OLEH :
SURIANA
16.071.014.002
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Sri Sulistyawati Antin., S.Kep., M.Kes DR. H. Andi Rivai Pakki, DPDK
Mengetahui
Dekan FIK UIM
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan Skripsi ini, yang merupakan salah satu
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
mungkin masih banyak kekurangan atau kelemahan baik dari segi penyusunan
maupun dari pandangan pengetahuan, oleh karena itu penulis mengharap adanya
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kesulitan dan hambatan yang
penulis hadapi, namun atas bantuan dan bimbingan serta kerjasama dari semua pihak
yang terlibat didalamnya sehingga hambatan dan kesulitan itu dapat teratasi dengan
baik. Terkhusus kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Muhammad sahir dan
Ibunda Asriani yang dengan segala pengorbananya dan rasa cinta kasih sayang yang
tulus, yang telah memberikan nasehat dan bantuannya baik moral maupun materi
penulis dapat merasakan dan dapat melewati momentum perjuangan hidup ini
ii
Ucapan terima kasih bagi penulis adalah ungkapan yang tiada batas. Hanya
kata memang dan hanya berbentuk kalimat, namun sebagai seorang mahluk tak layak
jika penulis tidak mengucapkannya pada mereka yang telah membimbing dan
penulis dengan segala hormat dan penuh kerendahan hati mengucapkan terima kasih
1. Ibu DR. Hj. Fatimah Kalla Apt. Selaku ketua yayasan pendidikan Al-
2. Ibu DR. Ir. Hj. A. Majdah M. Zain, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam
Makassar
4. Bapak Dr. Zaenal S.Kep., Ns., M.Kes selaku Pembantu Dekan I Fakultas
5. Ibu Ns. St. Aminah Ali., S.Kep., M.Kes., selaku Pembantu Dekan II
6. Bapak Ns. Baso Witman Adiaksa S.Kep., M.Kes selaku Pembantu Dekan
iii
7. Ibu Ns.Isymiarni Syarif., S.Kep,. M.Kes selaku Ketua Program Studi S1
8. Ibu Ns. Sri Sulistyawati Anton, S.Kep., M.Kes selaku Pembimbing I yang
9. Bapak dr. H. Andi Rivai Pakki, DPDK selaku pembimbing II yang telah
10. Ibu Ns. St Aminah Ali, S.Kep.,M.Kes selaku penguji I yang telah
11. Ibu Ns. Nurul Fuady FA, S.Kep.,M.Kep selaku penguji II yang telah
12. Bapak dan ibu dosen serta staf Fakultas Ilmu kesehatan UIM yang
13. Para Staf dan kepala rumah sakit yang telah memberikan izin dan
Keperawatan UIM angkatan 2016 dan tak dapat penulis sebutkan satu persatu
penulis dibalas dengan kebaikan dan pahala dari ALLAH SWT, dan hasil
SURIANA
ii
ABSTRAK
Kecemasan berupa rasa takut adalah perasaan yang tidak menyenangkan dan
dianggap sesuatu yang berbahaya.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahuui gambaran kecemasan ibu hamil
menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 Di RSUD Latemmamala
Soppeng.
Hasil penelitian ini menujukkan Kecemasan ini dipengaruhi oleh ancaman Covid-
19 terhadap kehidupan ibu dan bayi serta kekhawatiran tentang tidak terpenuhinya
kebutuhan perawatan prenatal, ketegangan hubungan dan isolasi social.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
B. Kecemasan .......................................................................................... 9
A. Kerangka Pikir.................................................................................... 24
B. Kerangka Konsep............................................................................... 24
C. Definisi Oprasional............................................................................. 25
iv
A. Desain Penelitian................................................................................. 26
C. Teknik Sampling................................................................................. 27
E. Instrument Penelitian......................................................................... 28
H. Alur Penelitian.................................................................................... 30
J. Etika Penelitian................................................................................... 31
C. Pembahasan ........................................................................................ 38
A. Kesimpulan ......................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 Kusioner Penelitian
Lampiran 3 Master Table Penelitian
Lampiran 4 Surat Rekomendasi Penelitian Dari Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Makassar
Lampiran 5 Surat Rekomendasi Penelitian Dari Badan Penelitian Dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sul-Sel
Lampiran 6 Surat Rekomendasi Dari Wali Kota Makassar
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian Dari Kabupaten Soppeng
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecemasan berupa rasa takut, perasaan yang tidak menyenangkan dan di anggap
suatu yang berbahaya. Kekhawatiran berlebihan yang sering terjadi berhari - hari
Fir18 \l 1033 ].
Data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization) pada tahun
2014 adalah angka kematian ibu di dunia mencapai 289.000 jiwa, dengan angka
tertinggi terdapat pada beberapa negara di dunia yaitu Asia Tenggara dengan
jumlah angka kematian ibu sebanyak 16.000 jiwa menduduki posisi ke-3, diposisi
ke-2 yaitu Asia Selatan sebanyak 69.000 jiwa, dan diposisi pertama ada Afrika
sendiri memiliki jumlah angka kematian ibu sebanyak 190 dalam setiap 100.000
Bencana non alam yang disebabkan oleh Corona Virus atau COVID-19
pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan
1
2
bencana non alam ini sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden
masih menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini,
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang
terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini
menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru
kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidaksiapan layanan dari segi
tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat Pelindung Diri (Kemenkes RI, 2020).
(5,3%) ,sedangkan responden yang grande multipara memiliki gejala cemas berat
hanya 1 orang.
bahwa terdapat ibu hamil pada bulan Januari sampai Desember 2019 sebanyak
360. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti, di dapatkan ibu hamil
mengalami kecemasan ringan, sedang, dan berat, pada saat akan menghadapi
persalinan di masa pandemi COVID-19. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Soppeng.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Ilmiah
ilmiah dan sebagai bahan bacaan serta referensi bagi peneliti selanjutnya
2. Institusi
program.
3. Bagi Peneliti
diperoleh di kampus dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Kehamilan
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-
14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan
trimester ketiga mulai 28-42 minggu, dengan kata lain kehamilan adalah suatu
proses yang natural bagi perempuan, dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
dengan rentan waktu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Yuli, 2017).
2. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
ovum dibuahi oleh sperma atau terjadi penyatuan ovum dan sperma. Penetrasi
oosit. Membran sel germinal segera berfusi dan sel sperma berhenti bergerak.
Tiga peristiwa penting terjadi dalam oosit akibat peningkatan kadar kalsium
intraseluler yang terjadi pada oosit saat terjadi fusi antara membran sperma dan
sel telur. Ketiga peristiwa tersebut adalah blok primer terhadap polispermia, reaksi
kortikal dan blok sekunder terhadap polispermia. Setelah masuk kedalam sel telur,
sitoplasma sperma bercampur dengan sitoplasma sel telur dan membran inti
5
6
Sekitar 24 jam setelah fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan pembelahan sel
b. Nidasi
Umumnya nidasi terjadi di dinding depat atau belakang uterus, dekat pada
fundus uteri. Jika nidasi ini terjdi, barulah dapat disebut adanya kehamilan. Bila
nidasi telah terjadi, mulailah terjadi diferensiasi zigot menjadi morula kemudian
blastula (Sukarni dan Wahyu, 2013). Blastula akan membelah menjadi glastula
dan akhirnya menjadi embrio sampai menjadi janin yang sempurna di trimester
Menurut Sukarni dan Margareth (2013), Fauziah dan Sutejo (2012), dan
sebagai berikut:
1) System reproduksi
a) Uterus
b) Vulva/ Vagina
c) Ovarium
beristirahat.
d) Payudara
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
kompensasi dada menurun. Volume tidal meningkat, volume residu paru dan
b) System Gastrointestinal
8
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah,
selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10 mmHg.
Selama trimester ketiga tekanan darah ibu hamil harus kembali kenilai tekanan
g) System Hematologi
terkadi pada volume darah, dimana volume darah pada atau mendekati akhir
kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak hamil.
dengan kecepatan lebih lambat selama trimester ketiga. Selain itu terjadi
peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi sebagai respons terhdap diet tinggi
B. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
emosional yang tidak menyenangkan terhadap suatu bahaya yang nyata dan
disertai dengan adanya perubahan pada system saraf otonom dan pengalaman
terhadap bahaya. Berbeda dengan Videbeck, yang rnenyatakan bahwa takut tidak
dapat dibedakan dengan cernas, karena individu yang merasa takur dan cemas
mengalami pola respon perilaku, fisiologis, emosional dalam waktu yang sama.
reaksi atas situasi baru dan berbcda terhadap suatu ketidakpastian dan
namun perlu rnenjadi perhatian bila rasa cemas sernakin kuat dan terjadi lebih
b. Gejala Kecemasan
berikut:
diri.
Tingkat kecemasan dibedakan menjadi tiga pada ibu hamil yaitu [CITATION
Her17 \l 1033 ]:
a) Kecemasan ringan
perhatian.
b) Kecemasan sedang
c) Kecemasan berat
rnemusatkan pada sesuatu yang rinci dan spesifik sorta tidak dapat berpikir
1) Usia
hamil usia prasekolah belum mampu menerima dan mempersepsikan penyakit dan
pengalaman baru dengan lingkungan asing. Dalam penelitian Tsai, 2007, semakin
Ibu hamil usia infant, toddler dan prasekolah lebih muugkin mengalami
stress akibat pcrpisahan karena kemampuan kognitif ibu hamil yang terbatas
ibu hamil yang belum merniliki pengalaman sama sekali. Respon ibu hamil
sebelumnya dengan perawatan saat ini. Ibu hamil yang memiliki pengalaman yang
ibu hamil takut dan trauma. Sebaliknya apabila pengalaman ibu hamil dirawat di
rumah sakit mendapatkan perawatan yang baik dan menyenangkan maka akan
lebih kooperatif.
13
keluarga. Semakin tinggi dukungan keluarga pada ibu hamil usia prasekolah yang
Semakin banyak jumlah saudara kandung, maka ibu hamil akan cenderung cemas,
merasa sendiri serta kesepian saat ibu hamil harus dirawat di rumahsakit.
nyarnan, merasa disayang dan diperhatikan. Koping emosi yang baik dari ibu
hamil akan memunculkan rasa percaya diri pada ibu hamil dalam menghadapi
keluarga yang baik dalam perawatan ibu hamil. Small, etal (2009) menyatakan
dampak bagi ibu hamil sendiri maupun orang tua. Munculnya dampak tersebut
karena kemampuan pemilihan koping yang belum baik dan kondisi stress karena
pengobatan.
14
kecemasan akan menunjukkan sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, dernam
ketegangan fisik, tremor, reaksi terkejut, bicara cepat, kurang koordinasi, mcnarik
diri dari hubungan interpersonal, melarikan diri dari masalah, menghindar, dan
sangat waspada.
c) Respon Kognitif
d) Respon Afektif
gelisah, tegang, gugup, ketakutan, waspada, khawatir, mati rasa, rasa bersalah atau
C. Corona Virus 19
dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang
dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia, termasuk manusia. Pada
ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti; SARS, MERS,
dalam, seperti pneumonia dan bronkitis. Virus ini umum ditemukan pada
bervolusi dan menyebar dari hewan ke manusia. Virus ini juga dikenal dengan
2. Gejala Coronavirus
menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler,
sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala penyakit infeksi
pernapasan berat, seperti demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius , batuk
terinfeksi virus Corona antara lain demam, batuk dan sesak napas. Menurut
penelitian, gejala infeksi virus Corona muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu
b. Nyeri tenggorokan
c. Diare
d. Konjungtivitis
e. Sakit kepala
g. Ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan dan jari
seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan, karena berbagai jenis virus, tak
terkecuali virus corona, bisa menempel pada benda yang kita pegang.
Menggunakan masker, melakukan aktivitas fisik, dan segera periksa ke dokter jika
Paling penting tubuh kita harus tetap sehat, imunitas kita baik, caranya mencegah
Adapun pencegahan bagi ibu hamil menurut (Kemenkes RI, 2020) yaitu:
oleh dokter di fasilitas pelayanan kesehatan dengan perjanjian agar ibu tidak
menunggu lama. Apabila ibu hamil datang ke bidan tetap dilakukan pelayanan
Tuberculosis.
3. Pada daerah endemis malaria, seluruh ibu hamil pada pemeriksaan pertama
4. Jika ada komplikasi atau penyakit maka ibu hamil dirujuk untuk pemeriksaan
5. Pemeriksaan rutin (USG) untuk sementara dapat ditunda pada ibu dengan PDP
6. Ibu hamil diminta mempelajari buku KIA untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari termasuk mengenali tanda bahaya pada kehamilan. Jika ada keluhan
atau tanda bahaya, ibu hamil harus segera memeriksakan diri ke fasyankes.
tanda bahaya.
10. Ibu hamil yang pada kunjungan pertama terdetekdi memiliki faktor risiko atau
11. Pemeriksaan kehamilan trimester ketiga harus dilakukan dengan tujuan utama
persalinan.
19
12. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. Jika
nyeri kepala hebat, tekanan darah tinggi, kontraksi berulang, dan kejang. Ibu
pertumbuhan janin terhambat, dan ibu hamil dengan penyakit penyerta lainnya
13. Pastikan gerak janin dirasakan mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah usia
15. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan oleh
tenaga kesehatan.
16. Ibu hamil dengan status PDP atau terkonfirmasi positif covid-19 tidak
17. Antenatal care untuk wanita hamil yang terkonfirmasi COVID-19 pasca
penyakit akut berakhir. Periode 14 hari ini dapat dikurangi apabila pasien
Meskipun tidak ada bukti bahwa gangguan pertumbuhan janin (IUGR) akibat
oleh IUGR dan solusio plasenta terjadi pada kasus MERS, sehingga tindak
18. Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan diduga /
penyakit infeksi jika tersedia, dokter kandungan, bidan yang bertugas dan
19. Konseling perjalanan untuk ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan
terutama dalam 14 hari terakhir dari daerah dengan penyebaran luas COVID-
19.
4. Upaya Pencegahan Umum Yang Dapat Dilakukan Oleh Ibu Hamil Menurut
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20 detik (cara
cuci tangan yang benar pada buku KIA). Gunakan hand sanitizer berbasis
alkohol yang setidaknya mengandung alkohol 70%, jika air dan sabun tidak
21
tersedia. Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air
Gambar 2.1
Cara Cuci Tangan yang Benar
b. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
d. Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal di rumah atau segera ke
e. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue
pada tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue, lakukan batuk sesuai
etika batuk.
f. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang
sering disentuh.
saja masih kurang cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ini,
lainnya.
i. Masker medis digunakan untuk ibu yang sakit dan ibu saat persalinan. Sedangkan
masker kain dapat digunakan bagi ibu yang sehat dan keluarganya.
j. Gunakan masker kain apabila dalam kondisi sehat. Masker kain yang
Menurut hasil penelitian, masker kain dapat menangkal virus hingga 70%.
Disarankan penggunaan masker kain tidak lebih dari 4 jam. Setelahnya, masker
harus dicuci menggunakan sabun dan air, dan dipastikan bersih sebelum dipakai
kembali.
k. Keluarga yang menemani ibu hamil, bersalin dan nifas harus menggunakan
layanan darurat yang tersedia (Hotline COVID-19 : 119 ext 9) untuk dilakukan
untuk pergi diharapkan konsultasi dahulu dengan spesialis obstetri atau praktisi
kesehatan terkait.
o. Rajin mencari informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19 di media
sosial terpercaya.
BAB III
KERANGKA KERJA
A. Kerangka Pikir
Kehamilan
Nyeri Partum
Post Partum
Pencegahan
Mekanisme Koping
Kecemasan
Kecemasan
B. Kerangka Konsep
Kecemasan Ringan
Kecemasan Ringan
Keterangan :
Diteliti
Tidak Diteliti
24
25
C. Definisi Oprasional
Tingkat Kecemasan
gejala fisik (otot), gejala fisik (sensorik), gejala kardiovaskuler, gejala respiratori,
Kriteria Opjektif
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang melihat gambaran dari suatu variable dengan pendekatan “Cross Sectional”,
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap RSUD
pengambilan yang didasarkan atas ciri-ciri, sifat atau karakteristik tertentu, yang
n= N
1+N(e)2
n= 32
1+ 332 (0.05)2
26
27
n= 32
1+ (32x0.0025)
n= 32
1.08
n = 30 Responden
Keterangan
n= jumlah sampel
N= jumlah populasi
C. Teknik Sampling
dimana semua elemen mempunyai peluang untuk terpilih menjadi sampel yang di
a. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
berbahaya.
1. Lokasi Peneltian
2. Waktu Peneltian
2020.
E. Instrument Penelitian
Angket yang berupa instrumen perlu diuji Kebenarannya dapat diuji, antara
lain:
1. Pengertian Validitas
Validitas adalah suatu alat ukuran yang mengukur valid atau keabsahan
2. Pengertian Reliabilitas
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari objek yang
akan diteliti. Untuk memperoleh data primer dilakukan dengan cara menyebarkan
atau membagi kuesioner dan melakukan observasi kepada responden pada saat
penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dengan cara menelusuri dan
menelaah literatur serta data yang diperoleh dari responden post operasi di RSUD
Latemmamala Soppeng.
30
H. Alur Penelitian
Pengelolaan data
Penyajian data
1. Peneglolaan Data
a. Editing
b. Coding
c. Entry Data
d. Cleaning Data
kesalahan yang terjadi selama proses input data. Proses ini dilakuka melalui
analisis frekuensi pada semua variabel. Adapun data mising dibersihkan dengan
2. Analisis Data
Analisis Univariat
J. Etika Penelitian
permohonan untuk mendapatkan rekomendasi dari FIK UIM dan permintaan ijin
peneliti menjelaskan maksud dari penelitian serta dampak yang mungkin terjadi
selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia menolak untuk
diteliti, maka penelti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya
responden, dalam lembar pengumpulan data tidak akan dicantumkan nama dan
3. Confidentiallity (kerahasiaan)
peneliti. Hanya sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan dan dilaporkan
RSUD Soppeng pertama kali berdiri pada tahun 1943 dengan nama RSU
Watansoppeng dan berlokasi di Jalan Pemuda. Pada tahun 1959, lokasi RSU
Watansoppeng berpindah tempat ke Jl. Samudera No. 4. Sejak tahun 1966 s/d
Kab.Soppeng, sehingga jabatan pimpinan rumah sakit dijabat oleh Kepala Dinas
Kab/Kodya, maka sejak saat itu jabatan Direktur RSU Watansoppeng tidak lagi
Temmamala ditingkatkan dari rumah sakit kelas D menjadi rumah sakit kelas C
33
34
sehingga situasi dan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah Ajjappannge sudah tidak
dapat lagi memenuhi semua kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
masyarakat baik yang rawat jalan maupun rawat inap, maka dimulailah
pembangunan RSUD sejak tahun 2007 sampai sekarang dengan lahan luas ± 5
hektar.
Dalam proses pemindahan ke Rumah Sakit Baru para pemangku adat dan
Karena Rumah Sakit kita adalah rumah sakit yang baru maka pemberian nama
yang baru pula, dari hasil polling maka lahirlah keputusan dengan mengangkat
Bekerja dengan tulus dan ikhlas atas landasan pengabdian dan keimanan
B. Hasil Penelitian
gambaran dari suatu variable dengan pendekatan “Cross Sectional”, yang dimana
dimana penelitian ini dilakukan dengan intrumen berupa kuesioner. Hasil dari
1. Analisis Univariat
a. Umur Responden
Tabel 5.1
Pada table 5.1 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang berusia paling
banyak adalah usia 27-32 tahun yaitu 16 (53.3%) dan yang berusia 16-26 tahun
yaitu 3 (10.0%).
b. Pendidikan Responden
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden
RSUD Latemmamala Soppeng
Tahun 2020
Pendidikan n %
SD 5 16.7
SMA 2 6.7
SMA/Sederajat 10 33.3
D3 9 30.0
SI/S2 4 13.3
Total 30 100.0
Sumber Data Primer 2020
orang.
c. Pekerjaan Responden
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden
RSUD Latemmamala Soppeng
Tahun 2020
Pekerjaan n %
PNS 9 30.0
Wiraswasta 4 13.3
IRT 14 46.7
Perawat 2 6.7
Bidan 1 3.3
Total 30 100.0
Sumber Data Primer 2020
Pada table 5.3 menunjukkan bahwa responden yang bekerja sebagai IRT
lebih banyak yaitu sebanyak 14 (46.7%) orang dan yang paling sedikit yaitu bidan
d. Kehamilan Responden
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kehamilan Responden
RSUD Latemmamala Soppeng
Tahun 2020
Kehamilan n %
Pertama 19 63.3
Kedua 4 13.3
Ketiga 5 16.6
Keempat 2 6.7
Total 30 100.0
38
Dari table 5.4 diatas menunjukkan bahwa kehamilan responden yang lebih
banyak adalah kehamilan pertama dengan jumlah 19 (63.3%) orang dan yang
paling sedikit dengan kehamilan keempat yaitu dengan jumlah 2 (6.7%) orang.
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kecemasan
Responden RSUD Latemmamala Soppeng
Tahun 2020
Tingkat Kecemasan n %
Tidak Ada Kecemasan 9 30.0
Cemas Ringan 9 30.0
Cemas Sedang 8 26.7
Cemas Berat 4 13.3
Total 30 100.0
Sumber Data Primer 2020
pasien dengan tidak ada kecemasan, yaitu 13 (43.3%) orang, cemas ringan yaitu 9
C. Pembahasan
D. Tingkatan Kecemasan
Berdasarkan alat ukur Hamilton Rating Scale For Anxiety nilai 21-27 adalah
kecemasan sedang yang disebabkan karena ibu terlalu berfikir bahwa persalinan
hal yang mengerikan ditambah lagi mereka merasa bahwa melahirkan dimasa
39
Covid adalah hal yang paling mengkhawatirkan hal ini terarah pada gejala
alat ukur Hamilton Rating Scale For Anxiety nilai 14-20 adalah kecemasan
ringan, hal ini disebabkan ibu hamil sudah mengetahui dan memahami tentang
persalinan dan menganggap bahwa persalinan itu merupakan hal yang normal
akan tetapi ibu masih merasa ketakutan akan bersalin dimasa-masa pandemic
Covid,. Hal ini ditandai dengan adanya gejala kecemasan dan ketegangan.
Hamilton Rating Scale For Anxiety nilai 28-41 adalah kecemasan berat, hamper
sama dengan cemas sedang akan tetapi kecemasan berat ini lebih kepada psikis
dan tingkah laku ibu hamil. Kecemasan berat terarah pada gelaja perasaan cemas,
ketegangan, ketakutan, aoutinom dan tingkah laku. (Lubis, 2017). Hal ini
disebabkan bukan hanya ketakutan terhadap persalinan akan tetapi ibu juga
khawatir melahirkan dimasa Covid, ketakutan dia dan bayinya akan tertular virus
tersebut.
Kecemasan adalah rasa atakut yang tidak jelas yang disertai dengan
dipicu oleh hal yang tidak diketahui dan menyertai semua pengalaman baru
(Stuard, 2016).
E. Karakteristik Responden
status kehamilan. Gangguan kecemasan pada tingkat perkembangan usia. Usia ibu
hamil adalah salah satu factor kecemasan pada ibu hamil berdasarkan table diatas
ringan, 4 (25.0%) cemas sedang dan 3 (18.8%) cemas berat, usia >33 tahun
Dari hasil penelitian ini didapatkan usia 27-32 tahun ada yang mengalami
kecemasan berat hal ini dikarenakan ibu hamil merasa takut tertular dan
dari usia 27-32 tahun mengalami kecemasan berat, sedangkan untuk kecemasan
sedang dan ringan hal itu dikarenakan mereka mendengar cerita cerita negative
mengenai resiko melahirkan dimasa pandemic seperti mereka akan di rapid test
atau dimasukkan ke ruang isolasi serta dijauhkan dari suami dan keluarga.
Kehamilan ibu dengan usia beresiko dapat menyebabkan rasa cemas ibu.
Sebagaimana dalam teori yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia beresiko
dapat terjadi gangguan pada janin atau kelainan terlebih lagi dimasa covid, ibu
akan cenderung merasa takut jika ia dan janinya akan tertular. Hal ini tidak
41
terlepas dari beberapa factor dari paritas kehamilan yang dimana dalam teori
disebutkan bahwa factor paritas merupakan salah satu penyebaba kecemasan ibu
Rizqa (2018) yang mendapatkan hasil usia beresiko memiliki tingkat stress
responden dan sebanyak 1 (1.9%) responden sedangkan usia yang tidak beresiko
Nurul (2017), yaitu oada kelompok usia muda sebagian besar mengalami tingkat
kecemasan berat, yaitu 5 orang responden usia muda terdapat 3 orang (60%) yang
mengalami kecemasan ringan, serta pada kelompok usia cukup, lebih banyak
responden yang mengalami kecemasan ringan yaitu dari 30 orang responden usia
tahun secara fisik sudah siap hamil karena organ reproduksinya sudah terbentuk
sempurna. Ibu hamil yang berusia cukup juga memiliki mental yang siap untuk
menjaga kehamilannya secara hati-hati. Pada ibu hamil yang berusia kurang dari
20 tahun memiliki perasaan cemas dan takut karena kondisi fisik yang belum siap,
sedangkan ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun beresiko lebih tinggi
42
2017).
Menuurut sulistya (2019) kondisi fisik ibu hamil dengan usia kurang atau
lebih dari usia reproduksi sehat sangat menentukan proses kelahiran, kondisi janin
Dalam penelitian ini pula didapatkan tingkat pendidikan ibu hamil yaitu
SMP dengan presentase 1 (20.0%) responden cemas ringan, sedang dan berat dan
(25.0%) responden cemas ringan dan berat, pendidikan SMA sebanyak 4 (40.0%)
sedang dan 1 (11.1%) responden cemas ringan dan berat, pendidikan Si dan S2
rendah pula ibu hamil malu untuk berdiskusi dan bertanya seputar kehamilanyya
ke bidan atau teman. Dan tingkat kecemasan ibu hamil meningkat karena khawatir
pendidikan yang baik tetapi mengalami kecemasan hal itu dikarenakan ketakutan-
ketakutan mereka akan tertular dari alat medis atau petugas medis yang
Hal ini sejalana dengan teori yang mengatakan semakin baik tingkat
pendidikan maka semakin baik tingkat pengetahuan maka semakin rendah pula
43
tingkat kecemasan ibu hamil dan sebaliknya semakin kurangnya pendidikan maka
pengetahuan pun akan berkurang pengetahuan maka tingkat kecemasan pun akan
semakin tinggi. Oleh karena itu tingkat pengethuan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan individu.
Dari hasil penelitian pula didaptkan responden yang pendidikan tinggi juga
mengalami kecemasan ringan hingga berat, hal ini dikarenakan pasien dengan
Dari hasil penelitian ini juga didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa
Dari data peneliti didapatkan dari pekerjaan responden, yaitu PNS dengan
dan 2 (14.3%) cemas berat dan hanya 3 orang responden yang tidak mengalami
informasi serta pengalaman kehamilan dari orang lain. Seseorang yang memiliki
informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang luas sehingga akan
memiliki aktivitas yang akan mengalihkan mereka dari rasa tegang, khawatir
sehingga mendapatkan pengaruh yang lebih banyak dari teman dan memperoleh
banyak informasi serta pengalaman dari orang lain dapat mengubah cara padanng
ringan dan sedang dengan masing-masing 5 (26.3%), haal ini dikarenakan terjadi
sesuatu pada anak mereka setelah mereka melahirkan dimasa pandemic, mereka
khawatir anak pertama mereka akan tertular sehingga mereka akan berpisah dari
anak mereka, hal ini lah yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan selain itu
melahirkan dimasa-masa pandemic, rasa takut, rasa tegang dan tidak jarang
menimbulkan stress berat terutama bagi ibu yang mengalami kehamilan pertama
dan akan melahirkan pertama kali. Perubahan psikologis berupa rasa takut,
gembira, bercampur takut akan kelahiran sudah dekat, kecemasan yang biasanya
terjadi yaitu kecemasan apakah bayinya akan sehat, tanpa tertular Covid. peneliti
memudahkan mereka dan bayi mereka akan cenderung beresiko terinveksi Virus
Covud-19.
mencemaskan terlebih lagi diantara responden 19 (63.3%) adalah ibu yang masih
46
menantikan anak pertama. Hal ini membuat mereka semakin ketakutan sehingga
akan berpengaruh pada psikologis ibu yang di tandai dengan sukar untuk
berkonsentrasi.
kecemasan.
oleh ibu hamil dalam masa pandemi covid 19, yaitu pengetahuan ibu serta
keluarga terkait covid dan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir diera
pandemic, hal ini memicu kecemasan ibu hamil . hal ini sejalan dengan penelitian
gangguan tidur. Hal ini menyebabkan suami serta keluarga mereka juga ikut
merasa cemas.
diantaranya ibu hamil, lansia dan anak-anak. Beberapa dampak dari pandemic
pada ibu hamilyaitu adanya perubahan fisik dan psikologis yang berakibat pada
47
perubahan prilaku seseorang (Lim.et.al, 2019). Salah satu bentuk prilaku yang
ditunjukkan antara lain adalah isolasi social, prilaku isolasi diri selama pandemic.
wanita wanita cenderung melaporkan gejala kecemasan dan depresi yang lebih
tinggi selama wabah penyakit. Peningkatan kecemasan pada masa parenatal akan
meningkatkan post partus depresi, serta infeksi prenatal dan tingkatan penyakit.
perubahan aktivitas fisik, nutrisi dan tidur, yang pada gilirannya memengaruhi
suasana hati ibu dan perkembangan janin. Kecemasan dan depresi prenatal juga
meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan
mempengaruhi peran ibu dalam perawatan anak. Anak-anak dari ibu yang
masalah kognitif dan prilaku dan beresiko lebih tinggi lagi kemudian masalah
tekanan psikologis yang signifikan pada ibu hamil Namun, beberapa penelitian
juga menunjukkan bahwa fungsi keluarga meningkat dalam beberapa hal sebagai
akibat dari isolasi diri, termasuk peningkatan dukungan sosial dari anggota
48
keluarga ketika membutuhkan, berbagi emosi dalam keluarga, dan berbagi belas
Lebel (2020) menyatakan bahwa gejala kecemasan dan depresi dalam kehamilan
terhadap kehidupan ibu dan bayi serta kekhawatiran tentang tidak terpenuhinya
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoga (2019)
perasaan cemas di kehamilan relatif umum, dengan sekitar 10-15% dari semua
wanita hamil mengalami beberapa tingkat kecemasan atau stres selama transisi
besar inifase dalam kehidupan seseorang. Kecemasan atau ansietas adalah rasa
khawatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya. Dalam situasi pandemi COVID-19
kesehatan maternal dan neonatal. Seperti ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas
atau fasiltas pelayanan kesehatan lainnya karena takut tertular. Penelitian lain
mereka dan janin yang dikandung sepanjang waktu (Phoswa and Khaliq, 2020).
49
Dari hasil penelitian yang dilakukan pula oleh Rusnawati (2020) diperoleh
bahwa kecemasan dimasa pandemic pada 37 ibu hamil dibidan praktik mandiri HJ
(59.2%) dan tidak cemas berjumlah 15 (40.5%) orang dimana berdasarkan item
tentang berita penderita covid 19 semakin bertambah serta khawatir petugas yang
sarung tangan), takut keluar rumah serta tidak mampu membeli makanan yang
19.
Hasil penelitian Cored 2020 pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga
perlu dilakukan peningkatan pemahan ibu hamil atau masyarakat secara umum
mengenai corona virus 19 agar menekan jumlah ibu hamil yang mengalami
peristiwa yang tidak terelakkan dan hamper selalu menyertai kehamilan, dan
merupakan sebagian dari prses penyesuaian yang wajar dari segi fisik dan
psikologis yang terjadi selama kehamilan. Dengan makin tuanya kehamilan maka
perhatian dan fikiran ibu hamil tertuju pada sesuatu yang di anggap klimaks
kehamilan.
BAB VI
A. Kesimpulan
responden kecemasan sedang dan 3 (18.8%) cemas berat akan melahirkan dimasa
Covid-19.
(30.0%) cemas sedang dan 1 (10.0%) cemas berat akan melahirkan dimasa Covid-
19.
4 (28.6%) orang respoden cemas sedang dan 2 (14.3%) responden cemas berat akan
sedang, dan 1 (15.8%) responden cemas berat akan melahirkan dimasa Covid-19.
B. Saran
Peneliti menyarankan kepada perawat maupun bidan di Rumah Sakit tersebut tetap
51
52
Fazria & Miliani (2014). Gambaran Tingkt Kecemasan Ibu Hamil dalam
Menghadapi Persalinan di DesaTulualang Tengouh Kecamasan Langsa
Kota Langsa Tahun 2014. Waktu Akses 25 September 2020. 4437
(unsyiah.ac.id)
Heni. (2020). Analisis Masalah Pada Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid 19.
Program Studi Ilmu Keperawatan Ngudi Wahyu Waluyo. waktu akses :
11:00. jurnal.unw.ac.id
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Dan Bayi Baru
Lahir.
Khalid. (2020). Kecemasan Ibu Hamil di Masa Pandemi. Google Books. Waktu
Akses 10 September 2020.
Nurfaizah dkk (2017). Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu Hamil. Hurnal
Kebidanan dan Keperawatan Vol 13 No 1.
Saputoro, F. (2017). Anak Sakit Wajib Main Di Rumah Sakit: Penerapan Terapi
Bermain Anak Sakit; Proses, Manfaat Dan Pelaksanaannya. Ponerogo:
Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes).
Sri Estini (2016). Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Kecemasan DiPuskesmas
Waten Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016. Waktu Akses 01 Desember
2020 SKRIPSI%20%28Full%29.pdf
VOA (2019). Kecemasan Ibu Meningkat di Masa Pandemi Covid 19. waktu akses
17 oktober 2020 https://www.voaindonesia.com/a/kecemasan-ibu-hamil-
meningkat-saat-pandemi-corona/5390025.html
Waode Siti Nurbaedah (2016). Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas
Katobu Tahun 2016. Waktu Akses 28 November 2020. GAMBARAN
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM
MENGHADAPI P… (slideshare.net)
Yasin Zakiyah, Sumarni Sri, M. N. D. (2019). Hubungan Usia Ibu Dan Usia
Kehamilan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan
Di Polindes Masaran Kecamatan Bluto. 162–168.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
4. Pendidikan : SD
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
DIII
SI/S2
5. Pekerjaan : PNS
Wiraswasta
IRT
……………..
B. Petunjuk
Baca setiap pernyataan dan beri tanda (X) dikolom jawaban pada setiap
Kuesioner
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda merasa cemas mengetahu anda akan bersalin
dimasa pandemi
2 Apakah anda merasa tertekan jika harus bersalin dirumah
sakit
3 Apakah anda merasa kecemasan yang anda rasa di luar
Cases
27-32 Count 4 5 4 3 16
>33 Count 4 3 4 0 11
Total Count 9 9 8 4 30
kecemasan
pendidikan SD Count 2 1 1 1 5
Expected Count 1.5 1.5 1.3 .7 5.0
SMP Count 0 1 0 1 2
SMA Count 2 4 3 1 10
D3 Count 3 1 4 1 9
S!/s2 Count 2 2 0 0 4
Total Count 9 9 8 4 30
kecemasan
WIRASWASTA Count 1 1 2 0 4
IRT Count 3 5 4 2 14
PERAWAT Count 1 0 0 1 2
BIDAN Count 1 0 0 0 1
Total Count 9 9 8 4 30
kedua Count 1 1 2 0 4
ketiga Count 1 3 1 0 5
keempat Count 1 0 0 1 2
Total Count 9 9 8 4 30
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent