 3.1.................................................................................................................
x
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1...............................................................................................................28
xi
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Rekomendasi Pelaksanaan Pendataan/Penelitian/Survey dari
Pemerintahan Kota Banjarmasin Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kota Banjarmsin.
Lampiran 3 Surat Balasan Permohonan Permintaan Data Penelitian dari
Pemerintahan Kota Banjarmasin Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin.
Lampiran 4 Surat Balasan Puskesmas Pekauman Banjarmasin
Lampiran 5 Lembar Observasi
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Bimbingan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Lembar Penjelasan PSP
Lampiran 8 Lembar Informed Consent
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
(18%), Europe (23%), South East Asia (25%), Eastern Mediterranean
(26%)
2
2
Dari data AHA 2017 di Amerika Serikat (AS) di dapati kasus penderita
hipertensi sekitar 108 juta kasus atau 45% jumlah orang dewasa yang
mendrita hipertensi. Kemudian hanya 1 dari 4 orang dewasa (24%) kasus
hipertensi yang terkendali. Kemudian 37 juta orang dewas di Amerika
Serikat didiagnosa kasus hipertensi yang tidak terkontrol memiliki tekanan
darah 140/90 mmHg. Untuk angka kematian tahun 2017 penderita kasus
hipertensi di Amerika Serikat sebanyak 472.000 orang atau hampir 1300
kematian setiap harinya (AHA. 2017)
data dari segi umur pada tahun 2016 umur dibawah 20 tahun didapatkan
nilai 10,7%, umur 20-29 tahun 17,9%, umur 30-39 tahun 27,5% umur 40-49
tahun 39,1%, umur 50-59 tahun 49,2% dan untuk umur lebih dari 60 tahun
63,0%.Dari data tersebut indonesia dalam kurun waktu setiap tahun
mengalami penginkatan penderita kasus hipertensi sebesar tujuh persen
(Riskesdas, 2016).
Data Kasus tahun 2018 yang saya dapatkan datanya sebanyak 87.112.439
jiwa untuk penderia hipertensi dan untuk prevalansi data dari riskesdas yang
di dapatkan data di indonesia mendapatkan mengalami kenaikan penderita
hipertensi sebanyak 8,4% dan dari data tersebut didapatkan juga untuk
provinsi tertinggi pada tahun 2018 untuk Sumatra Utara mengalami
kenaikan prevalansi sebanyak 13,2% dan yang teerendah masih di tempati
Papua dengan nilai prevalansi 4,7%. (Riskesdas, 2018)
kematian. Kemudian data pada tahun 2017 didapati jumlah kematian untuk
enderita kasus hipertensi sebanyak 734 orang meninggal. Kemudian untuk
taun 2018 jumlah kematian yang di akibatkan oleh hipertensi di Kalimantan
selatan sebanyak 986 meningggal. (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan)
Untuk data Kabupaten/Kota yang akan saya teliti yaitu Kota Banjarmasin
sendiri di dapatkan data penderita hipertensi pada dari tahun 2016 yaitu
untuk kasus baru sebanyak 20020 jiwa dan untuk kasus lama sebanyak
57257 kasus, dan untuk kasus kematian akibat hipertensi sebanyak 4 orang.
Tahun 2017 didapatkan data kasus hipertensi baru sebanyak 20839 dan
untuk kasus lama sebanyak 53797 kasus dan untuk jumlah kematian akibat
kasus hipertensi didapatkan data sebanyak 299 jiwa . Pada tahun 2018
didapati data kasus hipertensi baru sebanyak 7526 kasus dan untuk kasus
lama sebanyak 19579 kasus dan untuk angka kematian pada pedenrita
hipertensi pada tahun 2018 di Banjarmasin di dapati data sebanyak 0 kasus .
untuk tahun 2019 didapati data kasus penderita hipertensi baru sebanyak
22785 kasus kemudian untuk kasus hipertensi lama sebanyak 56052 kasus
untuk angka kematian akibat hipertensi di tahun 2019 tidak di dapati
kematian pada tahun 2018 (Dinas Kesehatan Kota Kalimantan Selatan)
kematian pada tahun 2018. Data tahun 2019 didapati kasus hipertensi baru
sebanyak 3326 kasus dan untuk kasus hipertensi lama didapapati kasus
hipertensi sebanyak 2193 kasus, kemudian tidak didapati kasus kematian
pada tahun itu.
Dari data-data yang sudah di sebutkan diatas tadi, kejadian hipertensi dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yang dibagi menjadi dua faktor, yaitu
faktor yang tidak dapat dikontrol meliputti usia, jenis kelamin,
keturunan/genetik. Untuk faktor yang dapat dikontrol meliputi garam,
kolesterol, obesitas, stress, merokok, alkohol, kurang olahraga, dan
kebiasaan minum kopi (irianto, 2015). Berdasarkan faktor-faktor yang
sudah di sebutkan tadi, saya sebagai calon peneliti pemula disini saya
tertarik untuk meneliti kebiasaan minum kopi. Karena sebab itu jua lah,
karena peningkaan pengkonsumsi kopi disetiap tahunnya semakin
meningkat dari kalangan dewasa (Kemenperin, 2014).
Kopi menjadi salah satu minuman yang populer dan di gemari semua
kalangan yang salah satunya para anak muda ataupun para dewasa serta
diatasnya lagi. Kopi terdiri dari berbagai macam jenis cara penyajian
contohnya yaitu kopi instan (kopi sachetan) dan kopi murni dimana kopi
murni yaitu seperti kopi yang di sajikan secara di seduh dengan berbagai
cara penyeduhan dan langsung dari biji yang digiling sendiri. Disisi lain
kopi sering dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko penyakit jantung
koroner, dan juga termasuk peningkatan tekanan darah dan juga kadar
kolestrol darah. Karena kopi mengandung kandungan polifenol, alium dan
kafein. Kafein dikatakan sebagai penyebab berbagai penyakit dan
khususnya juga penyakit hipetensi. Tapi, masih banyak kalangan anak muda
ataupun para dewasa yang tidak mengetahui hal tersebut bahkan walaupun
mereka tahu hal tersebut mereka akan tetap mengkonsumsi kopi tersebut
(Zhang, 2011).
6
Berikut data data para pengkonsumsi dunia yang pada tahun 2016/2017 di
ambil dari International Coffee Organization (ICO) menunjukan bahwa
konsumsi kopi dunia pada tahun itu sebanyak 157,38 juta karung atau naik
1,98 % . kemudian untuk tahun 2018/2019 data para pengkonsumsi diliat
dari hasil karung yaitu sebanyak 164,99 juta karung kopi . catatan untuk
satu karung kopi di dapati 60kg kopi (ICO, 2019).
Untuk data konsumsi kopi di indonesia pada tahun 2016 sebanyak 249.824
ton biji kopi. Dan untuk tahun 2107 sebayak 276.167 ton biji kopi
mengalami pertumbuhan 10,54% dari tahun 2016. Untuk tahun 2018 sendiri
kopi ssebanyak 314.365 ton biji kopi mengalami pertumbuhan 13,83% dari
tahun 2017. Untuk tahun 2019 konsumsi kopi nasional 335.540 ton biji kopi
mengalami pertumbuhan 6,74% pada ahun 2018. (outlook kopi tahun 2018)
Untuk daerah Kalimantan Selatan sediri untuk jumlah konsumsi kopi di
tahun 2016 sebanyak 1929 ton kopi, untuk tahun 2017 mengalami kenaikan
menjadi 2035 ton biji kopi, dan untuk tahun 2018 jumlah konsumsi kopi di
Kalimantan selatan mengalami penurunan yaitu sebanyak 1552 ton biji kopi
(outlook kopi tahun 2018)
Mengkonsumsi kopi disini menjadi kebiasaan yang tidak asing lagi dalam
kehidupan. Kopi dapat di temui diberbagai temapt untuk sekarang, dari
warung kopi pinggir jalan yang menyediakan kopi instan dan juga kedai-
kedai kopi maupun cafe-cafe. Kopi yang diminum pun beraneka ragam
mulai dari kopi tubruk (kopi murni), dan juga kopi instan (kopi sachetan).
Dari kopi murni ini banyak ragam caradan teknik untuk menyajikan kopi ke
penikmat kopi pada umumnya. Dan juga setiap kopi ini mempunyai
penggemar tersendiri, namun bagi penkmat kopi, secangkir kopi
mempunyai kenikmatannya tersendiri. Dari minum kopi itu sendiri kopi
dapat merangsang asam lambung lebih banyak dari normal. Asam lambung
yang berlebihan dapaat menimbulkan penyakit lambung.dua cangkir kopi
dapat merangsang pengeluaran asam lambung selama lebih dari satu jam
7
(anwar & khomsan, 2009). Kandungan terbesar dalam kopi yaitu kafein,
yang memiliki efek terhadap tekanan darah secara akut, terutama pada
penderita hipertensi (martiani, 2012). dan untuk kafein yang terkandung di
secangkir kopi itu sendiri merupakan salah satu faktor penyebab tekanan
darah tinggi jika konsumsinya berlebih. Kandungan kafein ini dapat
meningktkan tekanan darah ketika kafein mengikat reseptor adesonin
kemudian mengaktifasi sistem saraf simpatik. Hal ini brdampak pada
vasokontruksi dan meningktkan total resistensi perifer yang menyebabkan
tekanan darah naik (Martiani dan Lelyana, 2012).
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada hari senin tanggal 3
februari 2020 di Puskesmas Pekauman Banjarmasin, didapati data penderita
hipertensi sebanyak 2193 orang yang menderita hipertensi. Dari data
tersebut didapati pula untuk dewasa penderita hipertensi sebanyak 164
orang dan tercatat memiliki tekanan darah tinggi. Kemudian saya
melakukan sedikit wawancara kepada para penderita tersebut dan di dapati
responden yang saya wawancarai sebanyak 15 orang dengan rentang umur
26 – 45 tahun, dari 15 responden yang saya wawancarai ke 15 responden ini
tercatat juga sebagai penderita penyakit hipertensi. Dari 15 responden yang
saya wawancarai terdapat 9 dari 15 atau 60% responden ini mengatakan
memilliki keseharian meminum kopi pagi, siang, atau malam hari dengan
niatan untuk menambah tenaga dan untuk menahan rasa kantuk saat
melakukan aktivitas di hari hari tersebut. Dari 9 orang yang saya
wawancarai yang sudah mengatakan mengkonsumsi kopi ini terdapat 4
orang yang mengkonsumsi kopi setiap hari dengan skala minum kopinya 3-
4 cangkir kopi instan ataupun kopi murni seharinya. Kemudian ada 3 orang
yang rutin mengkonsumsi kopi setiap hari dengan skala 1 cangkir kopi
setiap harinya. 2 orang sisanya dari 9 orang ini mengatakan mengkonsumsi
kopi 4-5 kali dalam seminggu dan dengan skala 1-2 cangkir kopi instan
ataupun kopi murni perharinya. Dan untuk 6 atau 40% responden sisanya
tidak menyatakan mengkonsumsi kopi atau bisa disebut karena faktor
8
Berdasarkan uraian dan masalah di atas saya sebagai calon peneliti awal
tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungaan antara
mengkonsumsi kopi dengan klasifikasi tekanan darah tinggi (hipertensi)
pada dewasa pertengahan.
1.2. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini rumusan masalah yang dapat diuraikan apakah terdapat
hubungan antara mengkonsumsi kopi dengan klasfikasi tekanan darah tinggi
(hipertensi) pada dewasa pertengahan ?
Penelitian yang dilakukan Oleh Indra Y., Veryudha E.P., Tria W di tahun
2019 yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pisang Ambon Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi “. Dari Penelitian ini digunakan
Design penelitian Pra Experiment dengan pendekatan one gruop pre test-
post test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita
hipertensi didusun Mojogeneng-Mojokarang, Dlanggu-Mojokeerto. Dan
besar sampel di penelitian ini sebanyak 31 sampel lansia. Variabel
independen adalah pisang ambon dan variabel dipendennya adalah tekanan
darah. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi pre-
post pemberian pisang ambon. Dan untuk hasil uji wilcoxon diketahui nilai
p (0,000) < a (0,05) maka ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh
konsumsi pisang ambon terhadap tekana darah lansia. Dan hasil serta
10
TINJAUAN TEORITIS
11
12
Tabel 2.2
Klasifikasi Berdasarkan Tekanan Darah Pada Orang Dewasa
b. Umur
Sejalan dengan bertambahnya usia seseorang, maka
memiliki resiko teinggi mengalami tekanan darah.
Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan akan tekanan diastoliknya akan terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun (Ira, 2014)
c. Jenis Kelamin
Dikarenakan laki-laki dianggap lebih rentan terekena
penyakit hipertensi dibandingkan dengan perempuan.
Hal ini disebabkan oleh gaya hidu yang buruk dan
tingkat stres yang di hadapi laki-laki daripada
perempuan (Jaya, 2009)
d. Ras
Orang berkulit hitam memiliki resiko yang lebih besar
menderita hipertensi primer ketika predisposisi kadar
renin plasma yang rendah mengurangi kemampuan
ginjal untuk mengekstrasikan kadar natrium yang
berlebih (Kowalk, Weish, & Mayer 2011)
b. Obesitas
Faktor lain yang dapat menyebabkan hipertensi adalah
kegemukan atau obesitas. Perenderita obesitas dengan
hipertensi memiliki daya pompa jantung dan sirkulasi
volume darah yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan penderita yang memiliki berat badan normal
(Triyanto, 2014)
17
c. Merokok
Merokok juga dapat tekanan darah menjadi tinggi.
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan diabetes,
serangan jantung, dan stroke. Karena itu, kebiasaaan
merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang
berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan jantung dan darah (Iriyanto, 2015)
d. Konsumsi alkohol
Hipertensi akan meninggi jika meminum alkohol lebih
dari tiga kali dalam sehari. Dan mengkonsumsi alkohol
sedang (moderate) diperkirakan punya efek protektif
(Bustan, 2015)
e. Konsumsi kopi
Substansi yang terkandung dalam kopi adalah kafein.
Kafein sebagai anti-adenosine (adenosine berperan
untuk mengurangi kontraksi otot jantung dan relaksasi
pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah
turun dan memberikan efek rileks) menghambat
reseptor untuk berikatan dengan adenosine sehingga
menstimulus sistem saraf simpatis dan menyebabkan
pembuluh darah mengalami konstriksi disusul dengan
terjadinya peningkatan tekanan darah(Blush, 2014).
a. Jantung
Hipertensi kronis akan menyebabkan infark miokard, infark
miokard menyebabkan kebutuhan oksigen pada miokardium tidak
terpenuhi kemudian menyebabkan iskemia jantung serta terjadilah
infark.
b. Ginjal
Tekanan tinggi kapiler glomerulus ginjal akan mengakibatkan
kerusakan progresif sehingga gagal ginjal. Kerusakan pada
glomerulus menyebabkan aliran darah ke unit fungsional juga ikut
terganggu sehingga tekanan osmotik menurun kemudian
hilangnya kemampuan pemekatan urin yang menimbulkan
nokturia.
c. Otak
Tekanan tinggi di otak disebabkan oleh embolus yang terlepas
dari pembuluh darah di otak, sehingga terjadi stroke. Stroke dapat
terjadi apabila terdapat penebalan pada arteri yang memperdarahi
otak, hal ini menyebabkan aliran darah yang diperdarahi otak
berkurang.
a. Payah jantung
Payah jantung adalah kondisi jantung tidak mampu lagi
memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi
karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik jantung
b. Stroke
23
c. Kerusakan ginjal
Hipertensi adalah salah satu penyebab penyakit ginjal kronis
dimana hipertensi membuat ginjal brkerja lebih keras dan
mengakibatkan sel-sel pada ginjal cepat rusak. Hipertensi dapat
menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang menuju ginjal,
yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya
gangguan tersebut ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan
membuangnya kembali kedarah.
dunia dari segi hasil produksi. Volume ekspor tahun 2017 sebesar
467,8 ton dari produksi total 667 ton. Produksi total tersebut
dihasilkan dari luas areal kopi sebesar 1.205 juta Ha. Provinsi
produsen kopi terbesar di Indonesia adalah Sumatra Selatan,
Lampung, Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Timur. (Badan Pusat
Statistik, 2018).
Komposisi kimia dari biji kopi bergantung pada spesies dan varietas
dari kopi tersebut serta factor-faktor lain yang berpengaruh antara
lain lingkungan tempat tumbuh, tingkat kematanagan dan kondisi
penyimpanan. Proses pengolahan juga akan mempengaruhi
komposisi kimia dari kopi. Misalnya penyangraian akan mengubah
komponen yang labil yang terdapat pada kopi sehingga membentuk
komponen yang kompleks (Panggabean, 2011).
Tabel 2.4
Kadar Kadar Kafein dalam Kopi
Jumlah ini secara substansial kurang dari 400 mg per hari. Angka
tersebut masuk dalam kategori jumlah konsumsi kopi yang aman dan
dapat dikategorikan ke dalam pola makan sehat.
2.2.7.1.Shot glass
33
1.
2.3. Kerangka Konsep
34
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
kaitan antara konsep-konsep atau vaiabel-variabel yang akan diamati atau
diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012)
Normal
Kounsumsi Kejadian Prahipertensi
Stadium 1
Kopi Hipertensi Stadium 2
Stadium 3
2.4. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil
sementara kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian (Notoatmodjo,
2010)
METODE PENELITIAN
30
dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi, dan replikasi
(Nursalam, 2015).
31
31
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Responden 1. Tidak mengkonsumsi Kuesi Nomi 1. Tidak
Indepen yang kopi 0 cangkir perhari oner nal mengkonsumsi
dent : memiliki 2. Konsumsi kopi kopi bila 0
Konsum riwayat Rendah 1 cangkir cangkir perhari
si kopi konsumsi perhari 2. Mengkonsumsi
kopi dan 3. Konsumsi kopi kopi bila 1-5
masih rutin Sedang 2-3 cangkir cangkir perhari
mengkonsu perhari
msi kopi 4. Konsumsi kopi Tinggi
hingga 4-5 cangkir perhari
sekarang (jurnal darma agung
husada, volume vi,
nomor 2, 2019)
Variabel Meningkatn 1. Normal, sistolik <120 Lemb Ordi 1. Hipertensi bila
depende ya tekanan mmHg dan diastol ar nal tekanan darah
nt : darah yang <80 mmHg Obser sistolik >140
Kejadian sudah 2. Prahipertensi, sistolik vasi mmHg dan
Hiperten diklasifikasi 120-139 mmHg dan diastolik >90
si kan diastolik <80 mmHg mmHG
3. Stadium 1, sistolik 2. Tidak
140-159 mmHg dan hipertensi bila
diastol 80-89 mmHg tekanan darah
4. Stadium 2, sistolik diastoliknya
≥140 mmHg dan <140 mmHg
diatolik ≥90 mmHg dan
5. Stadium 3, sistolik diastoliknya
≥180 mmHg dan <90 mmHg
diastoliknya
32
≥110mmHg
(AHA, 2017)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasii (Sugiyno, 2014)
33
3.3.3. Sampling
Sampling merupakan proses penyeleksi porsi dari populasi untuk
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang
benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian ( Nursalam,
2015)
dalam arti lebih lengkap, cermat, dan sistematis sehingga mudah diolah
(Arikontu, 2007)
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri
dari :
6.3.6. Lembar observasi dan lembar kuesioner yang telah diisi, kemudian
dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti, kemudian
dilakukan analisis.
3.7.1.1. Editing
Hasil kuesioner dari lapanganteah dilakukan penyntingan
(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah
merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Almina, R. T., Zulhaida, L., Syarifah. (2018). Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan
Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi Di Desa Hulu Kecamatan
Pancur Batu Tahun 2016. Jurnal Kesehatan., Vol.11. No 1
Asikin, M., Nuralamsyah. M, Susaldi. (2016). Keperawatan Medikal Bedah
Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Erlangga
Asmak, A. S.TP., M. P. (2018). Teknologi Pengolahan Kopi Terkini.
Yogyakarta : CV Budi Utama
Arikunto. 2006. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Difran. N. B., Yanis. K,. (2018). Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi
dengan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda. Jurnal Kesehatan Vokasional
Vol. 3 No 1
Evi, K., Andi N. M. I. (2016). Pengaruh Kopi Terhadap Hipertensi. Majority
Vol.5 No.2
Fera, Y., Sri, M. D., Eunike, R. R,. (2017). Korelasi Asupan Makanan,
Stres, dan Aktivitas Fisik Dengan Hipertensi Pada Usia Menopase. Unnes
Journal Of Public Health Vol.6 No1
Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Indra, Y., Veryudha, E. P., Tria, W. (2019). Pengaruh Pemberian Pisang Ambon
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal Ners
dan Kebidanan, Vol. 6 No.1
Irianto, K. (2017). Anatomi dan Fisiologi, Alfabet
Jennifer P, Kowalak. (2014) Buku ajar Patofisiolgi. Jakarta : EGC
Klabunde, RE. (2015). Konsep Fisiologi Kardiovaskuler Edisi. Terjemahan
Zumilda Djanun. Jakarta : Penerbot Buku Kedokteran EGC
Kemenkes RI. (2016). Profil Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI 2017
Kemenkes RI. (2018). Profil Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI 2019
M. Ramadhani, F., Rustam,. (2017). Hubungan Merokok dan Konsumsi Kopi
dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi. Jurnal Kesehatan., Vol.7
No 2
41
Netha, D., Erna, H., Muazir,. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Penatalaksanaan Hipertensi Oleh Penderita Diwilayah Kerja Puskesmas
Sekernan Ilir Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018. Jurnal Ners dan
Kebidanan Vol.5 No.3
Notoatmodjo, S. (2010). Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta.
Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Nurlatifah, A. A., Ummu, K. M. (2018). Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap
Peningkatan Tekanan Darah. Jurnal Unimus Vol.1 No.5
Nursalam, (2014). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.
Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Oldry, E. M., F.L.Fredrik G. L., Afnal. A. (2018) Hubungan Antara Kebiasaan
Minum Kopi Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Paniki Bawah Kota Manado. Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5
Outlook Kopi Komiditas Pertanian Sebsektor Perkebunan. Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal, Kementrian Pertenian,. (2017).
Outlook Kopi Komiditas Pertanian Sebsektor Perkebunan. Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal, Kementrian Pertenian,. (2018).
Outlook Kopi Komiditas Pertanian Sebsektor Perkebunan. Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal, Kementrian Pertenian,. (2019).
Ridwan M. (2010). Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer “Hipertensi”.
Semarang : Pustaka Widyyarma
Smeltzer, SC. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner dan
Suddart. Terjemahan Devi Yulianti. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Sugiono. (2017). Metode Penelitiaan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
CV Alfabeta
Tilong. A. D., (2014). Waspada Penyakit-Penyakit Mematikan Tanpa Gejala
Menyolok. Yogyakarta : Buku Biru
United States Department Of Agriculture. (2019). Coffee : World Markets and
Trade. Journal of Foreign Agriculture Service/USDA Office Of Global
Analysis
Wendi, M. F. (2018). Hubungan Antara Gaya Hidup Dengan Kejadian
Hiperrtensi Pada Usia Dewasa Muda Di Desa Lamakan Kecamatan
Karamat Kabpaten Boul. Jurnal KESMAS, Vol.7 No.6
42