PERTAMA
Jika bayi kurang bulan (<37 minggu/259 hari) atau bayi lebih
bulan (>42 minggu/283 hari) dan atau air ketuban bercampur
mekonium dan atau tidak bernapas atau megap-megap dan atau
tonus otot tidak baik lakukan manajemen BBL dengan Asfiksia.
2. Pemotongan Tali Pusat
Penjepitan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah 2
3 menit atau sampai tidak ada denyut ditali
pusat. Kecuali pada bayi gawat (high risk baby)
perlu dilakukan pemotongan tali pusat secepat
mungkin agar dapat dilakukan resusitasi
secepatnya.
Beberapa keuntungan penundaan penjepitan tali
pusat diantaranya meningkatkan respon adaptasi
kardio-pulmo bayi, meningkatkan tekanan darah
bayi, meningkatkan aliran sel darah merah dan
transport oksigen, dan mencegah terjadinya
anemia defisiensi besi.
Lanjutan...
Prosedur pemotongan tali pusat yaitu:
Pemotongan tali pusat dilakukan setelah 2 menit
pasca bayi lahir.
Lakukan penjepitan pertama dengan klem tali
pusat 3 cm dari dinding perut. Dari titik jepit,
tekan tali pusat dengan 2 jari kemudian dorong
ke arah ibu (agar darah tidak memancar saat
dilakukan pemotongan) lakukan penjepitan ke 2
dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan pertama.
Pegang tali pusat diantara kedua klem, Tangan
yang lain memotong tali pusat diantara kedua
klem
Ikat tali pusat dengan benang
Lepaskan klem tali pusat dan masukan ke dalam
3. IMD
Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses
menyusu segera yang dilakukan dalam satu
jam pertama setelah bayi lahir.
Langkah-langkah melakukan IMD
a. Lahirkan bayi, lakukan penilaian awal, lalu
keringkan
b. Lakukan kontak kulit dengan kulit minimal
1 jam
c. Biarkan bayi mencari dan menemukan
puting ibu dan mulai menyusu
Tahapan IMD
Tahap 1 : tahap istirahat siaga (rest/quite alert
stage). bayi hanya terdiam dalam waktu 30
menit.
Tahap 2 : bayi mulai mengeluarkan suara
kecapan dan gerakan menghisap pada mulutnya.
Pada menit ke 30 sampai 40 ini bayi memasukkan
tangannya ke mulut.
Tahap 3 : bayi mengeluarkan air liur. Bayi juga
mencium air ketuban yang ada di tangannya
yang baunya sama dengan bau puting susu ibu.
Tahap 4 : bayi sudah mulai menggerakan kakinya,
membantu tubuhnya bermanuver mencari puting.
Tahap 5 : bayi akan menjilati kulit ibunya.
Tahap 6 : menemukan puting susu ibu dan bayi
menyusu untuk pertama kalinya.
Manfaat IMD
a. Keuntungan IMD untuk ibu : Merangsang
produksi oksitosin dan prolaktin
b. Keuntungan IMD untuk bayi :
. Mendapat kolostrum segera
. memberikan kekebalan pasif pada bayi
. Meningkatkan kecerdasan
. Membantu bayi mengkoordinasikan
kemampuan hisap, telan dan napas
. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-bayi.
. Mencegah kehilangan panas
4. Pemberian Antibiotik
Profilaksis, Vitamin K, Hepatitis B
Pencegahan infeksi mata (antibiotik profilaksis)
Pencegahan infeksi tersebut mengandung
antibiotikan Tetrasiklin 1%. Salep antibiotika
harus tepat diberikan pada waktu 1 jam setelah
kelahiran.
Pemberian vitamin K1
Pemberian vitamin K1 injeksi 1mg intramuskular,
di paha kiri anterolateral, setelah 1 jam kontak
kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk
mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi
vitamin K.
Lanjutan...
Pemberian imunisasi Hepatitis B
Untuk mencegah infeksi Hepatitis B
terhadap bayi. Diberikan setelah 1
jam pemberian vitamin K1, pada saat
bayi baru berumur 2 jam dengan
dosis 0,5 ml secara intramuskular di
paha kanan anterolateral.
5. Perlindunga Termal
Perlindungan termal dapat dilakukan dengan
pencegahan kehilagan panas
Mekanisme kehilangan panas :
a. Evaporasi : penguapan cairan ketuban
b. Konduksi : kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin.
c. Konveksi : bayi terpapar udara sekitar yang
lebih dingin.
d. Radiasi : bayi ditempatkan dekat dengan
benda yang mempunyai suhu lebih rendah
Mencegah kehilangan panas